• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

6. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie. kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha. Istilah prestasi belajar (achievement) berbeda dengan hasil belajar (learning outcome). Prestasi belajar pada umumnya berkenaan dengan aspek pengetahuan, sedangkan hasil belajar meliputi aspek pembentukan watak peserta didik. Kata prestasi banyak digunakan dalam berbagai bidang dan kegiatan antara lain dalam kesenian, olah raga, dan pendidikan khususnya pembelajaran (Zainal Arifin, 2009: 12)..

Dimyati (2009: 200) mengartikan prestasi belajar sebagai tingkat keberhasilan yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti suatu kegiatan pembelajaran, dimana tingkat keberhasilan tersebut

kemudian ditandai dengan skala nilai berupa huruf atau kata atau simbol.

Muhibbin Syah (2012: 216-218) menyatakan pada prinsipnya prestasi belajar merupakan pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa. Ranah psikologis tersebut meliputi:

a) Ranah cipta (kognitif) meliputi pengamatan, ingatan, pemahaman, aplikasi/penerapan, analisis (pemeriksaan dan pemilahan secara teliti), serta sintesis (membuat paduan baru dan utuh).

b) Ranah rasa (afektif) meliputi penerimaan, sambutan, apresiasi (sikap menghargai), internalisasi (pendalaman), serta karakterisasi (penghayatan).

c) Ranah karsa (psikomotorik) meliputi keterampilan bergerak dan bertindak, serta kecakapan ekspresi verbal dan non-verbal.

Menurut Oemar Hamalik (2010: 155) prestasi belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengerahuan sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya.

Prestasi belajar merupakan suatu masalah yang bersifat parenial dalam sejarah kehidupan manusia, karena sepanjang rentang kehidupannya manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan masing-masing. beberapa fungsi utama prestasi belajar menurut Zainal Arifin (2009: 12-13) sebagai berikut:

a) Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai peserta didik.

b) Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Para ahli psikologi biasanya menyebut hal ini sebagai “tendensi keingintahuan (coouriosity) dan merupakan kebutuhan umum manusia”.

c) Prestasi belajar sebagai bahan informasi dam inovasi pendidikan. Asumsinya adalah prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi peserta didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan berperan sebagai umpan balik (feedback) dalam meningkatkan mutu pendidikan.

d) Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan. Indikator intern dalam arti bahwa prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat produktivitas suatu institusi pendidikan. Asumsinya adalah kurikulum yang digunakan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan anak didik. Indikator ekstern dalam arti tinggi rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat kesuksesan peserta didik di masyarakat. Asumsinya adalah kurikulum yang digunakan relevan pula dengan kebutuhan masyarakat.

e) Prestasi belajar dapat dijadikan indikator daya serap (kecerdasan) peserta didik. Dalam proses pembelajaran, peserta didik menjadi fokus utama yang harus diperhatikan, karena peserta didiklah yang diharapkan dapat menyerap seluruh materi pelajaran.

Dilihat dari beberapa pendapat dia atas dapat diketahui bahwa prestasi belajar adalah hasil pengukuran dan penilaian untuk mengetahui kemampuan, dan pengetahuan siswa dlam proses belajar yang dinyatakan dalam nilai atau angka yang diperoleh dari hasil tes. Sedangkan, dilihat dari fungsi prestasi belajar di atas, maka betapa pentingnya kita mengetahui dan memahami prestasi belajar peserta didik, baik secara perseorangan maupun secara kelompok, sebab fungsi prestasi belajar tidak hanyasebagai indikator keberhasilan dalam bidang studi tertentu, tetapi juga sebagai indikator kualitas institusi pendidikan. Di samping itu, prestasi belajar juga bermanfaat sebagai umpan balik bagi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran sehingga dapat menentukan apakah perlu melakukan diagnosis, penempatan, atau bimbingan terhadap peserta didik.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Sugihartono, dkk (2007: 76-77) mengungkapkan faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian belajar sebagaii berikut:

1) Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor internal meliputi: faktor jasmaniah dan faktor psikologis. Faktorr jasmaniah meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh, sedangkan faktor psikologis meliputi intelegensi, minat, bakat, motif, kematangan, dan kelelahan.

2) Faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu. Faktor eksternal yang berpengaruh dalam belajar meliputi faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat, faktor keluarga dapat meliputi cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana

rumah, keadaan ekomoni keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan. Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi antar siswa, disiplin ssekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah. Faktor masyarakat dapat berupa kegiatan siswa dalam masyarakat, teman bergaul, bentuk kehidupan dalam bermasyarakat dan media massa.

Sementara menurut Muhibin Syah (2012: 145) secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat dibedakan sebagai berikut:

1) Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa meliputi:

a) Aspek psikologis antara lain: tingkat kecerdasan, sikap, bakat, minat, dan motivasi.

b) Aspek fisiologis antara lain: kondisii fisik, kesehatan jasmani, dan kondisi panca indera.

2) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni lingkungan di sekitar siswa meliputi:

a) Lingkungan sosial antara lain: guru, keluarga, staf, administrasi, dan teman sekelas.

b) Lingkungan non sosial antara lain: kondisi gedung sekolah, alat- alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan. c) Faktor pendekatan belajar (approach to learning) yakni jenis

digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat 2 faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa yaitu (1) faktor internal yang meliputi: faktor jasmaniah dan faktor psikologis, dan (2) faktor eksternal yang meliputi faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat. Faktor sekolah yang meliputi strategi dan metode pembelajaran yang digunakan merupakan salah satu faktor yang berperan besar dalam mempengaruhi prestasi belajar siswa.

Dokumen terkait