• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA

D. Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

a. Menurut WSS. Poerwodarminto dan Sudarsono yang dimaksud adalah

t o

asil yang telah dicapai, dilakukan atau dikerjakan.

b. Belajar menurut H.M. Arifin adalah suatu kegiatan anak didik dalam menerima, menanggapi serta menganalisa bahan-bahan pelajaran yang disajikan oleh guru yang berakhir pada kemampuan anak menguasai bahan pelajaran yang disajikan itu.38 39

38 Wjs. Purwodarminto, op.cit., him. 768.

39 M. Arifin, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama, Bulan Bintang, Jakarta, 1977, him. 162.

34

c. Para ahli E.R. Guthrie berpendapat bahwa belajar itu sebenarnya adalah perubahan tingkah laku akibat dari pengalaman yang diperoleh dari akibat belajar seseorang, dan perubahan tersebut bukan karena disebabkan o!eh tendency (kecenderungan) tabiat yang otomatis membawa perolehan, misalnya faktor kelelahan yang membawa perubahan tingkah laku orang yang lelah.40

d. Prof. Dr. Winarno Surakhmad

Belajar adalah mengalami berarti menghayati sesuatu aktual penghayatan mana akan menimbulkan respon-respon tertentu dari pihak murid. Pengalaman yang berupa pelajaran akan menghasilkan perubahan (pematangan, pendewasaan) pola tingkah laku, perubahan di dalam sistem nilai, dai dalam perbendaharaan konsep-konsep (pengertian) serta di dalam kekayaan informasi.41

e. Nana Sujana. Belajar adalah proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu.42

Menurut pendapat para ahli di atas penulis simpulkan, bahwa proses belajar adalah suatu hasil yang nampak akibat faktor-faktor yang diperoleh melalui usaha yang disengaja yang berupa kegiatan belajar.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

Belajar sebagai suatu aktifitas yang berlangsung melalui proses, sehingga akan terpengaruhi oleh beberapa faktor.

40 Ibid., him. 163.

41 Winarno Surakhmad, Pengantar Interaksi Mengajar Belajar Dasar dan Tehnik Metodologi Pengajaran, Tarsito, Bandung, 1986, him. 67.

42 Nana Sujana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Sinar Baru Algensindo, Bandung, 2000, him. 28.

35

Drs. Ngalim Purwanto, berkata : Faktor yang mempengaruhi belajar ada dua yaitu faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang disebut faktor individu dan faktor-faktor yang ada di luar individu yang disebut faktor sosial.43 44

Di samping itu, masih ada faktor lai yang mempengaruhi proses dan hasil belajar pada setiap orang. Sebagai mana sesuai dengan yang telah diikhtisarkan oleh Drs. Ngalim Purwanto, yaitu :

"Luar Faktor Dalam “ ►Lingkungan "Fisiologi "Psykologi L_*Instrumental ►Alam ‘“ ►Sosial ► Kurikulum / bahan pengajaran ►G u ru / pengajaran ►Sarana dan fasilitas ►Administrasi /

Manajemen

C

Kondisi fisik

Kondisi panca indra ►B ak at

►M inat ►Kecerdasan ►M otivasi

►Kemampuan kognitif 44

43 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikcm, Remaja Katya, Bandung, 1987, him. 192. 44 Ibid., him. 107.

36

Untuk lebih jelasnya tentang faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dan hasil belajar, penulis akan mencoba untuk menguraikan faktor- faktor tersebut secara singkat:

Faktor Alam

Yang dimaksud faktor alam disini diantaranya : a. Keadaan udara

b. Suhu c. Cuaca d. Waktu

e. Tempat (letak gedungnya) - Faktor Sosial

Yaitu segala yang berpengaruh terhadap kegiatan belajar atau* hasilnya yang berasal dari atau berhubungan dengan manusia, seperti : motivasi keluarga, perhatian orang tua, teman belajar dan orang yang dihormati (disegani) orang yang dicintai dan sebagainya.

Dari faktor-faktor tersebut harus diatur sedemikian rupa sehingga dapat memantau dan menimbulkan rasa aman dan nyaman dalam belajar, letak sekolah maupun tempat belajar hendaknya terhindar dari kebisingan maupun keramaian. Karena suatu sekolah atau tempat belajar yang dekat dengan pasar, jalan raya atau tempat pertunjukan maka menganggu suasana dalam belajar.

37

Faktor Instrumental

Yaitu segala fasilitas pendidikan yang kesemuanya diharap dapat saling menunjang demi tercapainya hasil belajar yang diinginkan. Untuk itu guru atau pengajar dalam menyampaikan pelajaran harus sesuai dengan kurikulum dan GBPP yang telah disediakan, begitu juga dengan buku-buku panduan guru harus sesuai dengan kurikulum yang telah ada. Jadi faktor instrumen merupakan faktor yang sangat menunjang demi keberhasilan belajar maupun hasil belajar.

Faktor Fisiologis

Yaitu faktor kondisi jasmani yang pada umumnya dapat mempengaruhi aktifitas belajar, keadaan jasmani yang sehat akan berbeda dengan keadaan jasmani yang sering sakit-sakitan. Keadaan jasmani yang lemah akan kurang semangat dalam mengikuti proses belajar mengajar, sehingga hasil belajarnya juga akan kurang baik. Hal-hal penting yang kaitannya dengan kondisi jasmani ada dua :

1. Cukup nutrisi, karena kurangnya kadar makanan yang dibutuhkan oleh tubuh akan mengakibatkan merosotnya kondisi jasmani, hal ini menyebabkan seseorang dalam kegiatan belajarnya akan cepat mengantuk, lemah, lesu, sehingga mengurangi gairah untuk kerja. 2. Beberapa penyakit yang kronis misalnya pilek, sakit gigi, batuk dan

yang sejenisnya sangat mempengaruhi kegiatan belajar kadang- kadang penyakit ini sering diabaikan, tetapi kenyataannya dalam kehidupan sehari-hari penyakit-penyakit tersebut sering menyerang orang dan sangat menganggu kegiatan belajar 45

38

Keadaan fungsi jasmani lain termasuk panca indra, panca indra dapat diumpamakan sebagai pintu gerbang masuknya pengaruh dari luar keadaan tubuh seseorang yang sedang belajar maka baik tidaknya panca indra merupakan syarat untuk dapat atau tidaknya seseorang melakukan belajar dengan baik.

Dalam sistem persekolahan dewasa ini panca indra yang memegang peranan penting dalam belajar adalah panca indra yang untuk itu maka kewajiban bagi setiap penduduk untuk menjaga baik secara prefentif kuratif agar panca indra tersebut dapat berfungsi dengan baik.46

Jadi apabila ada panca indra yang tidak sehat khususnya mata dan telinga, maka seseorang dalam mengikuti proses belajar mengajar akan mengalami gangguan pula.

Faktor Psykologis Dalam Belajar

Faktor ini merupakan pendorong kegiatan belajar sekaligur menjadi alasan mengapa orang melakukan belajar.

Faktor-faktor tersebut diantaranya :

a. Adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas. b. Adanya sifat kreatif yang ada pada manusia dan keinginan untuk

lebih maju.

c. Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu.

46

39

d. Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman bila menguasai pelajaran.

e. Adanya ganjaran atau hukuman sesuai akibat dari pada belajar.47 48 3. Aspek-aspek Prestasi Belajar

Ada tiga aspek yang dapat menentukan baik atau tidaknya prestasi belajar yaitu:

a. Aspek kognitif

Aspek kognitif yang dimaksud disini adalah merupakan aspek yang kaitan dengan pengetahuan siswa dalam memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru dalam proses belajar mengajar.

Kemampuan-kemampuan kognitif akan tetap merupakan faktor yang penting dalam kegiatan belajar siswa dan mahasiswa.

Dengan demikian jenis prestasi belajar siswa dalam aspek kognitif ini adalah berupa pengetahuan dan pemahaman terhadap materi pelajaran dan proses belajar mengajar. Hasil belajar aspek kognitif ini adalah sebagai hasil perubahan dimana anak yang semula tidak tahu menjadi tahu dan semula tidak bisa menjadi bisa terhadap materi pelajaran yang telah diajarkan.

b. Aspek Afektif

Aspek afektif mempunyai sarana pokok yaitu suatu perubahan batin atau rohani anak didik yang menyangkut bidang nilai sikap dan keyakinan terhadap suatu pengetahuan yang telah mereka terima dari seseorang pendidik.

47 Ibid, him. 257.

48 Mochi Nasution, Psikologi Pendidikan, Dirjen Pembinaan Kelembagaan Agama Islam dan Universitas Terbuka, Jakarta, 1994, him. 10.

40

Aspek afektif meliputi aspek-aspek kejiwaan / psikologis dan mencakup berbagai jents ragam kehidupan / kawasan yang melekat pada orang perorangan maupun kolektif serta dalam sifat nilai riil-instrinsik.49 c. Aspek psikomotorik

Sebagai mana telah diketahui bahwa hasil belajar yang berbentuk aspek psikomotorik ini adalah berupa hasil belajar pada aspek psikomotorik ini berupa suatu ketrampilan (skill) yang nyata diperlihatkan siswa setelah mereka mengikuti proses belajar mengajar.

4. Evaluasi

Untuk mengetahui prestasi belajar siswa perlu adanya alat ukur yang digunakan di sekolah, alat ukur tersebut adalah evaluasi.

Yang dimaksud evaluasi yaitu : mengetahui, menentukan kualitas atau nilai dari belajar.

Menurut Drs. N. Chabib Thoha, M.A.

Evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu obyek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya di bandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan.50

- Menurut Jahja Chohar

Evaluasi adalah suatu usaha menetapkan nilai yang terdapat di dalam proses belajar mengajar yang terlihat pada hasil yang dicapai pelajar.51 Dari pengertian di atas penulis dapat simpulkan arti evaluasi penentuan hasil belajar siswa di dalam mengikuti proses belajar mengajar.

49 A. Kasasih Jahiri, dkk, Seri Metodologi dan PBM, Jurusan IPS FKIS IKIP, Bandung, 1982, him. 19.

50 M. Thoha, M.A, Tehnik Evaluasi Pendidikan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1996, hlm .l.

41

- Alat-alat Evaluasi

Supaya evaluasi dapat mencapai hasil yang baik sebelunya harus mengetahui alat evaluasi yang tepat. Dalam garis besar alat evaluasi di golongkan menjadi 2 yaitu : test dan non test,

a. Test

Tes adalah alat yang bisa digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Ebrdasarkan obyek pengukurannya secara umum test di bagi menjadi dua yaitu :

a) Test Kepribadian

Yang termasuk dalam test kepribadian yaitu : 1) Pengukuran sikap

2) Pengukuran minat 3) Pengukuran bakat 4) Test intekegansi. b) Test Hasil Belajar

Adapun yang termasuk test hasil belajar yaitu : 1) Test penempatan

2) Testformatif 3) Test diagnostik

4) Test sumatif (akhir).52 53

52 M. Chotib Thoha MA, o/?.cit., him 44. 53 Ibid., him. 46.

42

b. Non Test (bukan tes)

Non tes dipakai untuk mengadakan evaluasi tingkah laku, sifat-sifat, sikap, minat, pendapat dan lain-lain. Yang hasilnya tidak dapat tepat dan cepat bila ditempuh dengan cara evaluasi menggunakan test. Adapun teknis untuk melaksanakan evaluasi bukan tes diantaranya :

1) Interview (wawancara) 2) Observasi (pengamatan) 3) Angket

4) Rating Scale (skala permintaan) 5) Chek list (daftar cek).54

E. Hubungan Kompetensi Guru dengan Prestasi Belajar

Kemampuan (kompetensi) guru merupakan salah satu alat untuk mendorong meningkatnya prestasi belajar siswa, selain itu juga berfungsi memotivasi secara ekstrinsik. Bila guru telah berhasil memotivasi siswa. Guru yang berhasil memotivasi siswa diperlukan kemampuan (kompetensi) yang harus dimiliki. Sedang siswa yang mempunyai motivasi yang konsisten dan persisten akan berusaha dan mempertahankan prestasi belajarnya yang tinggi.

Kompetensi guru sebagai tenaga pengajar erat hubungannya dengan prestasi belajar yang dicapai siswa. James E. Weigand dalam Nana Sujana mengemukakan, ada tiga faktor di luar kemampuan siswa yang dipengaruhi prestasi belajar yakni:

54 H. Muhammad Ali, Guru dalam Proses Belajar Mengajar, Sinar Baru Algensindo, Bandung, 2000, him. 117.

43

1. Kondisi yang diperlukan untuk belajar 2. Kompetensi tenaga pengajar

3. Interaksi personal antara tenaga pengajar-guru dalam proses belajar mengajar.

Kompetensi guru diperlukan dalam proses belajar karena inti dari pendidikan adalah letak pada kegiatan ini. Keberhasilan siswa dalam belajar ditentukan oleh kegiatan proses belajar mengajar, sedangkan keberhasilan siswa dalam belajar ditunjukkan oleh prestasi belajar.

BAB III

Dokumen terkait