• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengalaman kerja manajer bank yang melalui program fast track.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengalaman kerja manajer bank yang melalui program fast track."

Copied!
116
0
0

Teks penuh

(1)

PENGALAMAN KERJA MANAJER BANK YANG MELALUI

PROGRAM FAST TRACK

I Wayan Satwika Karma

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman kerja manajer yang melalui program fast track. Pertanyaan penelitian adalah bagaimana pengalaman kerja manajer yang melalui program fast track. Pendataan dilakukan terhadap 3 informan melalui wawancara semi terstruktur. Penelitian ini menggunakan metode analisis fenomenologi deskriptif sehingga memungkinkan peneliti mendeskripsikan pengalaman kerja manajer yang melalui program fast track. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman kerja dialami sebagai tuntutan untuk menghasilkan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan manajer yang lain, melakukan penyesuaian diri yang cepat dengan belajar lebih banyak dalam bekerja, berperilaku sebagai pemimpin dengan bersikap objektif, tegas, dan melakukan pendekatan khusus secara pribadi serta bertanggung jawab dalam mengelola bawahan dengan cara memotivasi, menasehati dan berdiskusi. Manajer tersebut juga mendapat apresiasi positif dari rekan kerja. Pengalaman kerja ini menimbulkan perasaan positif seperti senang, bangga, rendah hati maupun negatif seperti tertekan dan ketidakpuasan.

(2)

THE WORKING EXPERIENCE OF BANK MANAGER WHICH

EXPERINCING FAST TRACK PROGRAM

I Wayan Satwika Karma

ABSTRACT

The research is aimed to know working experience of bank manager which experiencing fast track program. The problem in this research is how the working experience of bank manager which experiencing fast track program. Data colletion is done to 3 informants through semi-structure interview. This research used phenomenology descriptive analysis method; therefore the researcher is able to describe working experience of manager which experiencing fast track program. The result of the research shows that working experience is experienced as demand for resulting better performance compared to other manager, fast adapting by learning more in the work, acting as leader by being objective, strict, and doing special private approach and also responsible in managing subordinate by motivating, advising and discussing. Those manager also get positive appreciation from their co-worker. This working experience produce positive feeling like happiness, proud, humble and also negative feeling like oppressed end dissatisfaction.

(3)

i

PENGALAMAN KERJA MANAJER BANK YANG MELALUI

PROGRAM FAST TRACK

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Disusun Oleh:

I Wayan Satwika Karma

NIM : 099114029

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(4)
(5)
(6)

iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

Kesuksesan bukanlah karena bakat atau takdir yang kalian miliki,

tetapi karena kalian

mampu memanfaatkan peluang yang ada

dan berani untuk mewujudkan

(7)

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian dari karya orang lain, kecuali yang telah

disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 17 Februari 2014

Penulis,

I Wayan Satwika Karma

(8)

vi

PENGALAMAN KERJA MANAJER BANK YANG MELALUI

PROGRAM FAST TRACK

I Wayan Satwika Karma

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman kerja manajer yang melalui program fast track. Pertanyaan penelitian adalah bagaimana pengalaman kerja manajer yang melalui program fast track. Pendataan dilakukan terhadap 3 informan melalui wawancara semi terstruktur. Penelitian ini menggunakan metode analisis fenomenologi deskriptif sehingga memungkinkan peneliti mendeskripsikan pengalaman kerja manajer yang melalui program fast track. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman kerja dialami sebagai tuntutan untuk menghasilkan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan manajer yang lain, melakukan penyesuaian diri yang cepat dengan belajar lebih banyak dalam bekerja, berperilaku sebagai pemimpin dengan bersikap objektif, tegas, dan melakukan pendekatan khusus secara pribadi serta bertanggung jawab dalam mengelola bawahan dengan cara memotivasi, menasehati dan berdiskusi. Manajer tersebut juga mendapat apresiasi positif dari rekan kerja. Pengalaman kerja ini menimbulkan perasaan positif seperti senang, bangga, rendah hati maupun negatif seperti tertekan dan ketidakpuasan.

(9)

vii

THE WORKING EXPERIENCE OF BANK MANAGER WHICH

EXPERINCING FAST TRACK PROGRAM

I Wayan Satwika Karma

ABSTRACT

The research is aimed to know working experience of bank manager which experiencing fast track program. The problem in this research is how the working experience of bank manager which experiencing fast track program. Data colletion is done to 3 informants through semi-structure interview. This research used phenomenology descriptive analysis method; therefore the researcher is able to describe working experience of manager which experiencing fast track program. The result of the research shows that working experience is experienced as demand for resulting better performance compared to other manager, fast adapting by learning more in the work, acting as leader by being objective, strict, and doing special private approach and also responsible in managing subordinate by motivating, advising and discussing. Those manager also get positive appreciation from their co-worker. This working experience produce positive feeling like happiness, proud, humble and also negative feeling like oppressed end dissatisfaction.

(10)

viii

LEMBAR PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya Mahasiswa Universitas Sanata

Dharma

NAMA

: I WAYAN SATWIKA KARMA

NIM

: 099114029

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan Kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

“PENGALAMAN KERJA MANAJER

BANK YANG MELALUI

PROGRAM FAST TRACK”

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian, saya

memberikan Kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk

menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau

media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya

maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya

sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 17 Februari 2014

Yang menyatakan,

(11)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan bimbinganNya

selama ini sehingga penulisan skripsi yang berjudul “Pengalaman Kerja Manajer

Bank yang Melalui Program Fast Track

” ini dapat terselesaikan dengan baik dan

lancar. Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar

sarjana dari Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogjakarta.

Peneliti memberikan penghargaan kepada semua pihak yang membantu

penelitian dan penulisannya. Terima kasih penulis haturkan kepada:

1.

Bpk. Dr.T.Priyo Widiyanto, M.Si., selaku Dekan Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma

2.

Ibu P.Henrietta PDADS.,MA. Selaku dosen pembimbing skripsi

3.

Ibu Dewi Soerna A.,M.Psi. dan Ibu P.Henrietta PDADS.,MA. Selaku

Pembina di IOPC (Industry and Organizational Psychology Community)

atas pengalaman pelajaran yang sangat bermanfaat

4.

Saudara KS, saudara A, dan saudara D sebagai informan dalam penelitian

ini. Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semoga karir

anda sekalian berjalan sukses.

5.

Yang paling berharga bagi hidup saya adalah Bapak dan Ibu yang selalu

memberikan motivasi. Adikku dan Pakman tercinta atas dukungannya

yang tiada henti.

6.

Sahabatku Okvi, Lana, Lesa, Martha, Leo, Edwi dan Jeanet. Teman-teman

(12)

x

7.

Teman-teman satu bimbingan atas semangat, diskusi, canda tawa dan

perjuangannya

8.

Teman-teman KMHD Swatika Taruna. Keluarga keduaku geng

amak-amak, Putu, Adi, Aix, Awi, Indri, dan Tari. Mahasiswa Profesi Psikologi

UGM Meta, Sustri, Sissy, Tika dan Sarita atas sharing dan curhatnya

selama ini.

9.

Semua pihak yang telah membantu saya untuk menyelesaikan skripsi ini.

Terima Kasih.

Peneliti membutuhkan kritik dan sumbngan pemikiran untuk kepatutan

karya tulus ini.

Yogyakarta, 2014

Penulis,

(13)

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...

i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ...

ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...

v

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

BAB I. PENDAHULUAN ...

1

A.

Latar Belakang ...

1

B.

Rumusan Masalah ...

7

C.

Tujuan Penelitian ...

7

D.

Manfaat Penelitian ...

7

1.

Manfaat Teoritis ...

7

2.

Manfaat Praktis ... 8

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ...

9

(14)

xii

B.

Pengalaman Kerja Manajer Bank yang Melalui

Program Fast Track ... 12

1.

Pengalaman Kerja ... 12

2.

Manajer ... 14

3.

Manajer Bank yang Melalui

Program Fast Track ... 15

C.

Pertanyaan Penelitian ... 17

1.

Central Question ... 17

2.

Subquestion ... 17

BAB III. METODE PENELITIAN ... 18

A.

Jenis Penelitian ... 18

B.

Fokus Penelitian ... 19

C.

Informan Penelitian ... 19

D.

Metode Pengumpulan Data ... 19

E.

Metode Analisis Data ... 21

F.

Kredibilitas Penelitian ... 22

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 23

A.

Pelaksanaan Penelitian ... 23

B.

Deskripsi Informan Penelitian ... 24

1.

Informan 1 ... 24

2.

Informan 2 ... 25

3.

Informan 3 ... 28

(15)

xiii

D.

Pembahasan ... 53

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 58

A.

Kesimpulan ... 58

B.

Keterbatasan Penelitian ... 58

C.

Saran ... 59

1.

Bagi Informan ... 59

2.

Bagi Peneliti Selanjutnya ... 59

3.

Bagi Perusaahaan (Atasan dan HRD) ... 59

DAFTAR PUSTAKA ... 60

(16)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.

Struktur Umum Pengalaman Kerja Manajer Bank yang melalui

Program Fast Track Informan 1 ... 30

Tabel 2.

Struktur Umum Pengalaman Kerja Manajer Bank yang melalui

Program Fast Track Informan 2 ... 34

Tabel 3.

Struktur Umum Pengalaman Kerja Manajer Bank yang melalui

Program Fast Track Informan 3 ... 37

Tabel 4.

Struktur Umum Pengalaman Kerja Manajer Bank yang melalui

(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.

LATAR BELAKANG

Industri perbankan di Indonesia telah mengalami perubahan besar

dalam beberapa tahun terakhir. Setelah krisis moneter di tahun 1998 berakhir

dan meningkatnya perekonomian Indonesia mengakibatkan industri ini

menjadi kian kompetitif. Salah satu kompetisi di industri perbankan saat ini

dapat terlihat dari banyaknya jumlah bank yang muncul (Rahardjo, 2009).

(18)

Program fast track ini dilakukan oleh banyak perusahaan perbankan di

Indonesia seperti Bank Mandiri yang mempunyai program MMDP (Mandiri

Management Development Program), Bank CIMB Niaga memiliki program

ODP (Organitational Development Program) dan juga Bank BRI yang

mempunyai

program

PPS

(Program

Pengembangan

Staf)

(www.bankmandiri.co.id, www.cimbniaga.com,www.bri.co.id ). Para peserta

program fast track adalah para fresh graduates dengan pengalaman yang

minim bahkan tanpa pengalaman bekerja sebelumnya. Dari beberapa program

fast track yang dilakukan perusahaan perbankan, para peserta program fast

track berusia tidak lebih dari 28 tahun, memiliki nilai minimal IPK 3,00,

berkemampuan bahasa Inggris yang baik, minimal memiliki ijazah S1,

mempunyai potensi menjadi pemimpin, belum menikah dan bersedia tidak

menikah sampai dengan satu(1) hingga dua(2) tahun sejak diangkat sebagai

pekerja

tetap

serta

bersedia

ditempatkan

di

seluruh

wilayah

Indonesia(www.bankmandiri.co.id. www.cimbniaga.com, www.bri.co.id).

Manajer yang dihasilkan melalui program fast track mempunyai

karakteristik yang potensial sebagai seorang pemimpin seperti ambisius,

kreatif, mandiri dan cerdas. Mereka sering disebut sebagai

“superstars”,

dan

“anak emas”.

Sejak awal mereka dipersiapkan menjadi pemimpin perusahaan

(19)

Di sisi lain, manajer yang dihasilkan melalui program fast track ini

adalah manajer muda dengan usia tidak lebih dari 28 tahun

(www.bankmandiri.co.id ; www.cimbniaga.com ; www.bri.co.id), sehingga

dikategorikan dalam tahap perkembangan dewasa awal (Santrock, 2002).

Manajer tersebut memasuki manajemen perusahaan dengan pengalaman dan

pengetahuan organisasi yang sangat kurang. Mereka tidak hanya baru dalam

manajemen tetapi juga baru memasuki “dunia kerja”.

Walaupun mereka

mempunyai kualitas kepemimpinan, mereka selalu dipersepsikan masih

dalam tahap pertumbuhan untuk mencapai suatu yang lebih baik. Mereka juga

bertugas menyelesaikan pekerjaan mereka sendiri, memotivasi orang lain dan

mencapai hasilnya dari hal-hal tersebut. Mereka harus membuat keputusan

mengenai apa yang harus dikerjakan, kapan dan dengan siapa pekerjaan itu

dilakukan. Para manajer ini juga harus menunjukkan kewenangan dan kontrol

tanpa mengasingkan orang lain serta mengelola harapan dari pemimpin

mereka sendiri dan para manajemen lainnya (Gritzmacher, 1998; McDermott,

2001)

(20)

individu akan mencoba untuk menyesuaikan diri dengan peran yang baru

(Santrock, 2002)

Menurut Santrock (2002) penyesuaian diri dengan peran yang baru

merupakan tahap kedua dari siklus utama pekerjaan di masa dewasa awal.

Penyesuaian diri adalah proses individu untuk mengatasi tuntutan internal dan

eksternal, konflik, frustasi, tingkah laku, serta situasi yang ada di sekitar

(Semiun, 2006). Levinson (dalam Santrock 2002) mengatakan bahwa proses

penyesuaian diri individu ketika bekerja berlangsung selama beberapa tahun.

Individu harus membangun identitas pekerjaan dan menempatkan dirinya

dalam dunia kerja

.

Penyesuaian ini membutuhkan proses transisi. Proses transisi berperan

dalam penyesuaian diri individu ketika memasuki suatu peran yang baru di

dunia kerja. Transisi ialah sebuah proses untuk melangkah dari masa

sebelumnya dan pindah ke masa depan yang lebih baik untuk eksplorasi dan

perkembangan diri. Transisi membantu dan mengembangkan kemampuan

yang lebih baik dalam memasuki kondisi dan situasi yang baru (Bridges

dalam Larson, 2011).

Para manajer bank yang melalui program fast track adalah lulusan

fresh graduates dengan pengalaman yang minim bahkan tanpa pengalaman

(21)

membentuk pengalaman tertentu bagi manajer dalam bekerja, seperti berikut

ini:

“Itu jadi berat juga sih menurut saya.. yang namanya kejar

target itukan cukup berat gitu. Bahagia sih bahagia..dengan

gaji yang besar, tetapi waktu bersama keluarga, pacar itu

sangat kurang sekali.” (K, Wawancara

, 14 Juli 2013)

Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa manajer merasa berat dalam

mencapai target yang diberikan oleh perusahaan. Hal itu berdampak pada

relasi dengan keluarga atau pacar jadi berkurang karena beban pekerjaan yang

memakan banyak waktu bagi manajer itu sendiri. Di sisi lain, manajer lain

yang juga melalui program fast track menganggap program tersebut

membuatnya terdorong untuk terus belajar lebih giat agar menghasilkan

kinerja yang lebih baik, seperti berikut ini:

“Karena saya lulusan PPS mau ga mau harus belajar lebih

banyak, lebih cepat. Tentunya tanggung jawab saya juga besar

yah, Jadi secara tidak langsung itu membuat beban juga

bagaimana kinerja kita harus lebih baik dari mereka tapi jadi

motivasi tersendiri buat kita agar selalu lebih baik. Karena

manajemen kan berharap l

ebih dari lulusan PPS.”(S

,

Wawancara, 25 Juli 2013)

Tuntutan untuk berkinerja lebih baik dan tanggung jawab yang besar

menjadi dorongan tersendiri bagi manajer yang melalui jalur fast track

tersebut untuk belajar lebih giat. Peneliti juga menemukan bahwa manajer

yang melalui program fast track memiliki pengalaman positif lainnya:

(22)

diri juga, bisa memotivasi pegawainya juga Selain itu, tanggung

jawabnya pasti berat yah, berbanding lurus antara tanggung

jawab yang besar dan kebanggaan diri sendiri juga

”(D,

Wawancara, 4 Agustus 2013)

Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa manajer lulusan program

fast track memiliki kebanggaan diri karena berwenang memutuskan segala

sesuatu yang berhubungan dengan cabang yang dipimpinnya. Selain itu,

manajer juga dapat memotivasi bawahannya untuk bekerja lebih baik.

Walaupun manajer mempunyai tanggung jawab yang besar dan berat, hal

tersebut merupakan kebanggaan bagi dirinya. Hasil dari wawancara tersebut

menunjukan berbagai pengalaman negatif maupun positif manajer bank yang

melalui program fast track dalam bekerja.

Mumford (dalam Adams, 2001) mengatakan bahwa pengetahuan

pengalaman kerja manajer membantu mengembangkan kemampuan bekerja

secara lebih efisien. Hal ini juga berdampak pada program pengembangan

manajemen terlaksana secara lebih efektif.

(23)

Berdasarkan penjelasan tersebut, peneliti tertarik melakukan penelitian

mengenai pengalaman kerja pada manajer yang melalui program fast track.

Dengan

mengetahui pengalaman kerja manajer yang melalui program fast

track ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai perilaku,

perasaan dan interaksi manajer dengan lingkungan kerjanya.

B.

RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah bagaimana pengalaman kerja manajer yang melalui

program fast track?

C.

TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengalaman kerja

manajer yang melalui program fast track.

D.

MANFAAT PENELITIAN

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat Teoretis

(24)

2. Manfaat Praktis

(25)

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.

PROGRAM FAST TRACK

Pengembangan manajemen merupakan salah satu program untuk

meningkatkan kinerja perusahaan menjadi lebih efisien dan kompetitif. Salah

satu program pengembangan manajemen yang dilakukan oleh beberapa

perusahaan saat ini ialah program fast track.

Fast track adalah sebuah program pengembangan manajemen

terencana yang bertujuan meningkatkan kemampuan individu yang memiliki

potensi menjadi seorang manajer/pemimpin melalui pelatihan selama enam

bulan hingga satu tahun lebih untuk memenuhi kebutuhan perusahaan (Field

& Harris, 1991 ; McDermot, 2001). Perusahaan melaksanakan program ini

dalam rangka memenuhi tujuan perencanaan jangka pendek (memenuhi

kebutuhan manajer secara cepat) dan jangka waktu yang lama

(mempersiapkan calon pemimpin perusahaan di masa yang akan datang).

Partisipasi dalam program ini sangat selektif dan eksklusif. Program

fast track menggunakan gabungan strategi pengembangan meliputi

(26)

kesempatan untuk sigap bertanggung jawab pada posisi mereka nantinya.

Program ini juga menyediakan upaya perencanaan sumber daya manusia

karena perusahaan dapat memantau bakat manajer yang tersedia dan

merencanakan calon manajer yang mereka butuhkan di masa depan. Program

fast track menawarkan keunggulan kompetitif yang memungkinkan untuk

mempersiapkan secara cepat para manajer yang berkemampuan lebih untuk

mengambil posisi dimana mereka dapat memaksimalkan kontribusi mereka

terhadap organisasi (Field & Harris, 1991).

Program fast track telah dilakukan oleh beberapa bank di Indonesia,

diantaranya adalah:

1.

Progam ODP (Organizational Development Program) Bank

CIMB Niaga.

Program ODP ini merupakan program fast track yang dilakukan

perusahaan perbankan bank CIMB Niaga sebagai program pendidikan

dan pengembangan dalam proses penyiapan tenaga profesional

mengembangkan para pesertanya secara seimbang dalam soft skill

maupun hard skill (www.cimbniaga.com

).

Soft Skill (Pengembangan

Diri) berkaitan dengan karakter dan sikap. Para peserta ODP juga

dilengkapi dengan pengenalan tentang Bank CIMB Niaga dan

dipersiapkan secara mental memasuki dunia kerja.

(27)

pengalaman berinteraksi dengan nasabah secara langsung; Specific Skill

mempelajari pengetahuan yang harus diketahui sehubungan dengan

pekerjaan yang akan dilakukan pada saat penempatan; On The Job

Training (magang) mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan

pekerjaannya dengan cara mengerjakan secara langsung pekerjaan

tersebut.

2.

Program MDP(Mandiri Development Program) Bank Mandiri

Program MDP merupakan program fast track yang dilakukan

salah satu perusahaan perbankan, yaitu Bank Mandiri. Program ini

merupakan pelatihan dalam kelas dengan kurikulum perbankan yang

menyeluruh dan pelatihan magang yang akan mengembangkan para

peserta dengan pengetahuan, keterampilan dan pengalaman manajemen

perbankan. Para peserta pelatihan adalah mereka yang lulus seleksi

tahap awal dengan berbagai persyaratan seperti usia maksimal 28 tahun,

IPK 3,00, mahir berbahasa Inggris, mempunyai kemampuan analisis,

pemecahan masalah, keterampilan berkomunikasi dan belum menikah

serta bersedia tidak menikah dalam waktu setahun setelah diangkat

sebagai pekerja tetap bank Mandiri (www.bankmandiri.co.id)

3.

Program PPS( Program Pengembangan Staf) Bank BRI

(28)

divisi sampai direksi. Peserta program ini akan mengikuti pendidikan

selama satu tahun. Beberapa syarat peserta program ini adalah berusia

tidak lebih dari 27 tahun, bersedia ditempatkan di seluruh wilayah

Indonesia dan minimal memiliki ijazah S1 (www.bri.co.id).

Berdasarkan berbagai program fast track tersebut, dapat

disimpulkan bahwa program fast track memberikan pelatihan soft skill

meliputi kemampuan manajerial, karakter, sikap, komunikasi,

kepemimpinan dan pelatihan hard skill sesuai bidang yang digeluti.

Selain itu, program ini juga memberikan jenjang karir yang cepat

menjadi manajer.

B.

PENGALAMAN KERJA MANAJER BANK YANG MELALUI

PROGRAM FAST TRACK

1.

Pengalaman Kerja

(29)

Bekerja merupakan suatu bentuk aktivitas yang menghasilkan

sebuah karya. Dalam bekerja, seseorang akan melakukan suatu aktivitas,

berinteraksi dan merasakan interaksi dengan lingkungannya sehingga

menjadi sebuah pengalaman bekerja (As’ad, 1978).

Pengalaman bekerja merupakan interaksi sosial antar pekerja,

pekerja dengan atasannya dan pekerja dengan pekerjaannya. Pengalaman

ini meliputi hal-hal yang dialami ketika bekerja, perasaan seseorang ketika

bekerja dan interaksi sosial seseorang dengan lingkungan kerjanya (Wells,

2008).

Lyn Boo, Loong dan Sheng Ng (2011) mengatakan bahwa

pengalaman seseorang ketika bekerja mencakup beberapa hal seperti

pengalaman diri dengan pekerjaan, hubungan dengan orang lain di tempat

kerja dan sikap terhadap tantangan. Pengalaman diri dengan pekerjaan

dapat berupa perasaan yang muncul ketika melakukan pekerjaan dan

persepsi terhadap pekerjaannya. Hubungan dengan orang lain di tempat

kerja merupakan hubungan interaksi antara pekerja dengan pekerja lain

dan pekerja dengan atasan. Sikap terhadap tantangan merupakan cara

bagaimana seseorang menghadapi dan bereaksi terhadap kesulitan dan

permasalahan yang timbul saat bekerja (Lyn Boo, Loong & Sheng Ng,

2011).

(30)

untuk dapat bertanggung jawab pada pekerjaan serta umpan balik

pekerjaan mempengaruhi pengetahuan tentang hasil pekerjaannya.

Pengalaman kebermaknaan dalam bekerja, kemampuan untuk

dapat bertanggung jawab pada pekerjaan dan pengetahuan tentang hasil

pekerjaannya akan mempengaruhi motivasi kerja, kebanggaan diri,

kepuasan pekerjaan dan efektivitas pekerjaan yang tinggi (Miner, 1992).

2.

Manajer

Manajer juga memiliki peranan penting dalam struktur organisasi

sebuah perusahaan. Manajer merupakan seseorang yang bekerja

mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan pekerjaan tim yang terdiri atas

orang-orang dari divisi yang dipimpinnya atau beberapa divisi yang

berlainan (Roubin & Coulter, 2004) dan mempertanggungjawabkannya

pada pimpinan tertinggi guna mencapai tujuan/sasaran perusahaan (Kamus

Besar Bahasa Indonesia, 2008). Selain itu, manajer berfungsi sebagai

penghubung komunikasi 2 arah antara pegawai dan pemimpin tertinggi

perusahaan (Raymond, 2012).

(31)

manajer sebagai fungsi pengarahan ialah mengarahkan, memotivasi dan

mempengaruhi karyawan untuk menjalankan tugas-tugas pokok mereka.

Selanjutnya, tugas manajer dalam pengendalian ialah memastikan bahwa

suatu organisasi atau bidang yang dipimpinya telah berjalan sesuai dengan

arah sasarannya (Kuncoro & Suhardjono, 2002).

Para manajer merepresentasikan suatu kelompok penting karena

kondisi mereka yang berbeda dari orang-orang dalam populasi pekerjaan.

Mereka bertugas untuk mengawasi dan membuat sebuah kebijakan dalam

perusahaan, untuk itu para manajer diberi wewenang yang lebih besar

dibanding dengan pekerja lainnya. Ini mengartikan bahwa manajer lebih

memiliki tuntutan secara psikologis sekaligus keleluasaan untuk

mengambil keputusan (Bernin, Theorell & Sandberg, 2001). Berbagai

tugas dan kondisi tersebut tentunya mempengaruhi manajer itu sendiri

dalam bekerja.

3.

Manajer bank yang Melalui Program Fast Track

(32)

yang ketat, perusahaan menginginkan manajer yang melalui program fast

track ini termotivasi dan cerdas dalam mengambil keputusan secara cepat

(Viney, Adamson & Doherty, 1997).

Perusahaan berharap manajer bank yang melalui program fast track

ini dapat memberikan pendekatan yang berbeda mengenai permasalahan

dan solusinya berdasarkan dari apa yang mereka pelajari di program

tersebut. Selain itu, perusahaan juga berharap bahwa manajer tersebut

membawa “energi baru”, “darah segar” dan semangat ke dalam pekerjaan.

Perusahaan juga berharap manajer ini memperluas dan memperdalam

keahlian teknis dan profesionalitas pekerjaan menuju kualifikasi

professional dan status terbaik (Viney, Adamson & Doherty, 1997).

Para manajer bank yang melalui program fast track mengalami

tekanan yang berat dan tuntutan yang banyak dari perusahaan (K,

Wawancara, 14 Juli 2013; S, Wawancara, 25 Juli 2013; D, Wawancara 4

Agustus 2013). Pengalaman yang mumpuni dan kemampuan yang handal

sangat diperlukan untuk menjalankan tekanan dan tuntutan tersebut. Di sisi

lain, manajer bank yang melalui program fast track merupakan lulusan

fresh graduates dengan pengalaman yang minim bahkan tanpa

(33)

baru. Hal tersebut tentunya membentuk pengalaman tertentu bagi manajer

bank dalam bekerja.

C.

PERTANYAAN PENELITIAN

Pertanyaan penelitian adalah hal yang sangat penting dan mendasar

untuk melakukan suatu penelitian. Dalam penelitian kualitatif, ada dua

macam pertanyaan penelitian pada penelitian kualitatif ini. Pertanyaan

penelitian pertama adalah central question dan pertanyaan kedua adalah

subquestion. Berikut adalah pertanyaan penelitian dalam penelitian kualitatif

ini :

1. Central Question

Central question adalah pertanyaan utama pada penelitian ini.

Central question pada penelitian ini adalah bagaimana pengalaman kerja

manajer bank yang melalui program fast track?

2. Subquestion

Subquestion adalah pertanyaan yang mengarah pada pertanyaan

penelitian utama. Subquestion pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a.

Bagaimana manajer bank menjalani pekerjaannya setelah

mengikuti program fast track?

b.

Apa perasaan manajer bank yang melalui program fast track

dalam bekerja?

(34)

18

BAB III

METODE PENELITIAN

A.

JENIS PENELITIAN

Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang menjelaskan suatu

fenomena secara deskriptif (Geertz dalam Smith, 2009). Penelitian kualitatif

berusaha

untuk

mengeksplorasi,

mendeskripsikan

maupun

menginterpretasikan suatu fenomena maupun pengalaman personal dan sosial

yang dialami oleh informan penelitian (Smith, 2009).

Pada penelitian kualitatif ini, peneliti menggunakan metode analisis

fenomenologi deskriptif. Analisis Fenomenologi deskriptif adalah analisa

kualitatif yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena. Metode ini

memungkinkan peneliti mendeskripsikan bagaimana pengalaman itu terjadi

sedekat mungkin pada individu (Giorgi dalam Smith, 2009).

(35)

B.

FOKUS PENELITIAN

Dalam hal ini peneliti berfokus untuk mengeksplorasi pengalaman

manajer bank yang melalui program fast track dalam bekerja. Selain itu,

peneliti juga berfokus mengeksplorasi pandangan, perasaan dan sikap

informan ketika bekerja sebagai manajer tersebut.

C.

INFORMAN

PENELITIAN

Informan penelitian ini dipilih dengan menggunakan criterion

sampling, yaitu cara penentuan informan berdasarkan kriteria tertentu yang

ditentukan oleh peneliti (Creswell, 1998). Kriteria tesebut adalah seseorang

yang memiliki jabatan sebagai manajer bank setelah melalui program fast

track. Hal yang terpenting dari kriteria tersebut adalah memiliki keseluruhan

pengalaman dari fenomena yang diteliti (Creswell, 1998).

D.

METODE PENGUMPULAN DATA

(36)

Sebelum melakukan wawancara, peneliti menyusun panduan

pertanyaan berdasarkan fokus penelitian. Hal ini bertujuan agar peneliti dapat

terfokus pada tujuan penelitian yang dilakukannya. Panduan pertanyaan

berjenis pertanyaan terbuka yang tidak mengarahkan informan pada jawaban

tertentu

Proses pengumpulan data melalui wawancara ini terdiri dari beberapa

tahap, yaitu :

1.

Mencari informan untuk menjadi partisipan penelitian.

2.

Melakukan perkenalan, rapport, penjelasan tujuan dan memastikan

kesediaan informan.

3.

Membuat jadwal wawancara sesuai kesepakatan informan dan

peneliti.

(37)

E.

METODE ANALISIS DATA

Analisis data menggunakan analisis fenomenologi deskriptif yang

bertujuan untuk memahami suatu fenomena. Metode ini memungkinkan

peneliti mendeskripsikan bagaimana pengalaman itu terjadi sedekat mungkin

pada individu (Giorgi dalam Smith, 2009). Langkah-langkah proses analisis

fenomenologi deskriptif diuraikan sebagai berikut:

1.

Langkah pertama adalah peneliti membaca keseluruhan deskripsi

berdasarkan hasil wawancara dengan informan penelitian. Langkah

ini harus dibuat eksplisit. Peneliti harus mampu memahami sisi

global dari deskripsi yang ada, sebelum melangkah lebih lanjut.

2.

Langkah yang kedua ialah melakukan konstitusi terhadap

bagian-bagian deskripsi. Konstitusi tersebut dapat memberikan penjelasan

terhadap masalah-masalah secara implisit. Tujuan dari analisis ini

ialah makna melalui analisis psikologis. Transisi makna ini

digunakan untuk melakukan kostitusi terhadap bagian-bagian atau

yang disebut sebagai unit makna. Unit makna dihasilkan dari

pembacaan ulang secara cermat.

3.

Langkah selanjutnya adalah melakukan transformasi. Transformasi

bertujuan mengeneralisasikan atau mengeksplisitkan sebuah data

atau “meaning unit yang berbentuk implisit.

(38)

F.

KREDIBILITAS PENELITIAN

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan konsep yang disebut

sebagai paper trail (Smith, 2008). Validitas dengan paper trail ini akan

tercapai bila antara temuan dan kesimpulan bersifat rasional serta dapat

dibuktikan dengan melihat data mentah. Peneliti dapat menunjukan tahapan

analisis secara detail dan lengkap.

Selain itu, penelitian ini juga menggunakan validitas komunikatif.

Validitas ini dilakukan dengan mengkonfirmasi kembali transkip kepada

informan dan melakukan koreksi terhadap transkip yang tidak sesuai dengan

apa yang mereka maksud. Transkip dinyatakan terpercaya jika sesuai dengan

realitas informan (Poerwandari, 2005).

Contohnya yakni pada informan A, ketika peneliti menyatakan

“kurangnya pengalaman kerja” A mencoba menjela

skan dengan lebih detail

(39)

23

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.

PELAKSANAAN PENELITIAN

Proses penelitian diawali dengan mencari informan penelitian. Peneliti

bertanya pada keluarga dan teman apakah mempunyai kenalan yang

berprofesi sebagai manajer bank lulusan program fast track. Dari informasi

tersebut, peneliti mendapatkan tiga orang informan. Ketiga informan tersebut

bekerja di beberapa perusahaan perbankan di Bali.

Peneliti memperkenalkan diri kepada manajer yang telah bersedia

untuk diwawancarai. Setelah melakukan perkenalan, peneliti melanjutkan

dengan proses wawancara. Proses wawancara didahului dengan membangun

rapport, penjelasan informed concent dan menentukan waktu wawancara.

Peneliti dan informan bersepakat melakukan wawancara di hari minggu.

Keputusan ini diambil karena informan memiliki waktu luang setelah hari

kerja berakhir yakni mulai dari hari Senin hingga hari Jumat.

(40)

B.

DESKRIPSI INFORMAN PENELITIAN

1.

Informan 1

a.

Deskripsi Informan

Informan yang pertama dalam penelitian ini berinisial KS. KS

adalah seorang pria lajang berumur 23 tahun. KS memiliki perawakan

agak gemuk dan pendek. KS adalah seseorang yang penuh semangat,

tegas dan aktif berbicara. Hal ini membuat kondisi wawancara berjalan

dengan lancar.

KS adalah anak kedua dari 2 bersaudara. KS merupakan lulusan

sarjana bidang ekonomi yang ditempuhnya selama 2,5 tahun. Kini KS

memegang jabatan manajer bidang pemasaran di salah satu bank swasta

nasional di Bali. KS memiliki harapan untuk menjadi seorang

wirausahawan dalam bidang keuangan karena tidak ingin terus-menerus

bekerja dibawah perusahaan milik orang lain. Hal ini yang mendorong

KS untuk bekerja dan belajar dengan keras dan tekun.

b.

Gambaran Program Fast Track

Informan dalam penelitian ini merupakan lulusan program

pelatihan khusus atau fast track program bank CIMB Niaga tahun

2012. Program ini dilakukan sebagai program pendidikan dan pelatihan

dalam proses penyiapan calon pemimpin yang professional bagi

perusaahaan.

(41)

peserta melakukan pelatihan dan pengujian di Jakarta. Pelatihan itu

dilakukan selama kurang lebih setahun

Program fast track ini memberikan berbagai pelatihan yakni

pelatihan soft skill atau pengembangan diri dan hard skill atau

pengetahuan dan keterampilan teknis perbankan. Pelatihan soft skill

atau pengembangan diri bertujuan membentuk karakter dan sikap

kepemimpinan bagi peserta. Pelatihan hard skill mempelajari

pengetahuan dan keterampilan teknis perbankan.

Pelatihan hard skill ini atau dibagi menjadi dua, yakni basic

banking dan specific banking. Basic banking bertujuan mempelajari

pengetahuan dasar tentang dunia perbankan sedangkang specific

banking bertujuan mempelajari pengetahuan yang haris diketahui

sehubungan dengan pekerjaan yang akan dilakukan pada saat

penempatan.

Selain itu, peserta pelatihan khusus ini juga mendapatkan On The

Job Training atau magang yang tujuannya mempelajari hal-hal yang

berhubungan dengan pekerjaan dengan cara mengerjakan secara

langsung pekerjaan tersebut.

2.

Informan 2

a.

Deskripsi Informan

(42)

A adalah pribadi yang humoris dan ramah. Ketika diwawancara oleh

peneliti, informan dengan santai menceritakan pengalamannya baik

dalam pelatihan dan pekerjaannya saat ini. Hal ini membuat kondisi

wawancara berjalan dengan lancar dan menyenangkan.

A adalah lulusan sarjana bidang teknik sipil dari salah satu institut

teknologi negeri di Bandung. Pada awalnya informan mengikuti suatu

acara lowongan pekerjaan. Disana informan tertarik pada program

pelatihan khusus yang menawarkan penghasilan yang besar dari sebuah

perusahaan perbankan BUMN. Akhirnya informan memutuskan untuk

mengikuti seleksi program pelatihan khusus tersebut dan lulus hingga

bekerja sebagai manajer saat ini.

b.

Gambaran program fast track

A merupakan lulusan program fast track tahun 2012 yang

dilakukan oleh bank BRI. Di bank BRI sendiri program ini dinamakan

PPS atau program pengembangan staf. Program ini bertujuan merekrut

calon pemimpin di level manajemen baik itu sebagai kepala bagian,

pimpinan cabang, pimpinan wilayah hingga direksi.

(43)

Peserta program PPS akan mengikuti pendidikan dan pelatihan

selama setahun lebih. Beberapa syarat peserta program ini adalah

berusia tidak lebih dari 27 tahun, minimal memiliki ijazah SI dengan

IPK 3,00, belum menikah dan bersedia tidak menikah sampai dengan

satu tahun setelah diangkat sebagai pekerja tetap BRI serta bersedia

ditempatkan di seluruh wilayah Indonesia.

Di dalam program ini, peserta akan mendapatkan berbagai

pendidikan dan pelatihan. Di awal mereka melakukan pelatihan

semi-militer selama beberapa minggu untuk melatih sikap kedisiplinan dan

mental. Selanjutnya, mereka mempelajari mengenai perusahaan BRI itu

sendiri dan dunia perbankan seperti operasional, kredit, pelayanan

konsumen dan perhitungan kas.

Selain itu, peserta program PPS juga melakukan On The Job

Training (OJT) selama beberapa bulan di suatu daerah. Mereka

mempelajari sekaligus bekerja secara langsung pada beberapa sisi

seperti operasional, kredit, teller dan bahkan menjadi seorang satpam.

(44)

3.

Informan 3

a.

Deskripsi Informan

Informan ketiga dalam penelitian ini berinisial D. D adalah pria

yang berumur 25 tahun dan sudah berkeluarga. D mempunyai

perawakan yang agak gemuk dan tinggi. D adalah pribadi yang ramah

dan pelan-pelan dalam berbicara. Ketika diwawancara oleh peneliti,

informan dengan santai menceritakan pengalamannya baik dalam

pelatihan dan pekerjaannya saat ini. Hal ini membuat kondisi

wawancara berjalan dengan lancar dan menyenangkan.

D adalah lulusan sarjana teknik pertanian. D dari awal sangat

ingin bekerja di bank. Informan mendapatkan informasi bahwa lulusan

teknik pertanian dapat bekerja di bank sebagai analisis kredit. Selain itu,

informan memandang bahwa lulusan teknik pertanian mendapat

saingan yang lebih sedikit daripada lulusan ekonomi sehingga lebih

berpeluang untuk diterima. Informan juga mendapat dukungan keluarga

untuk bekerja di bank.

b.

Gambaran Program Fast Track

(45)

Para peserta pelatihan adalah mereka yang lulus seleksi tahap

awal dengan berbagai persyaratan seperti usia maksimal 28 tahun, IPK

3,00, mahir berbahasa Inggris, mempunyai kemampuan analisis,

pemecahan masalah, keterampilan berkomunikasi dan belum menikah

serta bersedia tidak menikah dalam waktu setahun setelah diangkat

sebagai pekerja tetap bank Mandiri.

Pada tahap awal seleksi program pelatihan ini, peserta akan diuji

3 hal yakni psikotes, TOEFL dan sikap. Ada berbagai tahapan ujian

yang harus dilalui peserta dalam masa pelatihan. Setiap materi

mempunyai ujiannya dan diberikan remidi jika tidak lulus. Ada juga

ujian tengah semester dan ujian akhir semester. Diakhir pelatihan ada

nilai total dengan minimal nilai 60 untuk mencapai kelulusan. Jika tidak

memenuhi nilai tersebut, peserta diberi remedial sekali. Selain itu juga,

sebelum mengikuti pelatihan, peserta wajib menandatangani komitmen

apabila tidak lulus ujian harus mengundurkan diri secara sukarela.

(46)

Selain itu, peserta pelatihan juga melakukan On The Job Training

(OJT) selama beberapa bulan di suatu daerah. Mereka mempelajari

sekaligus bekerja secara langsung pada beberapa sisi seperti

operasional, kredit, teller dan lain-lain.

Istimewanya program ini yakni peserta yang telah lulus secara

otomatis akan langsung menjabat sebagai assistant manajer. Lulusan

program pelatihan ini juga mendapat ikatan dinas selama 2 tahun.

[image:46.595.99.516.254.737.2]

C.

HASIL PENELITIAN

Tabel 1

Struktur Umum Pengalaman Kerja Manajer Bank yang Melalui Program Fast

Track Informan 1

Struktur Umum Uraian

1. Behavior (Perilaku) :

A. Tuntutan kerja yang dikerjakan yaitu : - Mengambil keputusan

secara tegas

“Kita diajarkan mengatur orang. Misalnya, saya harus

memiliki ketegasan jika anak buah saya melakukan suatu kesalahan. Entah membinanya hingga memecat

anak buah saya itu”

- Pencapaian kinerja yang telah ditetapkan perusahaan

“Disaat kita sebagai seorang manajer kita akan ada 2 beban lho, satu yang pasti beban target dari bank”

- Menunjukkan kinerja yang memuaskan dibandingkan dengan manajer lain

“biasanya setiap meeting akhir bulan, pimpinan pasti

bilang ke saya “tidak mungkin dong kinerjamu lebih jelek dari manajer lain, kamu kan lulusan ODP, jadi

kinerjamu harus lebih baik dari mereka dong”. - Membina dan

memutuskan secara tepat dalam mengelola bawahannya menuju keberhasilan

“Karakter setiap orang itu kan berbeda-beda. Walalupun sama-sama pintar tetapi kan secara pekerjaan kan belum tentu sama. Nah disana lah kita dituntut bagaimana mendelegasikan wewenang, mengambil suatu keputusan bagaimana orang ini harus diapakan, apa orang ini harus

di didik sampai mampu atau kita yang mampus.” ; “Jika

saya berhasil mengendalikan SDM tersebut hingga

sukses, maka itu disebut pemimpin sukses.”

(47)

- Kesulitan dalam menerapkan

pengetahuan dari program khusus saat bekerja

“Kalau aplikasinya memang tidak semudah teorinya ya.

bagaimana menjadikan diri kita sebagai pemilik bank niaga itu, bukan sebagai pekerja. secara pratiknya, itu luar biasa susahnya. Sampai sekarang masih susah saya

terapkan yah”

- Kesulitan awal dalam mengelola bawahan

“nah pada awalnya pun saya seperti itu, tidak bisa

mendelegasikan pekerjaan ke anak buah. Misalnya ada permasalahan seperti nasabah complain mengenai

produk gitu”

- Ketidaktepatan

mengatasi suatu masalah

“karena anak buah saya tidak bisa, yah terpaksa saya

yang menanggani nasabah itu. Karena keseringan, dia

jadi manja gitu”

C. Sikap manajer bank dalam menghadapi permasalahan kerja yaitu:

- Ketelitian dan berkomunikasi secara tepat

“Menurut saya harus begitu jadi pemimpin. Jangan asal

ngegabah memutuskan sesuatu. saya pelajari dlu baik-baik. Walaupun setelah saya pelajari itu memang pengajuanya tidak baik, saya engga langsung bilang itu jelek ke bawahan saya. Jadi saya langsung ngobrol dengan pihak marketing secara baik-baik, saya jelaskan secara rill menggunakan hitungan-hitungan. Tidak langsung saya tolak atau buang saja. Sehingga bawahan

saya tahu bagaimana nanti mencari nasabah yang layak”

- Memberi nasehat pada bawahan

“Jadi saat saya mengelola orang itu, merasuki pemikirannya bahwa kamu disini bukan hanya cari uang saja. kamu harus mendapat kekuasaan dan jabatan. Kalau kamu hanya jadi pegawai biasa ya akan terus-terusan diperintah, memangnya mau kerja diperintah-perintah terus. Maka dari itu, kalau bekerja capailah posisi yang tinggi seperti manajer gitu. kalau jadi manajer kan bagus, punya jabatan, punya wewenang, punya kekuasaan, pastinya gaji besar dan bisa

menikmati hidup tentunya.”

- Memotivasi bawahan “Nah, disitu bagaimana kita dihadapan anak buah menghadapi hal ini sebagai suatu yang bukan masalah. bagaimana pun jeleknya bisnis kita, cabang kita, kita harus tetap mengkondisikan bahwa kita tetap bisa

memperbaiki hal ini. Jadi anak buah engga down juga”

D. Relasi dengan rekan kerja, keluarga dan pacar yaitu :

- Apresiasi positif dari rekan kerja

(48)

disanjung-sanjung sama mereka yang non ODP gitu,

wahh bli kadek ini, manajer ODP lho”, kadang-kadang

mereka sering nyeletuk begitu”.

- Berkurangnya relasi dengan keluarga dan pacar

“Di bank niaga itu sangat berat sekali, pulang mana

pernah liat matahari sore, pulangnya pasti malam. Kapan kita bisa menikmati hidup dengan

keluarga…dengan pacar gitu lho. Bahkan sering

berantem sama pacar karena tidak ada waktu luangnya gitu. waktu bersama keluarga, pacar itu sangat kurang

sekali”.

2. Afeksi (Emosi)

- Senang “Tentunya sih senang ya. Punya kebanggaan tersendiri. Kebanggan yang saya rasakan adalah umur saya masih muda sekitar 23 tetapi saya sudah menduduki jabatan

level manajer”.

- Rendah hati “Malahan saya merasa rendah diri. Ternyata saya menyadari banyak hal yang harus saya pelajari lagi. Ternyata dalam perbankan ini saya belum mengetahui apa-apa. Saya harus banyak belajar dari senior-senior saya. Saya sangat merasa rendah diri. mungkin diawal

saya merasa sombong gitu”.

- Tertekan “Itu jadi berat juga sih menurut saya.. yang namanya kejar target itukan cukup berat gitu yaa”.

- Ketidakpuasan “Tetapi yang saya rasakan itu belum puas yah. Secara riil bank niaga bagus, tapi secara prateknya belum yang saya rasakan nilai itu. Malahan yang besar itu nilai nya

dari manajer ODP yang “dibajak”. Misalnya gini,

pimpinan bank kenal dengan seorang manajer ODP dbank lain, nah mereka dibajak dan diberi penghasilan

yang lebih besar gitu. jadi istilahhnya “menganak emaskan orang lain gitu”.

3. Kognitif (Pandangan)

- Mampu memimpin diri sendiri dan orang lain

“untuk menjadi seorang pemimpin yang nantinya mengatur orang lain, tentunya kita harus bisa mengatur

diri sendiri dulu”

a) Struktur Umum Pengalaman Kerja Manajer Bank yang melalui

Program Fast Track Informan 1

(49)

ditetapkan perusahaan. Informan juga menunjukkan kinerja yang

memuaskan dibandingkan dengan manajer lain serta membina dan

memutuskan secara tepat dalam mengelola bawahannya menuju

keberhasilan.

Manajer bank yang melalui program fast track juga mengalami

beberapa permasalahan kerja seperti kesulitan dalam menerapkan

pengetahuan dari program khusus saat bekerja, kesulitan awal dalam

mengelola bawahan dan ketidaktepatan mengatasi suatu masalah. Sikap

informan dalam menghadapi permasalahan kerja yakni dengan cara

aktif berlajar dari berbagai bidang di pekerjaan, ketelitian dan

berkomunikasi secara tepat, memotivasi bawahan, memberi nasehat

pada bawahan dan melakukan pendekatan khusus secara pribadi.

Informan juga memandang bahwa menjadi seorang pemimpin tidak

hanya mengatur orang lain tetapi juga mampu mengatur diri sendiri.

(50)
[image:50.595.96.512.173.755.2]

Tabel 2

Struktur Umum Pengalaman Kerja Manajer Bank yang Melalui Program

fast track Informan 2

Struktur Umum Uraian

1. Behavior (Perilaku) :

A. Tuntutan kerja yang dikerjakan yaitu : - Pencapaian target

baik individu maupun kolektif

“Yang pertama pasti target. Jadi setiap AO itu kan ditargetin juga, besaran pinjaman, kondisi NPL, berapa banyak nasabah,. Nah kita kan ada rencana kerja tiap tahun, ada target individu, ada target tim

itukan harus dicapai juga.”

- Beradaptasi pada lingkungan kerja

“Terus yang kedua bagaimana kita membaur dan berusaha berhubungan secara baik dengan rekan

kerja.”

- Mendapat target yang lebih tinggi karena lulusan program fast track

“Beda pastinya. Misalnya lulusan PPS itu target

sebulan 9 M, kalau non PPS itu 7 M. nah kenapa berbeda, karena kita lulusan PPS itu dianggap

mampu.”

- Bertingkah laku sebagai pemimpin

“Sebenarnya lulusan PPS harus agak jaim gitu karena

kita dituntut seperti itu selama pelatihan. Memang disuruh dari kantor pusat seperti itu jaga sikap, bagaimana harus berbicara, Dimana kita itu

menunjukan calon pemimpinnya.”

- Berkinerja lebih baik dari yang lain

“Karena manajemen kan berharap lebih dari lulusan

PPS. Berharap lulusan PPS bekerja lebih baik dibandingkan dengan yang non PPS dan menjadi cikal bakal pemimpin perusahaan dimasa yang akan datang. Makanya kita dilatih dan dibentuk untuk

menjadi seorang pemimpin.”

B. Permasalahan kerja yang dihadapi yaitu: - Ketidakyakinan

dalam mengambil keputusan

“Saya saat ini masih ragu dalam mengambil

keputusan mengenai kredit, menilai nasabah. Kadang-kadang kan saya merasa ini benar tidak ya. Jadi yah bagaimana cara meyakinkan diri kita kalau nasabah itu layak/tidak diberi kredit. Kalau kita dah

yakin kan bisa menyetujui pengajuan kredit.”

- Ketidakmampuan dan ketidaknyamanan untuk berperilaku sesuai aturan bagi lulusan program pelatihan khusus

“Saya merasa tidak bisa seperti itu, tidak enak kalau

begitu jadi kaku. Engga bisa kita bilang saya ini lulusan PPS, kamu harus gini gitu..engga bisa kayak gitu. yah saya kan sama-sama rekan kerja dengan

(51)

C. Sikap manajer bank dalam menghadapi permasalahan kerja yaitu :

- merasa perlu lebih giat belajar dan berkonsultasi dengan orang yang berpengalaman

“Saya lakukan apa yang saya dapat ditraining, kalau

saya tidak mengerti saya konsultasi sama senior, rekan kerja lainnya, saya belajar dimana saja. Karena saya lulusan PPS mau tidak mau harus belajar lebih

banyak, lebih cepat.”

- Penyesuaian diri dengan cepat pada pekerjaan

“Untuk mengatasinya ya itu saya harus lebih banyak

belajar, lebih cepat belajar, Tanya ama atasan, rekan

kerja.”

D. Relasi dengan rekan kerja

- Mendapat apresiasi positif dari rekan kerja

“Yah tentunya sering dibilang “wah..lulusan PPS nih.”

- Berelasi dengan rekan kerja tanpa

memandang status

“Ya saya ngobrol dan bergaul seperti yang lainnya, curhatlah, ketawa-ketawa, diskusi bareng tanpa memandang saya lulusan PPS mereka bukan. Saya jadi lebih luwes dan tidak kaku.

- Pengalaman kerja bermanfaat dalam Meningkatkan relasi menjadi lebih baik

“Tapi kebanyakan yang seperti itu lebih riil dilapangan dibandingkan teori yang didapatkan selama setahun kemaren itu, pengalaman kerja disini(sekarang) lebih banyak membantu perkembangan diri saya lho Meningkatkan perkembangan sikap saya sehingga hubungan dengan rekan kerja dan nasabah jadi lebih baik, dari cara

berbicara, berperilaku, berpikir seperti itulah.”

2. Afeksi (Emosi)

- Bangga “Saya merasa bangga dan nyaman bekerja disini. Gaji saya juga cukup besar, bisa bantu adik kuliah, bantu orang tua juga, enak juga dengan rekan

kerjanya.”

- Tertekan “Wah cukup berat juga ya terutama untuk mencapai target itu. Apalagi target PPS itu lebih besar dari

yang lain.”

- Rendah hati “Walaupun saya lebih banyak tahu daripada non PPS, saya biasa aja dengan mereka. Yah sama-sama rekan

kerja lah.”

3. Kognitif (Pandangan)

- Menjadi lebih bertanggung jawab pada pekerjaan

“Saya jadi lebih bertanggung jawab ketika

ditempatkan seperti saat ini. Kalau waktu OJT kan hanya mengamati, bertanya, melakukan sesuatu yang begitu saja. Tapi sekarang kan jadi mempelajari lebih

(52)

a)

Struktur Umum Pengalaman Kerja Manager Bank yang Melalui

Program Fast Track Informan 2

Manajer bank yang melalui program fast track mengerjakan

pencapaian target baik individu maupun kolektif, mendapat target yang

lebih tinggi dan berkinerja lebih baik dari yang lain sebagai lulusan

program fast track. Selain itu, informan juga bertingkah laku sebagai

pemimpin dan beradaptasi pada lingkungan kerja.

Manajer bank yang melalui program fast track mengalami

beberapa permasalahan kerja seperti ketidakyakinan dalam mengambil

keputusan, ketidakmampuan dan ketidaknyamanan untuk berperilaku

sesuai aturan bagi lulusan program pelatihan khusus. Sikap informan

dalam menghadapi permasalahan kerja yakni dengan cara lebih giat

dalam belajar, berkonsultasi dengan orang yang berpengalaman

dan

berelasi dengan rekan kerja tanpa memandang status. Informan juga

melakukan penyesuaian diri yang cepat dengan belajar lebih banyak

dan cepat pada pekerjaan.

Pengalaman

kerja

bermanfaat

bagi

informan

dalam

meningkatkan relasinya menjadi lebih baik tanpa memandang statu

sebagai lulusan program fast track dan menjadi lebih bertanggung

jawab pada pekerjaan. Hal ini juga dipengaruhi oleh apresiasi positif

dari rekan kerja. Selain itu, pengalaman kerja menimbulkan perasaan

bangga, rendah hati dan tertekan pada diri informan.

(53)
[image:53.595.96.515.178.759.2]

Tabel 3

Struktur Umum Pengalaman Kerja Manajer Bank yang Melalui Program

Fast Track Informan 3

Struktur Umum Uraian

1. Behavior (Perilaku) :

A. Tuntutan kerja yang dikerjakan yaitu : - bertanggung jawab

segala resiko dari keputusan yang telah dibuat

“Sebenarnya dibank itu banyak resiko yang harus kita

hadapi. Misalnya ada pengajuan kredit, setelah saya dan tim menganalisa, kita setujui diberikan kredit. Ternyata setelah beberapa bulan jadi kredit macet, nah itu kan saya juga yang harus tanggung jawab karena

sebagai pemimpinnya.”

- Jabatan pekerjaan yang mempunyai tugas, tanggung jawab dan target kinerja yang berat dan banyak

“Diposisi saya inikan tanggung jawabnya cukup berat ya, Berat mencapai targetnya, mengawasi dan membimbing bawahan, mengambil keputusan yang cepat. Selain itu, tugas saya cukup banyak juga yah mengelola administrasi perbankan, mengelola SDM yang ada, pengawasan pegawai juga, supervisi,

pencapaian target.”

- Pekerjaan yang menuntut seseorang untuk bersiaga penuh setiap waktu

“Handphone juga harus aktif 24 jam. terus mengisi

uang di ATM dikantor tempat saya kerja juga tanggung jawab saya, padahal waktu training itu tidak diajari. Kalau hari libur uang di ATM habis, saya harus

isi karena itu juga tanggung jawab saya.”

B. Permasalahan kerja yang dihadapi yaitu : - mengalami

kebingungan ketika mengambil

keputusan dalam memecahkan

masalah

“Namun terkadang sempat merasa jet lag juga, maksudnya ketika saya harus mengambil keputusan

terkadang saya merasa “aduhh..ini gimana ya”. Sempat terdiam bentar memikirkan bagaimana solusinya.”

- Terbebani dalam mengambil

keputusan karena pengaruh pertemanan dan usianya

“Kadang-kadang susah, berat juga untuk diterapkan. Susahnya itu misalnya dalam membuat keputusan

“aduhh..kamu jangan lakuin itu” disatu sisi dia teman,

disisi yang lain saya pemimpin, mau tidak mau kan harus memilah kepentingan pribadi, mana kepentingan perusahaan, jadi pola pikir akan berubah ya, memerintah yang usianya lebih tua dari saya padalah

jabatannya dibawah saya.”

C. Sikap seorang manajer dalam menghadapi

permasalahan kerja: - Permohonan pada

bawahannya untuk

(54)

memberi nasehat jika melakukan kesalahan

salah saya mohon masukan namun, keputusan yang

saya buat adalah yang terbaik untuk perusahaan ini.”

- memberikan

penilaian kinerja yang objektif dan tegas sehingga bawahannya

memahami dengan jelas

“Saya sebagai pemimpin juga bersikap realitis, kalau

bawahan saya kinerjanya buruk yang buruk saya nilai begitu sebaliknya. juga membentuk sikap yang tegas mana teman, mana atasan, bawahan dalam bekerja tentunya. Mereka juga sadar akhirnya kinerjanya

seperti apa karena kan jelas penilaian yang saya buat.”

- Pemberian pelatihan terlebih dahulu pada bawahan dan memberikan sanksi jika melakukan pelanggaran

“Biasanya saya beri pelatihan diawal dulu, kalau

melanggar ada peringatan lisan, terus tertulis hingga

memberi tahu ke atasan.”

D. Relasi dengan rekan kerja :

- Mendapat apresiasi positif dari rekan kerja dan perusahaan

“Kalau yang saya denger gitu mereka cukup senang

yah karena mereka anggap saya cukup kompeten gitu, saya juga dapet juara dari penilaian eksekutif tingkat

nasional.”

2. Afeksi (Emosi)

- Senang “Yah ada kepuasaan diri dihargai oleh perusahaan juga, ada suatu kebanggan juga bisa bergabung diperusahaan ini. Jenjang karirinya juga jelas dan terarah sekali ya. selain itu, juga dibanggakan keluarga juga. kayaknya keren juga tanda tangan nyebar

kemana aja gitu, bisa memotivasi pegawainya juga.”

- Bangga “Tentunya bangga yah, bisa jadi kebanggan sendiri. Selain itu, tanggung jawabnya pasti berat yah, berbanding lurus antara tanggung jawab yang besar

dan kebanggan diri sendiri juga.”

- Tertekan “itu berkaitan dengan pencapaian target tentunya karena kadang cukup berat juga mencapainya. Kita sebagai lulusan ODP memang mendapat target dan

beban kerja yang berat yah.”

3. Kognitif (Pandangan)

- Pekerjaan yang membutuhkan kemampuan yang cepat dan tepat dalam bekerja

“Banyak pola pikir saya yang berubah jadinya.

Bagaimana saya harus berpikir cepat mengambil keputusan, bagaimana saya harus menghadle beberapa pekerjaan sehingga selesai tepat waktu, ya seperti

(55)

a)

Struktur Umum Pengalaman Kerja Manager Bank yang Melalui

Program Fast Track Informan 3

Pengalaman kerja sebagai manajer bank yang melalui program

fast track adalah bertanggung jawab pada segala resiko dari keputusan

yang telah dibuat dan bersiaga penuh setiap waktu. Jabatan pekerjaan

Informan juga mempunyai tugas, tanggung jawab dan target kinerja

yang berat dan banyak.

Informan juga mengalami beberapa permasalahan kerja seperti

mengalami

kebingungan

ketika

mengambil

keputusan

dalam

memecahkan masalah. Informan merasa berat dalam mengambil

keputusan karena pengaruh pertemanan yang usianya lebih tua dari

informan. Sikap informan dalam menghadapi permasalahan kerja yakni

dengan cara permohonan pada bawahannya untuk memberi nasehat jika

melakukan kesalahan. Informan juga memberikan penilaian kinerja

yang objektif dan tegas sehingga bawahannya memahami dengan jelas.

Selain itu, informan terlebih dahulu memberikan pelatihan pada

bawahan dan memberikan sanksi jika melakukan pelanggaran.

Pengalaman kerja tersebut menimbulkan perasaan senang dan

bangga bagi informan. Hal ini juga dipengaruhi oleh apresiasi positif

dari rekan kerja dan perusahaan. Manajer bank yang melalui program

fast track memandang pekerjaannya membutuhkan kemampuan yang

(56)
[image:56.595.97.508.174.748.2]

Tabel 4

Struktur Umum Pengalaman Kerja Manajer Bank yang Melalui Program

Fast Track Informan 1, 2 dan 3

Struktur Umum Uraian

Informan 1 Informan 2 Informan 3

1.Behavior(Perilaku):

A. Tuntutan kerja yang dikerjakan yaitu :

1) Menggambil keputusan secara tegas

“Kita diajarkan

mengatur orang. Misalnya, saya harus memiliki ketegasan jika anak buah saya melakukan suatu kesalahan. Entah membinanya hingga memecat anak buah saya

itu.”

2) Bertanggung jawab segala resiko dari keputusan yang telah dibuat

“Sebenarnya

dibank itu banyak resiko yang harus kita hadapi. Misalnya ada pengajuan kredit, setelah saya dan tim menganalisa, kita setujui diberikan kredit. Ternyata setelah beberapa bulan jadi kredit macet, nah itu kan saya juga yang harus tanggung jawab karena sebagai

pemimpinnya.”

3) Jabatan pekerjaan yang mempunyai tugas, tanggung jawab dan target kinerja yang berat dan banyak

“Disaat kita

sebagai seorang manajer kita akan ada 2 beban lho, satu yang pasti beban target dari

bank.”

“Yang pertama

pasti target. Jadi setiap AO itu kan ditargetin juga, besaran pinjaman, kondisi NPL, berapa banyak nasabah,. Nah kita kan ada rencana

“Diposisi saya

inikan tanggung jawabnya cukup berat ya, Berat mencapai

targetnya,

(57)

kerja tiap tahun, ada target individu, ada target tim itukan harus dicapai juga.”

mengambil keputusan yang cepat. Selain itu, tugas saya cukup banyak juga yah mengelola administrasi perbankan, mengelola SDM yang ada, pengawasan pegawai juga, supervisi,

pencapaian

target.”

4) Pekerjaan yang menuntut

seseorang untuk bersiaga penuh setiap waktu

“Handphone juga

harus aktif 24 jam. terus mengisi uang di ATM dikantor tempat saya kerja juga tanggung jawab saya, padahal waktu training itu tidak diajari. Kalau hari libur uang di ATM habis, saya harus isi karena itu juga tanggung jawab

saya.”

5) Menunjukan kinerja yang memuaskan dibandingkan dengan manajer lain

“Biasanya setiap

meeting akhir bulan, pimpinan pasti bilang ke saya “tidak mungkin dong kinerjamu lebih jelek dari manajer lain, kamu kan lulusan ODP, jadi kinerjamu harus lebih baik dari

mereka dong”.

“Karena

manajemen kan berharap lebih dari lulusan PPS. Berharap lulusan PPS bekerja lebih baik dibandingkan dengan yang non PPS dan menjadi cikal bakal pemimpin

perusahaan dimasa yang akan datang. Makanya kita dilatih dan dibentuk untuk menjadi

seorang pemimpin.”

6) Membina dan memutuskan secara tepat dalam mengelola

“Karakter setiap

(58)

bawahannya menuju keberhasilan

kita dituntut bagaimana mendelegasikan wewenang, mengambil suatu keputusan

bagaimana orang ini harus diapakan, apa orang ini harus di didik sampai mampu atau kita

yang mampus.” ; “Jika saya

berhasil mengendalikan SDM tersebut hingga sukses, maka itu disebut pemimpin

sukses.”

7) Beradaptasi pada lingkungan kerja

“Terus yang kedua

bagaimana kita membaur dan berusaha

berhubungan secara baik dengan rekan

kerja.”

B. Permasalahan kerja yang dihadapi ialah: 1) Kesulitan dalam

menerapkan pengetahuan dari program khusus saat bekerja

“Kalau

aplikasinya memang tidak semudah teorinya ya. bagaimana menjadikan diri kita sebagai pemilik bank niaga itu, bukan sebagai pekerja. secara pratiknya, itu luar biasa susahnya. Sampai sekarang masih susah saya

terapkan yah.”

“Saya merasa tidak

bisa seperti itu, tidak enak kalau begitu jadi kaku. Engga bisa kita bilang saya ini lulusan PPS, kamu harus gini gitu..engga bisa kayak gitu. yah saya kan sama-sama rekan kerja

dengan mereka.”

2) Kesulitan awal dalam mengelola bawahan

“Nah pada

(59)

Gambar

Tabel 1. Struktur Umum Pengalaman Kerja Manajer Bank  yang melalui
Tabel 1 Struktur Umum Pengalaman Kerja Manajer Bank yang Melalui Program Fast  Informan 1
Tabel 2 Struktur Umum Pengalaman Kerja Manajer Bank yang Melalui Program
Tabel 3  Struktur Umum Pengalaman Kerja Manajer Bank yang Melalui Program
+2

Referensi

Dokumen terkait

Kami menyambut baik atas terbitnya pedoman pelaksanaan penetapan jabatan fungsional bagi guru bukan pegawai negeri sipil ini, dalam rangka implementasi Peraturan

Karena signifikan penelitian lebih kecil dari 0,05 (0.000< 0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat pengaruh secara signifikan antara

mengetahui pengaruh penambahan serat polypropylene terhadap kuat awal beton3. 1.3

Dalam hal ini peneliti sebagai kelas mengadakan penelitian yang berjudul ” Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dengan Melalui Media Visual pada Pembelajaran

Hasil asuhan kebidanan secara komprehensif Ny “F” selama kehamilan normal trimester II dengan kram kaki sudah teratasi pada persalinan dengan persalinan spontan

Bobot 100 butir dan hasil kacang tanah yang ditanam secara monokultur lebih tinggi dibanding dengan bobot 100 butir dan hasil kacang tanah yang ditanam secara tumpangsari,

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendapatkan kajian tentang pengaruh gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai

Pol a tanam yang dianjurkan untuk desa Sebuntal adalah padi-padi, desa Bangun Rejo padi-padi disawah, jagung-kacang pan- jang- ubijalar di lahan kering, desa Padang Pangrapat