0 20 40 60 80 100 120 0 5 10 15 20 25 30 35 % k u mu la ti f Waktu (menit)
Profil disolusi
Formula 1 Formula 2 Formula 3 Formula 4 Formula 7 Formula 8 Formula 10formulasi 7, formulasi 8, formulasi 10, maka dilakukan uji statistik ANOVA dengan mengggunakan program SPSS 17,0 dengan p < 0,05.
Berdasarkan data disolusi tablet maka diperoleh persamaan:
Y = 6,08A + 8,40B + 1,29C + 7,43AB + 7,09AC + 1,42BC + 4,66ABC
Berdasarkan nilai koefisien regresi maka primogel (8,40) paling berpengaruh dalam laju disolusi tablet dibandingkan Avicel Ph102 (6,08) dan Krospovidon (1,29), karena Primogel (8,40) bersifar disintegran yang cenderung mempercepat waktu disolusi. Sehingga semakin tinggi konsentrasi Primogel maka akan laju disolusi semakin meningkat yang Contour plot Laju Disolusi dapat dilihat pada Gambar 12.1.
Gambar 12.1.Contour plot profil laju disolusi dari berbagai formula dengan metode cetak langsung
3.2.9.1 Hasil uji anova dan duncan disolusi menit ke-3 formulasi ODT Tabel 7. Uji anova disolusi ODT menit ke-3
Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Between Groups 24210.264 6 4035.044 1376.891 .000
Within Groups 102.569 35 2.931
Total 24312.833 41
Dari hasil uji statistik anova pada Tabel 7 di atas dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan bermakna atau signifikan antara ODT formula 1, formula 2, formula 3, formula 4, formula 7, formula 8, formula 10 karena p = 0,000 (p < 0,05). Untuk mengetahui dimanakah letak perbedaan bermakna/signifikan dari formula maka dilakukan juga uji duncan. Hasil uji duncan dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Hasil uji duncan disolusi ODT menit ke-3
formula N
Subset for alpha = 0.05
1 2 3 4 5 6 4 6 14.2950000 2 6 17.0625000 8 6 56.1075000 1 6 64.6591667 3 6 69.0750000 10 6 72.5625000 7 6 74.4450000 Sig. 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 .065
Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 6.000.
Dari hasil uji duncanpada Tabel 8 di atas maka dapat diketahui pada menit ke-3 terdapat perbedaan bermakna antara formula 7 dan formula 10 dengan formula 1, formula 2, formula 3, formula 4, formula 8. Hal ini diduga karena perbandingan Krospovidon dan Primogel pada formula 7 dan formula 10 lebih besar sehingga mempercepat mengembangnya tablet yang mengakibatkan tablet semakin cepat hancur dan melepaskan bahan aktif obat.
3.2.9.2 Hasil uji anova dan duncan disolusi menit ke-6 formulasi ODT Tabel 9. Uji anova disolusi ODT menit ke-6
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 18240.357 6 3040.059 3230.009 .000
Within Groups 32.942 35 .941
Total 18273.298 41
Dari hasil uji statistik anova pada Tabel 9 di atas dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan bermakna/signifikan antara ODT formula 1, formula 2, formula 3, formula 4, formula 7, formula 8, formula 10 karena p = 0,000 (p < 0,05). Untuk mengetahui dimanakah letak perbedaan bermakna/signifikan dari formula maka dilakukan juga uji duncan. Hasil uji duncan dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Hasil uji duncan disolusi ODT menit ke-6
formula N
Subset for alpha = 0.05
1 2 3 4 5 4 6 26.0863333 2 6 35.0195833 3 6 73.9225000 1 6 74.8315833 10 6 76.1812500 7 6 76.8096667 8 6 79.4634167 Sig. 1.000 1.000 .114 .270 1.000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 6.000.
Dari hasil uji duncanpada Tabel 10 di atas maka dapat diketahui pada menit ke-6 bahwa antara formula 1 dengan formula 3 dan formula 7 dengan formula 10 tidak ada perbedaan bermakna atau signifikan.
3.2.9.3.Hasil uji anova dan duncan disolusi menit ke-9 formulasi ODT Tabel 11. Uji anova disolusi ODT menit ke-9
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 5477.321 6 912.887 705.383 .000
Within Groups 45.296 35 1.294
Total 5522.617 41
Dari hasil uji statistik anova pada Tabel 11 di atas dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan bermakna/signifikan antara ODT formula 1, formula 2, formula 3, formula 4, formula 7, formula 8, formula 10 karena p = 0,000 (p < 0,05). Untuk mengetahui dimanakah letak perbedaan bermakna/signifikan dari formula maka dilakukan juga uji duncan. Hasil uji duncan dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12. Hasil uji duncan disolusi ODT menit ke-9
formula N
Subset for alpha = 0.05
1 2 3 4 5 4 6 50.3369 2 6 59.4141 3 6 76.4153 1 6 77.1776 10 6 78.6163 7 6 78.8764 8 6 84.1644 Sig. 1.000 1.000 .254 .694 1.000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 6.000.
Dari hasil uji duncanpada Tabel 12 di atas maka dapat diketahui pada menit ke-9 bahwa antara formula 1 dengan formula 3 dan formula 7 dengan formula 10 tidak ada perbedaan bermakna atau signifikan.
3.2.9.4.Hasil uji anova dan duncan disolusi menit ke-12 formulasi ODT Tabel 13. Uji anova disolusi ODT menit ke-12
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 1545.667 6 257.611 119.049 .000
Within Groups 75.737 35 2.164
Total 1621.404 41
Dari hasil uji statistik anova pada Tabel 13 di atas dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan bermakna/signifikan antara ODT formula 1, formula 2, formula 3, formula 4, formula 7, formula 8, formula 10 karena p = 0,000 (p < 0,05). Untuk mengetahui dimanakah letak perbedaan bermakna/signifikan dari formula maka dilakukan juga uji duncan. Hasil uji duncan dapat dilihat pada Tabel 14.
Tabel 14. Hasil uji duncan disolusi ODT menit ke-12
formula N
Subset for alpha = 0.05
1 2 3 4 5 4 6 65.9287500 2 6 72.6153333 3 6 78.3868333 1 6 79.6455000 79.6455000 10 6 80.3640000 7 6 81.1817500 8 6 86.0504167 Sig. 1.000 1.000 .147 .095 1.000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 6.000.
Dari hasil uji duncanpada Tabel 14 di atas maka dapat diketahui pada menit ke-12 bahwa terdapat perbedaan bermakna antara formula 2, formula 4 dan formula 8 dengan formula 1, formula 3, formula 7 dan formula 10. Sedangkan untuk formula 1, formula 3, formula 7, dan formula 10 tidak ada perbedaan yang bermakna atau signifikan.
3.2.9.5.Hasil uji anova dan duncan disolusi menit ke-15 formulasi ODT Tabel 15. Uji anova disolusi ODT menit ke-15
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 893.461 6 148.910 71.783 .000
Within Groups 72.605 35 2.074
Total 966.067 41
Dari hasil uji statistik anova pada Tabel 15 di atas dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan bermakna/signifikan antara ODT formula 1, formula 2, formula 3, formula 4, formula 7, formula 8, formula 10 karena p = 0,000 (p < 0,05). Untuk mengetahui dimanakah letak perbedaan bermakna/signifikan dari formula maka dilakukan juga uji duncan. Hasil uji duncan dapat dilihat pada Tabel 16.
Tabel 16. Hasil uji duncan disolusi ODT menit ke-15
formula N
Subset for alpha = 0.05
1 2 3 4 5 2 6 74.0685000 4 6 74.5551667 3 6 80.4010000 1 6 81.4415000 81.4415000 10 6 82.4441667 82.4441667 7 6 83.4506667 8 6 88.1796667 Sig. .562 .219 .236 .234 1.000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 6.000.
Dari hasil uji duncanpada tabel 16 di atas maka dapat diketahui pada menit ke-15 bahwa terdapat perbedaan bermakna antara formula 2, formula 4 dan formula 8 dengan formula 1, formula 3, formula 7 dan formula 10. Sedangkan untuk formula 3 dengan formula 10 terdapat perbedaan yang bermakna.
3.2.10 Uji waktu hancur di mulut
Hasil uji waktu hancur di mulut menggunakan 7 sukarelawan dapat dilihat pada Tabel 17.
Tabel 17. Hasil uji waktu hancur di mulut.
Keterangan :
F1 = campuran Avicel Ph102 : primogel : krospovidon = 16,7 : 66,7 : 16,7 F2 = campuran Avicel Ph102 : primogel : krospovidon = 66,7 : 16,7 : 16,7 F3 = campuran Avicel Ph102 : primogel : krospovidon = 16,7 : 16,7 : 66,7 F4 = campuran Avicel Ph102 : primogel : krospovidon = 100 : 0 : 0 F7 = campuran Avicel Ph102 : primogel : krospovidon = 50 : 50 : 0 F8 = campuran Avicel Ph102 : primogel : krospovidon = 50 : 0 : 50 F10 = campuran Avicel Ph102 : primogel : krospovidon = 33,3 : 33,3 : 33,3
Dari Tabel 17 di atas dapat dilihat dari uji waktu hancur di mulut. Dari data diperoleh bahwa uji waktu hancur di mulut yang tercepat adalah formula 4, hal ini mungkin disebabkan karena pada formula 4 menggunakan perbandingan campuran superdisintegran dimana komposisi krospovidon yang lebih besar sehingga menyebabkan tablet cepat hancur.
Berdasarkan superimposed contour plot pada gambar diperoleh daerah optimum (daerah yang berwarna kuning) dengan parameter kekerasan (angka prediksi di bawah 2,0 kg dan diatas 3,0 kg), waktu pembasahan (angka prediksi diantara 20-40) yang memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Titik pada bendera (flag) merupakan salah satu formula dalam daerah optimum. Titik terebut
No Jenis Formula Waktu hancur (detik) 1 Formula 1 72 2 Formula 2 94 3 Formula 3 66 4 Formula 4 138 5 Formula 7 85 6 Formula 8 81 7 Formula 10 68
mengandung Avicel Ph102 (47,315), Primogel (49,510) dan Krospovidon (3,175) sehingga diperoleh formula optimum untuk satu tablet yang dapat dilihat pada gambar 13.
Bab V
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi Orally Disintegrating Tablet Domperidon yang dibuat dengan menggunakan campuran superdisintegran Primogel dan Krospovidon memenuhi syarat US Pharmacopoeia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil evaluasi waktu hancur dari semua formulasi Orally Disintegrating Tablet Domperidon yang menggunakan campuran Krospovidon dan Primogel lebih cepat hancur yaitu < 30 detik (p<0,05) dibandingkan dengan formula tablet yang dibuat dengan menggunakan Avicel Ph102 yang memerlukan waktu hancur yang lebih lama yaitu > 30 detik (p<0,05).
4.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa penggunaan campuran Krospovidon dan Primogel menghasilkan optimalisasi yang diinginkan maka disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan penggunaan disintegran yang lain sehingga didapat perbandingan jenis superdisintegran yang terbaik dalam Orally Disintegrating Tablet Domperidon.