• Tidak ada hasil yang ditemukan

produksi padi (ton)

Dari grafik dapat kita lihat bahwa luas luas lahan sawah yang menurun juga ikut mempengaruhi produksi padi di Kabupaten Deli Serdang. Pada data (lampiran 4) menunjukkan dari tahun 1999-2008 lahan sawah di Kabupaten Deli Serdang

cenderung menurun sejak tahun 1999-2008. di dalam (lampiran 4) terdapat penambahan luas lahan yaitu terjadi pada tahun 2000 ke 2001 tetapi penambahan luas lahan ini tidak sebanding dengan penurunan luas lahan sebelumnya.

Demikian halnya dengan produksi padi sejak tahun 1999-2008 penurunaan produksi padi mengalami penurunan dimana sejalan dengan penurunan luas lahan sawah. Penurunan luas lahan sawah yang terjadi pada tahun 2002 sebesar 19% juga ikut mempengaruhi jumlah produksi panen padi yang juga ikut menurun yaitu sebesar 18% hal ini terus terjadi hingga tahun-tahun berikutnya yang mengalami penurunan luas lahan. Dengan demikian alih fungsi lahan sawah dapat menyebabkan penurunan produksi padi sehingga dapat mengancam di Kabupaten Deli Serdang sendiri secara khusus dan juga dapat mengancam tingkat ketahanan pangan di Sumatera Utara.

Luas lahan sawah dan produksi padi Kabupaten Deli Serdang dari tahun 2010 sampai 2014 atau lima tahun mendatang merupakan suatu hasil proyeksi luas lahan dan produksi padi pada tahun sebelumnya. Luas lahan sawah dan produksi padi pada tahun 2015 diramalkan dari data luas lahan sawah dan produksi padi selama sebelas tahun terakhir yaitu dari tahun 1999-2009 tabel menunjukkan luas lahan sawah dan produksi padi Kabupaten Deli Serdang dari tahun 1999 sampai 2009

Tabel 8. Luas Lahan Sawah dan Produksi Padi Kabupaten Deli Serdang Tahun 1999-2009

Sumber: data di olah

Luas lahan sawah dan produksi padi Kabupaten Deli Serdang di peroleh dari suatu hasil metode proyeksi yang di analisis dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana melalui program SPSS (Statistical Product and Service Solution). a. Proyeksi Luas Lahan Sawah Kabupaten Deli Serdang tahun 2014

hasil estimasi data luas lahan di Kabupaten Deli Serdang padatahun 1999-2009 adalah sebagai berikut:

y = 74.373,273 – 658,455 (x) R2 = 0,203

persamaan tersebut memperlihatkan bahwa setiap bertambah 1 tahun luas lahan sawah di Kabupaten Deli Serdang cenderung berkurang sebesar 658,455 Ha. Dengan menggunakan estimasi tersebut dapat ditentukan proyeksi luas lahan sawah Kabupaten Deli Serdang tahun 2014 seluas 67.788,723 Ha. Artinya luas lahan sawah di Kabupaten Deli Serdang menurun dalam kurun waktu lima tahun sejak tahun 2009 seluas 6.947,2723 Ha.

Alih fungsi lahan yang terjadi di Kabupaten Deli Serdang sejak tahun 1999 No Tahun Notasi Tahun (x) Luas Lahan (Ha) (y) Produksi (Ton) (y)

1 1999 -5 82.266 414.476 2 2000 -4 79.071 402.281 3 2001 -3 81.425 408.983 4 2002 -2 68.361 344.947 5 2003 -1 72.304 388.603 6 2004 0 68.126 371.331 7 2005 1 69.889 358.887 8 2006 2 74.237 383.540 9 2007 3 74.322 386.542 10 2008 4 73.369 381.955 11 2009 5 74.736 388.595

Kabupaten Deli Serdang maka di proyeksikan pada tahun 2014 (lima tahun kedepan) luas lahan sawah di kabupaten Deli Serdang sebesar 67.788,723 Ha. Artinya, apabila sejak tahun 2009 sampai dengan 2014 tidak ada tindakan tegas dari pemerintah Kabupaten Deli Serdang dalam memperbaiki luas lahan sawah maka lahan sawah Kabupaten Deli Serdang akan berkurang seluas 6.947,2723 ha atau dalam persen sebesar 10,24% luas lahan sawah yang di alih fungsikan penggunaannya dari pertanian padi sawah ke pertanian non padi sawah atau ke non pertanian.

b. Proyeksi Produksi Padi Kabupaten Deli Serdang 2014

Berdasarkan lampiran data luas lahan maka tingkat proruksi padi di hitung dengan:

Produksi Padi = Luas Lahan x Produktifitas

Persamaan tersebut memperlihatkan bahwa setiap tahunnya produksi padi di Kabupaten Deli Serdang cenderung mengalami penurunan. Penurunan tesebut berkurang sebesar 24140,488 ton.dari tahun 2009 ke 2010

Proyeksi produksi padi Kabupaten Deli Serdang tahun 2014 seperti yang terlihat pada (lampiran 9) yaitu: 350.823,8367 ton. Terlihat bahwa proyeksi produksi padi juga mengalami penurunan dalam kurun waktu lima tahun. Dimana pada tahun 2009 produksi padi sebanyak 388.595 ton sedangkan pada tahun 2014 setelah di proyeksi produksinya sebanyak 350.823,8367 sehingga tedapat penurunan sebanyak 37.771,11633 ton.

Alih fungsi lahan yang terjadi sejak tahun 1999 – 2009 telah menyebabkan bekurangnya luas lahan sawah dan juga bepengaruh terhadap produksi padi yang juga mengalami penurunan. Diproyeksi produksi padi berkurang sebesar 63.652,1633 Ton tahun 2014 atau bekurang sekitar 15,35%. Akibat dari alih fungsi lahan yang menyebabkan turunnya produksi padi sawah. Diproyeksikan akibat alih fungsi lahan

produksi padi akan berkurang sebesar 15,35% dari produksi padi tahun 1999 kondisi ini pulalah yang dapat mengancam ketahanan pangan apabila laju alih fungsi lahan sawah ini tidak dapat di kendalikan.

Dampak Alih Fungsi Lahan terhadap Produksi dan Kecukupan Pangan Di Kabupaten Deli Serdang

Pengalih fungsian lahan sawah sangat berdampak buruk terhadap produksi padi sawah. Pengalih fungsian lahan sawah ke lahan pertanian lain ataupun ko non pertanian hanya menguntugkan pemilik lahan saja tetapi dampak dari pengalih fungsian tersebut dapat mengancam produksi padi sawah yang juga berdampak pada tingkat ketahanan pangan yang ada di Deli Serdang. Akibat pengalih fungsian lahan tersebut swsembada beras di Kabupaten Deli Sedang terus mengalami penurunan. Pengalih fungsian lahan sawah yang tidak terkendali dan juga populasi masyarakat yang terus bertambah mengakibatkan tingkat kebutuhan akan beras juga semakin tinggi.

Berdasarkan data BPS ( Badan Pusat Statistika ) tahun 1999 bawa jumlah penduduk Kabupaten Deli Serdang berjumlah 1.339.977 jiwa. Penduduk Deli Serdang terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2004 jumlah penduduk menjadi 1.539.696 jiwa.dari data ini dapat kita lihat bahwa jumlah penduduk selama lima tahun terakhir mengalami pertambahan sabesar 199.719 jiwa.

Berdasarkan proyeksi jumlah penduduk dengan menggunakan persamaan regresi yaitu:

Pt = Po(1 + 0,029)n

berdasarkan persamaan ini dapat kita lihat bahwa jumlah penduduk di Kabupaten Deli Serdang setiap tahunnya terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun

Proyeksi jumlah penduduk Kabupaten Deli Serdang pada tahun 2014 yaitu 2.063.715 jiwa terlihat bahwa proyeksi jumlah penduduk cenderung mengalami peningkatan selama sepuluh tahun terakhir sejak tahun 2008 sebanyak 3.252.284 jiwa.

Pertumbuhan penduduk yang umumnya terus bertambah menyebabkan jumlah kebutuhan pangan juga ikut bertambah dan tidak sejalan dengan tingkat produksi padi yang cenderung mengalami penurunan setiap tahunnya. Disebabkan oleh semakin berkurangnya luas lahan sawah yang ada di Kabupaten Deli Serdang. Dalam hal ini apabila tingkat pertumbuhan penduduk tidak sejalan dengan peningkatan produksi padi maka masyarakat Kabupaten Deli Serdang akan mengalami kerisis pangan.

Tingkat kebutuhan Kabupaten Deli Serdang pada tahun 2004 sebanyak 209.398,656 Ton dengan tingkat produksi beras sebanyak 241.365,15 Ton di tahun ini Kabupaten Deli Serdang masih memproleh kelebihan beras yaitu sebesar 31.966,494 ton yang menggunakan rumus kecukupan pangan perhitungan sebagai berikut:

Kecukupan Pangan = Produksi – Konsumsi

Setiap tahunnya tingkat kebutuhan pangan di Kabupaten Deli Serdang terus mengalami peningkatan dimana sejalan dengan semakin banyaknya jumlah penduduk di Kabupaten Deli Serdang pada tahun 2007 Deli Serdang mengalami peningkatan kebutuhan pangan sebanyak 251.252,3 Ton. Sedangkan tingkat kebutuhan Deli Serdang tiap tahun mengalami peningkatan sejalan dengan semakin tingginya tingkat pertumbuhan penduduk. Menurut data apabila jumlah penduduk semakin besar dan jumlah luas lahan sawah terus mengalami penurunan maka di perkirakan mulai tahun 2010 Deli Serdang akan mengalami kerisis pangan hal ini dapat di lihat pada (Lampiran 16). Dalam data tersebut dapat terlihat pada tahun 2010 Kabupaten Deli Serdang mengalami Krisis Pangan dimana tingkat kecukupan pangan tidak sebanding lagi dengan jumlah produksi beras yaitu sebesar -13.442,75921ton. Apabila hal ini

terus terjadi hingga tahun 2014 kedepan maka Kabupaten Deli Serdang mengalami kekurangan pangan sebesar -52629,74615 Ton. Apabila ini dibiarkan terus menerus tanpa ada perubahan yang dilakukan pemerintah maka Kabupaten Deli Serdang akan mengalami krisis pangan yang berkepanjangan.

Tingkat pertumbuhan penduduk Sumatera Utara yang semakin tinggi dari tahun ke tahun. Berdasarkan proyeksi jumlah penduduk dengan menggunakan persamaan regresi yaitu:

Pt = Po ( 1 + 0,0154 )n

Berdasarkan persamaan ini dapat kita lihat bahwa jumlah penduduk di Sumatera Utara setiap tahunnya terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Proyeksi jumlah penduduk di Sumatera utara pada tahun 2014 yaitu 14.294.787 jiwa terlihat bahwa proyeksi jumlah penduduk cenderung mengalami peningkatan . akibat dari semakin bertambahnya jumlah penduduk menyebabkan jumlah kebutuhan pangan juga ikut bertambah. Tingkat kebutuhan Sumatera Utara pada tahun 2008 adalah sebanyak 1.773.755,112 ton beras sedangkan pada tahun 2014 menurut hasil perhitungan proyeksi menjadi 1944091,032 ton kebutuhan Sumatera Utara. Dalam hal ini dapat kita simpulkan bahwa tingkat kebutuhan terus bertambah sejalan dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk. Tingkat kebutuhan yang bertambah dan jumlah produksi pangan yang terus mengalami penurunan dapat mengancam tingkat kebutuhan pangan di Sumatera Utara. Kontribusi Kabupaten Deli Seradang terus mengalami penurunan hal ini yang ikut mempengaruhi tingkat kecukupan pangan dimana Kabupaten Deli Serdang merupakan salah satu daerah penyumbang bahan pangan di Sumatera Utara. Sehingga dalam hal ini perlu dukunagan dari pemerintah untuk dapat meningkatkan produksi

pangan dengan membuat program-program yang mendukung peningkatan produksi pangan tersebut

BAB VI

KESIMPULAN

Kesimpulan

1. Laju alih fungsi lahan sawah di Kabupaten Deli Sedang periode 1999 – 2009 adalah sebesar 11.91 %. atau sebesar 7.529 Ha beralih fungsi menjadi multifungsi penggunaan seperti penggunaan untuk pertanian non padi misalnya tanaman perkebunan seperti kelapa sawit, karet, dll, dan untuk penggunaan non pertanian misalnya perumahan, pemerintahan, saran trasportasi, pusat bisnis. Sejak tahun 1999 hingga 2009 laju alih fungsi tertinggi terjadi pada periode tahun 1999 – 2002 yakni sebesar 19,11% lahan sawah yang beralih fungsi.

2. Proyeksi luas lahan sawah lima tahun ke depan yakni tahun 2014 adalah 67.788,7277 Ha. Sejak tahun 2009 sampai 2014 diproyeksikan sebesar 6947,2723 Ha atau 9,2 % luas lahan sawah dialih fungsikan. Proyeksi produksi padi lima tahun ke depan yakni tahun 2014 adalah 350.823,8367Ton. Sejak tahun 2009 – 2014 diproyeksikan produksi padi akan berkurang sebesar 37.771,1633 Ton atau 9,71% dibandingkan tahun 2009.

3. Dampak dari pengalih fungsian lahan terhadap produksi padi sangat berpengaruh. Dapat dilihat dari data pada tahun 1999 luas lahan seluas 82.266 Ha dengan tingkat produksi sebanyak 414.476 Ton. Dapat disimpulkan bahwa semakin sempit lahan sawah maka tingkat produksinya akan semakin kecil. Tingkat kebutuhan pangan di Kabupaten Deli Serdang setiap tahun mengalam peningkatan hal ini di sebabkan karena jumlah penduduk yang semakin bertambah tetapi produksi terus menurun. Apabila hal ini terus terjadi maka

tingkat kesejahteraan masyarakat. Sehingga pemerintah perlu melakukan berbagai kegiatan yang dapat membantu meningkatkan kembali produksi padi di Kabupaten Deli Serdang.

Saran

Dari hasil penelitian ini dapat disarankan beberapa hal sebagai berikut : Kepada pemerintah :

1. Diharapkan pemerintah membuat peraturan daerah atau kebijakan yang lebih memihak kepada sektor pertanian khususnya lahan sawah untuk mengatasi alih fungsi lahan sawah yang dapat mengancam ketahanan pangan.

2. Diharapkan pemerintah juga mampu mengambil kebijakan yang tidak menambah laju alih fungsi misalnya kebijakan pembangunan infrastruktur dan layanan masyarakat tidak dibangun di areal pertanian.

3. Diharapkan kepada pemerintah untuk mengganti lahan sawah yang telah beralih fungsi untuk dapat mengimbangi tingkat kebutuhan masyarakat yang cenderung mengalami peningkatan.

Kepada peneliti selanjutnya:

1. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat meneliti permasalahan yang sama namun melengkapi atau menambahkan motivasi apa saja yang menjadi alasan petani mengalihfungsikan lahannya.

2. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat meneliti upaya yang perlu dilakukan untuk mengatasi laju alih fungsi lahan.

3. Diharapkan peneliti selanjutnya agar dapat melakukan penelitian terhadap ketersediaan pangan dengan melakukan pendekatan terhadap masyarakat.

Dokumen terkait