• Tidak ada hasil yang ditemukan

6.2.1. Upaya menurunkan angka kebutaan refraksi perlu adanya dilakukan penyuluhan kepada masyarakat secara rutin, terutama tentang kelainan refraksi dapat di koreksi dengan pemakaian kacamata yang merupakan cara penanggulangan kebutaan refraksi yang paling sederhana, serta dengan mudah dapat dideteksi di puskesmas oleh tenaga medis terlatih.

6.2.2. Perlunya menambah dan menempatkan tenaga – tenaga ahli, seperti dokter spesialis mata dan perawat mahir serta penyediaan sarana untuk mendapatkan pelayanan kesehatan mata.

6.2.3. Mengadakan pemeriksaan dan penyuluhan mata secara rutin di Puskesmas dan sekolah untuk mendeteksi dini kelainan refraksi pada lanjut usia, dewasa dan anak usia sekolah.

DAFTAR PUSTAKA

1. Official WHO updates combined 1996-2007 available at

http://www.who.int/classifications/committees/Official%20WHO%20updates%20combined %201996-2007.pdf

2. http://www.Br J Ophthalmol.com//Causes of low vision and blindness in rural Indonesia, 2003;87:1075-1078

3. Nema H.V., Community Ophthalmology in Textbook of Ophthalmology, 4th edition, Chapter

30, New Delhi, Jaypee Brothers Medical Publishers (P) LTD, 2002, page 398-403

4. Whitcher John P., Blindness in Vaughan & Asbury’s General Ophthalmology, sixteenth edition, Chapter 23, Lange Medical Books/McGraw-Hill, 2004, page 413-418.

5. Ramanjit Sihota, Radhika Tandon,The Cause and Prevention of Blindness in Parsons’ Diseases of the Eye, Twentieth Edition, Section 34, New Delhi, Reed Elsevier India Private Limited, 2007, page 523 – 536.

6. Depkes RI, Perdami, Strategi Nasional Penanggulangan Gangguan Penglihatan dan Kebutaan ( PGPK ) Untuk Mencapai Vision 2020, 2003, hal 1 - 2

7. http://dev.fk.unair.ac.id, Setiap Menit Satu Anak di Dunia Akan Menjadi Buta, 2007

8. Pusat Komunikasi Publik, Sekretaris Jenderal Departemen Kesehatan,

puskom.publik@yahoo.co.id, 2007

9. http://www.edusehat.com - Indonesian Health Education, 10 persen anak sekolah di Indonesia kelainan refraksi, January 2008

10. RMEXPose.com; Tiap Menit, Ada Satu Orang Jadi Buta dalam 10 Persen Anak

11. Pratomo H, Silalahi E, Asnita SN, Libra A, Surjani L, Sitorus J, Ginting M, Sari MD, Siregar NH, Barus J, Prevalensi Kebutaan Akibat Katarak, Glaukoma, Kelainan Refraksi, Gangguan Retina dan Kelainan Kornea di Kotamadya Tanjung Balai dan Kabupaten Karo, Tesis Dokter

Spesialis Mata, Bagian Ilmu Penyakit Mata Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan, 2004.

12. Khurana A.K. Community Ophthalmology in Comprehensive Ophthalmology, Fourth Edition, Chapter 20, New Delhi, New Age International Limited Publisher, 2007, page 443 – 457. 13. Dewanto I, Pardianto G, Saleh TT, Pemeriksaan Visus Pada Anak, Tinjauan Kepustakaan,

Bagian Ilmu Penyakit Mata RSU Dr. Soetomo / FK UNAIR, 2005, hal 1.

14. Handayani AT., Moestidjab, Gambaran Ketebalan Kornea Sentral Pada Penderita Miopia Pra-Lasik Di Klinik Mata Surabaya, Laporan Penelitian, Departemen Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran UNAIR / RSU Dr. Soetomo Surabaya, Jurnal Oftalmologi Indonesia Vol. 6, No. 2, Agustus 2008: Hal. 118-126

15. American Academy of Ophthalmology, Optics of the Human Eye in Clinical Optics, Section 3, Chapter 3, Basic and Clinical Science Course, 2005-2006, p. 105-123

16. American Academy of Ophthalmology, Clinical Refraction in Clinical Optics, Section 3, Chapter 4, Basic and Clinical Science Course, 2005-2006, p. 125-141

17. Whitmore W.G, Curtin B.J, The Optics of Miopia in Duane’s Clinical Ophthalmology, Vol. 1, Chapter 42, Lippincot Williams & Wilkins, 2004, p. 1-10

18. Ramanjit Sihota, Radhika Tandon, Refractive Errors of the Eye in Parson’s Diseases of the Eye, Twentieth Edition, Section II, New Delhi, Reed Elsevier India Private Limited, 2007, p. 71-83

19. Gallin P.F, Practical Pediatric Refraction in Pediatric Ophthalmology Clinical Guide,

Chapter 3, 2000, p. 23-29

20. Kanski J.J, Degenerative Miopia, Acquired Macular Disorders and Related Conditions in Clinical Ophthalmology A Systematic Approach, Sixth Edition, 2007, p. 654-655

21. Tiharyo I., Gunawan W., Suhardjo, Pertambahan Miopia Pada Anak Sekolah Dasar Daerah Perkotaan Dan Pedesaan Di Daerah Istimewa Yogyakarta, Laporan Penelitian, Bagian Ilmu Penyakit Mata Fakultas Kedokteran UGM / RS Dr. Sardjito Yogyakarta, Jurnal Oftalmologi Indonesia, Vol. 6, No. 2, Agustus 2008, hal. 104-112.

23. American Academy of Ophthalmology, Glaucoma, Section 10, Chapter 4, Basic and Clinical Science Course, 2008-2009, p. 85.

22. Kabupaten Tapanuli Selatan Dalam Angka 2008, Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapanuli Selatan 2008.

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :

Umur :

Pekerjaan :

Alamat :

Telah menerima dan mengerti penjelasan dokter tentang penelitian “Prevalensi Kebutaan Akibat Kelainan Refraksi di Kabupaten Tapanuli Selatan”. Dengan kesadaran serta kerelaan sendiri saya bersedia menjadi peserta penelitian tersebut.

Demikianlah surat persetujuan ini saya perbuat tanpa paksaan siapapun.

Tapanuli Selatan, ………..2009

SURVEI PREVALENSI KEBUTAAN REFRAKSI

DI KABUPATEN TAPANULI SELATAN PROPINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2009

Nama Responden Nomor :

I. Pengenalan Tempat

a. Kabupaten : Tapanuli Selatan b. Kecamatan

c. Desa / Kelurahan

d. Daerah 1. Perkantoran 2. Pedesaan e. Letak Geografis 1. Pantai 3. Dataran Rendah

2. Pegunungan 4. Dataran Tinggi

II. Fasilitas Rumah Tangga

a. Penerangan dirumah tangga 1. Listrik 3. Lampu minyak 2. Petromaks 4. Lainnya

b.Air bersih untuk mandi 1. Air ledeng 3. Air hujan 5. Sumur bor 2. Sumur tertutup 4. Sungai 6. Lainnya c. Bahan bakar memasak 1. Listrik 3. Kayu

2. Minyak tanah 4. Lainnya

III. Keterangan Anggota Rumah Tangga

No. Nama Hubungan dengan Kepala Keluarga Umur Jenis kelamin

IV. Sosial dan Demografi

a. Nama Responden :

b. Umur : tahun

c. Jenis kelamin 1. Laki-laki 2. Perempuan

d. Suku 1. Mandailing 3. Jawa 5. Melayu 2. Batak lainnya 4. Minang 6. Lainnya e. Pendidikan 1. Tidak sekolah 3. SLTP 5. Akademi

2. SD 4. SLTA 6. Perguruan Tinggi

f. Pekerjaan 1. Petani 3.Dagang 5.Pegawai 7. Lainnya 2. IRT 4. Buruh 6. Pengemudi

g. Lama bekerja : tahun : bulan h.Lokasi tempat bekerja 1. Terbuka 2. Tertutup

Nama Responden Nomor :

V. Hasil Pemeriksaan Mata Kanan Kiri

A a. Tandai 1 jika tajam penglihatan <3/60 b. Tandai 2 jika tajam penglihatan 3/60 >

Jika dikoreksi Sferis

[umur responden > 5 tahun] Silindris Aksis

Kanan Kiri B Bila umur responden > 40 tahun

a. Tandai 1 jika tonometri < 21 mmHg b. Tandai 2 jika tonometri > 21 mmHg

Kanan Kiri

C Kelainan-kelainan

Jawab 2=ya, 1=tidak 1 Kelainan refraksi 2 Sikatriks kornea 3 Katarak 4 Glaukoma 5 Afakia 6 Uveitis 7 Kelainan retina 8 Atropi papil 9 Strabismus 10 Lainnya

VI. Kesimpulan Kanan Kiri

Visus <3/60 atau buta apa penyebab kebutaan? 1 Kelainan refraksi 2 Kelainan kornea 3 Kelainan lensa 4 Glaukoma 5 Kelainan retina 6 Peradangan 7 Trauma

8 Kelainan papil optik 9 Lainnya

Nama Responden Nomor :

VII. Pemeriksaan Refraksi & Tonometri

Kanan Kiri 01. Visus tanpa koreksi

Visus dengan koreksi lensa : Sferis Silindris Aksis

Visus dengan koreksi

Bila visus dengan koreksi ≤ 3/60 beri stabilo jingga

Bila visus dengan koreksi pinhole tetap < 6/6 dan kornea jernih, beri 1 tetes Midriatil; sampaikan ke responden bahwa penglihatan akan kabur sampai ± 4 jam mendatang

02. Bila umur 35-39 tahun :

Presbiopia Tidak -1 Ya -2

03. Hasil Tonometri: Kurang dari 21 mmHg -1 ≥ 21 mmHg -2 Tak diukur -3

VIII. Anamnesa Kesehatan Mata Kelainan Refraksi

01. Apakah orangtua saudara sehari-harinya ada yang berkacamata ? Ya -2 Tidak -1 Tidak tahu -0

Bila ya siapa ? Bapak dan Ibu -2 Salah satu -1 02. Apakah saudara berkacamata ? Ya -2 Tidak -1

Bila Ya, sudah berapa tahun saudara berkacamata ?

03. Apakah saudara sering makan sayuran ? Ya -2 Tidak -1 Warna sayuran dan buah yang biasa dikonsumsi :

a. Sayuran warna hijau Ya-2 Tidak -1 b. Pepaya / Mangga Ya -2 Tidak -1 04. a. Mana yang lebih sering dimakan ? Daging (sapi, ayam, ikan dll) b. Dalam bentuk apa ? Segar -1 Diawetkan -2

05. Dapat membaca dan menulis ? Ya -2 Tidak -1 06. Bagaimana sikap badan biasanya saat membaca / menulis ?

Duduk -1 Berbaring/tiduran -2 Lainnya -3 07. Jenis penerangan yang biasanya digunakan pada waktu membaca & menulis ?

Sinar matahari -1 Lampu TL/Neon -3 Lampu teplok/senter/lilin -5 Listrik dengan lampu pijar -2 Lampu gas/petromaks -4 Lainnya -6 08. Apakah biasa membaca / menulis dikendaraan bergerak ? Ya -2 Tidak -2 09. Apakah saudara suka / sering menonton tv ? Ya -2 Tidak -1

Berapa jam rata-rata lama menonton tv secara terus menerus ? Berapa jarak tv dengan saudara ?

- < kali lebar diagonal tv -1 - ≥ 5 kali lebar diagonal tv -2

10. Menurut saudara, apakah anak-anak bisa mengalami gangguan penglihatan ? Ya -2 Tidak -1

11. Bila Ya, apa gejala yang saudara ketahui dan biasanya dilakukan oleh anak ?

Membaca terlalu dekat -1 Menonton tv terlalu dekat -2 Lainnya -3 12. Apakah gangguan penglihatan pada anak-anak dapat diatasi ?

Ya -2 Tidak -1 Bila ya, bagaimana cara mengatasinya ?

Pakai kacamata -1 Diberi obat -2 Dilakukan operasi -3 Tidak tahu -4 Lainnya -5

13. Bila saudara mempunyai keluhan pada mata, kemana biasanya berobat untuk mengatasi keluhan mata . Tulis Kode ya -2 Tidak -1

Tempat Berobat Petugas pemberi pelayanan Puskesmas

RS Pemerintah

Dokter Spesialis Mata Dokter Umum

14. Bila Saudara mengobati sendiri keluhan tersebut, sebutkan obat apa ?

Obat tetes/salep mata -1 Obat cuci mata (boorwater) -2 Ramuan tumbuhan -3 Lainnya -4 15. Apakah Saudara saat ini mempunyai keluhan pada mata ? Ya -2 Tidak -1

16. Keluhan mata apakah yang saudara rasakan ? (Jawaban bisa lebih dari satu )

Nyeri pada mata -1 Merah -2 Juling -4 Menonjol -8 Gangguan penglihatan -16 Lainnya -32 Keterangan : Bila pilihan hanya satu, tuliskan kode; bila pilihan lebih dari satu, jumlahkan kode

17. Bila ada gangguan penglihatan, bagaimana mula terjadinya gangguan tersebut ? Mendadak -1 Perlahan-lahan -2 Tidak Tahu -3

18. Bila memandang cahaya, apakah saudara ada melihat (pilih salah satu)

Pelangi -1 Tirai air hujan -2 Silau -3 Tidak Tahu -4 Tak ada -5 19. Bagaimana keadaan mata sebelum penglihatan saudara seperti ini

Merah -1 Sakit -2 Merah dengan kotoran -3 Tidak tahu -4 Lainnya -16 Keterangan : Bila pilihan hanya satu, tuliskan kode; bila pilihan lebih dari satu, jumlahkan kode

20. Bagaimana keadaan kesehatan tubuh sebelum penglihatan saudara seperti ini ? Sakit kepala & mata merah -1 Sakit darah tinggi [Hipertensi] -6 Keracunan minuman/makanan -2 Sakit campak -7

Sakit panas -3 Trauma -8 Sakit mata -4 Lainnya -9 Sakit gula [Diabetes Mellitus] -5

21. Sudah berapa lama saudara menderita kelainan/gangguan penglihatan seperti ini ? 22. Jika saudara memerlukan kacamata apakah sulit mendapatkannya di daerah saudara ? Ya -2 Tidak -1

23. Jika sudah berkaca mata, apa alasan untuk tidak memakainya

Berat -1 Mahal -2 Tidak enak dipakai -3 Bertambah pusing jika dipakai -4 Malu -5 Lainnya -6

IX. Pemeriksaan Mata Kelainan Refraksi

1. Hasil Kanan / Kiri Kanan / Kiri

Ya -2 Tidak -1

1. Kelainan refraksi (tanpa Presbiopia) 2. Konjungtivitis

3. Pterigiun & Pinquekula 4. Katarak

5. Sikatriks Kornea 6. Defisiensi Vitamin A 7. Trakhoma

8. Blefaritis

9. Hordeolum & Khalazion 10. Glaukoma

11. Afakia 12. Uveitis

13. Skleritis / Episkleritis 14. Ablasio Retina

15. Retinopati Diabetik / Hipertensi 16. Ptisis bulbi

17. Atrofi papil/ Neuritis optika 18. Strabismus/ Juling

19. Endoftalmitis 20. Lainnya 24. Bila visus dengan koreksi ≤ 0,05 atau buta, apa penyebab kebutaan ?

Miopia -1 Hipemetropia -2 Afakia -3 Astigmatisma -4 Lainnya -5

Dokumen terkait