• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Pengertian Profitabilitas

Profit dalam bahasa Indonesia disebut juga dengan keuntungan atau laba. Profit merupakan salah satu unsur penting dalam perdagangan yang didapati melalui proses pemutaran modal dalam kegiatan ekonomi.30

Mengambil keuntungan dari kegiatan perdagangan adalah suatu perbuatan yang sangat baik diakui dalam system ajaran islam. Dibolehkannya mengamil keuntungan dengan menggunakan jalan perdagangan/perniagaan disahkan oleh sebuah alasan yang sangat

29 Denny Erica, Analisa Rasio Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Perusahaan, Vol. 2 No. 1 April 2018, hlm.14-16.

50

jelas, dan islam secara spesifik mengatur bagaimana keuntungan tersebut harus diperoleh.31

Sedangkan menurut Simorangkir yang dimaksud dengan profitabilitas atau rentabilitas adalah kemampuan suatau bank dalam memperoleh keuntungan. keuntungan merupakan tujuan dengan alasan sebagai berikut.32

1.) Dengan keuntungan yang cukup dapat dibagi keuntungan kepada pemegang saham dan atas persetujuan pemegang saham sebagian dari keuntungan disisikan sebagai cadangan.

2.) Keuntungan merupakan penilaian keterampilan pemimpin. Pinjaman bank yang cakap dan trampil umumnya dapat mendatangkan keuntungan yang lebih besar dari pada pimpinan yang kurang cakap.

3.) Meningkatka daya tarik bagi investor untuk menanamkan modal dengan membeli saham yang di keluarkan atau di tetapkan oleh bank. Pada gilirannya bank akan mempunyai kekuatan untuk memperluas penawaran produk dan jasanya kepada masyarakat.

Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk dapat menghasilkan laba selama periode tertentu. Menurut Hasan bahwa profitabilitas merupakan ukuran spesifik dari Performance sebuah bank, dimana ia merupakan tujuan dari manajemen

31 Agus Triyana, Hukum Perbankan Syariah Regulasi, Implementasidan Formulasi Kepatuhannya

Terhadap Prinsip Prinsip Islam, (Malang : Setara Press, 2016), hlm. 46.

32 Simorangkir, Pengantar Lembaga Keuangan Bank dan Non Bank, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2004), 152.

51

perusahaan dengan memaksimalkan nilai dari para pemegang saham , optimalisasi dalam berbagai tingkat return, dan meminimalisir resiko yang ada.33

2. Rasio profitabilitas

Rasio profitabilitas merupakan salah satu rasio keuangan yang menunjukkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau model yang menghasilkan laba tersebut. Rasio ini melihat kemampuan perusahaan menghasilkan laba (profitabilitas).34

3. Rasio Pengembalian Aset (Return On Aset)

Menurut Eduardus Tandelilin (2010:372), Return On Assets menggambarkan sejauh mana kemampuan aset-aset yang dimiliki perusahaan bisa menghasilkan laba. Return On Aset

(ROA, laba atas aset) mengukur tingkat laba terhadap aset yang digunakan dalam menghasilkan laba tersebut.

Rumus :

ROA = EBIT

Average Total Aset

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula

33 Rima Yunita,Jurnal Akutansi Indonesia, Vol. 3 No.2 Juli 2014, hlm. 145

34 Dwi Suwiknyo, Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah, (Yokyakarta : Pustaka Pelajar,2010), hlm. 64.

52

tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan asset.35

4. Tujuan Dan Manfaat Rasio Profitabilitas

Tujuan penggunaan rasio proftabilitas bagi perusahaan, maupun bagi pihak luar perusahaan yaitu:

a. Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode tertentu.

b. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.

c. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu. d. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan

modal sendiri.

e. Untuk mengukur produkti!itas seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal pinjaman maupun modal seandiri.

f. Untuk mengukur produkti!itas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal sendiri.

Adapun manfaat yang diperoleh adalah :

a. Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode.

b. Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.

35 Renniwaty Siringoringo, dkk, Pengukuran Tingkat Profitabilitas Perbankan Syariah Dengan

53

c. Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu. d. Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan

modal sendiri.36 5. Fungsi Return On Assets

Menurut Munawir (2007;91) kegunaan dari analisa Return On Assets dikemukakan sebagai berikut :

a. Sebagai salah satu kegunaannya yang prinsipil ialah sifatnya yang menyeluruh. Apabila perusahaan sudah menjalankan praktek akuntansi yang baik maka manajemen dengan menggunakan teknik analisa Return On Assets dapat mengukur efisiensi penggunaan modal yang bekerja, efisiensi produksi dan efisiensi bagian penjualan.

b. Apabila perusahaan dapat mempunyai data industri sehingga dapat diperoleh rasio industri, maka dengan analisa Return On Asset dapat dibandingkan efisiensi penggunaan modal pada perusahaannya dengan perusahaan lain yang sejenis, sehingga dapat diketahui apakah perusahaannya berada di bawah, sama, atau di atas rata-ratanya. Dengan demikian akan dapat diketahui dimana kelemahannya dan apa yang sudah kuat pada perusahaan tersebut dibandingkan dengan perusahaan lain yang sejenis. c. Analisa Return On Asset juga dapat digunakan untuk mengukur

efisiensi tindakan-tindakan yang dilakukan oleh divisi/bagian

36 Nur Atni Botutihe,Analisis Rasio Profitabilitas Laporan Laba Rugi Pada Home Industri Cita

54

yaitu dengan mengalokasikan semua biaya dan modal ke dalam bagian yang bersangkutan. Arti pentingnya mengukur rate of return pada tingkat bagian adalah untuk dapat membandingkan efisiensi suatu bagian dengan bagian yang lain di dalam perusahaan yang bersangkutan.

d. Return On Assets selain berguna untuk keperluan kontrol, juga berguna untuk keperluan perencanaan. Misalnya Return On Assets dapat digunakan sebagian dasar untuk pengembalian keputusan kalau perusahaan akan mengadakan ekspansi.

6. Profitabilitas Dalam Islam

Menurut Syahatah, yang di maksud dengan laba dalam konsep islam ialah pertambahan pada modal pokok dagang. Tujuan pertambahan-pertambahan yang berasal dari proses taqlib (barter) dan mukhaarah (ekspedisi yang mengandung resiko) adalah untuk memelihara harta.37 Laba tidak akan ada kecuali setelah selamatnya modal pokok secara utuh. Pengertian laba juga dijelaskan dalam al-Qur‟an surat al-Baqarah ayat 16, yaitu:

⬧

⧫

◆⧫

⬧⬧◼



☺⬧

⧫◆

➔⧫

⧫◆

37 Husein Syahatah, Pokok-pokok Pikiran Akuntansi Islam (Jakarta: Akbar Media Eka Sarana, 2001), hlm. 176.

55

❑

⧫



“Mereka Itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, Maka tidaklah beruntung perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk.”

Ayat diatas menjelaskan bahwa dalam berbisnis mempunyai tujuan

memperoleh keuntungan, namun dalam agama islam mengajarkan dalam memperoleh keuntungan harus berdasarkan syariah, halal baik dari segi materi, cara memperolehnya, dan cara pemanfaatannya. Dengan berdasarkan syariah laba yang diperoleh akan lebih bermanfaat dan diberikan kemudahan oleh Allah.

Para informan berpendapat bahwa profitabilitas dalam Islam merupakan profit yang dicapai dengan tujuan atau orientasi yang sama, yaitu akhirat. Untuk mencapai tujuan akhirat tersebut tentu kita membutuhkan jalan yang harus dilalui, yang dimaksud dengan jalan sesuai yang diperintahkan oleh Allah SWT. Sudah menjadi kewajiban bagi setiap Muslim untuk mengikuti firman Allah SWT dan Sabda Rasul-Nya. Karna sesungguhnya setiap kehidupan kita di dunia sudah ada yang mengaturnya.

Profitabilitas dalam perspektif Islam yang berpedoman pada Al-Qur’an dan Hadist, menjadi suatu acuan kita dalam mencapai sebuah tujuan profitabilitas tanpa meninggalkan orientasi akhirat. Banyak makna lain, selain keuntungan angka ataupun materil. Karena sesungguhnya angka ataupun materil tersebut hanya merupakan suatu alat guna mencapai tujuan akhirat tersebut.

56

Dokumen terkait