• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORITEORI

2. Prestasi Belajar a. Pengertian Belajar

Menurut Sujana (2004) belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak dia masih bayi hingga ke liang lahat nanti. Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik

perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif), keterampilan

(psikomotor), maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif). Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan.

Menurut Winkel (1897:36) belajar adalah suatu aktifitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan

yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan,

pemahaman keterampilan, dan nilai sikap. Perubahan itu relatif konstan, berbekas dan berbekas.

Prestasi belajar merupakan salah satu umpan balik dari proses belajar yang telah dilakukan siswa. Prestasi belajar dapat ditunjukan dengan hasil belajar siswa, hasil belajar tersebut dapat berupa keterampilan mengerjakan sesuatu, kemampuan menjawab soal atau menyelesaikan tugas (Gagne dalam Baruddin, 2002:18)

Slameto (1988:2) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Berdasarkan beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa

belajar adalah merupakan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik dalam pengajaran dengan menggunakan sarana dan fasilitas pendidikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam kurikulum, sehingga terjadi perubahan perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik dalam diri siswa.

b. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar berasal dari dua kata yaitu prestasi dan belajar. Menurut Winkel (1894:162) prestasi adalah suatu kecakapan nyata yang

dimiliki oleh seseorang dari hasil akhir yang dilakukan. Selanjutnya Purnomo (2008:369) menyatakan prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas belajar. Arifin (1990:3) menyatakan prestasi belajar adalah kemampuan, keterampilan, dan sikap seseorang dalam menyelesaikan masalah (dalam bidang pendidikan). Kemampuan atau keberhasilan yang diraih berkenaan dengan aspek pengetahuan siswa secara umum.

Menurut Soeryabrata (1984:25) prestasi adalah hasil yang dicapai menurut kemampuan siswa dalam mengerjakan sesuatu, jadi prestasi belajar adalah hasil akhir yang dicapai sebaik-baiknya dalam jangka waktu tertentu di sekolah. Perwujudan dari prestasi belajar adalah penilaian yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan dan dibuat oleh guru.

Nurkencana (1986:62) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai atau diperoleh siswa berupa nilai mata pelajaran. Ditambahkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar.

Berdasarkan beberapa pengertian dari para ahli tersebut peneliti menyimpulkan Prestasi belajar adalah hasil atau taraf kemampuan yang telah dicapai siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dalam waktu tertentu baik berupa perubahan tingkah laku, keterampilan dan

pengetahuan dan kemudian akan diukur dan dinilai yang kemudian diwujudkan dalam angka atau pernyataan.

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Menurut Slameto (1988:54-71) berpendapat bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

1) Faktor internal, a) Faktor Jasmaniah.

Sehat berarti dalam kondisi yang baik dan terbebas dari berbagai penyakit. Proses belajar seseorang akan terganggu apabila kesehatannya tidak baik. Konsentrasi selama belajar juga akan menjadi buyar atau tidak fokus. Hal seperti ini akan berdampak nantinya pada hasil belajar. Agar seseorang dapat belajar dengan baik haruslah mengusahakan kesehatannya agar tetap terjaga dengan tidur yang cukup, makan makanan yang bergizi dan olah raga setiap hari.

Cacat tubuh merupakan sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh/badan. Cacat tubuh pada seseorang bisa karena faktor keturunan atau karena sebab- sebab tertentu misalnya saja karena kecelakaan. Keadaan cacat tubuh ini akan mempengaruhi belajar. Siswa akan kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran. Apabila hal tersebut terjadi,

hendaknya diusahakan alat bantu agar dapat mengurangi pengaruh kecacatan.

b). Faktor Psikologis meliputi (1) Inteligensi sangat berpengaruh terhadap kemajuan belajar siswa. Siswa yang memiliki inteligensi yang tinggi akan lebih berhasil daripada yang memiliki tingkat inteligensi yang rendah. Akan tetapi belum tentu siswa yang memiliki inteligensi yang tinggi dapat berhasil dalam belajarnya karena belajar adalah suatu proses yang kompleks dengan banyak faktor yang mempengaruhinya. (2) Perhatian, menurut Gazali adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun semata-mata tertuju kepada suatu benda atau objek. Perhatian sangat dibutuhkan agar siswa dapat berhasil dalam mencapai hasil belajarnya. Apabila siswa tidak memiliki perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya maka akan menimbulkan kebosanan sehingga siswa tidak lagi suka untuk belajar. Agar siswa dapat tertarik untuk belajar, usahakan agar bahan pelajaran selalu menarik perhatian siswa dengan cara mengusahakan pelajaran tersebut sesuai dengan bakatnya. (3) Minat, merupakan kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Minat juga berpengaruh terhadap belajar siswa, jika minat siswa itu besar terhadap materi yang dipelajarinya tentu hal tersebut akan membuat siswa untuk lebih mudah mempelajarinya dan mudah diingat karena minat dapat

menambah kegiatan belajar. (4) Bakat, menurut hilgard adalah kemampuan untuk belajar. Jadi bakat dapat mempengaruhi belajar. Apabila materi yang dipelajari oleh siswa sesuai dengan bakatnya maka hasil belajar siswa akan lebih baik karena ia senang untuk mempelajarinya. Namun kebanyakan siswa SD belum mengetahui bakat yang dimilikinya oleh karena itu bantuan dari guru sangatlah penting untuk bisa membantu mengembangkan bakat yang dimiliki oleh siswa. (5) Motif, Dalam proses belajar haruslah diperhatikan apa yang dapat mendorong siswa untuk dapat belajar dengan baik. Oleh karena itu motif sangat diperlukan oleh siswa untuk mencapai hasil belajar yang baik. Motif dapat diberikan dengan cara memberikan latihan-latihan/kebiasaan-kebiasaan dan pengaruh lingkungan yang memperkuat, jadi latihan/kebiasaan itu sangat perlu dalam belajar.

2) Faktor eksternal

Faktor eksternal siswa (faktor dari luar siswa), yaitu kondisi lingkungan disekitar siswa yang meliputi :

a) Lingkungan sosial

Lingkungan sosial yang besar pengaruhnya terhadap belajar siswa adalah lingkungan pada keluarga. Siswa yang belajar akan menerima pengaruhnya dari keluarga seperti: cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana

rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga. Semua itu akan berdampak terhadap hasil belajar siswa. Misalnya apabila orang tua sibuk dengan pekerjaannya masing-masing tanpa peduli terhadap belajar anaknya, hal tersebut tentunya akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yang rendah.

b) Lingkungan non sosial

Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non sosial adalah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang dibutuhkan oleh siswa. Faktor-faktor tersebut dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, misalnya saja apabila gedung sekolah yang sudah tidak layak masih digunakan untuk proses kegiatan belajar mengajar, maka hal tersebut menimbulkan dampak yang buruk terhadap kegiatan belajar siswa.

c). Faktor pendekatan belajar

Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yaitu jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi/teknik dan metode yang digunakan oleh siswa untuk melakukan proses pembelajaran. Faktor pendekatan pembelajaran ini juga dapat mempengaruhi keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran. Apabila siswa semakin mendalami materi yang diberikan maka semakin baik hasilnya.

Dokumen terkait