• Tidak ada hasil yang ditemukan

Profil Responden berdasarkan Nilai Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) Nilai LFG tergantung dari jenis kelamin, usia, ras (Afrika-Amerika) dan Nilai LFG tergantung dari jenis kelamin, usia, ras (Afrika-Amerika) dan

HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Profil Responden berdasarkan Nilai Laju Filtrasi Glomerulus (LFG) Nilai LFG tergantung dari jenis kelamin, usia, ras (Afrika-Amerika) dan Nilai LFG tergantung dari jenis kelamin, usia, ras (Afrika-Amerika) dan

massa otot total. Perempuan mempunyai massa otot yang relatif kecil sehingga rentang normal nilai LFG pada perempuan umumnya lebih rendah (NKF, 2013). Laju filtrasi glomerulus dapat dihitung dengan formula Cockcroft-Gault (CG),

Modification of Diet in Renal Disease (MDRD), dan Chronic Kidney Disease

Epidemiology Collaboration (CKD-EPI).

1. Nilai LFG berdasarkan formula Cockcroft-Gault (CG)

Laju filtrasi glomerulus dapat dihitung dengan menggunakan formula

Cockcroft-Gault (CG). Formula CG merupakan formula tertua untuk

mengestimasi LFG namun formula ini masing sering digunakan karena formula ini mencakup beberapa variabel penting yaitu usia, jenis kelamin, berat badan dan serum kreatinin (Lee, 2009). Keakuratan perhitungan formula CG juga dapat ditingkatkan dengan menggunakan faktor BSA.

Perbandingan rerata nilai LFG dengan formula CG dan CG standarisasi ditunjukkan pada tabel III. Uji Kolmogorov-Smirov menunjukkan bahwa data terdistribusi normal sehingga dapat dilanjutkan dengan uji komparatif t berpasangan untuk melihat perbedaan antara formula CG dan CG standarisasi. Berdasarkan uji t berpasangan hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rerata nilai LFG dengan formula CG dan formula CG standarisasi dengan nilai signifikansi 0,001 (p<0,005), hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh dari standarisasi formula CG dengan BSA. Rerata nilai LFG dengan formula CG lebih tinggi dibandingkan dengan formula CG standarisasi dikarenakan formula CG standarisasi dikoreksi oleh faktor BSA. BSA dapat menggambarkan luas permukaan tubuh seseorang.

Rostoker et al. (2007) melakukan penelitian pada 269 pasien dewasa dengan penyakit ginjal kronik, nilai LFG dihitung berdasarkan formula CG, CG standarisasi dan MDRD. Nilai LFG berdasarkan ketiga formula tersebut

dibandingkan dengan klirens inulin yang digunakan sebagai gold standard. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa CG standarisasi dapat meningkatkan akurasi dan presisi serta dapat mengurangi bias dalam memperkirakan LFG. Tabel III. Perbandingan Rerata LFG Formula CG dan CG standarisasi Formula Rerata nilai LFG (mL/menit/1,73 m2) p

CG 94,87 ± 19,80

0,001

CG standarisasi 91,15 ± 14,39

Hasil perhitungan LFG dengan menggunakan formula CG dan CG standarisasi menunjukkan klasifikasi tahapan CKD yang sedikit berbeda. Formula CG menunjukkan bahwa 56% dari total responden (n=66) memiliki nilai LFG >90 mL/menit/1,73 m2 (Tahap I) sedangkan formula CG standarisasi 45%. Responden yang memiliki nilai LFG pada rentang 60-89 mL/menit/1,73 m2 (Tahap II) sebesar 42% dengan formula CG dan 55% dengan formula CG standarisasi, artinya terjadi sedikit penurunan fungsi ginjal. Formula CG juga menunjukkan sebesar 2% dari total responden memiliki nilai LFG pada tahap III (Gambar 5).

2. Nilai LFG berdasarkan Formula Modification of Diet in Renal Disease (MDRD)

Laju filtrasi glomerulus dapat dihitung dengan menggunakan formula

Modification of Diet in Renal Disease (MDRD) yang memperhitungkan faktor

serum kreatinin, usia, ras dan jenis kelamin. Formula MDRD sering digunakan untuk mengetahui nilai LFG pada lansia, hal ini disebabkan karena formula ini memberikan performance yang baik pada pasien dengan nilai LFG <60 mL/menit/1,73 m2. Hal ini juga dibuktikan dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Stevens, Coresh, Feldman, Greene, Lash, and Nelson (2007) bahwa formula MDRD memberikan bias yang rendah serta presisi yang tinggi pada pasien dengan nilai LFG <60 mL/menit/1,73 m2 (cit., Chen, 2014; Levey, Stevens, Schmid, Zhang, and Coresh, 2006).

Hasil perhitungan LFG staf laki-laki dewasa dengan menggunakan formula MDRD pada gambar 5 menunjukkan bahwa sebesar 47% dari total responden memiliki nilai LFG >90 mL/menit/1,73 m2 (Tahap I) sedangkan 53% responden memiliki nilai LFG pada rentang 60-89 mL/menit/1,73 m2 (Tahap II). Usaha yang perlu dilakukan untuk mencegah penurunan LFG lebih lanjut pada CKD tahap II adalah mengontrol tekanan darah dan risiko kardiovaskular, membatasi asupan protein, sodium, potassium, serta melakukan penilaian fungsi ginjal secara regular dengan pemeriksaan laboratorium (Tomson, Bilous, Burden, Cunningham, Dennis et al., 2006). 3. Nilai LFG berdasarkan Formula Chronic Kidney Disease Epidemiology

(CKD-EPI)

Formula CKD-EPI sama akuratnya dengan formula MDRD pada nilai LFG kurang dari 60 mL/menit/1,73 m2 dan lebih akurat dibandingkan dengan MDRD pada nilai LFG tinggi atau populasi tanpa CKD (Levey, 2009). Hasil perhitungan LFG staf laki-laki dewasa dengan menggunakan formula CKD-EPI pada gambar 5 menunjukkan bahwa 51% dari total responden memiliki nilai LFG >90 mL/menit/1,73 m2 (Tahap I), 44% responden memiliki nilai LFG pada rentang 60-89 mL/menit/1,73 m2 (Tahap II) sedangkan 5% responden memiliki nilai LFG pada rentang 30-50 mL/menit/1,73 m2 (Tahap

III) yang artinya penurunan LFG mencapai tahap moderat sehingga peneliti menyarankan kepada responden untuk mengatur kembali pola dan asupan makanan serta melakukan pemeriksaan laboratorium kembali.

Perhitungan LFG dengan menggunakan formula CG, CG standarisasi, MDRD, dan CKD-EPI dapat menggambarkan fungsi ginjal yang bermanifestasi pada Chronic Kidney Disease (CKD). Menurut Kidney Health

Australia (2007) CKD diagnosis berdasarkan nilai LFG <60 mL/menit/1,73 m2 selama  3 bulan atau dibuktikan dengan salah satu pemeriksaan laboratorium, yaitu : mikroalbuminuria, proteinuria, hematuria, kelainanan patologi (misalnya biopsi ginjal abnormal), kelainan anatomi (misal pada jaringan parut terlihat pada pencitraan atau ginjak polikistik).

Gambar 5. Presentase Tahapan Chronic Kidney Disease (CKD) menurut nilai LFG berdasarkan Formula CG, CG Standarisasi, MDRD, dan CKD-EPI pada Staf Laki-laki Dewasa Sehat di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Berdasarkan perhitungan LFG dengan formula CG, CG standarisasi, MDRD, dan CKD-EPI terdapat perbedaan klasifikasi tahapan CKD, pada

56% 42% 2% 45% 55% 0% 47% 53% 0% 52% 44% 5% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60%

Tahap I Tahap II Tahap III

CG

CG standarisasi MDRD CKDEPI

perhitungan dengan formula CG standarisasi dan MDRD menunjukkan tahap CKD hanya pada tahap I dan II, sedangkan pada perhitungan LFG dengan menggunakan formula CG dan CKD-EPI menunjukkan tidak hanya pada CKD tahap I, tahap II tetapi juga CKD pada tahap III sebesar 2% dengan formula CG dan 5% dengan formula CKD-EPI. Formula CG menggambarkan responden yang memiliki nilai LFG dengan tahap I paling tinggi (56%) dan paling lebih rendah pada tahap II (42%) dibandingkan dengan formula CG standarisasi, MDRD dan