• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian

10. Prestasi Akademis

Informasi yang dibutuhkan untuk mengukur kemampuan akademis anak maka dibutuhkan informasi berkenaan dengan prestasi akademis dari enam mata pelajaran, yaitu: matematika, bahasa Inggris, bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, dan PPkN.

Secara rinci, jenis data, peubah maupun cut off yang digunakan disajikan pada Tabel 7.

Tabel 7 Jenis data, peubah dan skoring yang digunakan

No Peubah Jumlah

Item Keterangan nilai

Skor Min

Skor Maks

1 Pengetahuan Gizi 20 Jawaban benar = 1

Jawaban salah = 0

0 20

2 Sikap Gizi 20 Jawaban benar = 1

Jawaban salah = 0

20 100

3 Harapan Siswa Terhadap Guru 10 Nilai 1 - 5 10 50

VI. Lingkungan Sekolah 40 Nilai 1 - 5 40 200

A. Guru 10 Nilai 1 - 5 10 50

B. Aktivitas Siswa 12 Nilai 1 - 5 12 60

C. Kondisi Sekolah 10 Nilai 1 - 5 10 50

4

VII. Lingkungan Keluarga 55 Nilai 1 - 5 55 275

A. Dorongan Berprestasi 10 Nilai 1 - 5 10 50

B. Aspirasi Pendidikan Dan Pekerjaan 10 Nilai 1 - 5 10 50

C. Fasilitas Belajar 10 Nilai 1 - 5 10 50

D. Pemanfaatan Waktu 10 Nilai 1 - 5 10 50

5

E. Ikatan Keluarga 15 Nilai 1 - 5 15 75

Kecerdasan Emosional 57 Nilai 1 - 5 57 285

C1. Mengenali Emosi Diri 10 Nilai 1 - 5 10 50

C2. Self Control 17 Nilai 1 - 5 17 85

C3. Empathy 10 Nilai 1 - 5 10 50

C4. Self Motivation 10 Nilai 1 - 5 10 50

6

C5. Social Skill 10 Nilai 1 - 5 10 50

7 Harapan siswa terhadap guru 10 Nilai 1 - 5 10 50

8 Pengetahuan Gizi 20 Jawaban benar = 1 Jawaban salah = 0 0 20

9 Sikap Gizi 20 Jawaban benar = 1

Jawaban salah = 0 20 100

Nilai Anak 15 Nilai 1 - 5 15 75

A. Nilai Ekonomi Anak 5 Nilai 1 - 5 5 25

B. Nilai Sosial Anak 5 Nilai 1 - 5 5 25

10

C. Nilai Psikologis Anak 5 Nilai 1 - 5 5 25

Validasi dan Reliabilitas Instrumen

Untuk pengelolaan data ada beberapa langkah yang akan dilakukan dengan tujuan untuk mengontrol kualitas data, yakni:

(1) Validasi content pada saat pengembangan atau modifikasi instrumen. Menurut Babbie (1992), bila koefisien korelasi antara skor suatu indikator dengan skor total seluruh indikator positif dan lebih besar dari 0.3 (r > 0.3), maka instrumen tersebut valid.

(2) Uji coba kuesioner sebelum pengumpulan data dilakukan untuk mengetahui pilihan dan bentuk kuesioner (pernyataan atau pertanyaan), kedalaman pertanyaan, ketepatan pemilihan kata, dapat tidaknya suatu pertanyaan ditanyakan, pilihan jawaban yang dimungkinkan, serta lama maksimal wawancara dan mengukur reliabilitas kuesioner (alpha cronbach)

Validitas

Suatu alat ukur dikatakan valid, jika alat ukur tersebut dapat mengukur apa yang dimaksudkan untuk diukur. Menurut Singarimbun dan Effendi (1995), kesa hihan atau validitas (validity) menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat me ngukur apa yang ingin diukur. Validitas menyangkut ketepatan dalam penggunaan

alat ukur. Suatu alat ukur dikatakan valid atau sahih, apabila alat ukur tersebut da pat digunakan untuk mengukur secara tepat konsep yang sebenarnya ingin diukur. Menurut Babbie (1992), validitas merujuk pada sejauh mana suatu pengukuran secara empiris cukup menggambarkan makna real dari konsep yang sedang dipertimbangkan. Validitas instrumen diperlukan untuk memberikan keyakinan tentang ketepatan perangkat pengukuran yang digunakan, sehingga menperoleh data sesuai dengan tujuan penelitian. Validitas suatu alat ukur adalah, kebenaran suatu alat ukur untuk mengukur ihwal (hal) yang memang ingin diukur oleh peneliti (Kerlinger, 1973). Validitas instrumen memberi keyakinan pada peneliti bahwa dengan perangkat pengukuran yaang digunakan, ihwal yang diukur dapat diukur. Validitas instrumen tersebut, seyogyanya bersandar pada logika dan pembuktian statistik.

Pada penelitian ini, uji validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan uji validitas isi (validitas butir) dengan cara menyusun indikator pengukuran operasional berdasarkan kerangka teori dari konsep yang akan diukur. Validitas isi dari sebuah instrumen ditentukan dengan jalan mengkorelasikan antara skor masing-masing item dengan total skor masing-masing item. Langkah- langkah cara menguji validitas menurut Ancok (1995) adalah:

(1) Mendefinisikan secara operasional konsep yang akan diukur (2) Melakukan uji coba skala pengukuran pada sejumlah responden (3) Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban

(4) Menghitung korelasi antara masing-masing pernyataan dengan skor total, menggunakan teknik korelasi Rank Spearman

Jika r-hitung lebih besar dari r-tabel pada taraf kepercayaan (signifikansi) tertentu, berarti instrumen yang dibuat memenuhi kriteria validitas atau instrumen tersebut valid. Sebaliknya, jika angka korelasi yang diperoleh (r-hitung) lebih kecil dari r-tabel (berkorelasi negatif), berarti pertanyaan tersebut bertentangan dengan pertanyaan lainnya atau instrumen tersebut tidak valid.

Menurut Babbie (1992), bila koefisien korelasi antara skor suatu indikator dengan skor total seluruh indikator, positif dan lebih besar dari 0,3 (r > 0,3), maka instrumen tersebut sudah valid (validitas kriteria). Berdasarkan hasil uji validitas

dengan menggunakan teknik korelasi Rank Spearman, diperoleh koefisien korelasi (r) masing-masing peubah (Lampiran2)

Reliabilitas

Reliabilitas atau keterandalan menunjukan kekonsistensi suatu alat ukur dalam mengukur hal yang sama. Menurut Singarimbun dan Effendi (1995), reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih. Reliabilitas suatu alat ukur adalah sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hasil pengukuran dapat dipercaya, bila beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subyek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama selama aspek yang diukur tidak berubah.

Pada penelitian ini, uji reliabilitas yang digunakan adalah metode Cronbach atau Cr. Alpha berdasarkn skala Cr. Alpha 0 sampai dengan 1 dengan rumus:           − − =

= t i i v v n n 1 1 1

α

Keterangan: α = koefisien Alpha Cronbach (koefisien realibilitas) n = besar sampel pada uji instrumen

Vi = ragam bagian ke i kelompok indikator

Vt = ragam Skor total (perolehan)

Suatu instrumen (keseluruhan indikator) dianggap sudah reliabel (reliabilitas konsistensi internal ) bilamana α ≥ 0.6 (Babbie, 1992). Hasil pengujian di lapangan menunjukkan bahwa instrumen yang digunakan reliable dengan nilai α-

Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan komputer program SPSS 11.5. Tahapan-tahapan pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini mencakup :

(1) Penyusunan code-book sebagai panduan entri dan pengolahan data

(2) Setelah data dientri, kemudian dilakukan cleaning data untuk memastikan tidak ada kesalahan dalam memasukkan data. Reliabilitas data dicek dengan menyajikan statistik deskriptif mencakup rata-rata, standar deviasi, nilai maksimum dan nilai minumun untuk setiap peubah

(3) Skoring terhadap pertanyaan-pertanyaan penelitian (4) Transformasi skor dalam bentuk skala 0-100 (5) Kategorisasi terhadap data skor hasil transformasi (6) Analisis deskriptif dan tabulasi silang

(7) Analisis statistik inferensia mencakup analisis regresi linier berganda.

Analisis data yang digunakan bertujuan untuk menjawab masing-masing tujuan adalah:

(1).Untuk semua peubah digunakan analisis statistik dasar (elementary statistic analysis) yang meliputi frekuensi distribusi dan ukuran sebaran (rata-rata dan standar deviasi) dan tabulasi.

(2).Untuk menjawab perbedaan peubah-peubah penelitian antara siswa swasta dan negeri digunakan analisis uji-t

(3).Untuk menganalisis faktor-faktor kualitas remaja menggunakan analisa deskriptif. Analisa deskriptif tersebut dilakukan pada status gizi remaja, kecerdasan intelektual, dan kecerdasan emosional.

(4) Variabel-variabel yang dioperasikan dalam penelitian adalah sebagai berikut: Tabel 8 Variabel yang dioperasikan dalam penelitian

Kode Deskripsi Jenis variabel Satuan X1 Struktur Keluarga Nominal Inti, luas

X2a Umur Ayah Rasio tahun

X2i Umur Ibu rasio tahun

X3 Jumlah anggota keluarga rasio orang X4a Lama Pendidikan Ayah Rasio Tahun X4i Lama Pendidikan Ibu Rasio Tahun

X5a Status Kerja Ayah Nominal 1=Kerja, 0=tidak kerja X5i Status Kerja Ibu Nominal 1=Kerja, 0=tidak kerja

Kode Deskripsi Jenis variabel Satuan X6 Pendapatan Keluarga Rasio Rupiah/bulan X7 Kategori Sejahtera Ordinal Pra sejahtera, KS1,

KS2, KS3

X8 Jenis kelamin Nominal 0=perempuan

1=laki-laki

X9 Morbiditas Ordinal Frekuensi

X10 Status Sekolah Nominal 1=Negeri, 2=swasta

X11 Nilai Anak Ordinal Nilai 1 - 5

X12 Lingkungan Sekolah Ordinal Nilai 1 - 5

X12a Guru Ordinal Nilai 1 - 5

X12b Kondisi Sekolah Ordinal Nilai 1 - 5 X12c Iklim Belajar Ordinal Nilai 1 – 5 X12d Aktivitas Siswa Ordinal Nilai 1 - 5

X13 Alokasi Waktu Ibu Rasio Jam/hari X13a Pekerjaan luar rumah Rasio Jam/hari X13b Pekerjaan rumah Rasio Jam/hari X13c Waktu luang/santai Rasio Jam.hari

X14 Sikap Gizi Ibu Nominal Benar, salah X15 Harapan siswa terhadap

guru Ordinal Nilai 1 - 5

Y1 Investasi Anak Rasio Rupiah/bulan

Y1a Pengeluaran Pendidikan Rasio Rupiah/bulan Y1ba Waktu mendampingi

anak (ayah) Rasio Jam/hari

Y1bi Waktu mendampingi

anak (ibu) Rasio Jam/hari

Y2 Lingkungan Keluarga Ordinal Nilai 1 - 5 Y2a Dorongan berprestasi Ordinal Nilai 1 - 5 Y2b Aspirasi pendidikan dan

pekerjaan Ordinal Nilai 1 - 5

Y2c Fasilitas belajar Ordinal Nilai 1 - 5 Y2d Pemanfaatan waktu Ordinal Nilai 1 - 5 Y2e Ikatan Keluarga Ordinal Nilai 1 - 5

Y3 Kualitas Anak rasio Indeks 0 - 100

Y3a Kecerdasan Emosional

(EI) ordinal Nilai 1 - 5

Y3b Kecerdasan Intelektual

(IQ) rasio ≤ 79 - > 130

Y3c Status Gizi anak rasio BB/TB2, antropometri Y4 Prestasi Akademik rasio Nilai 0 - 100

(5). Analisa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap investasi anak mengenai pengeluaran pendidikan untuk anak menggunakan regresi linier berganda. Model analisis regresi liner berganda yang digunakan adalah:

Keterangan:

α adalah konstanta

β1, β2a...β11 adalah parameter

variabel keterangan

X1 : Struktur Keluarga X2a : Umur Ibu

X3 : Jumlah anggota keluarga X4i : Lama Pendidikan Ibu X5i : Status Kerja Ibu

X6 : Pendapatan Keluarga X7 : Kategori Sejahtera X8 : Jenis kelamin X11 : Nilai Anak

Y1a : Pengeluaran Pendidikan Anak

∈ adalah galat

(6). Analisa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap investasi anak mengenai waktu mendampingi anak belajar menggunakan regresi linier berganda. Model analisis regresi liner berganda yang digunakan adalah:

Keterangan:

α adalah konstanta

β1, β2a...β11 adalah parameter

variabel keterangan X1 : Struktur Keluarga X2a : Umur Ayah

X3 : Jumlah anggota keluarga X4a : Lama Pendidikan Ayah X5a : Status Kerja Ayah

X7 : Kategori Sejahtera X8 : Jenis kelamin X11 : Nilai Anak

Y1ba : Waktu mendampingi anak Y1ba = α + β1X1 + β2aX2a + β3 X3 + β4a X4a +

Β5a X5a + β7X7 + β8 X8 + β11 X11 +

Y1a = α + β1X1 + β2aX2a+ β 3X3 + β 4iX4i + β 5iX5i +

∈ adalah galat

(7). Analisa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap lingkungan keluarga menggunakan regresi linier berganda. Model analisis regresi liner berganda yang digunakan adalah:

Keterangan:

α adalah konstanta

β1, β2i ...β13b, β13c adalah parameter

Variabel keterangan X1 : Struktur Keluarga X2i : Umur Ibu

X3 : Jumlah anggota keluarga X4i : Lama Pendidikan Ibu X5i : Status Kerja Ibu

X7 : Kategori Sejahtera X11 : Nilai Anak X13b : Pekerjaan Rumah X13c : Waktu Luang/Santai Y2 : Lingkungan Keluarga ∈ adalah galat

(8). Analisa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kecerdasan emosi menggunakan regresi linier berganda. Model analisis regresi liner berganda yang digunakan adalah:

Keterangan:

α adalah konstanta

β1, β2i...β12, β2 adalah parameter

Variabel keterangan X1 : Struktur Keluarga X2i : Umur Ibu

X3 : Jumlah anggota keluarga

Y2 =

α + β1X1 + β2iX2i + β 4iX4i + β5iX5i + β 7X7

+ β 11X11 + β 13bX13b + β 13cX13c +

Y3a =

α + β1X1 + β2iX2i + β3X3 + β4iX4i + β5iX5i +

X4i : Lama Pendidikan Ibu X5i : Status Kerja Ibu

X7 : Kategori Sejahtera X8 : Jenis kelamin X10 : Status Sekolah X12 : Lingkungan Sekolah

Y2 : Lingkungan Keluarga Y3a : Kecerdasan Emosional (EI)

∈ adalah galat

(9). Analisa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kecerdasan intelektual remaja menggunakan regresi linier berganda. Model analisis regresi liner berganda yang digunakan adalah:

Keterangan:

α adalah konstanta

β1, β2i...β14, β1bi, β2adalah parameter

Variabel Keterangan X1 : Struktur Keluarga X2i : Umur Ibu

X3 : Jumlah anggota keluarga X4i : Lama Pendidikan Ibu X5i : Status Kerja Ibu

X6 : Pendapatan Keluarga X7 : Kategori Sejahtera X8 : Jenis kelamin X9 : Morbiditas X11 : Nilai Anak X12 : Lingkungan Sekolah X14 : Sikap gizi ibu

Y1bi : Waktu mendampingi anak ibu Y2 : Lingkungan Keluarga

Y3b : Kecerdasan Intelektual (IQ)

∈ adalah galat

Y3b =

α + β1X1 + β2iX2i + β3X3 + β4iX4i + β5iX5i +

β6X6 + β67X7 + β8X8 + β9X9 + β11X11 + β12X12

+ β14X14 + β1biY1bi + β2Y2 +

(10). Analisa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap status gizi menggunakan logistik regresi dan regresi linier.

Model logistik regresi adalah sebagai berikut:

Model regesi linier adalah sebagai berikut:

Keterangan: α adalah konstanta β1, β3...β14 adalah parameter ∈ adalah galat Variabel keterangan X1 : Struktur Keluarga X3 : Jumlah anggota keluarga X4i : Lama Pendidikan Ibu X5a : Status Kerja Ayah

X5i : Status Kerja Ibu X6 : Pendapatan Keluarga X7 : Kategori Sejahtera X8 : Jenis kelamin X9 : Morbiditas X10 : Nilai Anak

X13a : Pekerjaan luar rumah ibu X13b : Pekerjaan rumah rumah

X14 : Sikap Gizi Ibu

Y3c : Status Gizi anak (Model 1: dummy variable; Model 2: indeks status gizi)

(11) Analisa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap Kualitas Remaja menggunakan regresi linier berganda. Model analisis regresi liner berganda yang digunakan adalah:

Y3c =

α + β3X3 + β4iX4i + β5iX5i + β6X6 + β7X7 +

β8X8 + β9X9 + β10X10 + β13aX13a + β13bX13b +

β14X14 +

Y3c =

α + β1X1 + β3X3 + β4iX4i + β5aX5a + β5iX5i +

β6X6 + β7X7 + β8X8 + β9X9 + β10X10 +

Keterangan:

α adalah konstanta

β8, β5i, β1, ... β9, β13b ... β14, β4i adalah parameter

∈ adalah galat

variabel keterangan X8 : Jenis kelamin X5i : Status kerja ibu

X1 : Keluarga luas /inti X7 : Kategori sejahtera X10 : Status sekolah

Y2 : Lingkungan keluarga X12 : Lingkungan sekolah X11 : Nilai anak

X2i : Umur ibu

X3 : Jumlah anggota keluarga X9 : Morbiditas

Y1a : Pengeluaran untuk pendidikan Y1bi : Pendampingan belajar ibu X13b : Pekerjaan di rumah ibu

X14 : Sikap gizi

X4i : Lama pendidikan ibu Y3 : Kualitas Remaja

(12) Analisa regesi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap prestasi akademik remaja menggunakan regresi linier berganda. Model analisis regresi liner berganda yang digunakan adalah:

Keterangan:

α adalah konstanta

β8, β12a, β112b, ... β3 adalah parameter

∈ adalah galat

Y3 =

α + β8X8 + β5iX5i + β1X1 + β7X7 + β10X10 + β2Y2 +

β12X12 + β11X11 + β2iX2i + β3X3 + β9X9 + β1aY1a +

β1biY1bi + β13bX13b + β14X14 + β4iX4i +

Y4 =

α+ β4iX4i + β12aX12a + β12bX12b + β12cX12c + β12dX12d +

β15X15 + β1aY1a + β1biY1bi + β2aY2a + β2bY2b + β2cY2c

+ β2dY2d + β2eY2e + β3Y3 +

Variabel : keterangan

X4i : Lama pendidikan ibu

X12a : Guru

X12b : Kondisi sekolah X12c : Iklim belajar X12d : Aktivitas siswa

X15 : Harapan siswa terhadap guru Y1a : Pengeluaran pendidikan Y1bi : Waktu mendampingi anak Y2a : Dorongan berprestasi

Y2b : Aspirasi pendidikan dan pekerjaan Y2c : Fasilitas belajar

Y2d : Pemanfaatan waktu Y2e : Ikatan keluarga Y3 : Kualitas remaja Y4 : Prestasi akademi

Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan dalam hal menentukan alat ukur indikator kualitas remaja. Indikator kualitas remaja mencakup status gizi, kecerdasan intelektual, dan kecerdasan emosi. Untuk alat ukur status gizi telah diakui secara internasional dengan antrophometry. Alat ukur ini merupakan alat ukur yang sudah dibakukan secara internasional. Sedangkan untuk kecerdasan intelektual dan emosional masih mempunyai ragam alat ukur. Kecerdasan intelektual dapat diukur dengan test-test kecerdasan seperti WAIS, WISC, dan CFIT. Dengan mempertimbangkan keragaman alat ukur kecerdasan tersebut maka membutuhkan kesepakatan bersama antara pengguna alat ukur kecerdasan untuk digunakan sebagai alat ukur standar dalam membuat indeks kualitas remaja.

Keragaman alat ukur juga ditemukan dalam pengukuran kecerdasan emosional. Mayer, Salovey, dan Caruso memperkenalan pengukuran kecerdasan emosional diman alat ukur tersebut dikenal dengan MSCEIT (Mayer Salovey Caruso Emotional Intelligence Test). Alat ukur kecerdasan emosional lannya dikenal sebagai Goldman’s EQ test. Kemudian dikenal juga alat ukur lain seperti Bar On EQ Test. Test kecerdasan emosional Goldman mempunyai 5 aspek kecerdasan emosional, yaitu: self-awareness, self-regulation, motivation, empathy, and social skill. Bar-On memilah EQ menjadi 5 ketrampilan: intra-personal, inter-

personal, adaptability, stress management, and general mood. Keberagaman alat ukur kecerdasan emosional tersebut memberikan pilihan bagi penggunaannya. Pemilihan pada satu alat ukur tentunya memberikan konsekuensi dengan hasil dimana dimungkinkan adanya perbedaan dengan alat ukur satu dengan lainnya. Keterbatasan pada alat ukur dalam penelitian ini dapat disempurnakan pada penelitian-penelitian yang berikutnya dalam topik yang sama.

Keterbatasan lain adalah berkenaan dengan metode penentuan lokasi penelitian. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive dengan menggunakan ketentuan mewakili wilayah Kabupaten Banyumas. Penelitian ini hanya mengambil 5 kecamatan dari 27 kecamatan yang ada di Kabupaten Banyumas. Kelima kecamatan diharapkan dapat mewakili daerah Kabupaten Banyumas. Kemudian penentuan lokasi sekolah ditentukan secara purposive dengan ketentuan sekolah yang dikategorikan terbaik di kecamatan tersebut. Metode penentuan daerah dan sekolah sebagai penelitian secara purposive memberikan kemungkinan kurang menggambarkan kondisi daerah secara maksimal.

Keterbatasan lain adalah pada variabel yang diteliti. Variabel-variabel penelitian sangat banyak sehingga membutuhkan pengelolaan yang baik dalam pengambilan data. Upaya untuk mendapatkan data secara baik telah dilakukan dengan diskusi setiap saat dalam proses di lapangan. Namun, tidak menutup kemungkinan adanya kekurangan dalam mengambil data secara benar. Hal ini dimungkinkan karena faktor kelelahan, dan ketidak telitian. Selain itu, pada pihak obyek penelitian dimungkinkan tidak memberikan jawaban secara jujur dan benar sehingga data yang diperoleh menjadi bias.

Keadaan Umum Lokasi Penelitian

1. Gambaran Umum Kabupaten Banyumas Menurut Letak Geografi, Luas

Dokumen terkait