Perencanaan Teknis Pembangunan Sumur Bor Tersebar di Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya
USULAN TEKNIS
matang serta melibatkan tenaga ahli yang kompeten dibidang eksploitasi air bawah tanah.
2. Maksud dan Tujuan
Kegiatan Perencanaan teknis ini dimaksudkan agar dalam pelaksanaan pekerjaan fisik Pembangunan Sumur Bor di 10 titik lokasi prioritas penanganan rawan air dapat optimal dan tepat sasaran. Adapun tujuan kegiatan perencanaan teknis adalah untuk memberikan pedoman dan arahan teknis terhadap pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Sumur Bor di 10 titik lokasi prioritas penanganan rawan air sesuai karakteristik lokasi dan spesifikasi teknis minimal yang disyaratkan
3. Sasaran
Perencanaan Teknis Pembangunan Sumur Bor Tersebar di Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya
USULAN TEKNIS
dalam lapisan tanah atau batuan di bawah permukaan tanah pada kedalaman :
dangkal pada kedalaman 1‐30 meter sedang pada kedalaman 31‐60 meter dalam pada kedalaman >60 meter
4) Air Tanah Bebas (unconfined) adalah air dari aquifer dimana lapisan kedap air hanya berada pada dasar akuifer dan permukaan akuifer bebas dari lapisan kedap air.
5) Air Tanah Tertekan (confined) merupakan air dari akuifer yang sepenuhnya jenuh dengan bagian atas dan bawah dibatasi oleh lapisan kedap air.
Perencanaan Teknis Pembangunan Sumur Bor Tersebar di Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya
USULAN TEKNIS 4.2 METODOLOGI PEKERJAAN PENTERJEMAHAN INFORMASI PERANCANGAN PRA PERANCANGAN SKEMATIK DESIGN PENGEMBANGAN RANCANGAN PEMBUATAN GAMBAR KERJA DOKUMEN LELANG Penyusunan Rencana Pelaksanaan dan Alokasi Tenaga. Uraian Maksud dan tujuan perancangan. Pengumpulan data lapangan, lingkungan dan persyaratan setempat. Penyelidik an tanah sederhana. Pembuatan rencana tapak, Prarancangan. Penyusunan ijin pendahuluan bangunan. Penelitian dan pengujian anggaran konstruksi fisik. Gambar rencana arsitektur. Gambar rencana struktur. Penjelasan-penjelasan rencana. Perhitungan struktur. Rencana dan perhitungan sistem elektrikal. Rencana dan perhitungan sistem mekanikal. Rencana dan perhitungan sistem tata udara akustik.
Rencana dan perhitungan sistem tata udara/akustik. Rencana dan perhitungan sistem plumbing. Pembuatan gambar detail. Pembuatan rencana kerja dan syarat-syarat. Pembuatan rencana dan volume biaya.
Perencanaan Teknis Pembangunan Sumur Bor Tersebar di Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya
USULAN TEKNIS
Dengan mengacu pada keluaran akhir ini, maka pendekatan yang dilakukan pada kegiatan ini adalah pendekatan kesisteman, dimana tinjauan dilakukan pada seluruh komponen yang ada dalam sistem. Dalam hal ini yang dimaksud dengan sistem dibatas hanya pada lingkup sistem bangunan gedung yang akan dikembangkan.
Dengan dasar ini maka dalam pelaksanaannya, pekerjaan ini akan dilakukan dalam lima tahapan kegiatan, yaitu :
Tahap 1 : Desk Study (Kajian Literatur)
Tahap 2 : Survey dan Pengumpulan Data Lapangan Tahap 3 : Analisis Data
Tahap 4 : Perumusan dan Evaluasi Konsep Perencanaan Tahap 5 : Penyusunan Rencana Teknis Detail
Perencanaan Teknis Pembangunan Sumur Bor Tersebar di Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya
USULAN TEKNIS
4.4 ORGANISASI DAN PERSONIL
Dalam arti koordinasi, evaluasi dan pengendalian pelaksanaan didalam tim konsultan sendiri, baik dalam tahap persiapan survei, tahap kompilasi dan analisis, tahap perumusan konsep dan penyusunan rencana. Koordinasi dilakukan antar anggota tim/tenaga ahli dengan ketua tim, sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing‐masing anggota tim/tenaga ahli.
Penyusunan organisasi pelaksanaan Pekerjaan Perencanaan Teknik Pembangunan Sumur Bor Tersebar di Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya menyangkut hubungan antara pemberi kerja dengan pelaksana kerja (konsultan), yang terdiri dari tenaga‐tenaga ahli dari berbagai bidang.
Pemberi tugas adalah Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen, sedangkan pelaksana kerja dalam hal ini adalah Konsultan Perencana CV. Dwi
Perencanaan Teknis Pembangunan Sumur Bor Tersebar di Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya
USULAN TEKNIS
3) melakukan konsultasi, diskusi dan negosiasi yang bersifat administrasi maupun teknis untuk Perencanaan Teknik Pembangunan Sumur Bor Tersebar di Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya ;
4) Memberikan saran, usul dan kritik terhadap hasil rancangan yang dihasilkan Tim Teknis Pekerjaan Perencanaan Teknik Pembangunan Sumur Bor Tersebar di Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya ;
5) Menyelesaikan urusan administrasi dan keuangan tepat waktu sesuai dengan kesepakatan (kontrak kerjasama) dengan Tim Kegiatan Perencanaan Teknik Pembangunan Sumur Bor Tersebar di Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya .
B. Konsultan Pelaksana Kegiatan
Perencanaan Teknis Pembangunan Sumur Bor Tersebar di Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya
USULAN TEKNIS
ketentuan perjanjian kerjasama kepada pengelola teknis kegiatan dan pejabat pelaksana teknis kegiatan
4) Konsultan dalam melaksanakan Pekerjaan Perencanaan Teknik Pembangunan Sumur Bor Tersebar di Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya harus berkonsultasi secara intensif dengan “Quality Control ” serta Tim Teknis yang telah ditetapkan oleh Pengguna Anggaran;
5) Dalam rangka alih teknologi maka konsultan berkewajiban untuk memberikan hard copy dari dokumen Pekerjaan Perencanaan Teknis Pembangunan Sumur Bor Tersebar di Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya serta data dan informasi yang diperoleh selama melakukan pekerjaan.
Perencanaan Teknis Pembangunan Sumur Bor Tersebar di Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya
USULAN TEKNIS
4.6.2 Survey Lapangan.
Suvey lapangan bertujuan mengumpulkan data primer sebagai bahan penyusunan perencanaan teknis sumur secara lebih detail. Metoda yang digunakan melalui pengukuran geolistrik pada titik lokasi yang telah ditetapkan dalam tahap persiapan.
4.6.3 Analisis dan Detail Teknis.
Data hasil pengukuran geolistrik harus dianalisa secara cermat yang nantinya akan digunakan untuk menyusun detail perencanaan meliputi : kedalaman sumur, pemilihan kapasitas pompa submersible, perletakan saringan, pipa jambang, dsb.
Perencanaan Teknis Pembangunan Sumur Bor Tersebar di Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya
USULAN TEKNIS
disebut datum. Umumnya, metode Geolistrik resistivitas ini hanya baik untuk eksplorasi dangkal, sekitar 300 m (Telford at all, 1990). Jika kedalaman lapisan lebih dari harga tersebut, informasi yang diperoleh kurang akurat, hal ini disebabkan melemahnya arus listrik untuk jarak bentangan yang semakin besar. Karena itu, metode ini jarang digunakan untuk eksplorasi dalam, sebagai contoh eksplorasi minyak. Aliran listrik pada suatu formasi batuan terjadi karena adanya fluida elektrolit pada pori‐pori atau rekahan batuan. Oleh karena itu resistivitas suatu formasi batuan bergantung pada porositas batuan serta jenis fluida pengisi poripori batuan tersebut. Batuan porous yg berisi air atau air asin tentu lebih konduktif karena resistivitas‐nya rendah jika dibandingkan dengan batuan
Perencanaan Teknis Pembangunan Sumur Bor Tersebar di Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya
USULAN TEKNIS
dan C2) dan responnya (beda potensial) diukur melalui 2 elektroda yg lain (P1 dan P2). Sifat kelistrikan medium bawah permukaan tersebut dapat diperkirakan berdasarkan konfigurasi elektroda dan respon yang terukur. Resistivitas adalah karakteristik bahan yang menunjukkan kemampuan bahan tersebut untuk menghantarkan arus listrik. Resistivitas mempunyai pengertian yang berbeda dengan resistansi (hambatan), dimana resistansi tidak hanya tergantung pada bahan tetapi juga bergantung pada faktor geometri atau bentuk bahan tersebut. Sedangkan resistivitas tidak bergantung pada factor geometri. Prinsip metoda geolistrik secara sederhana dapat dianalogikan dengan rangkaian listrik. Jika arus dari suatu sumber dialirkan pada sebuah beban listrik (misalkan kawat seperti terlihat
Perencanaan Teknis Pembangunan Sumur Bor Tersebar di Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya
USULAN TEKNIS
Jenis-jenis Konfigurasi metode geolistrik resistivitas
Berdasarkan letak elektroda potensial dan elektroda arusnya, pada konfigurasi metode resistivitas tahanan jenis dikenal beberapa jenis konfigurasi diantaranya: Konfigurasi Schlumberger, Konfigurasi Wenner, Konfigurasi Dipole‐Dipole, Konfigurasi Pole‐pole, Konfigurasi Wenner‐
Schlumberger, dan lain‐lain.
Teknik Pengambilan Data Lapangan
Teknik pengambilan data dalam metode geolistrik resistivitas dibagi atas : 1. Mapping Tujuan mapping adalah untuk mengetahui variasi resistivitas
Perencanaan Teknis Pembangunan Sumur Bor Tersebar di Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya
USULAN TEKNIS
mempunyai „recharge‟yang relatif jauh, sehingga ketersediaan air tanah di bawah titik bor tidak terpengaruh oleh perubahan cuaca setempat. Geolistrik ini bisa untuk mendeteksi adanya lapisan tambang yang mempunyai kontras resistivitas dengan lapisan batuan pada bagian atas dan bawahnya. Bisa juga untuk mengetahui perkiraan kedalaman „bedrock‟ untuk fondasi bangunan. Metode geolistrik juga bisa untuk menduga adanya panas bumi (geothermal) di bawah permukaan. Hanya saja metode ini merupakan salah satu metode bantu dari metode geofisika yang lain untuk mengetahui secara pasti keberadaan sumber panas bumi di bawah permukaan.
Perencanaan Teknis Pembangunan Sumur Bor Tersebar di Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya
USULAN TEKNIS
4.6.5 Konsultasi Pekerjaan.
Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan ini, penyedia jasa konsultan yang ditunjuk harus :
a) Melakukan Konsultasi bersama PPTK/PPK/PA untuk membahas kemungkinan kendala, permasalahan dan /atau persoalan yang timbul selama pekerjaan.
b) Mengadakan rapat koordinasi secara berkala dengan PPTK /PPK,
sedikitnya seminggu sekali, dengan tujuan untuk membahas
kemungkinan kendala, permasalahan dan /atau persoalan yang timbul selama pekerjaan, untuk kemudian membuat risalah rapat dan mengirimkannya
Perencanaan Teknis Pembangunan Sumur Bor Tersebar di Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya
USULAN TEKNIS
Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan Pekerjaan Perencanaan Teknis Pembangunan Sumur Bor Tersebar di Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya ini adalah 60 (Enam puluh) hari kalender. Secara lebih terinci, rencana kerja yang didistribusikan terhadap jangka waktu pelaksanaan disajikan pada Tabel 5.1.
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
Perencanaan Teknis Pembangunan Sumur Bor Tersebar di Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya
Bulan ke