• Tidak ada hasil yang ditemukan

Produk Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Ponorogo a. Produk Pembiayaan

PENERAPAN PRINSIP DISTRIBUSI HASIL USAHA PADA PRODUK DEPOSITO PADA BANK SYARIAH MANDIRI CABANG PONOROGO

4. Produk Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Ponorogo a. Produk Pembiayaan

1) Pembiayaan Pensiunan

Pembiayaan konsumer (termasuk pembiayaan multi guna) kepada para pensiunan. Angsurannya dipotong dari gaji pensiunannya.

2) Pembiayaan Mikro

Pembiayaan antara 11 juta-20 juta. 3) Pembiayaan Cicil Emas.

b. Produk Penghimpunan 1) Tabungan BSM

Tabungan dalam mata uang rupiah yang penarikannya dan setorannya dapat dilakukan setiap saat selama jam kas dibuka di konter BSM atau melalui ATM.

2) Tabungan Mabrur

Tabungan mata uang rupiah untuk membantu pelaksanaan ibadah haji dan umrah.

3) Tabungan Investa Cendekia

Tabungan berjangka untuk keperluan uang pendidikan dengan jumlah setoran bulanan tetap dan dilengkapi dengan Mandiri Kantor Cabang Ponorogo perlindungan asuransi.

4) Tabungan Berencana

Tabungan berjangka yang memberikan nisbah bagi hasil berjenjang serta kepastian pencapaian target dana yang telah ditetapkan.

5) Tabungan Simpatik

Tabungan berdasarkan prinsip wadiah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat berdasarkan syarat-syarat yang disepakati. 6) TabunganKu

Tabungan untuk perorangan dengan persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama oleh bank-bank di Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Investasi berjangka wktu tertentu dalam mata uang rupiah yang dikelola berdasarkan prinsip mud}a>rabah Mutlaqah.

8) Giro

Sarana penyimpanan data dalam mata uang rupiah untuk kemudahan transaksi dengan pengelolaan berdasarkan prinsip

wadiah yad dhamanah.

9) Card

Kartu yang dapat dipergunakan untuk transaksi perbankan melalui ATM dan mesin debit (EDC/Electronic Data Capture).

10) Mobile Banking GPRS

Layanan transaksi perbankan (non tunai) melalui mobile phone

(handphone) berbasis GPRS.

11) Net Banking

Layanan transaksi perbankan (non tunai) melalui internet.7 B. Penerapan Prinsip Distribusi Hasil Usaha Pada Produk Deposito Di

Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Ponorogo

Pada dasarnya bank adalah entitas yang melakukan penghimpunan dana dari masyarakat dalam bentuk pembiayaan atau dengan kata lain bank sebagai intermediasi. Perbankan syariah dalam melakukan kegiatan usahanya berasaskan pada prinsip syariah, demokrasi ekonomi, dan prinsip kehati-hatian.

7

Salah satu jenis produk penghimpunan dana dari masyarakat yang ada di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Ponorogo sesuai dengan keterangan yang dipaparkan Mbak Eka Winingsih, penjelasanya sebagai berikut:

“Di Bank Syariah Mandiri Ponorogo salah satu produk penghimpunan dari masyarakat adalah deposito. Jenis deposito yang ada di Bank Syariah Mandiri Ponorogo hanya mud}a>rabah

Mutlaqah artinya pihak bank memiliki kebebasan untuk mengelola

dana dari masyarakat, nasabah tidak memberikan persyaratan dalam mengelola dana tersebut.”8

Selain menjelaskan tentang jenis deposito yang ada di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Ponorogo Mbak Eka Winingsih juga menjelaskan manfaat yang didapatkan nasabah dalam melakukan deposito penjelasannya seperti berikut:

“Manfaat yang akan di dapat nasabah yang mengambil deposito di bank Mandiri Syariah yaitu karena bank Mandiri Syariah adalah bank syariah maka dana dikelola secara syariah, lebih menguntungkan nasabah karena menerapkan sistem bagi hasil, tidak menggunakan sistem bunga dan terdapat fasilitas Automatic Roll

Over artinya apabila pada saat jatuh tempo dana tidak diambil maka

akan diperpanjang secara otomatis”.9

Penulis mengali data di bank bahwa Deposito mud}a>rabah Mutlaqah ini bisa dibuka untuk perorangan ataupun perusahaan. Persyaratan yang harus dipenuhi oleh nasabah yang akan membuka deposito antara lain adalah:

a. Perorangan : KTP/SIM/Paspor nasabah.

8

Eka Winingsih, Hasil Wawancara, Rabu 3 Oktober 2018.

9

b. Perusahaan :KTP Pengurus, Akta pendidikan, SIUP dan NPWP.10 Adapun prosedur pelaksanaan yang ditetapkan di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Ponorogo dalam melayani nasabah untuk pembukaan deposito perorangan, di antaranya adalah:

1. Nasabah datang ke bank untuk mengajukan pembukaan rekening deposito dengan akad mud}a>rabah muthlaqah.

2. Nasabah mengisi formulir permohonan pembukaan rekening, menyerahkan fotocopy identitas diri (KTP/SIM/paspor nasabah) dan menandatangi sebagai bukti kerjasama antara nasabah dan bank. 3. Kemudian nasabah memberikan setoran awal minimal Rp 2.000.000

dan USD 1.000 untuk dolar.

4. Nasabah mendapatkan fasilitas buku rekening deposito dari bank. Sedangkan untuk pembukaan deposito perusahaan adalah:

1. Nasabah datang ke bank untuk mengajukan pembukaan rekening deposito dengan akad mud}a>rabah muthlaqah.

2. Nasabah mengisi formulir permohonan pembukaan rekening, menyerahkan fotocopy KTP Pengurus, Akte Pendirian, SIUP dan NPWP dan menandatangi sebagai bukti kerjasama antara nasabah dan bank.

3. Kemudian nasabah memberikan setoran awal minimal Rp 2.000.000 dan USD 1.000 untuk dolar.

4. Nasabah mendapatkan fasilitas buku rekening deposito dari bank.

10

Deskripsi tentang deposito mud}a>rabah Mutlaqah di Bank Syariah Mandiri Ponorogo sebagai berikut: 11

Deskripsi Deposito mud}a>rabah Mutlaqah

Kategori nasabah 1. Perorangan 2. Perusahaan Setoran awal minimum Rp 2.000.000

USD 1.000

Jangka waktu 1 bulan

3 bulan 6 bulan 12 bulan

Dari tabel di atas terdapat pilihan jangka waktu deposito

mud}a>rabah Mutlaqah dimana ketika nasabah mengambil deposito

dengan jangka waktu 1 bulan nasabah akan mendapatkan nisbah sebesar 46% sedangkan bank sebagai pengelola dana akan mendapatkan nisbah sebesar 54%. Untuk jangka waktu 3 bulan nasabah akan mendapatkan nisbah 47% sedangkan bank mendapatkan nisbah sebesar 53%. Untuk jangka waktu 6 bulan nasabah akan mendapatkan nisbah sebesar 48% sedangkan bank akan mendapatkan nisbah sebesar 52%. Dan untuk jangka

11

waktu 12 bulan nasabah akan mendapatkan nisbah sebesar 49% dan bank akan mendapatkan nisbah sebesar 51%.12

Dasar penentuan nisbah di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Ponorogo yang diungkapkan oleh mbak Eka Winingsih adalah sebagai berikut:

“Dasar penentuan nisbah di Bank Syariah Mandiri Ponorogo

tergantung dari jangka waktu, semakin lama jangka waktu deposito maka semakin besar nisbah bagi hasil yang diterima oleh nasabah karena kita menggunakan akad bagi hasil. Bagi nasabah yang dananya besar minimal 500jt bisa mengubah besar nisbah yang ditentukan oleh pihak bank. ”13

Dari keterangan di atas dapat disimpulkan dasar penentuan nisbah Di Bank Syariah Mandiri Syariah Kantor Cabang Ponorogo adalah jangka waktu deposito mud}a>rabah Mutlaqah, dan terdapat special nisbah untuk deposan yang dananya besar (min Rp 500.000.000)artinya pihak nasabah bisa mengajukan perubahan nisbah.

Hal yang mendasar yang membedakan antara lembaga keuangan konvensional dan syariah terletak pada pengembalian dan pembagian keuntungan yang diberikan oleh nasabah kepada lembaga keuntungan atau yang diberikan oleh lembaga keuangan kepada nasabah. Oleh karena itu, munculah istilah bunga dan bagi hasil. Bagi keuntungan atau bagi hasil merupakan ciri utama bagi lembaga keuangan syariah.

Keuntungan adalah jumlah yang di dapat sebagai kelebihan dari modal. Syarat keuntungan yang harus terpenuhi adalah kadar keuntungan

12

Observasi Peneliti, Selasa 18 oktober 2018.

13

harus diketahui, berapa jumlah yang dihasilkan keuntungan harus dibagi secara proposional kepada kedua pihak, dan proporsi keduanya sudah dijelaskan pada awal kontrak. Pembagian bagi hasil di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Ponorogo ditentukan oleh keuntungan bank. Sebagimana yang dijelaskan oleh mbak Eka Winingsih seperti berikut:

”Kalau di bank konvensional kan menggunakan sistem bunga artinya jumlah yang diberikan bank kepada nasabah setiap bulannya sama besar, tidak dipengaruhi oleh keuntungan bank. Berbeda dengan disini yang merupakan bank syariah menggunakan sistem bagi hasil. Pembagian bagi hasil setiap bulannya tidak sama, tergantung pada keuntungan bank. Jika keuntungan bank pada bulan ini naik maka otomatis bagi hasil yang diberikan kepada nasabah juga akan naik, sebaliknya jika pada bulan selanjutnya mengalami penurunan keuntungan maka bagi hasil yang diberikan kepada nasabah juga akan menurun. Dan untuk faktor yang mempengaruhi bagi hasil itu adalah yang pertama jumlah dana yang didepositokan, jika dana yang didepositokan besar maka perolehan bagi hasilnya juga besar. Yang kedua keuntungan bank. Bagi hasil yang diberikan kepada nasabah dipengaruhi naik turunnya keuntungan bank. Dan untuk menyalurkan bagi hasilnya ada dua pilihan langsung dimasukkan ke rekening deposito atau rekening lain untuk bagi hasil tergantung kemauan nasabahnya.”14

Dari penjelasan di atas keuntungan yang diterima oleh nasabah dalam produk ini sangat menguntungkan karena nasabah mendapat bagi hasil yang optimal, ketenangan hati karena dana yang di investasikan dikelolah secara syariah dan dapat memberikan ketenangan batin untuk nasabahnya.

Pembagian hasil usaha di antara para pihak dalam suatu bentuk usaha kerjasama boleh berdasarkan pada prinsip profit sharing dan

revenue Sharing. Namun di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang

14

Ponorogo tidak ditentukan menggunakan prinsip profit sharing atau

revenueSharing yang jelas pembagian bagi hasil berdasarkan keuntungan

bank. Seperti yang disampaikan mbak Eka winingsih sebagai berikut:

“Disini tidak ditentukan menggunakan prinsip profit sharing atau

revenue Sharing untuk pembagian bagi hasilnya, yang jelas

pembagian bagi hasil besarnya tidak ditentukan diawal kontrak . Pembagian bagi hasil yang diberikan nasabah setiap bulannya tidak sama, bagi hasil berdasarkan keuntungan bank yang sudah dipotong pajak sebesar 20%.

Mengenai hal ini juga dijelaskan oleh Mas Yunias Agil sebagai berikut: Soal prinsip distribusi hasil usaha yang terapkan disini, pihak bank tidak menentukan menggunakan profit sharing atau revenue sharing. pada awal akad juga tidak ada kesepakatan dengan nasabah prinsip apa yang digunakan, yang disepakati pada awal kontrak hanya mengenai besar nisbahnya. Yang pasti pembagian hasil usaha sesuai dengan keuntungan yang diperoleh bank, setelah dipotong dengan pajak sebesar 20% tanpa dikurangai dengan biaya-biaya operasional ataupun biaya administrasi. Pajak yang terdapat pada deposito tersebut kebijakan dari negara bukan dari pihak bank. Alasan kami dalam pembagian keuntungan yang tidak dikurangi dengan biaya operasional dikarenakan kami ingin keuntungan yang diterima nasabah besar tidak kalah dengan bank konvensional. Pihak bank akan menanggung semua kerugian tetapi, ingsyaAlla BSM selalu untung dan aman karena ditanggung juga sama LPS.15

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Ana Layli sebagai nasabah di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Ponorogo bahwa saat melakukan permohonan pembukaan rekening tidak mengetahui menggunakan prinsip

profit sharing atau revenueSharing. seperti yang disampaikan bahwa:

“Saya kurang tau, pada awal kontrak juga tidak dijelaskan

menggunakan prinsip apa, saya tidak memperhatikan itu yang penting aman. Yang dijelaskan tentang berapa persen bagian yang saya dapatkan. Dan setiap bulannya saya mendapatkan bagi hasil

yang besarnya tidak sama.”16

15

Yunias Agil, Hasil Wawancara, Kamis15 November 2018.

16

Contoh perhitungan bagi hasil untuk deposito di Bank Syariah Kantor Cabang Mandiri Ponorogo sebagai berikut:

Deposito Ibu Fitri Rp 2.000.000 berjangka waktu 1 bulan. Perbadingan bagi hasil (nisbah) antara bank dan nasabah adalah 48% : 52 %. Bila total saldo deposito (1 bulan) semua deposan adalah Rp 200.000.000.000 dan pendapatan bank yang dibagihasilkan untuk deposan adalah Rp 3.000.000 maka bagi hasil yang didapatkan Ibu Fitri adalah:

Rp 2.000.000 x Rp 3.000.000 x 52% = Rp.15.600 - 20% = Rp 12.480 Rp 200.000.000.000

Deposito Ibu Fitri sebesar USD1.000 berjangka waktu 1 bulan. Perbandingan bagi hasil (nisbah) antara bank dan nasabah adalah 14% : 86%. Bila dianggap total saldo deposito semua deposan adalah USD200.000 dan pendapatan bank yang dihasilkan untuk deposan adalah USD30.000 maka bagi hasil yang didapat oleh Ibu Fitri adalah:17

USD1.000 x USD30.000 x 14% = USD21 - 20% = USD 16.8 USD200.000

17

53 BAB IV

ANALISIS FIQH MUAMALAH DAN FATWA DEWAN SYARIAH

Dokumen terkait