• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil analisis statistika dari pengamatan produksi per plot dapat dilihat dari lampiran 21. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa perlakuan jerami ,pupuk N dan interaksi berpengaruh nyata terhadap produksi per plot. Nilai pengamatan produksi per plot tersebut dapat dilihat pada tabel 10.

Tabel 10. Produksi per plot pada pemanfaatan kompos jerami dan pupuk nitrogen

Perlakuan Kompos Jerami Rataan

Pupuk J0 J1 J2 J3

...Kg...

N0 (0 kg/ha) 7.200h 10.880f 13.973d 15.893c 11.987c N1(70 kg/ha) 7.893h 12.693e 15.893c 17.650b 13.720b N2(140 kg/ha) 8.747gh 13.600de 18.827a 18.154a 14.787a N3(210 kg/ha) 9.493fg 13.973d 17.120b 18.400a 14.747a Rataan 8.333c 12.787b 16.453a 17.667a 13.810 Ket: angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom dan lajur yang sama

menunjukkan perbedaan yang tidak signifikan berdasarkan uji jarak berganda Duncan pada taraf 5%.

y = 0.015x + 26.44 r= 0.99 26,000 26,500 27,000 27,500 28,000 28,500 29,000 29,500 30,000 0 70 140 210 B obot 1000 but ir ga ba h Dosis N ( kg/ha)

Berdasarkan data pada tabel 10, perlakuan kompos jerami, pupuk N dan interaksinya berpengaruh nyata terhadap parameter produksi per plot, dimana produksi plot tertinggi terdapat pada perlakuan J2N2 (18.827) yang tidak berbeda nyata dengan perlakuan J3N2 dan J3N3.

Gambar 8. Hubungan antara perlakuan pupuk N dengan produksi per plot pada setiap pemberian kompos jerami

Dari gambar 8 dapat dilihat bahwa hubungan antara perlakuan pupuk N dengan produksi per plot pada setiap pemberian kompos jerami pada perlakuan J0 dan J1 diperoleh kurva yang linier, hal ini menunjukkan bahwa produksi per plot akan semakin bertambah dengan meningkatnya dosis pupuk N yang diberikan sedangkan J2 dan J3 diperoleh kurva kuadratik.

ŶJ0 = 0,011x + 7,173 r² = 0,998 ŶJ1 = 0,014x + 11,25 r² = 0,908 ŶJ3 = -0,000x2 + 0,056x + 13,69 R² = 0,872 ŶJ4 = -0,000x2 + 0,032x + 16,08 R² = 0,833 0,000 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000 14,000 16,000 18,000 20,000 0 70 140 210 P roduks i pe r pl ot ( kg) Dosis N (kg/ha) J0 J1 J2 J3

PEMBAHASAN

Pengaruh Kompos Jerami Padi Terhadap Kandungan N total tanah, serapan N, Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Padi

Kandungan N total tanah yang paling tinggi terdapat pada perlaksuan kompos jerami padi dengan bioaktivator Trichoderma harzianum. Data awal kandungan N total tanah adalah 0,12% dan setelah perlakuan menjadi 0,153%. Hal ini disebabkan karena adanya peranan T. harzianum yang membantu mempercepat proses dekomposisi sehingga rasio C/N kompos jerami padi dengan bioaktivator T. harzianum lebih rendah dan kadar N total lebih tinggi dibandingkan dengan kompos jerami dengan pupuk urea

Kandungan N total tanah setelah diberi kompos jerami lebih tinggi disbanding tanpa kompos jerami meskipun masih kategori rendah (Arafah dan Sirappa, 2003). Hal ini menunjukkan bahwa kompos jerami yang diberikan mengandung N dan dapat meningkatkan kadar N dalam tanah walaupun masih dalam kategori rendah, tetapi tanaman dapat menyerap N dan bisa memenuhi kebutuhan tanaman. Hal ini dapat dilihat dari peubah serapan N tanaman, kandungan N daun, bobot kering tanaman, jumlah anakan produktif dan produksi yang semakin meningkat.

dan kompos jerami padi dicampur pupuk kandang sapi. Perlakuan kompos jerami padi dengan bioaktivator

T. harzianum tidak berbeda nyata dengan perlakuan kompos jerami padi dicampur pupuk kandang sapi.. Hal ini disebabkan pupuk kandang sapi sebelum diaplikasikan ke lahan rasio C/N masih tinggi (24,72) jadi setelah diaplikasikan pada lahan mengalami proses dekomposisi lagi.

Pupuk organik yang asalnya dari pelapukan bahan organik oleh jasad mikro merupakan pupuk yang mampu menunjang peningkatan produktivitas tanah. Selain itu penambahan bahan organik ke dalam tanah merupakan tindakan perbaikan lingkungan tumbuh tanaman yang antara lain dapat meningkatkan efisiensi pupuk (Sri Adiningsih dan Rochyati, 1988 dalam Arafah dan Sirappa, 2003).

Pemberian kompos jerami dicampur pupuk urea, kompos jerami dengan bioaktivator trichoderma dan kompos jerami dengan pupuk kandang sapi menunjukkan perbedaan yang tidak nyata terhadap serapan N tanaman. Hal ini karena kompos jerami telah mengalami dekomposisi yang sempurna sehingga hara yang ada telah lepas dan tersedia untuk tanaman.

Serapan N tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan kompos jerami dengan bioaktivator T. harzianum tidak menunjukkan perbedaan yang nyata dengan perlakuan kompos jerami dicampur pupuk kandang sapi, hal ini terjadi karena jerami yang dicampurkan dengan Trichoderma harzianum lebih mudah terdekomposisi sehingga hasil perombakan jerami baik berupa asam-asam organik dan hara nitrogen yang terkandung dalam kompos jerami lebih cepat dibebaskan ke dalam tanah. Oleh sebab itu penggunaan kompos jerami sangat baik digunakan untuk pengolahan padi sawah tadah hujan. Sofyan (2003), menyatakan bahwa Trichoderma harzianum mampu mendegradasi jerami sehingga hara N, P,,K yang terkandung dalam jerami lepas ke dalam tanah dan tersedia bagi tanaman.

Pemberian kompos jerami dicampur pupuk kandang sapi (J3) menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap tinggi tanaman (35 HST dan 45 HST), jumlah anakan dan jumlah anakan produktif yang berbeda nyata dengan J1

(kompos jerami dicampur pupuk urea) dan J2

Penggunaan pupuk organik yang bersumber dari jerami pada musim pertama belum memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan dan komponen hasil padi, namun ada kecendrungan pertumbuhan dan hasil tanaman yang menggunakan bahan organik lebih baik dibanding tanpa pupuk anorganik baik secara tunggal maupun interaksinya dengan pupuk N, P dan K (Arafah dan Sirappa, 2003).

(kompos jerami dengan bioaktivator

T. harzianum) hal ini karena pupuk kandang sapi memberikan lingkungan yang

baik untuk pertumbuhan tanaman padi. Kompos jerami dan pupuk kandang dapat memperbaiki produktivitas tanah karena pupuk kandang dan sumber organik lainnya mampu meningkatkan kesuburan tanah dan kadar bahan organik tanah dan juga menyediakan hara mikro serta faktor-faktor pertumbuhan yang lain.

Penggunaan bahan-bahan ini juga dapat meningkatkan pertumbuhan mikroba dan perputaran hara dalam tanah. Oleh karena itu pemberian dan pengelolaan bahan organik/pupuk organik secara tepat adalah merupakan tindakan yang terlebih dahulu dilakukan untuk memperbaiki lingkungan tumbuh tanaman sehingga produktivitasnya tidak merosot.

Produksi padi per plot yang tertinggi terdapat pada perlakuan J3 akan tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan J2, hal ini menunjukkan bahwa kompos jerami dicampur pupuk kandang sapi mengalami proses dekomposisi lagi setelah di aplikasi ke lahan sehingga hara N menjadi dapat tersedia dan diserap tanaman. Menurut Makarim et. al., ( 2007 ) bahwa jerami padi termasuk salah satu sumber bahan organik yang sangat potensial untuk penanaman padi karena jumlah yang dihasilkan 1,5 kali produksi gabah.

Pengaruh Pupuk Nitrogen Terhadap Kandungan N total tanah, Serapan N Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Padi

Pemberian pupuk N menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap kandungan N total tanah.. Kandungan N total tanah tertinggi terdapat pada perlakuan N3 (210 kg/ha). Kadar N total tanah pada N3

Respon padi terhadap nitrogen dipengaruhi oleh bebrapa faktor, seperti C-organik tanah, KTK tanah dan N-total. Dalam penelitian ini, pemberian pupuk N

nyata paling tinggi dibandingkan dengan perlakuan yang lainnya artinya pemberian pupuk N sampai dosis 210 kg/ha dapat meningkatkan kadar N tanah.

telah memberikan perbedaan yang nyata terhadap pertumbuhan dan hasil padi. Hal ini dapat dilihat dari peubah amatan bobot kering tanaman, tinggi tanaman , jumlah anakan, dan jumlah anakan produktif dan produksi meningkat dibandingkan dengan tanpa pupuk N. Pupuk nitrogen merupakan faktor pembatas terhadap pertumbuhan dan produksi padi sebagaimana yang dijelaskan oleh Arafah dan Sirappa (2003). Hal ini berkaitan dengan peranan nitrogen sebagai pembentuk molekul organik yang penting dalam tanaman, seperti asam amino, protein, enzim, asam nukleat dan khlorofil (Adiningsih, 2004).

Nitrogen secara tidak langsung tidak berpengaruh terhadap pembentukan buah dan biji. Di dalam tanaman unsur P adalah hara yang berperan dalam pembentukan buah dan biji serta pembelahan sel dan perkembangan akar, sehingga kekurangan P akan menyebabkan tanaman tumbuh lambat dan kerdil. Aktivitas enzim fosfatase meningkat drastis, karena berhubungan dengan mobilisasi dan penggunaan kembali P yang ada dalam tanaman.

Perlakuan pupuk N menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap serapan N tanaman. dan tertinggi terdapat pada perlakuan N3

Pemberian pupuk N

yang menunjukkan perbedaan yang nyata dengan perlakuan yang lainnya, semakin tinggi dosis pupuk N yang diberikan maka akan semakin meningkat serapan N tanaman. Hal ini menunjukkan bahwa tanaman padi sangat respon tehadap pemupukan N.

3 (210 kg/ha) berpengaruh nyata terhadap bobot kering tanaman, kandungan N daun dan serapan N tanaman yang berbeda nyata dengan perlakuan yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa pupuk Nitrogen yang diberikan dapat tersedia bagi tanaman. Karena pupuk N telah mengalami perubahan dalam bentuk ion NH4+

Produksi perplot tertinggi terdapat pada perlakuan N sehingga dapat diserap tanaman.

3 yang tidak berbeda nyata dengan perlakuan N2 yang berarti bahwa memberikan pengaruh yang sama terhadap produksi padi. Pemupukan N pada tanaman padi sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi ,Abdulrachman (2008). Ketersediaan N yang cukup pada masa pertumbuhan vegetatif sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman, Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa dosis pupuk N yang tertinggi adalah N3

Ketersediaan N total tanah dalam penelitian ini masih tergolong dalam kategori rendah. Hal ini disebabkan sifat hara N yang mobil dan mudah hilang melalui proses denitrifikasi dan proses reduksi. Pada kondisi digenangi N akan mengalami proses reduksi sehingga N hilang ke tubuh tanah atau terjadi proses pencucian sehingga N terlindi ke dalam tubuh tanah. Pada saat tanah kering N akan mengalami proses denitrifikasi sehingga N hilang melalui proses penguapan.

, semakin tinggi dosis pupuk yang diberikan maka akan semakin tinggi hara N yang diserap tanaman.

Adiningsih (2004), menyatakan bahwaa ketersediaan hara N untuk tanaman dalam tanah relatif rendah walaupun kadang-kadang jumlahnya cukup tinggi. Keadaan ini sangat dipengaruhi oleh sifat dan ciri-ciri tanah serta ciri-ciri dari unsur hara itu sendiri. Faktor tanah yang mempengaruhi ketersediaan nitrogen dalam tanah adalah bahan organik, kemasaman tanah dan tipe liat dan aktivitas mikroorganisme tanah. Hara N yang diserap tanaman padi pada tanah sawah sebagian besar dalam bentuk N anorganik yang didominasi oleh NH4+. N yang bersumber dari pupuk urea yang diberikan mengalami proses ammonifikasi dan nitrifikasi lebih dahulu dengan bantuan bakteri nitrosomonas dan nitrozobakter.

Respon Pertumbuhan dan Produksi Padi Pada Aplikasi Kompos Jerami dan Pupuk Nitrogen

Pada penelitian ini terjadi peningkatan nilai pH. Hal inii disebabkan karena : 1) Proses penggenangan yang dilakukan pada tanah yang mempunyai pH rendah (masam) dapat meningkatkan nilai pH. Naiknya pH tanah akibat digenangi adalah karena reduksi Fe3+ menjadi Fe2+ dimana terjadi pembebasan OH- dan konsumsi H+ Selain itu juga ditentukan oleh nisbah konsumsi H+/konsumsi elektron yaitu sebagai akibat dari reduksi Fe3+ menjadi Fe2+. 2) Proses dekomposisi dari bahan organik yang dilakukan oleh mikroorganisme yang menghasilkan CO2 yang bereaksi dengan air membentuk H2CO3 yang selanjutnya terdisosiasi menjadi ion H+ dan HCO3

Perlakuan interaksi dari faktor pemberian kompos jerami dan pupuk N berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 35 dan 45 HST. perlakuan interaksi tinggi tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan J

(Hardjowigeno dan Rayes, 2001).

2N3 yang tidak berbeda nyata dengan perlakuan J3N3. Hal ini terjadi karena kandungan N total

tanah, kandungan N daun, bobot kering tanaman dan serapan N tanaman padi pada J2N3 dan J3N3

Perlakuan jerami dan pupuk dan interaksi antara kedua perlakuan tersebut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap bobot kering tanaman, kandungan N daun dan serapan N tanaman. Bobot kering tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan kompos jerami dicampur T. harzianum dan dosis pupuk N 210 kg/ha yang tidak berbeda nyata dengan perlakuan kompos jerami dicampu pupuk kandang sapi dan dosis pupuk N 210 kg/ha. Kandungan N daun yang tertinggi terdapat pada perlakuan kompos jerami dicampur T. harzianum dan dosis pupuk N 210 kg/ha

lebih tinggi. Kompos jerami dan pupuk nitrogen yang diberikan sangat mempengaruhi pertumbuhan vegetatif tanaman seperti tinggi tanaman dan hara N yang tersedia dapat diserap tanaman

3 yang tidak berbeda nyata dengan J3N3

Pemberian kompos jerami pada sawah n dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi padi. Hal ini karena bahan organik yang diberikan memiliki kemampuan dalam memperbaiki sifat tanah, baik fisik seperti struktur tanah, porositas tanah, kimia seperti KTK tanah, pH tanah dan biologi seperti jumlah mikroba tanah, aktifitas mikroba tanah ( Suhendra, 2008 ).

. Hal ini menunjukkan bahwa kompos jerami dicampur trichoderma dan pupuk N (210 kg/ha) memberikan ketersediaan N yang lebih tinggi sehingga dapat diserap tanaman. Menurut Pramono (2004) pupuk organik dapat meningkatkan ketersediaan hara karena dapat menyangga hara N sehingga tidak mudah hilang melalui proses pencucian atau pelindian kedalam partikel tanah.

Perlakuan jerami, pupuk N dan interaksinya berpengaruh nyata terhadap parameter produksi per plot, dimana produksi plot tertinggi terdapat pada perlakuan kompos jerami dengan bioaktivator T. harzianum dan dosis pupuk N 140 kg/ha . Hal ini karena bobot 1000 butir dan jumlah anakan produktif yang lebih tinggi pada perlakuan kompos jerami dengan bioaktivator T. harzianum dan dosis pupuk N 140 kg/ha

Harahap (2008), menyatakan bahwa pengelolaan jerami dapat meningkatkan produktivitas tanah dan efisiensi pemupukan serta mengurangi kebutuhan pupuk, bahan organik dapat meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK) tanah, meningkatkan ketersedian unsur hara serta meningkatkan efisiensi penyerapan hara sehingga penggunaan pupuk organik dapat meningkatkan produktivitas padi.

akan tetapi tidak menunjukkan perbedaan yang nyata dengan perlakuan kompos jerami dicampur pupuk kandang sapi dosis pupuk N 140 kg/ha dan kompos jerami diampur pupuk kandang sapi dan dosis pupuk N 210 kg/ha.

Peranan bahan organik pada lahan-lahan yang kesuburannya mulai menurun menjadi amat penting untuk menjaga kelestarian sumberdaya lahan tersebut. Pupuk organik mampu memperbaiki struktur tanah, menyebabkan tanah menjadi ringan untuk diolah, dan mudah ditembus akar, dapat meningkatkan daya menahan air (water holding capacity), sehingga kemampuan tanah untuk menyediakan air menjadi lebih banyak. Kelengasan air tanah lebih terjaga., dapat memperbaiki kehidupan biologi tanah, mengandung mikrobia dalam jumlah cukup yang berperan dalam proses dekomposisi bahan organik, aman bagi lingkungan, dan dapat membantu peningkatan pH tanah (Pramono, 2004)

Dokumen terkait