• Tidak ada hasil yang ditemukan

TNMETK = NMEBTK + NMEKBTK + NMETTK Dimana :

5.2 Produk Dari Tanaman Kemiri

Hasil penelitian dengan sampel sebanyak 30 orang petani kemiri produk yang dihasilkan dari tanaman kemiri ada 3 macam diantaranya yaitu hasil buah kemiri, hasil kayu bakar, hasil kayu/tegakan tanaman kemiri.

a. Buah Kemiri

Hampir sebagian dari masyarakat di Desa Mpili biasanya memanfaatkan hasil dari buah kemiri tersebut sebagai keperluan dapur dan selain untuk

17 keperluan dapur masyarakat juga dapat menjual buah kemirinya dengan harga 35.000/Kg. Pemungutan buah kemiri dilakukan apa bila buah kemiri yang telah jatuh ke tanah sudah terkumpul banyak. Petani tersebut hanya memanfaatkan tanaman kemirinya sebagai hasil sampingan. Adapun jumlah responden yang memproduksi buah kemiri sebanyak 30 orang, dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Responden Buah Kemiri di Desa Mpili Jumlah Buah Kemiri

(Kg/Tahun)

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2021

Berdasarkan Tabel 4 diatas diketahui bahwa hasil produksi dari buah kemiri yang diambil masyarakat di Desa Mpili yang paling besar 777 – 977 Kg dengan jumlah responden sebanyak 8 orang atau 26,67% dari jumlah responden tersebut. Hal ini dapat dikatakan bahwa produksi buah kemiri di Desa Mpili relatif besar, baik yang dikonsumsi sendiri maupun yang dijual oleh masyarakat tersebut.

b. Kayu Bakar

Kayu bakar hanya sebagian saja dari masyarakat di Desa Mpili yang mengambil kayunya sebagai bahan bakar saja. Untuk pengambilan kayu bakar dengan cara di pungut dan ada juga masyarakat yang mengambil kayu kemiri dari pohon yang sudah tumbung. Responden kayu bakar dapat dilihat pada tabel 6.

18 Tabel 6. Responden Kayu Bakar di Desa Mpili

Jumlah Kayu Bakar (Ikat/ Tahun)

Sumber : Data Primer Setalah Diolah, 2021

Berdasarkan Tabel 6 diatas dapat diketahui bahwa jumlah produk kayu bakar yang jumlahnya paling banyak yaitu 96 – 196 ikat, sebanyak 6 orang atau 60%. Hal ini membuktikan bahwa responden di Desa Mpili banyak memanfaatkan kayu bakarnya sebagai bahan bakar.

c. Tegakan Tanaman Kemiri

Hasil tegakan tanaman kemiri, usia pohon yang tidak produktif 30 – 40 tahun. Tegakan tanaman kemiri yang dimiliki berasal dari lahan pribadi masyarakat tersebut. Responden tegakan tanaman kemiri dapat dilihat pada tabel 7.

Tabel 7. Responden Tegakan Tanaman Kemiri di Desa Mpili Jumlah Pohon Jumlah Responden

(Orang)

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2021

Berdasarkan Tabel 7 diatas, dapat diketahui bahwa jumlah produk tegakan tanaman kemiri yang jumlahnya paling banyak yaitu, 4 – 9 sebanyak 13 orang atau 43,33%. Hal ini membuktikan bahwa di Desa Mpili responden memiliki

19 banyak tegakan tanaman kemiri yang digunakan sebagai pembuatan pagar rumah dan pembuatan rumah – rumah.

5.3 Nilai Manfaat Ekonomi Tanaman Kemiri a. Buah Kemiri

Manfaat tanaman kemiri untuk masyarakat di Desa Mpili sangat memberikan peran penting untuk kehidupan sehari – hari, sehingga masyarakat tersebut memanfaatkan tanaman kemiri sebagai nilai tambah ekonomi yang ada di Desa Mpili tersebut. Hasil manfaat tanaman kemiri berupa hasil buah kemiri yang relatif menguntungkan.

Kemiri yang ada di Desa Mpili masa panennya dari bulan Oktober sampai bulan Desember, kemiri yang dapat di petik hasilnya berumur 5 – 6 tahun.

Pemungutan hasil kemiri hanya dilakukan sekali dalam setahun. Pemungutan buah kemiri tidak dilakukan sekaligus karena masa buahnya tidak serentak untuk setiap pohon.

Pemanenan buah kemiri tidak dilakukan dengan cara memetik langsung dari pohonnya, namun dibiarkan dengan sendirinya jatuh ke tanah. Buah yang jatuh dibiarkan beberapa hari menunggu terkumpul dalam jumlah yang banyak disamping itu juga membiarkan kulit buah kemiri menjadi rapuh/kering sehingga mudah dikupas.

Berdasarkan hasil dari wawancara dengan responden rata – rata hasil dari buah kemiri yang di dapat oleh masyarakat Desa Mpili adalah 831 Kg/ Tahun dan rata-rata dari jumlah pohon kemiri adalah 15 pohon. Pemanfaatan tanaman kemiri tidak begitu membutuhkan biaya yang besar karena biaya yang dikeluarkan relatif

20 cukup murah dan alat – alat yang digunakan masyarakat pemakaiannya bersifat lama. Pendapatan tanaman kemiri untuk hasil buahnya dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Pendapatan Buah Kemiri No. Kode Jumlah 872.550.000 44.401.500 828.148.500 Rata-rata 29.085.000 1.480.050 27.604.950 Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2021

Tabel 8 menunjukan bahwa penerimaan rata-rata Rp. 29.085.000/Tahun sedangkan biaya yang dikeluarkan oleh masyarakat dalam mendapatkan hasil

21 buah kemiri rata-rata sebesar Rp. 1.480.050/Tahun. Adapun pembelian alat seperti, karung kecil digunakan untuk menampung buah kemiri, terpal digunakan untuk menjemur buah kemiri dan ember digunakan untuk tempat pengumpulan buah kemiri yang jatuh ditanah. Pendapatan rata-rata responden Rp.

27.604.950/Tahun. Hal tersebut menunjukan bahwa pemanfaatan tanaman kemiri tidak perlu memerlukan biaya yang cukup besar, hanya di perlukan modal tenaga yang besar setiap panen buah kemiri tersebut.

Hasil panen buah kemiri yang ada di Desa Mpili setiap tahunnya berbeda-beda. Dari hasil penelitian responden yang paling tinggi pendapatannya dari produk buah kemiri yaitu dengan kode responden A17, jumlah produk kemiri yang didapatkan sebanyak 1500 Kg/Tahun dengan penerimaan sebesar Rp.

52.500.000/Tahun dan pengeluaran sebesar Rp. 3.275.000/Tahun, pendapatan A17 paling tinggi disebabkan karena jumlah pohon kemiri yang dipanen buahnya sebanyak 30 pohon dan biaya yang dikeluarkan lumayan banyak. Sedangkan responden yang paling sedikit pendapatannya dari produk buah kemiri yaitu dengan kode responden A14, produk kemiri yang didapat sebanyak 375 Kg/Tahun, pendapatan paling sedikit disebabkan karena jumlah pohon kemiri yang dipanen buahnya sebanyak 9 pohon sedangkan biaya yang dikeluarkan Rp.

840.500/Tahun untuk membeli alat-alat berupa karung kecil, ember dan terpal yang digunakan untuk pengambilan buah kemiri.

b. Kayu Bakar

Kayu bakar merupakan salah satu bahan bakar untuk memasak.

Penggunaan kayu bakar di Desa Mpili masih sangat relatif rendah, karena hal ini

22 dapat dilihat dari hasil wawancara dengan responden, hanya sebagian responden yang memanfaatkan ranting-ranting kayu kemiri yang jatuh sebagai kayu bakar.

Masyarakat hanya memanfaatkan kayu bakarnya untuk keperluan memasak saja tidak untuk menjualnya. Setiap minggu masyarakat mengambil kayu bakar rata-rata sebanyak 220 ikat/Tahun. Adapun hasil pendapatan masyarakat dari kayu bakar apabila masyarakat tersebut menjual kayunya dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Pendapatan Dari Kayu Bakar Kemiri No. Kode Jumlah 25.920.000 1.400.000 31.720.000 Rata-rata 2.592.000 140.000 3.172.000 Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2021

Tabel 9 menunjukan bahwa di peroleh rata-rata sebesar Rp.

2.592.000/Tahun sedangkan biaya yang dikeluarkan untuk kayu bakar rata-rata sebesar Rp. 140.000/Tahun dan pendapatan rata-rata Rp. 3.172.000/Tahun.

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa kayu bakar hanya di gunakan responden hanya untuk konsumsi pribadi saja tidak untuk dijual, pada penelitian ini diamsumsikan bahwa harga kayu bakar kemiri sebesar Rp.

23 15.000/ikat. Tetapi jumlah kayu bakar yang didapat rata-rata sebanyak 220 ikat/Tahun.

Responden yang paling banyak pendapatnnya dari kayu bakar yaitu dengan kode responden A7, dengan jumlah kayu bakar yang diambil setiap tahun yaitu 336 ikat/Tahun dengan pendapatan Rp. 4.940.000/Tahun, sedangkan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 100.000/Tahun untuk membeli parang.

c. Tegakan Tanaman Kemiri

Tegakan tanaman kemiri yang dimiliki oleh responden Desa Mpili berada dilahan pribadinya sendiri yang sengaja ditanam, sehingga masyarakat dapat menebang pohon kemiri untuk digunakan sebagai pembuatan pagar rumah dan pembuatan rumah-rumah. Masyarakat disana tidak menjual belikan pohonnya karena mereka hanya memanfaatkan kayunya untuk pembuatan pagar rumah dan pembuatan rumah-rumah. Pohon kemiri yang akan ditebang memiliki diameter yang besar dan yang sudah tidak produktif lagi buahnya.

Adapun hasil pendapatan responden yang diperoleh apabila masyarakat menjual tegakan tanaman kemirinya dapat dilihat pada Tabel 10.

24 Tabel 10. Pendapatan Tegakan Tanaman Kemiri

No. Kode Jumlah 45.000.000 17.430.000 470.070.000 Rata-rata 1.500.000 581.000 15.669.000 Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2021

Tabel 10 menunjukan bahwa penerimaan diperoleh rata-rata sebesar Rp.

1.500.000/Tahun, sedangkan biaya yang dikeluarkan untuk menebang kayu/tegakan tanaman kemiri rata-rata sebesar Rp. 581.000/Tahun dan pendapatan rata-rata sebesar Rp. 15.669.000/Tahun.

25 Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tegakan tanaman kemiri digunakan responden hanya untuk konsumsi pribadi tidak untuk dijual, pada penelitin ini diasumsikan bahwa harga tegakan tanaman kemiri Rp.

1.500.000/Tahun.

Dokumen terkait