• Tidak ada hasil yang ditemukan

a. Tujuan

Pengukutan kayu bertujuan untuk menetukan panjang, diameter dan cacat. Agar dapat menetapkan isi atau volume kayu.

b. Dasar Teori

Pengukuran adalah penentuan besaran, diameter atau kapasitas biasanya terhadap suatu standar atau satuan. pengukuran hasil hutan adalah kegiatan untuk menentukan jumlah dan volume dari hasil hutan. Cacat adalah kelainan yang terdapat pada kayu yang dapat mempenngaruhi mutu kayu. c. Alat dan Bahan

1) Pita Ukur 2) Spidol

3) Label nomor bontos 4) Buku Ukur (lapangan) 5) Bolpoint

6) Kapur chalk 7) Staples Tembak 8) Isi Stapless tembak 9) Calculator

d. Prosedur Kerja

1) Siapkan peralatan pengukuran sebagai berikut 2) Persiapan pengukuran di TPN

31

3) pembagian tugas antara lain

a) Penempelan nomor ukur pada bontos log b) Pengukuran panjang log

c) Pengukuran diameter log d) Pencatatan ke dalam buku ukur 4) Pelaksanaan kegiatan

a) Penomoran pengukuran

• Tempelkan label nomor pada bontos pangkal maupun ujung log • Ukur panjang log

• Ukur diameter bontos pangkal dan ujung log

• Apabila terdapat cacat growong, ukur diameter growing • Untuk gubal ukur tebal gubal.

b) Catat hasil pengukuran ke dalam buku ukur • Catat tanggal pengukuran

• Catat nama operator chainsaw dan tracktor yang terkait. • Tulis nomor pengukuran

• Catat nomor petak dan nomor pohon (LHC) • Catat jenis log

• Catat panjang, diame-ter bontos pangkal dan ujung log

• Apabila ada, catat besarnya growong atau gubal beserta procentase reduksinya.

32

e. Hasil yang Dicapai

Tabel 14. Hasil Kegiatan Pengukuran atau Pencatatan Kayu Bulat

No Lokasi Kegiatan Tanggal Hasil

Kerja Ket

1 UMH Segah

Hulu Pengukuran/pencatat-an kayu bulat 12/03/2014 19 btg/ 9 org Praktek

f. Pembahasan

Kegiatan pengukuran kayu yang dilakukan di Segah Hulu dilaksanakan pada lokasi TPN, kegiatan yang dikerjakan seperti pemasangan nomor batang, pengukuran diameter bontos ujung dan bontos pangkal, dan panjang batang. 2. Pengupasan Kulit Log

a. Tujuan

Tujuan dari pengupasan kulit kayu agar kayu tidak mengalami pembusukan dan dapat mengurangi berat kayu saat dilakukan perakitan di logpon.

b. Dasar Teori

Pengupasan adalah melepaskan kulit kayu dari batangnya dengan mengusahakan sekecil mungkin mengalami kerusakan.

c. Alat dan Bahan

1) Linggis/Baji pengupasan 2) Helm pengaman

3) Sarung tangan

4) Jerigen untuk air minum 5) Batu asah

33

d. Prosedur Kerja

1) Persiapkan peralatan kerja 2) Pelaksanaan kegiatan

a) Persiapkan linggis yang digunakan untuk mengupas

b) Dahulukan kayu yang menjadi pesanan pembeli dan kayu yang mudah busuk

c) Mintalah operator Wheel Loader atau tracktor untuk mengatur kayu-kayu yang akan dikupas

d) Kupaslah bagian sisi kayu bagian sisi, atas mulai dari pangkal hingga ujung kayu.

e) Setelah bagian sisi dan atas dikupas, mintalah kepada operator wheel loader atau tracktor untuk membalik kayu

f) Setelah selesai terkupas catat nomor log untuk pembayaran prestasi kupas

g) Laporkan kepada operator Wheel Loader atau tracktor agar dia bisa mengum-pulkan kayu-kayu yang sudah dikupas dan me-numpuk kulit logs pada tempat pembuangan dan selanjutnya mengatur kem-bali kayu-kayu yang belum terkupas

e. Hasil yang Dicapai

Tabel 15. Hasil Kegiatan Pengupasan Kulit Kayu.

No Lokasi Kegiatan Tanggal Prestasi

Kerja Ket 1 UMH Segah Hulu Pengupasan kulit kayu 12/03/2014 20-30 batang/ org/ hari Simulasi

2 UMH Kuyit Pengupasan

kulit kayu

23/04/2014 20-30 batang /org/ hari

34

f. Pembahasan

Pengupasan kulit pada UMH Segah Hulu dan UMH Kunyit mempunyai kesamaan karena dalam waktu satu hari kerja pengupas mampu mengupas 20-30 batang. Pengupahan pengupas kayu diupah per kubik sebanyak Rp. 3.000,- per kubik. Jenis-jenis kayu yang dapat dikupas seperti kayu yang mempunyai kulit batang yang lemah

3. Penebangan a. Tujuan

Tujuan penebangan adalah untuk mendapatkan hasil keuntungan perusahaan berupa kayu dengan jumlah yang cukup dan mutu yang memenuhi persyaratan.

b. Dasar Teori

Penebangan adalah kegiatan pengambilan kayu dari pohon-pohon dalam tegakan yang berdiameter sama atau lebih besar atau lebih besar dari batas diameter yang di tetapkan.

c. Alat dan Bahan 1) Chainsaw 2) Kunci-kunci

3) Tempat bahan bakar minyak 4) Tempat air minum

5) Bakan bakar + pelumas 6) Spare Part cadangan 7) Parang

35

8) Stapless + isinya

9) Keranjang tempat perlengkapan Chainsaw d. Prosedur Kerja

1) Persiapkan peralatan dan kelengkapan kerja lapangan seperti 2) Pelaksanaan Penebangan

a) Perhatikan kondisi pohon

b) Bersihkan daerah sekitar pohon yang akan ditebang.

c) Tentukan arah rebah yang dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut ;

• Hindari arah rebah mengenai tempat-tempat yang dapat merusak kayu hasil tebangan

• Usahakan rebah ke daerah yang kosong • Usahakan rebah ke daerah yang datar

• Usahakan arah rebah merusak sedikit mungkin tegakan sisa • Arah rebah sedapat mungkin kearah yang mempermudah

proses Penyaradan

• Pada lapangan yang datar pohon yang tajuknya tidak simetris, arah rebah usahakan kearah tajuk yang lebih besar /berat

• Pohon yang berdiri miring, arah rebahnya diusahakan searah dengan meringnya pohon

• Tidak dibenarkan merebahkan pohon yang dapat mengganggu jalan angkutan dan jembatan

36

e) Rapikan pangkal batang dari sisa-sisa tebangan dan sisa-sisa banir dan juga lakukan juga lakukan pemotongan pada ujung batang bebas cabang (debranching)

f) Untuk kepentingan administrasi Produksi, tempatkan label pohon (label Merah ITSP)

e. Hasil yang Dicapai

Tabel 16. Hasil Kegiatan Penebangan.

No Lokasi Kegiatan Tanggal Prestasi

Kerja Ket

1 UMH Segah Hulu Penebangan 15/03/2014 20 phn/ org/ hari Simulasi

f. Pembahasan

Dalam kegiatan ini, penebang maksimal mampu menebang 20 pohon perharinya. Hal ini tergantung cuaca dan medan kerja yang bisa menjadi faktor kurangnya hasil dari kegiatan penebangan.

4. Pemasangan Barkot dan Marking Batang a. Tujuan

Tujuan pemasangan barkot dan marking batang adalah untuk memudahkan pengecekan kayu.

b. Dasar Teori

Barkot merupakan tanda pengenal batang secara online yang dikeluarkan oleh Dinas Kehutanan sebagai syarat sah kayu agar bisa diangkut ke logpond. Sedangkan marking adalah pengenal manual batang.

c. Alat dan Bahan

1) Alat yang digunakan dalam kegiatan ini adalah : a) Staples

37

b) Alat tulis

2) Bahan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah : a) Label Barkot

b) Label Marking c) Tallysheet d. Prosedur Kerja

1) Pemasangan Barkot dan Marking sesuai dengan nomor yang telah ada di data.

2) Pemasangan Barkot dan Marking dilakukan di ujung bontos dan pangkal batang.

e. Hasil yang Dicapai

Tabel 17. Hasil Kegiatan Pemasangan Barkot dan Marking Batang

No Lokasi Kegiatan Tanggal Prestasi

Kerja Ket

1 UMH

Kunyit Pemasangan bakot dan marking batang 23/04/ 2014 100 batang /org /hari Simulasi

f. Pembahasan

Kegiatan pemasangan barkot dan marking batang dilaksanakan dengan simulasi, pekerja mampu memasang barkot dan marking batang 100 batang per hari.

39

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diberikan selama mengikuti Prakte k Kerja Lapang adalah sebagai berikut :

1. Pada praktek kerja lapang (PKL) di PT. Inhutani I UMH Segah Hulu dan UMH Kunyit terdapat beberapa kegiatan yang hanya dilaksanakan secara teori/simulasi seperti Petak Ukur Permanan (PUP), Inventarisasi Tegakan Sebelum Penebangan (ITSP), pengupasan kulit kayu, penebangan dan pemasangan barkot. Kegiatan ini tidak dilaksanakan secara langsung karena ada beberapa kendala seperti terlalu beresikonya pekerjaan yang akan dilaksanakan sehingga mahasiswa tidak diperbolehkan untuk langsung melaksanakan kegiatan (penebangan, pengupasan kulit kayu) selain itu kegiatan telah selesai dilaksanakan oleh perusahaan misalnya PUP.

2. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa secara langsung/praktek pada PT. Inhutani I UMH Segah Hulu dan UMH Kunyit ini lebih banyak dibidang pembinaan hutan.

Dokumen terkait