• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. PEMBAHASAN

B. Produksi

Proses produksi adalah proses penciptaan karya. Penulis menggunakan software Corel Draw dalam mendesain dan juga Adobe After Effect untuk penganimasian karya. Pada pengerjaan karya animasi dua dimensi ini sendiri, proses produksi dibagi menjadi beberapa langkah. Berikut akan penulis paparkan prosesnya.

Gambar XIII: Tampilan Corel Draw (Sumber: Penulis, 2016) 1. Menggambar Objek

Langkah ini merupakan proses paling awal dalam pembuatan karya animasi dua dimensi. Setelah membaca dan memahami isi storyboard maka sesuai dengan apa yang sudah digambar pada storyboard, objek dibuat langsung pada lembar kerja software Corel Draw dengan menggunakan tool yang telah tersedia. Disini penulis menggunakan Free Hand tool. Free Hand Tool ini merupakan alat yang digunakan untuk membuat garis.

Gambar XIV: Free Hand Tool (Sumber: Penulis,2016)

Tahap selanjutnya adalah membentuk objek dengan menyusun garis-garis dan menyatukannya pada titik garis sehingga terbentuk objek yang kita inginkan. Dari sinilah kitamembuat outline dari objek yang kita bentuk.

Gambar XV: Meggambar Objek (Sumber: Penulis, 2016)

Setelah objek selesai digambar, selanjutnya merupakan proses memberi warna pada objek.

2. Memberi Warna

Gambar XVI: Memberi Warna Objek (Sumber: Penulis,2016)

Setelah objek utama selesai digambar di atas lembar page, langkah selanjutnya adalah membeirkan warna pada objek. Disini tool yang digunakan adalah Smart Fill Tool, kemudian beri warna dengan warna yang sudah ada pada palette colour. Intensitas warna perlu diperhatikan agar warna yang nampak pada tokoh utama tidak terlalu jumping dengan warna background. Untuk memberikan kesan volume pada objek, maka pemberian efek bayangan mutlak diperlukan dengan memberikan warna yang lebih gelap pada daerah yang diinginkan.

Setelah objek diberi warna, adalah pembuatan backround dengan cara yang sama dengan pembuatan objek.

3. Penganimasian

Untuk proses penganimasian, software yang digunakan adalah Adobe After Effect. Proses penganimasian di sini menggunakan teknik rigging yang merupakan proses animasi dengan pemberian tulang pada karakter.

Gambar XVII: After Effect (Sumber: Penulis,2016)

Proses pemberian tulang ini menggunakan pupet tools, letakan titik-titik sendi yang ingin di grakan sesuai dengan kebutuhan.

Gambar XVIII: After Effect 2 (Sumber: Penulis,2016)

Proses selanjutnya adalah menghbungkan titik tulang gerak dengan tulang gerak lainya, seperti tulang bahu berhubungan dengan tulang lengan saat lengan di angkat otomatis bahu juga ikut terangkat. Adapun proses ini menggunakan tools, yang disebut dengan duik tools

.

Gambar XIX: Duik tools (Sumber : Penulis, 2015) 4. Analisis Karya

a. Karya Pada Bagian Intro 1). Scene 1

Scene ini menggunakan kecepatan 25 fps(frame per second). Proses pembuatan scene 1 dapat dilihat pada Gambar XX.

Gambar XX: Pagi Cerah (Sumber : Penulis, 2015)

a). Spesifikasi karya

Judul scene : Bukit Hijau

Ukuran frame : 1920 x1080 (HDTV1080 25) Durasi : 4 detik

Setting : Alam terbuka b). Deskripsi karya

Scene ini menampilkan langit biru diantara sekumpulan awan. Kemudian muncul pemandangan yang diselimuti rumput hijau dan tumbuh pohon-pohon di sekitar lingkungan. Background pada scene ini menggunakan langit.

c). Analisis karya

Scene ini menggambarkan langit biru di antara sekumpulan awan. Untuk menngambarkan kemunculan bukit hijau yang sejuk diawali dengan langit biru yang cerah pengambilan gambar dari atas kebawah agar terlihat sisi keluasan pemandangan. Scene ini menyampaikan tentang awal hari yang cerah.

Scene ini menggunakan ukuran pengambilan long shot. Pengambilan ini untuk menampilkan pemandangan hijau sehingga kesan luasnya terlihat. Skala yang digunakan untuk scene ini masih menggunakan skala lebih kecil dari aslinya.

Penggambaran untuk scene ini menggunakan beberapa unsur, yakni garis, diterapkan pada objek bangunan rumah, tanah, kemudian pada batang pohon. Semua garis dalam objek tersebut

digunakan sebagai outline. Setelah garis, unsur selanjutnya adalah warna. Warna yang dipakai untuk scene ini adalah hijau kekuningan untuk tanah, cokelat dan ckelat muda untuk pohon dan bagian dalamnya, hijau muda pada bagian daun-daun pohon kemudian biru abu-abu untuk objek langit. Volume diterapkan melalui bayangan (shadow) yang tercipta dari bangunan rumah dan juga pada pohon. Depth of field diterapkan pada scene ini terlihat dari background gedung-gedung dan tanah dengan warna soft.

Scene ini menggunakan prinsip straight aheadaction dimana scene ini dibuat oleh satu orang. Untuk penganimasiannya, scene ini menggunakan teknik frame by frame.

2). Scene 2

Scene ini dengan kecepatan 25 fps(frame persecond). Proses pembuatan scene 2 dapat dilihat pada Gambar XXI.

Gambar XXI:Indahnya Alam (Sumber : Penulis, 2015) a). Spesifikasi karya

Judul scene : Indahnya Alam

Durasi : 4 detik Setting : Alam terbuka b). Deskripsi karya

Scene ini menampilkan pemandangan di bawah kaki gunung, serta bunga-bunga di tepi danau. Kemudian muncul beberapa kupu-kupu yang beterbngan dan ada beberapa yang hinggap pada bunga. Background pada scene ini menggunakan pegnungan dan langit.

c). Analisis karya

Scene ini menggambarkan pegunungan yang sebagian tertutup kabut seperti halnya suasana pegunungan dipagi hari. Untuk mengambarkan kupu-kupu yang berterbangan di sekitar taman bunga yang luas pengambilan gambar mengikuti dari kanan ke kiri seihingga tercipta kesan luas. Scene ini menyampaikan tentang awal hari yang penuh warna dan keindahan.

Scene ini menggunakan ukuran pengambilan long shot. Pengambilan ini untuk menampilkan pemandangan hijau sehingga kesan luasnya nampak. Skala yang digunakan untuk scene ini masih menggunakan skala lebih kecil dari aslinya.

Penggambaran untuk scene ini menggunakan beberapa unsur, yakni garis, diterapkan pada objek bangunan pegunungan, tanah, kupu-kupu kemudian padarumput dan batang pohon. Semua garis dalam objek tersebut digunakan sebagai outline. Setelah garis,

unsure selanjutnya adalah warna. Warna yang dipakai untuk scene ini adalah hijau kekuningan untuk tanah, cokelat dan cokelat muda untuk pohon dan bagian dalamnya, hijau muda pada bagian daun-daun pohon kemudian biru abu-abu untuk peunungan dan objek langit. Volume diterapkan melalui bayangan (shadow) yang tercipta dari pohon. Depth of field diterapkan pada scene ini terlihat dari background pegunungan dengan warna soft.

Scene ini menggunakan prinsip straight ahead action dimana scene ini dibuat oleh satu orang. Untuk penganimasiannya, scene ini menggunakan teknik frame by frame.

3). Scene 3

Scene ini kecepatan 25 fps(frame per second). Proses pembuatan scene 3 dapat dilihat pada gambar XXII.

Gambar XXII: Hai Guys! (Sumber : Penulis, 2015) a). Spesifikasi karya

Judul scene : Hai Guys!

Ukuran frame : 1920 x1080 (HDTV1080 25) Durasi : 4,24 detik

Setting : Alam terbuka b). Deskripsi karya

Scene ini menampilkan bunga-bunga dan rerumputan. Kemudian muncul tokoh pendidik dari bunga dan rerumputan tersebut diteruskan pengambilan gambar berputar. Background pada scene ini menggunakan langit.

c). Analisis karya

Scene ini menggambarkan seorang pendidik yang muncul dari taman bunga di bawah kaki gunung, pengambilan gambar dengan arah dari bawah ke atas. Scene ini menyampaikan tentang seorang pendidik yang akan mengenalkan warna-warna sekitar.

Scene ini menggunakan ukuran pengambilan close up. Pengambilan ini untuk memperlihatkan wajah detail dengan maksud untuk memperkenalkan tokoh pendidik. Skala yang digunakan untuk scene ini masih menggunakan skala lebih kecil dari aslinya.

Penggambaran untuk scene ini menggunakan beberapa unsur, yakni garis, diterapkan pada objek rumput, bunga, dan juga wajah. Semua garis dalam objek tersebut digunakan sebagai outline. Setelah garis, unsure selanjutnya adalah warna. Warna yang dipakai untuk scene ini adalah hijau kekuningan untukdaun, merah dan kuning untuk bunga, hitam untuk rambut, pink keputihan untuk kulit, kemudian biru abu-abu untuk objek langit. Volume diterapkan

melalui gradasi warna bunga dan rumput. Pada scene ini terlihat dari background langit dan objek bunga serta rumput yang blur.

Scene ini menggunakan prinsip straight ahead action dimana scene ini dibuat oleh satu orang. Untuk penganimasiannya, scene ini menggunakan teknik frame by frame.

b. Karya Lagu Pada Bagian Bait/ Verse 1). Scene 1

Scene ini dengan kecepatan 25 fps(frame per second). Proses pembuatan scene 1 dapat dilihat pada Gambar XXIII.

Gambar XXIII: Bunga Mata Hari Pagi (Sumber : Penulis, 2015) a). Spesifikasi karya

Judul scene : Bunga Mata Hari Pagi Ukuran frame : 1920 x1080 (HDTV1080 25) Durasi : 3,07 detik

Setting : Alam terbuka b). Deskripsi karya

Scene ini masih menampilkan pemandangan di taman bunga, namun disini semua bunga adalah bunga matahari. Kemudian di

sekeliling pendidik muncul anak-anak dari belakang dan semak bunga. Anak laki-laki muncul dari sisi kanan kemudian disusul anak perempuan dari sisi kiri. Background pada scene ini menggunakan hamparan bukit dan langit.

c). Analisis karya

Scene ini menggambarkan pendidik dan anak-anak berada pada taman bunga matahari. Untuk mengajak melihat warna-warna dalam sekitar lingkungan pendidik tersebut merentangkan kedua tangannya, menunjukan warna-warna disekitar alam yang luas. Scene ini menyampaikan tentang warna sekitar lingkungan taman.

Scene ini menggunakan ukuran pengambilan medium shot. Pengambilan ini untuk menampilkan sebagian pemandangan, peendidik, dan anak-anak. Sudut pengambilan pada scene ini menggunakan sudut wajar atau normal eye dimana kamera diposisikan sama tinggi dengan tinngi objek.

Skala yang digunakan untuk scene ini masih menggunakan skala lebih kecil dari aslinya, sama seperti scene sebelumnya. Penggambaran untuk scene ini menggunakan beberapa unsur, yakni garis, diterapkan pada objek penggambaran manusia. Semua garis dalam objek tersebut digunakan sebagai outline. Setelah garis, unsure selanjutnya adalah warna. Warna yang dipakai untuk scene ini adalah hijau kekuningan untuk daun, kuning untuk bunga, hitam untuk rambut, pink keputihan untuk kulit, kemudian biru abu-abu

untuk langit dan objek gedung. Depth of field diterapkan pada scene ini terlihat dari background langit yang digambar dengan warna lebih soft.

Scene ini menggunakan prinsip straight ahead action dimana scene ini dibuat oleh satu orang. Untuk penganimasiannya scene ini menggunakan teknik frame by frame.

2). Scene 2

Scene ini dengan kecepatan 25 fps(frame per second). Proses pembuatan scene 2 dapat dilihat pada Gambar XXIV.

GambarXXIV: Pelangi Ku (Sumber : Penulis, 2015) a). Spesifikasi karya

Judul scene : Pelangi Ku

Ukuran frame : 1920 x1080 (HDTV1080 25) Durasi : 1,15detik

Setting : Alam terbuka b). Deskripsi karya

Scene ini menampilkan gedung berwarna-warni. Kemudian ada sekelompok anak melihat pelangi yang muncul di sebelah

gedung. Background pada scene ini menggunakan pepohonan dan langit.

c). Analisis karya

Scene ini menggambarkan lingkungan yang disukai anak-anak umumnya, taman kota yang mewah menjadi lingkungan imajinatif yang digemari anak-anak. Kemudian pelangi yang muncul di langit, Untuk mengengilustrasikan warna secara lengkap. Scene ini menyampaikan tentang berbagai macam warna di alam semesta.

Scene ini menggunakan menggunakan ukuran pengambilan long shot. Pengambilan long shot ini untuk menampilkan anak-anak, pelangi, dan gedung. Sudut pengambilan pada scene ini menggunakan sudut wajar atau normal eye dimana kamera diposisikan sama tinggi dengan tinngi objek. Skala yang digunakan untuk scene ini masih menggunakan skala lebih kecil dari aslinya, sama seperti scene sebelumnya.

Penggambaran untuk scene ini menggunakan beberapa unsur, yakni garis, diterapkan pada objek penggambaran manusia, gedung, dan batang pohon. Semua garis dalam objek tersebut digunakan sebagai outline. Setelah garis, unsur selanjutnya adalah warna. Warna yang dipakai untuk scene ini adalah hijau kekuningan untukrumput, merah muda dan coklat keputihan pada istana, merah dan ungu pada baju, hitam untuk rambut, pale yellow

untuk kulit, kemudian biru abu-abu untuk langit. Depth of field diterapkan pada scene ini terlihat dari background pepohonan yangdigambar dengan warna lebih soft.

Scene ini menggunakan prinsip straight ahead action dimana scene ini dibuat oleh satu orang. Untuk penganimasiannya scene ini menggunakan teknik frame by frame.

3). Scene 3

Scene ini dengan kecepatan 25 fps(frame per second). Proses pembuatan scene 3 dapat dilihat pada Gambar XXV.

Gambar XXV: Di atas awan (Sumber : Penulis, 2015) a). Spesifikasi karya

Judul scene : Di atas awan

Ukuran frame : 1920 x1080 (HDTV1080 25) Durasi : 3,01 detik

Setting : Alam terbuka b). Deskripsi karya

Scene ini menampilkan pemandangan gedung dan alam sekitar dari sudut pandang atas. Gedung- gedung, rumah, serta

pepohonan yang rindang dengan suasana sejuk. Background pada scene ini menggunakan gunung dan langit.

c). Analisis karya

Scene ini menggambarkan suasana dari sudut pandang atas yang menampilkan gedung, rumah, pepohonan, ladang dan gunung. Untuk menunjukan warna-warna dalam sekitar lingkungan yang luas. Scene ini menyampaikan tentang macam-macam benda yang telihat di lingkungan sekitar.

Scene ini menggunakan ukuran pengambilan long shot. Pengambilan ini untuk menampilkan sebagian pemandangan, gedung, pepohonan dan gunung. Sudut pengambilan pada scene ini menggunakan sudut atas dimana kamera diposisikan lebih tinggi dengan tinggi objek.

Skala yang digunakan untuk scene ini masih menggunakan skala lebih kecil dari aslinya, sama seperti scene sebelumnya.

Penggambaran untuk scene ini menggunakan beberapa unsur, yakni garis, diterapkan pada objek penggambaran batang pohon. Semua garis dalam objek tersebut digunakan sebagai outline. Setelah garis, unsur selanjutnya adalah warna. Warna yang dipakai untuk scene ini adalah biru untuk warna gedung, hijau untuk pohon, hijau kekuningan untuk ladang, kemudian biru abu-abu untuk langitdan objek gunung. Depth of field diterapkan pada

scene ini terlihat dari backgroundgunung yangdigambar dengan warna lebih soft.

Scene ini menggunakan prinsip straight ahead action dimana scene ini dibuat oleh satu orang. Untuk penganimasiannya scene ini menggunakan teknik frame by frame

c. Karya Pada Bagian Lagu Reff 1). Scene 1

Scene ini dengan kecepatan 25 fps(frame per second). Proses pembuatan scene 1 dapat dilihat pada Gambar XXVI.

Gambar XXVI:Teaching (Sumber : Penulis, 2015) a). Spesifikasi karya

Judul scene : Teaching

Ukuran frame : 1920 x1080 (HDTV1080 25) Durasi : 3,20detik

Scene ini menampilkan seorang pendidik yang sedang memberi pengajaran. Background pada scene ini menggunakan komposisi garis.

c). Analisis karya

Scene ini seorang pendidik yang sedang memberi penjelasan. Komposisi garis yang mengerucut untuk memberi fokus kepada pendidik, disampingnya ada potongan gambar pendidik yang terlihat transparan untuk mendukung suasana ketika pengajaran.

Scene ini menggunakan ukuran pengambilan medium shot. Pengambilan ini untuk menampilkan pendidik dalam penampilan yang sedang. Sudut pengambilan pada scene ini menggunakan sudut wajar dimana kamera diposisikan sama dengan objek. Skala yang digunakan untuk scene ini masih menggunakan skala lebih kecil dari aslinya, sama seperti scene sebelumnya.

Penggambaran untuk scene ini menggunakan beberapa unsur, yakni garis, diterapkan pada objek manusia. Semua garis dalam objek tersebut digunakan sebagai outline. Setelah garis, unsure selanjutnya adalah warna. Warna yang dipakai untuk scene ini adalah ungu pada komposisi garis background, biru untuk warna baju, hitam untuk warna rambut, dan warna kulit untuk warna yellow pale. Staging diterapkan pada scene ini terlihat dari background dari komposisi garis untuk mendukung objek.

Scene ini menggunakan prinsip straight ahead action dimana scene ini dibuat oleh satu orang. Untuk penganimasiannya scene ini menggunakan teknik frame by frame.

2). Scene 2

Scene ini dengan kecepatan 25 fps(frame per second). Proses pembuatan scene 2 dapat dilihat pada Gambar XXVII.

Gambar XXVII: Follow Me (Sumber : Penulis, 2015) a). Spesifikasi karya

Judul scene : Follow Me

Ukuran frame : 1920 x1080 (HDTV1080 25) Durasi : 2,09detik

Setting : Alam terbuka b). Deskripsi karya

Scene ini menampilkan bunga dan pendidik di tanah yang lapang. Kemudian muncul bunga-bunga untuk mendukung suasana yang menyenangkan. Background pada scene ini menggunakan tanah lapang.

c). Analisis karya

Scene ini menggambarkan seorang pendidik yang menengadah dengan ekspresi gembira. Scene ini menyampaikan tentang bahwa belajar harus dengan gembira.

Scene ini menggunakan ukuran pengambilan close up shot dengan sudut high angle. Pengambilan close up shot dipilih agar ekspresi pendidik terlihat jelas. Sudut high angle dipilih untuk mendukung penggambaran dalam scene dan menampilkan gerakan dengan membuka telapak tangan.

Penggambaran untuk scene ini menggunakan beberapa unsur, yakni garis, diterapkan pada objek penggambaran manusia, bola, dan bunga. Semua garis dalam objek tersebut digunakan sebagai outline. Setelah garis, unsur selanjutnya adalah warna. Warna yang dipakai untuk scene ini adalah merah muda untuk warna bunga,hitam untuk rambut, biru untuk baju kemudian biru hijau kekuningan untuk rumput. Staging diterapkan pada scene ini terlihat dari background rumput hijau dan bola untuk mendukung objek yang berada di tanah lapang.

Scene ini menggunakan prinsip straight ahead action dimana scene ini dibuat oleh satu orang. Untuk penganimasiannya scene ini menggunakan teknik frame by frame.

3). Scene 3

Scene ini dengan kecepatan 25 fps(frame per second). Proses pembuatan scene 3 dapat dilihat pada Gambar XXVIII.

Gambar XXVIII:Ceria (Sumber : Penulis, 2015) a). Spesifikasi karya

Judul scene : Ceria

Ukuran frame : 1920 x1080 (HDTV1080 25) Durasi : 1,14 detik

Setting : - b). Deskripsi karya

Scene ini menampilkan anak-anak dengan ekspresi gembira dan bersemangat belajar. Kemudian muncul teks yellow seiringan dengan liriknya. Background pada scene ini menggunakan bintang-bintang berwarna ungu.

c). Analisis karya

Scene ini menggambarkan tentang anak-anak yang ikut belajar warna dalam bahasa Inggris mengikuti dan meniru pendidik. Untuk memberi penjelasan kata yellow di ikuti dengan tulisan

yellow”. Scene ini menunjukan tentang anak-anak yang ikut belajar warna dalam bahasa Inggris.

Scene ini menggunakan menggunakan ukuran pengambilan medium shot. Pengambilan ini untuk menampilkan pemandangan hijau sehingga kesan luasnya terlihat. Skala yang digunakan untuk scene ini masih menggunakan skala lebih kecil dari aslinya.

Penggambaran untuk scene ini menggunakan beberapa unsur, yakni garis, diterapkan pada objek bunga, tulisan, dan penggambaran manusia. Semua garis dalam objek tersebut digunakan sebagai outline. Setelah garis, unsur selanjutnya adalah warna. Warna yang dipakai untuk scene ini adalah ungu pada backround, cokelat dan hitam pada rambut, kuning pada tulisan yellow, hijau muda dan ungu serta pink pada baju, kmudian warna kulit menggunakan warna yellow pale. Staging diterapkan pada scene ini terlihat dari background bintang-bintang berwarna ungu untuk mendukung objek.

Scene ini menggunakan prinsip straight aheadaction dimana scene ini dibuat oleh satu orang. Untuk penganimasiannya scene ini menggunakan teknik frame by frame.

3). Scene 4

Scene ini dengan kecepatan 25 fps (frame per second). Proses pembuatan scene 4 dapat dilihat pada Gambar XXIX.

Gambar XXIX: Nyus! (Sumber : Penulis, 2015) a). Spesifikasi karya

Judul scene : Nyus!

Ukuran frame : 1920 x1080 (HDTV1080 25) Durasi : 1,21 detik

Setting : Alam terbuka b). Deskripsi karya

Scene ini menampilkan padang rumput yang luas diseratai pohon-pohon dan pelangi yang warna-warnanya cenderung lebih disukai oleh anak-anak. Kemudian muncul buah lemon diantara padang rumput tersebut untuk mengilustrasikan warna kuning. Background pada scene ini menggunakan langit.

c). Analisis karya

Scene ini padang rumput yang luas kemudian muncul pelangi di atasnya. Untuk mengilustrasikan warna kuning kemudian muncul buah lemon sebagai ilustrasi. Scene ini menyampaikan ilustrasi warna kuning.

Scene ini menggunakan ukuran pengambilan long shot. Pengambilan ini untuk menampilkan pemandangan hijau sehingga kesan luasnya terlihat. Skala yang digunakan untuk scene ini masih menggunakan skala lebih kecil dari aslinya. Penggambaran untuk scene ini menggunakan beberapa unsur, yakni garis, diterapkan pada objek buah lemon dan pada batang pohon. Semua garis dalam objek tersebut digunakan sebagai outline. Setelah garis, unsur selanjutnya adalah warna. Warna yang dipakai untuk scene ini adalah hijau kekuningan untuk padang rumput, cokelat dan cokelat muda untuk pohon dan bagian dalamnya, hiju muda pada bagian daun-daun pohon, kuning pada buah lemon, kemudian biru abu-abu untuk objek langit. Volume diterapkan melalui bayangan (shadow) yang tercipta dari pohon dan juga dari bayangan buah lemon. Depth of field diterapkan pada scene ini terlihat dari background gedung-gedung dan tanah dengan warna soft.

Scene ini menggunakan prinsip straight aheadaction dimana scene ini dibuat oleh satu orang. Untuk penganimasiannya, scene ini menggunakan teknik frame by frame.

4). Scene 5

Scene ini dengan kecepatan 25 fps(frame per second). Proses pembuatan scene 5 dapat dilihat pada Gambar XXX.

Gambar XXX:Hijau Ceria (Sumber : Penulis, 2015) a). Spesifikasi karya

Judul scene : Hijau Ceria

Ukuran frame : 1920 x1080 (HDTV1080 25) Durasi : 1,09 detik

Setting : - b). Deskripsi karya

Scene ini menampilkan anak-anak dengan ekspresi gembira dan bersemangat belajar. Kemudian muncul tulisan green bersamaan dengan liriknya. Background pada scene ini menggunakan bintang-bintang berwarna ungu.

c). Analisis karya

Scene ini menggambarkan tentang anak-anak yang ikut belajar warna dalam bahasa Inggris mengikuti dan meniru pendidik. Untuk memberi penjelasan warna green di ikuti dengan tulisan “green”. Scene ini menunjukan tentang anak-anak yang ikut belajar warna dalam bahasa Inggris.

Scene ini menggunakan menggunakan ukuran pengambilan medium shot. Pengambilan ini untuk menampilkan pemandangan hijau sehingga kesan luasnya terlihat. Skala yang digunakan untuk scene ini masih menggunakan skala lebih kecil dari aslinya.

Penggambaran untuk scene ini menggunakan beberapa unsur, yakni garis, diterapkan pada objek tulisan dan penggambaran manusia. Semua garis dalam objek tersebut digunakan sebagai outline. Setelah garis, unsur selanjutnya adalah warna. Warna yang dipakai untuk scene ini adalah ungu pada backround, cokelat dan hitam pada rambut, hijau pada tulisan green, hijau muda dan ungu serta pink pada baju, kmudian warna

Dokumen terkait