• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

4. Prestasi Belajar Beberapa Program Diklat yang Relevan

Dalam proses belajar mengajar, siswa mengalami suatu perubahan dalam bidang pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, dan sikap. Adanya perubahan ini dapat dilihat dari prestasi belajar siswa yang dihasilkan oleh siswa dari kegiatan mengerjakan soal ulangan dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Kata “prestasi” dan “belajar” yang mempunyai arti beda. Oleh karena itu, sebelum pengertian “prestasi belajar” dibicarakan ada baiknya kedua kata itu dijelaskan artinya satu persatu.

Menurut Syaiful Bahri Djamarah (1994:21), pengertian prestasi sebagai berikut :

penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan murid yang bersangkutan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada mereka dan nilai-nilai yang terdapat di dalam kurikulum.

Belajar adalah merupakan perubahan tingkah laku untuk mencapai tujuan dari tidak tahu menjadi tahu atau dapat dikatakan sebagai proses yang menyebabkan terjadinya perubahaan tingkah laku dan kecakapan seseorang.

Sardiman A.M sebagaimana yang dikutip oleh Syaiful Bahri Djamarah (1994:21) menyatakan bahwa belajar adalah rangkaian kegiatan jiwa raga yang menuju perkembangan pribadi manusia seutuhnya yang menyangkut unsur cipta, rasa, dan karsa serta ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Bertolak dari pendapat di atas jelas menyatakan bahwa belajar itu bertujuan untuk mengembangkan pribadi manusia bukan hanya sekedar mencerdaskan manusia belaka namun menjadi manusia yang berkepribadian yang luhur itulah hakekat sebuah belajar. Dalam mengembangkan kepribadian manusia seutuhnya itu melibatkan unsur-unsur cipta/membuat sesuatu, rasa/perasaan, karsa/keinginan, kognitif, afektif, dan psikomotorik. Jadi belajar merupakan suatu aktivitas yang sadar akan tujuan. Tujuannya adalah terjadinya suatu perubahan dalam diri individu. Perubahaan yang dimaksud tentu saja menyangkut semua unsur yang ada pada diri individu.

Dari pendapat di atas maka seseorang dinyatakan melakukan kegiatan belajar setelah ia memperoleh hasil, yakni terjadinya perubahan tingkah laku. Misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti dan sebagainya.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian belajar adalah suatu proses untuk mencapai suatu kecakapan, kebiasaan, sikap dan pengertian suatu pengetahuan dalam usaha merubah diri menjadi semakin baik dan mampu.

Selanjutnya Abdurrachman Saleh (1981:92) memberikan pengertian prestasi belajar atau hasil belajar adalah hasil yang dicapai siswa dari mempelajari tingkat penguasaan ilmu pengetahuan tertentu dengan alat ukur berupa evaluasi yang dinyatakan bentuk angka atau huruf atau simbol, dengan istilah lain yakni prestasi.

Program Diklat pada SMK dibagi menjadi 3 klasifikasi sebagai berikut : a. Program Diklat Normatif

Program diklat normatif adalah program diklat umum (mata pelajaran umum).

b. Program Diklat Adaptif

Program Diklat adaptif adalah program diklat penunjang bagi program diklat produktif.

c. Program Diklat Produktif

Program diklat produktif adalah program diklat yang diberikan kepada siswa agar siswa lebih mandiri untuk memasuki profesi tertentu di dunia kerja.

a. Susunan Program Diklat Normatif

JAM PEMBELAJARAN PROGRAM

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Tk.I Tk.II Tk.III 80 80 32

80 80 32 80 80 32 80 80 32 PROGRAM NORMATIF

1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2. Pendidikan Agama

3. Bahasa dan Sastra Indonesia 4. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan 5. Sejarah Nasional dan Sejarah

Umum

80 80 32 JUMLAH JAM PEMBELAJARAN 400 400 160

b. Susunan Program Diklat Adaptif

JAM PEMBELAJARAN PROGRAM

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Tk.I Tk.II Tk.III 240 240 64 240 240 64 160 160 48 120 - - PROGRAM ADAPTIF 1. Matematika 2. Bahasa Inggris 3. Ekonomi 4. Komputer 5. Kewirausahaan 40 40 32 JUMLAH JAM PEMBELAJARAN 800 680 208

c. Susunan Program Diklat Produktif

JAM PEMBELAJARAN PROGRAM

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Tk.I Tk.II Tk.III 80 - - 80 - - 200 - - 200 - - 240 - - - 460 - - 460 - PROGRAM PRODUKTIF 1. Pelayanan Prima 2. Membuka Usaha Kecil 3. Siklus Akuntansi 4. Mengetik

5. Surat Niaga dan Kearsipan 6. Akuntansi Keuangan 7. Akuntansi Perbankan 8. Paket Keahlian :

● Akuntansi - - 1432 JUMLAH JAM PEMBELAJARAN 2000 2000 1800

Mata diklat yang ada dalam program diklat normatif sebagai mata diklat yang sering diberikan secara umum baik di SMK atau SMU. Program diklat adaptif sebagai mata diklat penunjang bagi program diklat produktif sedangkan program diklat produktif diberikan kepada siswa agar siswa lebih mandiri untuk memasuki profesi tertentu di dunia kerja. Profesi tertentu dalam hal ini berhubungan dengan suatu profesi yang menuntut siswa untuk memasuki lapangan kerja di tingkat menengah maupun menjadi mandiri, berusaha sendiri maupun kewiraswastaan.

Prestasi belajar beberapa program diklat yang relevan dengan minat berwiraswasta dalam penelitian ini diukur berdasarkan nilai raport mata diklat produktif pada kelas I meliputi pelayanan prima, membuka usaha kecil, siklus akuntansi, mengetik, surat niaga dan kearsipan, akuntansi keuangan, akuntansi perbankan. Mengingat bahwa akuntansi keuangan dan akuntansi perbankan baru diberikan pada tahun ajaran ini yaitu semester gasal dan semeter genap maka peneliti tidak meneliti serta juga nilai untuk ke dua mata diklat ini baru keluar setelah peneliti mengadakan penelitian. Untuk paket keahlian akuntansi pada kelas III tidak diteliti di sebabkan nilai raport kelas III sudah terlalu jauh.

Waktu pembelajaran efektif per tahun untuk tingkat I dan II minimum 40 minggu dan untuk tingkat III minimum 36 minggu; jam pembelajaran per minggu maksimum 50 jam @ 45 menit. Alokasi waktu pembelajaran praktek dalam program produktif minimuim 70% (teori 30%). Biasanya siswa tidak hanya belajar di lingkungan sekolah tetapi juga

diikutsertakan dalam kegiatan industri agar siswa mampu melakukan ketrampilan dasar pada lini produksi.

Untuk mata program diklat produktif; pelayanan prima, membuka usaha kecil, siklus akuntansi, mengetik, surat niaga&kearsipan. Pelayanan prima; siswa dibekali untuk lebih mandiri yaitu seperti melakukan komunikasi, memahami konsep-konsep pelayanan prima dan melaksanakan

pelayanan prima berdasarkan sikap (attitude), perhatian (attention) dan tindakan (action). Membuka usaha kecil membekali siswa untuk memgindetifikasi karakteristik usaha kecil, memilih produk dan jasa, memilih bentuk usaha kecil, membuat rencana usaha kecil dan rencana kerja, dan menumbuhkan dan mengembangkan jiwa dan semangat kewirausahaan. Pelajaran siklus akuntansi membekali siswa untuk dapat mencatat transaksi dalam persamaan akuntansi, menyiapkan dan menganalisis bukti transaksi, dan menyusun laporan keuangan. Mengetik; membekali siswa untuk mengetahui bagamana cara mengetik yang benar, mengetik tuts dengan 10 jari dan mengetik secara cepat. Dan mata pelajaran kearsipan&surat niaga membekali siswa untuk dapat mengetahui pengetahuan surat-menyurat, membuat surat niaga, membuat surat pribadi serta menyimpan dan menemukan kembali arsip.

Prestasi belajar siswa bukan semata-mata karena faktor kecerdasan (intelegensi) siswa saja tetapi ada faktor lain lain yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa tersebut. Secara garis besar faktor-faktor tersebut dibagi menjadi dua yakni faktor intern dan faktor ekstren.

Faktor-faktor yang dimaksud adalah seperti yang dikemukakan oleh Nana Sudjana (1989:18) sebagai berikut :

1. Faktor Intern

yaitu faktor yang terdapat dalam diri individu itu sendiri, antara lain ialah kemampuan yang dimilikinya, minat serta faktor-faktor lainnya. 2. Faktor Ekstern

yaitu faktor yang berada di luar individu di antaranya lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.

Sementara itu Winkel (1987:43), merinci faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah

A. Faktor pada pihak siswa, terdiri dari :

a. Faktor-faktor psikis intelektual, yang meliputi taraf intelegensi berupa motivasi belajar, sikap perasaan, minat, kondisi akibat keadaan sosio kultural atau ekonomis.

b. Faktor-Faktor fisik yang meliputi keadaan fisik. B. Faktor dari luar siswa yang terdiri dari :

a. Faktor-faktor pengatur proses belajar di sekolah, yang meliputi kurikulum pengajaran, displin sekolah, teacher effectiveness, fasilitas belajar dan pengelompokkan siswa.

b. Faktor-faktor sosial di sekolah yang meliputi sistem sosial, status sosial, dan interaksi guru dan siswa.

c. Faktor situasional, yang meliputi keadaan politik ekonomis, keadaan waktu dan tempat serta musim iklim.

d. Bakat. e. Minat f. Emosi g. Kepribadian

h. Gangguan kejiwaan atau gangguan kepribadian lainnya.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, agar siswa dapat memperolah prestasi belajar yang seoptimal mungkin maka siswa perlu meningkatkan kemampuan, minat, dan motivasi yang ada dalam dirinya. Demikian pula halnya dengan faktor yang ada di luar diri siswa. Faktor ini dapat mendorong dan menghambat siswa dalam proses belajar. Lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat dapat memberi dukungan siswa di dalam belajar. Di antara ketiga lingkungan tersebut, lingkungan sekolah merupakan lingkungan yang terpenting yang berfungsi sebagai lingkungan kedua yang sangat mendukung dalam mendidik anak atau siswa, setelah lingkungan utama yaitu lingkungan keluarga.

Minat siswa terhadap suatu pelajaran (program diklat) bisa menjadi salah satu faktor yang menyebabkan peningkatan prestasi belajar siswa. Minat siswa menurut Winkel termasuk faktor yang berpengaruh pada prestasi belajar yang termasuk faktor ekstern.

Prestasi belajar siswa di SMK yang mendukung terciptanya minat siswa dalam hal berwiraswasta seperti siswa dibekali ketrampilan yang berhubungan dengan dunia berwiraswasta. Secara umum saja siswa dibekali cara-cara menjadi wiraswasta yang handal seperti siswa pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru memasarkannya serta mengatur permodalan. Dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa akan menjadi sebuah dorongan untuk mengenal lebih jauh apa, bagaimana cara memasuki dunia wiraswasta yang dapat memberi bekal siswa memasuki lapangan pekerjaan.

Dokumen terkait