• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 26 

4.1. Profil UKM 26 

4.1.1.Sejarah UKM Waroeng Cokelat

UKM Waroeng Cokelat didirikan pada tahun 2002 oleh ibu Hj. Yanthi Rusdiyantini, SE. UKM ini berlokasi di Jalan Anggada I No. 22, Perumahan Indraprasta, Bogor. Sebelum mendirikan UKM ini, Ibu Yanthi merupakan seorang karyawan swasta. Dikarenakan mengikuti suami yang berpindah-pindah tugas kerjanya, maka beliau kehilangan pekerjaannya.

Pada tahun 2002, beliau dan keluarga menetap di Kota Bogor. Karena kebutuhan yang semakin meningkat, Ibu Yanthi membangun UKM Waroeng Cokelat berawal dari hobi membuat kue yang berlapiskan Cokelat atau variasi Cokelat dengan berbagai warna dan rasa. Selain bertujuan memenuhi kebutuhan keluarga, UKM ini didirikan untuk mengembangkan hobi menjadi suatu bisnis yang mampu menyediakan produk Cokelat yang bernilai estetika dan menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat di sekitar lokasi perusahaan, sehingga mampu meningkatkan taraf hidup mereka. UKM Waroeng Cokelat ini mempunyai visi membangun semangat berwirausaha dan misinya adalah membuka lapangan pekerjaan seluas mungkin. Misi ini membuat Ibu Yanthi mempunyai cita-cita membuka rumah produksi di kota-kota besar di Indonesia.

Walaupun perusahaan ini didirikan pada tahun 2002, tetapi produknya baru dijual pada tahun 2003. Produk yang pertama kali dijual adalah Candy (permen) dimana bahan baku yang dipakai adalah Cokelat. Cokelat yang dipakai di UKM ini adalah Dark Chocolate, White Chocolate, dan Milk Chocolate. Produk yang diproduksi pada UKM ini berupa kue kering salut cokelat dan permen.

Pada tahun 2004 UKM ini resmi menjadi UKM binaan Dekranas (Dewan Kerajinan Nasional). Pada tahun yang sama, Waroeng Cokelat juga menjadi UKM binaan Disperindagkop (Dinas Perindustrian,

27

Perdagangan, dan Koperasi) Kota Bogor. Ibu Yanthi sangat aktif dalam mengikuti berbagai pelatihan, seminar, dan pameran yang diadakan oleh Disperindagkop baik di Kota Bogor maupun luar kota. Selain itu Waroeng Cokelat juga sering menjadi wakil Kota Bogor dan Jawa Barat dalam pameran-pameran baik di dalam negeri maupun di luar negeri. UKM Waroeng Cokelat memiliki beberapa badan hukum yang terdiri dari:

1.Perusahaan Industri Rumah Tangga (PIRT): Nomor 210.3271.01.0622 Tahun 2002

2.Tanda Daftar Industri (TDI): Nomor 535/37. TDI-Deperindagkop Tahun 2006

3.Tanda Daftar Perdagangan (TDP): Nomor 1004.4552.05.776 4.Halal: MUI – JB 01111009080905

5.Surat Keterangan Usaha Nomor: 501.1/161-BT/06/2005 4.1.2.Struktur organisasi

Struktur organisasi UKM Waroeng Cokelat sangat sederhana, bisa dikatakan dalam UKM ini tidak mempunyai struktur. Karena semua kegiatan yang terjadi di UKM ini dikelola oleh Ibu Yanthi dan dibantu oleh karyawannya. Karyawan yang dimiliki oleh UKM Waroeng Cokelat ini tidak tetap. Bagian pemasarannya sendiri ibu Yanthi bekerjasama dengan beberapa orang yang disebut agen. Struktur organisasi UKM Waroeng Cokelat dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Struktur Organisasi UKM Waroeng Cokelat Ibu Yanthi

(Pemilik UKM)

Ibu Yanthi sebagai pemilik UKM Waroeng Cokelat mempunyai tugas yang paling banyak. Tugas Ibu Yanthi adalah mulai dari pemilihan bahan baku sampai menjaga hubungan baik ke konsumen. Secara garis besar tugas Ibu Yanthi adalah sebagai berikut, pemilihan bahan baku, pembelian bahan baku, memeriksa persediaan bahan baku, pembuatan penjadwalan produksi, menetapkan harga pokok, mencatat daftar pemesanan, memegang keuangan, mengembangkan produknya, memperluas jaringan kerja, menjaga hubungan baik dengan karyawan, konsumen dan instansi pemerintah serta swasta.

Karyawan bagian produksi merupakan karyawan tidak tetap yang digaji per minggu. Jumlah karyawan di bagian ini tidak tentu tergantung jumlah produksi atau jumlah pesanan. Bagian produksi mempunyai tugas dalam melakukan produksi sampai dengan pengemasan. Sedangkan karyawan pemasaran merupakan agen (tenaga penjual) yang bertugas memasarkan produk Waroeng Cokelat ke masyarakat luas. 4.1.3.Produk

UKM Waroeng Cokelat memproduksi dua produk yaitu permen (candy) cokelat dan kue (cookies) cokelat. Bahan bakunya berupa cokelat hitam, cokelat susu, dan cokelat putih. Permen cokelat yang diproduksi beraneka ragam bentuk, warna dan isi. Jenis permen yang ditawarkan berupa loly pop dan pralin (permen coklat yang menggunakan isi seperti kacang) dengan berbagai pilihan bentuk (hewan, hati, ucapan Happy Birthday, I Love U dan lain-lain), warna, ukuran, rasa serta isi (kacang mede, kacang tanah, kismis, essence makanan, dan lain-lain). Permen cokelat banyak digemari oleh anak- anak dan juga menjadi produk favorit pada saat hari Valentine.

Cookies cokelat yang diproduksi UKM Waroeng Cokelat sampai saat ini ada 6 jenis yaitu kurma cokelat, pindekas cokelat, etnik cokelat, marbel cokelat, milk cheese cokelat, dan dark cheese cokelat. Kemasan yang digunakan untuk cookies cokelat adalah toples transparan yang berukuran setengah kilogram. Cookies cokelat sangat digemari oleh para ibu rumah tangga karena produk ini diproduksi untuk konsumsi

29

rumah tangga. Permintaan produk ini sangat tinggi pada saat Hari Raya Idul Fitri dan Natal. Selain permen dan Cookies cokelat, UKM Waroeng Cokelat menerima pesanan souvenir dan parcel yang di dalamnya berupa produk cokelatnya. Konsumen dapat memesan bentuk souvenir dan parcel secara khusus, dapat dilihat pada Lampiran 9.

Waroeng Cokelat lebih banyak berproduksi berdasarkan pesanan dari konsumen. Tetapi selain itu mereka tetap memproduksi produk sebagai persediaan barang dagang dan agar karyawan tidak kehilangan pekerjaan walaupun tidak ada pesanan dari konsumen.

4.1.4.Pemasaran

UKM Waroeng Cokelat pada awalnya membuka toko untuk menjual produknya di depan rumah produksinya. Mereka menjual secara pasif dengan cara menunggu pembeli. Pada tahun 2005, Waroeng Cokelat mengubah cara penjualannya dengan menggunakan tenaga penjual (agen) untuk mendistribusikan produknya. Waroeng Cokelat dapat memperluas daerah pemasarannya secara tidak langsung dengan cara ini.

Agen atau tenaga penjual adalah distributor yang memiliki umur dan latar belakang yang berbeda, mulai dari pelajar SMP, ibu rumah tangga sampai karyawan kantor. Hal ini dikarenakan untuk produk permen cokelat yang banyak memasarkannya adalah para pelajar dan mahasiswa seperti pelajar dari SMP PGRI 8 Bogor, SMUN 3 Bogor, Mahasiswa IPB, dan lain-lain. Sedangkan untuk produk cookies cokelat lebih banyak didistribusikan oleh para karyawan kantor seperti karyawan BNI, karyawan Telkom, ibu rumah tangga dan sebagainya. Para agen ini mendapatkan keuntungan hasil penjualan dari selisih pembelian produk di Waroeng Cokelat dengan penjualan ke konsumen. Para agen ini adalah penjual independen yang mendapatkan diskon harga pembelian dari Waroeng Cokelat setelah membeli produk dalam batasan jumlah tertentu. Biasanya pada bulan puasa menjelang hari Raya Idul Fitri, pemesanan dari Bandung sangat tinggi sehingga untuk

mendistribusikan produknya, UKM Waroeng Cokelat membuka stand pemesanan di Bandung. Hal ini telah dilakukan selama 2 tahun. 4.1.5.Keuangan

Pengaturan keuangan yang diatur langsung adalah Ibu Yanthi selaku pemilik UKM Waroeng Cokelat. Walaupun Ibu Yanthi seorang sarjana ekonomi, pencatatan keuangan di UKM ini sangat sederhana, hanya pengumpulan bukti pembelian dan penjualan serta pencatatan uang yang keluar. Modal usaha UKM Waroeng Cokelat berasal dari pinjaman dana dari Bank, Telkom dan investor perorangan.

Dokumen terkait