• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORITIS

B. Prestasi Belajar

1. Definisi Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang setelah ia melakukan perubahan belajar, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Di dalam webster’s New Internasional Dictionary mengungkapkan tentang prestasi yaitu:“Achievement test a standardised test for measuring the skill or knowledge by person in one more lines of work a study” (Webster’s New

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer (1991) prestasi belajar adalah nilai yang diperoleh dari kegiatan sekolah yang bersifat kognitif dan ditentukan melalui penilaian.

Tingkat keberhasilan atau penguasaan mahasiswa dalam belajar dapat dilihat dari prestasi belajar yang diraih. Prestasi belajar itu sendiri dapat diketahui dari hasil evaluasi belajar. Evaluasi belajar ini dapat dilakukan dengan pengukuran yang biasanya dibuat oleh dosen dalam bentuk ujian tertuis, lisan maupun praktik. Kemudian penilaian dilakukan berdasarkan norma yang dipergunakan. Hasilnya diwujudkan dalam suatu symbol yang biasa menggunakan angka atau huruf yang biasa disebut sebagai indeks prestasi. Ada yang menggunakan angka-angka dengan rentang 1-10 atau 10-100 atau juga dalam bentuk huruf seperti A, B, C, D, E.

Suryabrata (1984) mengungkapkan bahwa prestasi belajar merupakan kemampuan seseorang yang diperoleh dari proses belajar. Ungkapan yang disebutkan oleh Suryabrata tersebut juga mengandung sebuah arti bahwa prestasi belajar merupakan salah satu hasil yang diperolah siswa dalam usaha belajar yang dilakukannya. Prestasi belajar ini biasanya merupakan suatu produk dari suatu proses. Produk atau hasil belajar tersebut didapatkan dari penilaian yang dilakukan dimana penilaian ini merupakan suatu hal yang hakiki dalam usaha yang telah dilakukan oleh seseorang. Produk dari prestasi belajar itu bermacam-macam, antara lain nilai mentah,rapport,Indeks Prestasi dan lain-lain.

Dari beberapa definisi mengenai prestasi belajar dan aspek-aspek lainnya yang berkaitan dengan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan suatu hasil dari tingkat keberhasilan mahasiswa dalam belajar di kampus yang meliputi aspek pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang didapat melalui serangkaian tes evaluasi belajar.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Dalam menentukan prestasi akademik atau dengan kata lain adalah belajar, ada beberapa faktor yang mampu mempengaruhi proses belajar. Menurut Suryabrata (1984), terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi belajar, antara lain:

a. Faktor dari dalam diri individu 1) Faktor fisiologis

Faktor-faktor fisiologis yang mempengaruhi prestasi belajar seorang individu biasanya berupa hal-hal yang berhubungan dengan jasmani individu tersebut. Faktor fisiologis tersebut antara lain keadaan jasmani pada umumnya serta keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu terutama fungsi-fungsi panca indera.

2) Faktor psikologis

Faktor-faktor psikologis yang dapat mempengaruhi prestasi akademik biasanya bersifat individual, antara lain motivasi, cita-cita dari si individu, keinginan individu akan proses belajar, serta motif-motif yang dapat mendorong individu tersebut untuk belajar.

Dapat ditunjukkan melalui penelitian yang dilakukan oleh Agustin (2005) bahwa adanya hubungan yang positif antara Motivasi dengan Prestasi Belajar Bidang Studi Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas II SMP Al-Fajar Kedaung Pamulang Tangerang dan penelitian yang dilakukan oleh Ratih & Evan (2010) dari Universitas Terbuka menunjukkan adanya hubungan positif antara Kemandirian, Motif Berprestasi terhadap Prestasi Hasil UAS Mahasiswa S1 PGSD Kelompok Belajar Pondok Aren dan Cicurug UPBJJ-UT Serang dengan menggunakan subyek 120 mahasiswa S1 PGSD-UT. Dari penelitian ini juga ditemukan bahwa kemandirian juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar secara psikologis.

b. Faktor dari luar diri individu 3. Faktor non sosial

Faktor-faktor non sosial yang mempengaruhi biasanya berupa tempat-tempat atau kondisi saat melakukan proses belajar dimana kondisi dan tempat tersebut mampu membantu individu untuk melakukan proses belajar secara maksimal, seperti pada penelitian yang dilakukan oleh oleh Tri Minarni dengan judul Pengaruh Disiplin Dan Lingkungan Belajar Terhadap Prestasi Belajar MataPelajaran Ekonomi Siswa Kelas VIII Semester I SMP Negeri 11 Semarang tahun Ajaran 2004/2005 menyatakan bahwa

disiplin belajar dan lingkungan belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi.

4. Faktor sosial

Faktor sosial yang dimaksud adalah sesama manusia baik manusia yang hadir secara langsung ataupun yang tidak langsung. Kehadiran orang lain baik secara langsung maupun tidak langsung ini akan sangat mempengaruhi proses belajar seseorang karena dinilai akan mengganggu. Oleh karena itu, kehadiran orang lain baik secara langsung maupun tidak langsung ini akan mempengaruhi prestasi akademik seseorang.

3. Fungsi Prestasi Belajar

Prestasi akademik yang dihasilkan dari hasil penilaian dari usaha belajar tersebut memiliki beberapa fungsi. Menurut Azwar (1987), terdapat beberapa fungsi prestasi belajar, yaitu:

a. Fungsi penempatan

Dalam fungsi penempatan ini, prestasi belajar berfungsi untuk menentukan jurusan atau klasifikasi bidang yang sesuai dengan kemampuan dari individu tersebut.

b. Fungsi normatif

Fungsi normatif prestasi belajar ini biasanya berupa penggunaan prestasi belajar dalam melihat kemajuan dari individu dalam proses

belajar yang dilakukannya. c. Fungsi diagnostik

Fungsi diagnostik disini biasanya berupa pemanfaatan prestasi belajar untuk mendiagnosis kesulitan-kesulitan belajar serta kelemahan individu dalam proses belajar.

d. Fungsi sumatif

Dalam hal ini, fungsi dari prestasi belajar yaitu untuk memperoleh informasi mengenai peguasaan pelajaran yang telah direncanakan sebelumnya.

Menurut Thorndike dan Hagen (1977), prestasi belajar memiliki beberapa fungsi diantaranya :

a. Guna mengetahui kemajuan belajar selama pengajaran berlangsung dalam periode waktu tertentu.

b. Memberikan motivasi kepada siswa. Pengetahuan siswa tentang prestasinya akan membantu siswa guna menentukan sikap kearah untuk lebih dapat menguasai pelajaran dan bersaing dengan temannya. c. Diagnostik artinya dari hasil prestasi dapat diketahui penguasaan siswa

pada berbagai mata pelajaran, kelemahan dan kesukaran yang dialaminya.

d. Bimbingan dan konseling artinya dapat memahami nilai diagnostik prestasi siswa akan memberikan informasi perlu atau tidaknya

bimbingan dan konseling dilakukan terhadap siswa, agar siswa dapat aktualisasi potensi secara optimal.

e. Memberikan informasi tentang kualitas lembaga sebagai penyelenggara pendidikan, karena prestasi siswa akan menunjukkan prestasi lembaga dalam mengubah perilaku siswa dan memberikan bekal pada siswa agar berhasil memasuki jenjang pendidikan berikutnya.

Dokumen terkait