1
NILAI MANFAAT EKONOMI TANAMAN KEMIRI (Aleurites moluccana) DI DESA MPILI KECAMATAN DONGGO KABUPATEN BIMA NUSA TENGGARA BARAT
SKRIPSI
FAJRIATUL KORIAH 105951100517
PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR
2021
2
NILAI MANFAAT EKONOMI TANAMAN KEMIRI (Aleurites moluccana) DI DESA MPILI KECAMATAN DONGGO KABUPATEN BIMA NUSA TENGGARA BARAT
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kehutanan Strata Satu (S-1)
FAJRIATUL KORIAH 105951100517
PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR
2021
ii
3 iii
4 iv
5
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Fajriatul Koriah
Tempat Tanggal Lahir : Bajo, 07 Oktober 1999
Nim : 105951100517
Program studi : Kehutanan
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul:
NILAI MANFAAT EKONOMI TANAMAN KEMIRI (Aleurites moluccana) DI DESA MPILI KECAMATAN DONGGO KABUPATEN BIMA NUSA TENGGARA BARAT
Adalah benar-benar merupakan hasil karya yang belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Semua sumber data dan informasiyang berasal atau dikutip dari karya diterbitkan maupun tidak ditebitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagianakhir skripsi ini.
Makassar, Oktober 2021
Fajriatul Koriah
v
6
MOTO DAN PERSEMBAHAN
Tidak penting seberapa lambat saya melaju, selagi saya tidak berhenti (Fajriatul Koriah)
Ku peruntukan karya ini untuk : Kedua orang tuaku, kaka dan adikku
dan teman-teman yang selalu ada untuk menemani ku disaat aku terjatuh.
vi
7
@Hak Cipta Milik Unismuh, tahun 2021 Hak Cipta Dilindungi Undang-undang
1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber.
a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah,
b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar Unismuh Makassar
2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya
tulis dalam bentuk laporan apapun tanpa izin Unismuh Makassar
vii
8
ABSTRAK
Fajriatul Koriah, 105951100517. Nilai Manfaat Ekonomi Tanaman Kemiri (Aleurites moluccana) Di Desa Mpili Kecamatan Donggo Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat. Dibawah bimbing oleh Irma Sribianti dan Hasanuddin Molo.
Kemiri (Aleurites moluccana) merupakan salah satu tanaman kemiri tahunan yang termasuk salah satu famili Euphorbiacea (jarak-jarakan). Daging buahnya kaku dan juga mengandung 1-2 biji yang diselimuti oleh kulit biji yang keras. Di Desa Mpili Kecamatan Donggo Kabupaten Bima masyarakat masih banyak memanfaatkan tanaman kemiri untuk menghasilkan nilai ekonomi. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini bermaksud untuk mengetahui Nilai Manfaat Ekonomi Tanaman Kemiri yang di manfaatkan oleh masyarakat.
Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan, mulai dari bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober 2021. Tahap yang dilakukan adalah penentuan lokasi penelitian yaitu di desa mpili kecamatan donggo kabupaten bima. Dengan pertimbangan bahwa di desa tersebut hampir sebagian masyarakat memiliki tanaman kemiri di lahan masing- masing, selanjutnya mengidentifikasi masyarakat yang memanfaatkan tanaman kemiri.
Berdasarkan hasil identifikasi diperoleh 30 orang responden. Perhitungan nilai manfaat ekonomi tanaman kemiri dilakukan dengan menghitung pendapatan berdasarkan harga pasar.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tanaman kemiri yang didapatkan masyarakat seperti buah kemiri, kayu bakar dan kayu/tegakan tanaman kemiri.
Pendapatan bersih tanaman kemiri yaitu hasil buah kemiri sebesar Rp. 27.604.950/Tahun atau 59,44%, kayu bakar sebesar Rp. 3.172.000/Tahun atau 6,82% dan kayu/tegakan sebesar Rp. 15.669.000/Tahun atau 33,79%.
Kata kunci : Nilai Ekonomi, Buah Kemiri, Kayu Bakar, Kayu/Tegakan
viii
9
ABSTRACT
Fajriatul Koriah, 105951100517. The Economic Benefit Value of Candlenut (Aleurites moluccana) in Mpili Village, Donggo District, Bima Regency, West Nusa Tenggara.
Under the guidance of Irma Sribianti and Hasanuddin Molo.
Candlenut (Aleurites moluccana) is one of the annual candlenut plants belonging to the Euphorbiacea family (distance). The flesh of the fruit is stiff and also contains 1-2 seeds which are covered by a hard seed coat. In Mpili Village, Donggo District, Bima Regency, the community still uses candlenut plants to generate economic value. Based on this, this study intends to determine the value of the economic benefits of candlenut plants that are utilized by the community.
This research was carried out for 2 months, starting from August to October 2021. The stage carried out was determining the research location, namely in the village of mpili, Donggo sub-district, Bima district. Considering that in the village almost half of the people have candlenut plants on their respective lands, the next step is to identify the people who use candlenut plants. Based on the identification results obtained 30 respondents. The calculation of the economic benefit value of the candlenut plant is done by calculating the income based on the market price.
The results of this study indicate that the candlenut plants obtained by the community include candlenut fruit, firewood and candlenut plant stands. The net income of the candlenut plant, namely the results of the candlenut fruit, is Rp. 27,604,950/year or 59.44%, firewood is Rp. 3,172,000/year or 6.82% and wood/stand of Rp. 15,669,000/year or 33.79%.
Keywords: Economic Value, Candlenut, Firewood, Timber/Stand
ix
10
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Allah subhanahu wata’ala atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan hasil penelitian dengan judul ―Nilai Manfaat Ekonomi Tanaman Kemiri di Desa Mpili Kecamatan Donggo Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat‖
Tak lupa pula kita kirimkan salam dan shalawat kepada junjungan kita baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau yang menjadi surih tauladan bagi kita semua. Penulis menyadari bahwasannya dalam penulisan skripsi ini masih banyak perbaikan dan kekeliruan yang disebabkan keterbatasan penulis, sehingga penulis sangat mengharapkan masukan dan kritikan yang bersifat membangun demi kesempurnaan hasil penelitian ini. Pada kesempatan kali ini pula penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar – besarnya kepada : 1. Kedua orang tua Ibu Ma’ani dan Bapak Mustata, tak henti-hentinya
memanjatkan doa untuk keberhasilan dan keselamatan penulis dunia akhirat, kemudian dukungan moral serta materi demi keberhasilan studi dari penulis.
2. Ibunda Dr. Ir. Andi Khaeriyah, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Ibunda Dr. Ir. Hikmah, S.Hut., M.Si., IPM selaku Ketua Program Studi Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Ibunda Dr. Ir. Irma Sribianti S. Hut., M.P., IPM. selaku pembimbing I dan Ayahanda Dr.Ir Hasannudin Molo, S.Hut., M.P., IPM. selaku pembimbing II, penulis mengucapkan banyak terimakasih atas segala motivasi dan masukannya demi tersusunnya skripsi ini dengan baik dan benar.
x
11 5. Ibunda Mutmainnah, S.Hut., M. Hut. selaku penguji I dan Ibunda Ir. Nirwana, M.P. selaku penguji II yang telah memberikan masukan dan arahan sehingga penulis berhasil menyusun skripsi ini dengan benar.
6. Ibunda Ir. Husnah Latifah, S.Hut., M.Si., IPM. selaku penasehat akademik yang tak henti-hentinya memberikan motivasi dan masukan selama penulis menempuh perkuliahan hingga menyelesaikan masa studinya.
7. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar, yang telah memberikan ilmu selama mengikuti kegiatan perkuliahan hingga menyelesaikan tugas akhir ini.
8. Terkhusus kepada Fitri Handayani, S.Hut, Mirnawati sahid, S.Hut, Hadija, S.Hut, Magfiratun, Juniati, Nurul Saadah S.Pd dan Akbar yang telah memberikan motivasi serta bantuan yang sangat besar sehingga tugas akhir ini selesai.
9. Teman – teman dan semua pihak yang tak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan dorongan dan motivasi yang besar.
Semoga doa dan motivasi yang diberikan oleh semua pihak dibalas oleh Allah subhanahu wata’ala. Penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.
Makassar, Oktober 2021
Fajriatul Koriah
xi
12 DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL... i
HALAMAN JUDUL... ii
HALAMAN PENGESAHAN... iii
HALAMAN KOMISI PENGUJI... iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... v
MOTO DAN PERSEMBAHAN... vi
HAK CIPTA... vii
ABSTRAK... viii
ABSRACT... ix
KATA PENGANTAR... x
DAFTAR ISI... xii
DAFTAR TABEL... xiv
DAFTAR GAMBAR... xv
DAFTAR LAMPIRAN... xvi
I. PENDAHULUAN... 1
1.1. Latar Belakang... 1
1.2. Rumusan masalah... 2
1.3. Tujuan penelitian... 3
1.4. Manfaat penelitian... 3
II. TINJAUAN PUSTAKA... 4
2.1. Kemiri... 4
2.2. Nilai Manfaat Ekonomi... 5
2.3. Kerangka pikir... 6
III. METODE PENELITIAN... 8
3.1. Waktu dan Tempat... 8
3.2. Metode Pengumpulan Data... 8
3.3. Populasi dan Sempel... 9
3.4. Jenis Data... 10
3.5. Analisis Data... 10 xii
13
3.6. Total Nilai Manfaat Ekonomi pada Buah Kemiri... 11
IV. KEADAAN UMUM LOKASI... 12
4.1. Geografi dan Demografi... 12
4.2. Tingkat Pendidikan... 12
4.3. Mata Pencaharian... 13
4.4. Pertanian dan Peternakan... 13
4.5. Sarana dan Prasarana... 13
V. HASIL DAN PEMBAHASAN... 14
5.1. Identitas Responden... 14
5.1.1. Umur... 14
5.1.2. Tingkat Pendidikan... 15
5.1.3. Jumlah Tanggungan Keluarga... 16
5.2. Produk Dari Tanaman Kemiri... 16
5.3. Nilai Manfaat Ekonomi Tanaman Kemiri... 19
5.4. Nilai Manfaat Ekonomi Total Tanaman Kemiri... 25
VI. PENUTUP... 27
6.1. Kesimpulan... 27
6.2. Saran... 27
DAFTAR PUSTAKA... 28 LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xiii
14 DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
1. Jumlah Petani Kemiri Berdasarkan Kelompok Umur... 14
2. Tingkat Pendidikan Responden... 15
3. Jumlah Petani Kemiri Berdasarkan Tanggungan Keluarga... 16
4. Responden Buah Kemiri di Desa Mpili... 17
5. Responden Kayu Bakar Di Desa Mpili... 18
6. Responden Tegakan Tanaman Kemiri Di Desa Mpili... 18
7. Pendapatan Buah Kemiri... 20
8. Pendapatan Kayu Bakar Kemiri... 22
9. Pendapatan Tegakan Tanaman Kemiri... 24
10. Nilai Manfaat Ekonomi Total Tanaman Kemiri... 25
xiv
15 DAFTAR GAMBAR
No Teks Halaman 1. Kerangka Pikir Peneltian... 7 2. Persentase Nilai Manfaat Ekonomi Tanaman Kemiri Di Desa Mpili... 26
xv
16 DAFTAR LAMPIRAN
No. Teks Halaman
1. Kuisioner Nilai Manfaat Ekonomi Tanaman Kemiri (Aleurites moluccana) Di
Desa Mpili Kecamatan Donggo Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat.... 31
2. Nilai manfaat kemiri... 31
3. Identitas Petani Kemiri di Desa Mpili Kecamatan Donggo Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat... 31
4. Data Mentah Responden...32
5. Penerimaan Produk Buah Kemiri (TR)... 33
6. Biaya Buah Kemiri... 34
7. Pendapatan Responden Produk Buah Kemiri...44
8. Penerimaan Kayu Bakar (TR)... 45
9. Biaya Kayu Bakar...45
10. Pendapatan Produk Kayu Bakar...46
11. Penerimaan Tegakan Kayu Kemiri (TR)...46
12. Biaya Tegakan Tanaman Kemiri...47
13. Pendapatan Responden Berdasarkan Nilai Tegakan Tanaman Kemiri... 54
14. Total Biaya (TC)...55
15. Total Nilai Manfaat Ekonomi Tanaman Kemiri... 56
16. Rincian Makanan Buah Kemiri dan Tegakan Tanaman Kemiri... 56
17. Dokumentasi... 57
18. Riwayat Hidup... 70
xvi
1
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanaman kemiri adalah tanaman pohon besar yang termasuk dalam tanaman rempah. Kemiri sendiri merupakan tumbuhan yang memiliki banyak manfaat dan memberikan pendapatan yang besar kepada masyarakat. Pohon kemiri (Aleurites moluccana) merupakan pohon yang menghasilkan bahan-bahan industri sejak lama kita kenal. Hampir semua bagian atau produk dari tanaman ini dapat dimanfaatkan dan memiliki nilai ekonomi (Ismail, dkk., 2019).
Kemiri merupakan tanaman yang tumbuh secara alami dihutan yang dapat mencapai ketinggian 40 meter. Tanaman kemiri juga tidak banyak membutuhkan syarat tumbuh dan dapat tumbuh di daerah beriklim kering dan beriklim basah.
Tanaman kemiri yang pada awalnya tumbuh secara alami kemudian ditanami oleh masyarakat khususnya di daerah pedesaan dan kemiri juga merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat.
Biji kemiri digunakan untuk penerangan, bumbu masak, obat-obatan sedangkan batangnya digunakan untuk bahan kayu (Krisnawati, dkk., 2011). Di samping itu tanaman kemiri adalah tanaman penghasil minyak, biji kemiri mengandung minyak sebanyak 55%-66% dari bobot bijinya (Chyninty dan Vita, 2016). Manfaat tanaman kemiri yang beragam menjadikan tanaman ini termasuk kedalam komoditas tanaman industri yang cukup diperhitungkan.
Tanaman kemiri memerlukan waktu 3-5 tahun untuk mencapai fase generatif. Hal ini tentunya akan sangat berpengaruh dalam proses pemulian
2 tanaman karena proses seleksi untuk menghasilkan varietas baru akan memerlukan waktu yang lama.
Potensi tanaman kemiri (Aleurites moluccana) yang terdapat di Desa Mpili Kecamatan Donggo Kabupaten Bima merupakan desa yang memiliki potensi hasil kemiri yang cukup banyak di Kecamatan Donggo. Potensi tersebut merupakan salah satu sumberdaya hutan yang memberikan banyak manfaat kepada masyarakat, karena hampir semua bagian dari tanaman kemiri dapat di manfaatkan oleh masyarakat di Desa Mpili.
Kemiri yang terdapat di Desa Mpili Kecamatan Donggo Kabupaten Bima yang di manfaatkan yaitu hasil buah kemiri, kayu bakar, papan/balok dari kayu kemiri. Tanaman kemiri merupakan tanaman yang sangat bermanfaat sebagai sumber pendapatan bagi masyarakat disekitar hutan, oleh karena itu akan dilakukan penelitian tentang nilai manfaat tanaman kemiri bagi masyarakat di Desa Mpili Kecamatan Donggo Kabupten Bima dalam meningkatkan pendapatan masyarakat.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah :
a. Manfaat apa yang diperoleh masyarakat dari tanaman kemiri di Desa Mpili Kecamatan Donggo Kabupaten Bima ?
b. Bagaimana nilai ekonomi dari tanaman kemiri di Desa Mpili Kecamatan Donggo Kabupaten Bima ?
3 1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk :
a. Mengidentifikasi jenis manfaat yang diperoleh dari tanaman kemiri di Desa Mpili Kecamatan Donggo Kabupaten Bima.
b. Mengetahui nilai manfaat ekonomi dari tanaman kemiri di Desa Mpili Kecamatan Donggo Kabupaten Bima.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini di harapkan mampu memberikan informasi tentang nilai ekonomi tanaman kemiri dan bisa menjadi pembelajaran bagi peneliti dan bagi peneliti selanjutnya.
4 II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kemiri
Kemiri (Aleurites moluccana) merupakan salah satu tanaman tahunan yang termasuk ke dalam famili Euphorbiaceae (jarak-jarakan). Daging buahnya kaku dan juga mengandung 1-2 biji yang diselimuti oleh kulit biji yang keras (Halimah, 2016).
Selain bijinya mempunyai nilai ekonomi yang tinggi, tanaman kemiri dapat di gunakan sebagai tanaman penghijauan dan rehabilitas lahan. Tanaman kemiri dapat menghasilkan biomassa 0,018 ton/ ha dan karbon 0,048 ton/ ha (Puspaningrum, 2018).
Tanaman kemiri dapat tumbuh pada lahan datar, curam sampai sangat curam. Di tinjau dari kondisi iklimnya, tanaman kemiri dapat tumbuh di daerah- daerah yang beriklim kering dan beriklim basah. Tanaman kemiri dapat tumbuh di daerah dengan jumlah curah hujan 1.500-2.400 mm/ tahun dan suhu 20° C (Puspitojati, 2014).
Pemanfaatan Tanaman kemiri tidak hanya menghasilkan minyak kemiri saja, hampir semua bagian tanaman kemiri dapat dimanfaatkan yakni mulai dari akar, batang, daun dan biji. Bagian-bagian tanaman kemiri dapat dijadikan sebagai bahan obat-obatan, bahan penyedap makanan/bumbu dapur, bahkan dapat dijadikan sebagai bahan kecantikan (Makkarennu et al., 2020) yang mana produk- produk tersebut tentunya banyak dibutuhkan oleh masyarakat dan industri (Anwar dan Noor, 2014).
5 2.2 Nilai Manfaat Tanaman Kemiri
Nilai ekonomi sumberdaya hutan bersumber dari berbagai manfaat yang diperoleh masyarakat. Oleh karena itu untuk mendapatkan keseluruhan manfaat yang ada di lakukan identifikasi setiap jenis manfaat yang ada. Keberadaan setiap jenis manfaat ini merupakan indikator nilai yang menjadi sasaran penilaian ekonomi sumberdaya hutan. Indikator nilai sumberdaya hutan dapat berupa barang hasil hutan, jasa dari fungsi ekosistem hutan maupun atribut yang menggambarkan hubungan antara sumberdaya hutan dengan sosial budaya masyarakat.
Untuk mengetahui nilai manfaat ekonomi yang di peroleh dari sumberdaya alam lingkungan dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu :
1. Pendekatan Berdasarkan Harga Pasar (Market Price)
Harga pasar adalah hasil interaksi antara konsumen dan produsen pada suatu tingkat penawaran dan permintaan barang dan jasa. Jika transaksi dilakukan dengan menggunakan uang, nilai yang terbentuk di pasar adalah harga pasar.
Asumsi yang menopang disini adalah bahwa harga tersebut mencerminkan harga efisiensi ekonomi. Jika transaksi dilakukan dalam bentuk barter nilai yang terbentuk di pasar adalah nilai tukar pasar (Market Exchanga Price).
2. Nilai Manfaat Sosial Bersih
Metode ini menggunakan data demand dan supply yang lengkap secara series sehingga dapat disusun kurva supply dan demand untuk menentukan nilai barang.
6 3. Harga Pasar (Market Price)
Metode ini digunakan untuk barang dan jasa hutan yang memiliki harga pasar. Data yang diperlukan adalah harga dan jumlah setiap jenis barang atau jasa hutan.
2.3 Kerangka Pikir
Penelitian ini di awali dengan pemilihan lokasi yang berada di Desa Mpili Kecamatan Donggo Kabupaten Bima. Lokasi tersebut dipilih dan dijadikan tempat penelitian dengan harapan nantinya akan diberikan informasi dan gambaran mengenai nilai manfaat ekonomi buah kemiri pada masyarakat setempat.
7 Gambar 1. Kerangka Pikir Nilai Manfaat Ekonomi Tanaman Kemiri
Tanaman Kemiri
Manfaat Tanaman Kemiri
Kayu Bakar Kayu/Tegakan
Analisis Nilai Manfaat Ekonomi Tanaman Kemiri
Nilai Manfaat Ekonomi Tanaman Kemiri
Biji Tanaman Kemiri
8 III. METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2021 sampai dengan bulan Oktober 2021. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mpili Kecamatan Donggo Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
3.2 Metode Pengumpulan Data
Pengambilan data yang digunakan adalah : 1. Observasi
Observasi adalah salah satu metode pengumpulan data dengan mengamati secara langsung di lokasi penelitian atau lapangan. Data yang dikumpulkan di peroleh dari masyarakat yang mengelola dan memanfaatkan tanaman kemiri.
2. Wawancara
Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Data yang dikumpulkan pada kegiatan wawancara adalah produk yang dihasilkan dari tanaman kemiri, jumlah produk yang dihasilkan dari tanaman kemiri dan biaya yang di keluarkan untuk menghasilkan produk.
3. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan melalui daftar pertanyaan pada setiap responden untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan sehingga penelitian dapat terstruktur.
4. Dokumentasi
Dokumetasi yaitu dengan melakukan pengambilan gambar di lapangan melalui pemotretan dan data sekunder dari isntasi terkait.
9 3.3 Populasi dan Sempel
Populasi penelitian adalah semua masyarakat yang terdapat di Desa Mpili Kecamatan Donggo Kabupaten Bima.
Sampel penelitian adalah petani yang memiliki tanaman kemiri dan pengambilan sempel dilakukan dengan teknik purposive samping. Masyarakat yang berpenghasilan dari tanaman kemiri sebanyak 90 kepala rumah tangga dengan menggunakan rumus Slovin sebagai berikut :
n = N/ (1+ (N x e²)) Keterangan : n = jumlah Sampel N = total Populasi e = toleransi Eror (15%)
Dimana : N = 90 dan e = 15% = 15/100 = 0,15 Maka : n....?
n = N/ (1+ (N x e²))
Sehingga : n = 90/ ( 1+ ( 90 x 0,15²)) n = 90/ (1 + ( 90 x 0,0225)) n = 90/ ( 1+ 2,025)
n = 90/ 3,025
n = 29, 75 dibulatkan menjadi 30
Dengan berdasarkan rumus Slovin jumlah sampel penelitian sebanyak 30 orang.
10 3.4 Jenis Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang di peroleh melalui observasi langsung di lapangan dan wawancara dengan responden yang berada di Desa Mpili Kecamatan Donggo Kabupaten Bima yang memanfaatkan dan mengelola tanaman kemiri.
2. Data Sekunder
Data sekunder berupa data yang di peroleh dari kantor desa dan kecamatan serta instansi terkait untuk memperoleh data sosial, ekonomi, penduduk dan keadaan umum lokasi.
3.5 Analisis Data
Analisis data dapat dilakukan dengan merekapitulasi data dari hasil responden untuk perhitungan nilai manfaat ekonomi kemiri dengan pendekatan langsung berdasarkan harga pasar menggunakan rumus sebagai berikut :
Pendapatan P = TR – TC Dimana :
P = Pendapatan Bersih TR = Total Penerimaan TC = Total Biaya
∑
Dimana :
TR = Total Penerimaan
11 Qi = Jumlah Produksi
Pi = Harga Produksi
∑
Dimana :
TC = Total Biaya Xi = Jenis Input Data Pxi = Harga Input Biaya
3.6 Total Nilai Manfaat Ekonomi Pada Tanaman Kemiri
TNMETK = NMEBTK + NMEKBTK + NMETTK Dimana :
NMETK = Nilai Manfaat Ekonomi Tanaman Kemiri NMEBTK = Nilai Manfaat Ekonomi Biji Tanaman Kemiri
NMEKBTK = Nilai Manfat Ekonomi Kayu Bakar Tanaman Kemiri NMETTK = Nilai Manfaat Ekonomi Tegakan Tanaman Kemiri
12
IV. KEADAAN UMUM LOKASI
4.1 Geografis dan Demografi a. Geografis
Desa Mpili terletak di ketinggian 1200 kaki °C dari permukaan laut, dengan luas wilayah 1322 Km, dengan batas-batas sebagai berikut: berbatasan langsung dengan hutan lindung Utara, sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Tumpu dan sebelah Timur berbatasan dengan Desa O’o dan sebelah Barat berbatasan dengan Desa Mbawa.
b. Demografi
Jumlah penduduk 1995 jiwa termasuk jumlah yang besar bagi ukuran suatu desa. Penduduk yang jumlahnya besar akan menjadi satu kekuatan/potensi pembangunan bilamana memiliki kompetensi sumberdaya manusia. Komposisi perbandingan jumlah laki-laki dengan perempuan hampir tidak seimbang.
Pertumbuhan penduduk yang tidak stabil setiap tahun, di satu sisi menjadi beban pembangunan karena ruang gerak untuk produktivitas masyarakat makin rendah, apalagi jika tidak diikuti peningkatan pendidikan yang dapat menciptakan lapangan kerja. Memang tidak selamanya pertambahan penduduk membawa dampak negatif, malahan menjadi positif jika dapat di berdayakan secara baik untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
4.2 Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan masyarakat di Desa Mpili untuk masyarakat yang tidak tamat SD sebanyak 9 jiwa, tamat SMP sebanyak 224 jiwa, tamat SLTA sebanyak 227 jiwa dan untuk yang tamat sarjana sebanyak 50 jiwa.
13 4.3 Mata Pencaharian
Mata pencaharian masyarakat di Desa Mpili untuk masyarakat yang bekerja sebagai petani/ tambak sebanyak 200 orang, pedagang sebanyak 15 orang, PNS sebanyak 27 orang dan buruh sebanyak 10 orang.
4.4 Pertanian dan Peternakan
Lahan pertanian berupa lahan sawah yang subur seluas sekitar 70 ha yang terbentang luas tersebar di setiap dusun. Hal ini berpotensi untuk dapat meningkatkan jumlah produksi pertanian dengan cara intensifikasi budidaya dengan sentuhan teknologi yang tepat. Jenis ternak yang berpotensi dikembangkan adalah unggas (bebek dan ayam) dan ternak besar (sapi, kerbau, dan kambing) ini contoh. Sedangkan lahan tambak yang cukup luas di setiap sudut dusun di Desa Mpili, silahkan dikembangkan.
4.5 Sarana dan Prasarana
Terdapat sarana dan prasarana yang terdapat di Desa Mpili berupa jalan raya (jalan beton) yaitu poros yang menghubungkan Desa Mpili dengan Desa O’o dan kantor camat Donggo.
Sarana dan prasarana sosial yang ada yaitu : sarana berupa Kantor Desa 1 unit, Balai Desa 1 unit, sekolah 6 unit dan sarana kesehatan berupa Puskesmas 1 unit dan Mesjid 5 buah. Jalan Kabupaten 43 km, jalan Kecamatan 1 km serta jalan Desa 2 km.
14
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Identitas Responden
Identitas responden merupakan gambaran kondisi atau keadaan serta status responden. Identitas responden meliputi umur, tingkat pendidikan dan jumlah tanggungan keluarga.
5.1.1 Umur
Berdasarkan penelitian dari hasil wawancara responden sebanyak 30 orang, adapun umur petani kemiri yang di wawancarai berkisar 21 – 70 tahun.
Umur sangat mempengaruhi kualitas pekerjaan karna semakin bertambahnya umur maka kemampuan untuk bekerja semakin berkurang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari Tabel 1.
Tabel 1. Jumlah Petani Kemiri Berdasarkan Kelompok Umur
Kelompok Umur Jumlah (Orang) Persentase (%) 21 – 30
31 – 40 41 – 50 51 – 60 61 – 70
5 10 8 6 1
16,67 33,33 26,66 20,00 3,33
Jumlah 30 99,99
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2021
Berdasarkan Tabel 1 diatas maka dapat diketahui bahwa dari 30 orang yang berumur 21 – 30 tahun sebanyak 5 orang atau 16,67%, umur 31 – 40 tahun sebanyak 10 orang atau 33,33%, umur 41 – 50 tahun sebanyak 8 orang atau 26,66%, umur 51 – 60 tahun sebanyak 6 atau 20,00%, umur 61 – 70 tahun sebanyak 1 atau 3,33%. Dari hasil data tersebut dapat di ketahui bahwa umur petani kemiri yang tergolong usia muda lebih banyak di bandingkan usia tua.
15 5.1.2 Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan di ketahui dapat mempengaruhi pola pikir petani dalam mengembangkan suatu usahanya terutama dalam suatu pemanfaatan tanaman kemiri atau dalam pemanfaatan untuk memperoleh hasil yang optimal.
Semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin tinggi pula tingkat pengetahuan dan kemampuan suatu petani dalam menjalankan suatu usaha pemanfaatan tanaman kemiri tersebut. Tingkat pendidikan suatu petani kemiri dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Tingkat Pendidikan Responden
Tingkat Pendidikan Jumlah (Orang) Persentase (%) SD
SMP SMA S1
11 7 11
1
36,67 23,33 36,67 3,33
Jumlah 30 100
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2021
Berdasarkan Tabel 2 diatas dapat dikatakan bahwa jumlah dari petani kemiri yang tingkat pendidikan hanya sampai SD sebanyak 11 orang atau 36,67%, SMP sebanyak 7 orang atau 23,33%, SMA sebanyak 11 orang atau 36,67% dan S1 sebanyak 1 orang atau 3,33%. Tingkat pendidikan petani kemiri yang paling banyak yaitu SD dan SMA tentunya dapat dikatakan pemahaman dan ilmu yang mereka miliki sangat berpengaruh terhadap suatu usaha kemiri yang dimiliki oleh petani kemiri, sehingga tingginya pendidikan maka pengetahuan tentang pengolahan tanaman kemiri semakin baik.
16 5.1.3 Jumlah Tanggungan Keluarga
Jumlah tanggungan keluarga dapat mempengaruhi suatu semangat dan tingkat kreativitas kepala keluarga dalam memenuhi suatu kebutuhan hidup keluarganya. Jumlah tanggungan keluarga juga dapat mengidikasikan besarnya suatu potensi tenaga kerja keluarga yang tersedia yang dapat membantu kepala keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Tabel 3. Jumlah Petani Kemiri Berdasarkan Tanggungan Keluarga Tanggungan Keluarga Jumlah (KK) Persentase (%)
1 – 5 6 – 7
29 1
96,67 3,33
Jumlah 30 100
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2021
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah petani kemiri yang memiliki tanggungan keluarga 1 – 5 orang sebanyak 29 KK atau 96,67% dan 6 – 7 orang sebanyak 1 KK atau 3,33%. Sehingga dapat diketahui petani kemiri yang memiliki jumlah tanggungan keluarga yang paling banyak yaitu 1 – 5 orang, sehingga tentunya akan berpengaruh pada tingkat biaya hidup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
5.2 Produk Dari Tanaman Kemiri
Hasil penelitian dengan sampel sebanyak 30 orang petani kemiri produk yang dihasilkan dari tanaman kemiri ada 3 macam diantaranya yaitu hasil buah kemiri, hasil kayu bakar, hasil kayu/tegakan tanaman kemiri.
a. Buah Kemiri
Hampir sebagian dari masyarakat di Desa Mpili biasanya memanfaatkan hasil dari buah kemiri tersebut sebagai keperluan dapur dan selain untuk
17 keperluan dapur masyarakat juga dapat menjual buah kemirinya dengan harga 35.000/Kg. Pemungutan buah kemiri dilakukan apa bila buah kemiri yang telah jatuh ke tanah sudah terkumpul banyak. Petani tersebut hanya memanfaatkan tanaman kemirinya sebagai hasil sampingan. Adapun jumlah responden yang memproduksi buah kemiri sebanyak 30 orang, dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Responden Buah Kemiri di Desa Mpili Jumlah Buah Kemiri
(Kg/Tahun)
Jumlah Responden (Orang)
Persentase (%) 375 – 575
576 – 776 777 – 977 978 – 1178 1179 – 1379 1380 – 1580
4 12
8 1 3 2
13,33 40 26,67
3,33 10 6,67
Jumlah 30 100
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2021
Berdasarkan Tabel 4 diatas diketahui bahwa hasil produksi dari buah kemiri yang diambil masyarakat di Desa Mpili yang paling besar 777 – 977 Kg dengan jumlah responden sebanyak 8 orang atau 26,67% dari jumlah responden tersebut. Hal ini dapat dikatakan bahwa produksi buah kemiri di Desa Mpili relatif besar, baik yang dikonsumsi sendiri maupun yang dijual oleh masyarakat tersebut.
b. Kayu Bakar
Kayu bakar hanya sebagian saja dari masyarakat di Desa Mpili yang mengambil kayunya sebagai bahan bakar saja. Untuk pengambilan kayu bakar dengan cara di pungut dan ada juga masyarakat yang mengambil kayu kemiri dari pohon yang sudah tumbung. Responden kayu bakar dapat dilihat pada tabel 6.
18 Tabel 6. Responden Kayu Bakar di Desa Mpili
Jumlah Kayu Bakar (Ikat/ Tahun)
Jumlah Responden (Orang)
Persentase (%) 96 – 196
197 – 297 298 – 398
6 2 2
60 20 20
Jumlah 10 100
Sumber : Data Primer Setalah Diolah, 2021
Berdasarkan Tabel 6 diatas dapat diketahui bahwa jumlah produk kayu bakar yang jumlahnya paling banyak yaitu 96 – 196 ikat, sebanyak 6 orang atau 60%. Hal ini membuktikan bahwa responden di Desa Mpili banyak memanfaatkan kayu bakarnya sebagai bahan bakar.
c. Tegakan Tanaman Kemiri
Hasil tegakan tanaman kemiri, usia pohon yang tidak produktif 30 – 40 tahun. Tegakan tanaman kemiri yang dimiliki berasal dari lahan pribadi masyarakat tersebut. Responden tegakan tanaman kemiri dapat dilihat pada tabel 7.
Tabel 7. Responden Tegakan Tanaman Kemiri di Desa Mpili Jumlah Pohon Jumlah Responden
(Orang)
Persentase (%) 4 – 9
10 – 15 16 – 20
13 11 6
43,33 36,67 20
Jumlah 30 100
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2021
Berdasarkan Tabel 7 diatas, dapat diketahui bahwa jumlah produk tegakan tanaman kemiri yang jumlahnya paling banyak yaitu, 4 – 9 sebanyak 13 orang atau 43,33%. Hal ini membuktikan bahwa di Desa Mpili responden memiliki
19 banyak tegakan tanaman kemiri yang digunakan sebagai pembuatan pagar rumah dan pembuatan rumah – rumah.
5.3 Nilai Manfaat Ekonomi Tanaman Kemiri a. Buah Kemiri
Manfaat tanaman kemiri untuk masyarakat di Desa Mpili sangat memberikan peran penting untuk kehidupan sehari – hari, sehingga masyarakat tersebut memanfaatkan tanaman kemiri sebagai nilai tambah ekonomi yang ada di Desa Mpili tersebut. Hasil manfaat tanaman kemiri berupa hasil buah kemiri yang relatif menguntungkan.
Kemiri yang ada di Desa Mpili masa panennya dari bulan Oktober sampai bulan Desember, kemiri yang dapat di petik hasilnya berumur 5 – 6 tahun.
Pemungutan hasil kemiri hanya dilakukan sekali dalam setahun. Pemungutan buah kemiri tidak dilakukan sekaligus karena masa buahnya tidak serentak untuk setiap pohon.
Pemanenan buah kemiri tidak dilakukan dengan cara memetik langsung dari pohonnya, namun dibiarkan dengan sendirinya jatuh ke tanah. Buah yang jatuh dibiarkan beberapa hari menunggu terkumpul dalam jumlah yang banyak disamping itu juga membiarkan kulit buah kemiri menjadi rapuh/kering sehingga mudah dikupas.
Berdasarkan hasil dari wawancara dengan responden rata – rata hasil dari buah kemiri yang di dapat oleh masyarakat Desa Mpili adalah 831 Kg/ Tahun dan rata-rata dari jumlah pohon kemiri adalah 15 pohon. Pemanfaatan tanaman kemiri tidak begitu membutuhkan biaya yang besar karena biaya yang dikeluarkan relatif
20 cukup murah dan alat – alat yang digunakan masyarakat pemakaiannya bersifat lama. Pendapatan tanaman kemiri untuk hasil buahnya dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Pendapatan Buah Kemiri No. Kode
Responden
Penerimaan (Rp/Tahun)
Pengeluaran (Rp/Tahun)
Pendapatan (Rp/Tahun) 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13 A14 A15 A16 A17 A18 A19 A20 A21 A21 A22 A24 A25 A26 A27 A28 A29 A30
29.400.000 22.050.000 13.125.000 31.500.000 26.250.000 29.400.000 25.200.000 31.500.000 15.750.000 26.250.000 31.500.000 22.050.000 26.250.000 13.125.000 47.250.000 36.750.000 52.500.000 15.750.000 26.250.000 31.500.000 29.400.000 22.050.000 25.200.000 52.500.000 42.000.000 21.000.000 26.250.000 47.250.000 31.500.000 22.050.000
1.626.000 1.617.000 868.500 2.165.000
848.500 1.832.000
890.000 1.787.000
876.500 928.500 915.000 2.740.000
857.500 840.500 1.868.500 1.693.500 3.275.000 931.000 897.500 1.935.000 1.814.000 868.000 940.000 3.045.000 2.040.000 917.000 927.500 2.642.500 1.015.000 800.000
27.774.000 20.433.000 12.256.500 29.335.000 25.401.500 27.568.000 24.310.000 29.713.000 14.873.500 25.321.500 30.585.000 19.310.000 25.392.500 12.284.500 45.381.500 35.056.500 49.225.000 14.819.000 25.352.500 29.565.000 27.586.000 21.182.000 24.260.000 49.455.000 39.960.000 20.083.000 25.322.500 44.607.500 30.485.000 21.250.000 Jumlah 872.550.000 44.401.500 828.148.500 Rata-rata 29.085.000 1.480.050 27.604.950 Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2021
Tabel 8 menunjukan bahwa penerimaan rata-rata Rp. 29.085.000/Tahun sedangkan biaya yang dikeluarkan oleh masyarakat dalam mendapatkan hasil
21 buah kemiri rata-rata sebesar Rp. 1.480.050/Tahun. Adapun pembelian alat seperti, karung kecil digunakan untuk menampung buah kemiri, terpal digunakan untuk menjemur buah kemiri dan ember digunakan untuk tempat pengumpulan buah kemiri yang jatuh ditanah. Pendapatan rata-rata responden Rp.
27.604.950/Tahun. Hal tersebut menunjukan bahwa pemanfaatan tanaman kemiri tidak perlu memerlukan biaya yang cukup besar, hanya di perlukan modal tenaga yang besar setiap panen buah kemiri tersebut.
Hasil panen buah kemiri yang ada di Desa Mpili setiap tahunnya berbeda-beda. Dari hasil penelitian responden yang paling tinggi pendapatannya dari produk buah kemiri yaitu dengan kode responden A17, jumlah produk kemiri yang didapatkan sebanyak 1500 Kg/Tahun dengan penerimaan sebesar Rp.
52.500.000/Tahun dan pengeluaran sebesar Rp. 3.275.000/Tahun, pendapatan A17 paling tinggi disebabkan karena jumlah pohon kemiri yang dipanen buahnya sebanyak 30 pohon dan biaya yang dikeluarkan lumayan banyak. Sedangkan responden yang paling sedikit pendapatannya dari produk buah kemiri yaitu dengan kode responden A14, produk kemiri yang didapat sebanyak 375 Kg/Tahun, pendapatan paling sedikit disebabkan karena jumlah pohon kemiri yang dipanen buahnya sebanyak 9 pohon sedangkan biaya yang dikeluarkan Rp.
840.500/Tahun untuk membeli alat-alat berupa karung kecil, ember dan terpal yang digunakan untuk pengambilan buah kemiri.
b. Kayu Bakar
Kayu bakar merupakan salah satu bahan bakar untuk memasak.
Penggunaan kayu bakar di Desa Mpili masih sangat relatif rendah, karena hal ini
22 dapat dilihat dari hasil wawancara dengan responden, hanya sebagian responden yang memanfaatkan ranting-ranting kayu kemiri yang jatuh sebagai kayu bakar.
Masyarakat hanya memanfaatkan kayu bakarnya untuk keperluan memasak saja tidak untuk menjualnya. Setiap minggu masyarakat mengambil kayu bakar rata-rata sebanyak 220 ikat/Tahun. Adapun hasil pendapatan masyarakat dari kayu bakar apabila masyarakat tersebut menjual kayunya dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Pendapatan Dari Kayu Bakar Kemiri No. Kode
Responden
Penerimaan (Rp/ tahun)
Pengeluaran (Rp/tahun)
Pendapatan (Rp/ tahun) 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9
2.880.000 4.320.000 2.160.000 3.600.000 2.880.000 2.160.000 5.040.000 2.160.000 2.880.000
100.000 200.000 100.000 200.000 200.000 100.000 100.000 200.000 100.000
2.780.000 4.120.000 2.060.000 3.400.000 2.680.000 2.060.000 4.940.000 1.960.000 2.780.000 10. A10 5.040.000 100.000 4.940.000 Jumlah 25.920.000 1.400.000 31.720.000 Rata-rata 2.592.000 140.000 3.172.000 Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2021
Tabel 9 menunjukan bahwa di peroleh rata-rata sebesar Rp.
2.592.000/Tahun sedangkan biaya yang dikeluarkan untuk kayu bakar rata-rata sebesar Rp. 140.000/Tahun dan pendapatan rata-rata Rp. 3.172.000/Tahun.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa kayu bakar hanya di gunakan responden hanya untuk konsumsi pribadi saja tidak untuk dijual, pada penelitian ini diamsumsikan bahwa harga kayu bakar kemiri sebesar Rp.
23 15.000/ikat. Tetapi jumlah kayu bakar yang didapat rata-rata sebanyak 220 ikat/Tahun.
Responden yang paling banyak pendapatnnya dari kayu bakar yaitu dengan kode responden A7, dengan jumlah kayu bakar yang diambil setiap tahun yaitu 336 ikat/Tahun dengan pendapatan Rp. 4.940.000/Tahun, sedangkan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp. 100.000/Tahun untuk membeli parang.
c. Tegakan Tanaman Kemiri
Tegakan tanaman kemiri yang dimiliki oleh responden Desa Mpili berada dilahan pribadinya sendiri yang sengaja ditanam, sehingga masyarakat dapat menebang pohon kemiri untuk digunakan sebagai pembuatan pagar rumah dan pembuatan rumah-rumah. Masyarakat disana tidak menjual belikan pohonnya karena mereka hanya memanfaatkan kayunya untuk pembuatan pagar rumah dan pembuatan rumah-rumah. Pohon kemiri yang akan ditebang memiliki diameter yang besar dan yang sudah tidak produktif lagi buahnya.
Adapun hasil pendapatan responden yang diperoleh apabila masyarakat menjual tegakan tanaman kemirinya dapat dilihat pada Tabel 10.
24 Tabel 10. Pendapatan Tegakan Tanaman Kemiri
No. Kode Responden
Penerimaan (Rp/tahun)
Pengeluaran (Rp/tahun)
Pendapatan (Rp/tahun) 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 A10 A11 A12 A13 A14 A15 A16 A17 A18 A19 A20 A21 A22 A23 A24 A25 A26 A27 A28 A29 A30
9.000.000 22.500.000 15.000.000 6.000.000 7.500.000 10.500.000 13.500.000 15.000.000 18.000.000 19.500.000 30.000.000 7.500.000 22.500.000 15.000.000 27.000.000 30.000.000 24.000.000 10.500.000 18.000.000 15.000.000 30.000.000 22.500.000 7.500.000 6.000.000 9.000.000 16.500.000 24.000.000 10.500.000 13.500.000 12.000.000
195.000 580.000 380.000 200.000 2.650.000
390.000 990.000 390.000 620.000 595.000 850.000 185.000 760.000 380.000 790.000 1.050.000
565.000 370.000 710.000 390.000 1.025.000
560.000 190.000 190.000 370.000 370.000 565.000 370.000 380.000 370.000
8.805.000 21.920.000 14.620.000 5.800.000 4.850.000 10.110.000 12.510.000 14.610.000 17.380.000 18.905.000 29.150.000 7.315.000 21.740.000 14.620.000 26.210.000 28.950.000 23.435.000 10.130.000 17.290.000 14.610.000 28.975.000 21.940.000 7.310.000 5.810.000 8.630.000 16.130.000 23.435.000 10.130.000 13.120.000 11.630.000 Jumlah 45.000.000 17.430.000 470.070.000 Rata-rata 1.500.000 581.000 15.669.000 Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2021
Tabel 10 menunjukan bahwa penerimaan diperoleh rata-rata sebesar Rp.
1.500.000/Tahun, sedangkan biaya yang dikeluarkan untuk menebang kayu/tegakan tanaman kemiri rata-rata sebesar Rp. 581.000/Tahun dan pendapatan rata-rata sebesar Rp. 15.669.000/Tahun.
25 Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tegakan tanaman kemiri digunakan responden hanya untuk konsumsi pribadi tidak untuk dijual, pada penelitin ini diasumsikan bahwa harga tegakan tanaman kemiri Rp.
1.500.000/Tahun.
5.4 Nilai Manfaat Ekonomi Total Tanaman Kemiri
Nilai ekonomi total merupakan jumlah dari keseluruhan nilai manfaat ekonomi yang dihasilkan dari produk tanaman kemiri mulai buah kemiri, kayu bakar dan kayu/tegakan tanaman kemiri. Nilai manfaat ekonomi tanaman kemiri di peroleh dari pendapatan buah kemiri, pendapatan kayu bakar dan pendapatan tegakan tanaman kemiri. Hasil penjumlahan ke tiga manfaat tersebut di peroleh dari nilai ekonomi rata-rata tanaman kemiri selengkapnya pada Tabel 11.
Tabel 11. Nilai Manfaat Ekonomi Total Tanaman Kemiri No. Manfaat Total Pendapatan
(Rp/Tahun)
Persentase Nilai Manfaat (%) 1.
2.
3.
Buah Kemiri Kayu Bakar Kayu/tegakan
27.604.950 3.172.000 15.669.000
59,44 6,82 33,79
Jumlah 46.445.950 100
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2021
Berdasarkan Tabel 11 menunjukan bahwa total nilai manfaat ekonomi tanaman kemiri di Desa Mpili Kecamatan Donggo Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat sebesar Rp. 46.445.950/Tahun dengan persentase 100% dengan nilai manfaat paling besar dari ke tiga produk tersebut adalah hasil kayu/tegakan tanaman kemiri sebesar Rp. 15.669.000/Tahun atau 33,79%, nilai buah kemiri sebesar Rp. 27.604.950/Tahun atau 59,44%, dan yang paling rendah adalah nilai
26 kayu bakar sebesar Rp. 3.172.000/Tahun atau 6,82% dari nilai manfaat ekonomi total tanaman kemiri di Desa Mpili.
Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Nilai Manfaat Ekonomi Tanaman Kemiri di Desa Mpili
Berdasarkan Gambar 2, Nilai Manfaat Ekonomi Tanaman Kemiri di Desa Mpili diketahui nilai manfaat ekonomi tertinggi yaitu buah kemiri dengan pendapatan sebesar Rp. 27.604.950/Tahun dan nilai manfaat ekonomi terendah yaitu kayu bakar dengan jumlah pendapatan sebesar Rp. 3.172.000/Tahun.
Pada penelitian ini, nilai manfaat ekonomi yang tertinggi yaitu buah kemiri dengan pendapatan sebesar Rp. 27.604.950/Tahun. Sedangkan hasil dari Penelitian tentang tanaman kemiri yang telah diteliti oleh Muthmainnah, dkk;
2021. Hasil penelitian menunjukan bahwa jenis produk yang dihasilkan dari tanaman kemiri yaitu buah kemiri, tempurung kemiri, kayu bakar dan tegakan.
Hasil dari penelitian tersebut yang tertinggi yaitu tegakan kemiri dengan pendapatan sebesar Rp. 128.700.000/Tahun.
27,604,950
3,172,000
15,669,000
0 5,000,000 10,000,000 15,000,000 20,000,000 25,000,000 30,000,000
Buah Kemiri Kayu Bakar Kayu/Tegakan
Pendapatan
Nilai Manfaat Ekonomi
27 VI. PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian nilai manfaat ekonomi buah kemiri, dapat disimpulkan
1. Manfaat yang diperoleh masyarakat dari pohon kemiri yaitu, buah kemiri, kayu bakar dan kayu/tegakan.
2. Nilai manfaat yang dihasilkan yaitu buah kemiri sebesar Rp. 27.604.950/Tahun atau 59,44%, kayu bakar sebesar Rp. 3.172.000/Tahun atau 6,82%, kayu/tegakan sebesar Rp.15.669.000/Tahun atau 33,79%.
6.2 Saran
Saran yang dapat disampaikan pada penelitian nilai manfaat ekonomi buah kemiri ini adalah
1. Sebaiknya masyarakat disekitar Desa Mpili dapat mengembangkan tanaman kemirinya dan mengembangkan pengelolaan kayu bakar.
2. Dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai pemanfaatan tanaman kemiri yang lebih bernilai ekonomi yang tinggi.
28 DAFTAR PUSTAKA
Anwar, M.A & G.S. Noor. (2014). Potensi, Sifat dan Manfaat Kayu Kemiri Pengganti Kayu Hutan Alam Dikalimantan Selatan. Banjar Baru:
Balitbang Provinsi Kalimantan Selatan.
Chynintya, G., & Vita, R. P. (2016). Pengaruh Temperatur Kecepatan Ulir dan Waktu Pemasaran Awal Terhadap Perolehan Minyak Kemiri Dari Biji Kemiri Dengan Metode Penekanan Mekanis (Screw Press) Metana, 12(1), 17 - 25.
Halimah, Siti Nur. 2016. ―Pembuatan dan Karakterisasi Serta Uji Adsorbsi Karbon Aktif Tempurung Kemiri (Aleurites moluccana) Terhadap Metilen Baru.‖ Skripsi, Bandar Lampung.Universitas Lampung.
Ismail, A. I., Millang, S., & Makkarennu, M. (2019). Pengelolaan Agroforestry Berbasis Kemiri (Aleurites moluccana) dan Pendapatan Petani di Kecamatan Mallawa. Jurnal Hutan dan Masyarakat, 11(12), 139-150 Krisnawati, H.,Kallio.M., & Kannien, M. (2011). Aleurites moluccana (L.) Willd.
Ecology, Silviculure And Pructivity. Bogor: CIFOR
Makkarennu, A.S. Mahbub, Ridwan, 2020 An Integrated of Business Modal Canvas On Strategy: Case Study Of Small Scale Nontimber Forest Product (NTFP) Enterprises In Indonesia. Small-Scale Forestry,19(4):
1-14.
Muthmainnah, M., Sribianti, I., & Juliati, J. (2021). Analisis Nilai Manfaat Ekonomi Tanaman Kemiri (Aleurites molucanna) di Desa Bungin Kecamatan Bungin Kabupaten Enrekang, Jurnal Eboni,3(1),39-48.
Puspanigrum, D. (2018). Nilai Ekonomi Tanaman Kemiri ( Aleurites Moluccana) Pada Sistem Agroforestri. Agropolitan, 5(1), 21-27
Puspitojati, T., Rachman, E., Ginoga, K. L., dan Darusman, D. 2014. Hutan Tanaman Pangan: Realitas Konsep, dan Pengembangan. Penerbit Pt Kanisius.
29
L A M
P I R
A
N
30 LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuisioner Nilai Manfaat Ekonomi Tanaman Kemiri (Aleurites moluccana) Di Desa Mpili Kecamatan Donggo Kabupaten Bima
Nusa Tenggara Barat.
Tujuan dari pengisian kuisioner ini adalah untuk mendapatkan data yang diperlukan selama penelitian. Oleh karenanya di harapkan kesediaan dari bapak/ibu/saudara/I untuk memberikan informasi yang sebenarnya demi keakuratan dari hasil penelitian ini, terima kasih.
DAFTAR PERTANYAAN Identitas Responden
1. Nama responden : 2. Umur : — tahun 3. Jenis kelamin : 4. Tempat lahir : 5. Status :
6. Jumlah Anggota Keluarga : — orang 7. Bahasa yang dikuasai :
8. Pendidikan terakhir Bapak/Ibu/Sdr : a. SD
b. SMP c. SMA
d. Perguruan Tinggi
31 9. Suku :
10. Pekerjaan ibu/Bapak/Sdr : a. Petani
b. Pedangan c. PNS d. Lainnya :
Lampiran 2. Nilai Manfaat Kemiri
1. Produk apa saja yang bapak/ibu hasilkan dari tanaman kemiri?
a. Buah b. kayu bakar c. kayu/tegakan kemiri 2. Apa saja manfaat dari buah, kayu tegakan kemiri?
3. Berapa hasil yang diperoleh dari tanaman kemiri?
4. Berapa harga jual dari penghasilan buah kemiri?
5. Berapa hasil penjualan/ penghasilan dari kayu/tegakan kemiri?
Lampiran 3. Identitas Petani Kemiri di Desa Mpili Kecamatan Donggo Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat
No. Kode Responden Umur (Tahun)
Tingkat Pendidikan Jumlah Anggota Keluarga
1. A1 28 S1 3
2. A2 40 SMA 4
3. A3 40 SMA 3
4. A4 45 SMA 2
5. A5 60 SD 3
6. A6 50 SD 5
7. A7 37 SMP 1
8. A8 70 SD 4
9. A9 21 SMA 1
10. A10 35 SMP 2
11. A11 27 SMA 1
12. A12 47 SD 3
32
13. A13 30 SD 2
14. A14 30 SMP 2
15. A15 50 SMA 7
16. A16 35 SMA 3
17. A17 50 SMP 4
18. A18 57 SMA 3
19. A19 60 SD 5
20. A20 40 SD 2
21. A21 50 SMP 3
22. A22 35 SMA 1
23. A23 49 SD 2
24. A24 56 SD 4
25. A25 55 SMP 2
26. A26 37 SMA 3
27. A27 40 SMA 2
28. A28 50 SMP 3
29. A29 60 SD 4
30. A30 39 SD 2
Lampiran 4. Data Mentah Responden No. Kode
Responden
Hasil Produksi Buah Kayu
Bakar
Kayu/Tegakan
1. A1 √ - √
2. A2 √ - √
3. A3 √ - √
4. A4 √ - √
5. A5 √ - √
6. A6 √ - √
7. A7 √ √ √
8. A8 √ - √
9. A9 √ - √
10. A10 √ √ √
11. A11 √ - √
12. A12 √ √ √
13. A13 √ √ √
14. A14 √ - √
15. A15 √ √ √
33
16. A16 √ - √
17. A17 √ - √
18. A18 √ - √
19. A19 √ - √
20. A20 √ √ √
21. A21 √ √ √
22. A22 √ - √
23. A23 √ - √
24. A24 √ - √
25. A25 √ √ √
26. A26 √ √ √
27. A27 √ - √
28. A28 √ - √
29. A29 √ √ √
30. A30 √ - √
Lampiran 5. Penerimaan Produk Buah Kemiri (TR) No. Kode
Responden
Jumlah Pohon
Jumlah Produk (Kg/Bulan)
Harga Produk
(Kg)
Total Penerimaan (Rp/Tahun)
1. A1 20 840 35.000 29.400.000
2. A2 9 630 35.000 22.050.000
3. A3 10 375 35.000 13.125.000
4. A4 15 900 35.000 31.500.000
5. A5 10 750 35.000 26.250.000
6. A6 18 840 35.000 29.400.000
7. A7 13 720 35.000 25.200.000
8. A8 13 900 35.000 31.500.000
9. A9 10 450 35.000 15.750.000
10. A10 20 750 35.000 26.250.000
11. A11 17 900 35.000 31.500.000
12. A12 22 630 35.000 22.050.000
13. A13 12 750 35.000 26.250.000
14. A14 9 375 35.000 13.125.000
15. A15 16 1350 35.000 47.250.000
16. A16 20 1050 35.000 36.750.000
17. A17 30 1500 35.000 52.500.000
18. A18 11 450 35.000 15.750.000
19. A19 10 750 35.000 26.250.000
20. A20 15 900 35.000 31.500.000
21. A21 23 840 35.000 29.400.000
34
22. A22 20 630 35.000 22.050.000
23. A23 12 720 35.000 25.200.000
24. A24 20 1500 35.000 52.500.000
25. A25 10 1200 35.000 42.000.000
26. A26 14 600 35.000 21.000.000
27. A27 15 750 35.000 26.250.000
28. A28 21 1350 35.000 47.250.000
29. A29 15 900 35.000 31.500.000
30. A30 25 630 35.000 22.050.000
Jumlah 475 24.930 1.050.000 872.550.000
Rata-rata 15 831 35.000 29.085.000
Lampiran 6. Biaya Buah Kemiri No. Kode
Responden
Alat dan Bahan
Pengeluaran
Jumlah Harga
(Rp) Minggu Bulan Tahun
1. A1
Biaya
Makan 2 Hari 10.000 20.000 80.000 240.000 Karung
Besar 4 Buah 3.000 12.000 12.000 12.000 Jasa
Pemungut 2 Hari 50.000 100.000 400.000 1.200.000 Ember
Besar 2 Buah 25.000 50.000 50.000 50.000 Terpal 1 Buah 100.000 100.000 100.000 100.000
Total 1.602.000
No. Kode Responden
Alat dan Bahan
Pengeluaran
Jumlah Harga
(Rp) Minggu Bulan Tahun
2. A2
Karung
Besar 3 Buah 3.000 9.000 9.000 9.000 Terpal 1 Buah 100.000 100.000 100.000 100.000 Ember
Besar 2 Buah 25.000 50.000 50.000 50.000 Biaya
Makan 2 Hari 10.000 20.000 80.000 240.000 Jasa
Pemungut 2 Hari 50.000 100.000 400.000 1.200.000
Total 1.599.000
35 No. Kode
Responden
Alat dan Bahan
Pengeluaran
Jumlah Harga
(Rp) Minggu Bulan Tahun
3. A3
Jasa
Pemungut 1 Hari 50.000 50.000 200.000 600.000 Karung
Kecil 5 Buah 2.500 12.500 12.500 12.500 Terpal 1 Buah 100.000 100.000 100.000 100.000 Ember
Besar 2 Buah 18.000 36.000 36.000 36.000 Biaya
Makan 1 Hari 10.000 10.000 40.000 120.000
Total 868.500
No. Kode Responden
Alat dan Bahan
Pengeluaran
Jumlah Harga
(Rp) Minggu Bulan Tahun
4. A4
Karung
Kecil 6 Buah 2.500 15.000 15.000 15.000 Terpal 2 Buah 100.000 200.000 200.000 200.000 Jasa
Pemungut 2 Hari 50.000 100.000 400.000 1.200.000 Biaya
Makan 2 Hari 30.000 60.000 240.000 720.000 Ember
Kecil 2 Buah 15.000 30.000 30.000 30.000
Total 2.165.000
No. Kode Responden
Alat dan Bahan
Pengeluaran
Jumlah Harga
(Rp) Minggu Bulan Tahun
5. A5
Jasa
Pemungut 1 Hari 50.000 50.000 200.000 600.000 Karung
Kecil 5 Buah 2.500 12.500 12.500 12.500 Terpal 1 Buah 100.000 100.000 100.000 100.000 Ember
Besar 2 Buah 8.000 16.000 16.000 16.000 Biaya
Makan 1 Hari 10.000 10.000 40.000 120.000
Total 848.500
36 No. Kode
Responden
Alat dan Bahan
Pengeluaran
Jumlah Harga
(Rp) Minggu Bulan Tahun
6. A6
Jasa
Pemungut 2 Hari 50.000 100.000 400.000 1.200.000 Karung
Besar 4 Buah 3.000 12.000 12.000 12.000 Terpal 2 Buah 100.000 200.000 200.000 200.000 Ember
Besar 2 Buah 18.000 36.000 36.000 36.000 Biaya
Makan 2 Hari 16.000 32.000 128.000 384.000
Total 1.832.000
No. Kode Responden
Alat dan Bahan
Pengeluaran
Jumlah Harga
(Rp) Minggu Bulan Tahun
7. A7
Biaya
Makan 1 Hari 10.000 10.000 40.000 120.000 Karung
Kecil 4 Buah 2.500 10.000 10.000 10.000 Terpal 1 Buah 100.000 100.000 100.000 100.000 Ember
Besar 2 Buah 30.000 60.000 60.000 60.000 Jasa
pemungut 1 Hari 50.000 50.000 200.000 600.000
Total 890.000
No. Kode Responden
Alat dan Bahan
Pengeluaran
Jumlah Harga
(Rp) Minggu Bulan Tahun
8. A8
Karung
Kecil 6 Buah 2.500 15.000 15.000 15.000 Terpal 2 Buah 100.000 200.000 200.000 200.000 Ember
Kecil 2 Buah 6.000 12.000 12.000 12.000 Jasa
pemungut 2 Hari 50.000 100.000 400.000 1.200.000 Biaya
Makan 2 Hari 15.000 30.000 120.000 360.000
Total 1.787.000
37 No. Kode
Responden
Alat dan Bahan
Pengeluaran
Jumlah Harga
(Rp) Minggu Bulan Tahun
9. A9
Biaya
Makan 1 Hari 12.000 12.000 48.000 144.000 Karung
Kecil 3 Buah 2.500 7.500 7.500 7.500 Terpal 1 Buah 100.000 100.000 100.000 100.000 Ember
Besar 1 Buah 25.000 25.000 25.000 25.000 Jasa
Pemungut 1 Hari 50.000 50.000 200.000 600.000
Total 876.500
No. Kode Responden
Alat dan Bahan
Pengeluaran
Jumlah Harga
(Rp) Minggu Bulan Tahun
10. A10
Karung
Kecil 5 Buah 2.500 12.500 12.500 12.500 Terpal 1 Buah 100.000 100.000 100.000 100.000 Ember
Kecil 2 Buah 18.000 36.000 36.000 36.000 Biaya
Makan 1 Hari 15.000 15.000 60.000 180.000 Jasa
Pemungut 1 Hari 50.000 50.000 200.000 600.000
Total 928.500
No. Kode Responden
Alat dan Bahan
Pengeluaran
Jumlah Harga
(Rp) Minggu Bulan Tahun
11. A11
Biaya
Makan 1 Hari 15.000 15.000 60.000 180.000 Karung
Kecil 6 Buah 2.500 15.000 15.000 15.000 Terpal 1 Buah 85.000 85.000 85.000 85.000 Ember
Besar 1 Buah 35.000 35.000 35.000 35.000 Jasa
Pemungut 1 Hari 50.000 50.000 200.000 600.000
Total 915.000
38 No. Kode
Responden
Alat dan Bahan
Pengeluaran
Jumlah Harga
(Rp) Minggu Bulan Tahun
12. A12
Karung
Besar 3 Buah 3.000 9.000 9.000 9.000 Terpal 1 Buah 75.000 75.000 75.000 75.000 Ember
Kecil 2 Buah 8.000 16.000 16.000 16.000 Biaya
Makan 2 Hari 15.000 30.000 120.000 360.000 Jasa
Pemungut 2 Hari 50.000 100.000 400.000 1.200.000
Total 1.660.000
No. Kode Responden
Alat dan Bahan
Pengeluaran
Jumlah Harga
(Rp) Minggu Bulan Tahun
13. A13
Karung
Kecil 5 Buah 2.500 12.500 12.500 12.500 Terpal 1 Buah 75.000 75.000 75.000 75.000 Ember
Besar 2 Buah 25.000 50.000 50.000 50.000 Biaya
Makan 1 Hari 10.000 10.000 40.000 120.000 Jasa
Pemungut 1 Hari 50.000 50.000 200.000 600.000
Total 857.500
No. Kode Responden
Alat dan Bahan
Pengeluaran
Jumlah Harga
(Rp) Minggu Bulan Tahun
14. A14
Karung
Kecil 5 Buah 2.500 12.500 12.500 12.500 Terpal 1 Buah 100.000 100.000 100.000 100.000 Ember
Kecil 1 Buah 8.000 8.000 8.000 8.000 Biaya
Makan 1 Hari 10.000 10.000 40.000 120.000 Jasa
Pemungut 1 Hari 50.000 50.000 200.000 600.000
Total 840.500
39 No. Kode
Responden
Alat dan Bahan
Pengeluaran
Jumlah Harga
(Rp) Minggu Bulan Tahun
15. A15
Karung
Kecil 9 Buah 2.500 22.500 22.500 22.500 Terpal 2 Buah 75.000 150.000 150.000 150.000 Ember
Kecil 2 Buah 8.000 16.000 16.000 16.000 Biaya
Makan 2 Hari 20.000 40.000 160.000 480.000 Jasa
Pemungut 2 Hari 50.000 100.000 400.000 1.200.000
Total 1.868.500
No. Kode Responden
Alat dan Bahan
Pengeluaran
Jumlah Harga
(Rp) Minggu Bulan Tahun
16. A16
Karung
Kecil 7 Buah 2.500 17.500 17.500 17.500 Terpal 2 Buah 100.000 200.000 200.000 200.000 Ember
Kecil 2 Buah 8.000 16.000 16.000 16.000 Biaya
Makan 2 Hari 15.000 30.000 120.000 360.000 Jasa
Pemungut 2 Hari 50.000 100.000 400.000 1.200.000
Total 1.793.500
No. Kode Responden
Alat dan Bahan
Pengeluaran
Jumlah Harga
(Rp) Minggu Bulan Tahun
17. A17
Karung Kecil
10
Buah 2.500 25.000 25.000 25.000 Terpal 2 Buah 85.000 170.000 170.000 170.000 Ember
Kecil 2 Buah 10.000 20.000 20.000 20.000 Biaya
Makan 3 Hari 35.000 105.000 420.000 1.260.000 Jasa
Pemungut 3 Hari 50.000 150.000 600.000 1.800.000
Total 3.275.000
40 No. Kode
Responden
Alat dan Bahan
Pengeluaran
Jumlah Harga
(Rp) Minggu Bulan Tahun
18. A18
Karung
Kecil 6 Buah 2.500 15.000 15.000 15.000 Terpal 1 Buah 75.000 75.000 75.000 75.000 Ember
Besar 1 Buah 25.000 25.000 25.000 25.000 Biaya
Makan 1 Hari 18.000 18.000 72.000 216.000 Jasa
Pemungut 1 Hari 50.000 50.000 200.000 600.000
Total 931.000
No. Kode Responden
Alat dan Bahan
Pengeluaran
Jumlah Harga
(Rp) Minggu Bulan Tahun
19. A19
Karung
Kecil 5 Buah 2.500 12.500 12.500 12.500 Terpal 1 Buah 85.000 85.000 85.000 85.000 Ember
Kecil 2 Buah 10.000 20.000 20.000 20.000 Biaya
Makan 1 Hari 15.000 15.000 60.000 180.000 Jasa
Pemungut 1 Hari 50.000 50.000 200.000 600.000
Total 897.500
No. Kode Responden
Alat dan Bahan
Pengeluaran
Jumlah Harga
(Rp) Minggu Bulan Tahun
20. A20
Karung
Kecil 6 Buah 2.500 15.000 15.000 15.000 Terpal 2 Buah 85.000 170.000 170.000 170.000 Ember
Besar 2 Buah 35.000 70.000 70.000 70.000 Biaya
Makan 2 Hari 20.000 40.000 160.000 480.000 Jasa
Pemungut 2 Hari 50.000 100.000 400.000 1.200.000
Total 1.935.000
41 No. Kode
Responden
Alat dan Bahan
Pengeluaran
Jumlah Harga
(Rp) Minggu Bulan Tahun
21. A21
Karung
Besar 4 Buah 3.000 12.000 12.000 12.000 Terpal 2 Buah 75.000 150.000 150.000 150.000 Ember
Kecil 2 Buah 10.000 20.000 20.000 20.000 Biaya
Makan 2 Hari 18.000 36.000 144.000 432.000 Jasa
Pemungut 2 Hari 50.000 100.000 400.000 1.200.000
Total 1.814.000
No. Kode Responden
Alat dan Bahan
Pengeluaran
Jumlah Harga
(Rp) Minggu Bulan Tahun
22. A22
Karung
Besar 3 Buah 3.000 9.000 9.000 9.000 Terpal 1 Buah 85.000 85.000 85.000 85.000 Ember
Kecil 2 Buah 15.000 30.000 30.000 30.000 Biaya
Makan 1 Hari 12.000 12.000 48.000 144.000 Jasa
Pemungut 1 Hari 50.000 50.000 200.000 600.000
Total 868.000
No. Kode Responden
Alat dan Bahan
Pengeluaran
Jumlah Harga
(Rp) Minggu Bulan Tahun
23. A23
Karung
Kecil 4 Buah 2.500 10.000 10.000 10.000 Terpal 1 Buah 100.000 100.000 100.000 100.000 Ember
Besar 2 Buah 25.000 50.000 50.000 50.000 Biaya
Makan 1 Hari 15.000 15.000 60.000 180.000 Jasa
Pemungut 1 Hari 50.000 50.000 200.000 600.000
Total 940.000