• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III DESKRIPSI LAPAN

D. Program

I. Pemanfaatan dan Pelayanan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dirgantara

1. Produksi dan pelayanan data penginderaan jauh;

2. Pemanfaatan satelit penginderaan jauh untuk pengembangan ekonomi

nasional dan mitigasi bencana;

3. Rancang bangun teknologi dirgantara terapan (spin-off) dalam teknologi

konversi energi angin, teknologi telemetri dan komunikasi, teknologi

monitoring posisi wahana, teknologi polimer, teknologi material komposit

dan teknologi perlindungan wilayah;

4. Pemanfaatan space science untuk peringatan dini perubahan iklim,

gangguan komunikasi radio, penentuan posisi berbasis satelit dan

II. Penelitian, Pengembangan dan Rekayasa Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dirgantara

1. Penelitian, pengembangan, pemanfaatan penginderaan jauh satelit;

2. Penelitian, pengembangan dan rancang bangun teknologi penginderaan

jauh satelit;

3. Rancang bangun teknologi satelit mikro (ruas antariksa dan ruas bumi);

4. Rancang bangun teknologi system wahana peluncur satelit mikro;

5. Penelitian variabilitas dan perubahan iklim serta dampaknya;

6. Penelitian polusi udara, gas rumah kaca dan ozon di Indonesia;

7. Penelitian hubungan antara matahari dan bumi;

8. Penelitian ionosfer untuk telekomunikasi radio, navigasi dan penentuan

posisi berbasis satelit.

III. Pembinaan Kebijakan Kedirgantaraan Nasional

1. Politik dan hokum kedirgantaraan nasional;

2. Kelembagaan kedirgantaraan nasional.

IV. Program Diseminasi Informasi Kedirgantaraan

1. Pengembangan bisnis dirgantara;

2. Pengembangan sistem informasi kedirgantaraan;

1. Pengembangan sumber daya manusia;

2. Peningkatan perencanaan dan ketatalaksanaan;

3. Pengembangan prasarana fisik dan sarana penelitian.

CONTOH HASIL PROGRAM ANTARA LAIN :

1). Teknologi dan pemanfaatan penginderaan jauh.

™ Bank data dan distribusi data penginderaan jauh

™ Deteksi sumber daya laut zona potensi penangkapan ikan ( ZPPI ) ™ Pemantauan tata ruang kota

™ Pemantauan sumber daya lahan padi ™ Pemantauan lingkungan

™ Penanggulangan bencana tsunami : informasi 3 D daerah tergenang ™ Informasi bencana gunung Merapi dan Lumpur Sidoarjo

™ Monitoring kebakaran lahan dan hutan ™ Prediksi curah hujan di Indonesia ™ Pemantauan iklim

2). Sains Atmosfer, iklim dan Antariksa

™ Prakiraan iklim regional

™ Pemantauan Atmosfer dan Ionosfer ™ Pemantauan orbit satelit dan space debris

3). Teknologi Dirgantara.

™ Penelitian dan pengkajian sistem satelit ™ Pembangunan satelit mikro

™ Spesifikasi satelit mikro LAPAN-TUBSAT

™ Pengembangan stasiun bumi telemetri dan pengendali satelit. ™ Peluncuran satelit mikro LAPAN-TUBSAT

™ Pengembangan roket sonda eksperimental ™ Upaya pengembangan motor roket. ™ Uji statistic dan uji terbang motor roket ™ Misi dan muatan roket sonda eksperimental ™ Pengembangan system kendali roket

™ Fasilitas uji terbang Pemeungpeuk, Jawa Barat ™ Spesifikasi roket

™ Pengembangan kapal udara Airship untuk Video Monitoring. ™ Pengembangan system konversi energi angina (SKEA)

™ Teknologi system konversi energi angin untuk peningkatan taraf hidup masyarakat.

™ Uji coba pemanfaatan SKEA

4). Analisis, Kebijakan, dan informasi kedirgantaraan.

Perserikatan Bangsa-Bangsa,khususnya yang terkait masalah-masalah

antariksa (UNCOPUOS, RESAP,COSPAR, SCOSA, dan lain-lain)

Ratifikasi berbagai perjanjian internasional tentang antariksa :

a. Liability Convention 1972, melalui Keppres 20 tahun 1996.

b. Registration Convention 1975, melalui Keppres 5 tahun 1997.

c. Rescue Agreement 1968, melalui Keppres 4 tahun 1999.

d. Agreement for the Established of the Center for Space Science and

Education in Asia and Pacific (CSSTEAP) 1995, melalui Keppres 70 tahun

1999.

e. Treaty on Principles Governing the Activities of States in the Exploration

and Use of Outer Space, including the Moon and other Celestial Bodies (Outer

Space Treaty) 1967, melalui UU 16 tahun 2002.

Kongres dan sidang paripurna Dewan Penerbangan dan Antariksa

Nasional RI ( DEPANRI):

a. Sidang Paripurna pertama DEPANRI di Jakarta, 28 Mei 1994, menetapkan

kebijakan serta program jangka panjang menengah dan pendek bagi

pembangunan kedirgantaraan nasional.

b. Kongres Kedirgantaraan Nasional Pertama DEPANRI di Jakarta, 3-4

- konsep kedirgantaraan Nasional

- posisi Indonesia tentang orbit Geostasioner

- kebijakan jangka panjang dan jangka pendek bagi pembangunan

kedirgantaraan nasional.

c. Sidang paripurna kedua DEPANRI di Jakarta, 10 Desember 1998

mensyahkan keputusan kongres kedirgantaraan nasional pertama

DEPANRI.

d. Kongres kedirgantaraan nasional kedua DEPANRI di Jakarta, 22-24

Desember 2003 (bertepatan dengan peringatan 100 tahun penerbangan

internasional ) menetapkan kebijakan bagi 10 masalah utama dan

mendesak tentang pembangunan kedirgantaraan nasional beserta langkah-

langkah penyelesaiannya.

5) Terbitan ilmiah.

™ Jurnal penginderaan jauh dan pengolahan data citra digital ™ Jurnal teknologi dirgantara

™ Jurnal sains dirgantara

™ Jurnal analisis dan informasi kedirgantaraan ™ Majalah sains dan teknologi dirgantara ™ Media dirgantara

™ Buku ilmiah 6).Kerjasama nasional

Keanggotaan antara lain :

™ Bakornas penaggulangan bencana dan pengungsi ™ Dewan dan badan bimas ketahanan pangan ™ Badan koordinasi tata ruang nasional ™ Panitia teknik energi

™ Evaluasi implementasi pembangkit listrik dari sumber energi baru dan terbarukan.

™ Penyusunan dokumen panduan pembangkit listrik skala kecil. ™ Panitia teknik penyusunan rancangan standar nasional Indonesia

bidang energi baru.

™ Forum komunikasi litbang pertahanan. ™ Panitia pengembangan satelit nasional-KRT. ™ Panitia pengembangan peroketan nasional-KRT. Kerja sama dengan instansi pusat, antara lain :

™ Dep. ESDM, PPKTI, LH, Han,kehutanan, agama, pertanian, kelautan dan perikanan, dagri, perhubungan.

™ TNI dan POLRI

™ Propinsi : NAD, Sumbar, DKI, Jabar, Bengkulu, Sulsel, Gorontalo. ™ Kabupaten : Bantul, Wonogiri, Agam, Nunukan, Tanah Datar,

Parepare, Jaya pura, Ketapang, Sambas, Aceh besar, Situbondo,

Kerawang, Indramayu, Bangkalan, Biak, Sibolga, Pekalongan, Ciamis,

Garut.

Kerjasama dengan perguuan tinggi, antara lain:

™ ITB, IPB, UI, UGM, ITS, UNDIP, Univ. Sam Ratulangi, Udayana, Nusa Cendana-Kupang.

7) Kerjasama internasional.

Lapan membangun dan menjalin hubungan kerjasama internasional

dengan organisasi mitradi bidang penelitian dan pengembangan serta

kebijakan kedirgantaraan dalam rangka:

a. Melindungi kepentingan Indonesia dalam pendayagunaan

kedirgantaraan

b. Memperoleh alih teknologi dirgantara

c. Memperoleh manfaat kemajuan pengembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi dirgantara yang saling menguntungkan.

d. Menjalin jaringan hubungan Indonesia di kalangan organisasi

™ Technical University Berlin (TU Berlin) ™ German Aerospace Center (DLR)

™ Indian Space Research Organization (ISRO) ™ Russian Space Agency (Rosaviakosmos) ™ Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA)

™ National Institute of Communication Technology (NICT), Japan. ™ Nagoya University, Japan.

™ Energy Research Foundation (ECN), Holland ™ Teamwork Technology BV, Holland.

™ International Institute for Aerospace Survey and Earth Sciences (ITC), Holland.

™ National Oceanographic and Atmospheric Administration (NOAA). ™ European Space Agency (EU)

™ Astronautic Technology, Sdn.Bhd., Malaysia

™ Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization (CSIRO), Australia.

™ China Precision Mechanic Import and Export Corp. (CPMIEC), China. ™ China National Space Agency (CSA)

™ Dan mitra kerja bilateral lainnya.

Partisipasi pada Organsasi International :

™ United Nations Committee on Peaceful Uses of Outer Space (UN- COPUOS)

™ United Nations Regional Space Application Program (RESAP) ™ Center for Space Science and Technology Education in Asia and the

Pacific, Affiliated to the United Nations (CSSTEAP).

™ ASEAN COST-Sub Committee on Space Technology and Application (SCOSA)

™ International Austronautical Federation (IAF) ™ Committee on Space Research (COSPAR)

™ Science Committee on Solar Terrestrial Physics (SCOSTEP) ™ International Geosphere/Biosphere program (IGBP)

™ Industrial Science and Technology Working Group (ISTWG/APEC) ™ Asia Pacific Network on Global Change (APN)

™ Asia Pacific Regional Space Agency Forum (APRSAF)

E. Biro Hubungan Masyarakat dan Kerjasama Kedirgantaraan Lapan.

Berdasarkan keputusan kepala Lapan, No:KEP/116/IX/2002. Mengenai

uraian tugas di lingkungan Lapan. Tiap-tiap bagian dan Sub mempunyai tugas dan

fungsi di Biro Hubungan Masyarakat dan Kerjasama Kedirgantaraan Lapan yaitu

sebagai berikut :

Biro Hubungan Masyarakat dan Kerjasama Kedirgantaraan

Biro Hubungan masyarakat dan kerjasama kedirgantaraan mempunyai

tugas mengkoordinasikan dan melaksanakan penyebaran informasi, pembinaan

hubungan antar lembaga dan masyarakat serta kerjasama di bidang

kedirgantaraan.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 41, Biro

Hubungan Masyarakat dan Kerjasama Kedirgantaraan menyelenggarakan fungsi :

1. pemberian informasi dan hubungan antar lembaga.

2. Pemberian informasi dan hubungan media massa.

3. Pengelolaan publikasi, pameran dan informasi kepada masyarakat.

4. Administrasi kerjasama teknis bilateral dan multilateral dengan

instansi dalam dan luar negeri.

5. Pelaksanaan pameran program, kegiatan dan hasil-hasil Lapan.

6. Pelaksanaan pemberian dan penyebarluasan informasi kepada

Biro Hubungan Masyarakat dan Kerjasama Kedirgantaraan membawahkan

1. Bagian Hubungan Masyarakat.

2. Bagian Kerjasama.

3. Bagian Publikasi dan Promosi

a) Bagian Hubungan Masyarakat

Bagian Hubungan Masyarakat mempunyai tugas memberikan

informasi dan hubungan antar lembaga dan media massa serta melakukan

pengelolaan perpustakaan.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 44,

Bagian Hubungan Masyarakat menyelenggarakan fungsi :

™ Pelaksanaan hubungan antar lembaga tertinggi dan tinggi Negara, lembaga pemerintah dan organisasi kemasyarakatan.

™ Pemberian informasi kepada media massa dan tanggapan pendapat umum.

™ Pelayanan informasi kepada masyarakat mengenai program kebijaksanaan kegiatan dan hasil-hasil Lapan.

™ Pemantauan dan evaluasi kegiatan kehumasan dan perpustakaan. Bagian Humas membawahkan :

I. Subbagian Hubungan Antar Kelembagaan.

Subbagian Hubungan Antar Kelembagaan mempunyai

tugas menyiapkan bahan informasi dalam rangka hubungan dengan

lembaga tertinggi dan tinggi Negara, lembaga pemerintah dan

organisasi kemasyarakatan.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam

pasal 47, Subbagian Hubungan Antar Kelembagaan

menyelenggarakan fungsi :

™ Penyiapan bahan hubungan antar lembaga tertinggi dan tinggi Negara, lembaga pemerintah dan organisasi kemasyarakatan.

™ Penyiapan bahan informasi kepada media massa dan

tanggapan pendapat umum.

™ Penyiapan sarana dan prasarana pelayanan informasi kepada masyarakat mengenai program kebijaksanaan kegiatan dan

hasil-hasil Lapan.

™ Pemantauan dan evaluasi kegiatan kehumasan.

1. Subbagian Antar Kelembagaan terdiri dari :

Kelompok lembaga pemerintah mempunyai tugas

menyiapkan bahan informasi dalam rangka hubungan dengan

lembaga tertinggi dan tinggi Negara serta lembaga

pemerintah serta pendokumentasian kegiatan-kegiatan Lapan

dengan lembaga tertinggi dan tinggi Negara.

™ Kelompok organisasi kemasyarakatan.

Kelompok organisasi kemasyarakatan mempunyai

tugas menyiapkan bahan informasi dalam rangka hubungan

dengan organisasi kemasyarakatan,media massa dan lembaga

pendidikan serta melakukan pendokumentasian kegiatan-

kegiatan Lapan dengan organisasi kemasyarakatan, media

massa dan lembaga pendidikan.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud

dalam pasal 52, Kelompok Organisasi Kemasyarakatan

melakukan :

a) Pengumpulan bahan hubungan dengan organisasi

kemasyarakatan, media massa, lembaga pendidikan dan

seluruh pegawai Lapan.

b) Pengumpulan bahan sarana dan prasarana informasi

c) Pendokumentasian kegiatan-kegiatan Lapan dengan

organisasi kemasyarakatan dan media massa, lembaga

pendidikan serta kegiatan-kegiatan internal Lapan.

d) Pengumpulan bahan pemantauan dan pelaporan hubungan

dengan organisasi kemasyarakatan, media massa dan

lembaga pendidikan.

2. Masing-masing kelompok terdiri dari sejumlah tenaga

fungsional atau non struktural umum sesuai kebutuhan.

3. Masing-masing kelompok dipimpin oleh seorang tenaga

fungsional ataunon structural umum senior yang ditunjuk oleh

Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerjasama

Kedirgantaraan.

4. Jumlah tenaga fungsional dan non structural umum ditentukan

berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

5. Jenis dan jenjang jabatan fungsional dan structural umum diatur

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

6. Kelompok dalam melaksanakan tugasnya menggunakan sarana

II. Subbagian Perpustakaan.

Subbagian Perpustakaan mempunyai tugas menyiapkan

bahan kepustakaan, dan mengelola perpustakaan.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud

dalampasal 54, Subbagian Perpustakaan menyelenggarakan fungsi

:

a. Pengembangan bahan pustaka.

b. Pengolahan bahan pustaka.

c. Pelayanan bahan pustaka dan informasi.

d. Pengelolaan dan pemeliharaan bahan pustaka dan ruang

perpustakaan.

e. Koordinasi pengelolaan dan pemeliharaan bahan pustaka unit

teknis.

f. Pemantauan dan pelaporan kegiatan perpustakaan di Lapan.

1. Subbagian Perpustakaan terdiri dari :

a. Kelompok Pengembangan.

b. Kelompok Pengolahan

kelompok pengolahan mempunyai tugas melakukan

katalogisasi dan klasifikasi bahan pustaka.

c. Kelompok pelayanan.

Kelompok pelayanan mempunyai tugas melakukan

pelayanan bahan pustaka kepada pengguna :

™ Penyebaran informasi bahan pustaka baru ke Deputi, Kepala pusat dan Unit Perpustakaan.

™ Pendistribusian bahan pustaka kepada Unit

Perpustakaan.

™ Pertukaran informasi bahan pustaka. ™ Kerjasama antar perpustakaan.

2. Masing- masing kelompok dikerjakan oleh sejumlah tenaga

fungsional dan non structural .

3. Masing- masing kelompok dikerjakan oleh sejumlah tenaga

fungsional dan non structural umum senior yang ditunjuk oleh

kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Kerjasama

Kedirgantaraan.

4.Jumlah tenaga fungsional dan non structural umum tersebut pada

5. Jenis dan jenjang jabatan fungsional dan structural umum

tersebut pada ayat (2) diatur sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

6. Pelaksanaan kegiatan masing-masing kelompok dalam

melaksanakan tugasnya menggunakan sarana fisik yang

diperlukan.

Dokumen terkait