• Tidak ada hasil yang ditemukan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.2. Produksi dan Pendapatan Usahatani Bawang Merah

5.2.1. Produksi Usahatani Bawang Merah

Jumlah bawang merah yang dihasilkan oleh responden dalam satu musim panen dapat dinyatakan dalam satuan kg. Peningkatan hasil produksi dapat dilakukan melalui penggunaan faktor-faktor produksi secara tepat dan terpadu, efektif serta efisien. Secara normal, penggunaan 1 kg bibit bawang merah dapat menghasilkan produksi bawang merah sebanyak 10 kg. Jumlah produksi bawang merah di Desa Batunoni pada musim tanam 2015 dari setiap responden berkisar antara 1.300 – 7.000kg. Tingkat produksi bawang merah di Desa Batunoni, Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang pada musim tanam 2015 dapat dilihat pada Tabel 10,

Tabel 10. Produksi Responden Usahatani Bawang Merah di Desa Batunoni, Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang pada Musim Tanam tahun 2015

No Produksi Bawang Merah (Kg) Jumlah Responden (orang) Persenase (%) 1 1.300 – 2.800 6 24 2 2.801 – 4.302 11 44 3 4.303 – 5.805 6 24 4 5.806 – 7.000 2 8 Jumlah 25 100

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2016.

Berdasarkan Tabel 10. diketahui bahwa jumlah responden yang memperoleh produksi 1300 – 2800 kg sebanyak 6 orang, yang memperoleh

produksi 2801 – 4302 kg sebanyak 11orang, yang memperoleh produksi 4303 – 5805 sebanyak 16 orang dan yang memperoleh produksi 5806 – 7000 sebanyak 2 orang

5.2.2. Harga Produksi Bawang Merah

Harga bawang merah merupakan nilai tukar terhadap produksi bawang merah yang dihasilkan oleh responden. Harga jual bawang merah di Desa Batunoni pada musim tanam 2015/2016 berkisar antara Rp 14,500,00 – 17,500,00/kg. Adapun Tabel 11. mengenai harga bawang merah yang dihasilkan responden di Desa Batunoni, Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang pada musim tanam 2015

Tabel 11. Harga Bawang Merah Yang Dihasilkan Responden di Desa Batunoni, Kecmatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang Pada Musim Tanam Tahun 2015.

No Harga Bawang Merah (Rp) Jumlah Responden (orang) Persentase (%)

1 14,500,00 – 15,400,00 4 16

2 15,500,00 – 16,400,00 9 36

3 16,500,00 – 17,500,00 12 48

Jumlah 25 100

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2016.

Dari Tabel 11. diatas memperlihatkan bahwa harga bawang merah antara Rp 14,500,00 – Rp 15,400,00 memiliki persentase 16% dengan jumlah 4

29

merah antara Rp 18,500,00 – Rp 20,000,00 memiliki persentase paling besar yaitu 48% dengan jumlah responden 12 orang.

5.2.3. Biaya Usahatani Bawang Merah

Biaya usahatani bawang merah dikeluarkan baik secara langsung maupun secara tidak langsung yang diukur dengan uang guna membiayai usahatani. Biaya tersebut dibagi dua kelompok yaitu biaya tetap dan biaya tidak tetap (biaya variabel).

1. Biaya tetap

Biaya tetap adalah biaya yang besarnya tidak tergantung pada jumlah barang/ produksi bawang merah yang dihasilkan, yaitu:

a. Pajak tanah, yaitu iuran wajib yang harus dibayar oleh petani selaku wajib pajak atas tanah yang dimilikinya kepada pemerintah setiap tahun

b. Peralatan pertanian, yaitu semua alat yang dipergunakan oleh petani selama proses produksi berlangsung seperti cangkul, garpu, spayer, tenda dan sebagainya. Biaya untuk alat pertanian dihitunng berdasarkan biaya penyusutan, yaitu selisih antara harga perolehan dengan nilai residu yang kemudian dibagi dengan umur ekonomis dari peralatan tersebut.

Adapun biaya tetap yang dikeluarkan oleh responden pada kegiatan produksi bawang merah dapat di lihat pada Tabel 12.

Tabeb 12. Biaya Tetap Produksi Bawang Merah Di Desa Batunoni, Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang Pada Musim Tanam 2015.

No Uraian Jumlah (Rp) Nilai Rata-Rata (Rp)

1 Peralatan pertanian 34.508.000 1.380.320

2 Pajak 285.500 11.420

Total 34.793.500 1.391.740

Sumber data : Data Primer setelah diolah 2016 2. Biaya tidak tetap (Biaya Variabel)

Biaya variabel dalam penelitian ini adalah biaya yang dikeluarkan oleh responden bawang merah atas penggunaan:

a. Bibit bawang merah

Jumlah bibit bawang merah yang dibutuhkan oleh petani bawang di Desa Batunoni sangat tergantung pada harga dan luas lahan pertanian yang dekelolah.

b. Pupuk.

Penggunaan pupuk pada usahatani bawang merah di Desa Batunoni sangat tergantung pada tingkat kesuburan tanah dan kondisi pertumbuhan tanaman, serta keadaan iklim. Sealin itu, kemampuan petani membeli pupuk terutama jenis pupuk suplemen seperti Phonska, Granole, NPK, Botani, KNO3, Mutiara, dan Mikrodil, juga menjadi salah satu faktor yang

31

digunakan oleh petani bawang merah yakni pupuk Urea dan pupuk SP-36/TSP.

c. Obat-obatan

Jumlah obat-obatan yang dgunakan responden dalam usahatani bawang merah sangat tergantung pada banyaknya tanaman yang diusahakan serta kondisi tanaman tersebut, termasuk di dalamnya berupa jenis penyakit dan hama pada tanaman bawang merah.

d. Tenaga kerja

Tenaga kerja yang digunakan dalam proses produksi bawang merah berasal dari keluarga dan tenaga kerja upahan. Adapun biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja hanya berlaku bagi tenaga krja upahan dengan rata-rata responden sebesar Rp. 1.424.480

e. Mesin Traktor

Mesin traktor digunakan oleh para responden pada saat pengolahan lahan pertanian yang akan ditanami bawang merah. Mesin traktor yang digunakan merupakan responden mesin sewaan. Adapun sewa mesim traktor dihitung berdasarkan luas lahan responden. Namun, ada pula petani yang menggunakan mesin traktor sendiri dan keluarga dekat sehingga biaya yang dikeluarkan hanya sekedar pengganti bensin.

f. Pengangkutan/Transportasi

Biaya pengangkutan yang ditanggung oleh responden di Desa Batunoni yaitu pengangkutan bawang merah dari kebun ke perkampungan/rumah. Pengangkutan bawang merah dari kebun ke rumah menggunakan jasa tukang ojek. Adapun sewa untuk jasa tukang ojek sangat tergantung pada jarak tempuh antara kebun dan rumah serta kondisi jalanan yang di lalui. g. Tali Rafia

Tali rafia digunakan oleh responden untuk mengikat bawang merah yang sedang di panen. Selain itu, tali rafia sebagian kecil digunakan pula untuk mengikat tenda sebagai tempat mengumpulkan dan mengringkan bawang merah yang telah di panen. Pada kondisi normal, satu ikat tali rafia dapat digunakan untuk mengikat bawang merah sebanyak 1 kg.

Tabel 13. Biaya Variabel Produksi Bawang Merah Di Desa Batunoni, Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang Pada Musim Tanam Tahun 2015.

No Uraian Jumlah (Rp) Nilai Rata-Rata/responden (Rp)

1. Benih /Bibit 103.825.000 4.153.000 2. Pupuk (Urea,TSP/SP-36,Phonska, Granole,NPK, Botani, KNO3, Mutiara, Mikrosil) 40.943.000 1.637.720 3. Obat - obatan 84.800.000 3.431.250 4. Tenaga Kerja 13.550.000 542.000

33

Dari Tabel 13. di atas dapat dilihat bahwa jumlah biaya benih sebesar Rp. 103.825.000, biaya pupuk sebesar Rp. 40.943.000, biaya obat–obatan sebesar Rp. 84.800.000 dan biaya tenaga kerja sebesar Rp. 13.500.000. Sedangkan rata-rata biaya/responden yaitu biaya bibit/benih sebesar Rp. 4.153.000, biaya pupuk sebesar 1.637.720, biaya obat-obatan sebesar Rp. 3.431.250 dan biaya tenaga kerja sebesar 542.000.

5.2.4. Pendapatan Usahatani Bawang Merah

Pendapatan yang diperoleh responden pada usahatani bawang merah tergantung pada besarnya penerimaan dan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh sejumlah produksi. Semakin tinggi penerimaan responden dengan biaya produksi rendah, maka pendapatan yang diperoleh responden semakin besar. Untuk memudahkan proses analisis data, maka penerimaan petani akan dihitung dengan menggunakan harga rata-rata dikalikan dengan jumlah produksi. Total produksi dari kegiatan usahatani bawang merah di Desa Batunoni, Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang sebesar 92.500 kg. Dengan demikian maka analisis pendapatan dapat diuraikan pada Tabel 14.

Tabel 14. Pendapatan Rata-Rata Responden Pada Usahatani Bawang Merah Di Desa Batunoni, Kecamata Anggeraja, Kabupaten Enrekang Musim Tanam Tahun 2015.

No Uraian Jumlah (Rp) Nilai Rata-rata(Rp)

1. Penerimaan

Produsi bawang merah (kg) Harga (Rp/kg) Penerimaan 92.500 kg Rp. 1.505.450.000 3.700 kg 16.280 Rp. 60.218.000 2. Baiaya produksi Biaya tetap Biaya variabel Rp. 34.793.500 Rp. 265.180.000 RP. 1.391.740 RP. 10.607.200 3. Pendapatan (∏) Rp. 1.240.270.000 Rp. 49.610.800 Sumber :Data Primer Setelah Diolah, 2016

Dari uraian data di atas, dapat diketahui bahwa dalam satu kali musim panen ( tahun 2015) para petani mampu menghasilkan produksi bawang merah sebanyak 92.500 kg dengan harga rata-rata sebesar Rp. 16.280,00 sehingga diperoleh penerimaan sebesar Rp. 1.505.450.000,- dengan penerimaan rata-rata sebesar 1.505.450.000: 25 = Rp. 60.218.000,-. Total p yang dikeluarkan selama kegiatan produksi bawang merah berlangsung sebesar Rp. 265.180.000,- sehingga biaya rata-rata yang dikeluarkan petani sebesar Rp. 10.607.200,-. Jadi total pendapatan petani pada kegiatan usahatani bawang merah di Desa Batunoni, Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang dalam sekali musim panen (tahun 2015) sebesar Rp. 1.240.270.000,-. Adapun jumlah pendapatan rata-rata yang

35

Dokumen terkait