• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2 Profil dan Deskripsi Responden

4.2.1 Profil Pengusaha

Profil dari 50 orang pengusaha UKM Muslim di Kota Tebing Tinggi yang menjadi responden pada penelitian ini dapat dilihat dari data-data yang disajikan berikut ini.

1. Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Perbandingan jenis kelamin pengusaha UKM Muslim dapat dilihat pada Tabel 4.3:

Struktur Ekonomi Kota Tebing Tinggi

Perdagangan, Hotel, dan Restoran

Bangunan

Pengangkutan dan Komunikasi

Jasa-Jasa

Industri

Listrik, Gas, dan Air Bersih

Pertambangan dan Penggalian

Lembaga Keuangan, Usaha Persewaan, Jasa Perusahaan Pertanian

135

Tabel 4.3.

Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Laki-laki 29 58

Perempuan 21 42

Total 50 100

Sumber : diolah dari data primer

Berdasarkan hasil output SPSS 19 (tabel 4.3.) dapat diketahui perbandingan jumlah responden yang berjenis kelamin laki-laki dengan responden yang berjenis kelamin perempuan. Responden berjenis kelamin laki-laki berjumlah 29 dengan tingkat persentase sebesar 58% dari total responden dan responden yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 21 dengan tingkat persentase 42% dari total responden.

Perbedaan jumlah pengusaha UKM laki-laki dan perempuan tidak terlalu besar dengan kondisi ini dapat disimpulkan bahwa di Kota Tebing Tinggi peluang untuk membukan dan menjalankan usaha terbuka untuk semua jenis kelamin. Hal ini terbukti baik laki-laki maupun perempuan dapat berprofesi sebagai pengusaha UKM. Pemerintah Kota Tebing Tinggi menjamin kemerdekaan serta mendorong masyarakat untuk berusaha sesuai minat dan keinginan mereka.

2. Data Responden Berdasarkan Umur

Dalam penelitian ini umur responden dibagi menjadi 4 kategori yaitu < 30, 30-40, 41-50, >50. Tabel 4.4 menyajikan frekuensi umur responden sebagai berikut :

136

Tabel 4.4.

Data Responden Berdasarkan Umur

Umur Frekuensi Persentase

<30 3 6

30-40 11 22

41-50 24 48

>50 12 24

Total 50 100

Sumber : diolah dari data primer

Berdasarkan hasil output SPSS 19 (Tabel 4.4.) dapat diketahui pengusaha yang berusia 41-50 tahun lebih banyak menjadi responden dengan jumlah 24 orang atau 48% dari total responden. Kemudian pengusaha yang berusia diatas 50 tahun berjumlah 12 orang atau 24% dari total responden, pengusaha yang berusia 30-40 tahun berjumlah 11 orang atau 22% dari total responden, dan yang paling sedikit adalah pengusaha yang berusia kurang dari 30 tahun dengan jumlah 3 orang atau 6% dari total responden.

Dapat disimpulkan bahwa orientasi masyarakat yang berumur di bawah 30 di Kota Tebing Tinggi masih ingin menjadi pekerja terlihat dari sedikitnya jumlah pengusaha yang berumur dibawah usia 30 tahun. Sedangkan pengusaha yang berusia antara 41-50 tahun sudah memiliki banyak pengalaman dan bekal kemampuan untuk menjadi pengusaha UKM sehingga tidak heran kalau jumlah pengusaha di usia tersebut lebih banyak. Ini menunjukkan gambaran pengusaha yang ada di Kota Tebing Tinggi sehingga bilamana pemerintah melalui dinas terkait melakukan pembinaan terhadap kelompok usia tersebut maka hasil pembinaan tersebut diharapkan akan maksimal megingat kecil kemungkinan bagi mereka untuk beralih profesi ke bidang lain.

137 3. Data Responden Berdasarkan Pendidikan

Data reponden berdasarkan pendidikan dapat dilihat pada Tabel 4.5 di bawah ini :

Tabel 4.5.

Data Responden Berdasarkan Pendidikan

Jenis Kelamin Pendidikan Umur Total

< 30 30-40 41-50 >50

Laki-Laki Tamat SD/Sederajat 0 0 4 5 9

Tamat SMP/Sederajat 0 1 2 2 5

Tamat SMA/Sederajat 0 5 6 1 12

Tamat D3/Sederajat 1 0 0 0 1

Tamat S1/Sederajat 0 1 1 0 2

Total 1 7 13 8 29

Perempuan Tamat SD/Sederajat 0 0 2 0 2

Tamat SMP/Sederajat 0 1 1 3 5

Tamat SMA/Sederajat 1 2 7 1 11

Tamat D3/Sederajat 1 0 1 0 2

Tamat S1/Sederajat 0 1 0 0 1

Total 2 4 11 4 21

Total Tamat SD/Sederajat 0 0 6 5 11

Tamat SMP/Sederajat 0 2 3 5 10

Tamat SMA/Sederajat 1 7 13 2 23

Tamat D3/Sederajat 2 0 1 0 3

Tamat S1/Sederajat 0 2 1 0 3

Total 3 11 24 12 50

Sumber : diolah dari data primer

Dari Tabel di atas dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan pengusaha UKM Muslim di Kota Tebing Tinggi sebagian besar dalah tamatan SMA/sederajat dimana pengusaha berjenis laki-laki dengan umur 30-40 tahun yang menamatkan pendidikan sampai ke SMA berjumlah 5 orang, yang berumur 41-50 tahun berjumlah 6 orang, dan di atas 50 tahun berjumlah 1 orang. Sedangkan pengusaha UKM yang berjenis kelamin perempuan yang menamatkan pendidikan sampai ke jenjang SMA/sederajat berjumlah 11 orang.

Dengan banyaknya pengusaha UKM Muslim yang menamatkan pendidikan sampai ke tingkat pendidikan SMA/sederajat maka kecil kemungkinan

138 dan harapan bagi mereka untuk dapat masuk ke dunia kerja. Oleh karena itu, mereka lebih cenderung memilih menjadi pelaku usaha kecil sebagai sumber mata pencarian. Sesungguhnya kondisi ini dapat menguntungkan bagi pemerintah karena secara sumber daya manusia tingkat pendidikan mereka sudah cukup memadai, sehingga pembinaan terhadap pelaku UKM ini dapat dilakukan secara maksimal baik melalui pelatihan keterampilan teknis maupun pelatihan tata kelola usaha (menejerial) sehingga diharapkan melalui pembinaan dan pelatihan mereka dapat mengembangkan usahanya menjadi lebih baik.

Sedangkan pengusaha UKM Muslim yang menamatkan pendidikan sampai ke tingkat diploma dan sarjana adalah yang paling sedikit jumlahnya. Ini menggambarkan bahwa pendidikan yang lebih tinggi cenderung untuk memilih menjadi pekerja baik sebagai pegawai pemerintahan maupun swasta. Padahal seharusnya dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi kemampuan mereka untuk mengelola dan mengembangkan usaha tentunya lebih baik.

4. Data Responden Berdasarkan Lamanya Jadi Pengusaha dan Rasa Puas Dengan Prestasi Usaha.

Data responden tentang lamanya para pengusaha UKM Muslim mulai memutuskan untuk menjadi seorang pengusaha disajikan dalam Tabel 4.6 :

Tabel 4.6.

139

Lama Berusaha Rasa Puas dengan Prestasi Perusahaan Total Belum Puas Puas Sangat Puas

< 3 Tahun 4 2 0 6 3-5 Tahun 5 5 0 10 6-8 Tahun 3 2 0 5 9-11 Tahun 1 3 0 4 12-14 Tahun 2 0 1 3 >14 Tahun 14 7 1 22 Total 29 19 2 50

Sumber : diolah dari data primer

Data pada Tabel 4.6. menunjukkan bahwa responden yang sudah menjadi pengusaha selama lebih dari 14 tahun memiliki jumlah terbanyak yaitu sekitar 22 orang 14 diantaranya masih belum puas dengan prestasi perusahaan yang telah dicapai. Diikuti oleh pengusaha yang baru menjalankan usahanya selama 3-5 tahun sebanyak 10 orang dan 5 diantaranya mengaku sudah puas dengan prestasi perusahaannya. Pengusaha yang sudah 12-14 tahun menjadi pengusaha adalah yang paling sedikit jumlahnya yakni 3 orang dan 1 diantaranya mengaku sangat puas oleh prestasi perusahaannya.

Dari hasil survey yang dilakukan ternyata pengusaha yang telah menjalankan usahanya lebih dari 14 tahun ternyata belum merasa puas atas hasil usaha yang telah dijalani selama ini. Hal ini pada hakikatnya menunjukkan keinginan untuk menjadikan mereka lebih baik sebagai pelaku usaha dan usaha yang dijalankan mereka lebih maju.

140 Pengusaha UKM Muslim di Kota Tebing Tinggi berasal dari berbagai suku yang dapat dilihat pada Tabel 4.7. :

Tabel 4.7.

Data Responden Berdasarkan Suku

Suku Frekuensi Persentase

Batak (Toba, Mandailing, dll) 11 22

Jawa 33 66 Melayu 1 2 Minang 1 2 Aceh 1 2 Lain-lain 3 6 Total 50 100

Sumber : diolah dari data primer

Penduduk di Kota Tebing Tinggi didominasi oleh suku Melayu sebanyak 70%, Jawa 15%, dan Batak 10% (Kota Tebing Tinggi spss 19 (Tabel 4.7) dapat diketahui bahwa mayoritas pengusaha UKM Muslim di Kota Tebing Tinggi adalah suku Jawa terlihat dari jumlah responden bersuku jawa sebesar 33 orang atau 66% dari total responden. lalu responden yang bersuku Batak sebanyak 11 orang atau 22% dari total responden dan responden bersuku lain-lain seperti Banjar dan Banten berjumlah 3 orang atau 6% dari total responden. Sedangkan suku Melayu, Minang, dan Aceh masing-masing hanya berjumlah 1 orang atau 2% dari total responden. dapat diartikan bahwa produktivitas penduduk bersuku Jawa di Kota Tebing Tinggi lebih tinggi daripada mayoritas penduduk yang bersuku Melayu. Hal ini tidak terlepas dari karakteristik suku jawa yang lebih mandiri dan tekun. Kondisi ini juga menggambarkan bahwa

141 Kota Tebing Tinggi terbuka bagi seluruh suku untuk menjalankan usahanya. Data tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.2. :

Gambar 4.2.

Data Responden Berdasarkan Suku

6. Data Responden Berdasarkan Pernah/Tidak Pernah Sekolah Agama

Data responden berdasarkan pernah/tidak pernah sekolah agama dapat dilihat pada Tabel 4.9. di bawah ini :

Tabel 4.8.

Data Responden Berdasarkan Pernah/Tidak Pernah Sekolah Agama

Jenis Kelamin Sekolah Agama Total

Pernah Sekolah Agama Tidak Pernah Sekolah Agama Laki-Laki 9 20 29 Perempuan 7 14 21 Total 16 34 50

Sumber : diolah dari data primer

Berdasarkan pengalaman bersekolah agama (Tabel 4.8) sebanyak 16 pengusaha UKM Muslim yang terdiri dari 9 laki-laki dan 7 perempuan menyatakan bahwa mereka pernah bersekolah agama dan sisanya atau 34

Data Responden Berdasarkan Suku

Batak (Toba, Mandailing, dll) Jawa Melayu Minang Aceh Lain-lain

142 pengusaha UKM Muslim yang terdiri dari 20 laki-laki dan 14 perempuan menyatakan bahwa mereka tidak pernah bersekolah agama. Hal ini dapat mempengaruhi pengetahuan mereka tentang hukum Islam dalam bermuamalah seperti tidak boleh berhubungan dengan riba, sehingga kalaupun mereka ingin melakukan peminjaman di Bank keputusan untuk lebih cenderung memilih Bank Syari’ah akan mereka ambil. Tetapi lebih banyak responden yang tidak pernah sekolah agama, sehingga hasil survei menunjukkan bahwa sebagian besar responden cenderung memilih Bank Konvensional, ini bisa terjadi karena pemahaman mereka tentang hukum riba masih sangat minim.

Dokumen terkait