• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

4.5. Profil Informan

Masyarakat etnis jawa yang ada di Desa Sena Kacamatan Batang Kuis yang memiliki peranan penting dalam membangun Desa Sena menjadi Lebih baik. Berikut

nama-nama informan yang terdiri dari Kepala Desa, tokoh Adat di Desa Sena, Tokoh Masyarakat, dan dua orang masyarakat etnis jawa yang telah diwawancarai

4.5.1. Informan Pertama ( kepala Desa) Nama : Bantul Suprayetno (BS) Umur : 50 Tahun

Jenis Kelamin : Laki –Laki Agama : Islam Suku : Jawa

Alamat : Dusun VIII, Desa Sena

Bapak BS adalah kepala Desa Sena, tidak sulit bagi beliau pada saat pemilihan sebagai kepala Desa Sena untuk memperoleh jabatan yang saat ini dimilikinya. Saat itu masyarakat Desa Sena tidak banyak yang mencalonkan diri menjadi Kepala Desa. Hal ini menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat desa sena masih sangat minim dalam hal berpolitik.

Bapak BS menjabat sebagai kepala Desa Sejak tahun 2000 sampai sekarang. Di awal jabatannya beliau mulai memperbaiki infastruktur yang ada di Desa Sena, mulai dari perbaikan kantor Kepala Desa, perbaikan jalan, mendirikan jembatan penghubung antara dusun ke dusun yang ada di Desa Sena, tepatnya di dusun V dan VI. Selain itu beliau juga mendirikan Rumah Ibadah seperti Masjid. Saat ini Masjid yang ada di Desa Sena ada 5, letaknya di Dusun I, III, VIII, VIIII, X. Selanjutnya beliau juga mendirikan Sekolah taman kanak- kanak dan Sekolah Dasar yang berada di dusun VII, Sekolah ini di beri nama Sekolah Hidayatullah. Didirikan oleh masyarakat Desa Sena Sendiri dengan cara bergotong royong, yang di ketuai

oleh Bapak BS selaku Kepala Desa. Biaya untuk mendirikan Sekolah ini bersumber dari dana Swadaya di tambah dengan donatur tidak mengikat dari masyarakat, yang dimaksud dengan donatur tdak mengikat ini adalah donatur yang tidak ada imbalannya atau donatur yang tidak ada embel- embelnya. Sekolah Hidayatullah ini memiliki 30 murid untuk sekolah taman Kanak –Kanak ( TK) dan 40 murid untuk Sekolah Dasar ( SD), selain itu, sekolah ini terbuka untuk umum. baik dari masyarakat kurang mampu, maupun untuk masyarakat berada. Dan sekolah ini terbuka untuk masyarakat dari luar Desa Sena.Sekolah Hidayatullah ini sampai sekarang belum pernah diberi bantuan oleh pemerintah daerah, masih murni dari donatur tidak mengikat. Menurut Bapak Bantul Suprayetno pembanguna di Desa Sena ini sudah membaik saat beliau menjabat, di bandingkan pada saat sebelum beliau menjabat, banyak sekali pembangunan desa yang tidak berjalan. Maka dari itu beliau dipercaya oleh masyarakat untuk menjabat sebagai kepala desa lagi pada periode 2016 mendatang.

4.5.2. Informan ke Dua ( Tokoh Adat) Nama : Tumin

Usia : 23 November 1939 Jenis Kelamin : Laki- Laki

Agama : Islam Suku : Jawa

Bapak Tumin adalah seorang mantan Kepala Desa, beliau menjabat sebagai Kepala Desa pada tahun 1984-1994, Menurut Beliau masyarakat asli Desa Sena dahulunya adalah suku melayu, orang jawa datang ke Desa Sena pada masa Belanda, itu hanya sebagai buruh kontrak, yang bekerja di perusahaan – perusahaan besar milik orang Asing. setelah kontrak berakhir banyak dari suku jawa yang tidak kembali ke asal Mereka, dengan alasan lebih memilih menetap dan mencari pekerjaan di Desa Sena. tidak sedikit dari suku jawa yang menikah dengan masyarakat asli desa sena yaitu suku melayu, dari pernikahan ini setiap keluarga mengenalkan adat istiadat mereka satu sama lain kepada keturunan mereka, dengan banyaknya suku jawa di Desa Sena membuat suku asli desa sena memilih meninggalkan desa untuk mencari tempat tinggal yang baru, suku melayu menjual tanah mereka kepada suku jawa. Pada masa jabatan bapak Tumin, Desa Sena masih dalam kondisi kurang baik, jalan masih tanah merah, sehingga pada musim hujan masyarakat yang hendak berpergian bekerja harus melewati lumpur, selanjutnya tidak ada lampu jalan yang menerangi pada malam hari sehingga bapak Tumin membuat tim untuk ronda malam atau yang disebut dengan pos kambling. Petugas yang menjaga setiap malam ada 3 orang dalam 1 dusun, penjagaan di mulai dari jam 9 malam sampai jam 5 pagi, kegitan ronda malam ini pada saat itu tidak di gaji oleh pemerintah daerah, mereka bekerja dengan suka rela tanpa ada paksaan dari siapapun, karna menurut bapak Tumin mereka menjaga malam demi keamanan Desa dan keluarga mereka sendiri. Selain itu beliau juga mengadakan jumpitan beras, yang dimaksud dengan jumpitan beras menurut bapak Tumin setiap ibu rumah tangga yang hendak memasak nasi wajib menjepit beras sebanyak tiga kali dalam setiap memasak nasi, lalu jempitan

beras itu disimpan dirumah masing - masing dan setiap beras yang sudah mencapai berat 1 kg di dalam rumah wajib melapor ataupun mengantar kerumah saya, lalu jempitan beras itu disimpan dalam waktu yang tidak tentu.

Lebih lanjut, Jempitan beras ini berguna untuk membantu masyarakat yang mengalami kesusahan seperti sakit parah dan tidak bisa membayar biaya rumah sakit, mengalami kemalangan dalam keluarga, dan sebagainya. Maka jempitan beras yang sudah terkumpul tadi di jual dan hasil penjualan beras itu diberikan pada masyarakat yang membutuhkan bantuan. Menurut bapak Tumin jumpitan beras ini berasal dari jawa, masyarakat di jawa sana dulu juga mengadakan jumpitan beras saat hendak membantu sesama masyarakat. Maka dari itu beliau membuat jumpitan beras di Desa Sena, bapak Tumin juga mengatakan bahwa pada masa beliau menjabat masyarakat tidak ada yang keberatan dengan jumpitan beras tersebut, bahkan masyarakat merasa terbantu dengan adanya jumpitan beras tersebut di Desa Sena pada saat itu.

4.5.3. Informan Ketiga

Nama : Mulyadi ( Tokoh Masyarakat) Usia : 45 Tahun

Jenis Kelamin : Laki- Laki Agama : Islam Suku : Jawa

Alamat : Dusun V Desa Sena

Bapak Mulyadi tinggal di Desa Sena mulai saat usianya masih anak- anak, beliau di percaya sebagai tokoh masyarakat sejak tahun 2000 pada masa jabatan bapak Ali Qthman. Menurut beliau rata – rata masyarakat di Desa Sena ini adalah

etnis jawa, bisa di katakan bahwa segala kegiatan di Desa Sena ini memakai tradisi jawa.

Setiap tahun sekali Desa Sena mengadakan bersih desa, tepatnya pada 1 Muharam kegiatan ini diadakan oleh kepala desa di kantor Kepala Desa dan di ikutin oleh seluruh masyarakat Desa Sena.Acara ini bertujuan untuk membersihkan desa dari segala musibah, dalam acara ini di adakan kenduri, memberikan sedekah bagi anak yatin dan panti jompo yang ada di desa sena. selain itu acara ini di hibur dengan tarian wayang kulit, Anggung, dan kuda kepang.

Bapak Mulyadi juga mengatakan bahwa masyarakat Desa Sena aktif dalam mengikuti kegiatan – kegiatan yang bersifat sosial yang di adakan oleh pemerintah daerah maupun masyarakat itu sendiri. Seperti acara Pelatihan Bordir yang di adakan oleh pemerintah daerah pada tahun 2004 di Desa Sena, Pelatihan tersebut di adakan di kantor Kepala Desa Sena selama 1 bulan penuh dan terbuka untuk usia 17 Tahun sampai dengan usia 35 tahun baik itu laki- laki maupun perempuan.Perlengkapan pelatihan Bordir seperti mesin bordir, benang, kain, jarum dan juri di sediakan sepenuhnya oleh DEPDIKNAS. pada saat itu masyarakat sangat antusias dalam mengikuti pelatihan tersebut, terbukti dengan salah satu pemenang yang membuat bordir terbaik pada saat itu sudah membuka usaha sendiri di rumahnya, walaupun usahanya tersebut masih kecil, tetapi sudah mampu menyelesaikan pesanan orang-orang yang memakai jasanya dalam menjahit serta membordir pakaian.

Selain pelatihan Bordir,saat ini DEPDIKNAS juga mempercayai Desa Sena dalam mengadakan pelatihan listrik atau penerangan. Pelatihan ini terbuka bagi anak

muda usia 18 tahun ke atas yang memiliki rasa ingin tau dan ingin belajar dalam bidang pembangkit listrik, semuanya di sedikan dan tim pengajar juga di sedikan oleh DEPDIKNAS. kegiatan ini terbuka bagi masyarakat mana pun baik masyarakat Desa Sena maupun masyarakat dari luar Desa Sena.

Lebih lanjut, Desa Sena memiliki kegiatan membersihkan lingkungan sekitar rumah dengan cara gotong royong yang di adakan setiap bulan sekali, kegiatan ini di perintahkan langsung oleh Kepala Desa kepada setiap kepala Dusun mulai dari dusun I sampai dengan dusun X untuk memantau setiap masyarakat yang membersihkan area gang, membersihkan aliran parit, serta lingkungan rumah masing – masing. Kegiatan ini bertujan untuk menghindari datangnya penyakit demam berdarah, TBC dan lain sebagainya.

4.5.4. Informan ke Empat Nama : Sri Melani Usia : 38 Tahun Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Suku : Jawa

Alamat : Dusun 9 Desa Sena

Ibu SM merupakan perempuan yang memiliki 2 orang anak yaitu laki – laki dan perempuan, ibu Sri bekerja sebagai seketaris Desa pada tahun 2009, selain bekerja sebagai seketaris Kepala Desa beliau juga aktif dalam berbagai kegiatan seperti perwiritan. Beliau dipercaya sebagai ketua di perwiritan perempuan, menurut

ibu SM perwiritan di Desa Sena di lakukan pada setiap hari jum’at siang di mulai dari jam 14: 00 Wib sampai jam 16:30 Wib, perwiritan tersebut merupakan salah satu tradisi keagamaan yang diisi dengan bacaan – bacaan ayat suci Al-Qur’an. Perwiritan juga diiringi dengan mengirim do’a kepada orang tua atau sanak-saudara yang telah meninggal. Selain itu ada kegiatan belajar mengaji bagi ibu – ibu yang belum bisa lancar mengaji.

Menurut ibu SM, pembangunan di desa sena ini sudah mulai maju, apa lagi semenjak di dirikan Bandara Kualanamo tingkat pengangguran di Desa Sena mulai berkurang, hal ini bisa dilihat pada setiap pinggiran jalan Desa Sena sampai menuju Bandara Kualanamo yang banyak membuka usaha seperti toko roti kering, bengkel, Nasi Bungkus,dan Bakso, dengan banyaknya pengusaha yang membuka usahanya,maka tingkat lowongan kerja semakin bertambah.

4.5.5. Informan Kelima Nama : Rustam S.Pd Usia : 41 Tahun Jenis Kelamin : Laki-Laki Agama : Islam Suku : Jawa

Alama : Dusun III, Desa Sena

Bapak Rustam adalah seorang guru SMA I Batang Kuis, beliau memiliki 2 orang anak yaitu 2 orang anak Laki-laki. .Bapak Rustam tinggal di Desa Sena selama 15 Tahun saat beliau belum menikah.

Menurut Bapak Rustam, pembangunan Desa Sena saat ini sudah lebih baik dibandingkan dengan pembangunan pada masa dahulu, bisa di lihat seperti jalan umum menuju Desa Sena sudah mulus tidak ada lagi aspal yang bolong-bolong atau pun yang rusak, jalan lintas menjadi lebih lebar, jembatan penghubung sudah diperbaiki, tidak hanya itu bapak Rustam menganggap bahwa peran terbesar dalam membangun Desa ada pada Kepala Desa dan di ikuti oleh masyarakaynya, menurut beliau Kepala Desa Sena Saat ini memiliki sikap merakyat untuk mengembangkan Desa dan mengajak masyarakat Desa Sena untuk bergotong royong dalam setiap kesempatan, hal inilah yang tidak di miliki oleh mantan-mantan kepala Desa pada masa dahulu, sehingga pada masa dahulu Desa Sena Sulit untuk berkembang.

4.5.6. Informan Keenam Nama : Ibu tika Usia : 43 Tahun Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam Suku : Jawa

Alama : Dusun III, Desa Sena

Ibu tika adalah seorang Ibu rumah tangga yang mempunyai 3 orang anak, kegiatan sehari-hari ibu tika adalah berjualan nasi. Beliau sudah 10 tahun tinggal di Desa Sena. Menurut ibu tika semenjak adanya bantuan pemerintah terhadap pembangunan desa Sena dengan memperbaiki jalan dan membuat koperasi swadaya masyarakat saya sebagai penduduk desa merasa di permudah untuk mendapatkan kebutuhan bahan dagangan saya. Dulu sebelum jalanan diperbaiki untuk kepasar

beliau harus memakan waktu 20 menit,karena banyaknya jalan berlubang. Namun semenjak jalanan sudah diperbaiki dan dibangunnya koperasi di desa ini beliau merasa lebih mudah mendapatkan bahan kebutuhan dagangan beliau dan jadi beliau tidak telat untuk menyiapkan barang dagangannya dan kendaraan beliau juga tidak sering rusak karna jalan umumnya rusak seperti dahulu

4.5.7. Informan Ketujuh Nama : Isman Usia : 29 Tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam Suku : Jawa

Alama : Dusun III, Desa Sena

Isman adalah seorang buruh di sebuah pabrik perkebunan di kawasan Lubuk Pakam,beliau sudah tinggal di desa sena sudah 28 tahun. Secara langsung tidak begitu terasa dampak positif dari perkembangan pembangunan desa Sena sekarang dengan dahulu, karena beliau melihat masih banyak yang harus dibenahi pemerintah dan kelompok masyarakat di desa sena ini. Salah satunya Sekolah di desa ini tidak ada sekolah SMP dan SMA nya. Beliau rasa perlu di ajukan oleh masyarakat dan kepala desa kepada pemerintah untuk memenuhi permintaan itu

4.5.8. Informan Kedelapan Nama : Tukimun

Usia : 46 Tahun Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam Suku : Jawa

Alama : Dusun III, Desa Sena

Bapak tukimun ini mempunyai 4 orang anak, 3 orang laki-laki dan 1 orang perempuan. Beliau adalah seorang dosen di salah satu pergurua tinggi swasta di kota medan, beliau tinggal di desa sena baru 3 tahun. Menurut beliau rasa, dulu saat beliau pertama kali pindah kemari, jalanan penuh debu dan jika hujan maka kendaraan sulit jalan dikarenakan banyaknya lubang dan lumpur. Namun satu tahun terakhir ini, saya merasa desa ini mulai terpantau oleh pemerintah daerah dengan di perbaikinya jalan dan jembatan yang ada di desa ini

4.5.9. Informan Kesembilan

Nama : Eka Radja Desputra Usia : 29 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki Agama : Islam Suku : Jawa

Alama : Dusun III, Desa Sena .

Bapak eka berprofesi sebagai seorang guru di salah satu sekolah swasta di kota medan, beliau juga salah satu anak dari bapak tukimun. Menurut beliau masih banyak yang harus di bangun d desa ini, salah satunya adalah pembuatan pari yang

lebih besar, saya merasa semenjak satu tahun terakhir ini desa ini mulai sedikit berkembang dari pada saat saya pertama sekali pindah kemari. Salah satunya banyaknya dilakukan perbaikan lampu jalan dan seringnya masyarakat ini bergotong royong untuk memperbaiki saluran air/parit. Kagiatan itu biasa di lakukan setiap hari minggu atau 2 dalam sebulan.

4.5.10. Informan Kesepuluh

Nama : Lisdwati S.E Usia : 38 Tahun Jenis Kelamin : Perempuan Agama : Islam

Suku : Jawa

Alama : Dusun III, Desa Sena

Ibu lisdawati sudah 7 tahun tinggal di desa ini,ibu lisda berprofesi sebagai pegawai kantor kepala desa Sena sekarang ini. Saya rasa tidak banyak,hanya mengaspal ulang jalanan dan memperbaiki lampu jalananan saja. Perubahan yang banyak tidak banyak. Itu dikarenaka desa sena ini dekat dengan bandara internasional kualanamu.

Dokumen terkait