BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Program Fast Track
Pengembangan manajemen merupakan salah satu program untuk
meningkatkan kinerja perusahaan menjadi lebih efisien dan kompetitif. Salah
satu program pengembangan manajemen yang dilakukan oleh beberapa
perusahaan saat ini ialah program fast track.
Fast track adalah sebuah program pengembangan manajemen
terencana yang bertujuan meningkatkan kemampuan individu yang memiliki
potensi menjadi seorang manajer/pemimpin melalui pelatihan selama enam
bulan hingga satu tahun lebih untuk memenuhi kebutuhan perusahaan (Field
& Harris, 1991 ; McDermot, 2001). Perusahaan melaksanakan program ini
dalam rangka memenuhi tujuan perencanaan jangka pendek (memenuhi
kebutuhan manajer secara cepat) dan jangka waktu yang lama
(mempersiapkan calon pemimpin perusahaan di masa yang akan datang).
Partisipasi dalam program ini sangat selektif dan eksklusif. Program
fast track menggunakan gabungan strategi pengembangan meliputi
pengalaman pendidikan, mentoring executive, pembinaan, pelatihan
keterampilan dan pengetahuan khusus tentang peran yang baru dan rotasi
yang dipercepat melalui penugasan (Field & Harris, 1991 ; McDermot, 2001).
Program fast track sangat membantu, menarik dan mempertahankan
individu yang memiliki potensi tinggi untuk diberikan pelatihan khusus dan
kesempatan untuk sigap bertanggung jawab pada posisi mereka nantinya.
Program ini juga menyediakan upaya perencanaan sumber daya manusia
karena perusahaan dapat memantau bakat manajer yang tersedia dan
merencanakan calon manajer yang mereka butuhkan di masa depan. Program
fast track menawarkan keunggulan kompetitif yang memungkinkan untuk
mempersiapkan secara cepat para manajer yang berkemampuan lebih untuk
mengambil posisi dimana mereka dapat memaksimalkan kontribusi mereka
terhadap organisasi (Field & Harris, 1991).
Program fast track telah dilakukan oleh beberapa bank di Indonesia,
diantaranya adalah:
1. Progam ODP (Organizational Development Program) Bank
CIMB Niaga.
Program ODP ini merupakan program fast track yang dilakukan
perusahaan perbankan bank CIMB Niaga sebagai program pendidikan
dan pengembangan dalam proses penyiapan tenaga profesional
mengembangkan para pesertanya secara seimbang dalam soft skill
maupun hard skill (www.cimbniaga.com
).Soft Skill (Pengembangan
Diri) berkaitan dengan karakter dan sikap. Para peserta ODP juga
dilengkapi dengan pengenalan tentang Bank CIMB Niaga dan
dipersiapkan secara mental memasuki dunia kerja.
Hard Skill (Pengetahuan dan Keterampilan Teknis Perbankan)
dibagi menjadi: Basic Banking mempelajari pengetahuan dasar yang
harus diketahui oleh seorang karyawan bank dan mendapatkan
pengalaman berinteraksi dengan nasabah secara langsung; Specific Skill
mempelajari pengetahuan yang harus diketahui sehubungan dengan
pekerjaan yang akan dilakukan pada saat penempatan; On The Job
Training (magang) mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan
pekerjaannya dengan cara mengerjakan secara langsung pekerjaan
tersebut.
2. Program MDP(Mandiri Development Program) Bank Mandiri
Program MDP merupakan program fast track yang dilakukan
salah satu perusahaan perbankan, yaitu Bank Mandiri. Program ini
merupakan pelatihan dalam kelas dengan kurikulum perbankan yang
menyeluruh dan pelatihan magang yang akan mengembangkan para
peserta dengan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman manajemen
perbankan. Para peserta pelatihan adalah mereka yang lulus seleksi
tahap awal dengan berbagai persyaratan seperti usia maksimal 28 tahun,
IPK 3,00, mahir berbahasa Inggris, mempunyai kemampuan analisis,
pemecahan masalah, keterampilan berkomunikasi dan belum menikah
serta bersedia tidak menikah dalam waktu setahun setelah diangkat
sebagai pekerja tetap bank Mandiri (www.bankmandiri.co.id)
3. Program PPS( Program Pengembangan Staf) Bank BRI
Program PPS juga merupakan program fast track yang
dilakukan salah satu perusahaan perbankan, yaitu Bank BRI. Program
ini bertujuan merekrut calon pegawai di level manajemen baik itu
sebagai pimpinan cabang, kepala bagian, pimpinan wilayah, kepala
divisi sampai direksi. Peserta program ini akan mengikuti pendidikan
selama satu tahun. Beberapa syarat peserta program ini adalah berusia
tidak lebih dari 27 tahun, bersedia ditempatkan di seluruh wilayah
Indonesia dan minimal memiliki ijazah S1 (www.bri.co.id).
Berdasarkan berbagai program fast track tersebut, dapat
disimpulkan bahwa program fast track memberikan pelatihan soft skill
meliputi kemampuan manajerial, karakter, sikap, komunikasi,
kepemimpinan dan pelatihan hard skill sesuai bidang yang digeluti.
Selain itu, program ini juga memberikan jenjang karir yang cepat
menjadi manajer.
B. PENGALAMAN KERJA MANAJER BANK YANG MELALUI
PROGRAM FAST TRACK
1. Pengalaman Kerja
Pengalaman adalah segala sesuatu yang berlangsung di dalam diri
individu pada saat tertentu, meliputi proses psikologis, kesan-kesan
sensorik dan aktivitas motorik. individu menanggapi dunianya berdasarkan
realitas informantifnya. Hal ini yang menggerakkan tingkah laku individu
tersebut. Untuk memahami tingkah laku seseorang, perlu mamakai
kerangka pandangan orang tersebut yaitu, persepsi (kognitif), sikap
(behavior) dan perasaan (afeksi) yang dimiliki seseorang dalam
memandang dunia yang dimilikinya (Rogers dalam Alwisol, 2010).
Bekerja merupakan suatu bentuk aktivitas yang menghasilkan
sebuah karya. Dalam bekerja, seseorang akan melakukan suatu aktivitas,
berinteraksi dan merasakan interaksi dengan lingkungannya sehingga
menjadi sebuah pengalaman bekerja (As’ad, 1978).
Pengalaman bekerja merupakan interaksi sosial antar pekerja,
pekerja dengan atasannya dan pekerja dengan pekerjaannya. Pengalaman
ini meliputi hal-hal yang dialami ketika bekerja, perasaan seseorang ketika
bekerja dan interaksi sosial seseorang dengan lingkungan kerjanya (Wells,
2008).
Lyn Boo, Loong dan Sheng Ng (2011) mengatakan bahwa
pengalaman seseorang ketika bekerja mencakup beberapa hal seperti
pengalaman diri dengan pekerjaan, hubungan dengan orang lain di tempat
kerja dan sikap terhadap tantangan. Pengalaman diri dengan pekerjaan
dapat berupa perasaan yang muncul ketika melakukan pekerjaan dan
persepsi terhadap pekerjaannya. Hubungan dengan orang lain di tempat
kerja merupakan hubungan interaksi antara pekerja dengan pekerja lain
dan pekerja dengan atasan. Sikap terhadap tantangan merupakan cara
bagaimana seseorang menghadapi dan bereaksi terhadap kesulitan dan
permasalahan yang timbul saat bekerja (Lyn Boo, Loong & Sheng Ng,
2011).
Menurut Hackman dan Oldham (dalam Miner, 1992) kemampuan
bekerja, status dan kepentingan pekerjaan mempengaruhi pengalaman
kebermaknaan dalam bekerja, kemandirian mempengaruhi pengalaman
untuk dapat bertanggung jawab pada pekerjaan serta umpan balik
pekerjaan mempengaruhi pengetahuan tentang hasil pekerjaannya.
Pengalaman kebermaknaan dalam bekerja, kemampuan untuk
dapat bertanggung jawab pada pekerjaan dan pengetahuan tentang hasil
pekerjaannya akan mempengaruhi motivasi kerja, kebanggaan diri,
kepuasan pekerjaan dan efektivitas pekerjaan yang tinggi (Miner, 1992).
2. Manajer
Manajer juga memiliki peranan penting dalam struktur organisasi
sebuah perusahaan. Manajer merupakan seseorang yang bekerja
mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan pekerjaan tim yang terdiri atas
orang-orang dari divisi yang dipimpinnya atau beberapa divisi yang
berlainan (Roubin & Coulter, 2004) dan mempertanggungjawabkannya
pada pimpinan tertinggi guna mencapai tujuan/sasaran perusahaan (Kamus
Besar Bahasa Indonesia, 2008). Selain itu, manajer berfungsi sebagai
penghubung komunikasi 2 arah antara pegawai dan pemimpin tertinggi
perusahaan (Raymond, 2012).
Secara umum, fungsi manajemen dibagi menjadi empat yaitu
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian . Tugas
manajer dalam perencanaan ialah memikirkan tujuan dan langkah-langkah
aktivitas secara logis sesuai dengan bidang yang dipimpinnya. Pada fungsi
pengorganisasian, tugas manajer ialah membagi pekerjaan, wewenang dan
sumber daya secara efisien untuk tercapainya tujuan. Selain itu, tugas
manajer sebagai fungsi pengarahan ialah mengarahkan, memotivasi dan
mempengaruhi karyawan untuk menjalankan tugas-tugas pokok mereka.
Selanjutnya, tugas manajer dalam pengendalian ialah memastikan bahwa
suatu organisasi atau bidang yang dipimpinya telah berjalan sesuai dengan
arah sasarannya (Kuncoro & Suhardjono, 2002).
Para manajer merepresentasikan suatu kelompok penting karena
kondisi mereka yang berbeda dari orang-orang dalam populasi pekerjaan.
Mereka bertugas untuk mengawasi dan membuat sebuah kebijakan dalam
perusahaan, untuk itu para manajer diberi wewenang yang lebih besar
dibanding dengan pekerja lainnya. Ini mengartikan bahwa manajer lebih
memiliki tuntutan secara psikologis sekaligus keleluasaan untuk
mengambil keputusan (Bernin, Theorell & Sandberg, 2001). Berbagai
tugas dan kondisi tersebut tentunya mempengaruhi manajer itu sendiri
dalam bekerja.
3. Manajer bank yang Melalui Program Fast Track
Sebagaian besar perusahaan perbankan saat ini merekrut manajer
melalui program fast track. Perusahaan mengharapkan mereka untuk
tampil baik secepat mungkin di pekerjaan, berkontribusi dan memberikan
nilai positif dari hari ke hari. Kebutuhan perusahaan tersebut dilakukan
melalui pengembangan dan penggunaan proses seleksi yang ketat dan
telah berlangsung selama bertahun-tahun untuk memastikan bahwa hanya
lulusan dengan potensi tinggi yang terpilih. Karena menggunakan proses
yang ketat, perusahaan menginginkan manajer yang melalui program fast
track ini termotivasi dan cerdas dalam mengambil keputusan secara cepat
(Viney, Adamson & Doherty, 1997).
Perusahaan berharap manajer bank yang melalui program fast track
ini dapat memberikan pendekatan yang berbeda mengenai permasalahan
dan solusinya berdasarkan dari apa yang mereka pelajari di program
tersebut. Selain itu, perusahaan juga berharap bahwa manajer tersebut
membawa “energi baru”, “darah segar” dan semangat ke dalam pekerjaan.
Perusahaan juga berharap manajer ini memperluas dan memperdalam
keahlian teknis dan profesionalitas pekerjaan menuju kualifikasi
professional dan status terbaik (Viney, Adamson & Doherty, 1997).
Para manajer bank yang melalui program fast track mengalami
tekanan yang berat dan tuntutan yang banyak dari perusahaan (K,
Wawancara, 14 Juli 2013; S, Wawancara, 25 Juli 2013; D, Wawancara 4
Agustus 2013). Pengalaman yang mumpuni dan kemampuan yang handal
sangat diperlukan untuk menjalankan tekanan dan tuntutan tersebut. Di sisi
lain, manajer bank yang melalui program fast track merupakan lulusan
fresh graduates dengan pengalaman yang minim bahkan tanpa
pengalaman bekerja sebelumnya (McDermot, 2001). Mereka hanya dilatih
enam bulan hingga setahun lebih sebelum diposisikan sebagai manajer
pada salah satu bidang sehingga mengalami penyesuaian diri dan transisi
pekerjaan yang cukup singkat dan cepat dalam peran dan lingkungan yang
baru. Hal tersebut tentunya membentuk pengalaman tertentu bagi manajer
bank dalam bekerja.
Dalam dokumen
Pengalaman kerja manajer bank yang melalui program fast track.
(Halaman 25-33)