• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

6. Produk wisata Budaya

Merupakan salah satu produk wisata yang juga dapat ditawarkan di kawasan ini, tujuan dari produk wisata ini adalah pengunjung dapat mempelajari

serta meningkatkan apresiasi terhadap adat istiadat Karo, kesenian Karo dan pengobatan tradisional serta kearifan masyarakat lokal

Karakteristik Responden

Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah pengunjung atau wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang berada di kawasan ekowisata Tangkahan. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 100 orang dengan perincian 93 orang wisatawan lokal dan 7 orang wisatawan mancanegara. Karakteristik responden yang akan dibahas berikut ini meliputi : jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, daerah asal kedatangan, kendaraan yang digunakan, cara melakukan kunjungan serta penilaian responden terhadap kawasan dan fasilitas wisata.

Komposisi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan data yang diperoleh dilapangan dapat dilihat (tabel 1) bahwa jumlah pengunjung laki-laki lebih banyak dari perempuan dengan persentase total (wisatawan lokal dan mancanegara) sebesar 59% dan 41%. Hal ini menunjukkan bahwa kecenderungan laki- laki untuk melakukan kegiatan wisata ke Tangkahan lebih besar dibandingkan perempuan, kondisi ini sesuai dengan pendapat Ross (1998) yang mengatakan bahwa wisatawan laki-laki lebih banyak memperhatikan kebutuhan-kebutuhan mewujudkan jati diri yaitu kebutuhan akan kepuasan diri dan usaha perwujudan kemampuan dengan cara keinginan untuk berpetualang serta lebih suka menghadapi tantangan dibandingkan wisatawan perempuan.

Tabel 1. Rekapitulasi data responden berdasarkan jenis kelamin

No Jenis Kelamin Lokal Mancanegara Total

Jumlah (orang) % Jumlah (orang) % Jumlah (orang) % 1 Laki-laki 57 57 2 2 59 59 2 Perempuan 36 36 5 5 41 41 Total 100 100

Sumber : Data kuesioner diolah

Komposisi Responden Berdasarkan Usia

Pengunjung yang menjadi responden dalam penelitian ini dibatasi mulai dari usia 17 tahun keatas sampai dengan 50 tahun. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa pengunjung yang datang ke kawasan ekowisata tangkahan ini tersebar pada berbagai tingkatan usia pengunjung pada usia 25-31 tahun lebih banyak daripada tingkatan usia lainnnya yaitu sebesar 46%, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Pengunjung yang datang sebagian besar tergolong usia muda dan produktif. Pada usia muda umumnya orang masih memiliki semangat dan motivasi yang besar untuk melakukan kegiatan wisata serta kondisi fisik yang prima untuk melakukan suatu perjalanan wisata. Umur juga berkaitan dengn kemampuan fisik seseorang untuk melakukan kegiatan wisata serta menjadi faktor yang menentukan pola pikir seseorang untuk mengalokasikan sebagian dari pendapatannya untuk mengunjungi tempat-tempat wisata. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Pitana (2005) dalam Utama (2006) bahwa keinginan untuk merealisasikan mimpi-mimpi yang lama dicita-citakan sampai mengorbankan diri dalam bentuk penghematan agar bisa melakukan perjalanan wisata merupakan salah satu faktor pendorong seseorang untuk melakukan perjalanan wisata.

Tabel 2. Rekapitulasi data responden berdasarkan usia

No Usia (Tahun) Lokal Mancanegara Total

Jumlah (orang) % Jumlah (orang) % Jumlah (orang) % 1 18 – 24 27 27 - - 27 27 2 25 – 31 41 41 5 5 46 46 3 32 – 38 11 11 2 2 13 13 4 39 – 45 12 12 - - 12 12 5 46 – 52 2 2 - - 2 2 Total 100 100

Sumber : Data kuesioner diolah

Komposisi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Latar belakang pendidikan mempengaruhi seseorang untuk melakukan kegiatan wisata. Hal ini terbukti dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh bahwa responden dengan latar belakang pendidikan yang tinggi juga memiliki kecenderungan yang tinggi untuk melakukan kegiatan wisata. Hasil penelitian pada tabel 3 menunjukkan bahwa responden yang berkunjung ke kawasan ekowisata tangkahan dengan tingkat pendidikan perguruan tinggi lebih dominan yaitu sebesar 53%. Pengunjung dengan latar belakang pendidikan akademi/perguruan tinggi memiliki pola berfikir yang luas dan memiliki motivasi pendidikan sehingga mereka berharap dapat memberikan manfaat dan menambah wawasan, pengalaman dan pengetahuan mereka tentang alam. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Utama (2006) yang menyatakan bahwa Educational opportunity (kesempatan mendidik) merupakan pendorong dominan dalam pariwisa

Tabel 3. Rekapitulasi data responden berdasarkan tingkat pendidikan

No Tingkat

Pendidikan

Lokal Mancanegara Total

Jumlah (orang) % Jumlah (orang) % Jumlah (orang) % 1 Tidak lulus SD - - - - - - 2 SD 2 2 - - 2 2 3 SLTP 7 7 - - 7 7 4 SMU/SMK 38 38 2 2 40 40 5 Perguruan Tinggi 46 46 5 5 51 51 Total 100 100

Sumber : Data kuesioner diolah

Komposisi Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden dengan tingkat pendapatan per bulannya lebih dari Rp. 2.000.000 mendominasi jumlah pengunjung dikawasan ekowisata tangkahan yaitu sebesar 30%. Seperti yang dikemukakan oleh Yoeti (2008) bahwa bila pendapatan rumah tangga meningkat maka persentase untuk perjalanan wisata juga meningkat. Hal yang menarik disini dapat dilihat pada tabel 4 bahwa responden dengan penghasilan kurang dari Rp. 500.000 lebih tinggi persentasenya dibandingkan dengan yang tingkat pendapatan Rp. 1.000.000 – Rp. 1.500.000, ini dikarenakan sebagian besar responden berasal dari daerah yang tidak jauh dari kawasan wisata ini, namun ada juga responden dengan tingkat pendapatan yang kurang dari Rp. 500.000 berasal dari daerah yang cukup jauh dari kawasan wisata ini, misalnya saja Faisal dengan asal kedatangan dari kota Medan yang menempuh jarak 3-4 jam untuk sampai ke kawasan wisata ini. Ia mengatakan bahwa kedatangannya ke kawasan ini sudah beberapa kali dan ia mengaku sangat menikmati keindahan alam disini, oleh karena itu ia sengaja menyisihkan sebagian penghasilannya untuk kembali berkunjung di kawasan wisata ini.

Tabel 4. Rekapitulasi data responden berdasarkan tingkat pendapatan

No Tingkat

Pendapatan

Lokal Mancanegara Total

Jumlah (orang) % Jumlah (orang) % Jumlah (orang) % 1 < 500.000 18 18 - - 18 18 2 500.000 – 1.000.000 14 14 - - 14 14 3 1.000.000 – 1.500.000 17 17 - - 17 17 4 1.500.000 – 2.000.000 21 21 - - 21 21 5 > 2.000.000 23 23 7 7 30 30 Total 100 100

Sumber : Data kuesioner diolah

Komposisi Responden Berdasarkan Daerah Kedatangan

Berdasarkan hasil rekapitulasi kuesioner seperti tampak pada Tabel 5, responden yang berkunjung ke kawasan ekowisata tangkahan didominasi dari daerah Kotamadya Medan yaitu sebesar 50%. Secara logika dengan kondisi aksesibilitas yang kurang baik menuju kawasan wisata ini kemungkinan pengunjung yang datang hanya berasal dari daerah yang letaknya tidak jauh dari kawasan wisata ini. Hal ini berarti ada faktor yang menjadi bahan pertimbangan bagi pengunjung untuk memilih kawasan ekowisata tangkahan sebagai tujuan wisatanya. Dari hasil wawancara yang telah dilakukan sebagian besar responden tertarik dengan potensi yang ada dikawasan ekowisata ini yang tidak dimiliki oleh kawasan wisata sejenisnya.

Kota Medan merupakan kota terbesar ke 3 di Indonesia. Sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia tentunya berbagai jenis aktifitas manusia berkumpul di kota tersebut, dengan gaya hidup yang serba instant membuat masyarakat dikota besar cenderung mencari tempat berlibur yang masih alami sebagai tujuan wisatanya, ini sesuai dengan pernyataan Hector Ceballos-Lascurain dalam Hakim

daerah alamiah yang relatif belum terganggu atau terkontaminasi, dimana tujuan utamanya yakni mempelajari, mengagumi dan menikmati pemandangan alam dan kekayaan hayati yang dikandungnya, seperti hewan dan tumbuhan serta budaya lokal yang ada di sekitar kawasan.

Tabel 5. Rekapitulasi data responden berdasarkan daerah asal kedatangan

No Daerah asal

kedatangan (Kab/kota/Negara)

Lokal Mancanegara Total

Jumlah (orang) % Jumlah (orang) % Jumlah (orang) % 1 Binjai 15 15 - - 15 15 2 Deli Serdang 4 4 - - 4 4 3 Langkat 30 30 - - 30 30 4 Langsa 1 1 - - 1 1 5 Medan 43 43 - - 43 43 6 Australia - - 3 3 3 3 7 Jerman - - 2 2 2 2 8 Polandia - - 2 2 2 2 Total 100 100

Sumber : Data kuesioner diolah

Komposisi Responden Berdasarkan Jenis Kendaraan yang Digunakan

Pada umumnya responden yang melakukan kunjungan ke Kawasan Ekowisata Tangkahan menggunakan kendaraan pribadi dengan persentase sebesar 70% dari jumlah total responden. Jenis kendaraan pribadi yang digunakan pada umumnya berupa mobil walaupun sebagian ada yang menggunakan sepeda motor. Untuk persentase jenis kendaraan lain yang digunakan responden dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 6. Rekapitulasi data responden berdasarkan jenis kendaraan yang digunakan

No Daerah asal

kedatangan

Lokal Mancanegara Total

Jumlah (orang) % Jumlah (orang) % Jumlah (orang) % 1 Kendaraan Pribadi 70 70 - 70 70 2 Kendaraan Sewa/Carteran 16 16 7 7 23 23 3 Kendaraan Umum 7 7 - - 7 7 4 Kendaraan Milik Instansi - - - - - - Total 100 100

Sumber : Data kuesioner diolah

Komposisi Responden Berdasarkan Cara Melakukan Kunjungan

Berdasarkan hasil yang diperoleh seperti tampak pada tabel 6 bahwa responden yang melakukan kunjungan ke kawasan wisata ini adalah berkelompok dengan jumlah anggota paling banyak 15 orang dan paling sedikit 2. sedangkan responden yang berkunjung bersama rombongan keluarga yaitu sebesar 33% dan responden yang datang sendiri ke kawasan ini yaitu hanya 1%.

Tabel 7. Rekapitulasi data responden berdasarkan cara melakukan kunjungan No Cara melakukan

kunjungan

Lokal Mancanegara Total

Jumlah (orang) % Jumlah (orang) % Jumlah (orang) % 1 Sendiri 1 1 - - 1 1 2 Berkelompok 59 59 7 7 66 66 3 Rombongan Keluarga 33 33 - - 33 33 Total 100 100

Sumber : Data kuesioner diolah

Analisis Regresi Linier Berganda

Variabel yang diuji pada analisis regresi linier berganda ini yaitu atraksi sebagai independen variabel yang pertama (x1), fasilitas sebagai independen variabel kedua (x2) dan aksesibilitas sebagai independen variabel ketiga (x3), sedangkan pada dependen variabel yaitu kepuasan pengunjung (Y). Dari hasil

analisis yang telah dilakukan seperti tampak pada lampiran 7 maka diperoleh persamaan regresinya yaitu sebagai berikut :

Y = a0+b1X1+b2X2+b3X3

Y = 7.053 + 0.093x1 + 0.035x2+0.333 x 3

Pada persamaan diatas tampak nilai konstanta sebesar 7.053, secara matematis nilai konstanta ini menyatakan bahwa pada saat atraksi wisata, fasilitas dan aksesibilitas bernilai nol (0), maka kepuasan pengunjung memiliki nilai 7.053. Nilai b1 = 0.093 untuk variabel x1 (atraksi wisata) yang bertanda positif

berarti memiliki hubungan yang searah artinya bahwa setiap atraksi naik sebesar 100% maka akan meningkatkan kepuasan pengunjung sebesar 9.3%. Nilai b2 =

0.035 untuk variabel x2 (fasilitas wisata) yang bertanda positif berarti memiliki hubungan yang searah yang artinya bahwa setiap Fasilitas naik sebesar 100% maka akan meningkatkan kepuasan pengunjung sebesar 3.5% dan nilai b = 0.333 3

untuk variabel x3 (aksesibilitas) yang bertanda positif berarti memiliki hubungan yang searah yang artinya bahwa setiap aksesibilitas naik sebesar 100% maka akan meningkatkan kepuasan pengunjung sebesar 33.3%. Untuk lebih jelasnya hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran.

Berdasarkan hasil perhitungan (lampiran 7), diperoleh angka korelasi antara atraksi wisata, fasilitas wisata dan aksesibilitas terhadap kepuasan pengunjung sebesar 0.483 yang artinya, hubungan ketiga variabel tersebut cukup kuat. Korelasi positif menunjukkan bahwa hubungan antara atraksi wisata, fasilitas wisata dan aksesibilitas searah. Artinya , jika atraksi wisata, fasilitas wisata dan aksesibilitas semakin baik maka kepuasan pengunjung akan meningkat.

Untuk mengetahui tingkat signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial atau sendiri – sendiri maka dilakukan uji t. Hubungan antara variabel atraksi wisata, fasilitas wisata dan aksesibilitas dengan kepuasan pengunjung signifikan atau tidak, dapat dilihat dari angka probabilitas (nilai signifikansi). Jika nilai signifikansi masing – masing variabel (> 0.05 atau 5%) maka variabel tersebut tidak signifikan (nyata) pengaruhnya. Demikian sebaliknya, jika nilai signifikansi masing – masing variabel (< 0.05 atau 5%) maka variabel tersebut dinyatakan signifikan pengaruhnya.

Dari hasil analisis uji t dengan SPSS yang dapat dilihat pada lampiran 7 menunjukkan bahwa untuk variabel atraksi wisata dan fasilitas nilai signifikansinya yaitu 0.261 dan 0.641 (> 0.05) artinya bahwa variabel atraksi dan fasilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pengunjung di kawasan ekowisata tangkahan. Sedangkan untuk variabel aksesibilitas, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0.000 (< 0.05) yang artinya variabel aksesibiltas berpengaruh nyata terhadap kepuasan pengunjung di kawasan tersebut.

Untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan atau bersama – sama dilakukan uji F. Adapun hasil dari uji F dengan menggunakan SPSS dapat dilihat pada lampiran 7.

Dari uji ANOVA atau uji F, diperoleh Fhitung sebesar 9.718 dengan tingkat

signifikansi 0.000. Selanjutnya dibandingkan dengan Ftabel, dengan didasarkan

pada dk pembilang = k dan dk penyebut = (n-k-1) maka diperoleh Fhitung > Ftabel

(9.918 > 3.94) atau sig F < 5% ( 0.000 < 0.05). Maka koefisien korelasi ganda yang diuji tersebut adalah signifikan. Artinya bahwa secara simultan atau bersama - sama variabel atraksi, fasilitas dan aksesibilitas berpengaruh signifikan terhadap

kepuasan pengunjung (Y). Dengan ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis dari penelitian ini dapat terbukti.

Berdasarkan hasil penelitian yang dapat dilihat pada lampiran 7 diperoleh R Square untuk Y (kepuasan pengunjung) adalah 0.233. Hal ini berarti 23.3% variabel kepuasan pengunjung (Y) dipengaruhi oleh variabel atraksi (x1), fasilitas (x2) dan aksesibilitas (x3) secara bersama-sama atau serentak terhadap variabel Y (kepuasan pengunjung) dan sisanya sebesar 76.7% ditentukan oleh variabel atau faktor lain. Secara mungkin variabel lain yang berpengaruh namun tidak diteti dalam penelitian ini yaitu: pelayanan, tarif masuk di kawasan wisata, keramah tamahan masyarakat sekitar kawasan wisata dan sebagainya. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Suwantoro (1997) bahwa tarif masuk serta keramah tamahan masyarakat sekitar kawasan adalah faktor yang mempengaruhi penentuan pilihan daerah tujuan wisata.

Objek dan Atraksi Wisata di Kawasan Ekowisata Tangkahan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh bahwa objek yang paling diminati pengunjung di Kawasan Ekowisata Tangkahan adalah sungai dengan persentase sebesar 34%. Sedangkan yang paling kecil persentasenya yaitu objek Gua yang hanya sebesar 9% dari total seluruh responden. Untuk lebih jelasnya tampak pada tabel dibawah ini.

Tabel 8. Rekapitulasi penilaian responden terhadap objek wisata di Tangkahan

No Objek wisata Lokal Mancanegara Total

Jumlah (orang) % Jumlah (orang) % Jumlah (orang) % 1 Air terjun 19 19 - - 19 19 2 Gua 7 7 2 2 9 9 3 Pantai Kupu – kupu 21 21 - - 21 21 4 Sungai 32 32 2 2 34 34 5 Gajah 14 14 3 3 17 17 Total 100 100

Sumber : Data kuesioner diolah

Objek wisata yang juga disebut sebagai daya tarik wisata merupakan potensi yang menjadi pendorong kehadiran pengunjung ke suatu daerah tujuan wisata. Dalam kedudukannya yang sangat menentukan itu maka daya tarik wisata tersebut harus dikelola secara profesional sehingga tingkat kunjungan di kawasan wisata tersebut menjadi lebih meningkat. Di Tangkahan dengan kondisi alamnya yang masih alami menjadi salah satu ciri khas yang dimiliki kawasan ini yang berbeda dengan kawasan lainnya. Sungai yang menjadi objek yang paling diminati pengunjung hendaklah dijaga kebersihannya agar pengunjung yang datang berkeinginan untuk kembali ke Tangkahan. Hal ini sesuai dengan pendapat Suwantoro (1997) yang mengatakan bahwa pada umumnya daya tarik suatu objek wisata alam mempunyai daya tarik tinggi karena keindahan alam pegunungan, sungai, pantai, pasir, hutan dan sebagainya.

Atraksi wisata yang ada dalam penelitian ini yaitu camping (berkemah), caving (kegiatan menelusuri gua), tubing ( kegiatan menelusuri sungai dengan ban karet besar), trekking (kegiatan menelusuri hutan) dan elephant bathing (memandikan gajah). Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa atraksi wisata yang paling diminati pengunjung di Kawasan Ekowisata Tangkahan adalah tubing dengan persentase peminat sebanyak 41%. Beberapa

responden mengatakan bahwa mereka sengaja datang ke kawasan ini memang untuk menikmati tubing karena memberikan tantangan dan kenikmatan tersendiri. Ada dua jalur yang dapat kita pilih untuk menikmati tubing ini yaitu jalur pertama letaknya tidak jauh dari Visitor center, sedangkan untuk jalur kedua dapat letaknya agak jauh sehingga mengharuskan kita untuk berjalan kaki sambil membawa peralatan tubing yaitu berupa ban besar yang dapat menampung 2 orang diatasnya. Letak lokasi untuk memulai tubing kali ini dekat dengan penangkaran gajah yang ada di Tangkahan, sehingga sebelum melakukan tubing pengunjung dapat melihat gajah–gajah tersebut. Atraksi yang memiliki persentase tertinggi kedua setelah tubing yaitu camping. Beberapa turis yang datang ke kawasan ini akan memilih camping sebagai salah satu kegiatan wisatanya. Ada paket–paket wisata yang ditawarkan oleh pihak pengelola dalam hal ini LPT kepada pengunjung sehingga kita dapat menikmati beberapa atraksi wisata yang ada dengan harga yang sudah ditentukan didampingi seorang guide atau pemandu. Berikut nilai persentase minat responden terhadap atraksi yang ada di Kawasan Ekowisata Tangkahan seperti yang tampak pada tabel di bawah ini.

Tabel 9. Rekapitulasi penilaian responden terhadap atraksi wisata di Tangkahan

No Atraksi wisata Lokal Mancanegara Total

Jumlah (orang) % Jumlah (orang) % Jumlah (orang) % 1 Camping 23 23 - - 23 23 2 Caving 2 2 2 2 2 2 3 Tubing 41 - - - 41 41 4 Trekking 11 11 4 4 15 15 5 Elephant bathing 16 16 1 1 17 17 Total 100 100

Fasilitas Wisata di Tangkahan

Fasilitas wisata merupakan sumberdaya alam dan sumber daya buatan manusia yang mutlak dibutuhkan oleh wisatawan dalam perjalanannya di daerah tujuan wisata. Pembangunan fasilitas wisata di daerah tujuan wisata harus disesuaikan dengan kebutuhan wisatawan.

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh terhadap 100 responden di Kawasan Ekowisata Tangkahan, keseluruhannya menginginkan penambahan beberapa fasilitas. Salah seorang pengunjung mengatakan bahwa fasilitas yang ada saat ini kurang lengkap dengan kondisi yang tidak terawat, ia mengatakan toilet sebagai fasilitas yang paling sering digunakan pengunjung hendaknya terjaga dengan baik namun pada kenyataannya untuk menggunakan fasilitas tersebut pengunjung dikenakan biaya sebesar Rp. 1.000 tiap kali masuk. Hal ini disayangkan oleh salah seorang pengunjung bernama Nindi Wijaya yang mengaku telah beberapa kali berkunjung ke tempat ini. Ia mengatakan ada baiknya biaya-biaya penggunaan fasilitas umum itu dibebankan pada biaya-biaya masuk kawasan wisata. Hal ini tentu akan menjadi masukan bagi pihak pengelola untuk mempertimbangkan saran dari pengunjung agar kedepannya menjadi lebih baik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa fasilitas-fasilitas yang perlu ditambahkan di Kawasan Ekowisata Tangkahan menurut persepsi pengunjung yaitu : mushola permanen, toilet permanen, arena outbond, rumah makan yang menjual makanan dan minuman, toko souvenir (tabel 10). Khusus untuk toko souvenir pengunjung lokal maupun mancanegara menginginkan ditawarkannya produk buatan masyarakat sekitar Kawasan Ekowisata Tangkahan yang memiliki kekhasan tersendiri, bahkan makanan khas daerah tersebut. Sehingga diharapkan

nantinya dengan keikutsertaan masyarakat terhadap perkembangan kawasan wisata tersebut dapat menimbulkan rasa saling memiliki dan keinginan untuk menjaga keberadaan kawasan ekowisata karena berpengaruh terhadap pendapatan mereka, hal tersebut sesuai dengan literatur Departemen Kebudayaan dan Pariwisata dan WWF (2009) bahwa membantu secara langsung perekonomian masyarakat lokal (nilai ekonomi) merupakan aspek kunci dalam ekowisata.

Tabel 10. Fasilitas wisata yang perlu ditambahkan menurut persepsi pengunjung

No Fasilitas wisata Lokal Mancanegara Total

Jumlah (orang) % Jumlah (orang) % Jumlah (orang) % 1 Toko souvenir 49 49 4 4 4 4 2 Toilet 18 18 - - 18 18 3 Musholah 15 15 - - 15 15 4 Rumah makan 8 8 - - 8 9 5 Arena outbond 3 3 3 3 6 6 Total 100 100

Sumber : Data kuesioner diolah

Berdasarkan skala prioritas dengan memilih 3 besar fasilitas yang perlu ditambahkan di kawasan ekowisata Tangkahan maka hasilnya yaitu toko souvenir dengan jumlah persentase yang paling besar (53%) urutan kedua yaitu fasilitas toilet dengan persentase sebesar (18%) dan yang terakhir yaitu musholah dengan persentase sebesar 15%. Untuk wisatawan mancanegara 4 orang memilih toko souvenir sebagai fasilitas wisata yang perlu ditambahkan. Dari hasil wawancara yang telah dilakukan di lapangan wistawan mancanegara tersebut memberi masukan sebaiknya terdapat cinderamata khas tangkahan yang dapat berupa barang-barang kerajinan hasil masyarakat setempat yang tentunya berbeda dengan daerah lain dan juga makanan khas daerah yang juga dapat ditawarkan kepada para pengunjung yang datang.

Dokumen terkait