• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.2 Jadwal Kegiatan

2.2.4 Program Bantu Non Tema

Tanggal Pukul (Wita)

Kegiatan Tim Waktu

(Jam) 26/07/2016 07.00-10.00 Gotong Royong di

Lingkungan Desa Tista

15 3

27/07/2016 08.00-10.00 Membersihkan Rumput di pinggir jalan raya di Desa Tista 29 2 30/07/2016 16.00-17.00 Membersihkan Selokan di Desa Tista 2 1 03/08/2016 07.00-11.00 Membersihkan di lingkungan Pura Dalem 16 4 04/08/2016 06.00-09.00 Membersihkan wantilan Desa Tista 29 3

05/08/2016 06.00-08.00 Membersihan wantilan dan sekitar setra.

29 2

06/08/2016 15.00-17.00 Membersihan wantilan dan sekitar setra.

29 2

07/08/2016 16.00-18.00 Gotong royong bersama pemuda banjar Lebah

29 2

19/08/2016 06.00-07.00 Gotong Royong di sekitaran Desa Tista 29 1 Total 20 b. Ngayah Tanggal Pukul (Wita)

Kegiatan Tim Waktu

(Jam) 23/07/2016 09.00-12.00 Ngayah Persiapan Ngaben 29 3

30

24/07/2016 09.00-12.00 Ngayah mejejaitan 29 3 25/07/2016 20.00-22.00 Ngayah persiapan odalan di

Pura Ulun Suwi

22 2

28/07/2016 09.00-12.00 Ngayah Persiapan Ngaben 29 3 01/08/2016 08.00-10.00 Ngayah persiapan ngaben 29 2 05/08/2016 09.00-13.00 Ngayah ngaben masal 29 4

Total 17

c. Membantu Kegiatan Posyandu Sebulan Sekali

Tanggal Pukul Kegiatan Tim

(orang)

Waktu (jam) 10/08/2016 08.00-10.00 Posyandu di Banjar Dangin

Pangkung

11 2

11/08/2016 08.00-10.00 Posyandu balita di Banjar Lebah

15 2

12/08/2016 08.00-10.00 Posyandu balita di Banjar Carik 2 2 15/08/2016 08.00-10.00 Posyandu balita di Banjar Dauh

Pangkung

2 2

Total 8

d. Membantu Promosi Produk BUMDes Tanggal Pukul

(Wita)

Kegiatan Tim Waktu

(Jam) 14/08/2016 18.00-19.00 Kordinasi dengan PKK

terkait pameran kuliner dalam rangka 17 Agustus 2016

6 1

15/08/2016 08.00-11.00 Mejejaitan untuk kebutuhan dekorasi pameran kuliner

4 3

16/08/2016 07.00-12.00 Membeli bahan-bahan untuk kegiatan pameran kuliner

3 5

16/08/2016 13.00-14.00 Mendekor pameran kuliner 7 1 16/08/2016 14.00-16.00 Mengeprint nama kelompok

pameran, mempersiapkan makanan dan minuman yang akan dijual di pameran

3 2

16/08/2016 16.00-21.00 Menjaga dan berjualan di stand pameran kuliner

31

bersamaan dengan

perlombaan jogged balon, menangkap belut, dan ngibing jogged

32

BAB III

PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA KEGIATAN KKN PPM 3.1 Program Pokok Tema

3.1.1 Program Fisik

3.1.1.1Pengadaan Tong Sampah Untuk Program Bank Sampah BUMDes Pelaksanaan

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka KKN-PPM UNIVERSITAS UDAYANA ke XIII. Kegiatan pengadaan tong sampah ini di laksanakan bertahap yaitu: dari pembelian, pengecatan dan pemberian simbolis kepada para ketua dusun di lingkungan desa tista. Kegiatan ini diselengarakan atas pertimbangan kurangnya fasilitas bak sampah yang membantu BUMDes untuk memilah dan memisahkan sampah dalam mengerjakan program Bank Sampah di sekitaran banjar/ dusun yang ada di Desa Tista.

Hasil Pelaksanaan

Pengadaan Tong Sampah Untuk Program Fisik kepada Bank Sampah BUMDes yang di rencanakan dari mahasiswa KKN PPM UNUD XIII telah di setujui dengan baik oleh pihak-pihak yang ada di Desa Tista seperti : Kepala Desa Tista, Bendesa Adat Tista, Kelian Banjar se-desa tista,Masyarakat Desa Tista serta perangkat BUMDes. Perwakilan dari BUMDes berpendapat bahwa pengaruh pemberian tong sampah bagi BUMDes sangat membantu untuk Program Bank Sampah. Lebih lanjut lagi, alangkah baiknya jika sistem yang baru ini dipantau lebih lanjut oleh KKN PPM UNUD selanjutnya sehingga dapat lebih disempurnakan, baik jangka pendek maupun jangka panjang akan di coba semuanya serta akan dievaluasi lebih lanjut oleh BUMDes dan perangkat desa lainnya

Kendala dan Permasalahan yang Dihadapi

Kendala yang ada selama ini selama kegiatan KKN adalah banyaknya kegiatan yang diselenggarakan di desa yang menyangkut kegiatan seperti upacara adat antara lain: ngaben masal, odalan di pura ulun swi di dusun dangin pangkung, dan kegiatan menyambut hari kemerdekaan Indonesia

33

3.1.1.2 Perbaikan Sarana dan Prasarana di Desa Tista Pelaksanaan

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka KKN-PPM Universitas Udayana ke XIII. Kegiatan perbaikan sarana dan prasarana di Desa Tista ini diselengarakan dengan tujuan memberikan sebuah sumbangsih dari KKN-PPM Universitas Udayana ke XIII ke masyarakat dan menumbuhkan jiwa gotong royong baik di dalam mahasiswa KKN Universitas Udayana, mahasiswa KKN Universitas Pendidikan Ganesa, dan masyarakat desa tista.

Hasil Pelaksanaan

Pengecatan sarana dan prasarana di Wantilan di Desa Tista yang dilaksanakan oleh Mahasiswa KKN PPM UNUD XIII khususnya di Program Fisik sangat di sejutui oleh Kepala Desa Tista dan Masyarakat.Perwakilan dari masyarakat berpendapat bahwa pengaruh kegiatan ini bermanfaan meperindah warna dari gapura di Wantilan.Lebih lanjut lagi, alangkah baiknya kegiatan ini di pantau oleh masyarakat karena kami dari pihak mahasiswa belum begitu profesional.

Pengadaan Tong Sampah Untuk Program Fisik kepada Bank Sampah BUMDes yang di rencanakan dari mahasiswa KKN PPM UNUD XIII telah di setujui dengan baik oleh pihak-pihak yang ada di Desa Tista seperti : Kepala Desa Tista, Bendesa Adat Tista, Kelian Banjar se-desa tista,Masyarakat Desa Tista serta perangkat BUMDes. Perwakilan dari BUMDes berpendapat bahwa pengaruh pemberian tong sampah bagi BUMDes sangat membantu untuk Program Bank Sampah. Lebih lanjut lagi, alangkah baiknya jika sistem yang baru ini dipantau lebih lanjut oleh KKN PPM UNUD selanjutnya sehingga dapat lebih disempurnakan, baik jangka pendek maupun jangka panjang akan di coba semuanya serta akan dievaluasi lebih lanjut oleh BUMDes dan perangkat desa lainnya

Kendala dan Permasalahan yang Dihadapi

Kendala yang ada selama ini selama kegiatan sarana dan prasarana adalah banyaknya kegiatan yang diselenggarakan di desa yang menyangkut kegiatan

34

seperti upacara adat antara lain: ngaben masal,dan kegiatan menyambut hari kemerdekaan Indonesia.

3.1.2 Program Peningkatan Produksi

3.1.2.1Pelatihan Pengolahan Sampah Organik Menjadi Pupuk Kompos Organik

Pelaksanaan

DefinisiSampah organik adalah semua sampah yang bisa mengalami penguraian dan pelapukan menjadi material yang lebih kecil dan tidak berbau atau sering kita sebut kompos. Kompos ini di dapat dari hasil pelapukan bahan-bahan yang organik seperti daun-daunan, jerami, alang-alang, sampah, rumput. Dengan konsep diatas maka pupuk organik bisa juga kita sebut pupuk buatan yang memanfaatkan bahan organik yang telah di percepat/rekayasa pelapukan. Maka dari itu mahasiswa KKN PPM UNUD XIII melaksanakan program kerja mengenai pelatihan pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos organik.Dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Tista dengan memanfaatkan sampah organik yang selama ini masih jarang di gunakan. Penyampaian informasi dilakukan secara langsung dengan memberikan pelatihan pembuatan pupuk kompos dari sampah organic yang di praktekan di banjar Dangin Pangkung Desa Tista pada saat masyarakat disana melakukan gotong royong.

Hasil Pelaksanaan

Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan ini peserta berjumlah 50 ibu – ibu PKK yang terdiri dari anggota PKK yang ada dibanjar Dangin Pangkungdalam pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos dapat menambah pengetahuan anggota PKK di Desa Tista bagaimana cara memanfaatkan sampah organik, karena permasalahan sampah yang ada masih menjadi masalah akhir-akhir ini di Desa Tista.

Kendala dan Permasalahan yang Dihadapi

Tidak ada kendala dalam pelaksanaan program ini karena persiapan yang baik serta kerja sama yang baik antara mahasiswa KKN Udayana dan masyarakat Desa Tista.

35

3.1.2.2Pelatihan Pengolahan Abon Lele dan Keripik Lele Pelaksanaan

Abon lele adalah produk ikan dengan penyajian yang berbeda. Perbedaan ini terletak pada bentuk produk dan cara pengolahan serta rasanya. Sebenarnya bentuk abon lele hampir sama bentuknya dengan abon lainnya, perbedaannya terletak pada rasa dari pada ikan lele tersebut. Daging ikan lele diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan rasa serta bentuk yang berbeda. Maka dari itu mahasiswa KKN PPM UNUD XII melaksanakan program kerja pelatihan mengenai pembuatan abon dan keripik lele, ini dilakukan karena mengingat persaingan ekonomi semakin meningkat. Untuk menghadapi persaingan ekonomi ini anggota PKK harus mempunyai ide yang inovatif untuk dapat bersaing di dunia wirausaha.Dengan demikian dilakukan pelatihan pembuatan abon dan keripik lele.Pelatihan dilakukan secara langsung dengan mendatangkan anggota PKK Desa Tista. Hal yang di berikan pada pelatihan ini adalah informasi kandungan gizi dari lele, cara pengemasan agar tahan lama serta pelatihan pembuatan abon dan keripik lele. Sehingga diharapkan anggota PKK desa Tista dapat mengetahui dan memahami kandungan gizi ikan lele, cara pengemasan produk serta proses pembuatan abon dan keripik lele.

Hasil Pelaksanaan

Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan ini peserta berjumlah 18 anggota PKKdi Desa Tista yang terdiri dari empat banjar yaitu: Br. Dinas Dauh Pangkung, Br. Dinas Dangin Pangkung, Br. Dinas Carik dan Br. Dinas Lebah. Pelaksanaan pelatihan pengolahan abon dan keripik lele dapat menambah pengetahuan anggota PKK di Desa Tista bagaimana cara memanfaatkan ikan lele, karena sebelumnya anggota PKK hanya mengetahui ikan lele dapat diolah sebagai bakso. Selain itu anggota PKK biasanya tidak memanfaatkan kulit ikan lele tersebut, setelah mendapat pelatihan anggota PKK dapat mengetahui kulit ikan lele dapat dimanfaatkan sebagai keripik lele. Jadi hasil dari pelatihan ini 90% dari jumlah anggota PKK Desa Tista yang datang sudah memahami cara pengolahan abon dan keripik lele, yang diukur melalui sesi tanya jawab. Selain itu pihak dari

36

BUMDes Sari Merta akan menjadi distributor abon dan keripik lele dari anggota PKK Desa Tista.

Kendala dan Permasalahan yang Dihadapi

Tidak ada kendala dalam pelaksanaan program ini karena persiapan yang baik serta kerja sama yang baik antara mahasiswa KKN Udayana dan masyarakat Desa Tista.

3.1.2.4Membangun Kesadaran Masyarakat (Petani) Dalam Upaya Pemanfaatan Limbah Pertanian (Jerami Padi) Menjadi Suatu Produk Pakan Ternak Berupa Silase

Pelaksanaan

Silase adalah pakan yang telah diawetkan yang diproses dari bahan baku yang berupa tanaman hijauan, limbah industri pertanian serta bahan pakan alami lainnya. Pembuatan silase merupakan kegiatan untuk memanfaatkan limbah pertanian berupa jerami padi.Maka dari itu mahasiswa KKN PPM UNUD XIII melaksanakan program kerja sosialisasi mengenai pembuatan silase dari limbah pertanian ini dilakukan karena mengingat kurangnya pengetahuan petani dalam memanfaatkan jerami tersebut. Pemanfaatan limbah pertanian menjadi suatu olahan pakan ternak dilakukan dalam upaya menurunkan polusi udara akibat hasil pembakaran jerami itu sendiri serta dapat menambah pemasukan dengan menjual produk silase tersebut. Penyampaian informasi dilakukan dengan cara seminar dan praktek langsungdi wantilan Desa Tista. Sehingga diharapkan masyarakat dapat mengetahui apa itu silase, bagaimana cara pembuatannya, serta bagaimana pemasarannya.

Hasil Pelaksanaan

Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan ini terdapat 49 masyarakat khususnya petani yang terdiri dari empat banjar yaitu: Br. Dinas Dauh Pangkung, Br. Dinas Dangin Pangkung, Br. Dinas Carik dan Br. Dinas Lebah yang mendapatkan sosialisasi atau penyuluhan mengenai pembuatan silase. Pelaksanaan sosialisasi pembuatan silase ini dapat meningkatkan pengetahuan

37

masyarakat mengenai bagaimana cara pengolahan limbah pertanian (jerami padi) menjadi suatu olahan produk pakan ternak yang memiliki daya jual.

Kendala dan Permasalahan yang Dihadapi

Kendala dalam pelaksanaan program ini pada saat hari pelaksanaan cuaca kurang mendukung sehingga acara sempat mundur beberapa menit.

3.1.2.5Program Sosialisasi Pembenihan Ikan Lele Pelaksanaan

Dalam proses pembenihan ikan lele proses pemijahan adalah proses penting untuk menghasilkan bibit lele yang baik. Proses pemijahan lele kini telah berkembang dengan cara pemijahan lele secara buatan (Induced Breeding). Pemijahan secara buatan yaitu perlakuan pemijahan.pembuahan dilakukan oleh campur tangan manusia. proses pengeluaran telurnya menggunakan proses streeping (pengurutan). Untuk keberhasilan pemijahan ini sangat ditentukan oleh tingkat kematangan gonad induk yang benar-benar siap untuk dipijahkan agar benih yang dihasilkan berkualitas.Maka dari itu mahasiswa KKN-PPM UNUD XIII melaksanakan program kerja sosialisasi pembenihan ikan lele ini dilakukan karena pembudidayaan ikan lele di desa ini masih minim.Sosialisasi pembenihan ikan lele ini harus dilakukan karena sangan bermanfaat bagi masyarakat yaitu meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Tista. Penyampaian informasi di lakukan dengan cara melakukan penyuluhan terhadap masyarakat di Desa Tista.  Hasil Pelaksanaan

Hasil yang di peroleh dari pelaksanaan kegiatan ini terdapat 59 orang yang terdiri dari empat banjar yaitu : Br Dinas Dauh Pangkung, Br. Dinas Dangin Pangkung, Br. Dinas Carik dan Br. Dinas Lebah yang mendapat sosialisasi mengenai cara pembenihan ikan lele secara buatan. Pelaksanaan sosialisasi pembenihan ikal lele ini dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai cara membenihkan ikan lele secara buatan.

Kendala dan Permasalahan yang Didapat

Tidak ada kendala dalam pelaksanaan program ini karena persiapan yang baik serta kerja sama yang baik antara mahasiswa KKN-PPM UNUD XIII dan masyarakat Desa Tista.

38

Pelaksanaan

Metode Sri (System of Rice Intensification) adalah suatu cara budidaya tanaman padi yang efisien dengan proses manajemen system perakaran yang berbasis pada pengelolaan air, tanah dan tanaman. Metode Sri mempunyai prinsip yaitu tanaman padi diperlakukan sebagai organisme hidup sebagaimana mesti. Semua unsur potensi dalam tanaman padi dikembangkan dengan cara memberikan kondisi yang sesuai dengan pertumbuhannya. Dalam Metode Sri poengolahan tanah seperti metode tanam metode biasa yaitu pada kedalaman 25-30 cm. Seleksi benih menggunakan air garam, benih yang digunakan adalah benih yang tenggelam. Dalam proses perendaman, benih di rendam selama 24 jam dengan air bersih setakah itu benih di peram sampai sebagian sudah berkecambah. Dalam Metode Sri persemaian tidak di haruskan menggunakan lahan sawah akan tetapi dapat menggunakan baki plastic atau nampan. Bibit yang ditanam berumur 7-10 hari setelah di semaikan dengan jumlah benih 1 batang per lubang dan di tanam dangkal dengan posisi perakaran seperti huruf L. Untuk menjaga pertumbuhan padi tanah di jaga agar tetap lembab (tidak tergenang). Pada masa berbungan tanama padi digenangi sampai ketinggian 1-3 cm sampai padi tersebut masak susu. Pemasakan sampai panen di keringkan.

Hasil Pelaksanaan

Hasil yang diperoleh dari sosialiasi Metode Sri di Desa Tista ini terdapat 31 peserta yang berasal dari Br Dinas Dauh Pangkung, Br Dinas Dangin Pangkung, Br Dinas Carik dan Br Dinas Lebah yang mendapatkan materi tentang sosialiasi Metode Sri. Pelaksanaan sosialisasi Metode Sri ini dapat memberikan pemahaman masyarakat Desa Tista mengenai Metode Sri

Kendala dan permasalahan yang di hadapi

Tidak ada kendala dalam pelaksanaan program ini karena persiapan yang baik serta kerja sama yang baik antara mahasiswa KKN Udayana dan masyarakat Desa Tista.

3.1.3 Program Kesehatan Masyarakat

3.1.4.1Sosialisasi Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Pencegahannya Pelaksanaan

39

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit menular yang berbahaya dapat menimbulkan kematian dalam waktu singkat dan sering menimbulkan wabah.Penyakit demam berdarah merupakan penyakit yang berbasis perkotaan namun mulai meluas ke pedesaan. Maka dari itu mahasiswa KKN PPM UNUD XIII melaksanakan program kerja sosialisasi mengenai demam berdarah dan pencegahannya ini dilakukan karena mengingat tingkat kejadian demam berdarah di Desa Tista mulai meningkat. Pencegahan terhadap DBD harus dilakukan dalam upaya menurunkan tingkat kejadian DBD di Desa Tista. Penyampaian informasi dilakukan secara langsung dengan mendatangi rumah-rumah warga di Desa Tista langsung memberikan informasi tentang DBD dan mahasiswa juga menggunakan media leaflet dan stiker sebagai sumber informasi. Sehingga diharapkan masyarakat dapat mengetahui apa itu DBD, tanda dan gejala, dan pencegahannya. Selain itu mahasiswa juga membersihkan saluran air, bak mandi serta memberikan bubuk abate.

Hasil Pelaksanaan

Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan ini terdapat 135 KK yang terdiri dari empat banjar yaitu: Br. Dinas Dauh Pangkung, Br. Dinas Dangin Pangkung, Br. Dinas Carik dan Br. Dinas Lebah yang mendapatkan sosialisasi mengenai DBD. Hasil kunjungan sosialisasi demam berdarah di Br Dinas Dauh Pangkung sebanyak 34 rumah dan didapatkan hasil 7 rumah yang positif jentik. Br. Carik rumah yang dikunjungi sebanyak 39 rumah dan didapatkan hasil 4 rumah yang positif ada jentik. Br Dangin Pangkung rumah yang dikunjungi sebanyak 38 rumah dan 3 rumah yang positif jentik. Br Lebah rumah yang dikunjungi sebanyak 22 rumah dan 1 rumah yang positif jentik. Pelaksanaan sosialisasi DBD ini dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai waspada penyakit DBD, mengetahui gejala, dan pengatasan penyakit DBD. Selama sosialisasi demam berdarah ke rumah-rumah warga, hampir semua warga mengerti akan cara pencegahan DBD dengan 3 M (menguras, menutup, dan mengubur).

40

Tidak ada kendala dalam pelaksanaan program ini karena persiapan yang baik serta kerja sama yang baik antara mahasiswa KKN Udayana dan masyarakat Desa Tista.

3.1.4.2Penyuluhan Bahaya Narkoba dan Kenakalan Remaja Pelaksanaan

Masa remaja adalah masa transisi, dimana pada masa-masa seperti ini sering terjadi ketidakstabilan baik itu emosi maupun kejiwaan. Pada masa transisi ini juga remaja sedang mencari jati diri sebagai seorang remaja. Namun sering kali dalam pencarian jati diri ini remaja cendrung salah dalam bergaul sehingga banyak melakukan hal yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku di masayarakat. Seperti perkelahian dan minum-minuman keras, pencurian, perampokan, perusakan/pembakaran, seks bebas bahkan narkoba. Perilaku menyimpang remaja tersebut dapat dikatakan sebagai kenakalan remaja.

Di Desa Tista yang terdiri dari 4 Banjar, dimana setiap Banjar memiliki sekaa teruna-teruni dan Karang Taruna yang anggotanya tergolong masih remaja. Setiap STT terdiri ± 20 orang. Maka dari itu untuk meningkatkan pengetahuan dan membentuk remaja yang bebas narkoba dan mengurangi kenakalan remaja. Kegiatan KKN pengabdian masyarakat dalam bidang kesehatan masyarakat melakukan penyuluhan mengenai bahaya narkoba dan kenakalan remaja yaitu dengan memberikan penjelasan mengenai apa itu narkoba, jenis-jenis narkoba, dampak negatif yang ditimbulkan akibat penggunaan narkoba dan kenakalan remaja yang menimbulkan efek negatif dimasyarakat. Pembicara dalam kegiatan penyuluhan ini kami bekerja sama dengan Polres Tabanan untuk memberikan penyuluhan tentang bahaya narkoba dan kenakalan remaja. Media yang digunakan adalah power point dan video. Penyuluhan ini terdiri dari dua sesi yaitu sesi pemaparan materi dan sesi tanya jawab.

Hasil Pelaksanaan

Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan ini terdapat 87 remaja yang berasal dari anggota karang taruna dan STT di Desa Tista yang mengikuti

41

acara penyuluhan bahaya narkoba dan kenakalan remaja. Sebanyak 9 peserta penyuluhan mengajukan pertanyaan tentang materi yang sudah diberikan dan 80% dari keseluruhan perserta mampu mengulang poin-poin materi yang diberikan dalam penyuluhan secara pertanyaan lisan. Setelah sesi pertanyaan ditutup, diumumkan doorprice untuk penanya terbaik.

Kendala dan Permasalahan yang Dihadapi

Tidak ada kendala dalam pelaksanaan program ini karena persiapan yang baik serta kerja sama yang baik antara mahasiswa KKN Udayana dan Karang Taruna serta STT Desa Tista

3.1.4.3Penyuluhan Tentang Jamban Sehat Pelaksanaan

Jamban merupakan sanitasi dasar yang harus dimiliki setiap masyarakat. Tetapi masih saja ada masyarakat yang tidak sadar dan tidak mengerti arti pentingnya mempunyai jamban sendiri di rumah. Alasan utama yang selalu diungkapkan masyarakat mengapa sampai saat ini belum memiliki jamban keluarga adalah tidak atau belum mempunyai uang. Melihat faktor kenyataan tersebut, sebenarnya tidak adanya jamban di setiap rumah tangga bukan semata faktor ekonomi, tetapi lebih kepada kurangnya kesadaran masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat (PHBS).

Di Desa Tista sendiri yang terdiri dari 4 Banjar, masih terdapat warga yang belum memiliki jamban sendiri. Dari data yang didapatkan dari Poskesdes Desa Tista terdapat 15 warga yang belum memiliki jamban. Berdasarkan hal tersebut KKN pengabdian masyarakat dalam bidang kesehatan masyarakat melakukan penyuluhan mengenai jamban sehat. Kegiatan penyuluahn ini kami melakukannnya ke rumah-rumah warga yang tidak memiliki jamban. Dalam kegiatan penyuluhan ini kami ingin membangun kesadaran masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat (PHBS) seperti untuk mengurangi kebiasaan untuk BAB di sungai, karena hal tersebut dapat menyebabkan berbagai penyakit. Kami juga mengajarkan bagaimana cara cuci tangan yang benar ke keluarga tersebut. Penyuluhan ini dilakukan oleh mahasiswa KKN PPM Udayana. Media yang

42

digunakan dalam penyuluhan ini adalah leaflat, dan demonstrasi cara cuci tangan yang benar.

Hasil Pelaksanaan

Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan ini terdapat 15 rumah warga yang didatangi untuk diberikan penyuluhan PHBS yang terdiri dari jamban sehat dan cuci tangan yang benar. Sebanyak 35 warga pada seluruh rumah yang tidak memiliki jamban mampu mempraktekan cara mencuci tangan dengan baik dan benar dan mengatakan mengerti akan pentingnya memiliki jamban.

Kendala dan Permasalahan yang Dihadapi

Tidak ada kendala dalam pelaksanaan program ini karena persiapan yang baik serta kerja sama yang baik antara mahasiswa KKN Udayana

3.1.5 Program Sosial Budaya

3.1.5.1Sosialisas Sistem dan Hubungan Kerja antara Subak dengan BUMDes

Pelaksanaan

Sosialisasi penerapan sistem BUMDes dilakukan untuk memberikan pengetahuan terhadap masyarakat desa Tista akan adanya pembaruan terhadap Sistem BUMDes Sari Merta baik dalam jangka panjang mau pun dalam jangka pendek. Pembaruan tersebut bertujuan untuk mempermudah kegiatan jual beli petani yang kemudian dapat memajukan kesejahteraan petani desa Tista.Kesejahteraan petani Desa Tista ini juga berbanding lurus dengan kemajuan perekonomian Desa Tista.Berangkat dari hal tersebut, pada tanggal 20 Agustus 2016, mahasiswa KKN PPM UNUD XIII bersama perbekel Desa Tista, BPD, LPM, pekaseh serta perangkat BUMDes sendiri melakukan musyawarah demi membentuk sistem yang sesuai dengan keadaan masyarakat Desa Tista.

Rancangan Pembaruan Sistem BUMDes sebelumnya dikaji melalui kuisioner yang disebar oleh mahasiswa KKN PPM UNUD XIII terhadap

Dokumen terkait