BAB IV IMPLEMENTASI KARYA
4.2 Produksi Animasi 2D
4.2.1 Lingkungan dan Properties
Berbeda dengan stopmotion, maka property yang digunakan lebih sederhana karena animasi 2D ini digunakan dalam pembuatan background.
Background digambar pada kertas A4 dan diberi warna seperti aslinya. Kemudian
gambar background ini nantinya akan di scan dan akan menjadi background untuk animasi stop motion.
4.2.2 Rendering
Hasil animasi yang ada dipindah ke komputer untuk selanjutnya dilakukan
proses rendering yaitu proses di mana gambar background akan diolah lagi menjadi suatu penggabungan dengan animasi yang sempurna yaitu untuk
mengganti green screen sehingga animasi yang dihasilkan tampak terlihat nyata . Pemindahan dilakukan dengan menggunakan kabel data atau card reader. Progam yang digunakan untuk melakukan proses rendering yaitu Adobe Premiere.
4.2.3 Peralatan
Dalam melakukan proses animasi 2D, maka diperlukan beberapa peralatan yaitu:
1. Kertas A4
2. Pensil Warna / Crayon
4.3 Editing
Setelah hasil stopmotion dan animasi 2D selesai dibuat dan dirender maka tahap selanjutnya yaitu melakukan penggabungan keduanya di mana proses
editing ini harus memperhatikan urutan scenenya agar dapat dapat terlihat halus dan nyata dalam penggabungannya. Scene harus disesuaikan dengan storyboard
yang ada, sehingga tidak merubah cerita yang ada dan membuat lebih mudah
dipahami para penikmat animasi ini. Penggabungan stopmotion dan animasi 2D yaitu dengan mencocokkan warna sehingga terlihat sama dan kemudian
memberikan effect pada setiap penggabungan agar terlihat lebih halus.
4.4 Final Rendering
Merupakan tahap akhir dari semuanya setelah melakukan penggabungan
antara stop motion dan animasi 2D serta telah selesai melakukan proses editing. Tahap ini dinamakan rendering akhir karena merupakan satu kesatuan dari seluruh proses yang ada di mana kemudian file dirender dalam formatAVI , agar
animasi ini dapat diputar dan dinikmati oleh semua kalangan dengan kualitas yang
bagus.
4.5 Publikasi
Setelah semua proses selesai maka hal yang perlu dilakukan yaitu
melakukan publikasi yang disebut juga pasca produksi yaitu dengan membuat
poster agar animasi ini dapat dikenal dan diketahui oleh semua orang. Publikasi
yaitu dengan memberikan informasi link kepada sesame pengguna online melalui jejaring sosial ataupun website.
1. Poster
Gambar 4.16 Poster 2. Cover DVD
3. Cover Cakram DVD
76
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari laporan ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Konsep awal video animasi ini yaitu ingin membuat suatu inovasi baru dengan
menggabungkan teknik stop motion dan animasi 2D dengan menggangkat sebuah cerita rakyat yang telah melegenda di seluruh kalangan sehingga lebih
dapat cepat dimengerti dan dapat diteruskan dari generasi ke generasi
2. Tahap awal yang dilakukan dalam proses produksi adalah mengembangkan ide
dan konsep cerita. Ide didapatkan film animasi Shaun The Sheep dimana mulai banyak dikenal oleh masyarakat Internasional. Sehingga dengan membuat
konsep stopmotion dengan cerita rakyat Indonesia maka diharapkan dapat memberikan inspirasi serta masukan yang baru dalam dunia animasi Indonesia
serta untuk melestarikan cerita rakyat dari generasi ke generasi melalui
penyampaian yang berbeda. Tahap selanjutnya yaitu sketsa karakter yang
terdiri dari Kancil dan Buaya.. Untuk treatment disertai dengan gambar di mana menjelaskan details dari setiap pembuatan. Storyboard merupakan kunci utama dalam pembuatan animasi ini dimana jalan ceritanya berpedoman pada
storyboard yang ada di mana storyboard akan disertai gambar sketsa. Tahap terakhir yaitu sinopsis yang menceritakan cerita si Kancil dan Buaya.
3. Animasi ini menggunakan teknik gabungan antara stop motion dan animasi 2D dimana pengambilan gambar dilakukan dengan memfoto satu per satu gerakan
penggabungan background menggunakan gambar 2D yang telah di scan dimana implementasi editing menggunakan Adobe Premiere Pro CS3. Penerapan video kartun si Kancil dan Buaya ini adalah mengambil latar
belakang cerita yang diambil dari cerita sebuah dongeng yang telah lama
melegenda di masyarakat Indonesia
3. Implementasi si Kancil dan Buaya pada penggabungan stop motion dan animasi 2D yaitu dengan membuat objek si Kancil dan Buaya dari tanah liat serta
background yang digunakan menggunakan gambar 2D yang digambar secara
manual.
4. Pada proses pengambilan gambar, semakin banyak gambar yang difoto maka
hasil yang didapat akan semakin halus dan terlihat nyata. Setiap frame harus
menunjukkan pergerakan obyek dimana harus digerakkan secara perlahan
sehingga hasil yang didapat halus.
5. Dalam melakukan proses editing maka diperlukan ketelitian dan ketekunan agar hasil yang didapat lebih maximal serta isi pesan dalam animasi tersebut
dapat tersampaikan dengan jelas kepada para penonton.
6. Pembuatan video animasi stopmotion dan animasi 2D ini memakan waktu 3 bulan di mana proses dilakukan sejak pra-produksi, produksi hingga pasca
produksi
5.2 Saran
Video animasi ini memakan waktu kurang lebih 3 bulan dimana
pembuatannya ditujukan untuk sebuah karya Tugas Akhir yang dikerjakan oleh 1
produksi dengan penggabungan stop motion dan animasi 2D yang merupakan suatu inovasi baru yang diterapkan dalam suatu cerita rakyat. Stopmotion
mengugnakan teknik frame by frame untuk mendukung proses pembuatannya di mana setiap frame didapat dari setiap gerakan foto. Sedangkan animasi 2D memerlukan editing serta pencahayaan yang benar sehingga video ini akan terlihat seperti nyata.
Seluruh proses pembuatan ini memerlukan dorongan dan niatan yang kuat
sehingga tidak hanya skill saja yang diperlukan melainkan segala sesuatu yang ada di lingkungan sekitar untuk mendukung. Oleh karena itu video kartun Si
Kancil dan Buaya ini masih jauh dari kesempurnaan, masih banyak kekurangan
yang terdapat dalam video kartun ini. Teknik ini merupakan penemuan yang baru,
sehingga untuk kedepannya akan lebih terus di update. Selain teknik. Penyampaian pesan dalam suatu video juga sangat diperlukan. Tingkat
keberhasilan suatu video juga ditentukan dari seberapa banyak masyarakat yang
melihat dapat mengerti bahkan menerapkan dalam kehidupan sehari-sehari.
Teknik dan isi cerita merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan, sehingga
dalam proses pembuatannya harus tetap diperhatikan. Alangkah indahnya apabila
isi pesan dalam cerita tersebut dapat diterapkan dapat kehidupan sehari-hari serta
79
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku:
Askurifai,B. (2003). Membuat Film Indie Itu Gampang. Bandung.: Katarsis. Andi. (2002). Panduan Aplikatif Pengolahan Video dengan Adobe Premiere 6.0,
Wahana Komputer, Semarang.
Djalle,Z.G. (2008). The Making of 3D Animation Movie Using 3D Studio Max. Jakarta: Informatika
Ebdi, D. S. (2005). Dasar-Dasar Tata Rupa dan Desain. Yogyakrta: Arti Bumi Intaran.
Maestri,G. (1996). Digital Character Animation, NY: New Riders Publishing. Witomo, B. (1995). Teknik Kamera dan Editing. Yogyakrta: Diklat Kuliah D3
Komunikasi UGM
Sumber Internet:
Amin Jaenuri. (2011). http://www.scribd.com/doc/70243564/9/Pengertian-Film
Gambar Animasi dan Film Animasi. (2010).
http://blog.zanuzawa.com/2008/04/30/gambar-animasi-dan-film-animasi/
Masri Suratinoyo. (2010).
http://masrisuratinoyo.wordpress.com/category/video-editing/
Macam-Macam Tipe Shoot. (2010).
Oprek Zone. (2011).
http://oprekzone.com/proses-pembuatan-animasi-stop-motion-3d-shaun- the-sheep
Pengertian Legenda/Cerita Rakyat. (2010).
http://www.adicita.com/artikel/detail/id/202/Pengertian-Legenda-Cerita- Rakyat
Sejarah Animasi Stop Motion. (2010).