• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH

Dalam dokumen LKPJ bukulkpj amj (Halaman 58-65)

Penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah merupakan dua sisi kegiatan yang saling berhubungan satu sama lain. Performa pembangunan di daerah sesungguhnya merupakan cerminan atas performa penyelenggaraan pemerintahan, begitu sebaliknya. Oleh karena itu kedepan kita perlu melakukan langkah-langkah konsolidasi terhadap cara berfikir seperti ini dalam menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan di daerah. Tujuannya adalah agar kita tidak salah kaprah dalam mewujudkan visi pembangunan dalam kerangka otonomi daerah.

Konsepsi Gerbang Dayaku yang telah divitalisasi dan diaktualisasi sebagaimana yang tertuang dalam RPJMD Kabupaten Kutai

Kartanegara Tahun 2005-2010 menggambarkan bahwa kejayaan Kutai Kartanegara ke depan dapat tercapai melalui transformasi dari ketergantungan pada sumber daya alam yang tidak dpat diperbaharui

(non reneable resources) kepada sumber daya yang dapat

diperbaharui, dikembangkan, ditingkatkan (reneable resources)

Seiring dengan konsepsi Gerbang Dayaku, sebagai paradigma baru dalam menjalankan pemerintahan dan pembangunan di Kabupaten Kutai Kartanegara, berusaha untuk mengurangi ketergantungan pada sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Oleh karena itu berdasarkan keunggulan komparatif (comparative adventage) dan keunggulan kompetitip (competitive adventage), dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di daerag, arah pembangunan Kabupaten Kutai Kartanegara kedepan memprioritaskan tiga bidang pengembangan, yaitu:

1. Peningkatan Sumber Daya Manusia

2. Pengembangan Agrikultur dalam arti luas

3. Pengembangan industri pariwisata dan Kutai Kartanegara sebagai tujuan wisata

Mendaras pada konsepsi Gerbang Dayaku yang telah divitalisasi dan diaktualisasi sebagaimana tertuang dalam Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2005-2010, maka penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Kabupaten Kutai Kartanegara pada tahun anggaran 2006 juga memprioritaskan pembangunan pada tiga bidang pengembangan diatas, yaitu Pengingkatan Sumber Daya Manusia; Pengembangan Agrikultur dalam arti luas serta Pengembangan industri pariwisata dan Kutai Kartanegara sebagai tujuan wisata.

1. Peningkatan Sumber Daya Manusia

Pendekatan pembangunan yang lebih menyandarkan peranan SDA tidak tepat lagi, karena ketersediaannya semakin terbatas dan menipis, terutama SDA yang tidak bisa diperbaharui. Maka, pembangunan harus lebih mengandalakan Kekuatan SDM. Thesis

bahwa SDM memberi kontribusi secara signifikan terhadap pembangunan ekonomi telah menjadi kebenaran yang bersifat

aksiomatik. Berbagai kajian akademis dan emperis telah

membuktikan keabsahan itu.

Upaya Kutai Kartanegara di dalam meningkatkan SDM didorong kesadaran, bahwa pembangunan yang bertumpu pada SDA yang tidak bisa diperbaharui yang bertumpu pada SDA yang tidak bisa diperbaharui, pada suatu saat akan menemui permasalahan. Sebaliknya dengan mengembang SDM seperti dilakukan negara maju, masa depan Kutai Kartanegara akan bersinar.

Dalam konteks ini, arah peningkatan SDM Kutai Kartanegara akan terus dikembangkan berbagai potensi pendidikan, antara lain penyelenggaraan wajib belajar 12 tahun dan penerapan Zona Bebas Pekerja Anak (ZBPA), termasuk pembebasan biaya pendidikan mulai SD sampai SLTA (Negeri dan Swasta), insentif dan fasilitas guru, rehabilitas sarana fisik gedung sekolah, membangun sekolah unggulan dan juga mendirikan Politeknik Migas dan Pertanian dan banyak lagi. Dalam hal ini, Pemkab Kutai Kartanegara mengalokasi anggaran pendidikan pendidikan antara 20 – 25 persen dari total APBD.

Semua itu bertujuan agar sumberdaya manusia makin berkualitas, dan Kutai Kartanegara akan mampu mengelola sekaligus mempertahankan sumberdaya alam migas, mineral pertambangan dengan baik. Sejalan dengan itu, sumber daya yang bisa diperbaharui seperti agrikultur dan pariwisata juga bisa berkembang pesat karena dikelola oleh sumberdaya manusia yang cerdas. Harapannya adalah agar terjadi pergeseran ketergantungan pembangunan dari sumberdaya alam yang tak terbaharui menjadi ke yang bisa diperbaharui”.

2. Pengembangan Agrikultur dalam Arti Luas

Pembangunan di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara, tidak terlepas dari pembangunan sektor agrikultur yang merupakan salah satu pilar penggerak roda perekonomian masyarakat. Apalagi Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki cakup luas dan potensial untuk dikembangkan sebagai lahan pertanian.

Usaha pengembangan lahan potensial tersebut telah banyak dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, baik melalui program intensifikasi, ektensifikasi dan diversifikasi pangan maupun penyediaan sarana dan prasarana produksi pertanian dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat petani di wilayahnya.

Salah satu upaya yang cukup penting dilakukan adalah bagaimana hasil pertanian itu dapat bernilai agribisinis sehingga hasil-hasil produksi pertanian dapat lebih meningkatkan kesejateraan dan taraf hidup petani. Dengan melihat agribisinis sebagai sistem,

maka agribisnis mencakup agroindustri, yakni industri yang mengolah produksi hasil-hasil pertanian, yang meliputi sub sektor perkebunan, peternakan, perikanan, tanaman pangan dan hortikultura kehutanan. Dengan demikian, agribisnis meliputi sektor pertanian dan industri.

Dalam konteks ini, arah pembangunan agrikultur dalam arti luas, ditujukan untuk meningkatkan potensi yang ada seperti pembangunan agribisnis, dan agroindustri termasuk pembentukan perkebunan rakyat di seluruh Kutai Kartanegara untuk industri kelapa sawit.

Adapun tujuan dari pengembangan agrikultur dalam arti luas adalah untuk mewujudkan kondisi pembangunan pertanian yang tangguh, maju efisien serta mandiri menuju terciptanya usaha tani yang berorientasi pada agribisnis dan agroindustri. Dengan sasaran membuka kesempatan bagi masyarakat perkotaan dan perdesaan berpartisipasi dalam kegiatan perekonomian.

Langkah strategis dalam arah pengembangan agrikultur dalam arti luas adalah dalam upaya meningkatkan pembangunan pertanian dan diserasikan dengan kondisi global yang terus menerus berkembang secara dinamis merupakan suatu langkah yang telah dikaji secara cermat. Hal ini sejalan dengan arah pembangunan nasional dalam revitalisasi pertanian, yakni antisipasi dengan cara mencari alternatif komoditi unggulan pengganti dari sektor sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (non renewable

3. Pengembangan Industri Pariwisata

Bagi Kutai Kartanegara gelombang pariwisata adalah gelombang emas yang secara berkesinambungan akan terus dimanfaatkan sekuat tenaga. Segenap sumber daya sosial, budaya dan alam yang bernilai kepariwisataan akan dikembang secara serius. Oleh karena itu, berbagai langkah yang dapat meningkatkan daya saing industri pariwisata di Kutai Kartanegara akan terus digagas dan diupayakan perwujudan dalam berbagai bentuk.

Harus diakui secara jujur bahwa industri pariwisata di Kutai Kartanegara belum sanggup menjadi pilar utama Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dengan kata lain, industri pariwisata di Kutai Kartanegara belum menjadi sektor unggulan. Namun, melihat potensi wisata yang dimiliki, Kutai Kartanegara menyimpan potensi besar bagi pengembangan industri pariwisata. Bagi Kutai Kartanegara prosepek pariwisata adalah masa depan yang cukup menjajikan, lantaran Kutai Kartanegara memiliki obyek-obyek wisata berupa wisata alam; laut, danau maupun sungai dan sektor lainnya seperti kehutanan yang jika dikelola dengan baik akan berkembang menjadi industri pariwisata.

Karena pariwisata sifatnya multisektoral dan memiliki dampak

multiplier effects yang luas, maka arah pengembangan pariwisata

sebagai sebuah industri adalah :

1. Pencipataan iklim bersaing yang sehat, yang mengarah pada penguatan industri dan citra kepariwisataan secara keseluruhan. Langkah ini dapat diwiujudkan dengan mencitrakan daerah yang kondusif bagi kunjungan wisatawan dalam arti luas.

2. Menggalakan berbagai upaya untuk menarik masuknya investor (baik dalam maupun luar negeri) untuk masuk dalam usaha-usaha kepariwisataan di Kutai Kartanegara.

3. Pengembangan obyek dengan tema-tema khusus, selain untuk menciptakan alternatif pilihan baru bagi wisatawan, juga diharapkan mampu mendorong peluang-peluang usaha dan investasi baru bagi masyarakat.

4. Penciptaan jaringan informasi yang menghubungkan seluruh pelaku pariwisata dan wisatawan serta calon wisatawan secara elektronik, disamping faktor marketing.

Adapun yang menjadi tujuan dari arah pengembangan industri pariwisata di Kutai Karatenagara adalah untuk mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan industri pariwisata yang bertumpu pada ekonomi kerakayatan dengan tetap melestarikan nilai-nilai budaya, agama, adat istiadat dan lingkungan alam.

Sedangkan sasarannya adalah peningkatan pendapatan daerah, peningkatan kesempatan kerja dan usaha serta pemberdayaan ekonomi rakyat, serta pelestarian nilai-nilai budaya, agama, adat

istiadat dalam kerangka “nation dan charater building”.

Dari kesadaran yang matang ini akan tumbuh kemampuan untuk menciptakan kesempatan dan kebijakan yang harus dilakukan agar industri pariwisata yang merupakan prioritas pembangunan di Kutai Kartanegara terwujud sukses. Dan potensi kepariwisataan yang memungkinkan harus terus digali dari bumi Kutai Kartanegara sehingga mampu bersaing secara nasional, intraregional dan internasional.

BAB III

Dalam dokumen LKPJ bukulkpj amj (Halaman 58-65)

Dokumen terkait