• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Prestasi Belajar

2.1.2 Prestasi Belajar Akuntansi

Prestasi belajar akuntansi merupakan prestasi belajar yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar yang efektif di sekolah, khususnya setelah siswa mempelajari akuntansi yang diberikan oleh guru untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan yang diwujudkan dalam bentuk angka atau huruf.

Prestasi belajar akuntansi yang tinggi menunjukkan bahwa siswa mampu memahami dan menguasai materi pelajaran akuntansi. Sebaliknya prestasi belajar akuntansi yang rendah menunjukkan kurangnya kemampuan siswa dalam memahami dan menguasai materi pelajaran akuntansi.

Untuk mencapai prestasi belajar akuntansi yang optimal, siswa diharuskan memiliki kecerdasan emosional yang stabil, lingkungan sekolah yang kondusif dan cara belajar yang efektif .

2.1.3 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Faktor – faktor yang mempengaruhi prestasi belajar digolongkan menjadi dua, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu yang sedang belajar. Menurut Slameto (2003: 54-72) faktor – faktor yang mempengaruhi belajar adalah sebagai berikut :

1. Faktor Intern a. Faktor Jasmaniah

1) Faktor Kesehatan

Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian – bagiannya/ bebas dari penyakit. Kesehatan peserta didik berpengaruh terhadap proses belajar mengajar. Jika kesehatan seseorang terganggu maka proses belajar akan terganggu sebab ia akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, dan mengantuk jika badannya lemah dan kurang darah

2) Cacat Tubuh

Sesuatu yang kurang sempurna mengenai tubuh. Siswa yang cacat tubuhnya seperti buta, tuli, patah kaki, patah tangan, lumpuh dan lain-lain akan mengganggu proses belajarnya.

b. Faktor Psikologis 1) Intelegensi

Intelegensi merupakan kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui konsep-konsep yang abstrak secara

efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat. Intelegensi mempunyai pengaruh yang besar terhadap kemajuan belajar. Namun berhasil tidaknya siswa dalam belajar tidak hanya dilihat dari tinggi rendahnya intelegensi siswa karena belajar merupakan suatu proses yang dipengaruhi banyak faktor.

2) Perhatian

Perhatian adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itupun semata – mata tertuju kepada suatu obyek (benda/hal) atau sekumpulan obyek. Agar prestasi belajarnya baik maka peserta didik harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya. Jika bahan pelajaran tidak menjadi pusat perhatian, maka timbullah kebosanan sehingga belajar tidak kondusif lagi. 3) Minat

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenai beberapa kegiatan. Minat mempunyai pengaruh yang besar terhadap belajar atau kegiatan. Bahkan pelajaran yang menarik minat siswa lebih mudah dipelajari dan disimpan karena minat menambah kegiatan belajar. Apabila seseorang mempunyai minat yang tinggi terhadap sesuatu hal maka akan terus berusaha untuk melakukan sehingga apa yang diinginkannya dapat tercapai sesuai dengan keinginannya.

4) Bakat

Bakat atau aptitude menurut Hilgard dalam Slameto (2003:57) adalah “the capacity to learn” ( bakat adalah kemampuan untuk belajar). Jika bahan

pelajaran sesuai bakat peserta didik maka prestasi belajarnya akan lebih baik karena sesuai dengan bakat yang dimiliki peserta didik.

5) Motif

Motif erat hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Di dalam menentukan tujuan dapat disadari atau tidak, akan tetapi untuk mencapai tujuan perlu berbuat, sedangkan yang menjadi penyebab berbuat adalah motif itu sendiri sebagai daya penggerak atau pendorongnya.

6) Kematangan

Kematangan adalah suatu tingkat atau fase dalam pertumbuhan seseorang, dimana alat – alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Belajar akan lebih berhasil jika anak sudah siap (matang). 7) Kesiapan

Kesiapan atau readnessmenurut Jamies Drever dalam Slameto (2003:59) adalah “Preparedness to respond or react” (kesiapan adalah kesediaan untuk member respon atau reaksi). Kesiapan harus diperhatikan dalam proses belajar karena jika peserta didik sudah ada kesiapan dalam mengikuti proses pembelajaran maka prestasi belajarnya cenderung akan lebih baik.

c. Faktor Kelelahan

Kelelahan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Kelelahan jasmani adalah lelahnya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. Kelelahan jasmani dan rohani akan mempengaruhi

prestasi belajar siswa karena kelelahan tersebut dapat mengganggu konsentrasi dan ketenangan dalam belajar. Siswa harus menghindari kelelahan agar dapat belajar dengan baik.

2. Faktor Ekstern

Faktor ekstern adalah faktor yang berasal dari luar diri seseorang. Faktor ini terdiri dari:

a. Faktor Keluarga

Situasi keluarga (ayah, ibu, saudara, adik, kakak, serta famili) sangat berpengaruh terhadap keberhasilan anak dalam keluarga. Pendidikan orangtua, status ekonomi, rumah kediaman, persentase hubungan orang tua, perkataan, dan bimbingan orang tua, mempengaruhi pencapaian prestasi belajar anak.

b. Faktor Sekolah

Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar siswa meliputi: metode mengajar yang digunakan guru, kurikulum yang ditetapkan, bentuk hubungan atau relasi antara guru dengan peserta didik, hubungan antara sesama peserta didik, disiplin sekolah, fasilitas sekolah atau alat pelajaran, standar pelajaran, keadaan gedung, pembinaan, metode belajar dari guru dan tugas rumah.

c. Faktor Masyarakat

Apabila di sekitar tempat tinggal keadaan masyarakat terdiri atas orang- orang yang berpendidikan, terutama anak-anaknya rata-rata bersekolah tinggi dan moralnya baik, hal ini akan mendorong anak lebih giat belajar.

d. Lingkungan sekitar

Bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas, dan iklim dapat mempengaruhi pencapaian tujuan belajar, sebaliknya tempat-tempat dengan iklim yang sejuk, dapat menunjang proses belajar.

Menurut Muhibin (1999:144) faktor – faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah :

a. Faktor internal (faktor dari dalam siswa) b. Faktor eksternal (faktor dari luar siswa)

c. Faktor pendekatan belajar (approach to learning) yaitu jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi – materi pelajaran.

2.1.4 Penilaian Prestasi Belajar Akuntansi

Prestasi belajar akuntansi merupakan prestasi belajar yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar akuntansi yang diwujudkan dalam bentuk angka atau huruf yang diperoleh dari hasil evaluasi mata pelajaran akuntansi yang telah diberikan oleh guru di sekolah. Penilaian prestasi belajar akuntansi dapat diperoleh dari nilai ulangan harian , nilai ulangan mid semester, dan nilai Ujian Akhir Semester (UAS) (Syaiful Bahri Djamarah, 2010:252-253).

2.2 Kecerdasan Emosional

Dokumen terkait