• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PERENCANAAN KINERJA

C. Program, Kegiatan dan Output

PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN

Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya pada Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap

Terwujudnya Birokrasi Karantina Pertanian yang Efektif, Efisien, dan Berorientasi pada Layanan Prima

Barantan

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap Badan Karantina Pertanian

Nilai 84,05 SKP Kelas I Cilacap 84,91 85,33 85,74 86,17

Terkelolanya Anggaran Karantina Pertanian secara Efisien dan Akuntabel Barantan

Nilai Kinerja Anggaran Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap Badan Karantina Pertanian

C. Program, Kegiatan dan Output

Sasaran dan indikator kinerja yang tertuang dalam Perjanjian Kinerja tersebut, diwujudkan melalui Program Peningkatan Kualitas Pengkarantinaan Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati dengan sasaran program dan indikator kinerja sasaran program sebagaimana Tabel 3. Selanjutnya dalam rangka pencapaian target indikator kinerja, direalisasikan dalam bentuk penyelenggaraan kegiatan dan output kegiatan sebagaimana Tabel 4.

Tabel 4. Output, pagu dan realisasi anggaran yang mendukung Indikator Kinerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap Badan Karantina Pertanian tahun 2021

Sasaran Indikator Kinerja/ Output Target

Indikator Capaian % Capaian Satuan Pagu (Rp) Realisasi (Rp) %

Realisasi Target

Vol Realisasi Vol % Vol.

2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Meningkatnya Kualitas Pelayanan Karantina, dan Kepatuhan Masyarakat

Jumlah komoditas pertanian yang sesuai persyaratan melalui tempat

pemasukan / pengeluaran yang ditetapkan 82 2.857 3.484 % Sertifikat

Jumlah temuan ketidaksesuaian persyaratan Karantina pada

komoditas pertanian yang dilalulintaskan di tempat pemasukan/

pengeluaran

1 0 100 % Kali

Jumlah Jenis temuan HPHK & OPTK pada komoditas pertanian yang

dilalulintaskan di tempat pemasukan/ pengeluaran 3 3 100 % Kali

Jumlah komoditas pertanian Ekspor yang sesuai dengan persyaratan

karantina negara tujuan 630 1.027 163 % Sertifikat

Jumlah penyelesaian kasus Pelanggaran Perkarantinaan sampai

P21 0 0 100 % Dokumen

4586PDC|Sertifikasi Produk Produk 1.743.220.000 1.743.147.146 99,99 % 712 3.873 543,96%

Terwujudnya Birokrasi Karantina Pertanian yang Efektif, Efisien, dan Berorientasi pada Layanan Prima

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan Badan Karantina

Pertanian 84.91

Terkelolanya Anggaran Karantina Pertanian secara Efisien dan Akuntabel

13 D. Analisis Lingkungan Strategis

Transformasi jabatan dan perubahan struktur organisasi di Lingkup Kementerian Pertanian maupun Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap Badan Karantina Pertanian berupa pemangkasan jabatan eslon III dan IV menjadi pejabat fungsional membawa konsekuensi perubahan lingkungan strategis yang cukup signifikan terutama dalam cascading kinerja atau disposisi tanggung jawab dari level Eselon II yang sebelumnya berjenjang kepada Eselon III, Eselon IV, baru didistribusikan kepada pejabat fungsional menjadi langsung kepada fungsional. Hal ini sangat berpengaruh pada saat pelaksanaan tugas dan kegiatan terutama pada masa transisi dan adaptasi di tahun 2021. Hal tersebut dinilai sebagai perubahan lingkungan strategis yang berpengaruh terhadap pelaksanaan dan pencapaian kinerja di Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap, Badan Karantina Pertanian.

Selain itu, kondisi pandemi COVID 19 dan adanya penghematan anggaran juga dirasakan sangat berpengaruh terhadap pencapaian kinerja, dikarenakan ada beberapa kegiatan yang harus dihemat pelaksanaannya maupun tidak dapat dilaksanakan sehubungan dengan adanya penghematan anggaran tersebut.

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi

Mempedomani Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan tatacara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, maka capaian kinerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap Badan Karantina Pertanian Tahun 2021 dianalisa dengan:

1. Membandingkan antara target dengan realisasi kinerja tahun 2021,

2. Membandingkan antara realisasi kinerja tahun 2021 dengan realisasi kinerja tahun sebelumnya (2020)

3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun 2021 dengan target jangka menengah

4. Membandingkan realisasi kinerja tahun 2021 dengan standar di Kementerian Pertanian

5. Analisis penyebab keberhasilan atau kegagalan atau peningkatan/ penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan

6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya

7. Analisis program/ kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian kinerja,

Keberhasilan setiap capaian sasaran dan indikator kinerja ditentukan dengan Persentase pencapaian target yang telah ditetapkan sebagai berikut:

A. Sangat Berhasil : > 100%

B. Berhasil : 80 – 100%

C. Cukup Berhasil : 60 – (< 80%) D. Kurang Berhasil : < 60%

Apabila terdapat capaian yang sangat melampaui target atau lebih dari 200% dari target, dinyatakan dalam data anomali yaitu 200%*), Angka ini merupakan salah satu kriteria yang disepakati dalam PMK 22/2021 Jo, 249/2011 Jo, 214/2017.

Pengukuran kinerja dilakukan melalui perhitungan capaian Indikator kinerja, Data perhitungan capaian indikator kinerja tersebut bersumber dari aplikasi basis data kegiatan operasional Karantina Pertanian yang tersedia pada aplikasi IQ-FAST maupun laporan dari Pusat Karantina Hewan dan Keamanan Hayati Hewani, Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati, Pusat Kepatuhan, Kerjasama dan Informasi Perkarantinaan, serta Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian yang memuat:

1. Data operasional perkarantinaan baik pemeriksaan, pembebasan, penolakan, pemusnahan pada lalulintas komoditas pertanian impor, ekspor, domestik masuk, domestik keluar;

2. Data temuan OPTK, HPHK dan ketidaksesuaian kemananan hayati di tempat pemasukan/ pengeluaran yang ditetapkan;

3. Pemberitahuan ketidak sesuaian terkait keamanan pangan ke negara asal komoditas;

4. Data penyelesaian kasus pelanggaran perkarantinaan sampai dengan P21;

5. Nilai IKM Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap Badan Karantina Pertanian;

6. Nilai Kinerja Anggaran Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap Badan Karantina Pertanian,

15 Perkembangan target Indikator Kinerja Sasaran Kegiatan (IKSK) tahun 2021-2024 secara lengkap sebagaimana Tabel 3, Pengukuran Indikator Kinerja tahun 2021-2024 menggunakan data sebagaimana Tabel 5,

Tabel 5. Data terkait penghitungan capaian indikator kinerja (Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap) Badan Karantina Pertanian Tahun 2021

No Parameter Jumlah

1. Jumlah komoditas pertanian yang sesuai persyaratan (Pembebasan Impor KH)

1 2. Jumlah komoditas pertanian yang sesuai persyaratan

(Pembebasan Impor KT)

126 3. Jumlah komoditas pertanian yang sesuai persyaratan

(Pembebasan Domestik Masuk KH)

0 4. Jumlah komoditas pertanian yang sesuai persyaratan

(Pembebasan Domestik Masuk KT)

0 5. Jumlah komoditas pertanian yang sesuai persyaratan

(Sertifikasi Domestik Keluar KH)

3 6. Jumlah komoditas pertanian yang sesuai persyaratan

(Sertifikasi Domestik Keluar KT)

2.727 7. Jumlah komoditas pertanian ekspor yang sesuai

persyaratan karantina negara tujuan yang dilakukan sertifikasi Ekspor KH (HC)

1

8. Jumlah komoditas pertanian ekspor yang sesuai persyaratan karantina negara tujuan yang dilakukan sertifikasi Ekspor KT (PC)

1.016

9. Jumlah temuan ketidaksesuaian persyaratan Karantina yang ditindaklanjuti dengan pemberitahuan

ketidaksesuaian ke negara asal (notification of non compliance)

0

10. Jumlah Jenis temuan HPHK pada kegiatan operasional karantina

0 11. Jumlah Jenis temuan OPTK pada kegiatan operasional

karantina

3 12. Kasus pelanggaran perkarantinaan yang terjadi 0 13. Kasus pelanggaran perkarantinaan yang diselesaikan

sampai P21

0 14. Nilai IKM (BBKP/BKP/SKP) Badan Karantina Pertanian 88 15. Nilai kinerja anggaran (BBKP/BKP/SKP) Badan Karantina

Pertanian 89,77

Keterangan:

1. Sumber data: IQ-FAST, Laporan Operasional Karantina Hewan, Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati hewani dan nabati (rincian terlampir);

2. Penyelesaian kasus-kasus pelanggaran perkarantinaan merupakan kasus pro-justisi pada saat importasi komoditas pertanian, terjadi di tempat pemasukan dan pengeluaran yang ditetapkan, ditangani oleh PPNS (Stasiun Karantina Pertanain kelas I) Badan Karantina Pertanian dan mencapai P-21 (rincian terlampir);

3. Temuan HPHK dan OPTK merupakan hasil temuan pada pemeriksaan karantina tahun 2021 (rincian terlampir);

4. Pemberitahuan ketidak sesuaian terkait keamanan pangan merupakan temuan yang ditindakanjuti dengan pemberitahuan ketidak sesuaian yang disampaikan

ke negara asal komoditas (rincian terlampir);

5. Nilai IKM (Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap) Badan Karantina Pertanian merupakan nilai pengisian quisioner IKM oleh pengguna jasa sebagaimana terlampir,

6. Niai Kinerja Keuangan berasal dari Aplikasi SMART PMK 22/2021 Kementerian Keuangan (nilai terlampir);

Analisis capaian kinerja terhadap capaian indikator kinerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap Badan Karantina Pertanian tahun 2021 adalah sebagaimana Tabel 6.

Tabel 6. Capaian Indikator Kinerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap Badan Karantina Pertanian

SASARAN PROGRAM/

SASARAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA Target Realisasi %

1 2 4 5 6

Jumlah komoditas pertanian yang sesuai persyaratan melalui tempat pemasukan / pengeluaran yang ditetapkan

82 2.857 3.484

Jumlah temuan ketidaksesuaian persyaratan Karantina pada komoditas pertanian yang

dilalulintaskan di tempat pemasukan/ pengeluaran

1 0 100

Jumlah Jenis temuan HPHK & OPTK pada komoditas pertanian yang dilalulintaskan di tempat pemasukan/

pengeluaran

3 3 100

Jumlah komoditas pertanian Ekspor yang sesuai dengan persyaratan karantina negara tujuan

Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) atas layanan Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap Badan Karantina Pertanian

Nilai Kinerja Anggaran Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap Badan Karantina Pertanian

89,84 89,77 99,92

Perhitungan dan analisis capaian kinerja setiap Indikator kinerja Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap, Badan Karantina Pertanian adalah sebagai berikut:

1. IKSK 1. Jumlah komoditas pertanian yang sesuai persyaratan melalui tempat pemasukan / pengeluaran yang ditetapkan

Komoditas hewan, tumbuhan dan keamanan hayati yang dilalulintaskan baik yang masuk ke wilayah Indonesia (impor) maupun yang dilalulintaskan di dalam wilayah Indonesia (Domestik Masuk maupun Domestik Keluar) harus memenuhi persyaratan karantina untuk menjamin bahwa komoditas tersebut tidak membawa OPTK, HPHK serta memenuhi persyaratan kemananan pangan, Jaminan tersebut dibuktikan dengan diterbitkanny1a sertifikat pembebasan terhadap komoditas yang diimpor maupun diantarareakan baik domestik masuk maupun domestik keluar,

Jaminan kesehatan merupakan outcome atas proses tindakan karantina dengan diterbitkannya sertifikat pembebasan terhadap media pembawa yang

17 masuk atau diimpor, untuk memastikan bebas OPTK, HPHK dan memenuhi peryaratan keamanan pangan, Perhitungan capaian indikator kinerja sebagai berikut:

IKSK 1. = Menghitung Jumlah sertifikasi impor dan antar area terhadap komoditas pertanian yang sesuai persyaratan melalui tempat pemasukan / pengeluaran yang ditetapkan

Berdasarkan data sebagaimana Tabel 5 dihasilkan perhitungan capaian indikator kinerja sebagai berikut:

Tabel 7. Perkembangan capaian IKSK.31 Target dan

a. Perbandingan Target dan realisasi tahun ini;

Realisasi kinerja tahun 2021 sebesar 3.484 persen atau dengan capaian sebesar 2.857 dari target sebesar 82 sebagaimana Tabel 7.

b. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2021 dengan tahun sebelumnya;

Realisasi kinerja tahun 2021 sebesar 3.571 persen atau dengan capaian sebesar 2.857 dari target sebesar 80 sebagaimana Tabel 7

c. Perbandingan realisasi kinerja sampai tahun 2021 dengan target jangka menengah;

Realisasi capaian Kinerja tahun 2021 sebesar 2.857 atau telah mendukung 0,34% dari target standar nasional Kementerian Pertanian yaitu 840.000.

Indikator kinerja ini merupakan cascading dari Kementerian Pertanian, sehingga telah selaras dengan Renstra Kementerian Pertanian yang dijadikan sebagai standar nasional,

e. Analisis penyebab keberhasilan kinerja;

Keberhasilan capaian kinerja tersebut disebabkan:

1) Kepatuhan dan kemampuan negara asal dalam memenuhi persyaratan pemasukan MP HPHK dan MP OPTK sesuai dengan peraturan dan pedoman yang ditetapkan semakin meningkat, peraturan dan pedoman teknis yang diatur dalam regulasi perkarantinaan.

2) Penguatan pelaksanaan tindakan karantina berdasarkan rekomendasi teknis hasil analisis manajemen risiko HPHK/OPTK.

3) Peningkatan penyediaan sarana dan prasarana penunjang operasional.

Upaya untuk mempertahankan dan menunjang keberhasilan tersebut di atas dilakukan dengan:

1) Meningkatkan kualitas pelayanan sertifikasi karantina hewand an 2) tumbuhan di tempat pemasukan dan pengeluaran yang ditetapkan.

3) Meningkatkan kompetesi petugas karantina pertanian melalui in house training, magang dan peningkatan kompetensi lainnya baik secara daring maupun luring.

4) Meningkatkan sarana prasarana dan fasilitas operasional karantina pertanian

f. Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Berdasarkan analisis efisiensi penggunaan sumber daya, IKSK. 31 menunjukkan efisiensi sebesar 50,8% dengan nilai efisiensi 177,1%

sebagaimana perhitungan pada Tabel 8.

Tabel 8. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya IKSK.31

Nama Output Pagu (Rp) Realisasi (Rp) Total TVK (Vol,)

Total RVK

(Vol,) % CKK Per indikator (PAKixCKi) (PAKixCKi)-RAKi Efisiensi Nilai Efisiensi

g. Analisis kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja

1) penguatan regulasi dan kebijakan impor produk pertanian yang bebas penyakit dan berdasarkan analisa risiko;

2) Penguatan sarana dan prasarana tindakan karantina di tempat tempat pemasukan yang berisiko tinggi;

3) Peningkatan penyebarluasan informasi kepada masyarakat yang bertujuan untuk memberikan pemahaman terhadap fungsi penyelenggaraan karantina di wilayah Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno Hatta.

4) Penguatan perjanjian nota kesepahaman diantara Badan Karantina Pertanian dan negara eksportir

5) Melaksanakan layanan prioritas terhadap komoditi pertanian yang diimpor 2. IKSK 32. Jumlah temuan ketidaksesuaian persyaratan Karantina pada

komoditas pertanian yang dilalulintaskan di tempat pemasukan/

pengeluaran

Tindak lanjut terhadap temuan ketidak sesuaian terhadap pemenuhan persyaratan karantina di tempat pemasukan merupakan indikator kinerja yang mencerminkan keberhasilan tugas pokok dan fungsi Badan Karantina Pertanian dalam pengawasan kemamanan hayati, Dengan adanya tindak lanjut terhadap temuan ketidaksesuaian pada pemenuhan persyaratan keamanan hayati, diharapkan masyarakat dapat terhindar dari komoditas pertanian yang tidak aman dan tidak memenuhi persyaratan karantina di Indonesia, Perhitungan capaian indikator kinerja yang digunakan adalah sebagai berikut:

IKSK 32. = menghitung Jumlah temuan ketidaksesuaian persyaratan Karantina pada komoditas pertanian yang dilalulintaskan di tempat pemasukan/

19 pengeluaran yang ditindaklanjuti dengan pemberitahuan ketidaksesuaian ke negara asal (Notification of noncompliance)

Berdasarkan data sebagaimana Tabel 9 dihasilkan perhitungan capaian indikator kinerja sebagai berikut:

Tabel 9. Perkembangan capaian IKSK.32 Target dan

a. Perbandingan Target dan realisasi tahun ini,

Realisasi kinerja tahun 2021 sebesar 9.000 persen atau dengan capaian sebesar 90 dari target sebesar 1 sebagaimana Tabel 9,

b. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2021 dengan tahun sebelumnya, Realisasi kinerja tahun 2021 sebesar 9.000 persen atau dengan capaian sebesar 90 dari target sebesar 1,

c. Perbandingan realisasi kinerja sampai tahun 2021 dengan target jangka menengah,

Dilihat dari capaian kinerja tahun 2021 sebesar 90. telah mencapai target jangka menengah sampai dengan tahun 2021 karena capaian tersebut 9.000 persen dari target jangka menengah tahun 2024 sebesar 1 sebagaimana Tabel 9,

d. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2021 Stasiun Karantina Pertanian dengan standar nasional Badan Karantina Pertanian-Kementerian Pertanian,

Realisasi capaian Kinerja tahun 2021 sebesar 90 telah mencapai standar nasional Kementerian Pertanian yaitu lebih dari target nasional sebesar 8, Indikator kinerja tersebut telah selaras dengan Renstra Kementerian Pertanian dan merupakan cascading dari Kementerian Pertanian sebagai standar nasional,

e. Analisis penyebab keberhasilan atau peningkatan kinerja:

Keberhasilan capaian kinerja tersebut disebabkan:

1) Penguatan Kompetensi SDM 2) Penguatan Alat Laboratorium

Upaya untuk mempertahankan dan menunjang keberhasilan tersebut dilakukan dengan:

1) Melaksanakan In House Training SDM

f. Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Berdasarkan analisis efisiensi penggunaan sumber daya, IKSK. 32 menunjukkan efisiensi sebesar 59,3% dengan nilai efisiensi 198,4%

sebagaimana perhitungan pada Tabel 10.

Tabel 10. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya IKSK. 32

(Vol,) % CKK Per indikator (PAKixCKi) (PAKixCKi)-RAKi Efisiensi Nilai Efisiensi

Sertifikasi Produk 1.743.220.000 1.743.147.146 1 90 9.000 2,459509486

g. Analisis kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja

1) Kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaiaan kinerja adalah Peningkatan Sistem Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati, Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Laboratorium Uji Standar dan Uji Terap Teknik dan Metoda Karantina Pertanian, Peningkatan Kualitas Pelayanan Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati;

2) Regulasi yang selalu diperbaharui disesuaikan dengan perkembangan kondisi lalulintas media pembawa, ilmu pengetahuan dan teknologi;

3) Registrasi sistem dalam rangka pengakuan sistem keamanan pangan dan laboratorium keamanan pangan negara asal media pembawa atau komoditas segar asal tumbuhan,

4) Pencapaian target didukung oleh pemeriksaan keamanan pangan atas produk segar asal tumbuhan yang dimasukkan ke dalam wilayah Indonesia melalui kegiatan monitoring keamanan pangan, Kegiatan tersebut dilakukan oleh petugas karantina yang kompeten, sarana dan prasarana yang mendukung serta implementasi peraturan perkarantinaan dan keamanan pangan dilaksanakan dengan baik, 3. IKSK 33. Jumlah Jenis temuan HPHK & OPTK pada komoditas pertanian

yang dilalulintaskan di tempat pemasukan/ pengeluaran,

Temuan OPTK dan HPHK merupakan indikator kinerja yang mencerminkan keberhasilan tugas pokok dan fungsi SKP Kelas I Cilacap dalam melakukan upaya mencegah masuk dan tersebarnya OPTK dan HPHK ke dalam wilayah Indonesia. Dengan dapat ditemukannya OPTK dan HPHK pada kegiatan operasional, maka OPTK dan HPHK dapat terdeteksi secara dini, dan selanjutnya dapat dilakukan tindakan antisipatif berupa perlakuan, penolakan maupun pemusnahan bersama media pembawanya untuk mencegah masuk dan tersebarnya OPTK dan HPHK tersebut.

Berdasarkan pelaksanaan kegiatan operasional perkarantinaan di tempat pemasukan dan pengeluaran selama tahun 2021, SKP Kelas I Cilacap berhasil menemukan … jenis HPHK dan 88 Jenis OPTK. Terhadap HPHK dan OPTK tersebut sudah dilakukan tindakan karantina untuk mengeradikasi HPHK dan OPTK tersebut melalui perlakuan dan pemusnahan bersama komoditas pertanian sebagai media pembawanya. Tindakan tersebut dilakukan dalam rangka upaya mencegah masuk dan tersebarnya HPHK dan OPTK ke dalam wilayah Indonesia, Perhitungan capaian indikator kinerja yang digunakan adalah sebagai berikut:

21 IKSK 3 = menghitung Jumlah Jenis temuan HPHK & OPTK pada kegiatan operasional terhadap komoditas pertanian yang dilalulintaskan di tempat pemasukan/ pengeluaran,

Berdasarkan data sebagaimana Tabel 11 dihasilkan perhitungan capaian indikator kinerja sebagai berikut:

Tabel 11. Perkembangan capaian IKSK.33 Target dan

a. Perbandingan Target dan realisasi tahun ini,

Realisasi kinerja tahun 2021 sebesar 2.933 persen atau dengan capaian sebesar 88 dari target sebesar 3 sebagaimana Tabel 11.

b. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2021 dengan tahun sebelumnya, Realisasi kinerja tahun 2021 sebesar 2.933 persen atau dengan capaian sebesar 88 dari target sebesar 3 .

c. Perbandingan realisasi kinerja sampai tahun 2021 dengan target jangka menengah,

Dilihat dari capaian kinerja tahun 2021 sebesar 88 telah mencapai target jangka menengah sampai dengan tahun 2021 karena capaian tersebut 88 dari target jangka menengah tahun 2021 sebesar 3. sebagaimana Tabel 7.

d. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2021 SKP Kelas I Cilacap dengan standar nasional (Kementerian Pertanian),

Realisasi capaian Kinerja tahun 2021 sebesar 88 telah mencapai standar nasional yang ditetapkan Kementerian Pertanian yaitu lebih dari target nasional sebesar 50. Indikator kinerja tersebut telah selaras dengan Renstra Kementerian Pertanian dan merupakan cascading dari Kementerian Pertanian sebagai standar nasional,

e. Analisis penyebab keberhasilan atau peningkatan kinerja:

Keberhasilan capaian kinerja tersebut disebabkan:

1) Peningkatan kemampuan deteksi OPTK/ HPHK yang dilalu lintaskan baik ekspor impor dan domestik antar area

2) Peningkatan kompetensi sumber daya manusia di SKP kelas I Cilacap dalam melaksanakan tindakan karantina 8P (Pemeriksaan, Pengasingan, Pengamatan, Perlakuan, Penahanan, Penolakan, Pemusnahan dan Pembebasan ) melalui pendidikan dan pelatihan.

3) Kegiatan penunjang sarana dan prasarana teknis dan laboratorium.

Upaya untuk mempertahankan dan menunjang keberhasilan tersebut di atas dilakukan dengan:

1) Terus melakukan peningkatan kompetensi SDM laboratorium 2) Peningkatan sarana dan prasarana laboratorium.

3) Melakukan evaluasi secara terus menerus dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan kinerja laboratorium.

f. Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya

Berdasarkan analisis efisiensi penggunaan sumber daya, IKSK. 33 menunjukkan efisiensi sebesar 49,1% dengan nilai efisiensi 172,8 % .sebagaimana perhitungan pada Tabel 12.

Tabel 12. Analisis efisiensi penggunaan sumber daya IKSK. 33

Nama Output Pagu (Rp) Realisasi (Rp) Total TVK (Vol,)

Total RVK

(Vol,) Persentase CKK Perindikator (PAKixCKi) (PAKixCKi)-RAKi Efisiensi Nilai Efisiensi

Sertifikasi

Produk 1.743.220.000 1.743.147.146 3 88 2.933 1,965496539

g. Analisis kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja

1) Peningkatan Kualitas Pelayanan Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati

2) Sertifikasi kesehatan terhadap pemasukan MP HPHK/OPTK ke dan pengiriman MP HPHK/OPTK dari satu area ke área lain di SKP Kelas I Cilacap dilakukan oleh petugas karantina yang kompeten

3) Penguatan regulasi dan kebijakan berdasarkan analisis risiko.

4) Penguatan sarana dan prasaran tindakan karantina di tempat tempat pemasukan yang berisiko tinggi.

5) Peningkatan penyebarluasan informasi kepada masyarakat yang bertujuan untuk memberikan pemahaman terhadap fungsi penyelenggaraan karantina di wilayah SKP Kelas I Cilacap

4. IKSK 34. Jumlah komoditas pertanian Ekspor yang sesuai dengan persyaratan karantina negara tujuan

Dalam rangka mendukung akselerasi ekspor, SKP Kelas I Cilacap melakukan sertifikasi kesehatan terhadap media pembawa ekspor. Keberhasilan sertifikasi ekspor diukur dari jumlah ekspor komoditas pertanian yang disertifikasi karantina dipastikan merupakan komoditas yang memenuhi persyaratan negara tujuan ekspor sehingga dapat meminimalkan risiko ditolak, re-ekspor atau dimusnahkan di negara tujuan. Penghitungan indikator sebagai berikut:

IKSK 34. = Jumlah komoditas pertanian Ekspor yang sesuai dengan persyaratan karantina negara tujuan yang disertifikasi karantina hewan dan tumbuhan berupa HC atau PC

23 Tabel 13. Perkembangan capaian IKSK. 34

Target dan

a. Perbandingan Target dan realisasi tahun ini

Realisasi kinerja tahun 2021 sebesar 161,4 persen atau dengan capaian sebesar1.017 dari target sebesar 630 sebagaimana Tabel 13,

b. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2021 dengan tahun sebelumnya, Realisasi kinerja tahun 2021 sebesar 423,75 % atau dengan capaian sebesar 1.017 dari target sebesar 240 ,

c. Perbandingan realisasi kinerja sampai tahun 2021 dengan target jangka menengah,

Realisasi kinerja tahun 2021 sebesar 126,65%, realisasi kinerja tersebut telah mencapai target yaitu 1.017 target maksimal jangka menengah tahun 2021 sebesar 803 sebagaimana Tabel 13,

d. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2021 SKP Kelas I Cilacap dengan standar nasional (Kementerian Pertanian)

Realisasi capaian Kinerja tahun 2021 sebesar 0,63.% telah mendukung target standar nasional Kementerian Pertanian yaitu 160.000. Indikator kinerja ini merupakan cascading adopsi langsung dari Kementerian Pertanian, sehingga telah selaras dengan Renstra Kementerian Pertanian yang dijadikan sebagai standar nasional,

e. Analisis penyebab keberhasilan atau peningkatan kinerja:

Keberhasilan capaian kinerja tersebut disebabkan:

1) Penyediaan informasi teknis dan upaya-upaya dalam rangka menembus pasar ekspor untuk komoditas pertanian.

2) Percepatan arus barang ditempat pengeluaran, pelaksanaan tindak karantina oleh pihak ketiga.

3) Pelaksanaan sosialisasi kepada para pengguna jasa/ eksportir yang lebih giat.

4) Penyediaan protokol ekspor untuk beberapa komoditas unggulan dalam pemenuhan persyaratan negara tujuan.

5) Peningkatan kompetensi sumber daya manusia di Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap dalam menjalankan tindakan karantina berupa tindakan pemeriksaan dan (Perlakuan,) melalui pelatihan, dan bimbingan teknis (diseminasi)

6) Meningkatnya minat negara luar terhadap produk pertanian Indonesia;

Untuk mempertahankan dan menunjang keberhasilan tahun mendatang dapat dilakukan:

1) Penderasan informasi, tata cara dan prosedur pemeriksaan karantina sehingga dapat diketahui oleh masyarakat.

2) Meningkatkan pelayanan melalui penyediaan sarana dan prasarana yang memadai baik bagi petugas maupun bagi pengguna jasa.

f. Analisis Efisiensi penggunaan sumber daya

Berdasarkan analisis efisiensi penggunaan sumber daya, IKSK. 9 menunjukkan efisiensi sebesar 9,1.% dengan nilai efisiensi 72,8%

sebagaimana perhitungan pada Tabel 14.

Tabel 14. Efisiensi penggunaan sumber daya terhadap IKSK. 34

Nama Output Pagu (Rp) Realisasi (Rp) Total TVK (Vol,)

Total RVK

(Vol,) % CKK Per indikator (PAKixCKi) (PAKixCKi)-RAKi Efisiensi Nilai Efisiensi

Sertifikasi Produk 1.743.220.000 1.743.147.146 630 1.017 161,4 1,10051529

g. Analisis kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian kinerja

1) Penyediaan informasi teknis dan upaya-upaya dalam rangka menembus pasar ekspor untuk komoditas pertanian.

2) Percepatan arus barang ditempat pengeluaran, pelaksanaan tindak karantina oleh pihak ketiga.

3) Pelaksanaan sosialisasi kepada para pengguna jasa/ eksportir yang lebih giat.

4) Penyediaan protokol ekspor untuk beberapa komoditas unggulan dalam pemenuhan persyaratan negara tujuan.

5) Peningkatan kompetensi sumber daya manusia di Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Cilacap dalam menjalankan tindakan karantina berupa tindakan pemeriksaan dan (Perlakuan,) melalui pelatihan, dan bimbingan teknis (diseminasi)

6) Meningkatnya minat negara luar terhadap produk pertanian Indonesia;

5. IKSK 35. Jumlah penyelesaian kasus Pelanggaran Perkarantinaan sampai

5. IKSK 35. Jumlah penyelesaian kasus Pelanggaran Perkarantinaan sampai

Dokumen terkait