• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRINSIP DANTON SIHOMBING

4.1. Aksara pada Prasasti Batu Tulis Bogor

Pada Prasasti Batu Tulis Bogor terdapat tulisan yang tersusun dalam 9 baris. Aksara yang terukir pada Prasasti Batu Tulis Bogor seperti pada gambar di bawah ini:

Gambar 4.1

Aksara Pada Prasasti Batu Tulis Bogor

Data dari hasil penelitian mengenai Prasasti ini, yaitu :

No Objek Penelitian Hasil

1 Ukuran prasasti Panjang : 180 cm

Tebal : 13 cm

3 Ukuran huruf  Ukuran kecil : 2 x 2 cm

 Ukuran sedang : 2,5 x 3 cm

 Ukuran besar : 3 x 2 cm

 Ukuran terbesar : 5 x 3 cm Gambar 4.2

Tabel Data Observasi

Aksara pada Prasasti Batu Tulis Bogor terdiri dari aksara swara, aksara konsonan dan aksara vokalisasi (penanda bunyi), bentuk – bentuk dari aksara tersebut yaitu :

1. Aksara Swara

Gambar 4.3

Aksara Swara Pada Prasasti Batu Tulis Bogor

2. Aksara Vokalisasi (Penanda Bunyi)

Gambar 4.5

3. Aksara Konsonan

Gambar 4.4

Aksara Konsonan Pada Prasasti Batu Tulis Bogor

4.2. Sistem Aplikasi Aksara pada Prasasti Batu Tulis Bogor

Proporsi dan ketentuan aksara pada Prasasti Batu Tulis Bogor menerapkan cara penulisan yang digunakan pada aksara Sunda, karena aksara yang terukir pada prasasti ini memiliki kemiripan anatomi huruf pada aksara Sunda.

Proporsi aksara pada Prasasti Batu Tulis ini yaitu sebagai berikut :

1. Aksara Swara

Gambar 4.6

Proporsi Aksara Swara Pada Prasasti Batu Tulis Bogor

2. Aksara Vokalisasi (Penanda Bunyi)

Gambar 4.7

Proporsi Aksara Vokalisasi Pada Prasasti Batu Tulis Bogor

3. Aksara Konsonan

Gambar 4.8

Proporsi Aksara Konsonan Pada Prasasti Batu Tulis Bogor

Aksara pada Prasasti Batu Tulis Bogor yang dapat dianalisis berjumlah sembilan belas aksara, yaitu yang terdiri dari tiga aksara swara

(vokal), empat aksara vokalisasi (penanda bunyi) dan dua belas aksara konsonan. Aksara – aksara tersebut memiliki proporsi yang sama dan berlaku untuk aksara – aksara pada Prasasti batu tulis Bogor yang tidak dapat dianilisis. Karena pada dasarnya aksara – aksara tersebut memiliki pola dan ukuran yang sama.

4.3. Istilah Tipografi Menurut Prinsip - Prinsip Danton Sihombing Untuk

Menganalisis Aksara Pada Prasasti Batu Tulis Bogor

Aksara pada Prasasti Batu Tulis Bogor memang tidak semua dapat dianalisis dengan menggunakan istilah tipografi pada pendekatam prinsip - prinsip Danton Sihombing, karena aksara pada Parasasti Batu Tulis tidak terdapat huruf besar atau kecil melainkan hanya memiliki satu ukuran atau

proporsi yang sama. Sehingga istilah tipografi seperti Ascender dan

Descender tidak dapat diterapkan pada aksara yang terukir pada prasasti. Akan tetapi aksara pada prasasti ini dapat dianalisis berdasarkan sudut geometri seperti yang dijelasakan pada prinsip - prinsip Danton Sihombing. Sudut geometri aksara pada Prasasti Batu Tulis ini di bagi menjadi :

1. Pada Aksara Swara (vokal)

a. Kelompok garis lengkung

Gambar 4.9

Aksara swara yang termasuk kedalam kelompok lengkung adalah aksara : a dan i

b. Kelompok garis tegak – lengkung

Gambar 4.10

Aksara swara yang termasuk kedalam kelompok tegak - lengkumg adalah aksara : e

2. Aksara Vokalisasi (penanda bunyi)

a. Kelompok garis datar – miring

Gambar 4.11

Aksara vokalisasi yang termasuk kedalam kelompok datar – miring adalah aksara : u

b. Kelompok garis miring

Gambar 4.12

Aksara vokalisasi yang termasuk kedalam kelompok miring adalah aksara : e

c. Kelompok garis lengkung

Gambar 4.13

Aksara vokalisasi yang termasuk kedalam kelompok lengkung adalah aksara : +ng

d. Kelompok garis tegak – lengkung – datar

Gambar 4.14

Aksara vokalisasi yang termasuk kedalam kelompok tegak – lengkung - datar adalah aksara : +nya

3. Aksara konsonan

a. Kelompok garis tegak – lengkung

Gambar 4.15

Aksara konsonan yang termasuk kedalam kelompok garis tegak – lengkung, yaitu : ka, la, pa dan ha

b. Kelompok garis lengkung

Gambar 4.16

Aksara konsonan yang termasuk kedalam kelompok garis tegak – lengkung, yaitu : ta, ra, ga, sa, na dan ba

c. Kelompok garis tegak – lengkung – miring

Gambar 4.17

Aksara konsonan yang termasuk kedalam kelompok garis tegak – lengkung, yaitu : da dan ya

d. Kelompok garis lengkung – miring

Gambar 4.18

Aksara konsonan yang termasuk kedalam kelompok garis tegak – lengkung, yaitu : sa

Jadi aksara pada Prasasti Batu Tulis ini memiliki lima kelompok huruf berdasarkan sudut geometrinya, yaitu :

a. Kelompok garis tegak - lengkung b. Kelompok garis lengkung

c. Kelompok garis tegak – lengkung - miring d. Kelompok garis lengkung – miring

e. Kelompok garis tegak – lengkung – datar

Aksara pada Prasasti Batu Tulis Bogor memiliki dua unsur yaitu geometri dan tidak geometri. Sudut geometri aksara pada prasasti ini sedikit berbeda dengan sudut geometri pada huruf latin menurut prinsip - prinsip Danton Sihombing.

Aksara yang membentuk sudut geometri pada aksara yang terukir di Prasasti Batu Tulis Bogor terdapat empat belas baik yang terdapat pada aksara swara, vokalisasi dan konsonan. Aksara pada prasasti yang termasuk kategori geometri, yaitu :

 Pada aksara swara : a dan e

 Pada aksara vokalisasi : u, +ng, e dan +nya

 Pada aksara konsonan : ka, la, ta, da, ya, ra, ga dan ha

Sedangkan aksara pada Prasasti Batu Tulis Bogor yang tidak membentuk sudut geometri sebanyak lima aksara yang terdapat pada aksara swara dan konsonan, kelompok aksara yang tidak membentuk sudut geometri yaitu :

 Pada aksara swara : i

BAB V

SIMPULAN

Aksara pada Prasasti Batu tulis Bogor terdiri dari sembilan baris tulisan yang berbahasa Sansekerta. Prasasti ini memiliki ukuran panjang 180 cm dan tebal 13 cm, kedalaman ukiran pada prasasti termasuk kedalam kategori bas relief (pahatan dangkal) dengan kedalaman ukiran 1 – 2 ml serta aksara yang terukir pada Prasasti Batu Tulis Bogor memiliki ukuran yang berbeda – beda dikarenakan faktor teknis dalam pembuatannya di masa lampau.

Pada Prasasti Batu Tulis Bogor aksara yang terukir dapat di bagi menjadi tiga

kelompok yaitu aksara swara, aksara vokal dan aksara vokalisasi

(penanda bunyi). Total aksara keseluruhan yang dapat dianalisis dari Prasasti Batu Tulis Bogor sebanyak sembilan belas aksara.

Aksara pada Prasasti Batu Tulis Bogor adalah aksara Sunda Kuno dimana aksara tersebut pada dasarnya memiliki pola dan anatomi huruf yang hampir sama dengan aksara Sunda. Karena aksara Sunda merupakan aksara pembaruan dari aksara Sunda Kuno. Aksara Sunda sendiri merupakan aksara modifikasi dari aksara – aksara daerah seperti aksara Jawa. Oleh karena itu aksara pada Prasasti Batu Tulis Bogor memiliki kesamaan dalam pola penulisan dan proposinya.

Pada Prasasti Batu Tulis Bogor aksara yang terukir tidak terdiri dari huruf besar dan huruf kecil, melainkan memiliki ukuran atau proporsi yang sama. Sehingga istilah tipografi pada pendekatan prinsip - prinsip Danton Sihombing tidak semua dapat diterapkan pada analisis aksara yang terdapat pada Prasasti Batu Tulis Bogor. Seperti istilah tipografi Ascender dan Descender tidak dapat diterapkan pada analisis aksara Sunda. Namun aksara pada Prasasti Batu Tulis Bogor terdiri dari komponen – komponen garis, sehingga istilah tipografi pada pendekatan prinsip - prinsip Danton Sihombing yaitu analisis huruf menurut sudut geometri dapat diterpakan pada aksara yang terukir di Prasasti Batu Tulis Bogor.

Sudut – sudut geometri yang terbentuk pada aksara yang terukir di Prasasti Batu Tulis Bogor terdiri dari lima kelompok yaitu :

b. Kelompok garis lengkung

c. Kelompok garis tegak – lengkung - miring d. Kelompok garis lengkung – miring

e. Kelompok garis tegak – lengkung – datar

Komponen – komponen garis yang terbentuk pada aksara yang terukir di Parsasti Batu Tulis Bogor terdiri dari dua unsur yaitu sudut geometri dan sudut tidak geometri. Karena tidak semua aksara pada Prasasti Batu Tulis Bogor membentuk sudut yang sempurna.

Aksara pada Prasasti Batu Tulis Bogor yang termasuk kedalam kategori sudut geometri yaitu sebanyak empat belas aksara yang terdiri dari aksara swara (vokal), aksara vokalisasi (penanda bunyi) dan aksara konsonan. Sedangkan aksara pada prasasti yang tidak membentuk sudut geometris sebanyak lima aksara yang terdiri dari aksara swara (vokal) dan konsonan.

Dokumen terkait