BAB IV HASIL DAN INTERPRETASI DATA PENELITIAN
4.2 Profil Informan
Nama Informan : LS
Umur : 21 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan Pekerjaan : Mahasiswi
LS merupakan salah satu mahasiswi jurusan Ilmu Administrasi Bisnis FISIP USU angkatan 2010. Setiap hari LS langsung pulang ke rumah setelah perkuliahan berakhir dan tidak terlalu banyak menghabiskan waktu di kampus. Saat ini LS sedang dalam proses penyelesaian studi untuk memperoleh gelar sarjana Administrasi Bisnis.
LS mulai mengenal internet sejak SMP. Aktifitas dengan menggunakan internet mulai sering dilakukan setelah LS duduk di bangku SMA. Wawancara dengan LS dilakukan karena melalui hasil penyebaran kuisioner diketahui bahwa saudari LS termasuk mahasiswi yang mengalami
cyberbullying melalui media online.
LS biasa bertemu bersama teman-teman perempuan masing-masing teman pegang gadget main facebook, twitter, path, dan instagram. Kegiatan yang dilakukan oleh LS dan teman-teman antara lain share (berbagi) aktifitas di jejaring sosial. LS lebih suka online karena lebih seru, rame, dan asik dijadikan bahan obrolan seperti tentang apa yang jadi trending topic
sudah ada paket internet sehingga ia dan teman-teman dapat tahu informasi apa aja dari internet tanpa keluar biaya mahal.
Tujuan penggunaan internet oleh LS adalah untuk pencarian tugas tapi karena loadingnya lama atau kadang-kadang tugasnya tidak dapat jadi LS lebih milih membuka jejaring sosial untuk ngobrol bersama kawan-kawan dan tahu info terbaru. Disamping menggunakan internet untuk tugas, jejaring sosial dan hiburan LS mengaku melihat-lihat shop online baju/sepatu/tas atau info artis luar negeri dan buka youtube liat musik bisa juga melihat resep masakan dan fashion yang lagi trend.
Perihal fenomena bullying LS tidak terlalu paham serta mengatakan
bullying termasuk jenis intimidasi yang melalui dunia maya. LS menyatakan pernah mengalami cyberbullying dengan frekuensi jarang serta tidak menganggap masalah besar karena suatu kali pernah teman dekat yang melalukan cyberbullying. LS mengatakan cyberbullying diawali dengann bercanda lama-kelamaan menjadi serius dan terkesan mengintimidasi. LS menjelaskan cyberbullying yang ia alami adalah LS dijadikan bahah gosip oleh teman di facebook dan di twitter. Pembahasan yang terjadi tidak menyenangkan bagi LS serta membuat LS merasa terganggu. Pada awalnya LS bercanda di facebook lama-lam terlalu dianggap serius sehingga jadi berantam dan terbawa pada dunia nyata. Dampak yang terjadi diantara LS dan temannya adalah setengah tahun tidak bertegur sapa namun perlahan-lahan baikan karena ada urusan bersama yang mereka lakukan serta kedua orang tidak mengungkit masalah yang telah berlalu. Pada twitter LS mengaku
mengalami cyberbullying berupa gosip yakni teman LS mengejek fisik LS. LS menganggap teman tersebut adalah teman dekat sehingga tidak pantas menyinggung bentuk fisik LS di dunia maya. Beberapa kali teman-teman LS saling bersahutan di twitter namun LS menyatakan tidak suka dengan pembahasan tersebut sehingga tidak ikut dengan pembahasan dan tidak membalas percakapan tersebut.
Pelaku cyberbullying yang LS alami yakni berbentuk gosip adalah teman LS. Teman LS membuat status di facebook yang menyindir orang lain. LS melihat bahwa teman LS tidak menyebutkan nama. Namun dari statusnya LS tahu bahwa ia yang dibahas. LS mengaku melakukan pembiaran karena tidak ingin disebut kenak-kanakan, namun pembiaran yang LS lakukan malah muncul teman lain yang bertanya-tanya siapa yang sebenarnya dibahas dalam status tersebut. Komentar-komentar yang muncul cukup panjang yakni sebanyak 80 komentar. LS melihat bahwa semua orang yang tidak ada urusan malah ikut-ikutan. LS mengaku kesal namun tidak merasa beruntung jika membalas percakapan tersebut. Pada twitter LS mengalami cyberbullying
yang ia anggap tidak sengaja. LS tidak menyampaikan rasa ketidak sukaan terhadap bullying tersebut sehingga hanya terjadi sehari saja dan tidak terulang di hari lain.
Tindakan yang LS lakukan dalam menanggapi cyberbullying adalah lebih memilih membiarkan. LS membaca-baca saja kalau bullying terlihat, namun LS tidak mencari-cari status-status baru yang mungkin tentang LS. LS tidak melakukan tindakan remove dan blokir facebook karena menurut LS tindakan
tersebut kekanak-kanakan. LS menyampaikan bahwa menyahuti
cyberbullying hanya buang-buang waktu saja. Pada twitter menurut LS kalau membahas panjang nanti orang banyak tahu apa yang dibahas karena twitter adalah forum terbuka siapapun bisa baca jadi LS lebih baik membiarkan agar tidak berlanjut lagi cyberbullying.
2. Informan II
Nama Informan : EZ Umur : 22 Jenis kelamin : Laki - laki Pekerjaan : Mahasiswa
EZ merupakan mahasiswa jurusan Ilmu Politik angkatan 2010 FISIP USU. Keseharian EZ selain mengikuti aktifitas perkuliahan di kampus adalah aktif dalam beberapa organisasi seperti FORMAN dan GMNI. EZ mulai mengenal internet sejak SMA dan mulai sering menggunakan internet sejak kuliah. EZ termasuk salah satu mahasiswa yang menjadi informan dalam penelitian ini karena berdasarkan hasil penyebaran kuisioner diperoleh informasi bahwa EZ pernah menjadi korban cyberbullying.
EZ mengalami cyberbullying melalui media online yakni facebook. EZ mengatakan sering menggunakan internet, bahkan tiap hari menggunakan internet, misalnya mencari tugas yang berkaitan dengan mata kuliah dari kampus. Selain itu membuka situs kompas dan tempo untuk mencari informasi - informasi yang terhangat, khususnya dinamika politik di
Indonesia, EZ menambahkan sering menggunakan internet karena menggunakan paket modem yang merupakan kebutuhan.
Berdasarkan tujuan penggunaan internet EZ menyampaikan sebenarnya untuk mempermudah pekerjaan ketika ada tugas ataupun mencari informasi. Keuntungan mendasarnya adalah semakin mudah dalam menyelesaikan tugas di kampus dan memperoleh informasi tentang kejadian yang diberitakan di tempat lain. Dalam menggunakan internet, EZ mengaku lebih menghubungkan kepada orang-orang terdekat maupun orang-orang yang jaraknya jauh dan itu bisa digunakan lewat facebook maupun twitter. Selain itu juga tujuan lainnya untuk menggunakan internet main game, misalnya
poker, pool di waktu santai ataupun libur untuk menghilangkan kejenuhan dari aktifitas.
Cyberbullying merupakan istilah yang pernah EZ dengar namun untuk pengertiannya EZ mengaku belum tahu secara mendalam hanya sebatas mendengarkan. EZ tahu dari media elektronik dan juga majalah dan koran yang isinya pencemaran nama baik. Menurut pendapat EZ bahwa
cyberbullying itu tidak manusiawi sekali. Cyberbullying yang mencari kesalahan-kesalahan orang lain dan membenarkan diri sendiri. Selain itu
cyberbullying juga merupakan hal yang buruk ketika didengar orang lain yang ada disekitar dan menjadi masalah besar baik di kehidupan keluarga, lingkungan maupun kelompok masyarakat.
EZ mengaku pernah mengalami cyberbullying, yakni pada perdebatan kontes menyanyi di Indonesian Idol, Regina dan Sean 2012 dan perdebatan
soal pemilihan capres 2014 di facebook. EZ mengaku cyberbullying di twitter
tidak pernah sama sekali ia alami karena ia jarang mengakses twitter. EZ menjelaskan cyberbullying yang ia alami di facebook adalah pada saat itu EZ menggunakan status facebook soal pilihan pada saaat finalis idol antara Regina dan Sean. Waktu itu EZ lebih memilih Regina karena faktor suara Regina yang lebih bagus dibanding Sean. Selang beberapa menit kemudian EZ memberikan status, ada orang yang mengomentari statusnya. Orang tersebut tidak dikenal sama sekali olehnya. Orang tidak dikenal mengomentari pilihan EZ terhadap Regina serta menjelekkan tentang pilihan EZ yang membuatnya sakit hati pada akhirnya.
Pada soal capres 2014 ini sama dengan kejadian perdebatan Indonesian Idol lewat jejaring facebook. EZ membaca beberapa status orang-orang, baik orang terdekat dan orang saya tidak kenal sama sekali. Saat itu EZ mengomentari status seseorang yang EZ tidak kenal. EZ berkata alangkah baiknya pakailah etika bicara dan moral yang baik. Namun orang yang tidak dikenal tersebut membalas tidak ada urusan EZ soal pilihannya, itu merupakan hak dan kewajiban sebagai warga Indonesia, soal etika dan moral manusia diciptakan sebagai makhluk yang luar biasa, jadi orang yang tidak dikenal menganggap EZ tidak senang menerima pilihan orang lain.. Pelaku
cyberbullying adalah orang yang tidak EZ kenal sama sekali. EZ menambahkan bahwa ia berteman di facebook dan itu hal yang wajar saja untuk menambahkan teman dan saling berbagi walaupun ada tidak menyenangkan.
4.3 Temuan Data Di Lapangan