• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANG DI PT. INHUTANI I WILAYAH TARAKAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA. Oleh : WAHYUDINUR NIM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA LAPANG DI PT. INHUTANI I WILAYAH TARAKAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA. Oleh : WAHYUDINUR NIM."

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIAT AN PRAKT EK KERJA LAPANG DI PT. INHUTANI I WILAYAH TARAKAN

PROVINSI KALIMANTAN UTARA

Oleh :

WAHYUDINUR NIM. 110500024

PROGRAM STUDI MANAJEMEN HUTAN JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK PERTAN IAN NEGERI SAMARINDA

S A M A R I N D A 2014

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Laporan PKL : Laporan Pelaksanaan Kegiatan Praktek Kerja Lapang Di PT. Inhutani I Wilayah Tarakan Provinsi

Kalimantan Utara.

Nama : Wahyudinur

NIM : 110500024

Program Studi : Manajemen Hutan Jurusan : Manajemen Pertanian

Lulus ujian pada tanggal : ... Pembimbing,

Ir. Emi Malaysia, M P NIP. 196501011992032002

Penguji II,

Ir. Fathiah, MP NIP. 195908201992032001 Penguji I,

Ir. Sofyan Bulkis, MP NIP. 196003211988031003

Menyetujui/Mengesahkan, Ketua Program Studi Manajemen Hutan

Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Ir. M. Fadjeri, MP NIP. 196108121988031003

(3)

KAT A PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, akhirnya Penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan PKL ini.

Penulisan laporan PKL ini dapat terselesaikan karena bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, Penulis menyampaikan terima kasih secara tulus kepada semua pihak yang telah memberikan kesempatan dan berbagai kemudahan dalam rangka menyelesaikan penulisan laporan PKL ini. Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Orang tua tercinta yang telah banyak memberikan dukungan, baik dari segi moril maupun materil kepada Penulis.

2. Ir. Emi Malaysia, MP selaku Dosen Pembimbing Praktek Kerja Lapang. 3. Ir. Sofyan Bulkis, MP selaku Dosen Penguji I.

4. Ir. Fathiah, MP selaku Dosen Penguji II.

5. Bapak Ir. M. Fadjeri selaku Ketua Program Studi Manajemen Hutan.

6. Bapak Ir. M. Hamdhani selaku General Manager PT. Inhutani I Wilayah Tarakan.

7. Bapak M. Rachmat. S. HUT, MM selaku Manajer UMH Segah Hulu PT. Inhutani I Wilayah Tarakan.

8. Bapak Nurdin. S. HUT. selaku manajer UMH Kunyit PT. Inhutani I Wilayah Tarakan.

9. Kepada seluruh asisten dan karyawan UMH Segah Hulu dan UMH Kunyit PT. Inhutani I Wilayah Tarakan.

10. Kepada teman-teman yang telah membantu dalam pembuatan laporan Praktik Kerja Lapang (PKL)

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih banyak kekurangan, namun Penulis berharap informasi yang tersaji dalam laporan ini dapat bermanfaat.

Penulis Kampus Sei Keledang, Mei 2014

(4)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI... iii

DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR ... v DAFTAR LAMPIRAN ... vi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan ... 2

C. Hasil yang Diharapkan ... 3

II. Keadaan umum perusahaan A. Tinjauan Umum Perusahaan ... 4

B. Manajemen Perusahaan ... 7

C. Lokasi dan Waktu Kegiatan PKL ... 7

III. Hasil praktek kerja lapang A. Pembinaan Hutan... 9

B. Perencanaan ... 27

C. Produksi ... 30

IV. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 38

B. Saran ... 38

DAFTAR PUSTAKA ... 39

(5)

DAFTAR TABEL

Nomor Tubuh Utama Halaman

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

Pelaksanaan Kegiatan PKL di PT. Inhutani I Tarakan Pada UMH Segah Hulu dan UMH Kunyit……… Hasil Kegiatan Pemeliharaan (Penyeleksian Bibit) ………… Hasil Kegiatan Pembuatan Plang...………... Hasil Kegiatan Pemasangan Plang ....………... Hasil Kegiatan Persiapan Media Semai………...……… Hasil Kegiatan Petak Ukur Permanen (PUP)...……….. Hasil Kegiatan Pengadaan Bibit Cabutan ...……… Hasil Kegiatan Penyapihan...……….. Hasil Kegiatan Penanaman...………. Hasil Kegiatan Pengayaan ...………. Hasil Kegiatan Pemeliharaan Kebun Pangkas...………. Hasil Kegiatan Pemeliharaan (Pemindahan Bibit) ...………. Hasil Kegiatan Inventarisasi Tegakan Sebelum Penebang-an (ITSP) ...……… Hasil Kegiatan Pengukuran atau Pencatatan Kayu Bulat... Hasil Kegiatan Pengupasan Kulit Kayu ...……… Hasil Kegiatan Penebangan...……… Hasil Kegiatan Pemasangan Barkot dan Marking Ba tang….

8 10 12 13 15 16 18 20 22 24 25 26 29 32 33 36 37

(6)

DAFTAR LAMPIRAN Nomor Halaman 1 2 3 4 5

Struktur Organisasi PT. Inhutani I UMH. Segah Hulu ……… Struktur Organisasi PT. Inhutani I UMH. Kunyit…….………. Dokumentasi Kegiatan Pembinaan Hutan …..………. Dokumentasi Kegiatan Perencanaan (ITSP) ……… Dokumentasi Kegiatan Produksi………

41 42 43 45 47

(7)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Lampiran Halaman

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Pembuatan Plang ……… Pemasangan Plang ……… …….……… Persiapan Media Semai ……….…..……….. Simulasi PUP ……… Penyapihan ………..………. Pengadaan Bibit Cabutan……… Penanaman ……… Pemeliharaan………. Simulasi ITSP di Segah Hulu……….. Pemasangan PU……….. Pembuatan Jalur……….. Crusing……… Peta Blok RKT 2015………... Pengukuran Batang……….. Pencatatan Batang……… Pengupasan Kulit Kayu……… Pemasangan Barkot………. 43 43 43 43 44 44 44 44 45 45 45 45 46 47 47 47 47

(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Dumanauw (1990), kayu merupakan hasil hutan dari sumber kekayaan alam, merupakan bahan mentah yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai kemajuan teknologi. Kayu memiliki beberapa sifat sekaligus, yang tidak dapat ditiru oleh bahan-bahan lain. Pengertian kayu disini adalah sesuatu bahan, yang diperoleh dari hasil pemungutan pohon-pohon di hutan, yang merupakan bagian dari pohon-pohon tersebut, setelah diperhitungkan bagian-bagian mana yang lebih banyak dapat dimanfaatkan untuk sesuatu tujuan penggunaan, baik berbentuk kayu pertukangan, kayu industi maupun kayu bakar. Dalam rangka memelihara dan memanfaatkan hutan alam produksi secara optimal dan lestari, maka pemilihan sistem silvikultur yang akan diterapkan dalam pengelolaan hutan sangat penting, sebagaiman telah diatur dalam peraturan menteri kehutanan nomor P.11/Menhut-II/2009 tanggal 9 februari 2009 tentang silvikultur dalam areal izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu. Berdasarkan permenhut tersebut, sistem silvikultur yang dapat diterapkan diterapkan dalam kegiatan IUPHHK adalah system tebang pilih tanam Indonesia (TPTI), tebang pilih tanam jalur (TPTJ), tebang rumpang (TR), dan tebang habis permudaan buatan (THPB).

Meskipun secara umum manajemen suatu perusahaan memiliki beberapa kesamaan, namun mengingat bahwa sasaran manajemen di dalam IUPHHK adalah sumberdaya alam yang bersifat khas maka diperlukan sentuhan manajemen yang bersifat spesifik pula. Di samping tuntutan pasar global atau perdagangan bebas, isu lingkungan akan berkembang, oleh karena itu

(9)

2

perusahaan akan menerapkan sistem manajemen hutan yang berbasis Pengelolaan Hutan Alam Produksi Lestari (PHAPL), dimana dalam struktur organisasinya akan ditunjuk manajemen refresentatif untuk memantau dan melaporkan efektifitas kerja pelaksanaan PHAPL kepada manajemen puncak.

Berdasarkan hal tersebut di atas, dalam pengelolaan hutan diperlukan tenaga-tenaga yang terampil dan mempunyai pengetahuan serta wawasan yang luas, agar pengelolaan hutan yang lestari dan berkelanjutan dapat terwujud.. Karena itu mahasiswa semester VI Program Studi Manajemen Hutan melaksanakan Pratek Kerja Lapang (PKL) agar mendapatkan pengalaman kerja pada kondisi yang sesungguhnya terjadi di lapangan, dengan demikian mahasiswa dapat menambah wawasan mengenai hal – hal yang berkaitan dengan konsep serta prinsip – prinsip manajemen dalam mengelolah hutan baik pada manajemen hutan sistem Tebang Pilih Tanam Indonesia (TPTI). maupun sistem Hutan Tanaman Industri (HTI).

B. Tujuan

Tujuan dilakukan Praktek Kerja Lapang (PKL) ini adalah :

1. Agar Mahasiswa dapat mempraktekkan teori-teori yang telah diperoleh selama perkuliahan, sehingga dapat meningkatkan kemampuan dan ketrampilan, dalam bidang kehutanan.

2. Melatih mahasiswa agar dapat mengembangkan diri sesuai dengan minat sehingga kelak menjadi tenaga teknis kehutanan yang menguasai bidang ilmunya dan siap menekuni profesinya.

3. Mahasiswa diharapkan dapat memahami realitas di lapangan dan secara kritis dapat membandingkannya dengan teori-teori yang didapat selama perkuliahan.

(10)

3

C. Hasil Yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan dari Praktek Kerja Lapangan ( PKL) ini yaitu: 1. Mahasiswa dapat memperoleh pengalaman praktis di lapangan.

2. Mahasiswa mampu mengukur kemampuan dan pengetahuannya sebagai calon sarjana kehutanan yang nantinya siap terjun pada profesinya.

3. Melatih mahasiswa agar mampu menghadapi permasalahan yang terjadi di bidang kehutanan dan mencari alternatif pemecahannya serta dapat menganalisis setiap kemungkinan yang ada.

(11)

4

BAB II TINJAUAN UMUM

A. Keadaan Umum PT. Inhutani I Wilayah Tarakan

Menurut Anonim (2012), PT. Inhutani I Wilayah Tarakan merupakan perusahaan BUMN, maka struktur organisasi yang dibentuk disesuaikan dengan kebijakan pemerintah. Perkembangan dewasa ini nampaknya memiiliki kecenderungan agar pusat manajemen perusahaan IUPHHK berdommisili di daerah. Arah kebijakan pemerintah ini, perlu diantisipasi oleh perusahaan melalui pembenahan organisasi yang bersifat fleksibel. Salah satunya adalah melalui perampingan strukur organisasi tingkat pusat dan pemekaran organisasi teknis di daerah dan di lapangan. Strategi ini ditempuh dengan tujuan agar perusahaan manpu mencapai tingkat efesiensi dan produktifitas kerja setinggi mungkin.

Kegiatan pemanfaatan hutan oleh PT. Inhutani I Wilayah Tarakan telah dimulai sejak tahun 1976 berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian No. 352/Kpts/Um/6/1976 tanggal 8 Juni 1976 dan Keputusan Menteri Kehutanan No. 39/Kpts-IV/1987 tanggal 6 Pebruari 1987. Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan tersebut, luas areal IUPHHK PT. Inhutani I Wilayah Tarakan adalah ± 2.422.000 Ha yang terletak di Provinsi Kalimantan Utara. Jangka waktu IUPHHK PT. Inhutani I Wilayah Tarakan telah berakhir pada tanggal 8 Desember 1993. Selanjutnya, berdasarkan surat Menteri Kehutanan Nomor 656/Menhut-IV/1995 tanggal 24 April 1995, PT. Inhutani I Wilayah Tarakan memperoleh persetujuan prinsip perpanjangan IUPHHK untuk jangka waktu sampai dengan tanggal 7 Desember 2013, dengan luas ± 2.207.700 Ha.

PT. Inhutani I Wilayah Tarakan merupakan merupakan perusahaan BUMN. Perkembangan dewasa ini nampaknya memiiliki kecenderungan agar

(12)

5

pusat manajemen perusahaan IUPHHK berdommisili di daerah. Untuk meningkatkan efektifitas pengelolaan hutan guna mewujutkan pengelolaan hutan lestari maka areal PT. Inhutani I Wilayah Tarakan dibagi ke dalam beberapa unit manajemen hutan. Dalam pembagian unit manajemen hutan tersebut dilakukan oleh Badan Planologi Kehutanan, yaitu UMH Pimping, UMH Pangean, UMH Segah Hulu, UMH Kunyit, dan UMH Simendurut.

1. Visi dan Misi perusahaan PT. Inhutani I Wilayah Tarakan

Adapun visi dan misi perusahaan PT. Inhutani I Wilayah Tarakan adalah sebagai bereikut :

a. Visi

Menuju industri kehutanan hijau (Green Forestry Industry) dengan diverifikasi usaha non kayu secara seimbang berbasis unit kerja untuk meningkatkan kinerja usaha.

b. Misi :

1) Mengelola hutan secara lestari dan bersertifikasi. 2) Mengembangkan hutan tanaman karet unggul.

3) Mengembangkan industry pengelolahan kayu berbasis

Engineeringwood Product untuk menghasilkan Finish Product unggul.

4) Mengembangkan usaha non kayu berbasis potensi dan kompetensi sumber daya perseroan.

2. Keadaan Umum PT. Inhutani I UMH Segah Hulu

PT. Inhutani I UMH Kunyit merupakan salah satu unit manajemen hutan dari PT. Inhutani I Wilayah Tarakan. Berdasakan Keputusan Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) Nomor : 44/Menhut-II/2006 pada tanggal 2 Maret 2006 luas areal kerja PT. Inhutani I Wilayah Tarakan UMH

(13)

6

Segah Hulu adalah 54.230 Ha dengan JPT luas maksimum ± 3.007 Ha. JPT volume maksimum ± 41.239 m³/tahun. Sedangkan JPT jumlah batang maksimum ± 14.952 batang/tahun. Unit Manajemen Hutan Segah Hulu terletak di Kecamatan Tanjung Palas Kabupaten Bulungan Propinsi Kalimantan Utara. Berdasarkan geografis letak areal kerja PT. Inhutani I UMH Segah Hulu terletak pada 02°33'35.4" Bujur Timur dan 117°01'24.0" Lintang Selatan (Anonim, 2000).

Adapun batas-batas areal kerja IUPHHK-HA PT. Inhutani I UMH Segah Hulu adalah sebagai berikut :

− Sebelah Utara : PT. ITCI − Sebelah Timur : PT. NKAP

− Sebelah Selatan : Hutan Lindung G. Kumala − Sebelah Barat : PT. Inhutani I UMH Pangean 3. Keadaan Umum PT. Inhutani I UMH Kunyit

Menurut Anonim (2012), PT. Inhutani I UMH Kunyit merupakan salah satu bagian dari PT. Inhutani I Wilayah Tarakan. Berdasakan Keputusan Ijin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) Nomor : 560/Menhut-11/2006 pada tanggal 29 Desember 2006 luas areal kerja PT. Inhutani I Wilayah Tarakan UMH Kunyit adalah 70.540 Ha.

Berdasarkan pemerintahan areal PT Inhutani I UMH Kunyit masuk dalam wilayah kerja Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara. Secara geografis terletak pada koordinat 116° 24’40’’2-116° 55’15” BT dan 03° 40’20”-04° 12’10’’ LU.

Adapun batas-batas areal kerja IUPHHK PT. Inhutani I UMH Kunyit adalah sebagai berikut :

(14)

7

− Sebelah Utara : Hutan Lindung G. Lawai dan Eks HPH PT. Yamaker

− Sebelah Timur : PT. Karang Joang Hijau Lestari − Sebelah Selatan : PT. Karang Joang Hijau Lestari − Sebelah Barat : Hutan Negara (APL)

B. Manajemen Perusahaan

Manajemen perusahaan PT. Inhutani I Wilayah Tarakan pada UMH Segah Hulu dan UMH Kunyit, susunan struktur organisasinya masing-masing dapat dilihat pada Lampiran 1 dan Lampiran 2.

C. Lokasi Dan Waktu Kegiatan PKL

Kegiatan Praktek Kerja Lapang mulai dari tanggal 3 Maret 2014 sampai tanggal 18 Maret 2014 yang berlokasi di PT. Inhutani I Wilayah Tarakan pada Unit Manajemen Hutan Segah Hulu Kecamatan Tanjung Selor Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Utara dan tanggal 19 Maret 2014 sampai 28 April 2014 yang berlokasi di PT. Inhutani I Wilayah Tarakan pada Unit Manajemen Hutan Kunyit Kecamatan Sebuku Kabupaten Nunukan Provinsi Kalimantan Utara. Kegiatan - kegiatan yang dilakukan pada Praktek Kerja Lapang (PKL) dapat dilihat pada Tabel 1.

(15)

8

Tabel 1. Pelaksanaan Kegiatan PKL Di PT. Inhutani I Wilayah Tarakan Pada UMH Segah Hulu dan UMH Kunyit

No. Uraian Kegiatan Lokasi Waktu Ket.

PT. Inhutani I UMH Segah Hulu 1 Pembinaan

Hutan

a. Pemeliharaan (penyeleksian bibit)

Persemaian 05/03/ 2014 Praktek b. Pembuatan Plang Kantor UMH

Segah Hulu KM 32

06-07/03/2014 Praktek

c. Pemasangan Plang Blok RKT 2013,2014

09/03/2014 Praktek d. Persiapan media semai Persemaian 08/03/2014 Praktek e. Petak Ukur Permanan

(PUP)

Blok RKT 2005 11/03/ 2014 Simulasi f. Penyapihan Persemaian 13/03/2014 Praktek 2 Perencanaan a. ITSP Blok RKT 2014 10 /03/2014 Simulasi 3 Produksi a. -Pengukuran/pencatat-

an kayu bulat

- Pengupasan kulit kayu

TPN Blok RKT 2013

12/03/ 2014 Praktek Simulasi b. Penebangan Blok RKT 2013 15/03/ 2014 Simulasi PT. Inhutani I UMH Kunyit

No. Uraian Kegiatan Lokasi Waktu Ket.

1 Pembinaan Hutan a. Pemeliharaan (pe- mindahan) Persemaian 21-22/03/ 2014 Praktek b. Pengadaan Bibit cabutan Blok RKT 23/03/ 2014 Praktek c. Penyapihan Persemaian 24/03/2014 Praktek d. Penanaman Blok RKT 2013 26,27,29,30/03

- 1,2/04/2014

Praktek e. Pengayaan Blok RKT 2007 28/03/2014 Praktek f. Pemeliharan Kebun

Pangkas

Kebun pangkas

31/03/2014 Praktek

2 Perencanaan a. ITSP Blok RKT 2015 3-22/04/ 2014 Praktek 3 Produksi a. Pemasangan barkot

b. Pengupasan kulit

(16)

BAB III

HASIL PRAKTEK KERJA LAPANG

A. Pembinaan Hutan 1. Pemeliharaan (Penyeleksian Bibit)

a. Tujuan

Penyeleksian bibit bertujuan untuk mengurangi tingkat kematian bibit di lapangan, sehingga bibit yang ditanam benar-benar merupakan bibit yang tahan terhadap kondisi lingkungan, hama dan penyakit.

b. Dasar Teori

Penyeleksian bibit adalah merupakan kegiatan yang dilakukan pada bibit yang umurnya sudah siap tanam, bibit yang ditanam di lapangan harus merupakan bibit yang rentan terhadap kondisi lingkungan dan tahan terhadap hama dan penyakit tanaman. untuk memperoleh bibit yang berkualitas perlu dilakukan proses seleksi. Proses seleksi dapat dilakukan saat akan melakukan penyemaian (seleksi benih) dan penanaman (seleksi bibit).

c. Alat dan Bahan 1) Argo/ grobak 2) Parang 3) Bibit Meranti d. Prosedur Kerja

1) Menyiapkan tenaga kerja sejumlah 8 orang. 2) Menyiapkan perlengkapan kerja

(17)

10

3) Pembagian kerja:

a) Menyeleksi bibit dengan tenaga kerja sejumlah 4 orang

b) Menyusun bibit yang masih hidup di bedeng sapih yang telah disiapkan sejumlah 4 orang

c) Menghitung bibit yang masih hidup sejumlah 1 orang d) Membuang bibit yang sudah mati sejumlah 1 orang e) Tukang catat sejumlah 1 orang

f) Menyiram bibit yang sudah disusun sejumlah 1 orang e. Hasil yang Dicapai

Tabel 2. Hasil Kegiatan Pemeliharaan (Penyeleksian Bibit)

No Lokasi Kegiatan Tanggal Hasil

Kerja Prestasi Kerja Ket 1 UMH Segah Hulu Pemeliharaan (penyeleksian bibit) 05/03/

2014 2503 bibit/ 12 orang 208 bibit/ org/ hari Praktek

f. Pembahasan

Dengan adanya penyeleksian bibit tingkat keberhasilan saat penanaman akan lebih tinggi dibandingkan tanpa proses seleksi. Bibit yang hanya dilakukan penyeleksian yaitu pada bibit yang siap untuk ditanam. Jenis bibit yang diseleksi hanya Meranti (shorea sp.).

2. Pembuatan Plang a. Tujuan

Tujuan pembuatan plang adalah sebagai informasi dan himbauan di kawasan tersebut.

(18)

11

b. Dasar Teori

Pembuatan plang merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memberikan informasi tentang letak suatu kawasan serta memberikan himbauan tentang suatu kawasan.

c. Alat dan Bahan 1) Cat 2) Kuas 3) Paku 4) Palu 5) Gergaji 6) Linggis 7) Papan 8) Kayu d. Prosedur Kerja

1) Menyiapkan tenaga kerja sejumlah 6 orang 2) Menyiapkan perlengkapan kerja

3) Pembagian kerja

4) Memotong papan sesuai ukuran yang telah di tetapkan 150 cm x 70 cm. a) Perakitan papan menjadi plang

b) Pengecetan papan pal dengan warna putih.

5) Mengecat/menulis papan plang yang memuat informasi nama dan logo perusahaan, unit pengelola, informasi/himbauan, dan lokasi kawasan.

(19)

12

e. Hasil yang Dicapai

Tabel 3. Hasil Kegiatan Pembuatan Plang

No Lokasi Kegiatan Tanggal Hasil

Kerja Prestasi Kerja Ket

1 UMH Segah

Hulu Pembuatan plang 6-7/03/ 2014 15 plang/ 6 org 1 plang/ org /hari Praktek

f. Pembahasan

Kegiatan pembuatan plang dihasilkan 4 plang bidang perencanaan (1 Plang batas blok RKT 2014, 1 Plang pengukuran erosi tanah, 1 Plang bahaya kebakaran dan 1 Plang Petak Ukur Permanen (PUP)), 7 plang pembinaan hutan (2 plang embung air, 1 plang himbawan tidak melakukan perambahan dan membakar hutan, 1 plang lintasan satwa,1 plang persemaian, 1 plang sepadan sungai dan 1 plang hutan lindung) dan 4 plang bidang produksi(1 plang bengkel alat berat, 1 plang bengkel alat ringan dan 2 plang awas lintasan logging).

3. Pemasangan Plang a. Tujuan

Pemasangan plang bertujuan sebagai informasi dan himbauan di kawasan tersebut.

b. Dasar Teori

Plang merupakan kegiatan yang dilakukan untuk memberikan informasi tentang letak suatu kawasan serta memberikan himbauan tentang suatu kawasan atau sebagai penanda tempat tersebut.

(20)

13

c. Alat dan Bahan 1) Palu 2) Linggis/sandak 3) Mobil 4) Plang 5) Paku d. Prosedur Kerja

1) Menyiapkan tenaga kerja sejumlah 5 orang 2) Menyiapkan perlengkapan kerja

3) Pembagian kerja

4) Penentuan letak pemasangan plang

5) Plang yang akan dipasang harus menghadap ke jalan. e. Hasil yang Dicapai

Tabel 4. Hasil Kegiatan Pemasangan Plang.

No Lokasi Kegiatan Tanggal Hasil Kerja

Prestasi Kerja

Ket

1 UMH Segah

Hulu Pemasangan plang 09/03/ 2014 15 plang/ 5 org 3 plang/ org/ hari Praktek

f. Pembahasan

Kegiatan pemasangan plang dapat dipasang sebanyak 15 pal yang terdiri dari 4 plang bidang perencanaan, 7 plang pembinaan hutan, dan 4 plang bidang produksi.

(21)

14

4. Persiapan Media Semai a. Tujuan

Tujuan persiapan media semai adalah untuk membuat suatu media yang dapat digunakan sebagai wadah dalam penyemaiaan bibit/benih.

b. Dasar Teori

Media semai adalah media yang berupa tanah, gembur, sekam yang dipersiapkan sedemikian rupa sehingga memungkinkan untuk bibit dapat hidup dengan baik.

c. Alat dan Bahan 1) Argo 2) Cangkul 3) Ayakan 4) Parang 5) Skop 6) Polybag

7) Tanah gembur yang berasal dari sekitar tegakan. d. Prosedur Kerja

1) Menyiapkan tenaga kerja sejumlah 6 orang 2) Menyiapkan perlengkapan kerja

3) Pembagian kerja 4) Penentuan media

a)

Tanah yang gembur

(22)

15

5) Pencampuran media semai, media yang telah didapat di campur dengan pupuk NPK

e. Hasil yang Dicapai

Tabel 5. Hasil Kegiatan Persiapan Media Semai

No Lokasi Kegiatan Tanggal Hasil Kerja Ket

1 UMH Segah Hulu

Persiapan media

semai 08/03/2014 450 polybag/ 6 org Praktek

f. Pembahasan

Hasil yang dicapai dalam kegiatan ini, polybag dapat terisi sebanyak 450 polybag dengan jumlah mahasiswa yang mengisi polybag 6 orang dilaksanakan dalam waktu 4 jam.

5. Petak Ukur Permanen (PUP) a. Tujuan

Tujuan PUP adalah menjamin pelaksanaan kegiatan pembuatan petak ukur permanan dalam rangka pengkajian pertumbuhan riap dan menjamin pelaksanaan kegiatan pemanfaatan hutan secara berkelanjutan sesuai dengan pertumbuhan tegakan.

b. Dasar Teori

PUP dibuat untuk mengetahui pertumbuhan riap per tahun dan sebagai patokan jatah penebangan tahun perusahaan.

c. Prosedur Kerja

1) Menyiapkan tenaga kerja sejumlah 9 orang 2) Menyiapkan perlengkapan kerja

(23)

16

4) Pembagian kerja

a) 1 orang ketua regu / pencatat b) 1 orang kompasman

c) 2 orang rintis

d) 2 orang penanda pohon e) 2 orang pengenal jenis f) 1 orang pemegang tali

5) Buat dan ukur batas blok dan bufferzone a) Lebar batas 2 meter, dicat warna merah. b) Mengunakan ukuran jarak datar

6) Buat plot pengamatan

a) Plot pengamatan sebanyak 6 buah seluas 1 ha b) Menggunakan ukuran jarak datar

7) Pasang patok PU dan patok batas blok

a) Patok Ukuran 1.30 cm dengan cat warna putih, patok PU setiap 20 m. 8) Inventarisasi tingkat pohon pada petak pengamatan 20 m x 20 m

a) Diameter 10 cm up, ukur tinggi pohon b) Seluruh jenis

c) Identifikasi jenis

9) Beri nomor pada pohon yang diukur dan diamati dengan warna merah d. Hasil yang Dicapai

Tabel 6. Hasil Kegiatan Petak Ukur Permanen (PUP)

No Lokasi Kegiatan Tanggal Hasil Kerja Ket

(24)

17

e. Pembahasan

Kegiatan pembuatan PUP yang kami lakukan di Segah Hulu merupakan kegiatan simulasi agar mahasiswa dapat mengetahui cara dan apa saja yang dilakukan pada saat pembuatan PUP.

6. Pengadaan Bibit Cabutan a. Tujuan

Tujuan dari bibit cabutan adalah untuk memperoleh bibit yang sudah siap tanam di media semai.

b. Dasar Teori

Pengadaan bibit adalah kegiatan yang meliputi penyiapan sarana prasarana pengumpulan bibit maupun anakan alam ataupun teknik lainnya yang diperuntukan sebagai penyedia materi (bibit) khususnya dalam kegiatan penanaman, penganyaan, rehabilitasi hutan maupun peruntukan lainnya. c. Alat dan Bahan

1) Parang 2) Karung

3) Bibit (Meranti, Kapur dan Bengkirai) d. Prosedur Kerja

1) Menyiapkan tenaga kerja 9 orang 2) Menyiapkan perlengkapan kerja 3) Tentukan lokasi pengambilan cabutan

(25)

18

4) Cabutlah bibit alam dan kumpulkan

a) Pencabutan dilakukan dengan hati – hati dengan pencabutan tegak lurus/sejajar dengan batangnya

b) Pencabutan dapat dilakukan pada kondisi tanah basah sehingga akar tidak mudah putus

c) Tinggi cabutan kurang lebih 15 – 20 cm dengan daun antara 2 – 5 tetapi dalam pengumpulan lebih baik anakan baru mempunyai daun antara 2 – 3 helai dengan tinggi kurang dari 10 cm.

d) Anakan yang telah dicabut diusahakan segera diangkut dalam kantong plastik atau karung

e) Anakan dikumpulkan dalam keadaan rapuh / disusun secara searah 5) Angkut bibit tersebut dan dipindah ke persemaian

6) Masukkan bibit cabutan tersebut ke dalam polybag

a) Usahakan akar tidak melipat dan tidak patah dilakukan secara hati – hati melewati sedikit kotiledon.

b) Bibit cabutan telah dipangkas daunnya untuk menghindari penguapan yang berlebihan

e. Hasil yang Dicapai

Tabel 7. Hasil Kegiatan Pengadaan Bibit Cabutan.

No Lokasi Kegiatan Tanggal Hasil

Kerja Prestasi Kerja Ket 1 UMH Kunyit Pengadaan bibit cabutan 23/03/2014 3.050 bibit/ 9 org 339 bibit/ org/ hari Praktek

(26)

19

f. Pembahasan

Bibit cabutan yang diperoleh antara lain jenis Meranti, Kapur dan Bengkirai. Bibit cabutan yang didapat mempunyai tinggi lebih kurang 30 cm hal ini kerana bibit cabutan yang mempunyai tinggi sesuai dengan ketentuan tidak ditemukan di lapangan.

7. Penyapihan a. Tujuan

Tujuan penyapihan adalah memindahkan tanaman yang sudah siap untuk disapih ke dalam polybag (media tanam) supaya tanaman tersebut bisa

tumbuh dengan baik. b. Dasar Teori

Anakan yang telah cabut tidak langsung ditanam tetapi dilakukan penyeleksian dan pemangkasan terlebih dahulu. Penyeleksian berguna untuk memilih anakan yang dipercaya nantinya menghasilkan bibit yang sehat dan baik pertumbuhannya sedangkan untuk pemangkasan terhadap akar, tangkai dan daun untuk mengurangi kebutuhan makanan pada anakan. c. Alat dan Bahan

1) Gunting stek 2) Air

3) Anakan cabutan 4) Karung

(27)

20

d. Prosedur Kerja

1) Penyeleksian terhadap anakan dengan cara hanya memilih anakan yang pertumbuhannya tidak bengkok.

2) Pemangkasan anakan pada daun, akar dan tangkai. 3) Angkut anakan ke bedengan yang sudah berisi polybag.

4) Siram polybag sampai air meresap ke dasar polybag dan buat lubang

sapih kedalaman dan diameter sesuai dengan jenis anakan cabutan. 5) Tanam anakan tersebut ke dalam polybag yang sudah dibuatkan lubang.

6) Siram anakan tersebut selembab mungkin dan sebasah mungkin. e. Hasil yang Dicapai

Tabel 8. Hasil Kegiatan Penyapihan

No Lokasi Kegiatan Tanggal Hasil Praktek Prestasi

Kerja Ket

1 UMH

Segah Hulu Penya-pihan 13/03/ 2014 450 anakan /6 org 75 anakan/ org/hari Praktek 2 UMH

Kunyit Penya-pihan 24/03/ 2014 3.050 anakan/ 8 org 381 anakan/ org/hari Praktek

f. Pembahasan

Pada kegiatan penyapihan di UMH Segah Hulu ini termasuk didalamnya kegiatan penyeleksian bibit anakan, pemangkasan, pengangkutan, pembuatan lubang sapih dan disapih. kendala yang sangat mempengaruhi dalam penyapihan ini yaitu dalam pengadaan bibit. Bibit yang diperoleh sangatlah sedikit dikarenakan kurangnya anakan alam pada kawasan hutan di UMH Segah Hulu. Sedangkan kegiatan penyapihan di UMH Kunyit ini jenis bibit yang terdiri dari Meranti, Kapur dan Bengkirai dan bibit mudah didapat.

(28)

21

8. Penanaman a. Tujuan

Tujuan penanaman adalah untuk meningkatkan produktifitas tegakan dan mengurangi laju erosi pada areal terbuka atau kurang vegetasi

b. Dasar Teori

Penanaman di bidang kehutanan mempunyai dua sasaran, penanaman pada lahan yang bervegetasi dan penanaman pada lahan yang kurang bervegetasi.

c. Alat dan Bahan 1) Kompas 2) Meter ukur/tambang 3) Alat tulis 4) Parang 5) Penanda ajir 6) Cangkul d. Prosedur Kerja

1) Menyiapkan tenaga kerja sejumlah 9 orang 2) Menyiapkan perlengkapan kerja

3) Tetapkan lokasi kerja 4) Lakukan pembagian kerja

a) Ketua regu / kompasman sejumlah 1 orang b) Pembuat jalur tanam sejumlah 1 orang c) Pembuat ajir sejumlah 1 orang

(29)

22

d) Pembuat lubang tanam sejumlah 3 orang e) Menanam dan pembawa bibit sejumlah 3 orang 5) Tentukan patok jalur tanam

6) Buat jalur tanam dan lubang tanam a) Jarak tanam 5 x 5 m

b) Arah jalur tanam barat – timur c) Jarak antar jalur 10 m

d) Ukuran lubang tanam 30 x 30 x 30 cm 7) Buat ajir / tanda lubang tanam

a) Ukuran ajir ± 1.30 cm

b) Ditanam di pinggir lubang tanam e. Hasil yang Dicapai

Tabel 9. Hasil Kegiatan Penanaman.

No Lokasi Kegiatan Tanggal Hasil

Praktek Prestasi Kerja Ket 1 UMH

Kunyit Penanaman 26,27,29,30/03- 1,2/04/2014 2870 bibit/ 8 org 359 bibit/ org/ hari Praktek

f. Pembahasan

Dalam kegiatan penanaman yang dilaksanakan di kanan kiri jalan, tanah kosong dan bekas jalan sarad mahasiswa mampu menanam 2870 bibit dalam 6 hari, dengan jarak tanam 5x5 meter. Bibit yang ditanam Meranti dan Kapur. Dalam kegiatan penanaman ini mempunyai beberapa kendala di lapangan seperti kondisi tanah yang berbatu dan kondisi topografi.

(30)

23

9. Pengayaan a. Tujuan

Tujuan pengayaan adalah untuk meningatkan komposisi tegakan pada daerah yang sudah mempunyai vegetasi.

b. Dasar Teori

Pengayaan adalah kegiatan penanaman pada areal bekas tebangan yang kurang permudaan untuk memperbaiki komposisi jenis yang telah ada untuk rotasi tebang berikutnya.

c. Alat dan Bahan 1) Cangkul 2) Parang 3) Sandak 4) Meteran 5) Karung

6) Bibit Kapur dan Meranti 7) Ajir

d. Prosedur Kerja

1) Menyiapkan bibit yang akan ditanam kemudian dimasukkan dalam karung diusahan agar bibit tidak tercabut dari polybagnya.

2) Membuat jalur penanaman dengan lebar 1 meter.

3) Membuat jarak tanam 5 x 5 meter menggunakan tali yang sudah disiapkan dan memberi ajir disetiap titik jarak tanam.

(31)

24

5) Membuat lubang tanam pada ajir yang sudah disebarkan bibit Kapur dan Meranti.

6) Menanam bibit ke dalam lubang yang sudah disiapkan. e. Hasil yang Dicapai

Tabel 10. Hasil Kegiatan Pengayaan.

No Lokasi Kegiatan Tanggal Hasil

Kerja Prestasi Kerja Ket

1 UMH Kunyit Pengayaan 28/03/

2014 210 bibit/ 8 org 26 bibit/ org/ hari Praktek

f. Pembahasan

Dalam kegiatan pengayaan jenis yang di tanam adalah Kapur dan Meranti dengan dengan jarak tanam 5 x 5 meter, kegiatan pengayaan ini dilaksanakan pada blok RKT 2007.

10. Pemeliharaan Kebun Pangkas a. Tujuan

Pemeliharaan kebun pangkas bertujuan untuk memperoleh tegakan hutan yang baik dengan massa kayu yang sebesar-besarnya dan kualitas kayu yamg setinggi-tingginya dari setiap pohon.

b. Dasar Teori

Pemeliharaan kebun pangkas adalah usaha merawat menjaga tanaman hutan dari gangguan yang dapat merusak serta merugikan pertumbuhan pohon atau tegakan hutan, maupun memperbaiki kualitas tamanan hutan. c. Alat dan Bahan

1) Parang 2) Cangkul

(32)

25

3) Tanaman Meranti, Kapur d. Prosedur Kerja

1) menyiapkan peralatan dan perlengkapan kerja.

2) Bersihkan lokasi kebun pangkas dari gulma dan tanaman pengganggu lainnya.

3) Bersihkan tanaman yang ada di areal kebun pangkas. e. Hasil yang Dicapai

Tabel 11. Hasil Kegiatan Pemeliharaan Kebun Pangkas.

No Lokasi Kegiatan Tanggal Hasil kerja Ket

1 UMH

Kunyit Pemeliharaan kebun pangkas 31/03/ 2014 0.1 Ha/8 org/hari Praktek

f. Pembahasan

Dalam kegiatan pemeliharaan kebun pangkas yang dilaksanakan seperti pembersihan semak belukar dan daun-daun mati kegiatan ini berguna untuk memperoleh tegakan hutan yang berkualitas.

11. Pemeliharaan (Pemindahan Bibit) a. Tujuan

Bibit yang siap tanam diberi perlakuan sebelum ditanam bertujuan untuk secara bertahap pertumbuhannya menyesuaikan dengan lingkungan sebelum ditanam agar tidak mengalami stres nantinya pada saat ditanam. b. Dasar Teori

pemeliharaan (pemindahan bibit) merupakan kegiatan yang dilakukan pada bibit yang umurnya sudah siap tanam, dengan cara dipindahkan dari tempat yang dinaungi (terhindar dari sinar matahari) ke tempat yang tidak bernaungan (terkena langsung oleh cahaya matahari).

(33)

26

c. Alat dan Bahan 1) Argo/ grobak

2) Bibit Meranti dan Kapur d. Prosedur Kerja

1) Pengambilan bibit yang terdapat di dalam bedengan dan dianggap siap tanam.

2) Selanjutnya diangkut dan dikumpulkan di tempat terbuka atau tidak ada naungan.

3) Pindahkan bibit ke bedengan yang sudah disiapkan di tempat tidak ada naungan.

4) Menyiram bibit tersebut setelah tersusun rapi. e. Hasil yang Dicapai

Tabel 12. Hasil Kegiatan Pemeliharaan (Pemindahan Bibit)

No Lokasi Kegiatan Tanggal Hasil Kerja Prestasi

Kerja

Ket 1 UMH

Kunyit Pemeliharaan (pemindahan bibit)

21-22/03/

2014 3.200 bibit/ 8 org/2 hari 200 bibit/ org/hari Praktek

f. Pembahasan

Kegiatan pemeliharaan (pemindahan bibit) hanya dilakukan pada bibit yang siap untuk ditanam dan kegiatan ini merupakan kegiatan tambahan yang berguna agar bibit yang akan ditanam nantinya tidak akan mengalami stres yang dapat membuat bibit mati dengan percuma. Perlakuan ini dapat menjamin presentasi pertumbuhan semakin tinggi dibandingkan dengan bibit yang tidak diberi perlakuan sama sekali. Jenis bibit yang dilaksanakn perlakuan Meranti dan Kapur.

(34)

27

B. Perencanaan 1. Inventarisasi Tegakan Sebelum Penebangan (ITSP)

a. Tujuan

Tujuan ITSP adalah untuk mengetahui potensi tegakan, sebaran pohon dan komposisi jenis untuk dipanen sebelum pelaksanaan penebangan.

b. Dasar Teori

ITSP adalah kegiatan pencatatan pengukuran dan penandaan dalam areal blok kerja tahunan untuk mengetahui, data pohon inti (jumlah, jenis, diameter ≤ 49 cm, dan nomor pohon), data pohon yang dilindungi (jumlah, jenis,diameter, dan nomor pohon), data pohon yang akan ditebang (jumlah, jenis,diameter ≥ 50 cm, dan nomor pohon),

c. Alat dan Bahan 1) Kompas

2) Pita ukur kain atau tali sepanjang 30 meter 3) Parang

4) Tally sheet dan alat tulis 5) Label merah dan kuning 6) Perlak jingga atau kuning (PU) 7) Spidol permanen warna hitam 8) Stapler dan isinya

d. Prosedur Kerja

1) Persiapan peta kerja

(35)

28

b) Peta Kerja ITSP skala 1 : 10.000 2) Persiapan regu kerja

a) Kepala Regu / pencatat data pohon 1 orang b) Petugas pengenal jenis 3 orang

c) Petugas kompas 1 orang

d) Perintis dan pemasangan nomor PU 1 orang e) Petugas penarik tali 1 orang

f) Pembantu umum 1 orang 3) Persiapan alat kerja

4) Pelaksanaan ITSP

a) Tentukan titik awal dan jalur survei

• Pengambilan data jalur survei mulai dari sudut barat petak

• Arah jalur survei Utara - Selatan atau Selatan – Utara

• Penentuan jarak antar jalur yaitu dengan menggunakan jarak datar

b) Buatlah PU dan patok PU

• Panjang PU tidak harus 20 meter atau maksimal 30 meter sesuai dengan keadaan topografi yang dilalui jalur survei.

• Patok PU terbuat dari pohon yang berdiameter + 3 cm.

• Tinggi patok 1,5 - 2 meter, ujung bawah diruncingi dan ditancap dengan lurus.

c) Berilah tanda pada patok PU

(36)

29

• Ukuran + 7 x 10 cm.

• Dipasang pada ketinggian 1,4 meter dari permukaan tanah. d) Kumpulkan data hasil hutan Ikutan

e) Kumpulkan data pohon

• Data yang diambil jenis, diameter, tinggi, nomor jalur, dan nomor PU

f) Tandai dengan label pohon

• Pohon inti dan dilindungi menggunakan label kuning.

• Pohon panen menggunkan label merah.

• Memberi tanda cat kuning melingkar pohon pada batas sempadan sungai

e. Hasil yang Dicapai

Tabel 13. Hasil Kegiatan Inventarisasi Tegakan Sebelum Penebangan (ITSP)

No Lokasi Kegiatan Tanggal Hasil Kerja Prestasi

Kerja Ket 1 UMH Segah Hulu ITSP 10/03/2014 2 jalur/ 8 org Simulasi

2 UMH Kunyit ITSP 03-22 /04/ 2014

(20 hari) 117.9 Ha/ 8 org 0.73 Ha/ org/ hari Praktek

f. Pembahasan

Kegiatan ITSP yang dilaksanakan di Segah Hulu merupakan kegiatan simulasi agar mahasiswa dapat mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada saat kegiatan ITSP. Di UMH Kuyit kegiatan ITSP yang dilaksanakan mahasiswa mampu menginventarisasi 2 petak dengan luas 117.9 Ha. Jenis-jenis yang mendominasi adalah Meranti, Kapur dan Bengkirai.

(37)

30

C. Produksi 1. Pengukuran atau Pencatatan Kayu Bulat

a. Tujuan

Pengukutan kayu bertujuan untuk menetukan panjang, diameter dan cacat. Agar dapat menetapkan isi atau volume kayu.

b. Dasar Teori

Pengukuran adalah penentuan besaran, diameter atau kapasitas biasanya terhadap suatu standar atau satuan. pengukuran hasil hutan adalah kegiatan untuk menentukan jumlah dan volume dari hasil hutan. Cacat adalah kelainan yang terdapat pada kayu yang dapat mempenngaruhi mutu kayu. c. Alat dan Bahan

1) Pita Ukur 2) Spidol

3) Label nomor bontos 4) Buku Ukur (lapangan) 5) Bolpoint

6) Kapur chalk 7) Staples Tembak 8) Isi Stapless tembak 9) Calculator

d. Prosedur Kerja

1) Siapkan peralatan pengukuran sebagai berikut 2) Persiapan pengukuran di TPN

(38)

31

3) pembagian tugas antara lain

a) Penempelan nomor ukur pada bontos log b) Pengukuran panjang log

c) Pengukuran diameter log d) Pencatatan ke dalam buku ukur 4) Pelaksanaan kegiatan

a) Penomoran pengukuran

• Tempelkan label nomor pada bontos pangkal maupun ujung log

• Ukur panjang log

• Ukur diameter bontos pangkal dan ujung log

• Apabila terdapat cacat growong, ukur diameter growing

• Untuk gubal ukur tebal gubal.

b) Catat hasil pengukuran ke dalam buku ukur

• Catat tanggal pengukuran

• Catat nama operator chainsaw dan tracktor yang terkait.

• Tulis nomor pengukuran

• Catat nomor petak dan nomor pohon (LHC)

• Catat jenis log

• Catat panjang, diame-ter bontos pangkal dan ujung log

• Apabila ada, catat besarnya growong atau gubal beserta procentase reduksinya.

(39)

32

e. Hasil yang Dicapai

Tabel 14. Hasil Kegiatan Pengukuran atau Pencatatan Kayu Bulat

No Lokasi Kegiatan Tanggal Hasil

Kerja Ket

1 UMH Segah

Hulu Pengukuran/pencatat-an kayu bulat 12/03/2014 19 btg/ 9 org Praktek

f. Pembahasan

Kegiatan pengukuran kayu yang dilakukan di Segah Hulu dilaksanakan pada lokasi TPN, kegiatan yang dikerjakan seperti pemasangan nomor batang, pengukuran diameter bontos ujung dan bontos pangkal, dan panjang batang. 2. Pengupasan Kulit Log

a. Tujuan

Tujuan dari pengupasan kulit kayu agar kayu tidak mengalami pembusukan dan dapat mengurangi berat kayu saat dilakukan perakitan di logpon.

b. Dasar Teori

Pengupasan adalah melepaskan kulit kayu dari batangnya dengan mengusahakan sekecil mungkin mengalami kerusakan.

c. Alat dan Bahan

1) Linggis/Baji pengupasan 2) Helm pengaman

3) Sarung tangan

4) Jerigen untuk air minum 5) Batu asah

(40)

33

d. Prosedur Kerja

1) Persiapkan peralatan kerja 2) Pelaksanaan kegiatan

a) Persiapkan linggis yang digunakan untuk mengupas

b) Dahulukan kayu yang menjadi pesanan pembeli dan kayu yang mudah busuk

c) Mintalah operator Wheel Loader atau tracktor untuk mengatur kayu-kayu yang akan dikupas

d) Kupaslah bagian sisi kayu bagian sisi, atas mulai dari pangkal hingga ujung kayu.

e) Setelah bagian sisi dan atas dikupas, mintalah kepada operator wheel loader atau tracktor untuk membalik kayu

f) Setelah selesai terkupas catat nomor log untuk pembayaran prestasi kupas

g) Laporkan kepada operator Wheel Loader atau tracktor agar dia bisa mengum-pulkan kayu-kayu yang sudah dikupas dan me-numpuk kulit logs pada tempat pembuangan dan selanjutnya mengatur kem-bali kayu-kayu yang belum terkupas

e. Hasil yang Dicapai

Tabel 15. Hasil Kegiatan Pengupasan Kulit Kayu.

No Lokasi Kegiatan Tanggal Prestasi

Kerja Ket 1 UMH Segah Hulu Pengupasan kulit kayu 12/03/2014 20-30 batang/ org/ hari Simulasi

2 UMH Kuyit Pengupasan

kulit kayu

23/04/2014 20-30 batang /org/ hari

(41)

34

f. Pembahasan

Pengupasan kulit pada UMH Segah Hulu dan UMH Kunyit mempunyai kesamaan karena dalam waktu satu hari kerja pengupas mampu mengupas 20-30 batang. Pengupahan pengupas kayu diupah per kubik sebanyak Rp. 3.000,- per kubik. Jenis-jenis kayu yang dapat dikupas seperti kayu yang mempunyai kulit batang yang lemah

3. Penebangan a. Tujuan

Tujuan penebangan adalah untuk mendapatkan hasil keuntungan perusahaan berupa kayu dengan jumlah yang cukup dan mutu yang memenuhi persyaratan.

b. Dasar Teori

Penebangan adalah kegiatan pengambilan kayu dari pohon-pohon dalam tegakan yang berdiameter sama atau lebih besar atau lebih besar dari batas diameter yang di tetapkan.

c. Alat dan Bahan

1) Chainsaw

2) Kunci-kunci

3) Tempat bahan bakar minyak 4) Tempat air minum

5) Bakan bakar + pelumas

6) Spare Part cadangan

(42)

35

8) Stapless + isinya

9) Keranjang tempat perlengkapan Chainsaw

d. Prosedur Kerja

1) Persiapkan peralatan dan kelengkapan kerja lapangan seperti 2) Pelaksanaan Penebangan

a) Perhatikan kondisi pohon

b) Bersihkan daerah sekitar pohon yang akan ditebang.

c) Tentukan arah rebah yang dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut ;

• Hindari arah rebah mengenai tempat-tempat yang dapat merusak kayu hasil tebangan

• Usahakan rebah ke daerah yang kosong

• Usahakan rebah ke daerah yang datar

• Usahakan arah rebah merusak sedikit mungkin tegakan sisa

• Arah rebah sedapat mungkin kearah yang mempermudah proses Penyaradan

• Pada lapangan yang datar pohon yang tajuknya tidak simetris, arah rebah usahakan kearah tajuk yang lebih besar /berat

• Pohon yang berdiri miring, arah rebahnya diusahakan searah dengan meringnya pohon

• Tidak dibenarkan merebahkan pohon yang dapat mengganggu jalan angkutan dan jembatan

(43)

36

e) Rapikan pangkal batang dari sisa-sisa tebangan dan sisa-sisa banir dan juga lakukan juga lakukan pemotongan pada ujung batang bebas cabang (debranching)

f) Untuk kepentingan administrasi Produksi, tempatkan label pohon (label Merah ITSP)

e. Hasil yang Dicapai

Tabel 16. Hasil Kegiatan Penebangan.

No Lokasi Kegiatan Tanggal Prestasi

Kerja Ket

1 UMH Segah Hulu Penebangan 15/03/2014 20 phn/ org/ hari Simulasi

f. Pembahasan

Dalam kegiatan ini, penebang maksimal mampu menebang 20 pohon perharinya. Hal ini tergantung cuaca dan medan kerja yang bisa menjadi faktor kurangnya hasil dari kegiatan penebangan.

4. Pemasangan Barkot dan Marking Batang a. Tujuan

Tujuan pemasangan barkot dan marking batang adalah untuk memudahkan pengecekan kayu.

b. Dasar Teori

Barkot merupakan tanda pengenal batang secara online yang dikeluarkan oleh Dinas Kehutanan sebagai syarat sah kayu agar bisa diangkut ke logpond. Sedangkan marking adalah pengenal manual batang.

c. Alat dan Bahan

1) Alat yang digunakan dalam kegiatan ini adalah : a) Staples

(44)

37

b) Alat tulis

2) Bahan yang digunakan dalam kegiatan ini adalah : a) Label Barkot

b) Label Marking c) Tallysheet d. Prosedur Kerja

1) Pemasangan Barkot dan Marking sesuai dengan nomor yang telah ada di data.

2) Pemasangan Barkot dan Marking dilakukan di ujung bontos dan pangkal batang.

e. Hasil yang Dicapai

Tabel 17. Hasil Kegiatan Pemasangan Barkot dan Marking Batang

No Lokasi Kegiatan Tanggal Prestasi

Kerja Ket

1 UMH

Kunyit Pemasangan bakot dan marking batang 23/04/ 2014 100 batang /org /hari Simulasi

f. Pembahasan

Kegiatan pemasangan barkot dan marking batang dilaksanakan dengan simulasi, pekerja mampu memasang barkot dan marking batang 100 batang per hari.

(45)

39

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diberikan selama mengikuti Prakte k Kerja Lapang adalah sebagai berikut :

1. Pada praktek kerja lapang (PKL) di PT. Inhutani I UMH Segah Hulu dan UMH Kunyit terdapat beberapa kegiatan yang hanya dilaksanakan secara teori/simulasi seperti Petak Ukur Permanan (PUP), Inventarisasi Tegakan Sebelum Penebangan (ITSP), pengupasan kulit kayu, penebangan dan pemasangan barkot. Kegiatan ini tidak dilaksanakan secara langsung karena ada beberapa kendala seperti terlalu beresikonya pekerjaan yang akan dilaksanakan sehingga mahasiswa tidak diperbolehkan untuk langsung melaksanakan kegiatan (penebangan, pengupasan kulit kayu) selain itu kegiatan telah selesai dilaksanakan oleh perusahaan misalnya PUP.

2. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa secara langsung/praktek pada PT. Inhutani I UMH Segah Hulu dan UMH Kunyit ini lebih banyak dibidang pembinaan hutan.

B. Saran

Adapun saran yang dapat saya berikan selama mengikuti Prakte k Kerja Lapang adalah sebagai berikut :

1) Diharapkan adanya pembekalan materi sebelum memasuki wilayah kerja, hal ini bertujuan untuk ketelitian dalam kerja.

2) Diharapkan agar disediakan perlengkapan safety yang digunakan para pekerja sesuai dengan Standar Operational Procedure (SOP) keselamatan dan kesehatan kerja (K3) para pekerja.

(46)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2000. IUPHHK-HAPT 2000. PT. Inhutani I UMH Segah Hulu. Bulungan. Anonim, 2012. RKUPHHK-HA Berbasis IHMB Periode Tahun 2012 s/d 2021. PT.

Inhutani I UMH Kunyit. Nunukan.

Anonim, 2012. Buku 3 Petunjuk Teknis Penulisan Karya Ilmiah. Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.

(47)

41

(48)

42

(49)

43

Lampiran 3. Dokumentasi Kegiatan Pembinaan Hutan

Gambar 1. Pembuatan Plang Gambar 2. Pemasangan Plang

(50)

44

Lampiran 3. (Lanjutan)

Gambar 5. Penyapihan Gambar 6. Pengadaan Bibit Cabutan

(51)

45

Lampiran 4. Dokumentasi Kegiatan Perencanaan (ITSP)

Gambar 9. Simulasi ITSP di Segah Hulu Gambar 10. Pemasangan PU

(52)

46

Lampiran 4. (Lanjutan)

(53)

47

Lampiran 5. Dokumentasi Kegiatan Produksi

Gambar 14. Pengukuran Batang Gambar 15. Pencatatan Batang

Gambar

Tabel 1.    Pelaksanaan Kegiatan PKL Di PT. Inhutani I Wilayah Tarakan Pada  UMH Segah Hulu dan UMH Kunyit
Tabel 7. Hasil Kegiatan Pengadaan Bibit Cabutan.
Tabel 8. Hasil Kegiatan Penyapihan
Tabel 11. Hasil Kegiatan Pemeliharaan Kebun Pangkas.
+6

Referensi

Dokumen terkait

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai perbedaan tingkat kecemasan antara mahasiswa 2 semester terakhir dengan IPK di bawah 3,50 dan di atas 3,50 untuk mencapai

Trauma – trauma intra abdomen tumpul disebabkan oleh benturan antara orang yang mengalami trauma dan lingkungan luar tubuh dengan proses aselerasi atau deselerasi yang

Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen-komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau objek

Se#ara umum keberadaan osil jejak di daerah ini& baik kualitas maupun kuantitasnya #ukup representati untuk dianalisis dalam menentukan lingkungan  pengendapan

Yang menjadi prioritas penyebab masalah yang ada dalam pelaksanaan Program Pemberantasan Penyakit Demam Berdarah Dengue di Kecamatan Cimanggis pada periode

(2) Untuk mendapatkan cuti sakit sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Pegawai Negeri Sipil wanita yang bersangkutan mengajukan permintaan secara tertulis kepada pejabat yang

Skor REBA yang diperoleh pada saat melakukan unsur kerja pemuatan dengan bahu adalah sebesar 7 untuk bagian kanan dan skor sebesar 8 untuk bagian tubuh

Sebelum dan Sesudah dilakukan terapi spiritual emotional freedom technique (SEFT) rata-rata sistolik pada kelompok intervensi adalah 158,93 mmHg dan rata-rata