• Tidak ada hasil yang ditemukan

7.4 RENCANA INVESTASI SUB BIDANG PERSAMPAHAN .1 Profil Umum Persampahan

7.4.2 Profil Persampahan

a. Gambaran Umum Sistem Pengelolaan Persampahan Saat ini

Sistem pengelolaan persampahan yang ada saat ini di Kabupaten Sanggau adalah menggunakan dua pola. Pola yang pertama adalah individual, yaitu penanganan yang dilaksanakan sendiri oleh penghasil sampah dengan menanam dalam galian tanah pekarangannya atau cara lain yang masih dibenarkan. Masyarakat umumnya mengolah sampahnya sendiri dengan cara dibakar. Umumnya pola ini diterapkan hampir di seluruh wilayah Kabupaten Sanggau. Pola ini masih memungkinkan untuk

104 diterapkan di Kabupaten Sanggau hingga saat ini mengingat pemukiman yang ada seperti pedesaan memiliki kepadatan penduduk yang masih sangat rendah. Secara alami tanah/ alam masih dapat mengatasi pembuangan sampah yang dilakukan secara sederhana tersebut. Walaupun pengomposan merupakan bagian dari pola ini, namun cara ini belum umum dilakukan masyarakat di Kabupaten Sanggau.

Makin padat padat penduduk suatu pemukiman atau kota dengan segala aktivitasnya, sampah tidak dapat lagi diselesaikan di tempat; sampah harus di bawa keluar dari lingkungan hunian atau lingkungan lainnya. Oleh karena itu, di daerah-daerah dimana terdapat fasilitas umum seperti perkantoran, sekolah, rumah sakit, apotik, taman, jalan, saluran/sungai; daerah komersial seperti toko (perniagaan), hiburan, hotel, rumah makan, dan pasar tradisional, baik di Kota Sanggau maupun di kota-kota kecamatan digunakan pola yang kedua, yaitu komunal. Yaitu pola, dimana pengelolaan sampah dari beberapa sumber dilakukan pada satu titik pengumpulan langsung oleh penghasil sampah, untuk kemudian diangkut ke tempat pembuangan.

Untuk Kota Sanggau dan sebagian ibu kota kecamatan pengelolaan ini dikoordinir oleh Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pemadam Kebakaran. Sebelumnya lembaga pengelola adalah Dinas Kimpraswil Kabupaten Sanggau Subdin Kebersihan.

Dari jumlah 15 (lima belas) kecamatan di Kabupaten Sanggau, baru terlayani 9 (sembilan) kecamatan mendapat pelayanan persampahan atau pengelolaan secara komunal.

Kota Sanggau yang terdiri dari satu kecamatan dan enam kelurahan memiliki area pelayanan 310 km2. Dengan luas areal pelayanan tersebut harus dilayani oleh personil lapangan yang terdiri dari tenaga PNS dan umumnya tenaga honorer. Sedangkan personil lapangan yang ada di kecamatan-kecamatan hampir seluruhnya merupakan tenaga honorer. Berikut ini adalah data timbulan sampah di Kota Sanggau:

105 Tabel 7.3. Produksi Sampah Di Kota Sanggau

No Timbulan Sampah Volume (m3/hari) Pelayanan (%) 1. Volume sampah di dalam kota

Sanggau

62 100

2. Volume sampah tidak terangkut

3 5

3. Volume sampah terangkut 59 47

Sumber: BLHKPK Kabupaten Sanggau, 2014

Tabel 7.4.

Timbulan Sampah Di 9 (sembilan) Kecamatan yang Mendapatkan Pelayanan, Dari 15 Kecamatan yang Ada Di Kabupaten Sanggau

No. Kecamatan

Sampah terkendali Tidak Terkendali Terangkut Tdk terangkut Faktor loss 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Kapuas Parindu Meliau Tayan Hulu Tayan Hilir Kembayan Sekayam Entikong Balai 68 m³ 12 m³ 10 m³ 13 m³ 6 m³ 6 m³ 9 m³ 12 m³ 6 m³ 2 m³ 7 m³ 4 m³ 3 m³ 4 m³ 3 m³ 4 m³ 3 m³ 4 m³ 40 m³ 7 m³ 5 m³ 5 m³ 4 m³ 3 m³ 6 m³ 6 m³ 4 m³ Sumber: BLHKPK Kabupaten Sanggau, 2014

Selain besarnya timbulan sampah, faktor lain yang tidak bisa dikesampingkan dan perlu mendapat perhatian adalah Tempat Pembuangan, baik sementara (TPS) maupun akhir (TPA).

Jumlah TPA di Kota Sanggau ada dua, yaitu TPA Sungai Kosak dengan luas 3,5 Ha dan TPA Semboja dengan luas 9,0 Ha. TPA Semboja telah menjalani tahap pasca operasi. Metode pengelolaan TPA Sungai Kosak adalah open dumping tanpa pengelolaan rutin di TPA, karena tidak memiliki alat berat. TPA ini juga belum memiliki dokumen pengelolaan

106 lingkungan. Sehingga upaya pemantauan lingkungan belum pernah dilakukan.

Berdasarkan data yang ada pada Badan Lingkungan Hidup Kebersihan dan Pemadam Kebakaran (BLHKPK) Kabupaten Sanggau, tercatat 308 TPS yang tersebar di seluruh ibu kota kecamatan. TPS-TPS tersebut seluruhnya dalam kondisi yang baik, terbuat dari konstruksi batako 78 buah dan sisanya berbahan fiber.

b. Kondisi Sistem Sarana dan Prasarana Pengelolaan Persampahan yang Ada (Aspek Teknis)

Sistem pengelolaan persampahan yang ada saat ini yang dilaksanakan oleh masyarakat adalah dengan cara dibakar. Dimana sumber sampahnya dari aktifitas sehari-hari.

Dampak negatif yang terjadi dari pengelolaan sampah yang dilakukan masyarakat adalah kurang sempurna dalam pengelolaan sehingga masih sering terjadi bau yang kurang enak sehingga mengganggu kesehatan dan kenyamanan lingkungan. Karena peningkatan laju timbulan sampah khususnya di perkotaan yang tidak diikuti dengan ketersediaan prasarana dan sarana persampahan yang memadai, berdampak pada pencemaran lingkungan yang selalu meningkat dari tahun ke tahun, tidak terkecuali di Kabupaten Sanggau. Dengan selalu mengandalkan pola kumpul – angkut – buang, maka beban pencemaran akan selalu menumpuk di lokasi TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Untuk Kota Sanggau, TPA yang ada sekarang terdapat di Dusun Sungai Kosak Kecamatan Kapuas. Sedangkan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) tersebar di 68 lokasi dengan kondisi yang relatif masih baik. Berikut ini adalah data TPS dalam Kota Sanggau dan Ibu Kota Kecamatan di Kabupaten Sanggau.

Tabel 7.5. Data Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di Kabupaten Sanggau

No Tempat Ukuran (m) Kondisi

1 Jl. RE. Martadinata 1,65X1,65X0,75 Baik 2 Jl. RE. Martadinata 1,60X1,25X0,75 Baik 3 Jl. RE. Martadinata 1,75X1,30X0,75 Baik

107

5 Depan Kodim 2,10X1,25X0,70 Baik

6 Jl. Nenas 1,30X1,25X0,90 Baik

7 Jl. Kini Balu 1,30X1,20X0,95 Baik 8 Jl. Kini Balu 2,10X1,45X0,80 Baik 9 Jl. Jend. A.Yani 1,35X1,25X0,90 Baik 10 Jl. Jend. A.Yani 2,20X1,10X1,05 Baik 11 Jl. Jend. A. Yani 2,00X1,30X0,80 Baik 12 Jl. Jend. A. Yani 1,95X1,00X1,00 Baik 13 Jl. Ade Irma Suryani 6,00X3,00X1,20 Baik 14 Jl. K.H. Agus Salim 2,10X1,10X0,85 Baik 15 Jl. K.H. Agus Salim 1,75X1,70X0,90 Baik 16

Jl. Setia Budi (Psr.

Sentral) 1,60X1,60X1,00 Baik

17 Depan Kantor BKKBN 2,00X1,30X1,10 Baik 18

Jl. Sutan Syahrir

(SMA2) 2,20X1,40X0,70 Baik

19 Jl. Sutan Syahrir 3,40X1,70X1,00 Baik 20

Jl. Sutan Syahrir

(Depan Imigrasi) 1,30X1,30X0,70 Baik 21 Jl. Mungguk Badang 2,80X1,80X0,65 Baik 22 Jl. Pancasila 1,60X1,50X1,00 Baik 23 Jl. Pancasila 2,30X1,10X0,75 Baik 24 Jl. Pacasila 1,60X1,50X1,00 Baik 25 Jl. Mesjid Agung 6,00X3,00X1,20 Baik 26 Jl. PH. Sulaiman 1,85X1,25X1,00 Baik

27 Jl. Anggrek 1,65X1,65X0,90 Baik

28 Jl. Anggrek 1,60X1,55X1,00 Baik

29 Jl. H.Abas 4,10X2,40X1,00 Baik

30 Jl. Flamboyan 1,65X1,60X0,90 Baik 31 Jl. Jend. Sudirman 4,10X4,00X1,00 Baik 32 Jl. Jend. Sudirman 1,60X1,50X0,80 Baik 33 Jl. Pancasila 1,60X1,50X0,80 Baik 34 Jl. H. Abbas 2,20X1,60X0,70 Baik 35 Jl. H. Abbas 1,35X1,30X1,00 Baik 36 Jl. H. Abbas 1,60X1,60X1,00 Baik 37 Jl. H. Abbas 1,50X1,00X0,40 Baik 38 Jl. H. Abbas 1,60X1,50X1,00 Baik 39 JL. H. Abbas 1,60X1,50X1,00 Baik 40 Jl. Flamboyan 2,30X1,10X0,80 Baik 41 Jl. Jend. Sudirman 1,70X1,60X1,10 Baik 42 Jl. Jend. Sudirman 1,25X1,20X1,00 Baik 43 Jl. Jend. Sudirman 3,50X1,70X0,90 Baik 44 Jl. Jend. Sudirman 1,30X1,25X0,60 Baik 45 Jl. Jend. Sudirman 1,60X1,55X1,00 Baik

108 46 Jl. Pangsuma 2,00X1,70X1,00 Baik

47 Jl. Pangsuma 2,20X1,10X0,75 Baik

48 Jl. H. Said 1,20X1,15X0,90 Baik

49 Jl. Kom Yos Sudarso 1,20X1,20X0,90 Baik 50 Jl. Pancur Aji 3,95X2,30X1,00 Baik Sumber: BLHKPK Kabupaten Sanggau, 2014

Dengan tingkat pelayanan yang rendah dan dengan pelayanan pengumpulan/pengangkutan yang masih kurang (minimal seminggu 2 kali), sedangkan masyarakat yang tidak mendapatkan akses pelayanan serta tidak cukup memiliki lahan untuk proses pengolahan setempat atau sudah merupakan suatu kebiasaan membuang sampahnya di sembarang tempat, terutama sungai dan melakukan pembakaran sampah secara terbuka.

Tabel 4.6 memuat informasi mengenai data kendaraan angkutan sampah dan bak sampah pada Bidang Kebersihan Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Sanggau.

Gambar 4.1. Sistem Pengelolaan Persampahan di Kabupaten Sanggau Tabel 7.6.

Data Kendaraan Angkutan Sampah dan Bak Sampah di Kabupaten Sanggau

No Jenis Kendaraan Merk/Type No Polisi Keterangan 1. Back Hoe / Loader Case/580 Super M

109 3. Dump Truck Toyota / BY.43 KB 9876 DR

4. Dump Truck Isuzu KB 9887 AC

5. Arm Roll Toyota / BY.43 KB 9949 D 6. Arm Roll Toyota/BU.343 R KB 9951 D

7. Arm Roll Isuzu KB 9900 AK Rusak Berat

8. Truck Tangki Mitsubishi/FE.334 KB 9600 DR

9. Truck Kayu Mitsubishi/FE.334 KB 9601 DR Rusak Berat 10. Pick Up Mitsubishi/L.300

GP

KB 8110 D Rusak Berat

11. Pick Up Double Cabin Toyota/KF.60 KB 9704 D

12. Dump Truck KB 9868 D

13. Dump Truck Bantuan ANTAM

KB 1118 XX

14. Sepeda Motor Honda Win 100 di tpt Alm.

Ir.Suardi 15. Truck CSR Bank Kalbar Isuzu FLF NKR 71 HD KB 715 XX

16. Truck CSR PTPN 13 Toyota Dyina 130 HT

KB 1129 XX

17. Tosa Di UPK

Sumber: BLHKPK Kabupaten Sanggau, 2014  Aspek Pendanaan

Komitmen Pemerintah Daerah dalam pengelolaan sektor kebersihan/persampahan diakomodir dalam Renja dan Renstra Daerah. Minimnya anggaran yang tersedia sehingga belum terealisasi secara signifikan. Sedangkan sektor swasta belum memberikan konstribusi yang signifikan terhadap pengelolaan sampah di Kabupaten Sanggau. Dalam tahun terakhir ini ada peningkatan yang signifikan dalam pengangggaran sektor persampahan. Pada Tahun 2009 retribusi pelayanan kebersihan dan persampahan adalah sebesar Rp. 454.298.800,-; pada tahun 2010 sebesar Rp. 595.691.700,-; pada tahun 2011 sebesar Rp. 548.000.000,-; pada tahun 2012 sebesar Rp. 2.577.661.000,-

Pengelolaan persampahan dirasakan belum maksimal. Secara umum alokasi Sedangkan sektor swasta mulai didorong partisifasinya dalam

110 memberikan kontribusinya terhadap pengelolaan sampah di Kabupaten Sanggau. Melalui Program CSR pada tahun 2010 dan 2011 berturut-turut Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pemadam Kebakaran mendapat bantuan masing-masing 1 unit mobil angkutan sampah dari Bank Kalbar dan PTPN 13. Bantuan ini sangant membantu dalam pengelolaan pelayanan kebersihan di kota Sanggau.

 Aspek Kelembagaan Pelayanan Persampahan

Dalam rangka pengelolaan sampah di Kabupaten Sanggau sangat diperlukan koordinasi dengan stakeholder terkait baik sektor Pemerintah, Swasta maupun masyarakat. Koordinasi dengan sektor Pemerintah dalam hal perencanaan, kebijakan, dan strategi pengelolaan sampah. Sedangkan dengan pihak swasta dan masyarakat lebih banyak berkoordinasi dalam hal operasional dan penanganan sampah di lapangan.

Hambatan dalam koordinasi antara lain dikarenakan stakeholder banyak disibukkan tugas pokok dan fungsi utamanya sehingga masalah penanganan kebersihan/persampahan yang diagendakan kurang menjadi prioritas, atau menyerahkan kepada staf yang kurang berkompetensi terhadap permasalahan. Pengelolaan persampahan yang ada di Kabupaten Sanggau, masih dikelola oleh masing-masing individu atau kelompok masyarakat. Sedangkan lembaga yang mengelola sampah adalah Dinas PU dan Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pemadam Kebakaran. Namun kedua lembaga atau instansi pengelola tersebut belum dapat bekerja secara maksimal akibat keterbatasan SDM dan peralatan. Padahal lembaga atau instansi pengelola persampahan merupakan motor penggerak seluruh kegiatan pengelolaan sampah dari sumber sampai TPA. Kondisi kebersihan suatu kota atau wilayah merupakan output dari rangkaian pekerjaan manajemen pengelolaan persampahan yang keberhasilannya juga ditentukan oleh faktor-faktor lain. Kapasitas dan kewenangan instansi pengelola persampahan menjadi sangat penting karena besarnya tanggungjawab yang harus dipikul dalam menjalankan roda pengelolaan yang biasanya tidak sederhana.

111 Kecilnya kewenangan institusi persampahan dengan tanggung jawab yang tidak sederhana ini, belum didukung oleh SDM (sumber daya manusia) yang memadai terutama dari kuantitas dan kualitas. Upaya-upaya peningkatan kualitas personil yang telah dilakukan berupa training bidang persampahan, tidak ditindaklanjuti secara memadai. Seringkali tenaga terdidik tersebut pada umumnya telah menempati tugas di luar sektor persampahan.

 Aspek Peraturan Perundangan

Perencanaan pengelolaan sampah merupakan suatu kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan, yang meliputi perencanaan, penganggaran, dan penanganan sampah. Rencana Peningkatan pengelolaan sampah di Kabupaten Sanggau tercermin dalam Renstra dan Renja Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Sanggau yang disusun berdasarkan skala prioritas mulai tahun 2009 – 2014. Agar validasi perencanaan dapat selalu up to date maka setiap tahun dilakukan reviu untuk disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan.

Perencanaan TPA yang mengacu kepada amanat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 dirasakan perlu menjadi prioritas kebijakan daerah Kabupaten Sanggau, karena TPA yang ada saat ini belum memenuhi syarat sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-undang tersebut. Di Kabupaten Sanggau belum ada peraturan perundangan yang khusus mengatur tentang pengelolaan persampahan. Hal ini merupakan salah satu faktor yang membuat belum optimalnya pengelolaan persampahan di Kabupaten Sanggau. Kurangnya pendidikan yang berkaitan dengan perilaku hidup bersih dan sehat sejak dini serta tidak bisa dilakukannya sanksi hukum karena peraturan perundangan yang belum ada.

 Aspek Peran Serta Masyarakat

Pengelolaan kebersihan/persampahan di Kabupaten Sanggau mulai dari perencanaan, Pendanaan dan pelaksanaan seluruhnya dilakukan oleh Pemerintah Daerah melalui Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pemadam Kebakaran. Partisifasi masyarakat masih dirasakan sangat

112 rendah, namun upaya untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah terus dilakukan antara lain dengan melakukan sosialisasi, mobilisasi, media penerangan, kegiatan gotong royong, komunikasi personal kepada tokoh masyarakat sebagai media kontrol terhadap kinerja petugas dilapangan.

Sudah sejak lama masyarakat (individu maupun kelompok) sebenarnya telah mampu melakukan sebagian sistem pengelolaan sampah baik untuk skala individu maupun skala lingkungan terutama di lingkungan permukimannya. Di Kabupaten Sanggau masyarakat masih mengolah sampahnya sendiri dengan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki.

Gambar 7.7.

Aspek-aspek Utama yang Berperanan dalam Pengelolaan Persampahan

Dokumen terkait