• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

A. Profesionalisme Guru

PADA KELAS V MI AL ITTIHAD SEMOWO KEC.PABELAN

KAB. SEMARANG TAHUN 2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd. I)

Oleh :

ABDUL MAJID ASY’ARI

11508002

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA 2014

HUBUNGAN ANTARA PROFESIONALISME GURU

DENGAN KEBERHASILAN SISWA DALAM BELAJAR

PADA KELAS V MI AL ITTIHAD SEMOWO KEC.PABELAN,

KAB. SEMARANG TAHUN 2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S. Pd. I)

Oleh :

ABDUL MAJID ASY’ARI

11508002

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA 2014

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Al-adabu fauqol „ilmi : adab (perilaku) di atas ilmu

PERSEMBAHA N

Untuk orang tuaku, para dosenku, saudara-saudaraku,

sahabat-sahabat seperjuanganku, dan teman spesialku yang selalu setia “menungguku”

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut Asma Allah SWT yang maha pengasih dan penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam, atas limpahan rahmat, hidayaah, taufiq dan inayahnya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan pada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW, sanak keluarga dan para sahabat yang terlah menunjukkan jalna yang benar dengan perantara agama Islam.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan guna memenuhi kewajiban sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana dalam ilmu tarbiyah.

Tersusunnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak, maka dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Dr. Imam Sutomo, M. Ag selaku ketua STAIN 2. Drs. Sumarno Widjadipa selaku ketua Progdi PGMI 3. Drs. Nur Hasanah, M.Pd selaku dosen pembimbing

4. Ibu Siti Khodijah, S.Ag selaku Kepala Madrasah Ibtidaiyyah Semowo Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang tahun 2014

5. Kedua orang tuaku, terima kasih atas semua yang telah diperhatikan kepadaku

6. Teman-teman seperjuangan yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungannya.

ABSTRAK

Asy’ari, Abdul Majid. 2014. Hubungan Antara Profesionalisme Guru Dengan Keberhasilan Siswa Dalam Belajar Pada Kelas V MI Al Ittihad Semowo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten semarang. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : (1). Drs. Nur Hasanah, M.Pd

Kata kunci : Profesionalisme guru dan keberhasilan siswa dalam belajar

Penelitian ini untuk mengetahuihubungan antara profesionalisme guru dengan keberhasilan siswa dalam belajar di MI Al Ittihad Semowo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang Tahun 2014. Pertanyaan pertama yang ingin dijawab melalui pertanyaan ini adalah (1) Bagaimana profesionalisme guru di MI Al Ittihad Semowo,?,(2) Bagaimana keberhasilan siswa dalam belajar di MI Al Ittihad Semowo, dan (3) Bagaimana hubungan antara profesionalisme guru dengan keberhasilan siswa MI Al Ittihad Semowo tahun 2014?

Untuk menjawab pertayaan tersebut maka penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan penelitian lapangan (field research) dan subyek penelitian yaitu siswa anggota MI Al Ittihad Semowo sebanyak 30 siswa dari 30 siswa, artinya diambil 100% dari populasi. Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa angket. Teknik pengumpulan data dengan observasi, angket, dan dokumentasi. Adapun analisis datanya menggunakan rumus koefisiensi produck moment.

Temuan penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara guru profesionalisme dengan keberhasilan belajar siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil temuan yang menunjukkan bahwa nilai profesional guru diketahui bahwa kategori tinggi (A) sebanyak 1 siswa atau (60%), kategori sedang (B) sebanyak 11 siswa atau (36,66%), sedangkan kategori rendah (C) sebanyak 1 siswa atau (3,33%). Kemudian hasil angket keberhasilan siswa dalam belajar diketahui bahwa kategori tinggi (A) sebanyak 3 siswa atau (10%), kategori sedang (B) sebanyak 20 siswa atau (66,66%), sedangkan kategori rendah (C) sebanyak 7 siswa atau (23,33%). Kemudian untuk mengetahui hubungan atau pengaruh, dihitung menggunakan rumus koefisiensi produck moment yang diketahui dengan nilai rxy hitung = 0,236. Selanjutnya untuk membuktikan signifikan atau tidaknya hubungan antara profesional guru dengan keberhasilan siswa dalam belajar pada kelas V di MI Al Ittihad Semowo, maka harga atau nilai rxy (0.236) di konsultasikan dengan r tabel produck moment dengan taraf signifikansi 5% yaitu (0,361) dan taraf signifikansi 1% (0,463). Maka hasil yang diperoleh itu nilai rxy

(0.236) lebih kecil dari r tabel 5% (0,361) < rxy (0.236) >1% (0,463)artinya hasil uji dinyatakan signifikan bila dihubungkan dengan hipotesis, yang hasil kerja hitung tersebut mengindikasikan bahwa ada hubungan yang signifikan antara profesinalisme guru dengan keberhasilan siswa dalam belajar pada kelas V di MI Al Ittihad Semowo tahun 2014.

DAFTAR ISI SAMPUL... i LEMBAR BERLOGO... ii JUDUL... iii PERSETUJUAN PEMBIMBING... iv PENGESAHAN KELULUSAN... v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN...vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN... vii

KATA PENGANTAR...viii

ABSTRAK...viiii

DAFTAR ISI...x

DAFTAR TABEL...xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah... 3 C. Tujuan Penelitian... 4 D. Hipotesis Penelitian... 4 E. Manfaat Penelitian... 5 F. Definisi Oprasional... 6 G. Metode Penelitian... 10 H. Sistematika Penulisan... 17

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Profesionalisme Guru ……….……... 20

B. Syarat-syarat untuk menjadi guru dan guru professional…... 34

C. Fungsi dan peran guru ……… 36

D.Keberhasilan dalam belajar ……… 40

E. Hubungan profesional guru dengan keberhasilan belajar…. 41 BAB III HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum MI Al Ittihad Semowo 1. Profil sekolah MI Al Ittihad Semowo... 49

2. Visi, Misi, dan Tujuan... 50

3. Struktur organisah MI Al Ittihad Semowo... 50

4. Program Madrasah... 51

5. Guru dan tenaga kependidikan... 59

6. Sarana dan prasarana... 60

7. Keadaan siswa... 61

8. Kegiatan siswa... 61

B. Penyajian data Profesional Guru dengan keberhasilan siswa dalam belajar di MI Al Ittihad Semowo BAB VI ANALISIS DATA A. Analisa Profesionalisme Guru Dalam Pembelajaran Siswa 1. Analisa profesional guru dalam pembelajaran siswa... 64

2. Analisa keberhasilan siswa dalam belajar ... ………68 B. Analisa Uji Hipotesis

C. Analisa Lanjut BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN... 77 B. SARAN... 78 DAFTAR PUSTAKA... 81 LAMPIRAN-LAMPIRAN... 8

DAFTAR TABEL

Tabel I Daftar nama guru dan pembagian tugas mengajar... 59

Tabel II Daftar sarana prasarana... 60

Tabel III Daftar jumlah siswa... 61

Tabel IV Hasil angket profesionalisisme guru... 62

Tabel VI Interval dan profesionalisme guru... 65

Tabel VII Nilai nominasi profesional guru dalam proses belajar... 66

Tabel VIII Interval dan prosentase nilai keberhasilan siswa dalam belajar...69

Tabel IX Pasangan variabel X (Profesional) dan variabel Y ... 70

Tabel X Tabel kerja hubungan antara profesionalisme guru dengan Keberhasilan siswa dalam belajar ... ... 73 Tabel V Hasil akhir raport siswa

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Salah satu aktual yang dibicarakan oleh pakar pendidikan terutama ditingkatkan pejabat pemerintah adalah pembangunan sumber daya manusia (SDM). Berkaitan dengan ini maka pendidikan memegang posisi terpenting dalam pembangunan SDM tersebut. Karena kemajuan dan kemunduran suatu bangsa tergantung pada mutu pendidikannya.

Untuk meningkatkan mutu pendidikan salah satu syarat utamanya adalah mengangkat kualitas tertinggi edukatifnya, yaitu guru. Dalam hal ini juga termasuk pendidikan guru madrasah ibtidaiyah (PGMI) yang berperan untuk membentuk sumber daya manusia SDM yang islami.

Cita- cita kemerdekaan nasional indonesia salah satunya adalah keinginan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaiman yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945. Semangat tersebut seharusnya memeberikan spirit dan komitmen semua elemen bangsa, khususnya, para penyelenggara negara, untuk menyatukan visi dan tekad dalam membangun mutu pendidikan Nasional.

Keberadaan guru bagi bangsa amatlah penting, karena guru merupakan faktor sentral dalam proses belajar mengajar. Apalagi suatu bangsa yang sedang membangun (Isjoni, 2008:9). Semakin akurat para

guru melaksanakan fungsinya, semakin terjamin, tercipta dan terbinanya kesiapan dan keandalan seseorang sebagai manusia pembangun.

Dalam dunia pendidikan guru adalah sosok yang sangat diperlukan untuk memacu keberhasilan peserta didiknya. Betapapun baiknya kurikulum yang dirancang para ahli dengan ketersediaan peralatan dan biaya yang cukup sesuai dengan pendidikan, namunpada akhirnya keberhasilan pendidikan secara profesional terletak ditangan guru. Dengan demikian maka berhasilnya pendidikan pada siswa sangat tergantung pada pertanggung jawaban guru dalam melaksanakan tugasnya.

Guru merupakan salah satu term yang banyak dipakai untuk menyebut seorang yang dijadikan panutan. Penggunaan term ini tidak hanya dipakai dalam dunia pendidikan, tetapi hampir semua aktivitas yang memerlukan seorang pelatih, pembimibing atau sejenisnya. Dari sosok guru menyiratkan pengaruh yang luar biasa terhadap murid-muridnya. Sehingga baik dan tidaknya ditentukan oleh guru.

Guru merupakan komponen yang paling menentukan dalam sistem pendidikan secara keseluruhan. Figur yang satu ini akan senantiasa menjadi sorotan yang strategis ketika berbicara masalah pendidikan, karena guru selalu terkait dengan komponen manapun dalam sistem pendidikan. Oleh karena itu, dibutuhkan guru yang profesional untuk mewujudkan suatu keberhasilan belajar bagi dunia pendidikan kedepan.Sebagaimana berdasarkan hadist Nabi SAW :

ةعاسلرظتنافهلهأريغل بصوارملأاذإ

“ Jika suatu urusan diserahkan kepada orang yang bukan profesinnya

(ahlinya), maka tunggulah kehancurannya.” (H.R. Bukhari).

Berkaitan itu peneliti tertarik meneliti di Madrasah Ibtidaiyah Semowo Pabelan, Kab. Semarang. Sehingga peneliti mengambil judul

tentang “HUBUNGAN ANTARA PROFESIONALISME GURU

DENGAN KEBERHASILAN SISWA DALAM BELAJARPADA KELAS V MI AL ITTIHAD SEMOWO KEC.PABELAN, KAB. SEMARANG TAHUN2014

B. RUMUSAN MASALAH

Dengan memperhatikan latar belakang masalah di atas, maka dapat dikemukakan rumusan masalah yang ada sebagi berikut:

1. Bagaimana antara profesionalisme guru kelas V di MI Al Ittihad Semowo tahun2014?

2. Bagaimana keberhasilan belajar siswa kelas V kelas V di MI Al Ittihad Semowo tahun 2014?

3. Bagaimana hubungan antara profesionalisme guru dengan keberhasilan belajar siswa kelas kelas V di MI Al Ittihad Semowo tahun2014?

C. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui profesionalisme guru kelas V di MI Al Ittihad Semowo 2014?

2. Untuk mengetahui keberhasilan belajar siswa kelas V kelas V di MI Al Ittihad Semowo 2014?

3. Untuk mengetahui hubungan antara profesionalisme guru dengan keberhasilan belajar siswa kelas V di MI Al Ittihad Semowo tahun 2014?

D. HIPOTESA PENELITIAN

Hipotetis merupakan jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang berkumpul. Dapat juga diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul(Arikunto, 2010:110). Menurut Sugiono, bahwa hipotesis di artikan sebagai jawaban senentara terahadap rumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara karena jawaban yang di berikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data (Sugiono, 2011:64). Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban empirik.

Berdasarkan pengertian diatas, maka hipotesis yang dapat dirumuskan penulis adalah diduga terdapat hubungan yang positif dan signifkan antara hubungan antara profesionalisme guru dengan keberhasilan belajar siswa kelas V di MI Al Ittihad Semowo 2014. Dengan kata lain semakin tinggi profesionalguru maka semakin tinggi pula keberhasilan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar.

E. MANFAAT PENELITIAN

Hasil pnelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi yang jelas tentang ada tidaknya hubungan antara profesionalisme guru dengan keberhasilan siswa di MI AL Ittihad Semowo kelas V tahun 2014. Dari informasi tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat secara praktis maupun secara teoritik, yaitu :

1. Manfaat secara praktis a. Bagi peneliti :

Sebagai tambahan wawasan dan pengalaman dalam

mengembangkan ide ilmiah. b. Bagi siswa :

1) Sebagai bekal bagi siswa dalam proses pengembangan diri. 2) Siswa diharapkan dapat menerima pelajaran serta memahami

dengan baik, melalui materi pelajaran yang disampaikan oleh guru yang berkompeten secara profesional.

c. apabila ada pengaruh yang signifikan, bagi guru dapat memperoleh pembelajaran tentang arti penting kompetensi profesionalisme guru untuk meningkatkan keberhasilan siswa dalam belajar.

d. Guru diharapkan dapat senantiasa mengembangkan

profesionalnyadalam memberikan bimbingan belajarnya kepada anak didik.

2. Manfaat secara teoritis

Diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan dan peningakatan kualititas pendidikan pada umumnya. Khususnya dapat memperkaya guru profesional dunia pendidikan yang diperoleh dari hasil penelitian lapangan ini. Selain itu, juga dijadikan dasar bagi para siswa dalam membentuk kepribadian dan perilaku baik di lingkungan keluarga maupun masyarakat.

F. DEFINISI OPERASIONAL

1. Profesional guru

Profesional diartikan sebagai sesuatu yang memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya. Dengan kata lain, profesional yaitu serangkaian keahlian yang dipersyaratkan untuk melakukan suatu pekerjaan yang dilakukan secara efisien dan efektif dengan tingkat keahlian yang tinggi dalam rangka untuk mencapai tujuan yang maksimal (Mujtahid, 2009:27).

Berdasarkan pengertian diatas, dapat dipahami seseorang dikatakan profesional, karena ia mempunyai standar kualitas dan ciri-ciri tertentu. Adapun ciri-ciri dari suatu profesi itu adalah memiliki suatu keahlian, merupakan panggilan hidup, memiliki teori-teori yang baku secara universal, mengabdikan diri untuk masyarakat dan bukan untuk diri sendiri, dilengkapi dengan kecakapan diagnostik dan kompetisi yang aplikatif, memiliki otonomi dalam melaksanakan pekerjaannya, mempunyai kode etik, mempunyai klien yang jelas, mempunyai

organisasi yang kuat, dan mempunyai hubungan dengan profesi pada bidang-bidang yang lain (Tilaar, 2000:137-138)

Profesionalisme mempunyai makna sebagai mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau yang profesional. Profesionalisme merupakan sikap dari seorang profesional. Artinya sebuah term yang menjelaskan bahwa setiap pekerjaan hendaklah dikerjakan oleh seseorang yang mempunyai keahlian dalam bidangnya atau profesinya (Mujtahid, 2009:31)

Penggunaan istilah profesionalisme menunjuk pada derajat penampilan sesorang sebagai profesinal atau penampilan suatu pekerjaan sebagai suatu profesi, ada yang profesionalismenya tinggi, sedang dan rendah. Profesionalisme juga mengacu pada sikap dan komitmen anggota profesi untuk bekerja berdasarkan standar yang tinggi dan kode etiknya (Supriyadi, 1998:94-95)

Adapun Indikator profesionalisme guru adalah :

1. Mengerti dan menerapkan landasan kependidikan baik filosofis, psikologis, maupun sosiologis siswa.

2. Mengerti dan menerapkan teori belajar sesuai taraf perkembangan siswa.

3. Mampu menangani dan mengembangkan bidang studi yang menjadi tanggung jawabnya.

4. Mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai alat media dan sumber belajar yang relevan.

5. Mengerti dan menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi.

6. Mampu mengorganisasikan dan melaksanakan program

pembelajaran.

7. Mampu melaksanakan evaluasi hasil belajar siswa. 8. Mampu menumbuhkan kepribadian siswa.

(Mulyasa, 2011:188)

Disebutkan dalam firman Allah SWT yang mengingatkan kepada kita semua seperti dalam surat Al-An‟am ayat 135 yang artinya “Katakanlah (Muhammad), Wahai kaumku! Berbuatlah menurut kedudukanmu, akupun berbuat (demikian). Kelak kamu akan mengetahui, siapa yang akan memperoleh tempat (terbaik) di akhirat (nanti). Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu tidak akan beruntung”.

2. Keberhasilan siswa dalam belajar a) Keberhasilan siswa dalam belajar

Penilaian hasil belajar bertujuan melihat kemajuan belajar peserta didik dalam hal penguasaan materi pengajaran yang telah dipelajarinya sesuai dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Untuk mengukur dan mengevaluasi tingkat keberhasilan belajar tersebut dapat dilakukan melalui tes prestasi belajar berdasarkan tujuan dan ruang lingkupnya.

b) Pembelajaran siswa

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.

Disisi lain pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, tetapi sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar agar peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat memengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seorang peserta didik, namun proses pengajaran ini memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan pengajar saja. Sedangkan pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik. Pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi pelajar dan kreatifitas pengajar. Pembelajar yang memiliki motivasi tinggi ditunjang dengan pengajar yang mampu memfasilitasi motivasi tersebut akan membawa pada keberhasilan pencapaian target belajar. Target belajar dapat diukur melalui perubahan sikap dan kemampuan siswa melalui proses belajar. Desain pembelajaran yang baik, ditunjang fasilitas yang

memandai, ditambah dengan kreatifitas guru akan membuat peserta didik lebih mudah mencapai target belajar.

Adapun indikator keberhasilan siswa adalah :

1. Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individual maupun kelompok.

2. Perilaku yang digariskan dalam tujuan

pengajaran/instruksional khusus (TIK) telah dicapai oleh siswa, baik secara individual maupun kelompok.

(Djamarah, 2010:106)

G. METODE PENELITIAN

Untuk mempermudah penelitian dalam pengumpulan data dan menganalisis data, maka penulis menggunakan metode dan pendekatan sebagai berikut :

1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian

Peneliti memerlukan suatu cara pendekatan yang tepat untuk memeperoleh data yang akurat untuk itu diperlukan adanya suatu metode penelitian. Untuk memperoleh pemahaman yang komprehensif tentang permasalahan yang dikaji penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif lebih menekankan pada penelitian deskriptif melibatkan pengumpulan data untuk menguji

hipotesis yang berkaitan dengan status dan kondisi objek yang diteliti pada saat dilakukan penelitian. Penelitian deskriptif berusaha mendiskripsikan apa yang ada mengenai kondisi atau hubungan yang ada, sedangkan data deskriptif dikumpulkan melalui angket dan observasi.

Adapun rancangan penelitian, sebaga berikut:

a. Melakukan observasi awal terhadap kondisi riil obyek penelitian. b. Menyiapkan fasilitas pendukung berupa angket.

c. Melaksanakan penelitian.

d. Melakukan analisa dan membuat laporan hasil penelitian. 2. Lokasi dan Waktu penelitian

Penelitian ini akan difokuskan pada siswa MI Al Ittihad Semowo, khususnya siswa kelas V tahun 2014. Peneliti ini akan dilaksanakan pada tanggal 09 November 2013 sampai dengan 09 Januari 2014. 3. Populasi dan sampel

a. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi (Arikunto, 2010:173)

Sedangkan menurut Sugiono, populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2001:80).Dalam penelitian ini yang dimaksud populasi adalah siswa kelas V di MI Al Ittihad Semowo yang berjumlah 30 siswa. b. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apabila subyek yang diteliti kurang dari 100 maka lebih baik diambil semua. Sedangkan jika jumlah subyek lebih dari 100 maka dapat diambil 10-15% atau 20-50% atau lebih sesuai dengan kemampuan (Sugiono, 2001:82). Adapun sampel yang diambil adalah 30 siswa dari 30 siswa,artinya adalah 100% dari populasinya.

4. Metode Pengumpulan Data a. Metode angket

MenurutSugiono, angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk di jawabnya (Sugiono, 2011:142). Teknik ini digunakan dengan cara mengirimkan suatu daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi. Model angket yang peneliti gunakan adalah angket tertutup, yaitu peneliti telah membatasi jawaban yang telah ditentukan sehingga responden hanya tinggal memilih salah satu jawaban yang peling benar. Metode ini digunkan untuk mengumpulkan data yang berisi sejumlah pertanyaan untuk mengungkap pendapat,

aspirasi dan sikap seseorang atau kelompok. Metode ini digunakan untuk mendapatkan tanggapan dari siswa, melalui profesional guru di MI Al Ittihad semowo. Adapaun untuk mengetahui keberhasilan belajar siswa, diukur dari hasil nilai berupa raport siswa.

b. Metode Observasi

Metode observasi adalah suatu usaha sadar untuk mengumpulkan data yang dilakukan secara sistematis, dengan prosedur yang terstandar (Arikunto,2010:265).

Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang sejarah berdirinya sekolah, keadaan guru dan karyawan, fasilitas atau sarana dan prasarana yang ada di sekolah. Selain itu observasi ini dilakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap profesionalisme guru dan keberhasilan dalam belajar yang diteliti, baik mengumpulkan historis, monografi, dan sebaginya. Observasi yang penulis ambil adalah pengamatan dalam kegiatan yang sedang berlangsung selama masa penelitian.

c. Metode dokumentasi

Untuk melengkapi penelitian dengan data-data tertulis, maka perlu digunakan metode pengumpulan data dokumentasi, yaitu pengumpulan data tertulis yang berkaitan dengan subyek penelitian. Metode pengumpulan data yang dilakukan melalui penelusuran dokumen yang dapat berupa buku, majalah, notulen rapat, kitab, undang-undang, dan lain-lain. Metode ini digunakan

untuk mencari informasi mengenai gambaran umum lokasi penelitian.

5. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaaanya lebih mudah hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Dalam penelitian digunakan beberapa instrumen, yaitu:

a. Angket, instrumen ini diberikan kepada siswa yang digunakan sebagai alat penelitian untuk mengetahui profesional guru dari segi akademik, metodologi pengajaran, keadministrasian, dan pembinaan serta penyuluhan terhadap siswa.. Oleh karena itu untuk memberikan penafsiran atau untuk mengetahui profesional guru dari berbagai bidang maka penulis menggunakan instrumen berupa angket yang terdiri dari 15 item pertanyaan. Dari masing-masing pertanyaan dalam angket tersedia 3 alternatifjawaban dengan kekuatan sebagai berikut:

a). Siswa yang menjawab A diberi nilai 3 (tinggi) b). Siswa yang menjawab B diberi nilai 2 (sedang) c). Siswa yang menjawab C diberi nilai 1 (rendah)

b. Observasi, instrumen ini digunakan untuk melengkapi data-data tentang profesional guru dari berbagai bidang yang meliputi bidang akademik, keadministrasian, metodologi, serta pembinaan dan

keberhasilan belajar mengajar yang sedang berlangsung di MI Al Ittihad Semowo tahun 2014.

c. Dokumentasi, instrumen ini digunakan untuk mengetahui keadaan secara global di MI Al Ittihad semowo tahun 2014, diantaranya keadaan gedung, siswa, guru dan sebagainya.

6. Analisis Data

Teknik yang penulis gunakan disesuaikan dengan tujuan yang diteliti maupun sifat data. Untuk memperoleh hasil agar bisa digeneralisasiakan, setiap data yang masuk harus dianalisis untuk menganalisa data tersebut penulismenggunakan:

a. Pengecekan kelengkapan data b. Tabulasi data keadaan tabel

c. Mencari prosentase dari distribusi data angka disetiap sel- sel tabel dengan rumus:

P =

Keterangan : P = Prosentase

F = Frekuensi jawaban responden

N = Jumlah banyaknya sample(Arikunto, 1990:69).

d. Dalam pengujian hipotesis, atau untuk mencari hubungan antara variabel digunakan koefisiensi, yakni rumus yakni yang digunakan

Dokumen terkait