• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Prestasi Belajar

melakukan proses belajar sesuai dengan bobot atau nilai yang berhasil diraihnya. Winkel lebih menekankan prestasi belajar itu pada kemampuan siswa secara umum. Menurut Sutratinah Tirtonegoro (2001: 43) bahwa prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk simbul, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu.

Prestasi belajar mahasiswa adalah hasil penilaian dari kegiatan belajar yang telah dilakukan dan merupakan bentuk perumusan akhir yang diberikan oleh dosen untuk melihat sampai di mana kemampuan mahasiswa, yang dinyatakan dalam bentuk simbul, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai. Prestasi belajar mahasiswa dapat dilihat dari Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang diperoleh mahasiswa. Namun, untuk mendapatkan prestasi belajar yang baik merupakan hal yang tidak mudah dan dibutuhkan usaha yang optimal.

Berdasarkan hasil wawancara, ternyata masih terdapat mahasiswa yang kurang disiplin dalam hal belajar maupun perkuliahan. Fenomena SKS atau Sistem Kebut Semalam masih menjadi pilihan dalam cara belajar mahasiswa

Program Studi Pendidikan Ekonomi, baik itu dalam hal mengerjakan tugas ataupun menghadapi ujian sehingga hasil yang didapat kurang maksimal. Ketidakdisiplinan juga terlihat dalam hal menghadiri perkuliahan, fenomena terlambat atau memanfaatkan 25% ijin tidak mengikuti kuliah masih terjadi, meskipun tidak ada alasan kuat untuk tidak menghadiri perkuliahan.

Lingkungan sosial juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa mahasiswa, masih ada mahasiswa yang lebih banyak bergantung dalam hal-hal negatif dengan teman sebayanya seperti tidak saling mengingatkan dalam belajar atau bercanda pada saat perkuliahan berlangsung, mahasiswa yang jarang mengerjakan tugas masih banyak karena ikut-ikutan temannya, sebagian mahasiswa lebih asyik mengobrol dengan teman sebelahnya daripada mendengarkan dosen yang sedang menjelaskan di depan kelas.

Hal ini diperkuat dengan masih terdapat mahasiswa Pendidikan Ekonomi yang memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) di bawah 2,0. Maka perlu dilakukan usaha untuk memperbaiki kualitas belajar agar prestasi belajar mahasiswa menjadi optimal. Hal ini penting dilakukan karena jika mahasiswa tidak bisa meningkatkan IPK hingga akhir semester 4, maka mahasiswa tersebut bisa terkena Evaluasi Sisip Program. Evaluasi sisip program dilakukan untuk menentukan apakah mahasiswa tersebut boleh melanjutkan studi atau harus meninggalkan Program Studi Pendidikan Ekonomi (Peraturan Akademik, 2010).

Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Disiplin Belajar dan Lingkungan Sosial

Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma”.

B. Batasan Masalah

Ada banyak faktor dari dalam diri dan dari luar diri mahasiswa yang mempengaruhi prestasi belajar. Agar lebih terfokus dan lebih mendalam peneliti membatasi pada dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor disiplin belajar dan faktor lingkungan sosial mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi angkatan tahun 2016 dan 2017 Universitas Sanata Dharma.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang rumusan masalah dari penelitian ini sebagai berikut.

1. Bagaimana pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa Pendidikan Ekonomi ?

2. Bagaimana pengaruh lingkungan sosial terhadap prestasi belajar mahasiswa Pendidikan Ekonomi ?

3. Bagaimana pengaruh disiplin belajar dan lingkungan sosial terhadap prestasi belajar mahasiswa Pendidikan Ekonomi ?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut.

1. Untuk menganalisis pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa Pendidikan Ekonomi.

2. Untuk menganalisis pengaruh Lingkungan sosial terhadap prestasi belajar mahasiswa Pendidikan Ekonomi.

3. Untuk menganalisis pengaruh disiplin belajar dan lingkungan sosial terhadap prestasi belajar mahasiswa Pendidikan Ekonomi.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan bagi kalangan akademisi yang hendak melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh disiplin belajar dan lingkungan sosial terhadap prestasi belajar mahasiswa.

2. Manfaat Praktis

Adapun secara praktis manfaat dari hasil penelitian ini antara lain sebagai berikut. a. Bagi Mahasiswa

Dapat memberikan gambaran tentang faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar di antaranya adalah disiplin belajar dan lingkungan sosial.

b. Bagi Orang Tua

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada orang tua tentang disiplin belajar dan lingkungan sosial terhadap prestasi belajar mahasiswa.

c. Bagi Universitas

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan bahan acuan sekaligus menjadi tambahan pustaka bagi perpustakaan Unversitas Sanata Dharma.

d. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini bermanfaat bagi peneliti, karena peneliti secara langsung dapat mengetahui hubungan disiplin belajar dan lingkungan sosial terhadap prestasi belajar mahasiswa. Selain itu peneliti juga mendapatkan wawasan, pengetahuan serta pengalaman baru karena telah terjun langsung dalam melakukan penelitian ini.

e. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk melakukan penelitian sejenis bagi peneliti selanjutnya.

F. Definisi Operasional Variabel

1. Disiplin Belajar

Disiplin belajar adalah kemampuan mengendalikan perilaku yang ada dalam diri terhadap bentuk-bentuk aturan baik tertulis maupun tidak tertulis serta bentuk kesadaran akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pelajar. Variabel disiplin belajar dalam penelitian ini adalah persepsi mahasiswa terhadap tingkat kedisiplinan belajar.

2. Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial adalah segala sesuatu yang terdapat di sekitar manusia yang dapat memberikan pengaruh pada manusia tersebut seperti yang terjadi

antara sesama keluarga, teman sebaya dan masyarakat. Variabel lingkungan sosial dalam penelitian ini adalah persepsi mahasiswa terkait pengaruh lingkungan sosial terhadap prestasi belajar.

3. Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang setelah ia mengikuti kegiatan belajar dapat dinyatakan dalam bentuk penghargaan/ simbol, angka dan huruf. Variabel Prestasi belajar dalam penelitian ini adalah Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi.

BAB II

KAJIAN TEORITIK

A. Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah hasil dari pengukuran dan penilaian usaha belajar. Tirtonegoro (2001: 43) menyatakan bahwa prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu. Prestasi Belajar adalah hasil penilaian dari kegiatan belajar yang telah dilakukan dan merupakan bentuk perumusan akhir yang diberikan oleh dosen untuk melihat sampai di mana kemampuan mahasiswa yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai.

Istilah Prestasi Belajar sering kali digunakan untuk menunjukkan suatu proses pencapaian tingkat keberhasilan terhadap usaha belajar yang telah dilakukan. Belajar sering dikaitkan dengan aktifitas yang membawa perubahan kepada setiap individu, baik perubahan dari segi kebiasaan, pengetahuan, ketrampilan, dan sikap serta menyangkut perubahan yang terjadi pada beberapa aspek kebiasaan manusia yang tidak lepas dari kepribadian. Jika dikaitkan dengan konsep belajar, maka pengertian prestasi belajar akan mengarah suatu tujuan belajar. Perubahan perilaku disebabkan karena seseorang mencapai penguasaan atas sejumlah bahan yang telah diberikan dalam proses belajar mengajar. Pencapaian belajar didasarkan atas tujuan pengajaran yang telah ditetapkan dan

dapat berupa perubahan dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotor (Purwanto, 2009: 46).

Syah (2008: 43) menyatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai oleh siswa setelah melakukan serangkaian aktivitas belajar yang berupa perubahan tingkah laku baik berupa kognitif, psikomotorik maupun afektif yang bisa dilihat dari prestasi belajar di sekolah.

Dengan demikian, Prestasi Belajar adalah hasil pengukuran dari penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak pada periode tertentu. Prestasi belajar merupakan hasil dari pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomotor setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrumen tes yang relevan.

2. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar

Secara umum prestasi belajar siswa sangat beragam, hal ini tentu saja mempunyai factor-faktor penyebabnya. Menurut Muhibbin Syah (2008: 132) dalam bukunya “psikologi pendidikan” menjelaskan bahwa prestasi belajar dipengaruhi oleh 3 faktor, yaitu faktor internal, faktor eksternal dan faktor pendekatan belajar.

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah sebagai berikut (Syah, 2008: 132-139).

a. Faktor internal

Faktor internal merupakan faktor atau penyebab yang berasal dari dalam diri setiap individu tersebut, seperti aspek fisiologis dan aspek psikologis.

1) Aspek fisiologis

Aspek fisiologis ini meliputi kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menunjukkan kebugaran organ-organ tubuh dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi tubuh yang lemah akan berdampak secara langsung pada kualitas penyerapan materi pelajaran, untuk itu perlu asupan gizi yang dari makanan dan minuman agar kondisi tetap terjaga. Selain itu, perlu memperhatikan waktu istirahat yang teratur dan cukup tetapi harus disertai olahraga ringan secara berkesinambungan. Hal ini penting karena perubahan pola hidup akan menimbulkan reaksi yang negatif dan merugikan semangat mental.

2) Aspek psikologis

Ada banyak faktor yang masuk dalam aspek psikologis yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas pembelajaran. Faktor-faktor dari aspek psikologis adalah intelegensi, sikap, bakat, minat dan motivasi.

Tingkat intelegensi atau kecerdasan (IQ) tidak dapat diragukan lagi sangat menentukan tingkat keberhasilan belajar. Semakin tinggi kemampuan intelegensi siswa, maka semakin besar peluang meraih sukses, akan tetapi sebaliknya semakin rendah kemampuan intelegensi siswa maka semakin kecil peluang meraih sukses. Sikap merupakan gejala internal yang cenderung

merespon atau mereaksi dengan cara yang relatif tetap terhadap orang, barang dan sebagainya, baik secara positif ataupun secara negatif. Sikap (attitude) siswa yang merespon dengan positif merupakan awal yang baik bagi proses pembelajaran yang akan berlangsung sedangkan sikap negatif terhadap guru ataupun pelajaran apalagi disertai dengan sikap benci maka akan berdampak pada pencapaian hasil belajar atau prestasi belajar yang kurang maksimal.

Setiap individu mempunyai bakat dan setiap individu yang memiliki bakat akan berpotensi untuk mencapai prestasi sampai tingkat tertentu sesuai dengan kapasitas masing-masing. Bakat akan dapat mempengaruhi tinggi rendahnya pencapaian prestasi belajar pada bidang-bidang tertentu. Minat (interest) dapat diartikan kecenderungan atau kegairahan yang tinggi atau keinginan yang tinggi terhadap sesuatu. Minat dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, sebagai contoh siswa yang mempunyai minat dalam bidang matematika akan lebih fokus dan intensif kedalam bidang tersebut sehingga memungkinkan mencapai hasil yang memuaskan.

Motivasi merupakan keadaan internal organisme yang mendorong seseorang untuk berbuat sesuatu atau pemasok daya untuk bertingkah laku secara terarah. Motivasi bisa berasal dari dalam diri setiap individu dan datang dari luar individu tersebut.

b. Faktor eksternal

Faktor eksternal dibagi menjadi dua macam, yaitu faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan nonsosial. Lingkungan sosial ini meliputi lingkungan orang tua dan keluarga, sekolah serta masyarakat. Lingkungan sosial yang paling banyak

berperan dan mempengaruhi kegiatan belajar siswa adalah lingkungan orang tua dan keluarga. Siswa sebagai anak tentu saja akan banyak meniru dari lingkungan terdekatnya seperti sifat orang tua, praktik pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga dan demografi keluarga.

Semuanya dapat memberi dampak dampak baik ataupun buruk terhadap kegiatan belajar dan prestasi yang dapat dicapai siswa. Lingkungan sosial sekolah meliputi para guru yang harus menunjukkan sikap dan perilaku yang simpatik serta menjadi teladan dalam hal belajar, staf-staf administrasi di lingkungan sekolah, dan teman-teman di sekolah dapat mempengaruhi semangat belajar siswa.

Lingkungan masyarakat juga sangat mempengaruhi karena siswa juga berada dalam suatu kelompok masyarakat dan teman-teman sepermainan serta kegiatan-kegiatan dalam kehidupan bermasyarakat dan pergaulan sehari-hari yang dapat mempengaruhi prestasi belajar. Selain faktor sosial seperti dijelaskan di atas, ada juga faktor non sosial. Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non sosial adalah gedung sekolah dan bentuknya, rumah tempat tinggal, alat belajar, keadaan cuaca, dan waktu belajar siswa.

c. Faktor pendekatan belajar

Selain faktor internal dan faktor eksternal, faktor pendekatan belajar juga mempengaruhi keberhasilan dalam proses pembelajaran. Biggs dalam Syah (2008: 139) memaparkan bahwa pendekatan belajar dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: pendekatan surface (permukaan/bersifat lahiriah dan dipengaruhi oleh

faktor luar), pendekatan deep (mendalam dan datang dari dalam diri individu), dan pendekatan achieving (pencapaian prestasi tinggi/ambisi pribadi).

Sedangkan Menurut Slameto (2010: 54), terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yang digolongkan menjadi dua golongan, yaitu:

1) Faktor internal yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, terdiri dari: Faktor jasmaniah (kesehatan dan cacat tubuh), Faktor psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan) dan faktor kelelahan.

2) Faktor eksternal yaitu faktor yang ada di luar individu, antara lain: faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan), faktor sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah), faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat).

Faktor lain yang termasuk dalam faktor internal adalah disiplin belajar (Tu’u 2004: 32). Disiplin belajar merupakan suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku seseorang yang muncul dari dalam dirinya sesuai dengan peraturan dan tata tertib untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Tu’u 2004: 32).

Disiplin belajar berperan penting dalam membentuk individu yang berkualitas. Tu’u (2004) menyatakan bahwa disiplin belajar penting karena: (1) disiplin yang muncul karena kesadaran diri mahasiswa akan membawa dampak pada keberhasilan dalam belajar; sebaliknya mahasiswa yang tidak disiplin atau kerap kali melanggar peraturan kuliah pada umumnya terhambat optimalisasi potensi belajarnya; (2) tanpa disiplin yang baik, suasana kelas menjadi kurang kondusif bagi kegiatan pembelajaran atau dengan kata lain disiplin memberi dukungan lingkungan yang tenang dan tertib bagi proses pembelajaran; (3) orang tua senantiasa berharap di tempat kuliah dibiasakan dengan norma-norma, nilai kehidupan dan disiplin; dan (4) disiplin merupakan jalan bagi mahasiswa untuk sukses dalam belajar. Dalam penelitian ini menfokuskan faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dilihat dari faktor internal disiplin belajar dan faktor eksternal lingkungan sosial.

Dokumen terkait