• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

D. Prinsip Dasar Pengelolaan Usaha

Sebuah usaha muncul akibat pemahaman akan sebuah ide, adapun langkah-langkah yang ditujukan dalam mengembangkan ide tersebut meliputi tahap-tahap sebagai berikut:

1. Perencanaan Usaha

Adalah suatu cetak biru tertulis (blue print) yang berisikan tentang misi usaha, usulan usaha, operasional usaha, rincian finansial, strategi usaha, peluang pasar yang mungkin diperoleh, dan kemampuan serta ketrampilan pengelolaannya.

Adapun fungsi dari perencanaan usaha ada dua, yaitu:

a) Sebagai pedoman untuk mencapai keberhasilan manajemen usaha Sebuah perencanaan usaha yang matang cenderung sudah mempertimbangkan berbagai resiko yang dihadapi dan selanjutnya siap untuk dilaksanakan. Konsistensi pelaku dalam menjalankan kegiatannya dengan beracuan pada perencanaan usaha yang sudah disusun juga mempengaruhi tingkat keberhasilan usaha yang dijalankan.

b) Sebagai alat untuk mengajukan kebutuhan permodalan yang bersumber dari luar

Minimnya modal yang dimiliki juga berpengaruh pada bentuk usaha yang akan dijalankan. Maka, adalah suatu tindakan yang sangat tepat memiliki perencanaan usaha yang mampu menjadi perhitungan untuk menjalin kerjasama dengan pihak lain dalam menyediakan modal usaha.

Menurut Zimmerer (1993: 331) beberapa unsur yang harus ada dalam perencanaan usaha antara lain, ringkasan pelaksana/ eksekutif, profil usaha, strategi usaha, produk dan jasa, strategi pemasaran, analisis pesaing, ringkasan karyawan dan pemilik, rencana operasional, data financial (keuangan), proposal/ usulan pinjaman, dan jadwal operasional.

Secara rinci dapat diuraikan bahwa ringkasan eksekutif atau pelaksana menjelaskan tentang maksud usaha didirikan, usulan finansial sebagai penopang keuangan dalam kegiatan usaha, permintaan dana dan cara pembayaran kembali pinjaman sebagai bentuk antisipasi kurangnya modal usaha.

Perencanaan usaha secara detail memuat berbagai komponen meliputi: 1) latar belakang usaha, yaitu memuat laporan singkat sejarah perusahaan

atau situasu yang ada saat itu.

2) Gambaran usaha secara detail, yaitu keunikan yang dimiliki dan atau faktor- faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan seperti kualitas, harga persaingan, ketahanan, dan lain sebagainya.

3) Analisis pasar, memuat tentang potensi pembeli terhadap barang, jumlah pelanggan dipasar, pengaruh pasar eksternal terhadap penjualan (contoh: inflasi, tinggi rendahnya tingkat pengangguran, tingkat pendapatan), dan lain sebagainya.

4) Analisis pesaing, memuat gambaran tentang jumlah pesaing yang ada mencakup kelemahan ataupun kelebihan yang mereka miliki.

5) Perencanaan strategi usaha, memuat tentang rencana untuk memasarkan produk khususnya berkenaan dengan strategi pemasaran (harga, promosi, periklanan, dan pelayanan pada pelanggan) sekaligus untuk membandingkan produk yang akan dipasarkan dengan produk yang sudah ada dipasar.

6) Spesifikasi organisasi manajemen, yaitu memuat tentang pengorganisasian perusahaan baik secara legal maupun fungsional yaitu meliputi orang-orang kunci dalam perusahaan, beserta latar belakang, dan sifat-sifat spesifik lain yang mempengaruhi keberhasilan usaha.

7) Perencanaan keuangan, memuat hal- hal berkaiatan dengan keuangan yang harus dikeluarkan maupun jumlah pendapatan dalam perusahaan. 8) Perencanaan aksi strategis, memuat tentang penjelasan misi dari

perusahaan, tujuan dan sasaran spesifik yang akan dicapai, prosedur pengawasan untuk menjaga perusahaan dari serangan, dan lain sebagainya.

2. Pengelolaan Keuangan

ada tiga aspek yang harus diperhatikan dalam pengelolaan keuangan yaitu: a. Aspek Sumber Dana

berasal dari asalnya, sumber dana perusahaan dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu:

1) Dana yang berasal dari perusahaan, disebut pembelanjaan internal. Ada tiga jenis sumber dana internal yang dapat dijadikan sumber keuangan perusahaan, yaitu: 1) penggunaan dana perusahaan, 2) penggunaan cadangan, 3) penggunaan laba yang tidak dibagi/ ditahan.

2) Dana yang berasal dari luar perusahaan, disebut pembelanjaan eksternal. Sumber dana eksternal mencakup:

a) Dana dari pemilik atau penyertaan

b) Dana yang berasal dari utang/ pinjaman baik jangka pendek maupun jangka panjang, atau disebut pembelanjaan asing c) Dana bantuan program pemerintah pusat dan daerah

d) Dana dari teman atau keluarga yang inggin menanamkan modalnya

e) Dana ventura, yaitu dana dari perusahaan yang inggin menginvestasikan dananya pada perusahaan kecil yang memiliki potensi.

b. Aspek Rencana dan Penggunaan Dana

beberapa aspek yang harus diperjatikan dalam merancang penggunaan biaya, yaitu:

1) Biaya awal

2) Proyeksi/ rancangan keuangan, yang mencakup : a) Neraca harian (balance sheet)

b) Laporan laba rugi (income statements)

c) Laporan arus kas (cash flow statements)

3) Analisis pulang pokok (break-even analysis)

biaya awal (start-up cost), adalah biaya yang diperlukan ketika perusahaan akan berdiri. Biaya awal perusahaan yang baru berdiri pada umumnya meliputi:

a) Biaya awal yang tidak terduga (unik)

b) Biaya administrasi (gaji karyawan dan peralatan kantor) c) Biaya (sewa) bangunan

d) Biaya asuransi

e) Biaya tambahan atau biaya secara umum

c. Aspek Pengawasan atau Pengendalian Keuangan yaitu memuat pertanggung jawaban atas pemasukan ataupun pengeluaran keuangan berhubungan dengan kegiatan usaha.

3. Teknik dan Strategi Pemasaran

Pemasaran adalah kegiatan meneliti kebutuhan dan keingginan konsumen, menghasilkan barang atau jasa, menent ukan harga,

mempromosikan, serta mendistribusikan barang dan jasa. Tujuan pemasaran dipaparkan J. Supranto, 1993 adalah bagaimana agar barang dan jasa yang dihasilkan disukai, dibutuhkan, dan dibeli oleh konsumen.

Perencanaan pemasaran meliputi: 1) menentukan kebutuhan dan keingginan pelanggan, 2) memilih pasar sasaran khusus, 3) menempatkan strategi pemasaran dalam persaingan, 4) memilih strategi pemasaran

4. Teknik Pengembangan Usaha

Pengembangan usaha bisa dilakukan dengan perluasan usaha atau peningkatan output akan menurunkan biaya jangka panjang, yang berarti mencapai skala ekonomis (Economic of Scale). Sebaliknya, bila peningkatan output mengakibatkan peningkatan biaya jangka panjang

(Diseconomics of Scale), maka tidak baik dilakukan.

Lingkup usaha ekono mis adalah diversifikasi usaha ekonomis yang ditandai oleh biaya produksi total bersama. Dengan memanfaatkan biaya yang ada diperlukan pertimbangan dalam menetukan mencapai sasaran yang lebih optimal.

5. Manajemen dan Strategi Kewirausahaan

a Manajemen kewirausahaan

Menyangkut semua kekuatan perusahaan yang menjamin bahwa usahanya betul-betul eksis. Bila usaha baru inggin berhasil, maka wirausaha harus memiliki empat kompetensi, diantaranya:

2) buat ramalan pendanaan untuk me nghindari tidak terbiayainya perusahaan

3) bangun tim manajemen, bukan menonjolkan perorangan (not a’one person’ show)

4) beri peran tertentu, khusus bagi wirausaha penemu

Strategi kewirausahaan menyangkut kesesuaian kemampuan internal dan aktivitas perusahaan dengan lingkungan eksternal, dimana perusahaan harus bersaing dengan menggunakan keputusan-keputusan strategis.

Strategi pertama, sering dipilih oleh wirausaha (Market Leader),

meskipun paling beresiko. Strategi kedua, menyangkut pengembangan keterampilan untuk menanggapi peluang yang diciptakan oleh perusahaan yang berada dipasar pertama Strategi ketiga, yaitu perubahan karakteristik produk, pasar, atau industri yang berbasis pada inovasi, dengan cara:

a) menciptakan manfaat b) meningkatkan nilai inovasi

c) beradaptasi dengan lingkungan sosial ekonomi pelanggan d) menyajikan apa yang dianggap bernilai oleh pelanggan b. Strategi kewirausahaan

Beberapa keputusan strategis yang diperlukan dalam kondisi pertumbuhan, yaitu:

2) Strategi yang menyangkut penetrasi pasar, ekspansi pasar, diversifikasi produk dan jasa, atau ekspansi usaha

3) Kemampuan untuk memperoleh modal investasi dalam rangka penelitian dan pegembangan, proses produksi dan penggantian peralatan, dan dalam rangka penambahan sumber daya manusia. 4) Analisis sumber daya manusia, sehingga memiliki ketrampilan

yang unik untuk mengimplementasikan strategi.

5) Analisis pesaing terbaik yang ada maupun yang potensial untuk menetapkan strategi bersaing.

6) Kemampuan untuk menopang keunggulan strategi perusahaan dan untuk memodifikasi strategi dalam menghadapi perubahan permintaan pelanggan dan perilaku strategi persaingan baru.

7) Penentuan harga barang atau jasa untuk jangka pendek dan jangka panjang.

8) Interaksi perusahaan dengan masyarakat luas

9) Pengaruh pertumbuhan perusahaan yang cepat terhadap aliran kas. c. Strategi bagi pemimpin pasar

Apabila perusahaan telah memiliki peluang pasar yang besar seperti pada masa pertumbuhan, maka strateginya:

1) Bersikap menyerang dan agresif untuk mempertahankan pangsa pasar.

3) Tidak boleh ada anggapan bahwa perusahaan yang berhasil tidak memiliki tantangan.

d. Strategi bagi bukan pemimpin pasar

1) Secara agresif menggunakan kompetensi terbaiknya untuk meraih peluang pasar sehingga tidak tertandingi oleh pesaing.

2) Mengembangkan strategi sebagai pengikut. e. Strategi yang lain

1) Pertahanan bersaing.

2) Mencoba untuk produk yang menjadi “ andalan utama yang baru”

(big hitter), dan tidak berkonsentrasi pada perbaikan keberhasilan produk yang sudah ada.

3) Mengambil langkah positif dan proaktif untuk menguasai manajer kunci dan ahli teknik professional yang selalu diikutsertakan dalam pembentukan keberhasilan perusahaan.

Secara umum prinsip dasar pengelolaan usaha adalah seperti yang telah dirinci diatas. Tidaklah berbeda dengan bentuk-bentuk usaha yang lain, industri musik juga memerlukan prinsip pengelolaan dalam menentukan keberhasilan dalam melakukan kegiatan usaha dalam bidang musik. Mulai dari perencanaan usaha, pengelolaan keuangan, teknik dan strategi pemasaran, teknik pengembangan usaha, dan manajemen dan strategi kewirausahaan.

Perencanaan usaha disektor industri musik penting dilakukan, hal tersebut merupakan bagian dari upaya untuk memberikan ciri tersendiri atas genre,

jenis, atau aliran musik yang akan di kelola yang identik akan berbagai keunikan tersendiri.

Pengelolaan keuangan merupakan faktor yang juga vital mempengaruhi proses kegiatan usaha tak terkecuali dalam industri musik. Sebagai contoh dalam industri musik memerlukan biaya-biaya yang harus dikeluarkan dalam proses produksinya seperti, biaya rekaman, pengemasan, pemasaran, dan lain sebagainya. Dengan kata lain modal yang dimiliki akan mempengaruhi produktifitas produksi yang dijalankan.

Selain dari perencanaan usaha dan pola pengelolaan keuangan faktor lain yang juga berpengaruh dalam industri musik adalah teknik dan strategi pemasaran. Salah satu contoh yang dimunculkan disini adalah pemasaran produk melalui internet. Maraknya dunia komunikasi memberikan pilihan bagi pengusaha industri musik rekaman dalam memasarkan produknya. Dengan biaya yang lebih murah mereka dapat memasarkan produknya melalui internet tanpa harus mengeluarkan biaya mahal untuk memasang iklan- iklan khusus yang memuat produk mereka dalam bentuk poster atau media surat kabar lainnya.

Dalam mengelola industri musik rekaman, hal lain yang tak kalah penting adalah manajemen dan strategi pemasaran. Hal ini bertujuan untuk lebih memfokuskan kegiatan usaha terhadap sasaran pasar yang akan di capai. Sebagai contoh industri musik cenderung menentukan sasaran pasar pada generasi muda karena mereka lebih mengemari musik-musik yang ada. Tidak hanya sampai disitu dalam pengelolaannya maka dibutuhkan orang-orang atau

pihak-pihak yang kompeten dibidangnya dalam menunjang proses produksi musik tak terkecuali dalam aspek pemasarannya.

Dapat diambil garis besar bahwa strategi-strategi dalam mengelola industri musik terlalu tidaklah berbeda dengan pola pengelolaan industri lain pada umumnya. Hal yang menjadi acuan pentingnya pengelolaan dalam setiap usaha adalah bahwa segala bentuk usaha tidak terlepas dari pasar yang akan dijadikan sasaran dalam menyalurkan produk yang telah dihasilkan.

29