BAB III GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG
E. Produk-produk Yang Dihasilkan
1. Ar-Rahn (Gadai Syariah)
Usaha Pokok dari kegiatan Pegadaian Syariah adalah
menyalurkanmarhun bih dalam jumlah skala kecil dengan jaminan harta
12
Perum Pegadaian, Manual Oprasional Gadai Syariah, (Jakarta: Perum Pegadaian, 2003)
47
bergerak maupun tidak bergerak atau dasar hukum Islam.Hal ini sesuai
dengan fatwa.Dewan Syariah Nasional No. 25/DSN-MUI/III/2002 tentang
Rahn, tanggal 26 juni 2002.13Dan No. 26/DSN-MUI/III/2002 tentang Rahn
Emas, tanggal 28 maret 2002.Dimana rahin menyerahkan harta bergerak /
tidak bergerak sebagai jaminan sekaligus memberi kuasa kepada pegadaian
syariah untuk menjual / melelang (secara syariah) jika sudah jatuh tempo
rahin tidak mampu/bersedia melunasinya.Hasil lelang untuk melunasi
pinjaman pokok ditambah jasa simpan dan biaya lelang.Kelebihannya
diserahkan kepada rahin, sedangkan kalau kurang menjadi resiko pegadaian.
Gadai syariah merupakan produk dengan menggunakan sistem
penyaluran pinjaman secara gadai yang didasarkan pada penetapan sistem
syariah Islam.Nasabah tidak dikenai bunga pinjaman ataupun sewa modal
atau pinjaman yang diberikan. Nasabah dikenai biaya administrasi dan jasa
simpan yang dipungut dengan alasan agunan yang diserahkan nasabah wajib
disimpan, dirawat, dan diasuransikan gadai syariah pada Bank Mandiri
Syariah kantor Cabang Cipulir sementara hanya menerima barang jaminan
berupa emas/perhiasan. Hutang dapat diangsur sesuai kemampuan dan masa
simpan dapat diperpanjang dengan membayar jasa simpan dan bea
administrasi.14
2. ARRUM (Ar-Rahn Untuk Usaha Mikro Keecil)
Pegadaian Syariah merupakan suatu institusi yang mengelola usaha
gadai, tetapi lebih luas dari itu menjadi intitusi yang mengelola usaha
13
Ahmad Kamil dan M.Fauzan, Kitab Undang-undang Hukum Perbanka Dan Ekonomi Syariah, (Jakarta: Kencana, 2007), h. 545.
14
pembiayaan mikro kecil berbasis sistem syariah.Sebagai langkah awal untuk
mengimplementasikan gagasan ini, maka skim pembiayaan dengan sistem
Ar-Rahn. Kini mulai dicoba untuk dikembangkan dengan konsep pelunasan
pinjaman secara angsuran baik dengan cara gadai (menahan aguanan)
maupun fidusia (hanya dokumen kepemilikan barang yang ditahan).
Ar-Rahn untuk usaha mikro kecil, selanjutnya disebut skim
ARRUM adalah skim pemberian pembiayaan berprinsip syariah bagi
pengusaha mikro dan kecil untuk keperluan usaha yang didasarkan atas
kelayakan usaha.Surat Edaran (SE) No. 14/US.200/2008 tentang Penyaluran
Pembiayaan ARRUM.Tujuan diluncurkannya pembiayaan arrum disamping
sebagai sebuah upaya di versifikasi produk di pegadaian syariah juga dengan
maksud meningkatkan pemberdayaan para pengusaha mikro dan kecil yang
membutuhkan pembiayaan modal kerja atau investasi secara
syariah.Pembiayan diberikan dalam jangka waktu tertentu dengan
pengembalian pinjaman dilakukan secara angsuran dengan menggunakan
konstruksi penjaminan secara gadai maupun fidusia. Skim ARRUM ini
merupakan pinjaman kepada individual pengusaha mikro kecil.15
15
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Strategi Pemasaran Produk Gadai Emas (Rahn) Syariah pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Cipulir
1. Strategi Promosi (Promotion)
Strategi Promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan
mempertahankan nasabahnya. Salah satu tujuan promosi Bank adalah
menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon
nasabah yang baru. Strategi promosi Bank adalah strategi penutup dalam penawaran
produk baru. Dengan Bank membuat promosi, masyarakat akan lebih mengenal
produk yang ditawarkan kepada masyarakat. Dengan logo dan motto yang bagus,
dengan label yang menarik dan kemasan yang baik ini akan lebih cepat menarik
perhatian masyarakat.1
a. Promosi
Promosi dilakukan oleh Bank guna menarik perhatian minat masyarakat untuk
menggunakan produk tersebut. Promosi itu sendiri dilakukan Bank dengancara
memberitahukan langsung kepada masyarakat langsung, selain itu juga dengan cara
memberikan selembaran pemberitahuan tentang produk gadai Syariah yang sekarang
dipasarkan. Sedangkan tujuan promosi dilakukan oleh Bank Syariah Mandiri adalah:
1) Memperkenalkan dan menjual produk gadai Syariah pada nasabah.
2) Agar Bank Syariah Mandiri mampu bersaing dengan Bank pesaing yang
juga mempunyai produk peembiayaan dan menarik nasabah baru.
b. Periklanan
1
Iklan merupakan tempat promosi yang mudah dilihat oleh masyarakat, karena
belum tentu masyarakat kebanyakan hanya mengetahui hanya dengan promosi yang
dilakukan oleh Bank Mandiri Syariah hanya dengan memperkenalkannya langsung
kepada masyarakat. Untuk itu Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Cipulir
membutuhkan sebuah sarana dalam mempromosikan produk gadai Syariah tersebut
dengan cara mengiklankannya, dan iklan tersebut bisa melalui pamflet yang
disebarkan kepada masyarakat, spanduk maupun dengan benner yang dipasang
didepan gedung Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Cipulir.
2. Strategi Harga (Price)
Penentuan harga merupakan salah satu aspek penting dalam kegiatan
pemasaran. Harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan, mengingat harga
sangat menentukan laku tidaknya produk dan jasa perbankan. Strategi harga Bank
adalah salah satu strategi yang sangat penting dalam kegiatan pemasaran, karena
dalam memasarkan suatu produk kita harus tahu harga dari produk yang
dipasarkan.Maka dari itu, Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Cipulir dalam
menentukan harga untuk produk barunya yaitu Gadai Syariah, dengan melihat
persentase yang ada dipasaran. Saat ini pembiayaan gadai Syariah yang ada di Bank
Mandiri Syariah Kantor Cabang Cipulir adalah gadai emas, karena emas adalah
benda yang mudah digadaikan dan harganya tidak mudah jatuh.2
Gadai Emas Syariah Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Cipulir adalah
produk yang ditawarkan kepada masyarakat sekitar Bank, dengan harga yang
mengikuti pasaran.Emas merupakan benda yang dijadikan agunan karena hampir
semua masyarakat mempunyai emas dan harga emas dipasaranpun tidak mudah
turun, maka inilah yang dilihat oleh Bank Mandiri dalam membuat sebuah
2
51
produk.Untuk itu, dalam menentukan harga Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang
Cipulir mempunyai tarif sendiri yang mengikuti peningkatan harga emas
dipasaran.Jadi, tarif harga yang diterapkan di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang
Cipulir selalu berubah mengikuti harga pasaran tersebut.
1. Strategi Produk (Product)
Strategi produk adalah segala suatu yang dapat ditawarkan ke pasar
untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan, atau dikonsumsi dan yang dapat
memuaskan kebutuhan atau keinginan.Pada saat ini Bank Syariah Mandiri Kantor
Cabang Cipulir meluncurkan produk baru yaitu Gadai Syariah, gadai ini termasuk
katagori pembiayaan. Gadai Syariah di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Cipulir
bertujuan untuk membantu masyarakat dalam membutuhkan dana dengan waktu
yang singkat hanya dengan menjaminkan barang sebagai agunan. Dalam strategi
produk Bank, dibutuhkan beberapa hal yang perlu dilakukan sebelum memasarkan
produk tersebut kepada masyarakat, hal ini untuk mengembangakan produk yang
akan dipasarkan, antara lain:3
a. Penentuan Logo dan Motto
Sebelum memasarkan produk, terlebih dahulu untuk menentukan logo seperti
apa yang tadinya akan menjadi logo dari produk tersebutdan logo itu harus bisa
menarik perhatian masyarakat karena dengan logo masyarakat mudah untuk
mengingat produk tersebut. Selain logo, motto juga dibutuhkan karena dengan
kalimat-kalimat yang menarik memudahkan masyarakat tertarik untuk menggunakan
produk tersebut dan kata-kata itu mudah diingat.
b. Menciptakan Merek
3
M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: CV Alfabeta, 2010), hal. 140
Merek ini dibuat untuk menarik perhatian masyarakat atas produkyang
ditawarkan. Merek biasanya berada dalam kemasan produk yang akan dipasarkan,
karena kemasan adalah pendukung dari pembentukan suatu produk yang dipasarkan.
c. Keputusan Label
Sama seperti merek, label juga merupakan salah satu hal yangharus ada karena
label merupakan suatu pendukung dalam kemasanproduk. Perkembangan produk
tergantung bagaimana pemasaran produkitu sendiri, penetapan label adalah langkah
terakhir dalam pemasaranproduk.
2. Strategi Distribusi(Place)
Penentuan lokasi suatu cabang Bank merupakan salah satu kebijakan yang
sangat penting. Bank yang terletak dalam lokasi yang strategis sangat memudahkan
nasabah dalam berurusan dengan Bank. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang
Cipulir berada didaerah yang komersil hal ini merupakan salah satu kekuatan yang
mendukung Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Cipulir untuk dengan mudah
memasarkan produk-produknya, karena Bank Syariah Mandiri berada dilokasi yang
padat akan penduduk. Penentuan lokasi dikatagorikan menjadi salah satu strategi
internal yang penting karena sebelum mendirikan Bank harus tahu apakan lokasi
tersebut memiliki daya beli yang tinggi. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pemilihan dan penentuan lokasi suatu Bank adalah pertimbangan sebagai berikut:4
a. Dekat dengan kawasan Industri atau Pabrik
b. Dekat dengan perkantoran
c. Dekat dengan pasar
d. Dekat dengan perumahan atau masyarakat
e. Mempertimbangkan jumlah pesaing yang ada disuatu lokasi.
4
53
B. Implementasi Promosi Produk Gadai Emas (Rahn) pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Cipulir
Implementasi promosi produk gadai emas yang dilakukan oleh Bank Syariah
Mandiri Kantor Cabang Jakarta-Cipulir, Jln. Ciledug Raya No. 123 E Jakarta Selatan
12230, yaitu dengan cara menawarkan atau menyebar brosur dan pasang spanduk.
Menawarkan kepada masyarakat menengah kebawah terutama para pedagang,
perumahan, pegawai, dan lain sebagainya, dengan strategi produk, strategi harga,
strategi distribusi, dan srategi promosi juga ternyata dapat menarik minat nasabah, ini
dibuktikan dengan peningkatan omzet pada Bank Syariah Mandiri selain karena
faktor strategi pemasaran yang digunakan, dapat pula terjadi karena musim
pendaftaran ulang siswa sekolah atau biaya pendidikan sebagai salah satu pemicu
utama meningkatnya omzet rahn, karena para ibu banyak yang membutuhkan uang
secara cepat untuk dapat mendaftar ulang bagi mereka yang memiliki anak yang
masih bersekolah dan mereka mamilih untuk menggadaikan emasnya yang mereka
milikinya.
Peningkatan omzet juga terjadi pada musim lebaran, pada saat menjelang
lebaran masyarakat yang pulang kampung lebih memilih menggadaikan barang
berharganya (emas) mereka, sebagai langkah untuk memperoleh keamanan terhadap
barang yang ditinggalkan saat mereka pulang kampung. Karena manfaat dan
kemudahan gadai emas di Bank Syariah Mandiri ini terjamin aman, proses mudah dan
cepat, biaya pemeliharaan yang kompotitif, dan terkoneksi dengan rekening tabungan.
Dan persyaratannya itupun mudah hanya dengan kartu identitas, dan jaminan berupa
emas perhiasan atau lantakan.
Karakteristik produk gadai emas sayariah Bank Syariah Mandiri disini ialah:
biaya administrasi dan asuransi barang jaminan dibayar pada saat pencairan, biaya
pemeliharaan dihitung per 15 hari dan dibayar pada saat pelunasan, dan cukup dengan
membayar biaya pemeliharaan dan administrasi bila s.d. 4 bulan belum dapat
melunasi pinjaman.
C. Hasil Analisis
Dalam menjalankan transaksi rahn harus memenuhi syarat-syarat sebagai
berikut: Syarat Aqid, baik rahin dan murtahin adalah harus ahli tabarru’ yaitu orang
yang berakal, tidak boleh anak kecil, gila, bodoh, dan orang yang terpaksa, serta tidak
boleh seorang wali.
Marhun bih (utang) syaratnya adalah jumlah atas marhun bih tersebut harus
berdasarkan kesepakatan aqid.Marhun (barang) syaratnya adalah harus mendatangkan
manfaat bagi murtahin dan bukan barang jaminan. Shigat (ijab dan qobul) syaratnya
adalah shigat tidak boleh diselingi dengan ucapan yang lain selain ijab dan qobul dan
diam terlalu lama pada waktu transaksi, serta tidak boleh terkait oleh waktu.5
Persamaan antara gadai syariah dengan gadai konvensional adalah jangka
waktu jatuh tempo yaitu sama-sama 120 hari. Jika setelah 120 hari si peminjam tidak
dapat membayar hutangnya, maka barang jaminan akan dijual atau dilelang. Tetapi
nasabah diberi waktu tambahan selama 2 hari karena sebelum dilelang dibuat dahulu
panitian lelang. Pada saat hari pelelangan, nasabah masih diberi kesempatan dan
tambahan waktu selama 2 jam jika ingin menebus barang jaminannya. Jika tidak
ditebus maka barang jaminan tersebut dilelang, uang pelelangan tersebut digunakan
untuk membayar hutang rahin.
5
Al-Alamah Abi Bakri Al-Mashur Bissayyiri Al-Bakri, Kitab Ia’Natut Tholibin, (Beirut: Darul Fikr, 2004), Juz 3 h. 68.
55
Jika hasil lelang tersebut mengalami kelebihan akan dikembalikan oleh
nasabah, tetapi apabila uang kelebihan tersebut tidak diambil dalam waktu satu tahun,
maka uang kelebihan tersebut akan dimasukan ke dalam dana ZIS ( Zakat, Infak,
Sadaqah) pegadaian syariah. Sedangakan pegadaian konvensional uang kelebihan
yang tidak diambil akan menjadi milik pegadaian. Apabila dari hasil lelang tersebut
ternyata kurang untuk membayar hutang, maka nasabah diharuskan membayar sisa
hutangnya. Sedangkan perbedaan mendasar antara gadai syariah dan konvensional
adalah dalam pengenaan biayanya.Gadai konvensional memungut biaya dalam bentuk
bunga yang bersifat akumulatif dan berlipatganda.6
Sedangkan pada gadai syariah tidak berbentuk bunga, tetapi berupa biaya
titipan, pemeliharaan, penjagaan, dan penaksiran. Untuk lebih jelasnya perbedaan
teknis antara gadai syariah dan gadai konvensional akan disajikan pada tabel dibawah
ini.7
Tabel 1
No Gadai Syariah Gadai Konvensional 1 Biaya Administrasi berdasarkan
golongan barang
Biaya administrasi berupa prosentase yang didasarkan pada golongan barang
2 Uang pinjaman (marhun bih) 90% dari nilai taksiran
Uang pinjaman (UP) untuk Gol A 92% dan Gol BCD 88-86% 3 Jasa simpanan dihitung dengan
konstanta x taksiran
Sewa modal dihitung dengan: prosentase x uang pinjaman 4 Kelebihan uang hasil dari
penjualan barang yang tidak diambil oleh nasabah, diserahkan kepada lembaga ZIS
Kelebihan uang hasil lelang barang yag tidak diambil oleh nasabah menjadi milik pegadaian
Berikut disajiakn tabel perbandinagn pembebanan biaya-biaya di pegadaian
syariah dan pegadaian konvensional.
6
Sa’adah Faridatun, Strategi Pemasaran Produk Gadai Syariah dalam upaya Menarik Minat Nasabah pada Pegadaian Syariah Cabang Dewi Sartika,Fakultas Syariah dan Hukum Uin Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011, h. 50
7
Misal: barang jaminan berupa emas 22 karat seberat 60 gram dengan taksiran
Rp. 10. 000.000,00.
Tabel 2
Pegadaian Syariah Pegadaian Konvensional Benar pinjaman 90% x Rp. 10. 000.000 = Rp. 9. 000.000 92% x Rp. 10.000.000 = Rp. 9.200. 000 Biaya Administrasi Rp. 25.000 0,75% x Rp. 9.200.000 =Rp. 690.000 Biaya Selama 4 bulan Rp. 10.000.000=Rp.80x12 10.000 = Rp. 960.000 1,25% x 8 Rp.9.200.000 = Rp. 9.200.000 Total Biaya yang harus di bayar Rp.9.000.000+Rp.960.000 = 9.960.000 Rp.9.200.000+Rp.9.200.000 =Rp. 1.8400.000
Dari perhitungan diatas, maka perhitungan di Gadai Syariah sudah sesuai dengan
Fatwa DSN No. 25 tentang Rahn yaitu, besar biaya pemeliharaan dan penyimpanan marhun
tidak boleh ditentukan berdasarkan jumlah pinjaman.8
Untuk total biaya yang harus dibayar di Pegadaian Syariah memang lebih besar
dibandingkan pegadaian Konvensional, karena tidak semua halal itu lebih murah.Berdasarkan
uraian diatas dapat disimpulkan bahwa rahn lebih adil karena hanya sekali membayar biaya
sebagai jasa simpan barang yang digadaikan. Sedangkan gadai konvensional jika pokok
pinjaman dan bunga (sewa modal) belum dilunasi, maka bunga akan terus berjalan dan
berkembang dan ini adalah termasuk riba yang sudah jelas diharamkan.
Biaya administrasi berjenjang sesuai berat perhiasan (Emas) biaya administrasi
dibayar dimuka.
Tabel biaya administrasi sebagai berikut :
Gol Berat Biaya administrasi
8
Ahmad Kamil dan M. Fauzan, Kitab Undang-Undang Hukum Perbankan dan Ekonomi Syariah, (Jakarta: Kencana, 2007), h. 545
57
I 2 gram s/d 100 gram emas
Rp. 12.500;
II >100 gram s/d 200 gram Rp. 15.000; III >200 gram s/d 300 gram Rp. 17.500; IV >300 gram Rp. 20.000;
58
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian-uraian hasil analisis Strategi Pemasaran Produk Gadai
Emas (Rahn) Syariah pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang
Jakarta-Cipulir,maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Strategi Pemasaran Produk Gadai Emas
(Rahn) Syariah pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Cipulir sebagai sebuah
Produk Gadai Emas Syariah yang merupakan salah satu pembiayaan dan sekaligus
produk yang telah menerapkan strategi pemasaran, yaitusebagai berikut :
1. Strategi yang diterapkan oleh Produk Gadai Emas Syariah pada Bank Syariah Mandiri
diantaranya adalah:
a. Promosi
Dalam proses promosi, Produk Gadai Emas Syariah proses itusendiri
dilakukan Bank dengan cara memberikan langsung kepada masyarakat langsung,
seperti kepara pedagang atau pasar, perumahan, pegawai dan lain sebagainya. Selain
itu juga dengan cara memberikan selembaran pemberitahuan tentang produk gadai
Syariah yang sekarang dipasarkan atau dengan cara menyebar brosur dan spanduk.
b. Harga
Biaya administrasi pada Produk Gadai Syariah, sebagai berikut:
Biaya administrasi berjenjang sesuai berat perhiasan
(Emas)Biayaadministrasi dibayar dimuka.
Tabel biaya administrasi sebagai berikut :
Gol Berat Biaya administrasi I 2 gram s/d 100 gram
emas
59
II >100 gram s/d 200 gram Rp. 15.000; III >200 gram s/d 300 gram Rp. 17.500; IV >300 gram Rp. 20.000;
c. Produk
Produk adalah segala suatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan, atau dikonsumsi dan yang dapat
memuaskan kebutuhan atau keinginan para konsumen.
d. Distribusi
Penentuan lokasi suatu cabang Bank merupakan salah satu kebijakan yang
sangat penting.Bank yang terletak dalam lokasi yang strategis sangat memudahkan
nasabah dalam berurusan dengan Bank.
Jadi strategi pemasaran adalah hal yang mendasar yang harus dikerjakan
sebelum produk akan diluncurkan kepada masyarakat, sehingga masyarakat tertarik
dan berminat menggunakan produk gadai emas Syariah ini.
B. Saran
Dari kesimpulan yang telah dikemukakan diatas, penulis mencoba untuk
memberikan saran bahwa hendaknya Produk Gadai Emas Syariah pada Bank Syariah
Mandiri kemampuan Sumber Daya Manusia perlu lebih ditingkatkan lagi baik melalui
pendidikan dan pelatihan yang diberikan serta penyelesaian calon karyawan baru
dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan profesionalitas kerja pada produk gadai
Syariah.
Evaluasi juga perlu dilakuakan dengan mendengarkan masukan yang
diberikan oleh para nasabah sebagai upaya untuk membangun hubungan kekerabatan
menciptakan kesan positif sekaligus bagian dari sosialisasi pemahaman, pengetahuan,
Daftar Pustaka
A. Dzajuli dan Nurol Aen, Ushul Fiqh Metodologi Hukum Islam, (Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada, 2000).
Kamsir, Pemasaran Bank, (Jakarta; Kencana, 2004), h. 115-116.
Ahmad Azhar, Basyir, Riba, Utang-Piutang, dan Gadai, (Bandung:
Al-ma’rif, 1984).
Ahmad Kamil dan M. Fauzan, Kitab Undang-Undang Hukum Perbankan
dan Ekonomi Syariah, (Jakarta: Kencana, 2007).
Al-Bukhari, Shahih Bukhari, (Beirut: Maktabah Ashriyah, 1997).
Al-Alamah Abi Bakri Al-Mashur Bissayyiri Al-Bakri, Kitab Ia’Natut
Tholibin, (Beirut: Darul Fikr, 2004).
Andri, Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta:Kencana,
2009).
A. W. Munawir, Kamus Al-Munawwir, (Surabaya: Pustaka Progresif,
1997).
Fandy, Tjiptono, Strategi Pemasaran, (yogyakarta: Andi Press, 2001).
Firdaus, NH dkk, Dasar dan Strategi Pemasaran Syariah, (Jakarta:
Renaisan, 2005).
Hamim Ibnu, Strategi Pemasaran Pembiayaan Musyarakah Dalam Upaya
Menarik Minat Nasabah (Study Pada BMT Al-fath Pamulang), fakultas Syariah
Hasbi Ash-Siddieqy, Pengantar Fiqh Muaamalah, (Jakarta: Bulan
Bintang, 1984).
Hendra, dkk, Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan,
Implementasi dan kontrol, ( Jakarta: PT Prenhallindo, 1997 ).
Heri, Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, ( Yogyakarta:
Ekonisia, 2003 )
Hermawan dan M. Syakir, Syariah Marketing.
Hermawan, Kartajaya dan M. Syakir Marketing. (Bandung: Mizan, 2006).
http://www.diaryapipah.com/2012/05/pengertian-penelitian-kualitatif.htmldiakses pada 01 Februari 2014
Jalaluddin, Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi Dilengkapi Contoh
Analisis Statistic.(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002).
Muhammad, Ali, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, (Jakarta:
Pustaka Amani, 1996).
Kolter dan, Amstrong, Dasar-dasar Pemasaran, (Jakarta: PT. INDEKS,
2003).
M. Nur Rianto Al Arif, Dasar-dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung:
CV Alvabeta, 2010)
Mutri, Sumarni, Marketing Perbankan, (Yogyakarta: Liberty, 1997).
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran (Analisis, Perencanaan,
63
Nurhasanah, Strategi Pemasaran Produk Tabungan Mudharabah Dalam
Menarik Minat Masyarakat,Fakultas Syariah dan Hukum Uin Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2008.
Pedoman Pembiayaan Gadai Emas Bank Mandiri IB.
http//ekonomi-keuangan-syariah.blogspot.com/2009/02/gadai-syariah.(19
maret 2014).
Perum Pegadaian, Manual Oprasional Gadai Syariah, (Jakarta: Perum
Pegadaian, 2003).
Prasetya, Irawan, M. Logika dan Prosedur Penelitian, (Sekolah Tinggi
Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara: 2004).
Pirgong Matua, Sejarah Singkat Perum Pegadaian, ( Jakarta : Perum
Pegadaian, 2003).
Sa’adah, Faridatun, Strategi Pemasaran Produk Gadai Syariah dalam
upaya Menarik Minat Nasabah pada Pegadaian Syariah Cabang Dewi Sartika,Fakultas Syariah dan Hukum Uin Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011.
William J., Stanton, Prinsip-prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlangga,
1994)..
Syayid, Sabiq, Fiqhus Sunnah, (Beirut: Darul-Kiab al-Arabi, 1987).
Kitab Undang-undang Hukum Perdata (Burgelijk Wetboek), Penerjemah
R. Subekti dan R. Tjitrosudibio, Ps. 1150
Wawacara dengan Bapak Anandito Dwilaksono, Jakarta, 26 Maret 2014
Zainul Arifin, Dasar-dasar manajemen Bank Syariah,( jakarta: Alvabet,