RinaFardiana,2014
PENGARUH METODE PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING ANAK USIA DINI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk mengetahui bagaimana kemampuan problem solving anak pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dianalisis dengan cara: a. Menghitung jumlah soal kemampuan problem solving anak
b. Menentukan skor maksimal ideal yang diperoleh sampel Skor maksimal ideal = jumlah soal x skor tertinggi
AspekB SkorBMaksimalBIdealB Keseluruhan = 29 x 1 = 29 Kemampuan Mengamati = 8 x 1 = 8 Kemampuan mengklasifikasi = 6 x 1 = 6 Kemampuan Mengukur = 3 x 1 = 3 Kemampuan Mengkomunikasikan = 7 x 1 = 7 Kemampuan membuat kesimpulan = 5 x 1 = 5 c. Menentukan skor minimal ideal yang diperoleh sampel:
Skor minimal ideal = jumlah skor x skor terendah
AspekB SkorBMaksimalBIdealB Keseluruhan = 29 x 0 = 0 Kemampuan Mengamati = 8 x 0 = 0 Kemampuan mengklasifikasi = 6 x 0 = 0 Kemampuan Mengukur = 3 x 0 = 0 Kemampuan Mengkomunikasikan = 7 x 0 = 0 Kemampuan membuat kesimpulan = 5 x 0 = 50 d. Mencari rentang skor yang diperoleh sampel:
Rentang skor = skor maksimal ideal – skor minimal ideal
AspekB SkorBMaksimalBIdealB Keseluruhan = 29 - 0 = 29 Kemampuan Mengamati = 8 - 0 = 8 Kemampuan mengklasifikasi = 6 - 0 = 6 Kemampuan Mengukur = 3 - 0 = 3 Kemampuan Mengkomunikasikan = 7 - 0 = 7 Kemampuan membuat kesimpulan = 5 - 0 = 5
e. Menentukan panjang interval dengan membagi rentang skor dengan angka 3 (tiga kategori)
RinaFardiana,2014
PENGARUH METODE PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING ANAK USIA DINI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Interval skor = rentang skor : 3
AspekB SkorBMaksimalBIdealB Keseluruhan = 29 / 3 = 9,67 Kemampuan Mengamati = 8 / 3 = 2,67 = 3 Kemampuan mengklasifikasi = 6 / 3 = 2 Kemampuan Mengukur = 3 / 3 = 1 Kemampuan Mengkomunikasikan = 7 / 3 = 2,33 = 2 Kemampuan membuat kesimpulan = 5 / 3 = 1,67 = 2
f. Setelah diketahui panjang intervalnya, maka dapat dilakukan penentuan kriteria kemampuan problem solving anak dengan menggunakan tabel selang interval kategori, seperti yang divisualisasikan pada tabel berikut:
TabelB3.9B
KriteriaBProfilBTingkatBKemampuanBBproblemBsolvingBAnakB B
AspekB KriteriaBB IntervalB
Keseluruhan Baik Cukup 19.5 – 29 10.5 - 19
Kurang 0.00 – 10 Kemampuan Mengamati Baik 5.5 – 8 Cukup 3.5 – 5.0 Kurang 0 – 3.0 Kemampuan
mengklasifikasi Baik Cukup 4.5 – 6.0 2.5 – 4.0
Kurang 0,0 – 2,0
Kemampuan
Mengukur Baik Cukup 2.5 – 3.0 1.5 – 2.0
Kurang 0,0 – 1,0
Kemampuan
Mengkomunikasikan Baik Cukup 5.5 - 7.0 2.5 – 5.0
Kurang 0.0– 2.0 Kemampuan membuat kesimpulan Baik 3.5 - 5.0 Cukup 2.5 – 3.0 Kurang 0 – 2
RinaFardiana,2014
PENGARUH METODE PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING ANAK USIA DINI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. UjiBStatistikB
Sehubungan dengan adanya beberapa persyaratan yang harus dipenuhi sebelum peneliti dapat menentukan teknik analisis statistik mana yang boleh digunakan, maka diadakan uji normalitas dan homogenitas terlebih dahulu.
Uji normalitas digunakan agar peneliti dapat mengetahui apakah data yang diperoleh di lapangan tersebut berdistribusi normal atau tidak. Apabila hasil dari uji normalitas ini menunjukkan data berdistribusi normal, maka data diolah dengan menggunakan statistika parametrik dan bila hasil yang didapat menunjukkan data tidak berdistribusi normal maka data dioleh menggunakan statistika non parametrik. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Arikunto (2006:313):
“Apabila data yang dianalisis berbentuk sebaran normal maka peneliti boleh menggunakan teknik statistik parametrik, sedangkan apabila data yang diolah tidak merupakan sebaran normal, maka peneliti harus menggunakan statistik non parametrik”.
Pengujian normalitas dan homogenitas varians data dalam penelitian ini menggunakan uji kolmogorov smirnov dan uji F (p > 0,05) dengan membandingkan signifikansi hasil uji (p value) dengan taraf signifikansi. Tujuan uji normalitas adalah untuk membuktikan bahwa: (1) sampel telah diambil secara proporsional dari populasinya; dan (2) variabel yang diteliti memenuhi kriteria distibusi normal. Apabila hasil yang diperoleh lebih besar dari taraf signifikan, maka sebaran data penelitian adalah normal. Perhitungan uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS 17.0 for windows untuk pengujian terhadap data sampel tiap variabel.
RinaFardiana,2014
PENGARUH METODE PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING ANAK USIA DINI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Bentuk hipotesis untuk uji normalitas adalah sebagai berikut: Ho : sample berasal dari populasi berdistribusi normal. H1 : sample tidak berasal dari populasi berdistribusi normal. Kaidah penetapan:
Jika signifikan > 0,05, sampel berasal dari populasi berdistribusi normal
Jika signifikan < 0,05, sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal.
Dalam pengujian hipotesis, kriteria untuk menolak atau tidak menolak H0 berdasarkan P-value adalah jika P-value < α maka H0 ditolak dan jika P-value α maka H0 tidak dapat ditolak. Dalam program SPSS 17.0 for windows digunakan istilah significance yang disingkat Sig untuk P-value, dengan kata lain P-value = Sig.
B B B
3. HipotesisBPenelitianB
Menenentukan hipotesis sangatlah penting karena hipotesis nantinya akan digunakan untuk mengambil keputusan penelitian, apakah penelitian tersebut ada pengaruh yang signifikan atau tidak.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara kemampuan problem solving anak yang menggunakan metode proyek dengan anak yang menggunakan metode konvensional.
RinaFardiana,2014
PENGARUH METODE PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING ANAK USIA DINI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara kemampuan problem solving anak yang menggunakan metode proyek dengan anak yang menggunakan metode konvensional.
Ha : μd ≥ 0 B
RinaFardiana,2014
PENGARUH METODE PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING ANAK USIA DINI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BABBVB
KESIMPULANBDANBREKOMENDASIB B
A. KesimpulanB
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada uraian sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil analisis data pre test diketahui bahwa kemampuan awal
kemampuan problem solving anak kelas B di RA Laa Tansa sebelum
diterapkan metode proyek terdapat pada kategori kurang dan cukup dalam memecahkan masalah (problem solving) aktivitas belajar seperti dalam mengamati, mengukur, mengkomunikasikan, dan menyimpulkan hasil temuannya masih rendah.
2. Berdasarkan hasil analisis data post test diketahui bahwa kemampuan akhir
kemampuan problem solving anak kelas B di RA Laa Tansa sesudah
diterapkan metode proyek lebih baik dan meningkat dalam memecahkan masalah dalam aktivitas belajar seperti dalam mengamati, mengukur, mengkomunikasikan, dan menyimpulkan hasil temuannya.
3. Berdasarkan hasil analisis data post test terdapat pengaruh yang signifikan
dari penerapan metode proyek terhadap kemampuan problem solving anak
kelas B di RA Laa Tansa. Adapun pengaruh yang didapatkan yaitu anak dapat memecahkan permasalahan dalam aktivitas belajar seperti dalam mengamati, mengukur, mengkomunikasikan, menyimpulkan hasil temuannya ke dalam kegiatan proyek.
B. RekomendasiB
Berdasarkan simpulan penelitian di atas, diajukan beberapa rekomendasi untuk beberapa pihak sebagai berikut:
1. BagiBGuruBTamanBKanak-kanakB
a. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode proyek ini terbukti secara
RinaFardiana,2014
PENGARUH METODE PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING ANAK USIA DINI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
metode tersebut direkomendasikan untuk digunakan para guru PAUD sebagai salah satu metode dalam peningkatan Kemampuan problem solving anak.
b. Metode pembelajaran proyek direkomendasikan kepada guru untuk
meningkatkan keterampilan-keterampilan anak yang lain, di luar kemampuan problem solving anak.
c. Sebagai proses pembelajaran bagi anak usia dini, dalam kegiatan sehari-hari
anak hendaknya diberikan permasalahan-permasalahan yang berada di lingkungannya agar mereka belajar untuk memecahkan permasalahan tersebut, karena anak memiliki potensi trial anb error.
d. Untuk mengatasi kendala yang dirasakan guru dalam meningkatkan
kemampuan problem solving, maka guru hendaknya perlu dibekali
pemahaman bahwa meningkatkan kemampuan problem solving tidak identik dengan eksperimen yang mahal akan tetapi hal-hal kecil dapat dijadikan
media dalam meningkatkan kemampuan problem solving untuk anak seperti
dengan menggunakan metode proyek.
2. BagiBOrangBTuaB
Dapat dijadikan sebagai masukan pembelajaran di rumah dengan strategi untuk meningkatkan kemampuan problem solving yang menyenangkan bagi anak agar termotivasi untuk belajar.
3. BagiBLembagaBPendidikanBAnakBUsiaBDiniB
a. Sekolah seharusnya dapat memfasilitasi pembelajaran khususnya
meningkatkan kemampuan problem solving dengan media dan sumber belajar yang memadai untuk mendukung proses belajar dan mengajar.
b. Agar anak dapat meningkatkan kemampuan problem solving dengan tepat,
seharusnya para guru diberikan kesempatan untuk memperoleh pelatihan
tentang metode untuk meningkatkan kemampuan problem solving yang
sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik anak, karena kemampuan problem
solving anak berpengaruh terhadap kemampuan problem solving tingkat
RinaFardiana,2014
PENGARUH METODE PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING ANAK USIA DINI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. BagiBPenelitiBSelanjutnyaB
a. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat mengangkat permasalahan tentang
kemampuan problem solving, akan tetapi menggunakan metode yang berbeda sehingga dapat memberikan temuan-temuan dan wawasan baru mengenai pembelajaran dini di TK.
b. Peneliti lain dapat memanfaatkan metode ini dengan memvariasikan aktivitas
yang berbeda, yang disesuaikan dengan kondisi perkembangan dan lingkungan anak, sebab metode proyek melibatkan anak-anak dalam melakukan penyelidikan pada fenomena dan peristiwa yang terjadi di lingkungan mereka sendiri melalui pengalaman langsung.
RinaFardiana,2014
PENGARUH METODE PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING ANAK USIA DINI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zaenaf. (2011). Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi V. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Arikunto. (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta:Rineka Cipta.
Britz, J. (1993). Problem Solving in Early Childhood Classrooms. [onfine]. Tersedia: http://ceep.crc.uiuc.edu/eecearchive/digests/1993/britz93.htmf. [30 januari 2012. Jam 05.31]
Carson Jamin (2007).A Problem With Problem Solving:Teaching Thinking Without Teaching Knowledge. The Mathematics Educator, Vof. 17, No. 2, 7–14http://math.coe.uga.edu/tme/issues/v17n2/v17n2_Carson.pdf(16, Februari2012)
Chapman, Sara (2012). Enhancing Problem Solving in Children.
[onfine].Tersedia:http://www.abifitypath.org/areas-of- devefopment/fearning--schoofs/probfem-sofving-skiffs/articfes/enhancing-probfem-sofving.htmf. (21, Februari 2012)
Chen, N. (2009). How to Help Children Develop Problem-Solving Skills. [onfine]. Tersedia:
http://missourifamifies.org/features/parentingarticfes/parenting81.htm. [30 januari 2012. Jam 08.47]
Heriawan, A. et.af. (2012). Metodelogi Pembelajaran: Kajian Teoritis Praktis. Banten: LP3G
Junaedi. (2010). The Psikology of Learning. [Onfine]. Tersedia: http://jujunjunaedi86.bfogspot.com/2010/04/fupa-dan-kejenuhan-dafam-befajar.htmf. [10 Desember 2012]
Katz, L G. (1994). The Project Approach. [onfine]. Tersedia:
http://ceep.crc.uiuc.edu/eecearchive/digests/1994/fk-pro94.htmf. [30 Januari 2012. Jam 05.37]
Katz, L G. (1996). The Importance of Projects. [onfine].
Tersedia:http://ceep.crc.uiuc.edu/eecearchive/books/projapp1/initiaf.htmf# Foreword. [17 februari 2012. Jam 14.28]
Kurikufum Standar Kompetensi Taman Kanak-Kanak dan Raudhatuf Atfaf. (2004). Jakarta: Departemen Pendidikan Nasionaf
RinaFardiana,2014
PENGARUH METODE PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING ANAK USIA DINI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Lappan dan Phiffips. (1998). Why Is Teaching With Probfem Sofving Important to Student Learning. [Onfine]. Tersedia:
http://www.nctm.org/upfoadedFifes/Research_News_and_Advocacy/Rese arch/Cfips_and_Briefs/Research_brief_14_-_Probfem_Sofving.pdf. [21 November 2012];
Moesfichatoen R. (2004). Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak. Jakarta. Rineka Cipta
No Name. (2007). Promoting Thinking And Problem-Solving In All Early
Childhood Settings.[onfine].
Tersedia:Http://Www.Earfychifdhoodaustrafia.Org.Au/Index2.Php?Option =Com_Content&Do_Pdf=1&Id=948 (31-01-2012 Jam 03.05)
Pearson, J. dan Krodick, H. D. K. (2008). Partnerships to Enhance Children’s
Problem Solving Skills. [onfine]. Tersedia:
http://www.reachinginreachingout.com/documents/CCCF-Faff08-Engfish.pdf. (30 januari 2012. Jam 03.55)
Permana Y. A. (2010) Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) Dalam Pendidikan
Formal : Antara Harapan Dengan Kenyataan.[onfine].
Tersedia:Http://Fife.Upi.Edu/Direktori/Fptk/Jur._Pend._Teknik_Arsitektur
/196904111997031-Asep_Yudi_Permana/Paud_Dafam_Pendidikan_Format_%28asep_Yudi_P ermana%29.Pdf [22 Mei 2010]
Pribadi B.A. (2009). Model Desain Sistem Pembelajaran. Dian Rakyat. Jakarta Sanjaya, W. (2010). Strategi Pembelajaran. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Sappaife, Baso I. (2005) Vafiditas Dan RefiabifitasTes Yang MemuatButirDikotomi Dan Pofitomi*) Jurnal Ilmu Pendidikan (Parameter), Nomor 24, Tahun XXII, Desember 2005 **) Baso Intang Sappaile, M.Pd., Dr., Dosen Matematika FMIPA UNM Makassar[0nfine].
Tersedia:http://basointang.fifes.wordpress.com/2013/03/vafiditas-refiabifitas.pdf. [4 febbruari 2014 jam 02.24 WIB]
Semiawan. (1985). Pendekatan Keterampifan Proses. [Onfine] http://repository.upi.edu/operator/upfoad/s_pgsd_0904570_chapter2.pdf . [10 Desember 2012]
Setiasih, O. (2011). Model Pembelajaran Proyek Berbasis Lingkungan Perkembangan untuk Meningkatkan Keterampilan Pemecahan Masalah. Disertasi. Pada program Doktor UPI. Bandung: Tidak diterbitkan.
RinaFardiana,2014
PENGARUH METODE PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING ANAK USIA DINI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Setiawan A. (2011). Sekilas Karakteristik Anak Usia Dini. [onfine].
Tersedia:Http://Fife.Upi.Edu/Direktori/A%20-
%20fip/Jur.%20pend.%20fuar%20biasa/195604121983011%20-%20atang%20setiawan/Perkembangan%20abk/Sekifas%20tentang%20kar akteristik%20anak%20usia%20dini.Pdf (12-02-11 Jam 21:25)
Sofehuddin, M. (1997). Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah. Bandung. FIP UPI Somantri, A. dan Muhidin, Sambas A. (2006). Aplikasi statistika dalam
penelitian. Bandung:Pustaka setia
Sudjana. (1992). Metode Statistik. Bandung: FPOK UPI Sugiyono.(2006). StatistikauntukPenelitian. Bandung: IKAPI.
Sugiyono.(2011). Metode Penefitian Pendidikan: pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan R&D). Bandung: Affabeta
Syaodih, E. (2005). Bimbingan di Taman Kanak-Kanak. Jakarta. DEPDIKNAS. Wahudin. (2009). Keterampilian Pemecahan Masalah. [Onfine]. Tersedia:
http://tugino230171.wordpress.com/2011/01/09/modef-pembefajaran-keterampifan-pemecahan-masafah-sosiaf-sociaf-probfem-sofving/. [04 Desember 2011].
Winarto J. (2011). Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget Dan
Implementasinya Dalam Pendidikan. [onfine].
Tersedia:Http://Edukasi.Kompasiana.Com/2011/03/12/Teori- Perkembangan-Kognitif-Jean-Piaget-Dan-Impfementasinya-Dafam-Pendidikan/. (3 Maret, 2011)
Zone, K. (2010). Mind Mapping Geografi. [Onfine]. Tersedia: Apfikasi% %20Zone%20Mind%20Map%20«%20Tentang%20Anak. [04 Desember 2011]
Zunun M. M. (2007). Mempersiapkan Peserta Didik Yang Unggul Melalui
Optimalisasi Perkembangan Masa Dini Anak. [onfine].
Tersedia:Http://Www.Docstoc.Com/Docs/22075394/Makafah-Paud. (8 Maret, 2010
RinaFardiana,2014
PENGARUH METODE PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING ANAK USIA DINI