• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Alih Fungsi Dan Kesesuaian Data Lahan Sawah Di Kabupaten Deli Serdang (Studi Kasus : Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Alih Fungsi Dan Kesesuaian Data Lahan Sawah Di Kabupaten Deli Serdang (Studi Kasus : Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara)"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS ALIH FUNGSI DAN KESESUAIAN DATA

LAHAN SAWAH DI KABUPATEN DELI SERDANG

(Studi Kasus : Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara)

SKRIPSI

OLEH

DEDDY SETIAWAN

050304074

AGRIBISNIS

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

ANALISIS ALIH FUNGSI DAN KESESUAIAN DATA

LAHAN SAWAH DI KABUPATEN DELI SERDANG

(Studi Kasus : Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara)

SKRIPSI

Oleh :

DEDDY SETIAWAN

050304074

AGRIBISNIS

Skripsi Yang Merupakan Salah Satu Syarat Dalam Memperoleh Gelar Sarjana di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

Disetujui Oleh : Komisi Pembimbing

Ketua, Anggota,

DR. Ir. Tavi Supriana, MS

DR. Ir. Diana Chalil, M.Si

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

ABSTRAK

DEDDY SETIAWAN:Analisis Alih Fungsi Dan Kesesuaian Data Lahan Sawah Di Kabupaten Deli Serdang, dibimbing oleh Ibu Dr. Ir. Tavi

Supriana,MS dan Ibu Dr. Ir. Diana Chalil, MSi.

Alih fungsi lahan atau lazimnya disebut sebagai konversi lahan adalah perubahan fungsi sebagian atau seluruh kawasan lahan dari fungsinya semula (seperti yang direncanakan) menjadi fungsi lain yang menjadi dampak negatif (masalah) terhadap lingkungan dan potensi lahan itu sendiri. Alih fungsi lahan dalam artian perubahan/penyesuaian peruntukan penggunaan, disebabkan oleh faktor-faktor yang secara garis besar meliputi keperluan untuk memenuhi

kebutuhan penduduk yang makin bertambah jumlahnya dan meningkatnya jumlah kebutuhan pangan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui laju alih fungsi lahan yang terjadi didaerah penelitian, untuk mengetahui proyeksi luas lahan sawah dan produksi padi di daerah penelitian, untuk mengetahui dampak alih fungsi lahan terhadap produksi dan kecukupan pangan di daerah penelitian. Metode penelitian yang digunakan yaitu secara purposive, metode analisis data menggunakan analisis deskriptif, metode proyeksi (tren)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa :laju alih fungsi lahan yang terjadi di Kabupaten Deli Serdang adalah alih fungsi dari pertanian ke non pertanian yaitu dari komoditi padi sawah banyak beralih fungsi menjadi pemukiman , laju alih fungsi lahan sawah di Kabupaten deli serdang laju alih fungsi tertinggi terjadi pada tahun 2004. Dampak dari pengalih fungsian lahan sawah ini adalah

menurunnya produksi padi yang akan bedampak pada tingkat kecukupan pangan akibat dari semakin bertambahnya jumlah penduduk yang juga berdampak pada semakin tingginya tingkat kebutuhan pangan.

(4)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Medan, Sumatera Utara pada tanggal 25 Agustus 1986 dari Bapak Firman Sembiring dan Ibu Samaria Prangin-angin. Penulis merupakan anak Pertama dari tiga bersaudara.

Tahun 2005 penulis lulus dari SMA CAHAYA Medan, dan pada tahun yang sama masuk ke Fakultas Pertanian USU. Penulis memilih program studi Agribisnis, Departemen Agribisnis.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya yang memberikan kesempatan dan kekuatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Adapun judul penelitian ini adalah ”Analisis Alih Fungsi Dan

Kesesuaian Data Lahan Sawah di Kabupaten Deli Serdang” sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana di Fakultas Pertanian Universitas

Sumatera Utara, Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu DR. Ir. Tavi,MS. Tobing selaku komisi pembimbing ketua dan Ibu Dr. Ir. Diana Chalil, MSi selaku komisi pembimbing anggota yang telah membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini. Pada kesempatan ini juga penulis

mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Ir. Luhut Sihombing, MP selaku Ketua Departemen Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Ir. Salmiah, MS selaku Sekretaris Departemen Ibu Dr. Salmiah, MS selaku Sekretaris Departemen

(6)

Dalam kesempatan ini penulis memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Ayahanda tercinta Firman Sembiring dan Ibunda tercinta

Samaria Prangin-Angin atas dukungan semangat, materi dan doa yang diberi pada penulis. Juga ucapan terima kasih kepada kedua adik saya wellington Sembiring dan Hary Setiawan Sembiring yang telah memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua sahabat penulis, X-MAN, Serta semua rekan mahasiswa SEP-05 yang tidak dapat disebutkan satu persatu disini, yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak untuk kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Desember 2010

(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

RIWAYAT HIDUP ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Kegunaan Penelitian ... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Tinjauan Pustaka ... 5

2.2 Landasan Teori ... 7

2.3 Kerangka Pemikiran ... 9

III. METODE PENELITIAN ... 14

3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian ... 14

3.2 Metode Pengumpulan Data... 14

3.3 Metode Analisis Data ... 14

3.4 Definisi dan Batasan Operasional ... 16

3.4.1 Definisi... 16

3.4.2 Batasan Operasional ... 17

IV. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN ... 18

(8)

V. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 24

5.1 laju Alih Fungsi Lahan di Daerah Penelitian ... 24

5.2 Proyeksi luas lahan sawah dan produksi padi di Daerah Penelitian .... 26

5.3 Dampak Alih Fungsi Lahan terhadap Produksi dan Kecukupan Pangan di daerah penelitan ... 28

VI. KESIMPULAN DAN SARAN ... 34

6.1 Kesimpulan ... 34

6.2 Saran ... 35 DAFTAR PUSTAKA

(9)

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Hal

1. Gambar Skema Kerangka Pemikiran ... 12 2. Gambar Grafik luas lahan sawah dan produksi padi di Kabupaten

(10)

DAFTAR TABEL

No. Judul Hal

1. Luas wilayah tiap kecamatan di Kabupaten Deli Serdang...18 2. Banyaknya Desa/Kelurahan dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Deli Serdanng………...20 3. Jumlah Rumah Tangga dan Penduduk Menurut Jenis Kelamin

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul Hal

1. Karakteristik Petani Sampel Kabupaten Deli Serdang ...41

2. Data Luas Lahan Padi Sawah Di Kabupaten Deli Serdang ...43

3. Data Produksi Padi Sawah Di Kabupaten Deli Serdang ...44

4. Data Luas Lahan Di Kabupaten Deli Serdang dan Perubahannya ...45

5. Faktor-Faktor Pendorong Alih Fungsi Lahan di Kabupaten Deli Serdang ...46

(12)

ABSTRAK

DEDDY SETIAWAN:Analisis Alih Fungsi Dan Kesesuaian Data Lahan Sawah Di Kabupaten Deli Serdang, dibimbing oleh Ibu Dr. Ir. Tavi

Supriana,MS dan Ibu Dr. Ir. Diana Chalil, MSi.

Alih fungsi lahan atau lazimnya disebut sebagai konversi lahan adalah perubahan fungsi sebagian atau seluruh kawasan lahan dari fungsinya semula (seperti yang direncanakan) menjadi fungsi lain yang menjadi dampak negatif (masalah) terhadap lingkungan dan potensi lahan itu sendiri. Alih fungsi lahan dalam artian perubahan/penyesuaian peruntukan penggunaan, disebabkan oleh faktor-faktor yang secara garis besar meliputi keperluan untuk memenuhi

kebutuhan penduduk yang makin bertambah jumlahnya dan meningkatnya jumlah kebutuhan pangan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui laju alih fungsi lahan yang terjadi didaerah penelitian, untuk mengetahui proyeksi luas lahan sawah dan produksi padi di daerah penelitian, untuk mengetahui dampak alih fungsi lahan terhadap produksi dan kecukupan pangan di daerah penelitian. Metode penelitian yang digunakan yaitu secara purposive, metode analisis data menggunakan analisis deskriptif, metode proyeksi (tren)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa :laju alih fungsi lahan yang terjadi di Kabupaten Deli Serdang adalah alih fungsi dari pertanian ke non pertanian yaitu dari komoditi padi sawah banyak beralih fungsi menjadi pemukiman , laju alih fungsi lahan sawah di Kabupaten deli serdang laju alih fungsi tertinggi terjadi pada tahun 2004. Dampak dari pengalih fungsian lahan sawah ini adalah

menurunnya produksi padi yang akan bedampak pada tingkat kecukupan pangan akibat dari semakin bertambahnya jumlah penduduk yang juga berdampak pada semakin tingginya tingkat kebutuhan pangan.

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

Latar belakang

Sawah digunakan para petani untuk menanam padi yang merupakan makanan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia Akan tetapi sawah di Indonesia terus mengalami penurunan luas lahan yang berdampak pada penurunan produksi padi. Pengalih fungsian lahan pertanian terutama sawah akan menimbulkan dampak yang buruk bagi perekonomian Indonesia. Dimana akibat luas lahan sawah yang semakin sempit yang berdampak pada produksi padi dapat mengancam tingkat ketahanan pangan di Indonesia (Anonimus,2009).

Di Indonesia banyak terdapat peraturan yang mengatur tentang pengalihan fungsi lahan sehingga lahan sawah yang subur dapat digunakan secara optimal. Peraturan-peraturan ini sangat berperan penting bagi tingkat produksi pangan khususnya padi. Salah satu peraturan yang mengatur tentang pengalihan fungsi lahan subur yaitu Keputusan Presiden (keppres) Nomor 53 Tahun 1989, Keppres Nomor 33 Tahun 1990 serta Surat Edaran Menteri Agraria No 410-2261 Tahun 1994 (Irianto, 2007).

Salah satu pengalih fungsian lahan pertanian yang peroduktif di Indonesia terutamanya lahan pertanian sawah menjadi lahan nonpertanian merupakan salah satu faktor menurunnya tingkat produksi padi di Indonesia. Pengalih fungsian lahan pertanian tersebut telah berlangsung dan sulit di hindari akibat dari pesatnya laju pembangunan. Akibat dari pengalih fungsian lahan pertanian sawah tersebut turunnya produksi padi. Dari penurunan produksi padi akan terjadi menurunnya tingkat ketahanan pangan di Indonesia (Hikmatullah, Sawiyo dan Suharta, 2009).

(14)

dalam negeri. Dimasa otonomi daerah ini lebih bnyak menempatkan pertanian sebagai tumbalatas pembangunan di sektor lain hal ini terlihat dapat kita lihat dari proses alih fungsi lahan pertanian untuk fungsi lain terutama pemukiman, industri, dan jasa. Menurut data BPS tahun 2004 bahwa konversi lahan ke non pertanian di Indonesia mencapai 9.152 ha per tahun. Konversi lahan cenderung semakin sulit di kendalikan karena daya tarik pertanian pangan yang rendah di banding sektor industri dan jasa (Anonimus, 2009)

Penurunan kapasitas produksi beras telah menyebabkan kemampuan negara di dalam penyediaan pangan menurun diakibatkan dari pengalihan fungsi lahan sawah yang berdampak buruk bagi tingkat konsumsi di Indonesia yang makin tinggi. Hal ini di sebabkan menurunnya produktifitas dari lahan di karenakan pengalih fungsian. Hal ini berdampak pada penyediaan pangan. Apa bila proses pengalifungsian lahan sawah tidak di cegah di ramalkan indonesia dapat mengalami krisis pangan yang berkepanjangan. Peramalan ini dapat menjadi nyata apa bila pemerintah tidak mencegah dengan membuat lahan sawah baru untuk mengganti lahan sawah yang telah beralih fungsi (Maulana, 2008).

Kabupaten Deli Serdang adalah salah satu Kabupaten yang dalam 10 (sepuluh) tahun terakhir terus mengalami konversi lahan, khususnya lahan pertanian. Konversi ini mengakibatkan luas lahan pertanian di Kabupaten Deli Serdang cenderung mengalami penurunan. Lahan yang paling banyak terkonversi adalah jenis lahan sawah, yang beralih fungsi menjadi lahan kering, dan menjadi lahan non pertanian, yaitu seperti pemukiman, pusat bisnis, dan industri.

(15)

1999-2002 penurunan luas lahan sawah sebesar 13.905 ha. Pada tahun 2003 luas lahan sawah Deli Serdang menjadi 72.304 ha. Menurut peta citra yang diperoleh dari Departemen Kehutanan pada tahun 2007 luas lahan sawah di Kabupaten Deli Serdang sebesar 17.495,90 ha. Walaupun data tersebut menunjukkan adanya selisih sebesar 56.826,10 ha, keduanya menunjukkan adanya penurunan luas lahan sawah (BPS,1999-2008).

Dengan semakin berkurangnya luas lahan pertanian khususnya lahan sawah di Kabupaten Deli Sedang, sudah tentu akan ikut mempengaruhi produksi padi di Kabupaten tersebut. Jika melihat pada tingkat pertumbuhan penduduk dari tahun 2000 sampai dengan 2008 yang terus bertanbah hal ini di buktikan dengan data dari BPS dimana jumlah penduduk pada tahun 2000 berjumlah 1.339.977 jiwa dan pada tahun 2008 jumlah penduduk berjumlah 1.738.431jiwa dari data tersebut dapat di simpulkan bahwa tingkat konsumsi beras di Kabupaten Deli Serdang akan terus bertambah. Menurut dinas ketahanan pangan Kabupaten Deli Serdang bahwa tingkat konsumsi perkapita penduduk adalah 136 kg/orang dalam satu tahun. Deli Serdang pada tahun 2009 produksi padi sawahnya sebanyak 347.766 ton. Kontribus Deli serdang tehadap Sumatera Utara sebesar 10,9% yang di peroleh dari BPS. Dari data tersebut kita dapat menilai apabila hal ini terus terjadi maka Deli Serdang tidak akan mengalami surplus pangan lagi tetapi akan mengalami kekurangan bahan pangan akibat dari pengalih fungsian lahan sawah yang terus terjadi tampa ada pengawasan dan percetakan lahan sawah baru.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :

(16)

2. Bagaimana proyeksi luas lahan sawah dan produksi padi di Kabupaten Deli Serdang?

3. Bagaimana dampak alih fungsi lahan terhadap produksi dan kecukupan pangan di Kabupaten Deli Serdang?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk menganalisis alih fungsi lahan sawah di Kabupaten Deli Serdang. 2. Untuk mengetahu tred luas lahan sawah dan produksi padi di Kabupaten Deli

Serdang.

3. Untuk mengetahui dampak alih fungsi terhadap produksi padi dan tingkat kecukupan pangan di Kabupaten Deli Serdang

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah :

1. Sebagai bahan informasi ilmiah bagi pihak pemerintah.

2. Sebagai bahan pertimbangan bagi para pengambil keputusan bagi pihak Pemerintah Kabupaten Deli Serdang.

(17)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Pustaka

Lahan memiliki arti lebih luas dari pada makna tanah mengingat tanah hanya merupakan salah satu aspek dari lahan. Proses perubahan pemanfaatan sifatnya cukup kompleks dimana mekanisme perubahannya melibatkan beberapa kekuatan seperti kekuatan pasar, sistem administratif yang dikembangkan oleh pemerintah dan juga kepentingan politik. Salah satu fenomena yang nyata pada pemanfaataan lahan adalah adanya alih fungsi lahan. Fenomena ini muncul seiring makin tinggi dan bertambahnya tekanan kebutuhan dan permintaan terhadap lahan baik dari sektor pertanian ataupun dari sektor nonpertanian akibat dari pertambahan penduduk yang terjadi setiap tahunnya dan semakin tingginya tingkat perekonomian sehingga memicu kegiatan pembangunan kearah industri (Darwis, 2008).

Dampak konversi lahan sawah dapat dipandang dari dua sisi. Pertama, dari fungsinya yaitu manfaat dan penggunaan lahan sawah yang diperuntukkan untuk memproduksi padi. Dengan demikian adanya konversi lahan sawah ke fungsi lain akan menurunkan produksi padi nasional. Kedua, dari bentuknya perubahan lahan sawah ke pemukiman, perkantoran, prasarana jalan dan lainnya berimplikasi besarnya kerugian akibat sudah diinvestasikannya dana untuk mencetak sawah, membangun waduk dan sistem irigasi. Dimana proses konversi lahan sawah ini hanya membawa dampak yang negatef apabila tidak dilakukan pembuatan lahan sawah yang baru diman lahan terlebut harus jauh dari pusat penduduk sehingga proses konversi lahan tidak akan berlangsung dengan cepat (Irawan dan Friyatno, 2009).

(18)

areal pertanian sudah sangat terbatas, sementara tuntutan terhadap kebutuhan lahan untuk perkembangan sektor industri, jasa, dan properti cenderung semakin meningkat. Sehingga perubahan penggunaan lahan sejalan dengan pertumbuhan ekonomi regional tidak mungkin dapat di hindarkan lagi (Widjanarko, 2006).

Secara umum penurunan lahan pertanian yang paling rentan terhadap alih fungsi adalah sawah. Hal tersebut disebabkan oleh kepadatan penduduk di pedesaan yang mempunyai agroekosistem dominan sawah pada umumnya jauh lebih tinggi dibandingkan agroekosistem lahan kering, sehingga tekanan penduduk atas lahan juga lebih inggi. Di daerah pesawahan banyak yang lokasinya berdekatan dengan daerah perkotaan sehingga memicupengalih fungsian yang sangat cepat. Selain itu akibat pola pembangunan di masa sebelumnya, infrastruktur wilayah pesawahan pada umumnya lebih baik dari pada wilayah lahan kering. Pembangunan prasarana dan sarana pemukiman, kawasan industri, dan sebagainya cenderung berlangsung cepat di wilayah bertopografi datar, dimana pada wilayah dengan topografi seperti itu (terutama di Pulau Jawa) ekosistem pertaniannya dominan areal persawahan (Winoto, 2005).

(19)

Konversi lahan sawah sulit dicegah selama kebijakan pembangunan ditujukan

untuk mengejar pertumbuhan ekonomi. Namun demikian konversi lahan akan

menimbulkan dampak yang sangat merugikan bagi ketahanan pangan, lingkungan,

kesempatan kerja, dan masalah sosial lainnya. Oleh karena itu, kebijakan pemerintah

dalam mengatasi masalah konversi lahan seyogianya lebih diarahkan untuk

meminimalkan berbagai dampak negatif yang ditimbulkan. Sampai batas tertentu

konversi lahan dapat dilakukan selama dampak negatif yang ditimbulkan dapat

ditekan dan dinetralisir (Ilham,dkk, 2003).

Dengan melihat tingginya laju konversi lahan maka untuk mempertahankan luas sawah. Indonesia harus mencetak mencetak lahan baru untuk menutupi lahan sawah yang telah beralih fungsi. Apabila tidak di lahukan maka Indonesia akan mengalami kerisis pangan hal ini akan berdampak pada tingkat kesejahteraan masayarakat (Anonimous, 2009).

(20)

Landasan Teori

Saat mendengar menggunakan teori peramalan (ternd) kata peramalan berarti berada pada masa sekarang sementara yang di ramalkan berada pada masa yang akan datang. Yang dimaksud dengan peramalan adalah mengidentifikasi keadaan yang akan datang dengan mengunakan langkah-langkah ilmiah. Istilah peramalan di ganti dengan istilah proyeksi. Suatu daerah ataupun perusahaan yang dapat hidup berkelanjutan adalah yang mampu meramalkan atau memproyeksi keadaan masa datang dan maupun mengantisipasi apa yang akan terjadi dengan strategi yang tepat. Dengan kondisi seperti ini suatu daerah ataupun perusahaan harus tepat dalam dua hal yaitu pertama tepat dalam memproyeksikan keadaan masa datang dan kedua tepat dalam memilih strategi untuk mengantisipasi keadaan yang akan terjadi pada masa yang akan datang (Suliyanto, 2008).

Berkurangnya luas lahan pertanian khususnya lahan sawah di daerah Kabupaten Deli Serdang sudah tentu akan ikut mempengaruhi produksi padi di daerah tersebut. Jika dilihat dari tingkat pertumbuhan penduduk yang pada umumnya terus mengalami pertambahan. Maka dikawatirkan akan timbul masalah-masalah yang mengancam ketahanan pangan di daerah tersebut ( Gunanto, 2007).

(21)

Metode pengukuran luas lahan sawah yang di gunakan adalah trend linier. Trend linier adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk memperkirakan keadaan di masa yang akan datang berdasarkan pada data masa lalu. Trend linier juga merupakan gerakan dan data deret berkala selama beberapa tahun dan cenderung menuju pada suatu arah, dimana arah tersebut bisa naik, turun maupun mendatar (Ibrahim,2009).

Faktor penyebab alih fungsi lahan pertanian adalah sebagai berikut : - Meningkatnya jumlah penduduk dan taraf kehidupan

- Lokasi lahan pertanian yang strategis diminati untuk kegiatan non-pertanian

- Kepentingan pembangunan wilayah (tata ruang kota) yang seringkali mengorbankan sektor pertanian

Proses alih fungsi lahan pada dasarnya dapat dipandang sebagai suatu bentuk konsekuensi logis dari adanya pertumbuhan dan transformasi, perubahan struktur sosial ekonomi masyarakat yang sedang berkembang (Soekartawi, 2005).

Kerangka Pemikiran

(22)

kawasan lahan dari fungsinya semula (seperti yang direncanakan) menjadi fungsi lain yang membawa dampak negatif terhadap lingkungan dan potensi lahan itu sendiri.

Salah satu faktor pengalih fungsian lahan adalah pertumbuhan penduduk. Akibat dari pertumbuhan penduduk banyak lahan sawah di alih fungsikan kepemukiman. Apabila pertumbuhan penduduk terus meningkat maka akan berdampak pada luas lahan sawah yang terus menurun. Hal ini mengakibatkan produksi padi juga akan menurun. Agar hal ini tidak terjadi maka diperlukan pencetakan lahan sawah yang baru.

Masalah alih fungsi lahan pertanian terus meningkat dan sulit dikendalikan, terutama di wilayah-wilayah dengan tingkat intensitas kegiatan ekonomi tinggi. Selain itu, tekanan terhadap lahan juga berwujud penyempitan rata-rata penguasaan lahan oleh petani. Keadaan tersebut jelas tidak kondusif bagi keberlangsungan pertanian dan perwujudan kebijakan pangan nasional dalam jangka panjang, apalagi pembukaan areal baru sangat terbatas dan tidak sebanding dengan peningkatan jumlah penduduk yang terus meningkat.

Produksi padi secara nasional terus mengalami penurunan dikarenakan luas lahan sawah yang terus menurun setiap tahun dan juga dengan laju pertumbuhan penduduk yang cenderung semakin meningkat secara umum. Hal ini dapat memicu terjadinya krisis pangan. Dimana padi merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia.

(23)

pembuatan lahan baru tersebut jauh dari pusat pemukiman dan pertumbuhan ekonomi yang bertujuan untuk mencegah percepatan alih fungsi lahan di kemudian waktu.

Kabupaten Deli Serdang adalah salah satu Kabupaten yang dalam sepuluh tahun terakhir terus mengalami konversi lahan yang mengakibatkan luas lahan pertanian di Kabupaten Deli Serdang cenderung mengalami penurunan. Lahan yang paling banyak terkonversi adalah jenis lahan sawah, yang beralih fungsi menjadi lahan kering serta lahan non pertanian. Laju alih fungsi dilihat berdasarkan pandangan satelit Citra (peta Citra), data BPS untuk kemudian disesuaikan dengan data aktual yang terjadi dilapangan.

(24)

keterangan

: Kesesuaian Data : Dampak

Gambar : Skema Krangka Pemikiran Jumlah Penduduk

Laju Pertumbuhan Penduduk

Proyeksi Jumlah Penduduk

Proyeksi Kebutuhan Pangan

Kebutuhan Pangan < produksi

Luas Lahan Sawah

Laju Alih Fungsi Lahan

Proyeksi Luas Lahan Sawah

Proyeksi Produksi Padi

Kebutuhan Pangan > produksi

Aktual

BPS

Peta Citra

Sesuai

Tidak Sesuai

(25)

Hipotesis Penelitian

Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian ini, maka dapat diuraikan hipotesis penelitian sebagai berikut :

1. Terjadi penurunan terhadap proyeksi luas lahan sawah dan produksi padi sawah di daerah penelitian.

(26)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penentuan Daerah Penelitan

Kabupaten Deli Serdang dipilih secara purposive, karena merupakan salah satu kabupaten yang 10 (sepuluh) tahun terakhir mengalami konversi lahan yang dapat kita lihat pada (Lampiran 1). Kabupaten Deli Serdang merupakan salah satu lumbung padi di Provinsi Sumatera Utara yang terus mengalami penurunan luas lahan dan juga penurunan produksi padi. Sehingga Kabupaten Deli Serdang perlu diteliti lebih lanjut.

3.2. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari tahun 1999-2008 yang mencakup data luas lahan, produksi padi,pertumbuhan penduduk dan konsumsi beras. Data diperoleh dari instansi-instansi terkait seperti Dinas Pertanian Sumatera Utara, Dinas Pertanian Deli Serdang, Badan Pusat Statistik Kota Medan, Kantor Badan Pusat Statistik Kabupaten Deli Serdang, instansi dan asosiasi terkait dan publikasi instansi-instansi terkait.

3.3. Metode Analisis Data

Identifikasi masalah 1, dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif dengan melihat persentase perubahan luas lahan sawah di Kabupaten Deli Serdang dalam sepuluh tahun terakhir.

(27)

Yi = a + bxi

Dimana : Yi = luas lahan untuk tahun ke-i yang diramalkan

a = konstanta b = Koefien regresi

xi = notasi tahun yang diramalkan

Melalui proyeksi dengan analisis tren dapat diperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang apabila tidak ada intervensi (paksaan) terhadap kecenderungan yang ada saat ini. Caranya adalah membuat sumbu tegak yang diberi simbol Y dan sumbu mendatar dan diberisimbol X dimana sumbu tegak (Y) hádala variable cuantiítas sedangkan sumbu horizontal (X) hádala variable waktu. Membuat scater plot berdasarkan data histori. Menarik garis tren yang dianggap mampu mewakili atau mendekati semua titik. Menghitung nilai slope untuk membuat persamaan tern Y = a + bX. Kemudian menghitung nilai proyeksi untuk priode berikutnya.

Proyeksi produksi dianalisis dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Produksi Padi = Luas Lahan x Produktifitas

Identifikasi masalah 3, dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana dengan rumus :

y = a + bx + µ

Dimana : y = produksi padi (ton) a = konstanta

b = Koefien regresi

x = luas lahan sawah (ha/tahun) µ = Variabel lain

(28)

Kecukupan Pangan = produksi – konsumsi

Dimana apabila produksi sama dengan konsumsi maka daerah tersebut dinyatakan cukup pangan dan sebaliknya apabila produksinya lebih rendah dari konsumsi maka daerah tersebut dinyatakan tidak cukup pangan. Kabupaten Deli Serdang merupakan salah satu penyumbang produksi beras yaitu sebesar 47,11 % untuk konsumsi Sumatera Utara.

Menghitung proyeksi dari jumlah penduduk dalam lima tahun kedepan dengan asumsi laju pertumbuhan penduduk juga ikut mempengaruhi. Di analisis dengan menggunakan komparasi:

Pt = Po ( 1 + r )n Keterangan :

Pt : Penduduk pada tahun t Po : Penduduk pada tahun dasar

n : Selisih antara tahun dasar dengan tahun yang di ramalkan

3.4.1. Defenisi

1. Konversi lahan pertanian adalah peralihan fungsi lahan produktif dari sektor pertanian menjadi non pertanian.

2. Petani adalah orang yaang mempertahankan usahataninya, orang yang mengganti komoditi usahataninya dengan komoditi lain dan orang yang mengalih fungsikan lahannya.

(29)

Batasan Operasional

1. Daerah penelitian adalah Kabupaten Deli Serdang, Propinsi Sumatera Utara.

2. Waktu penelitian adalah tahun 2009.

3. Pemanfaatan lahan, luas lahan pertanian dan produksi padi menggunakan data sekunder selama 10 tahun mulai dari tahun 1999-2008.

(30)

BAB IV

DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN

Deskripsi Daerah Penelitian Kabupaten Deli Serdang Geografis

Kabupaten Deli Serdang merupakan salah satu Kabupaten yang berada di kawasan pantai timur sumatera utara. Secara geografis Kabupaten Deli serdang berada pada 20 57 LU, 30 16 LS dan 980 33-990 BT dengan ketinggian 0-500 m di atas permukaan laut.

Kabupaten Deli Serdang menempati area seluas 2.497,72 Km2 yang terdiri dari 22 kecamatan keseluruhan definitif wilayah kabupaten deli serdang. Secara administrative, batas-batas daerah penelitian ini adalah sebagai berikut :

• Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Serdang Bedagai • Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Karo

• Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Selat Sumatera

• Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Karo dan Kabupaten Langkat. Topografi

(31)

Tabel 1. Luas Wilayah ( Km2) Tiap Kecamatan di Deli Serdang.

NO Kecamatan Luas Wilayah/area (Km2) % Area

1. Lubuk Pakam 31,19 1,248

2. Beringin 52,69 2, 081

3. Galang 150,29 6,081

4. Pagar Merbau 62,89 2,518

5. Bangun Purba 129,95 0,052

6. Gunung Meriah 76,65 3,068

7. STM Hulu 223,38 8,943

8. Biru-biru 89,69 3,590

9. STM Hilir 190,50 7,626

10. Deli Tua 9,36 0,374

11. Pancur Batu 122,53 4,905

12. Namorambe 62,30 2,494

13. Sibolangit 179,96 0,072

14. Tanjung Morawa 131,75 0,052

15. Patumbak 46,79 1,873

16. Batang Kuis 40,34 1,615

17. Pantai Labu 81,85 3,276

18. Sunggal 92,52 3,704

19. Kutalimbaru 174,92 7,003

20. Percut Sei Tuan 190,79 7,638

21. Hampaaran Perak 230,15 9,214

22. Labuhan Deli 127,23 5,093

Total 2497,72 100,00

Sumber: BPS Kabupaten Deli Serdang Tahun 2008

Iklim

Iklim di Kabupaten ini hanya dikenal dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Pada bulan Juni sampai dengan September arus angin yang bertiup tidak banyak mengandung uap air, sehingga mengakibatkan uap air. Sebaliknya pada bulan desember sampai dengan maret arus angin yang banyak mengandung uap air berhembus hingga terjadi musim hujan. Keadaan ini berganti setiap setengah tahun setelah setelah melewati masa perubahan.

(32)

Penduduk

Tahun 2008 jumlah penduduk Deli Serdang sebesar 1.738.431 jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 696 jiwa per Km2. Jumlah rumah tanggan sebanyak

[image:32.595.88.523.278.627.2]

382.732 rumah tangga dan setiap rumah tangga rata-rata dihuni oleh 5 jiwa, sedangkan laju pertumbuhan penduduk dari tahun 2000-2008 sebesar 2,05%.

Tabel 2 .Banyaknya Desa/Kelurahan dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Deli Serdang

Jumlah penduduk laki-laki tahun 2008 lebih dari perempuan dengan rasio jenis kelamin sebesar 100,24 yang artinya 100 penduduk perempuan terhadap 100 penduduk laki-laki.Percut sei tuan penduduk paling besar = 19,74% Gunung meriah penduduk paling kecil = 0,14% Dilihat dari kelompok umur, % penduduk usia 0-14

Kecamatan Jumlah

Desa Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk % Penduduk Lubuk Pakam 13 95.528 3.063 5,50

(33)
[image:33.595.83.492.208.309.2]

berarti jumlah penduduk usia produktif lebih besar dibanding penduduk yang non produktif.

Tabel 3 . Jumlah Rumah Tangga dan Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kabupaten Deli Serdang.

Tahun Jumlah Rumah Tangga

Penduduk Laki-Laki

Penduduk Perempuan

Jumlah Total ( Jiwa ) 2005 343.399 795.610 786.603 1.582.213 2006 356.794 821.353 812.763 1.634.115 2007 371.446 845.799 838.567 1.686.366 2008 382.732 870.289 868.142 1.738.431 Sumber: BPS Kabupaten Deli Serdang.

Potensi Daerah

Pada Desember 2003, wilayah Deli Serdang telah dimekarkan menjadi dua wilayah kabupaten, yakni Kabupaten Deli Serdang dan Serdang Bedagai. Pemekaran ini membawa dampak bagi Kabupaten Deli Serdang, antara lain terhadap perubahan-perubahan pada:

- Luas wilayah, jumlah kecamatan dan desa

- Jumlah penduduk, potensi sumber daya

- Masalah-masalah Pembangunan

- Struktur dan tata organisasi Birokrasi Pemerintah

- Anggaran dan sumber anggran pembangunan daerah

(34)

mensejahterahkan taraf hidup rakyat. Untuk periode 2004 – 2009, Pemerintah Kabupaten Deli Serdang mengarahkan prioritas pembangunan terutama pada sektor Pendidikan dan Kesehatan, yang merupakan kebutuhan dasar dalam upaya meningkatkan Sumber Daya Manusia dengan tidak meninggalkan sektor pertanian, industri, dan pariwisata yang selama ini merupakan sektor unggulan, dan sektor pembangun lainnya.

Pertanian

[image:34.595.82.512.386.472.2]

Tahun 2008 produk padi sawah di Deli Serdang mengalami penurunan dibandingkan tahun 2007 yaitu sekitar 0,81%. Produksi padi sawah mencapai 383.646 ton.

Tabel 4 . Produksi Rata-Rata Padi Sawah

Tahun Luas Panen ( Ha ) Produksi ( Ton ) Rata-rata Produksi ( Ton/ Ha )

2005 72.726 358.888 49,35 2006 75.243 386.085 51,31 2007 74.438 386.774 51,96 2008 74.438 383.646 51,82 Sumber: BPS Kabupaten Deli Serdang 2008

Pendidikan

Tabel 5 . Jumlah Sekolah dan Siswa di Kabupaten Deli Serdang

No Sekolah Sekolah (buah) Jumlah Siswa

1 TK 151 5.581

2 SD 772 199.992

3 SLTP 213 6.705

4 SMA 113 2.705

5 SLTA KEJURUAN 99 26.805 Sumber: BPS Kabupaten Deli Serdang 2008

[image:34.595.92.495.552.658.2]
(35)
(36)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

Laju Alih Fungsi Lahan Sawah Di Kabupaten Deli Serdang

Laju alih funsi lahan sawah di kabupaten Deli serdang dalam kurun waktu sepuluh tahun dilihat dari persentase perubahan luas lahan sawah per tahun.

[image:36.595.89.506.331.513.2]

Tabel menujukkan luas lahan sawah dalam kurun waktu sepuluh tahun.

Tabel 6. laju alih fungsi lahan sawah per tahun di kabupaten Deli Serdang tahun 1999-2009

Tahun

Luas Lahan

Sawah (ha) Perubahan Persentase Perubahan %

1999 82.266 0 0

2000 79.071 -3.195 -4,04

2001 81.425 2.354 2,89

2002 68.361 -13.064 -19,11

2003 72.304 3.943 5,45

2004 68.126 -4.178 -6,13

2005 69.889 1.763 2,52

2006 74.237 4.348 5,85

2007 74.322 85 0,11

2008 73.369 -953 -1,29

2009 74.737 1.368 1,83

(37)

tidak mampu menutupi penurunan luas lahan yang terjadi pada tahun 2001 ke 2002 dimana pada tahun tersebut penurunan luas lahan sangat tinggi. Begitu juga yang terjadi pada tahun 2005 ke tahun 2006 peningkatan luas lahan tidak mampu menutupi penurunan luas lahan sawah yang terjadi. Namun dalam pengamatan data pada lampiran 3 tersebut penurunan luas lahan terus terjadi. Namun penurunan luas lahan tersebut tidak begitu tampak sehingga menyebabkan proyeksi pada kondisi yang demikian tingkat ke akuratan hasil dari proyeksi tersebut kurang.

Sehingga penurunan luas lahan tersebut di akibatkan bukan hanya beralih fungsi saja. Melainkan adanya pemakaian lahan yang kurang maksimal yang di akibatkan berbagai faktor salah satunya adalah adanya lahan sawah yang masih bersifat musiman yaitu dengan menunggu musim hujan untuk menanam padi seperti yang tejadi di Kecamatan Namo Rambe.

Dengan tidak adanya program dari Dinas Pertanian untuk percetakan lahan sawah baru untuk kedepannya maka luas lahan sawah akan terus menurun. Penurunan luas lahan di Kabupaten Deli Serdang mempengaruhi produksi padi. Dinas Pertanian menyatakan bahwa untuk percetakan lahan sawah baru ini mempunyai banyak kendala karena tidak ada lahan yang dapat di gunakan untuk percetakan lahan saawah baru.

(38)

perlu dilakukan pemulihan lahan dengan yang juga akan mempengaruhi jumlah produksi padi di Kabupaten deli Serdang.

Proyeksi Lima Tahun Kedepan Luas Lahan Sawah Dan Produksi Padi Di Kabupaten Deli Serdang

[image:38.595.92.497.375.625.2]

Alih fungsi yang terjadi khususnya pada lahan sawah yang penggunaannya ke non- sawah ataupun kelahan perkebunan dan juga kurang maksimalnya pemanfaatan lahan mengakibatkan luas lahan sawah mengalami penurunan di Kabupaten Deli Serdang. Luas lahan sawah yang semakin sempit mempengaruhi tingkat produksi padi di Kabupaten Deli Serdang . Grafik ini akan menunjukkan luas lahan sawah dan produksi padi dalam sebelas tahun terakhir di Kabupaten Deli Serdang.

Gambar. Luas lahan dan Produksi Padi Sawah Kabupaten Deli Serdang Tahun 1999-2009

0 50000 100000

1998 2000 2002 2004 2006 2008 2010

luas lahan(ha)

luas lahan(ha)

0 100000 200000 300000 400000 500000

1998 2000 2002 2004 2006 2008 2010

produksi padi (ton)

produksi padi (ton)

(39)

cenderung menurun sejak tahun 1999-2008. di dalam (lampiran 4) terdapat penambahan luas lahan yaitu terjadi pada tahun 2000 ke 2001 tetapi penambahan luas lahan ini tidak sebanding dengan penurunan luas lahan sebelumnya.

Demikian halnya dengan produksi padi sejak tahun 1999-2008 penurunaan produksi padi mengalami penurunan dimana sejalan dengan penurunan luas lahan sawah. Penurunan luas lahan sawah yang terjadi pada tahun 2002 sebesar 19% juga ikut mempengaruhi jumlah produksi panen padi yang juga ikut menurun yaitu sebesar 18% hal ini terus terjadi hingga tahun-tahun berikutnya yang mengalami penurunan luas lahan. Dengan demikian alih fungsi lahan sawah dapat menyebabkan penurunan produksi padi sehingga dapat mengancam di Kabupaten Deli Serdang sendiri secara khusus dan juga dapat mengancam tingkat ketahanan pangan di Sumatera Utara.

(40)
[image:40.595.90.510.117.310.2]

Tabel 8. Luas Lahan Sawah dan Produksi Padi Kabupaten Deli Serdang Tahun 1999-2009

Sumber: data di olah

Luas lahan sawah dan produksi padi Kabupaten Deli Serdang di peroleh dari suatu hasil metode proyeksi yang di analisis dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana melalui program SPSS (Statistical Product and Service Solution). a. Proyeksi Luas Lahan Sawah Kabupaten Deli Serdang tahun 2014

hasil estimasi data luas lahan di Kabupaten Deli Serdang padatahun 1999-2009 adalah sebagai berikut:

y = 74.373,273 – 658,455 (x) R2 = 0,203

persamaan tersebut memperlihatkan bahwa setiap bertambah 1 tahun luas lahan sawah di Kabupaten Deli Serdang cenderung berkurang sebesar 658,455 Ha. Dengan menggunakan estimasi tersebut dapat ditentukan proyeksi luas lahan sawah Kabupaten Deli Serdang tahun 2014 seluas 67.788,723 Ha. Artinya luas lahan sawah di Kabupaten Deli Serdang menurun dalam kurun waktu lima tahun sejak tahun 2009 seluas 6.947,2723 Ha.

Alih fungsi lahan yang terjadi di Kabupaten Deli Serdang sejak tahun 1999 No Tahun Notasi Tahun (x) Luas Lahan (Ha) (y) Produksi (Ton) (y)

1 1999 -5 82.266 414.476

2 2000 -4 79.071 402.281

3 2001 -3 81.425 408.983

4 2002 -2 68.361 344.947

5 2003 -1 72.304 388.603

6 2004 0 68.126 371.331

7 2005 1 69.889 358.887

8 2006 2 74.237 383.540

9 2007 3 74.322 386.542

10 2008 4 73.369 381.955

(41)

Kabupaten Deli Serdang maka di proyeksikan pada tahun 2014 (lima tahun kedepan) luas lahan sawah di kabupaten Deli Serdang sebesar 67.788,723 Ha. Artinya, apabila sejak tahun 2009 sampai dengan 2014 tidak ada tindakan tegas dari pemerintah Kabupaten Deli Serdang dalam memperbaiki luas lahan sawah maka lahan sawah Kabupaten Deli Serdang akan berkurang seluas 6.947,2723 ha atau dalam persen sebesar 10,24% luas lahan sawah yang di alih fungsikan penggunaannya dari pertanian padi sawah ke pertanian non padi sawah atau ke non pertanian.

b. Proyeksi Produksi Padi Kabupaten Deli Serdang 2014

Berdasarkan lampiran data luas lahan maka tingkat proruksi padi di hitung dengan:

Produksi Padi = Luas Lahan x Produktifitas

Persamaan tersebut memperlihatkan bahwa setiap tahunnya produksi padi di Kabupaten Deli Serdang cenderung mengalami penurunan. Penurunan tesebut berkurang sebesar 24140,488 ton.dari tahun 2009 ke 2010

Proyeksi produksi padi Kabupaten Deli Serdang tahun 2014 seperti yang terlihat pada (lampiran 9) yaitu: 350.823,8367 ton. Terlihat bahwa proyeksi produksi padi juga mengalami penurunan dalam kurun waktu lima tahun. Dimana pada tahun 2009 produksi padi sebanyak 388.595 ton sedangkan pada tahun 2014 setelah di proyeksi produksinya sebanyak 350.823,8367 sehingga tedapat penurunan sebanyak 37.771,11633 ton.

(42)

produksi padi akan berkurang sebesar 15,35% dari produksi padi tahun 1999 kondisi ini pulalah yang dapat mengancam ketahanan pangan apabila laju alih fungsi lahan sawah ini tidak dapat di kendalikan.

Dampak Alih Fungsi Lahan terhadap Produksi dan Kecukupan Pangan Di Kabupaten Deli Serdang

Pengalih fungsian lahan sawah sangat berdampak buruk terhadap produksi padi sawah. Pengalih fungsian lahan sawah ke lahan pertanian lain ataupun ko non pertanian hanya menguntugkan pemilik lahan saja tetapi dampak dari pengalih fungsian tersebut dapat mengancam produksi padi sawah yang juga berdampak pada tingkat ketahanan pangan yang ada di Deli Serdang. Akibat pengalih fungsian lahan tersebut swsembada beras di Kabupaten Deli Sedang terus mengalami penurunan. Pengalih fungsian lahan sawah yang tidak terkendali dan juga populasi masyarakat yang terus bertambah mengakibatkan tingkat kebutuhan akan beras juga semakin tinggi.

Berdasarkan data BPS ( Badan Pusat Statistika ) tahun 1999 bawa jumlah penduduk Kabupaten Deli Serdang berjumlah 1.339.977 jiwa. Penduduk Deli Serdang terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2004 jumlah penduduk menjadi 1.539.696 jiwa.dari data ini dapat kita lihat bahwa jumlah penduduk selama lima tahun terakhir mengalami pertambahan sabesar 199.719 jiwa.

Berdasarkan proyeksi jumlah penduduk dengan menggunakan persamaan regresi yaitu:

Pt = Po(1 + 0,029)n

(43)

Proyeksi jumlah penduduk Kabupaten Deli Serdang pada tahun 2014 yaitu 2.063.715 jiwa terlihat bahwa proyeksi jumlah penduduk cenderung mengalami peningkatan selama sepuluh tahun terakhir sejak tahun 2008 sebanyak 3.252.284 jiwa.

Pertumbuhan penduduk yang umumnya terus bertambah menyebabkan jumlah kebutuhan pangan juga ikut bertambah dan tidak sejalan dengan tingkat produksi padi yang cenderung mengalami penurunan setiap tahunnya. Disebabkan oleh semakin berkurangnya luas lahan sawah yang ada di Kabupaten Deli Serdang. Dalam hal ini apabila tingkat pertumbuhan penduduk tidak sejalan dengan peningkatan produksi padi maka masyarakat Kabupaten Deli Serdang akan mengalami kerisis pangan.

Tingkat kebutuhan Kabupaten Deli Serdang pada tahun 2004 sebanyak 209.398,656 Ton dengan tingkat produksi beras sebanyak 241.365,15 Ton di tahun ini Kabupaten Deli Serdang masih memproleh kelebihan beras yaitu sebesar 31.966,494 ton yang menggunakan rumus kecukupan pangan perhitungan sebagai berikut:

Kecukupan Pangan = Produksi – Konsumsi

(44)

terus terjadi hingga tahun 2014 kedepan maka Kabupaten Deli Serdang mengalami kekurangan pangan sebesar -52629,74615 Ton. Apabila ini dibiarkan terus menerus tanpa ada perubahan yang dilakukan pemerintah maka Kabupaten Deli Serdang akan mengalami krisis pangan yang berkepanjangan.

Tingkat pertumbuhan penduduk Sumatera Utara yang semakin tinggi dari tahun ke tahun. Berdasarkan proyeksi jumlah penduduk dengan menggunakan persamaan regresi yaitu:

Pt = Po ( 1 + 0,0154 )n

Berdasarkan persamaan ini dapat kita lihat bahwa jumlah penduduk di Sumatera Utara setiap tahunnya terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

(45)
(46)

BAB VI

KESIMPULAN

Kesimpulan

1. Laju alih fungsi lahan sawah di Kabupaten Deli Sedang periode 1999 – 2009 adalah sebesar 11.91 %. atau sebesar 7.529 Ha beralih fungsi menjadi multifungsi penggunaan seperti penggunaan untuk pertanian non padi misalnya tanaman perkebunan seperti kelapa sawit, karet, dll, dan untuk penggunaan non pertanian misalnya perumahan, pemerintahan, saran trasportasi, pusat bisnis. Sejak tahun 1999 hingga 2009 laju alih fungsi tertinggi terjadi pada periode tahun 1999 – 2002 yakni sebesar 19,11% lahan sawah yang beralih fungsi.

2. Proyeksi luas lahan sawah lima tahun ke depan yakni tahun 2014 adalah 67.788,7277 Ha. Sejak tahun 2009 sampai 2014 diproyeksikan sebesar 6947,2723 Ha atau 9,2 % luas lahan sawah dialih fungsikan. Proyeksi produksi padi lima tahun ke depan yakni tahun 2014 adalah 350.823,8367Ton. Sejak tahun 2009 – 2014 diproyeksikan produksi padi akan berkurang sebesar 37.771,1633 Ton atau 9,71% dibandingkan tahun 2009.

(47)

tingkat kesejahteraan masyarakat. Sehingga pemerintah perlu melakukan berbagai kegiatan yang dapat membantu meningkatkan kembali produksi padi di Kabupaten Deli Serdang.

Saran

Dari hasil penelitian ini dapat disarankan beberapa hal sebagai berikut : Kepada pemerintah :

1. Diharapkan pemerintah membuat peraturan daerah atau kebijakan yang lebih memihak kepada sektor pertanian khususnya lahan sawah untuk mengatasi alih fungsi lahan sawah yang dapat mengancam ketahanan pangan.

2. Diharapkan pemerintah juga mampu mengambil kebijakan yang tidak menambah laju alih fungsi misalnya kebijakan pembangunan infrastruktur dan layanan masyarakat tidak dibangun di areal pertanian.

3. Diharapkan kepada pemerintah untuk mengganti lahan sawah yang telah beralih fungsi untuk dapat mengimbangi tingkat kebutuhan masyarakat yang cenderung mengalami peningkatan.

Kepada peneliti selanjutnya:

1. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat meneliti permasalahan yang sama namun melengkapi atau menambahkan motivasi apa saja yang menjadi alasan petani mengalihfungsikan lahannya.

2. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat meneliti upaya yang perlu dilakukan untuk mengatasi laju alih fungsi lahan.

(48)

DAFTAR PUSTAKA

.

Anonimous, 2009. Ketersediaan Lahan Pertanian. www. krkp.org. BPS, 1999-2008. Artistik Tanaman Padi Dan Palawija Deli Serdang.

Darwis, V, 2008. Keragaan Penguasaan Lahan Sebagai Faktor Utama Penentu Pendapatan Petani. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. pse.litbang.deptan.go.id

Gunanto, E,S. 2007. Konversi Lahan Pertanian Menghawatirkan. http//www.tempointeraktif.com

Hikmatullah, Sawiyo, dan Sukarta, 2009. Alih Fungsi Lahan Pertanian Produktif.

Ibrahim, Y. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. PT RINEKA CIPTA, Jakarta

Irawan, B dan Friyatno, S. 2009. Dampak Konversi Lahan Sawah di Jawa Terhadap Produksi Beras Dan Kebijakan Pengendaliannya.www.ejournal.unud.ac.id. Irianto, S, G, 2007. Menyoal Alih Fungsi Lahan, Kekeringan, dan Ketahanan

Pangan. www.deptan.com

Ilham, dkk, 2003. Perkembangan dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konversi Lahan Sawah Serta Dampak Ekonominya. IPB Press, Bogor.

Jamal, 2000. Beberapa Permasalahan dalam Pelaksanaan Reformasi Agraria di

Indonesia

Maulana, M, 2008. Analisis Kendala Penawaran Dan Kebijakan Revitalisasi Produksi Padi.http://www.deptan.com

Tarigan, R, 2006. Perencanaan Pembangunan Wilayah. PT Bumi Aksara, Jakarta Soekartawi, 2005. Agribisnis Teori dan Aplikasinya. PT. Raja Grafindo Persada,

Jakarta.

Suwandi, 2002. Alih Fungsi Tanah Pertanian Menjadi Tanah Non Pertanian.http;//www.republika.co.id.

Suliyanto, 2008. Tehnik Proyeksi Bisnis. Andi,Yogyakarta.

Winoto, 2005. Strategi Pengebdalian Alih Fungsi Lahan Pertanian Bertumpu Pada Partisipasi Masyarakat. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Bogor.

(49)

LAMPIRAN

.Lampiran 1: Luas Lahan Sawah, Produksi dan Rata-rata Produksi Padi tahun 2009 Kabupaten/Kota Luas Panen(ha) Produksi(ton) Rata-Rata Produksi

Nias 14.271 54.810 38,41 Mandailing Natal 42.801 194.387 45,42 Tapanuli Selatan 68.981 323.218 46,86 Tapanuli Tengah 28.192 117.618 41,72 Tapanuli Utara 23.175 101.085 43,62 Toba Samosir 22.633 100.830 44,55 Labuhan Batu 57.769 259.953 45,00 Asahan 17.098 77.556 45,36 Simalungun 81.144 395.424 48,73 Dairi 15.113 65.968 43,65 Karo 13.067 56.857 43,51 Deli Serdang 73.820 347.766 47,11 Langkat 79.464 363.309 45,72 Nias Selatan 8.822 34.124 38,68

Humbang

Hasundutan 13.408 58.314 43,49 Pakpak Barat 1.690 7.277 43,06 Samosir 7.115 31.424 44,17 serdang Bedagai 72.766 348.806 47,94 Batu Bara 33.193 1.505.710 45,36 Padang Lawas

utara 0 0 0

Padang Lawas 0 0 0

Labuhan Batu

Selatan 0 0 0

Labuhan Batu

Utara 0 0 0

Sibolga 0 0 0

Tanjung Balai 622 2.644 42,51 Pematang Siantar 3.715 17.159 46,19

Tebing Tinggi 1.319 5.942 45,05 Medan 5.343 24.036 44,99 Binjai 4.111 18.346 44,63 Padangsidempuan 7.090 32.334 45,60 jumlah 69.6722 3.189.758 45,78

(50)

Lampiran 2: Luas Lahan Sawah Perkecamatan di Kabupaten Deli Serdang

Kecamatan 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

Gunung

Meriah 1.123 988 1.123 1.123 1.180 978 1.132 940 969 1.132 1.104 S.T.M. hulu 1.093 1.104 1.093 1.093 1.076 1.064 1.076 1.167 1.167 1.332 990 Sibolangit 1.783 1.825 1.328 1.470 1.394 1.144 1.394 1.394 1.537 1.129 1.370 Kutalimbaru 3.410 3.372 3.432 3.537 2.526 5.414 3.610 3.456 2.663 1.919 1.976 Pancur Batu 1.977 1.451 1.670 1.099 1.233 1.046 1.124 809 1.072 766 940 Namo Rambe 2.495 2.374 2.111 1.780 2.464 2.397 1.704 1.592 2.691 1.543 1.832 Biru-biru 762 1.054 1.036 1.008 1.255 952 1.024 1.191 1.072 1.248 1.795 S.T.M. hilir 1.346 1.359 1.346 1.490 1.297 1.610 1.139 1.283 1.386 1.440 1.715 Bangun Purba 969 928 1.327 1.016 1.044 307 365 418 .313 365 365 Galang 4.818 5.087 4.954 4.426 3.872 566 3.265 1.978 1.945 2.002 2.063 Tanjung

Morawa 5.640 5.264 4.953 4.427 5.478 4.976 4.277 5.173 4.330 4.791 4.925 Patumbak 1.295 1.287 1.279 1.306 1.212 1.585 1.166 1.284 1.386 1.305 1.428 Deli Tua 60 60 60 64 49 51 86 60 .53 42 40 Sunggal 6.219 6.332 5.694 5.583 5.856 5.201 5.279 4.638 53.64 4.989 4.905 Hamparan

Perak 8.510 11.560 13.407 9.683 10.812 12.835 7.884 12.694 97.64 10.751 10.222 Labuhan Deli 6.251 6.207 6.476 6.173 6.505 1.312 7.586 5.904 78.97 7.424 6.632 Percut Sei

(51)

Lampiran 3: Persentase Luas Lahan Sawah Kabupaten Deli Serdang

tahun Luas Lahan Sawah Perubahan Persentase Perubahan %

1999 82.266 0 0

2000 79.071 -3.195 -4,04

2001 81.425 2.354 2,89

2002 68.361 -13.064 -19,11

2003 72.304 3.943 5,45

2004 68.126 -4.178 -6,13

2005 69.889 1.763 2,52

2006 74.237 4.348 5,85

2007 74.322 85 0,11

2008 73.369 -953 -1,29

2009 74.737 1.368 1,83

Persentase perubahan % = luas sawah(x) – luas sawah(x-1)/luas sawah(x-1) X 100% Perubahan luas lahan sawah tahun 1999 – 2009 yaitu:

82.266 – 74.737 = 7.529 ha

Lampiran 4 : Luas Lahan dan Produksi Padi Sawah Kabupaten Deli Serdang Tahun 1999-2009

Tahun Luas Lahan(ha) Produksi Padi (ton)

1999 82266 414476

2000 79071 402281

2001 81425 408983

2002 68361 344947

2003 72304 388603

2004 68126 371331

2005 69889 358887

2006 74237 383540

2007 74322 386542

2008 73369 381955

(52)

Lampiran 5: Data Luas Lahan sawah dan Proyeksi Luas Lahan Sawah Kabupaten Deli Serdang

No tahun notasi tahun (X) luas lahan (Y)

1 1999 -5 82.266

2 2000 -4 79.071

3 2001 -3 81.425

4 2002 -2 68.361

5 2003 -1 72.304

6 2004 0 68.126

7 2005 1 69.889

8 2006 2 74.237

9 2007 3 74.322

10 2008 4 73.369

11 2009 5 74.736

jumlah 0 818.106

Va riables Entere d/Re movedb

Notasi

Tahuna . Enter

Model 1 Variables Entered Variables Removed Method

All reques ted variables ent ered. a.

Dependent Variable: Luas Lahan b.

Model Summary

,451a ,203 ,115 4559,80684 Model

1

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Predictors: (Constant), Notas i Tahun a.

ANOV Ab

47691863 1 47691862,73 2,294 ,164a 1,9E+008 9 20791838,38

2,3E+008 10 Regres sion Residual Total Model 1 Sum of

Squares df Mean S quare F Sig.

(53)

Coeffi cientsa

74373, 273 1374,833 54,096 ,000

-658,455 434,761 -,451 -1, 515 ,164 (Const ant)

Notasi Tahun Model

1

B St d. E rror Unstandardized

Coeffic ient s

Beta St andardiz ed

Coeffic ient s

t Sig.

Dependent Variable: Luas Lahan a.

Sehingga persamaan regresi di atas dapat di tulis: y = 74373,273 – 658,455 x

Lampiran 6: Proyeksi Luas Lahan Sawah Di Kabupaten Deli Serdang

Dari formula: y = 74373,273 – 658,455 x , maka diperoleh proyeksi sebagai berikut:

Tahun Notasi Tahun Luas Lahan Sawah(ha)

2010 6 70.422,54

2011 7 69.764,08

2012 8 69.105,63

2013 9 68.447,17

2014 10 67.788,72

(54)
[image:54.612.93.507.134.382.2]

Gambar Grafik Luas Lahan Sawah Di Kabupaten Deli Serdang

y = -658.4x + 1E+06 R² = 0.203

0 10000 20000 30000 40000 50000 60000 70000 80000 90000

1998 2000 2002 2004 2006 2008 2010

Series1

(55)

Lampiran 7: Data Produksi Padi Sawah Di Kabupaten Deli Serdang

Kecamatan 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

Gunung Meriah 5.433 5.045 5.671 5.144 5.414 4.580 5.591 4.652 4.912 5.674 5.612 S.T.M. hulu 5.300 5.605 5.488 5.071 4.998 5.082 5.241 5.766 5.864 6.651 4.957 Sibolangit 8.632 9.260 6.694 7.200 6.829 5.634 6.927 6.988 7.872 5.689 5.925 Kutalimbaru 16.524 17.095 17.317 17.354 12.399 26.777 18.046 17.401 13568 9.772 10.087 Pancur Batu 9.798 7.421 8.343 5.273 5.919 5.044 5.620 4.055 5.593 3.873 4.774 Namo Rambe 12.334 12.058 10.617 8.759 12.157 11.905 8.710 8.144 13.868 7.951 9.486 Biru-biru 3.735 5.324 5.198 4.923 6.140 4.663 4.999 5.897 5.438 6.246 9.134 S.T.M. hilir 6.413 6.936 6.698 7.181 6.259 7.790 5.738 6.469 6.954 7.291 8.739 Bangun Purba 4.801 4.726 6.452 4.838 4.999 1.469 1.757 2.067 1.576 1.825 1.827 Galang 24.839 25.951 24.963 24.800 20.968 2.889 16.762 10.203 10.061 10.130 10.772 Tanjung

(56)

Lampiran 8: Data Lahan dan Produksi Padi Deli Serdang

Tahun Luas Lahan (Y) Produksi Padi(y) Produktifitas Produksi Beras(ton) 1999 82.266 414.476 5,03 269.409,4 2000 79.071 402.281 5,08 261.482,65 2001 81.425 408.983 5,02 265.838,95 2002 68.361 344.947 5,04 224.215,55 2003 72.304 388.603 5,37 252.591,95 2004 68.126 371.331 5,45 241.365,15 2005 69.889 358.887 5,13 233.276,55 2006 74.237 383.540 5,16 249.301 2007 74.322 386.542 5,20 251.252,3 2008 73.369 381.955 5,20 248.270,75 2009 74.736 388.595 5,19 252.586,75

5,17

Lampiran 9: Proyeksi Luas Lahan dan Produksi Padi

(57)

Lampiran 10: Data Jumlah Penduduk Kabupaten Deli Serdang

Kecamatan 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008

Gunung Meriah 2.993 2.969 2.718 2.685 2.730 2.546 2.536 2.521 2.502 2.489 S.T.M. hulu 10.889 11.143 10.600 10.798 10.977 11.373 11.617 11.998 12.382 12.764 Sibolangit 19.120 19.901 18.508 18.559 18.867 33.497 19.724 20.371 21.022 21.671 Kutalimbaru 27.665 30.878 32.078 33.047 32.331 19.309 34.216 35.338 36.468 37.594 Pancur Batu 63.883 68.627 70.634 73.248 73.918 75.584 77.207 79.740 82.290 84.831 Namo Rambe 23.096 23.173 23..481 24.146 24.547 25.161 25.701 26.544 27.393 28.239 Biru-biru 26.738 26.703 28688 29.302 29.789 30.863 31.526 32.560 33..601 34.638 S.T.M. hilir 26.030 25.778 25.100 25177 25.595 27.552 28.144 29.165 30.098 31.027 Bangun Purba 29.377 28.614 29.053 29..213 21.463 24.945 34.926 36.072 37.225 38.374 Galang 75.974 78.199 76.753 77.229 62.185 64.369 65.752 67901 68.080 70.182 Tanjung

Morawa 145.311 150.053 153.885 158.625 161.258 163.222 166.728 172..197 175.703 181.128 Patumbak 55.220 57.634 61.277 64.666 65.740 67.111 68.552 70.801 74.065 76.352 Deli Tua 44.958 47.152 49.335 51.259 52.110 52.989 54.127 55.903 56.691 58.441 Sunggal 169.242 177.061 186.035 193.736 196.953 203.758 208.134 214.962 226.935 233.941 Hamparan

(58)

Lampiran 11: Data Perhitungan Proyeksi Penduduk Kabupaten Deli Serdang

Tahun

Jumlah Penduduk(Pt)

Pertambahan

Penduduk(X) LnPt LnX

1999 1.339.977 - 14,108 - 2000 1.405.305 65.328 14155 11,087 2001 1.449.625 44.320 14,186 10,699 2002 1.490.359 40.734 14,214 10,614 2003 1.486.094 -4.265 14,211 0 2004 1.539.696 53.602 14,247 10,889 2005 1.582.213 42.517 14,274 10,657 2006 1.634.107 51.894 14,306 10,856 2007 1.684.637 50.530 14,337 10,830 2008 1.738.431 53.794 14,368 10,892

Lampiran 12:Data Proyeksi Penduduk 2010 – 2015 Kabupaten Deli Serdang

Tahun Po ( 1 + R )n Jumlah Penduduk

2010 1.738.431 1,058 1.840.722 2011 1.738.431 1,089 1.894.103 2012 1.738.431 1,121 1.949.032 2013 1.738.431 1,153 2.005.554 2014 1.738.431 1,187 2.063.715

Pt = Po ( 1 + r )n Pt/Po= ( 1 + r)n

1738431/1339977 = n log ( 1 + r) Log 1,29 = 9 log ( 1 + r )

0,110/9 =log ( 1 + r ) 0,012 = log ( 1 + r ) Anti log 0,012 = 1 + r 1,029 = 1 + r

(59)
[image:59.612.99.415.100.406.2]

Gambar Grafik Jumlah Penduduk Deli Serdang

y = 7E-18e

0.026x

R² = 0.983

0

200000

400000

600000

800000

1000000

1200000

1400000

1600000

1800000

2000000

1998 2000 2002 2004 2006 2008 2010

Series1

(60)

Lampiran 13 : Data Perhitungan Proyeksi Penduduk Sumatera Utara

Tahun

Jumlah Penduduk(Pt)

Pertambahan

Penduduk(X) LnPt LnX

2000 1.1513.973 - 16,259 -

2001 1.1722.395 208.422 16,277 12,247 2002 1.1847.076 124.681 16,287 11,733 2003 1.1890.399 43.323 16,291 10,676 2004 1.2123.360 232.961 16,310 12,358 2005 1.2326.678 203.318 16,327 12,222 2006 1.2643.494 316.816 16,352 12,666 2007 1.2834.371 190.877 16,367 12,159 2008 1.3042.317 207.946 16,383 12,245

Lampiran 14 : Data Proyeksi Penduduk Sumatera Utara 2010 – 2015

Tahun Po ( 1 + R )n Jumlah Penduduk

2010 13.042.317 1,031 13.447.113 2011 13.042.317 1,046 13.654.199 2012 13.042.317 1,063 13.864.474 2013 13.042.317 1,079 14.077.986 2014 13.042.317 1,096 14.294.787

Pt = Po ( 1 + r )n

Pt/Po= ( 1 + r)n

13042317/11513973= n ln ( 1 + r) Ln 1,132= 8 ln ( 1 + r )

0,124/8 =ln ( 1 + r ) 0,015 = ln ( 1 + r ) Anti ln 0,015 = 1 + r 1,015 = 1 + r

(61)
[image:61.595.95.360.119.346.2]

Gambar Grafik Jumlah Penduduk Sumatera Utara

y = 3E-07e0.015x

R² = 0.980

11200000 11400000 11600000 11800000 12000000 12200000 12400000 12600000 12800000 13000000 13200000

1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009

Series1

(62)

Lampiran 15: Data Lahan dan Produksi Padi 1999 – 2009

Luas Lahan Produksi Padi

82.266 414.476

79.071 402.281

81.425 408.983

68.361 344.947

72.304 388.603

68.126 371.331

69.889 358.887

74.237 383.540

74.322 386.542

73.369 381.955

74.736 388.595

Va riables Entere d/Re movedb

Luas

Lahana . Enter

Model 1 Variables Entered Variables Removed Method

All reques ted variables ent ered. a.

Dependent Variable: P roduksi Padi b.

Model Summary

,924a ,854 ,837 8319,69511 Model

1

R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Predictors: (Constant), Luas Lahan a.

ANOV Ab

3,6E+009 1 3630208812 52,447 ,000a

6,2E+008 9 69217326,66

4,3E+009 10 Regres sion Residual Total Model 1 Sum of

Squares df Mean S quare F Sig.

Predic tors: (Constant), Luas Lahan a.

(63)

Coeffi cientsa

92131, 749 40457, 091 2,277 ,049

3,932 ,543 ,924 7,242 ,000

(Const ant) Luas Lahan Model

1

B St d. E rror

Unstandardized Coeffic ient s

Beta St andardiz ed

Coeffic ient s

t Sig.

Dependent Variable: P roduksi P adi a.

Y= 92131,749 + 3,932 x + µ

Lampiran 16: Dampak Luas Lahan Terhadap Produksi

Dari formula: y = 92131,749 + 3,932 x +µ , maka diperoleh proyeksi sebagai berikut: Tahun Luas Lahan(ha) Produksi Padi(ton) Dampak Produksi(ton)

(64)

Lampiran 17 : Data Tingkat Kecukupan Pangan Kabupaten Deli Serdang

Tahun

Jumlah

Penduduk Konsumsi(kg)

Kebutuhan Beras(kg)

Kebutuhan Keras(ton)

Produksi Padi(ton)

produksi Beras(ton)

(65)

Lampiran 18 : Data Tingkat Kebutuhan Pangan Sumatera Utara

(66)

Lampiran 19: Persentase Produksi Beras Deli Serdang Terhadap Kebutuhan Sumatera Utara

Tahun

Jumlah

Penduduk Konsumsi(kg)

Kebutuhan Beras(kg)

Kebutuhan Peras(ton)

Produksi Beras

Gambar

Gambar : Skema Krangka Pemikiran
Tabel 2 .Banyaknya Desa/Kelurahan dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Deli Serdang
Tabel 3 . Jumlah Rumah Tangga dan Penduduk Menurut Jenis Kelamin di  Kabupaten Deli Serdang
Tabel 5 . Jumlah Sekolah dan Siswa di Kabupaten Deli Serdang
+7

Referensi

Dokumen terkait

As shown in following screenshot, the node displays all the available passes, render layers and scenes present in the current rendered file.. Multiple Render Layers nodes can

Menjelaskan isi kandungan hadits tentang menyayangi anak yatim secara sedarhana. Jumlah

(1) Dalam hal Wakil Jaksa Agung dan Jaksa Agung Muda dinilai melakukan perbuatan yang dapat menyebabkan pemberhentian tidak dengan hormat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat

Selain kecerdasan, hal lain yang juga berpengaruh terhadap motivasi peserta didik adalah kondisi fisik dan psikologis. Kondisi fisik dalam hal ini meliputi postur

Selanjutnya, bab ini juga akan membahas mengenai pelaksanaan bimbingan rohani Islam di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang yang meliputi, tujuan bimbingan rohani

Maka, persoalan yang diteliti dalam hal ini adalah mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan hukum waris adat Tapanuli Selatan, mekanisme penyelesaian sengketa

Solo sebagai kota heritage tersusun oleh elemen elemen pembentuk kota antara lain kawasan hunian khususnya kampung, kawasan karya (tempat kerja, industri,

Objective of this investigation is to consider aspects of georeferencing and producing point clouds from UAV image data sets that have been collected under