BAB V ANALISA DATA
5.2 Gambaran Variabel
5.2.1 Program Bimbingan Keterampilan di Panti Sosial Bina Daksa
Tabel 10
Tanggapan Responden mengenai pemberian bimbingan keterampilan sesuai dengan minat dan bakat di Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara
No Jawaban Jumlah (Jiwa) Persentase (%)
1 Sangat sesuai 27 47,44%
2 Sesuai 18 38,3%
3 Kurang sesuai 1 2,13%
4 Tidak sesuai 1 2,13%
Total 47 100%
Sumber : Data Kuesioner 2015
Pada tabel 10 diatas menyatakan bahwa mayoritas responden sudah memilih program bimbingan keterampilan yang diikutinya berdasarkan minat dan bakat yang dimiliki tanpa ada paksaan dan gangguan dari pihak manapun. Namun, masih ada beberapa (2 responden) yang merasa bahwa program bimbingan keterampilan yang diikutinya tersebut bukan berdasarkan minat dan bakatnya tapi berdasarkan paksaan dari orang tua dan orang terdekat ataupun memang belum mengerti terhadap bimbingan keterampilan yang digelutinya berhubung faktor pendidikan yang rendah hanya tamatan Sekolah Dasar dan prinsip pola pikir.
Tabel 11
Tanggapan Responden mengenai program bimbingan keterampilan sudah sesuai dengan sasaran yang ditentukan di Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera
Utara
No Jawaban Jumlah (Jiwa) Persentase (%)
1 Sangat sesuai 20 42,55%
2 Sesuia 23 48,94%
3 Kurang sesuai 2 4,25%
4 Tidak sesuai 2 4,25%
Total 47 100%
Sumber : Data Kuesioner 2015
Berdasarkan hasil kuesioner diatas dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden sudah menyatakan program bimbingan keterampilan telah sesuai dengan sasaran yang ditentukanyang dilihat berdasarkan beberapa aspek seperti tahap waktu penerimaan bimbingan, kemandirian, tata kerama dan kebersihan, target hasil bimbingan keterampilan, dan lain-lain. Namun dari semua aspek yang ditentukan, masih ada beberapa responden (2 responden) yang menyatakan belum sesuai dengan sasaran dikarenakan belum pahamnya tentang sasaran dari pemberian program bimbingan keterampilan ataupun dari semua aspek yang dinyatakan, responden belum merasa ada beberapa aspek yang belum memenuhi sasaran.
Tabel 12
Tanggapan Responden mengenai program bimbingan keterampilan sudah sesuai metode pelaksanaan yang telah ditentukan di Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia”
Sumatera Utara
No Jawaban Jumlah (Jiwa) Persentase (%)
1 Sangat sesuai 13 27,66%
2 Sesuia 29 61,7%
3 Kurang sesuai 5 10,64%
Total 47 100%
Sumber : Data Kuesioner 2015
Berdasarkan hasil kuesioner diatas menyatakan bahwa mayoritas responden memilih program bimbingan keterampilan telah sesuai dengan metode pelaksanaan yang ditentukan sebanyak 29 jiwaresponden (61,7%), yang dinilai berdasarkan waktu bimbingan , sarana dan prasarana, instruktur dan cara penyajian/pembelajaran bimbingan keterampilan. Namun masih ada 5 (10,64%) responden yang menyatakan kurang sesuai dengan metode pelaksanaan dikarenakan ada penilaian yang belum memenuhi syarat atau kepuasan.
Metode pelaksanaan program bimbingan keterampilan yang dilaksanakan
didalam Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara sudah baik, tapi
terkadang ada saja penyandang disabilitas tubuh yang merasa kurang diperhatikan sehingga menyatakan metode pelaksanaannya kurang sesuai. Hal seperti ini sudah lumrah kebenarannya, karena setiap penyandang disabilitas tubuh yang berada didalam panti berasal dari daerah lain-lain, memiliki sifat yang berbeda (manja dan mandiri), keuangan yang berbeda, dan latar belakang keluarga yang berbeda.
Tabel 13
Tanggapan Responden mengenai tingkat kesulitan yang dihadapi ketika mengikuti
program bimbingan keterampilan di Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera
Utara
No Jawaban Jumlah (Jiwa) Persentase (%)
1 Sangat mudah 4 8,51%
2 Mudah 30 63,83%
3 Sulit 13 27,66%
Total 47 100%
Sumber : Data Kuesioner 2015
Berdasarkan hasil kuesioner diatas dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan mudah dalam mengikuti program bimbingan keterampilan yang ada di Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara berdasarkan cara penyampaian ilmu, instuktur yang baik, kelengkapan sarana dan prasaran, lingkungan yang baik, dan laim-lain. Namun ada 13 responden (27,66%) menyatakan sulit dalam mengikuti program bimbingan keterampilan yang disebabkan perbedaan pemakaian alat bantu gerak (tongkat, kaki palsu dan tangan palsu) dan perbedaan tingkat pendidikan.
Kesulitan atau kemudahan dalam mengikuti program bimbingan keterampilan itu dinilai berdasarkan tingkat kualitas otak, keseriusan, sarana dan prasarana, semangat, kelengkapan alat gerak dan lingkungan. Salah satu dari aspek tidak memenuhi membuat penyandang disabilitas tubuh merasa kesulitan dalam menjalaninya.
Tabel 14
Tanggapan Responden mengenai keseriusan mengikuti program bimbingan keterampilan di Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara
No Jawaban Jumlah (Jiwa) Persentase (%)
1 Sangat serius 31 65,96%
2 Serius 16 34,04%
Total 47 100%
Sumber : Data Kuesioner 2015
Berdasarkan hasil kuesioner diatas dapat dijelaskan bahwa semua responden menyatakan serius dalam mengikuti program bimbingan keterampilan yang ada di
Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara. Tabel 15
Tanggapan Responden mengenai penguasaan keahlian keterampilan di Panti Sosial
Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara
No Jawaban Jumlah (Jiwa) Persentase (%)
1 Sangat menguasai 6 12,76%
2 Menguasai 27 57,45%
3 Kurang menguasai 14 29,79%
Total 47 100%
Sumber : Data Kuesioner 2015
Berdasarkan hasil kuesioner diatas dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan menguasaikeahlian keterampilan yang digelutinya berdasarkan minat dan bakat masing-masing. Penguasaan keahlian keterampilan yang didapat penyandang disabilitas tubuh dapat diukur berdasarkan penilaian dari istruktur masing-masing bimbingan keterampilan, kemudian di beri kesempatan
untuk mengikuti Praktek Belajar Kerja (PBK) disalah satu perusahaan negeri atau swasta dan dinilai lagi dari pihak penanggung jawab penyandang disabilitas tubuh yang ditempat Praktek Belajar Kerja tersebut.
Tabel 16
Tanggapan Responden mengenai program bimbingan yang diikuti dapat membantu dalam bersosialisasi di luar panti
No Jawaban Jumlah (Jiwa) Persentase (%)
1 Sangat membantu 17 36,17%
2 Membantu 27 57,45%
3 Kurang membantu 2 4,25%
4 Tidak membantu 1 2,13%
Total 47 100%
Sumber : Data Kuesioner 2015
Berdasarkan hasil kuesioner diatas dapat dijelaskan bahwa mayoritas responden menyatakan program bimbingan yang diikuti membantu untuk bersosialisasi dengan masyarakat diluar panti. Karena didalam Panti Sosial Bina
Daksa “Bahagia” Sumatera Utara diberikan bimbingan-bimbingan sosial juga seperti bimbingan mental spiritual keagamaan oleh pembimbing agama kepercayaaan masing-masing, bimbingan etika dan budi pekerti, bimbingan psiko sosial dan bimbingan pramuka.
Namun, masih ada juga responden yang merasa belum membantu sama sekali dalam bersosialisasi dengan orang atau masyarakat yang ada diluar panti karena masih cendrung menutup diri, pemalu, segan dan keadaan baru responden yang merasakan dirinya itu benar-benar penyandang disabilitas tubuh dalam kurun waktu yang belum lama (akibat Amputasi).
Tabel 17
Tanggapan Responden mengenai waktu bimbingan keterampilan telah sesuai ketentuan di Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara
No Jawaban Jumlah (Jiwa) Persentase (%)
1 Sangat sesuai 15 31,92%
2 Sesuai 29 61,7%
3 Kurang sesuai 3 6,38%
Total 47 100%
Sumber : Data Kuesioner 2015
Berdasarkan hasil kuesioner diatas dapat dilihat bahwa mayoritas responden menyatakan waktu bimbingan keterampilan yang diikuti telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku terlebih ketentuan yang dikeluarkan Kementerian Sosial Republik Indonesia. Waktu bimbingan keterampilan yang diterapkan dimulai dari pukul 06.00 WIB untuk bangun dan mandi pagi, 07.00WIB waktu sarapan, 08.00WIB adalah waktu untuk APEL Pagi, dan dilanjutkan mengikuti bimbingan keterampilan hingga pukul 13.00WIB. yang kemudian dilanjutkan waktu makan siang dan istirahat hingga pukul 14.00WIB. yang dilanjutkan dengan waktu untuk bimbingan mental sampai pukul 16.WIB.
Dari sekian banyak daftar kegiatan yang harus dilakukan, masih ada responden yang merasa kurang sesuai dengan ketentuan yang mungkin ketentuan tersebut adalah pola pikir pribadi yang dahulunya hidup tidak memiliki daftar kegiatan rutin yang dilakukan dan secara tiba-tiba mendafat daftar kegitan merasa terkejut batin dan kurang bisa dalam menerimanya.
Tabel 18
Tanggapan Responden mengenai cara pembelajaran di Panti Sosial Bina Daksa
“Bahagia” Sumatera Utara
No Jawaban Jumlah (Jiwa) Persentase (%)
1 Sangat baik 16 34,04%
2 Baik 26 55,32%
3 Kurang baik 4 8,51%
4 Tidak baik 1 2,13
Total 47 100%
Sumber : Data Kuesioner 2015
Berdasarkan hasil kuesioner diatas dapat dilihat bahwa mayoritas responden menyatakan cara penyampaian pelajaran keterampilan yang diberikan Panti Sosial
Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara sudah baik. Ini dapat dilihat berdasarkan ketentuan waktu belajar, kelengkapan sarana, prasarana dan instuktur yang baik dan lain-lain.
Cara dalam penyampaian pelajaran untuk bimbingan keterampilan sangatlah penting untuk menunjang pengetahuan perkembangan penyandang disabilitas tubuh, sebab penyampaian yang baik dan benar membuat muridnya lebih menerima dan semangat dalam mempelajari pengetahuan yang diberikan. Jika pengetahuan yang diberikan diterima dengan baik, akan menunjang prestasi yang baik juga bagi penyandang disabilitas tubuh. Namun ada juga responden yang belum menerima cara pelajaran dengan baik dikarenakan tingkat pengetahuan, perhatian, dan kemampuan dari masing-masing responden.
Tabel 19
Tanggapan Responden mengenai ilmu pengetahuan dibagian keterampilan di Panti
Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara
No Jawaban Jumlah (Jiwa) Persentase (%)
1 Sangat mempelajari 16 34,04%
2 Mempelajari 25 53,64%
3 Kurang mempelajari 5 10,64%
4 Tidak mempelajari 1 2,13
Total 47 100%
Sumber : Data Kuesioner 2015
Berdasarkan hasil kuesioner diatas dapat dilihat bahwa mayoritas responden menyatakan mempelajari pengetahuan dasar yang diberikan Panti Sosial Bina Daksa
“Bahagia” Sumatera Utara dengan baik. Pengetahuan dasar adalah kunci untuk masuk atau lebih mendalami pengetahuan selanjutnya. Jika pengetahuan dasar dapat diterima dengan baik, pasti untuk masuk kepelajaran yang lebih sulit akan mampu menerimanya.
Tingkat kemampuan bagi setiap manusia itu berbeda-beda, terlebih dibedakan dengan latar belakang yang tidak sama membuat penyandang disabilitas tubuh cendrung sulit untuk menerima ilmu pengetahuan. Bagi responden yang kurang siap saat pertama masuk kedalam Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia”
Sumatera Utara untuk menerima bimbingan keterampilan pasti dibelakang harinya merasa selalu sulit untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang terus dibagian seriap harinya.
Tabel 20
Tanggapan Responden mengenai instruktur keterampilan di Panti Sosial Bina Daksa
“Bahagia” Sumatera Utara
No Jawaban Jumlah (Jiwa) Persentase (%)
1 Sangat sesuai 31 65,96%
2 Sesuai 16 34,04%
Total 47 100%
Sumber : Data Kuesioner 2015
Berdasarkan hasil kuesioner diatas dapat dilihat bahwa semua responden menyatakan instruktur keterampilan sesuaidengan keahliannya. Disini terlihat bahwa instuktur yang ada di Panti Sosial Bina Daksa “Bahagia” Sumatera Utara sudah sesuai dengan keahlian yang membuat semua penyandang disabilitas merasa menerima atau puas terhadap pelayanan dan pemberian ilmu pengetahuan yang diberikan.
5.2.2 Kemandirian Penyandang Disabilitas Tubuh di Panti Sosial Bina