• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN INTERPRETASI DATA PENELITIAN

4.3 Temuan Data di Lapangan

Dari penyebaran kuisioner yang disebarkan ada 100 responden yang terdiri dari 50 orang laki-laki dan 50 orang perempuan yang memiliki jejaring sosial facebook dan twitter.

b. Asal Program Studi Responden

Komposisi responden berdasarkan program studi/departemen adalah sebagai berikut: Responden departemen Sosiologi yaitu laki-laki sebanyak 10 orang (20%) dan perempuan sebanyak 8 orang (16%), responden Antropologi yaitu laki-laki sebanyak 3 orang (6%) dan perempuan sebanyak 7 orang (14%), responden Administrasi Bisnis yaitu laki-laki sebanyak 10 orang (20%) dan perempuan sebanyak 8 orang (16%), responden Administrasi Negara yaitu laki-laki sebanyak 3 orang (6%) dan perempuan sebanyak 6 orang (12%), responden Ilmu Politik yaitu laki-laki sebanyak 9 orang (18%) dan responden perempuan sebanyak 5 orang (10%), responden Ilmu Kesejahteraan Sosial yaitu laki-laki sebanyak 9 orang (18%) dan perempuan sebanyak 6 orang (12%), responden Ilmu Komunikasi yaitu laki-laki sebanyak 3 orang (6%) dan perempuan sebanyak 7 orang (14%), responden Administrasi Perpajakan yaitu laki-laki sebanyak 3 orang (6%) dan perempuan sebanyak 3 orang (6%) yang dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini:

Tabel 4.2 Penyebaran Responden Pada Program Studi/Departemen

No Departemen

Laki – Laki Perempuan Total

F % f % F % 1 Sosiologi 10 10 8 8 18 18 2 Antropologi 3 3 7 7 10 10 3 Administrasi Bisnis 10 10 8 8 18 18 4 Administrasi Negara 3 3 6 6 9 9 5 Ilmu Politik 9 9 5 5 14 14

6 Ilmu Kesejahteraan Sosial 9 9 6 6 15 15

7 Ilmu Komunikasi 3 3 7 7 10 10

8 Administrasi Perpajakan 3 3 3 3 6 6

Jumlah 50 50 50 50 100 100

Sumber: Data Primer, 2014

4.3.2 Frekuensi Responden Menggunakan Internet dan Tujuan Penggunaan Internet

a. Frekuensi Penggunaan Internet

Berdasarkan penyebaran kuisioner penelitian kepada 100 responden di FISIP USU, diperoleh data bahwa frekuensi penggunaan internet yang dilakukan responden pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Dalam tabel 4.3 berikut ini, diketahui bahwa responden yang menjawab sangat sering menggunakan internet yaitu laki-laki sebanyak 40 orang (40%) dan perempuan sebanyak 47 orang (47%), responden yang menjawab sering menggunakan internet yaitu laki-laki sebanyak 10 orang (10%) dan

perempuan sebanyak 3 orang (3%) yang dapat dilihat pada tabel 4.3 dibawah ini :

Tabel 4.3 Komposisi Responden Berdasarkan Frekuensi Penggunaan Internet

No Pernyataan Laki-Laki Perempuan Total

f % f % f %

1 Sangat Sering Menggunakan

Internet 40 40 47 47 87 87

2 Sering Menggunakan Internet 10 10 3 3 13 13

3 Jarang Menggunakan Internet - - - - - -

Jumlah 50 50 50 50 100 100

Sumber: Data Primer, 2014

Kesimpulan yang dapat diambil dari tabel diatas yaitu responden mahasiswa FISIP USU sangat sering menggunakan internet. Perbandingan komposisinya adalah perempuan lebih banyak (47%) dibandingkan dengan laki-laki (40%) Hal ini diperkuat dengan pernyataan informan LS (Perempuan, 21 Tahun) :

“ …Saya sangat sering gunakan internet karena gak suka melakukan kegiatan di luar ruangan seperti laki-laki jadi kalau kita perempuan kumpul masing-masing pegang gadget main fb, twitter, path dan instagram kami ngeshare (berbagi) aktifitas kami di jejaring sosial lebih suka karena lebih seru, rame dan asik dijadikan bahan obrolan apa yang jadi trending topic (pembicaraan hangat) di jejaring sosial lagian sekarang kan udah ada paket internet jadi kita bisa tahu informasi apa aja dari internet tanpa keluar biaya mahal…”

Penuturan informan LS (Perempuan, 21 Tahun) hampir sejalan dengan informan EZ (Laki–laki, 22 Tahun) yang mengatakan :

“….Saya sering, bahkan tiap hari menggunakan internet, misalnya cari tugas yang berkaitan mata kuliah dari kampus. Selain itu membuka situs kompas dan tempo untuk mencari informasi - informasi yang terhangat, khususnya dinamika politik di Indonesia. Dan karena menggunakan paket modem yang merupakan kebutuhan….”

b. Tujuan Responden Menggunakan Internet

Berdasarkan hasil penelitian terdapat beberapa tujuan responden menggunakan internet, yaitu untuk mengerjakan tugas, jejaring sosial, dan hiburan. Adapula responden yang menggunakan internet untuk beberapa hal secara bersama-sama, seperti yang digambarkan dalam tabel 4.4.

Tabel 4.4 Komposisi Responden Berdasarkan Tujuan Penggunaan Internet

No Pernyataan

Laki-Laki Perempuan Total

f % f % f %

1 Tugas 8 8 4 4 12 12

2 Jejaring Sosial 7 7 4 4 11 11

3 Hiburan 7 7 3 3 10 10

4 Tugas dan Jejaring Sosial 4 4 8 8 12 12

5 Tugas dan Hiburan 2 2 5 5 7 7

6 Jejaring Sosial dan Hiburan 1 1 1 1 2 2

7 Tugas, Jejaring Sosial dan Hiburan 21 21 25 25 46 46

Jumlah 50 50 50 50 100 100

Berdasarkan tabel 4.4, dapat diketahui bahwa komposisi responden berdasarkan tujuan penggunaan internet adalah sebagai berikut, responden yang menjawab tujuan penggunaan internet untuk tugas yaitu laki-laki sebanyak 8 orang (8%) dan perempuan sebanyak 4 orang (4%), yang menjawab jejaring sosial yaitu laki-laki sebanyak 7 orang (7%) dan perempuan sebanyak 4 orang (4%). Hiburan yaitu laki-laki sebanyak 7 orang (7%) dan perempuan sebanyak 3 orang (3%). Tugas dan jejaring sosial yaitu laki-laki sebanyak 4 orang (4%) dan perempuan sebanyak 8 orang (8%). Tugas dan hiburan yaitu laki-laki sebanyak 2 orang (2%) dan perempuan sebanyak 5 orang (5%). Jejaring sosial dan hiburan yaitu laki-laki sebanyak 1 orang (1%) dan perempuan sebanyak 1 orang (1%). Tugas, jejaring sosial dan hiburan yaitu laki-laki sebanyak 21 orang (21%) dan perempuan sebanyak 25 orang (25%). Kesimpulan yang dapat ditarik dari komposisi responden yang tertera dalam tabel 4.4 adalah responden paling banyak menggunakan internet untuk beberapa hal secara bersamaan yaitu tugas, jejaring sosial, dan hiburan. Hal ini diperkuat dengan pernyataan dari informan LS (Perempuan, 21 Tahun) :

“…awalnya sich cari tugas tapi karena loadingnya lama atau kadang-kadang tugasnya gak dapat jadinya lebih milih buka jejaring sosial buat ngobrol sama kawan dan tahu info terbaru terus liat-liat shop online (penjualan dengan menggunakan media internet) baju/sepatu/tas atau liatin info artis luar negeri dan buka youtube (situs video pada media internet) liat musik, bisa juga liat resep masakan, dan fashion yang lagi ngetrend sekarang…”

Pernyataan saudari LS (Perempuan, 21 Tahun) diperkuat dengan pernyataan saudara EZ (Laki-laki, 22 Tahun) yang menyatakan :

“…Bagi saya sebenarnya untuk mempermudah pekerjaan kita ketika ada tugas ataupun mencari informasi. Keuntungan mendasarnya adalah semakin mudah dalam menyelesaikan tugas di kampus dan memperoleh informasi tentang kejadian yang diberitakan di tempat lain. Saya lebih menghubungkan kepada orang-orang terdekat saya maupun orang-orang yang jaraknya jauh dan itu bisa digunakan lewat facebook maupun twitter. Selain itu juga tujuan lainnya untuk menggunakan internet main game, misalnya poker (kartu), pool (billiard) di waktu santai ataupun libur untuk menghilangkan kejenuhan dari aktifitas...”

4.3.3 Gambaran Bentuk dan Tindakan Responden Terhadap Cyberbullying Yang DialamiMelalui Media Online

Berdasarkan penyebaran kuisioner penelitian kepada 100 responden di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara, diketahui bahwa gambaran bentuk dan tindakan mahasiswa FISIP USU terhadap

cyberbullying yang dialami melalui media online adalah sebagai berikut:

4.3.3.1Bentuk Cyberbullying Yang Dialami Melalui Facebook

Bentuk-bentuk cyberbullying yang dialami responden berbeda-beda satu responden dengan yang lainnya yang dijelaskan dalam uraian berikut ini.

a. Bentuk Cyberbullying Melalui Facebook Yang Dialami Responden Responden dalam penelitian ini menyatakan gambaran

cyberbullying melalui facebook yang dialami responden adalah sebagai berikut yang digambarkan dalam tabel 4.5:

Tabel 4.5 Bentuk Cyberbullying Melalui Facebook

Yang Dialami Responden

Bentuk Cyberbullying Laki-Laki Perempuan SS S J TP SS S J TP Flaming Perdebatan 6 13 31 - - 10 40 - Harasment Pelecehan - 2 48 - - - 50 - Denigration Pencemaran Nama Baik 2 3 45 - - 2 48 - Penghinaan 2 5 43 - - 3 47 - Gosip 3 11 36 - 2 10 38 - Kebohongan 1 12 37 - - 7 43 - Impersonation Penyamaran 3 6 41 - - 5 45 - Outing dan Trickering Penyebaran Rahasia 1 4 45 - - 2 48 -

Cyberstalking Pesan Ancaman - 3 47 - - - 50 - Sumber: Data Primer, 2014

Keterangan: SS = Sangat Sering, S = Sering, J = Jarang, TP =Tidak Pernah Penjelasan dari tabel 4.5 diatas secara lebih rinci dijelaskan dalam beberapa bagian sebagai berikut :

a. 1 Perdebatan

Berdasarkan tabel 4.5 diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat sering mengalami bentuk cyberbullying melalui

facebook berupa perdebatan yaitu laki-laki sebanyak 6 orang (6%). Responden yang menyatakan sering mengalami bentuk

sebanyak 13 orang (13%) dan perempuan sebanyak 10 orang (10%). Responden yang menyatakan jarang mengalami bentuk

cyberbullying melalui facebook berupa perdebatan yaitu laki-laki sebanyak 31 orang (31%) dan perempuan sebanyak 40 orang (40%). a.2 Pelecehan

Dalam tabel 4.5 diketahui bahwa responden yang menyatakan sering mengalami bentuk cyberbullying melalui facebook berupa pelecehan yaitu laki-laki sebanyak 2 orang (2%). Responden yang menyatakan jarang mengalami bentuk cyberbullying melalui

facebook berupa pelecehan yaitu laki-laki sebanyak 48 orang (48%) dan perempuan sebanyak 50 orang (50%).

a.3 Pencemaran Nama Baik

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sangat sering mengalami bentuk cyberbullying melalui facebook

berupa pencemaran nama baik yaitu laki-laki sebanyak 2 orang (2%). Responden yang menyatakan sering mengalami bentuk

cyberbullying melalui facebook berupa pencemaran nama baik yaitu laki-laki sebanyak 3 orang (3%) dan perempuan sebanyak 2 orang (2%). Responden yang menyatakan jarang mengalami bentuk

cyberbullying melalui facebook berupa pencemaran nama baik yaitu laki-laki sebanyak 45 orang (45%) dan perempuan sebanyak 48 orang (48%).

a.4 Penghinaan

Dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat sering mengalami bentuk cyberbullying melalui facebook

berupa penghinaan yaitu laki-laki sebanyak 2 orang (2%). Responden yang menyatakan sering mengalami bentuk

cyberbullying melalui facebook berupa penghinaan yaitu laki-laki sebanyak 5 orang (5%) dan perempuan sebanyak 3 orang (3%). Responden yang menyatakan jarang mengalami bentuk

cyberbullying melalui facebook berupa penghinaan yaitu laki-laki sebanyak 43 orang (43%) dan perempuan sebanyak 47 orang (47%). a.5 Gosip

Berdasarkan tabel 4.5 diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat sering mengalami bentuk cyberbullying melalui

facebook berupa gosip yaitu laki-laki sebanyak 3 orang (3%) dan perempuan sebanyak 2 orang (2%). Responden yang menyatakan sering mengalami bentuk cyberbullying melalui facebook berupa gosip yaitu laki-laki sebanyak 11 orang (11%) dan perempuan sebanyak 10 orang (10%). Responden yang menyatakan jarang mengalami bentuk cyberbullying melalui facebook berupa gosip yaitu laki-laki sebanyak 36 orang (36%) dan perempuan sebanyak 38 orang (38%).

a.6 Kebohongan

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa responden yang menyatakan sangat sering mengalami bentuk cyberbullying melalui facebook

berupa kebohongan yaitu laki-laki sebanyak 1 orang (1%). Responden yang menyatakan sering mengalami bentuk

cyberbullying melalui facebook berupa kebohongan yaitu laki-laki sebanyak 12 orang (12%) dan perempuan sebanyak 7 orang (7%). Responden yang menyatakan jarang mengalami bentuk

cyberbullying melalui facebook berupa kebohongan yaitu laki-laki sebanyak 37 orang (37%) dan perempuan sebanyak 43 orang (43%). a.7 Penyamaran

Berdasarkan tabel 4.5 diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat sering mengalami bentuk cyberbullying melalui

facebook berupa penyamaran yaitu laki-laki sebanyak 3 orang (3%). Responden yang menyatakan sering mengalami bentuk

cyberbullying melalui facebook berupa penyamaran yaitu laki-laki sebanyak 6 orang (6%) dan perempuan sebanyak 5 orang (5%). Responden yang menyatakan jarang mengalami bentuk

cyberbullying melalui facebook berupa penyamaran yaitu laki-laki sebanyak 41 orang (41% ) dan perempuan sebanyak 45 orang (45%). a.8 Penyebaran Rahasia

Dari tabel 4.5 diketahui bahwa responden yang menyatakan sangat sering mengalami bentuk cyberbullying melalui facebook

berupa penyebaran rahasia yaitu laki-laki sebanyak 1 orang (1%). Responden yang menyatakan sering mengalami bentuk

cyberbullying melalui facebook berupa penyebaran rahasia yaitu laki-laki sebanyak 4 orang (4%) dan perempuan sebanyak 2 orang (2%). Responden yang menyatakan jarang mengalami bentuk

cyberbullying melalui facebook berupa penyebaran rahasia yaitu laki-laki sebanyak 45 orang (45%) dan perempuan sebanyak 48 orang (48%).

a.9 Pesan Ancaman

Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sering mengalami bentuk cyberbullying melalui

facebook berupa pesan ancaman yaitu laki-laki sebanyak 3 orang (3%). Responden yang menyatakan jarang mengalami bentuk

cyberbullying melalui facebook berupa pesan ancaman yaitu laki-laki sebanyak 47 orang (47%) dan perempuan sebanyak 50 orang (50%). Kesimpulan yang dapat ditarik dari penjelasan diatas adalah bahwa bentuk cyberbullying yang dialami perempuan dan laki – laki berbeda. Responden perempuan paling banyak mengalami bentuk

cyberbullying berupa gosip dengan jumlah 2 (2%) responden sangat sering, 10 (10%) responden sering, dan 38 (38%) responden jarang mengalami cyberbullying berbentuk gosip. Sedangkan responden laki – laki paling banyak mengalami bentuk cyberbullying berupa perdebatan. Hal ini diperkuat dengan pernyataan informan LS

(Perempuan, 21 Tahun) dan EZ (Laki-laki, 22 Tahun). Informan LS (Perempuan, 21 Tahun) mengatakan :

“ …biasanya yang jadi gosip itu status cinta-cintaan kayak orang yang baru jadian gitu, orang meninggal, orang baru nikah. Foto-foto yang oke atau lucu atau aneh atau lagi grup jurusan gitu gosipin mata kuliah atau sesama kawan atau gosipin diri sendiri curhat-curhatan lewat chatting, aku pernah awalnya bercanda di fb sama kawan trus pernah lama-lama terlalu di seriusin dan jadi berantam lalu terbawa di dunia nyata, setengah tahun gak cakapan lama-lama karena ada urusan bersama jadi baikan dan gak di ungkit-ungkit lagi…”

Pengalaman cyberbullying yang dialami saudari LS melalui

facebook sedikit berbeda dengan pengalaman saudara EZ. Saudari LS mengalami cyberbullying berbentuk gosip sedangkan saudara EZ mengalami cyberbullying berbentuk perdebatan. Saudara EZ (Laki-laki, 22 Tahun) memaparkan hal ini dalam hasil wawancara :

“….Saya pernah mengalami, kira-kira di Indonesian Idol, Regina dan Sean 2012 dan perdebatan soal pemilihan capres 2014 di facebook. Di twitter tidak pernah sama sekali. Saat itu saya menggunakan dunia internet lewat facebook. Saya gunakan status saya di fb soal pilihan saya pas finalis idol antara Regina dan Sean. Waktu itu saya lebih memilih Regina karena suara lebih bagus dibanding Sean. Selang beberapa menit kemudian saya berikan status, ada orang yang mengomentari status saya yang saya tidak kenal sama sekali. Dia mengomentari pilihan saya terhadap Regina. Dia menjelekkan tentang pilihan saya yang membuat sakit hati pada akhirnya dan itu saya tidak kenal sama sekali. Komentarnya begini untuk apa kamu memilih Regina yang usianya sudah tua dan berbadan gemuk dan tidak ada cantiknya sama sekali, itu salah pilihanmu. Saya lebih memilih Sean. Kira-kira begitu pilihannnya.

Perdebatan yang dialami informan EZ (Laki-laki, 22 Tahun) selain perdebatan pada kontes menyanyi Indonesian Idol juga terulang di perdebatan bidang politik yakni dukungan terhadap calon presiden (capres) tertentu yang dinyatakan oleh EZ sebagai berikut :

Kalau soal capres, ini sama dengan kejadian lewat jejaring facebook. Saya membaca beberapa status orang-orang, baik orang terdekat dan orang saya tidak kenal sama sekali. Mereka terlalu fanatic sekali soal pilihan mereka pilih Jokowi dan menjelekkan pasangan yang satu, yakni Prabowo. Saat itu saya mengomentari status seseorang yang saya tidak kenal. Saya berkata seperti ini, apa landasan anda memilih Jokowi? Soal menjatuhkan pilihan jangan terlalu fanatic sekali apalagi berkampanya hitam, itu tidak sopan sekali. Alangkah baiknya pakailah etika bicara dan moral yang baik. Disitulah saya komen, dia membalas tidak ada urusanmu soal pilihan saya. Itu hak dan kewajiban saya sebagai warga Indonesia, soal etika dan moral manusia diciptakan sebagai makhluk yang luar biasa, jadi jika anda berkomentar seperti itu mungkin anda makhluk dibalik itu semua yang tidak senang menerima pilihan orang lain. Hal ini yang membuat saya emosional sekali dalam perdebatan ini. Andaikan dia ada dihadapan saya saat ini, saya tidak akan memakai kekerasan fisik. Saya akan menjelaskan soal latar belakang capres baik Prabowo maupun Jokowi...”

b. Pelaku Cyberbullying Melalui Facebook

Berdasarkan penyebaran kuisioner penelitian kepada 100 responden di FISIP USU, diketahui pelaku cyberbullying melalui facebook dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.6 Pelaku Cyberbullying Melalui Facebook Pelaku Laki-Laki Perempuan SS S J TP SS S J TP Saudara - - 50 - - 1 49 - Keluarga - - 50 - - - 50 - Teman 2 13 35 - 1 9 40 -

Orang Tidak Dikenal 5 13 32 - - 5 45 -

Sumber: Data Primer, 2014

Keterangan: SS = Sangat Sering, S = Sering, J = Jarang, TP = Tidak Pernah

Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan saudara sering sebagai pelaku cyberbullying melalui facebook

yaitu perempuan sebanyak 1 orang (1%). Responden yang menyatakan saudara jarang sebagai pelaku cyberbullying melalui facebook yaitu laki-laki sebanyak 50 orang (50%) dan perempuan sebanyak 49 orang (49%). Responden yang menyatakan keluarga jarang sebagai pelaku

cyberbullying melalui facebook yaitu laki-laki sebanyak 50 orang (50%) dan perempuan sebanyak 50 orang (50%). Responden yang menyatakan teman sangat sering sebagai pelaku cyberbullying melalui facebook yaitu laki-laki sebanyak 2 orang (2%) dan perempuan sebanyak 1 orang (1%). Responden yang menyatakan teman sering sebagai pelaku cyberbullying

melalui facebook yaitu laki-laki sebanyak 13 orang (13%) dan perempuan sebanyak 9 orang (9%). Responden yang menyatakan teman jarang sebagai pelaku cyberbullying melalui facebook yaitu laki-laki sebanyak 35 orang (35%) dan perempuan sebanyak 40 orang (40%).

Responden yang menyatakan orang tidak dikenal sangat sering sebagai pelaku cyberbullying melalui facebook yaitu laki-laki sebanyak 5 orang (5%). Responden yang menyatakan orang tidak dikenal sering sebagai pelaku cyberbullying melalui facebook yaitu laki-laki sebanyak 13 orang (13%) dan perempuan sebanyak 5 orang (5%). Responden yang menyatakan orang tidak dikenal jarang sebagai pelaku cyberbullying

melalui facebook yaitu laki-laki sebanyak 32 orang (32%) dan perempuan sebanyak 45 orang (45%).

Berdasarkan penjelasan tabel 4.6 diperoleh kesimpulan bahwa pelaku

cyberbullying melalui facebook terhadap perempuan yang terbanyak dilakukan oleh teman. Sementara pelaku cyberbullying melalui facebook

terhadap laki – laki yang terbanyak dilakukan oleh orang tidak dikenal. Hal ini diperkuat dengan penjelasan informan LS dan EZ dengan penuturan berbeda yang dipaparkan dalam wawancara sebagai berikut: LS (Perempuan, 21 Tahun) menyatakan sebagai berikut :

“…sama teman bikin bercanda jadi dia bikin status nyindir -nyindir memang dia gak nyebutin nama namun dari statusnya saya tahu itu saya yang dibahas, saya biarin aja karena saya gak kayak anak-anak eh dia sahut-sahutan sama kawan saya di status itu, kawan saya yg lain nanya-nyanya siapa sich yang dibahas itu eh malah makin dibahas panjang itu komentar-komentarnya sampai 80 an komentar semua lah”

Sementara itu EZ (laki–laki, 22 Tahun) mengatakan :

“…tadi orang yang tidak saya kenal sama sekali, saya berteman di facebook dan itu hal yang wajar saja untuk menambahkan teman dan saling berbagi walaupun ada tidak menyenangkan…”

c. Tindakan Responden Terhadap Cyberbullying Melalui Facebook

Diketahui tindakan responden terhadap cyberbullying melalui

facebook yang dialami responden dalam penelitian ini adalah : Tabel 4.7 Bentuk Tindakan Responden Terhadap Cyberbullying

Yang Dialaminya Melalui Facebook

Bentuk Tindakan Laki-Laki Perempuan Marah Memutus Hubungan Mem biarkan Meng anggap Lelucon Marah Memutus Hubungan Mem Biarkan Meng anggap Lelucon Flaming Perdebatan 6 5 25 14 7 8 20 15 Harasment Pelecehan 11 10 13 16 14 14 12 10 Denigration Pencemaran Nama Baik 13 14 10 13 19 12 10 9 Penghinaan 10 11 10 19 19 10 11 10 Gosip 6 7 16 21 9 8 19 14 Kebohong an 8 8 22 12 11 10 17 12 Imperso nation Penyamaran 8 10 17 15 11 12 15 12 Outing and Trickering Penyebaran Rahasia 13 11 13 13 13 15 12 10 Cybers talking Pesan Ancaman 13 10 11 16 11 18 11 10 TOTAL 88 86 137 139 114 107 127 102

Sumber: Data Primer, 2014

Berdasarkan tabel 4.7 diatas, menunjukkan bentuk tindakan responden terhadap cyberbullying yang dialaminya melalui facebook, bahwa responden menyatakan bentuk tindakan terhadap cyberbullying adalah sebagai berikut : c.1 Perdebatan

Tabel 4.7 menunjukkan responden yang menyatakan marah terhadap cyberbullying berbentuk perdebatan yaitu laki-laki sebanyak 6 orang (6%) dan perempuan sebanyak 7 orang (7%). Responden yang

menyatakan memutus hubungan terhadap cyberbullying berbentuk perdebatan yaitu laki-laki sebanyak 5 orang (5%) dan perempuan sebanyak 8 orang (8%). Responden yang menyatakan membiarkan terhadap cyberbullying berbentuk perdebatan yaitu laki-laki sebanyak 23 orang (23%) dan perempuan sebanyak 20 orang (20%). Responden yang menyatakan menganggap lelucon terhadap cyberbullying

berbentuk perdebatan yaitu laki-laki sebanyak 14 orang (14%) dan perempuan sebanyak 15 orang (15%).

c.2 Pelecehan

Diketahui pada tabel 4.7 responden yang menyatakan marah terhadap cyberbullying berbentuk pelecehan yaitu laki-laki sebanyak 11 orang (11%) dan perempuan sebanyak 14 orang (14%). Responden yang menyatakan memutus hubungan terhadap cyberbullying berbentuk pelecehan yaitu laki-laki sebanyak 10 orang (10%) dan perempuan sebanyak 14 orang (14%). Responden yang menyatakan membiarkan terhadap cyberbullying berbentuk pelecehan yaitu laki-laki sebanyak 13 orang (13%) dan perempuan sebanyak 12 orang (12%). Responden yang menyatakan menganggap lelucon terhadap cyberbullying

berbentuk pelecehan yaitu laki-laki sebanyak 16 orang (16%) dan perempuan sebanyak 10 orang (10%).

c.3 Pencemaran Nama Baik

Tabel 4.7 menggambarkan bahwa responden yang menyatakan marah terhadap cyberbullying berbentuk pencemaran nama baik yaitu

laki-laki sebanyak 13 orang (13%) dan perempuan sebanyak 19 orang (19%). Responden yang menyatakan memutus hubungan terhadap

cyberbullying berbentuk pencemaran nama baik yaitu laki-laki sebanyak 14 orang (14%) dan perempuan sebanyak 12 orang (12%). Responden yang menyatakan membiarkan terhadap cyberbullying

berbentuk pencemaran nama baik yaitu laki-laki sebanyak 10 orang (10%) dan perempuan sebanyak 10 orang (10%). Responden yang menyatakan menganggap lelucon terhadap cyberbullying berbentuk pelecehan yaitu laki-laki sebanyak 13 orang (13%) dan perempuan sebanyak 9 orang (9%).

c.4 Penghinaan

Dilihat pada tabel 4.7 responden yang menyatakan marah terhadap

cyberbullying berbentuk penghinaan yaitu laki-laki sebanyak 10 orang (10%) dan perempuan sebanyak 19 orang (19%). Responden yang menyatakan memutus hubungan terhadap cyberbullying berbentuk penghinaan yaitu laki-laki sebanyak 11 orang (11%) dan perempuan sebanyak 10 orang (10%). Responden yang menyatakan membiarkan terhadap cyberbullying berbentuk penghinaan yaitu laki-laki sebanyak 10 orang (10%) dan perempuan sebanyak 11 orang (11%). Responden yang menyatakan menganggap lelucon terhadap cyberbullying

berbentuk penghinaan yaitu laki-laki sebanyak 19 orang (19%) dan perempuan sebanyak 10 orang (10%).

c.5 Gosip

Tabel 4.7 mengambarkan bahwa responden yang menyatakan marah terhadap cyberbullying berbentuk gosip yaitu laki-laki sebanyak 6 orang (6%) dan perempuan sebanyak 9 orang (9%). Responden yang menyatakan memutus hubungan terhadap cyberbullying berbentuk gosip yaitu laki-laki sebanyak 7 orang (7%) dan perempuan sebanyak 8 orang (8%), Responden menyatakan membiarkan terhadap

cyberbullying berbentuk gosip yaitu laki-laki sebanyak 16 orang (16%) dan perempuan sebanyak 14 orang (19%). Responden yang menyatakan menganggap lelucon terhadap cyberbullying berbentuk gosip yaitu laki-laki sebanyak 21 orang (21%) dan perempuan sebanyak 19 orang (14%).

c.6 Kebohongan

Dilihat dari tabel 4.7 Responden yang menyatakan marah terhadap

cyberbullying berbentuk kebohongan yaitu laki-laki sebanyak 8 orang (8%) dan perempuan sebanyak 11 orang (11%). Responden yang menyatakan memutus hubungan terhadap cyberbullying berbentuk kebohongan yaitu laki-laki sebanyak 8 orang (8%) dan perempuan sebanyak 11 orang (11%). Responden yang menyatakan membiarkan terhadap cyberbullying berbentuk kebohongan yaitu laki-laki sebanyak 22 orang (22%) dan perempuan sebanyak 17 orang (17%). Responden yang menyatakan menganggap lelucon terhadap cyberbullying

berbentuk kebohongan yaitu laki-laki sebanyak 12 orang (12%) dan perempuan sebanyak 12 orang (12%).

c.7 Penyamaran

Diketahui pada tabel 4.7 bahwa responden yang menyatakan marah terhadap cyberbullying berbentuk penyamaran yaitu laki-laki sebanyak 8 orang (8%) dan perempuan sebanyak 11 orang (11%). Responden yang menyatakan memutus hubungan terhadap cyberbullying berbentuk penyamaran yaitu laki-laki 10 orang (10%) dan perempuan 12 orang (12%). Responden yang menyatakan membiarkan terhadap

cyberbullying berbentuk penyamaran yaitu laki-laki 17 orang (17%) dan perempuan 15 orang (15%). Responden yang menyatakan menganggap lelucon terhadap cyberbullying berbentuk penyamaran yaitu laki-laki 15 orang (15%) dan perempuan 12 orang (12%).

c.8 Penyebaran Rahasia

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa responden yang menyatakan marah terhadap cyberbullying berbentuk penyebaran rahasia yaitu laki-laki 13 orang (13%) dan perempuan 13 orang (13%). Responden yang menyatakan memutus hubungan terhadap cyberbullying berbentuk penyebaran rahasia yaitu laki-laki 11 orang (11%) dan perempuan 15 orang (15%). Responden yang menyatakan membiarkan terhadap

cyberbullying berbentuk penyebaran rahasia yaitu laki-laki 13 orang (13%) dan perempuan 12 orang (12%). Responden yang menyatakan

menganggap lelucon terhadap cyberbullying berbentuk penyebaran rahasia yaitu laki-laki 13 orang (13%) dan perempuan 10 orang (10%). c.9 Pesan Ancaman

Diketahui pada tabel 4.7 bahwa responden yang menyatakan marah terhadap cyberbullying berbentuk pesan ancaman yaitu laki-laki sebanyak 13 orang (13%) dan perempuan sebanyak 11 orang (11%). Responden yang menyatakan memutus hubungan terhadap

cyberbullying berbentuk pesan ancaman yaitu laki-laki 10 orang (10%) dan perempuan 18 orang (18%). Responden yang menyatakan membiarkan terhadap cyberbullying berbentuk pesan ancaman yaitu laki-laki sebanyak 11 orang (11%) dan perempuan sebanyak 11 orang

Dokumen terkait