A. Pendahuluan
Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) Ditjen Penguatan Risbang Kemenristekdikti mencoba menerapkan paradigma baru dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bersifat problem solving, komprehensif, bermakna, tuntas, dan berkelanjutan (sustainable) dengan sasaran yang tidak tunggal. Hal-hal inilah yang menjadi alasan dikembangkannya program Program Kemitraan Masyarakat (PKM).
Khalayak sasaran program PKM adalah:1) masyarakat yang produktif secara ekonomi (usaha mikro); 2) masyarakat yang belum produktif secara ekonomis, tetapi berhasrat kuat menjadi wirausahawan; dan 3) masyarakat yang tidak produktif secara ekonomi (masyarakat umum/biasa). Jika bermitra dengan masyarakat produktif secara ekonomi, diperlukan dua pengusaha mikro dengan komoditas sejenis atau yang saling menunjang satu sama lain (misalnya pemasok bahan baku dan produsen yang memanfaatkan bahan baku tersebut menjadi produk), namun kedua mitra tersebut harus mendapatkan sentuhan kegiatan iptek sesuai kebutuhannya. Mitra kelompok perajin, nelayan, petani, peternak, yang setiap anggotanya memiliki karakter produktif secara ekonomis, jumlah yang diperlukan dalam program PKM cukup dua atau sebanyakbanyaknya tiga orang. Jumlah mitra ini ditetapkan dengan mempertimbangkan efisiensi dan intensitas pelaksanaan program.
Jika mitra program adalah masyarakat yang belum produktif namun berhasrat kuat menjadi wirausahawan, maka diperlukan adanya dua kelompok mitra yang masing-masingnya minimal terdiri atas tiga orang per kelompok. Komoditas mitra diupayakan sejenis atau satu sama lainnya saling menunjang dengan mempertimbangkan bahan baku, spirit wirausaha, sarana, SDM, pasar dan lain-lain yang relevan.
Untuk masyarakat yang tidak produktif secara ekonomi seperti sekolah (jumlah mitranya minimum dua sekolah), kelompok karang taruna, kelompok ibu-ibu rumah tangga, kelompok anak-anak jalanan, diperlukan minimum tiga kader per kelompok. Dalam beberapa kasus mungkin diperlukan mitra dalam wujud dua RT, dua dusun atau dua desa, dua Puskesmas/Posyandu, dua Polsek, dua Kantor Camat, kantor Desa atau Kelurahan dan lain sebagainya.
Jenis permasalahan yang wajib ditangani dalam program PKM, khususnya masyarakat produktif secara ekonomi atau calon wirausaha baru meliputi segi produksi dan manajemen usaha. Untuk kegiatan yang tidak bermuara pada segi ekonomi, wajib mengungkapkan rinci permasalahan dalam segi utama yang diprioritaskan untuk diselesaikan, dan tetap melaksanakan minimal dua bidang kegiatan.
30
B. Tujuan
Tujuan program PKM adalah sebagai berikut:
a. Membentuk/mengembangkan sekelompok masyarakat yang mandiri secara ekonomi;
b. Membantu menciptakan ketentraman, dan kenyamanan dalam kehidupan bermasyarakat; dan
c. Meningkatkan keterampilan berpikir, membaca dan menulis atau keterampilan lain yang dibutuhkan (softskill dan hardskill).
C. Mitra
1. Ketentuan Mitra
Dalam setiap kegiatan PKM harus melibatkan minimal 2 (dua) mitra dengan sasaran mitra sebagai berikut:
a) Usaha Mikro, yaitu masyarakat yang produktif secara ekonomi.
b) Masyarakat yang belum produktif namun berhasrat kuat menjadi wirausahawan. Misalnya mitra kelompok perajin, nelayan, petani dan peternak (minimal 2 kelompok mitra dengan 3 orang tiap kelompok).
c) Masyarakat umum/biasa, yaitu mitra yang tidak produktif secara ekonomi seperti: sekolah, karang taruna, ibu-ibu rumah tangga, anak-anak jalanan, dalam beberapa kasus dapat terdiri dari dua RT, dua dusun atau dua desa, dua Puskesmas/Posyandu, dua Polsek, dua Kantor Camat, kantor Desa.
2. Jenis Mitra
a. Mitra yang non produktif (sekolah, karang taruna, kelompok ibu rmah tangga, kelompok anak jalanan)
b. Mitra yang produktif (UMKM) c. Mitra CSR
d. Mitra Pemda (Instansi)
e. Mitra yang produktivitasnya meningkat f. Mitra yang kualitas produknya meningkat
g. Mitra yang berhasil melakukan ekspor/pemasaran antar pulau h. Mitra yang menghasilkan usahawan muda
i. Mitra yang omzetnya meningkat j. Mitra yang tenaga kerjanya meningkat
31
D. Luaran
1. Luaran wajib program PKM adalah:
a. Satu artikel ilmiah yang dipublikasikan melalui Jurnal ber ISSN atau prosiding dari seminar nasional;
b. Publikasi pada media masa cetak/online/repocitory PT;
c. Peningkatan daya saing (peningkatan kualitas, kuantitas, serta nilai tambah barang, jasa, diversifikasi produk, atau sumber daya lainnya sesuai dengan jenis kegiatan yang diusulkan);
d. Peningkatan penerapan iptek di masyarakat (mekanisasi, IT, dan manajemen) perbaikan tata nilai masyarakat (seni budaya, sosial, politik, keamanan, ketentraman, pendidikan, kesehatan).
2. Luaran tambahan program PKM berupa:
a. Metode atau sistem; Produk (Barang atau Jasa); b. HKI,
c. buku ber ISBN
b. Inovasi Teknologi Tepat Guna c. Publikasi
E. Ketentuan Pelaksanaan PKM UHAMKA
h. Tim Pelaksana
a) Usulan program PKM dilakukan oleh dosen UHAMKA, diketahui oleh ketua Program Studi dan Dekan fakultas masing-masing.
b) Ketua Tim pelaksana PKM adalah dosen tetap UHAMKA yang masih aktif. c) Anggota Tim pelaksana maksimal 3 (tiga) orang.
d) Setiap dosen hanya mempunyai satu kesempatan sebagai ketua dan satu kesempatan sebagai anggota dalam setiap usulan.
e) Anggota Tim pelaksana dapat lintas program studi, dengan multidisiplin ilmu
i. Pelaksanaan Kegiatan PPM
a) Tim menunjukkan proposal minimal 15 (lima belas) hari sebelum pelaksanaan kegiatan
b) Tim pelaksana membuat Proposal sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan LPPM UHAMKA
c) Proposal yang masuk akan diriview oleh Tim reviewer yang ditetapkan oleh pimpinan Universitas.
32
d) Untuk proposal yang sudah disetujui akan disampaikan kepada pengusul dan dibuatkan SPK (Surat Perintah Kerja).
e) Proposal yang belum disetujui akan dikembalikan kepada pengusul untuk diperbaiki.
f) Ketua Tim membuat surat pemberitahuan pelaksanaan kegiatan PPM kepada pimpinan universitas, Cq. Ketua LPPM untuk membuka kegiatan, melakukan monitoring. Kegiatan akan diliput dalam berita LPPM UHAMKA melalui website.
g) Jajaran LPPM atas nama pimpinan universitas melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan.
h) Aktivitas pelaksanaan kegiatan disosialisasikan melalui website oleh LPPM UHAMKA.
j. Wilayah Sasaran
a) Sasaran kegiatan LPPM diutamakan Cabang, Ranting, dan Ortom Muhammadiyah.
b) Penetapan lokasi pelaksanaan kegiatan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat dipertimbangkan sedemikian rupa dari segi jarak, waktu tempuh agar sesuai dengan biaya yang dianggarkan.
c) Lokasi pelaksanaan PPM merupakan wilayah binaan atau rintisan binaan dari Fakultas / Program Studi.
d) Lokasi pelaksanaan PPM merupakan wilayah kantong bagi calon mahasiswa baru UHAMKA.
k. Pelaporan
a) Laporan pelaksanaan kegiatan dikirimkan maksimal 10 hari setelah pelaksanaan kegiatan.
b) Laporan yang dikirim berupa: 5 (lima) set hardcopy laporan (soft cover) CD aktivitas kegiatan, dan ringkasan eksekutif pelaksanaan kegiatan PPM.
l. Biaya Pelaksanaan Kegiatan PPM
Berdasarkan Perencanaan LPPM UHAMKA, besaran biaya ditentukan sebagai berikut:
a) Wilayah JABODETABEK dengan peserta 25 s/d 40 orang sebesar maksimal Rp. 10.000.000,00.
33
b) Luar JABODETABEK dilaksanakan berdasarkan MoU antara Fakultas / Prodi dengan wilayah setempat sebagai wilayah/institusi binaan dengan peserta 25 s/d 40 orang sebesar maksimal Rp. 12.000.000,00.
c) Tahapan pencairan dana pertama sebesar 70% setelah dikeluarkannya surat perjanjian pelaksanaan kegiatan (SPK).
d) Tahapan pencairan dana kedua sebesar 30% yaitu setelah laporan akhir pelaksanaan kegiatan.
m. Sertifikat
Sertifikat pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat dikeluarkan oleh lembaga pengabdiaan dan pemberdayaan masyarakat UHAMKA atas nama pimpinan universitas. Sertifikat diberikan apabila pelaksana sudah melaporkan semua kegiatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
n. Ketentuan lain:
a) Apabila kegiatan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat yang mengalami keterlambatan pelaporan, maka ketua tim wajib menyampaikan alasan keterlambatan. Toleransi keterlambatan maksimal 20 hari terhitung dari berakhirnya masa kontrak.
b) Apabila kegiatan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat tidak diselesaikan sampai dengan batas waktu yang ditetapkan, dan pelaksana telah menerima uang tahap 1, maka pelaksana wajib mengembalikan seluruh uang yang telah diterima.
F. Sistematika Usulan
Usulan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) maksimum berjumlah 20 halaman (tidak termasuk halaman sampul, halaman pengesahan, dan lampiran) pada kertas ukuran kertas A4, yang ditulis menggunakan Times New Roman ukuran 12 dengan jarak baris 1,5 spasi. Usulan proposal PKM harus memuat setiap komponen seperti pada tabel 2.
34
Tabel 9. Sistematika Usulan Program Kemitraan Masyarakat (PKM)
Komponen Penjelasan
Halaman Sampul Lampiran A
Halaman Pengesahan Lampiran C
Identitas dan Uraian Umum
Lampiran E
Daftar Isi -
Ringkasan Proposal -