• Tidak ada hasil yang ditemukan

Produksi Alat Peraga Montessori untuk Keterampilan Berhitung

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.3 Produksi Alat Peraga Montessori untuk Keterampilan Berhitung

Peneliti membuat desain alat peraga dan album pembelajaran Montessori berdasarkan kajian materi dan data analisis kebutuhan siswa. Langkah selanjutnya adalah mengumpulkan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat alat peraga dan album pembelajaran Montessori. Bahan-bahan yang sudah terkumpul kemudian diproses menjadi produk.

4.3.1 Desain Alat Peraga Montessori

Alat peraga didesain berdasarkan lima kriteria alat peraga, yaitu (1) menarik, (2) bergradasi, (3) auto correction, (4) auto education, dan (5) kontekstual. Kriteria menarik tampak pada warna-warna yang digunakan pada alat peraga papan bilangan bulat yaitu warna merah untuk batu positif dan merah putih untuk batu negatif. Kriteria gradasi terdapat pada penggunaan alat yang melibatkan indera peraba dan indera penglihatan serta alat yang dapat digunakan pada jenjang kelas I sampai VI. Kriteria auto correction terdapat pada lubang papan yang hanya dapat ditempati oleh satu batu dan kartu soal yang memuat kunci jawaban. Kriteria auto education terdapat pada alat peraga papan bilangan bulat yang dapat digunakan siswa secara mandiri serta dapat melatih kemampuan siswa untuk berhitung bilangan bulat. Kriteria kontekstual terdapat pada pemanfaatan potensi lokal di lingkungan sekolah sebagai bahan dasar pembuatan alat peraga yaitu batu dan papan kayu jati. Untuk itu peneliti mengembangkan alat peraga Montessori dari bahan batu dan kayu jati. Pengembangan alat peraga Montessori untuk keterampilan berhitung bilangan bulat terdiri dari beberapa alat, yaitu (1) papan bilangan bulat, (2) batu positif dan batu negatif, (3) kotak batu,

37 dan (4) kartu soal. Proses pengolahan kayu jati menjadi papan bilangan bulat, kotak batu, dan kotak kartu dilakukan oleh tukang kayu sesuai dengan ukuran yang telah ditetapkan oleh peneliti. Biaya yang diperlukan untuk membuat alat peraga papan bilangan bulat adalah Rp 250.000,00.

4.3.1.1 Papan bilangan bulat

Papan bilangan bulat dibuat dari bahan kayu jati tua dengan ukuran panjang 33cm, lebar 33cm, dan ketebalan 2cm. Papan bilangan bulat diberi 100 lubang dengan diameter masing-masing lubang + 2cm dan kedalaman + 0,75cm. Pembuatan lubang dilakukan dengan cara mengebor papan kayu dari titik pusat setiap kotak. Ukuran setiap lubang dibuat sedemikian rupa agar muat ditempati oleh satu batu sebagai salah satu pengendali kesalahan dari alat peraga. Setelah melalui proses pengeboran, papan kayu jati dihaluskan permukaannya menggunakan amplas. Selanjutnya, papan kayu diberi cat plitur agar bisa tahan lama lalu dijemur sampai kering.

4.3.1.2 Batu positif dan batu negatif

Untuk menjelaskan konsep bilangan bulat peneliti membagi batu menjadi dua macam yakni batu positif dan batu negatif. Ukuran batu disesuaikan dengan ukuran lubang pada papan bilangan. Bentuk batu bervariasi sesuai dengan bentuk alaminya. Pewarnaan batu dilakukan berdasarkan keinginan siswa. Menurut siswa kelas IVA, warna merah cocok untuk batu positif dan warna putih cocok untuk batu negatif. Selanjutnya peneliti memberi cat warna merah untuk batu positif, sedangkan untuk batu negatif peneliti menggunakan jenis batu alam yang berwarna putih alami. Jumlah batu positif ada 100 dan jumlah batu negatif ada 100. Batu positif dan batu negatif ditempatkan pada wadah bernama kotak batu.

38 4.3.1.3 Kotak batu

Kotak batu digunakan sebagai tempat untuk menyimpan batu positif dan batu negatif. Kotak batu dibuat dari bahan kayu jati. Ukuran kotak batu memiliki panjang 20cm, lebar 10cm, dan tinggi 9cm. Bagian dalam kotak batu disekat menjadi dua bagian untuk batu positif dan batu negatif. Untuk pembuatan tutup kotak batu, peneliti juga memanfaatkan bahan kayu jati. Tutup kotak batu dibuat sedemikian rupa dengan ukuran panjang dan lebar yang sama dengan kotak sehingga pas ketika dipasangkan. Pada tutup kotak juga diberi papan pengganjal untuk mencegah tutup jatuh ketika diangkat dengan posisi agak miring.

4.3.1.4 Kartu soal

Peneliti membuat 60 kartu soal yang dibagi menjadi sepuluh kategori berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai antara lain (1) pengenalan bilangan bulat, (2) penjumlahan bilangan bulat positif dengan positif, (3) penjumlahan bilangan bulat positif dengan negatif, (4) penjumlahan bilangan bulat negatif dengan positif, (5) penjumlahan bilangan bulat negatif dengan negatif, (6) pengurangan bilangan bulat positif dengan positif, (7) pengurangan bilangan bulat positif dengan negatif, (8) pengurangan bilangan bulat negatif dengan positif, (9) pengurangan bilangan bulat negatif dengan negatif, dan (10) operasi hitung campuran bilangan bulat. Kartu soal dibuat dengan ukuran panjang 7,5cm dan lebar 7cm. Kertas yang digunakan untuk mencetak kartu soal jenisnya ivory. Huruf yang digunakan pada kartu soal berjenis Raavi dengan ukuran 28pt. Pada setiap kartu soal diberi label pada pojok kanan atas mulai dari A.1 sampai dengan J.10 dengan tujuan agar siswa mampu meletakkan kartu secara urut. Pada bagian belakang kartu soal terdapat kunci jawaban sebagai alat pengendali kesalahan. Kartu soal dikemas dalam sebuah kotak kartu dan diberi kartu sekat dengan label untuk membedakan setiap kategori soal. Kotak kartu terbuat dari bahan kayu jati dengan ukuran panjang 10cm, lebar 8cm, tinggi depan 5cm, dan tinggi belakang 7,5cm. Perbedaan tinggi antara bagian depan dengan belakang kotak kartu bertujuan agar siswa mudah mengambil kartu soal.

39 Operasi hitung penjumlahan dan pengurangan pada bilangan bulat memiliki lima sifat. Meskipun demikian, produk hasil penelitian pengembangan ini lebih menekankan empat sifat, yaitu (1) tertutup, (2) komutatif, (3) identitas, dan (4) invers. Sifat tertutup tampak pada proses pengerjaan soal menggunakan alat peraga papan bilangan bulat yang selalu menghasilkan bilangan bulat juga. Sifat komutatif tampak pada penjumlahan batu dengan nilai yang berbeda dan jika ditukar maka hasilnya akan tetap sama. Hal tersebut juga bisa ditemui pada kartu soal yang telah disiapkan. Sifat identitas tampak pada penjumlahan dan pengurangan batu dengan bilangan nol (0) akan selalu menghasilkan bilangan itu sendiri. Unsur invers terdapat pada batu positif yang jika dipasangkan dengan batu negatif hasilnya selalu nol (0) dan tidak akan merubah nilai awalnya.

4.3.2 Album Pembelajaran Montessori

Album pembelajaran Montessori bukanlah album dalam pengertian sehari- hari yang berarti seperangkat map untuk menyimpan foto-foto melainkan bentuk rencana pembelajaran menurut Montessori. Album pembelajaran papan bilangan bulat mencakup sembilan indikator yang telah ditetapkan oleh peneliti sesuai dengan SK dan KD. Peneliti mengembangkan album pembelajaran yang mengandung komponen, yaitu (1) tujuan langsung, (2) syarat, (3) usia, (4) alat peraga, dan (5) presentasi. Tujuan langsung merupakan tujuan pembelajaran yang harus dicapai sesuai dengan indikator yang ditetapkan. Syarat pada album pembelajaran merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh siswa sebelum mempelajari materi. Usia adalah batasan minimal umur seorang siswa dalam mempelajari materi. Pada album pembelajaran juga disebutkan alat peraga yang digunakan beserta gambarnya. Bagian presentasi terdiri dari langkah– langkah penggunaan alat peraga dalam kegiatan pembelajaran secara detil beserta gambarnya. Tersedianya gambar pada album pembelajaran dimaksudkan agar album pembelajaran mudah dipahami oleh pembacanya.

Album pembelajaran papan bilangan bulat terdiri dari sembilan presentasi. Penulisan album pembelajaran menggunakan jenis huruf Arial dengan ukuran 12pt. Album pembelajaran papan bilangan bulat dicetak menggunakan kertas

40 HVS 80gsm dan dijilid sampul buffalo warna merah. Rincian album pembelajaran papan bilangan bulat dapat dilihat di lampiran 8 halaman 84.

Dokumen terkait