• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kak & Ustek_sumur Bor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kak & Ustek_sumur Bor"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

ii

PEMERIN

PEMERINTAH KOTA

TAH KOTA TASIKMALAY

TASIKMALAYA

A

 Jalan Letnan Harun No.1 Telp. (026

 Jalan Letnan Harun No.1 Telp. (0265) 322865- Fax. 330805-5) 322865- Fax. 330805-Kota Tasikmalaya

Kota Tasikmalaya

DOKUMEN PEMILIHAN

DOKUMEN PEMILIHAN

Nomor

Nomor

:

: 602.1/

602.1/

/Pokja

/Pokja ULP/2015

ULP/2015

Tanggal

Tanggal :

: 10

10 September

September 2015

2015

Pengadaan Barang/Jasa

Pengadaan Barang/Jasa KonsultansiSele

KonsultansiSeleksi Sederhana

ksi Sederhana

 Jasa Konsultnasi Pere

 Jasa Konsultnasi Perencanaan Teknis Pe

ncanaan Teknis Pembangunan Sumur Bor

mbangunan Sumur Bor

U N I T L A Y A N A N P E N G A D A A N

U N I T L A Y A N A N P E N G A D A A N

U L P )

U L P )

Untuk

Untuk

(2)

42 42

Air sangat dibutuhkan manusia untuk keperluan hidupnya. Air sangat dibutuhkan manusia untuk keperluan hidupnya. Pertumbuhan penduduk dan pembangunan diberbagai bidang Pertumbuhan penduduk dan pembangunan diberbagai bidang mendorong peningkatan terhadap kebutuhan air, sedangkan mendorong peningkatan terhadap kebutuhan air, sedangkan ketersediaanya relatif tetap.

ketersediaanya relatif tetap.

Secara umum kebutuhan air untuk aktivitas sehari-hari dapat Secara umum kebutuhan air untuk aktivitas sehari-hari dapat dipenuhi dari air permukaan tanah. Namun dalam kenyataannya dipenuhi dari air permukaan tanah. Namun dalam kenyataannya pada waktu-waktu tertentu di beberapa tempat /kelurahan yang pada waktu-waktu tertentu di beberapa tempat /kelurahan yang terletak7 kecamatan di luar kecamatan eks-Kotif Tasikmalaya, terletak7 kecamatan di luar kecamatan eks-Kotif Tasikmalaya,  jumlah

 jumlah air air permukaan permukaan tidak tidak mencukupi, mencukupi, sedangkan sedangkan saranasarana prasarana penyediaan air bersih masih merupakan permasalahan prasarana penyediaan air bersih masih merupakan permasalahan mendasardalam penanggulangan daerah rawan ketersediaan air. mendasardalam penanggulangan daerah rawan ketersediaan air. Kondisi tersebut sangat berpengaruh terhadap perilaku hidup Kondisi tersebut sangat berpengaruh terhadap perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) maupun kesehatan masyarakat secara bersih dan sehat (PHBS) maupun kesehatan masyarakat secara umum.

umum.

Pemenuhan air bersih di daerah rawan wilayah kota Tasikmalaya Pemenuhan air bersih di daerah rawan wilayah kota Tasikmalaya dapat disubstitusi melalui

dapat disubstitusi melalui supplysupply air bawah tanah. Sebagai salahair bawah tanah. Sebagai salah satu sumberdaya air, Air tanah semakin lama semakin penting dan satu sumberdaya air, Air tanah semakin lama semakin penting dan strategis, karena selain jumlahnya relatif banyak juga kualitasnya strategis, karena selain jumlahnya relatif banyak juga kualitasnya relatif baik. Ketersediaan airtanah sangat dipengaruhi

relatif baik. Ketersediaan airtanah sangat dipengaruhi oleh berbagaioleh berbagai faktor antara lain adalah morfologi, geologi, struktur geologi, curah faktor antara lain adalah morfologi, geologi, struktur geologi, curah

BAB V. KERANGKA ACUA

BAB V. KERANGKA ACUAN KERJA N KERJA KAK)KAK) Uraian

Uraian11 1.

(3)

42 42

Air sangat dibutuhkan manusia untuk keperluan hidupnya. Air sangat dibutuhkan manusia untuk keperluan hidupnya. Pertumbuhan penduduk dan pembangunan diberbagai bidang Pertumbuhan penduduk dan pembangunan diberbagai bidang mendorong peningkatan terhadap kebutuhan air, sedangkan mendorong peningkatan terhadap kebutuhan air, sedangkan ketersediaanya relatif tetap.

ketersediaanya relatif tetap.

Secara umum kebutuhan air untuk aktivitas sehari-hari dapat Secara umum kebutuhan air untuk aktivitas sehari-hari dapat dipenuhi dari air permukaan tanah. Namun dalam kenyataannya dipenuhi dari air permukaan tanah. Namun dalam kenyataannya pada waktu-waktu tertentu di beberapa tempat /kelurahan yang pada waktu-waktu tertentu di beberapa tempat /kelurahan yang terletak7 kecamatan di luar kecamatan eks-Kotif Tasikmalaya, terletak7 kecamatan di luar kecamatan eks-Kotif Tasikmalaya,  jumlah

 jumlah air air permukaan permukaan tidak tidak mencukupi, mencukupi, sedangkan sedangkan saranasarana prasarana penyediaan air bersih masih merupakan permasalahan prasarana penyediaan air bersih masih merupakan permasalahan mendasardalam penanggulangan daerah rawan ketersediaan air. mendasardalam penanggulangan daerah rawan ketersediaan air. Kondisi tersebut sangat berpengaruh terhadap perilaku hidup Kondisi tersebut sangat berpengaruh terhadap perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) maupun kesehatan masyarakat secara bersih dan sehat (PHBS) maupun kesehatan masyarakat secara umum.

umum.

Pemenuhan air bersih di daerah rawan wilayah kota Tasikmalaya Pemenuhan air bersih di daerah rawan wilayah kota Tasikmalaya dapat disubstitusi melalui

dapat disubstitusi melalui supplysupply air bawah tanah. Sebagai salahair bawah tanah. Sebagai salah satu sumberdaya air, Air tanah semakin lama semakin penting dan satu sumberdaya air, Air tanah semakin lama semakin penting dan strategis, karena selain jumlahnya relatif banyak juga kualitasnya strategis, karena selain jumlahnya relatif banyak juga kualitasnya relatif baik. Ketersediaan airtanah sangat dipengaruhi

relatif baik. Ketersediaan airtanah sangat dipengaruhi oleh berbagaioleh berbagai faktor antara lain adalah morfologi, geologi, struktur geologi, curah faktor antara lain adalah morfologi, geologi, struktur geologi, curah

BAB V. KERANGKA ACUA

BAB V. KERANGKA ACUAN KERJA N KERJA KAK)KAK) Uraian

Uraian11 1.

(4)

43 43

dalam lapisan tanah atau batuan di bawah permukaan tanah dalam lapisan tanah atau batuan di bawah permukaan tanah pada kedalaman :

pada kedalaman :

dangkal pada kedalaman 1-30 meterdangkal pada kedalaman 1-30 meter

sedang pada kedalaman 31-60 metersedang pada kedalaman 31-60 meter

dalam pada kedalaman >60 meterdalam pada kedalaman >60 meter

4)

4) Air Tanah Bebas (unconfined) adalah air dari aquifer dimanaAir Tanah Bebas (unconfined) adalah air dari aquifer dimana lapisan kedap air hanya berada pada dasar akuifer dan lapisan kedap air hanya berada pada dasar akuifer dan permukaan akuifer bebas dari lapisan kedap air.

permukaan akuifer bebas dari lapisan kedap air.

5)

5) Air Tanah Tertekan (confined) merupakan air dari akuifer yangAir Tanah Tertekan (confined) merupakan air dari akuifer yang sepenuhnya jenuh dengan bagian atas dan bawah dibatasi oleh sepenuhnya jenuh dengan bagian atas dan bawah dibatasi oleh lapisan kedap air.

lapisan kedap air.

6)

6) Pompa adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengalirkanPompa adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengalirkan fluida dari potensial rendah ke potensial tinggi. Pompa yang fluida dari potensial rendah ke potensial tinggi. Pompa yang biasa digunakan didalam bidang` pertanian adalah pompa tipe biasa digunakan didalam bidang` pertanian adalah pompa tipe sentrifugal, submersible yaitu pompa yang digerakkan oleh sentrifugal, submersible yaitu pompa yang digerakkan oleh sebuah mesin bensin atau diesel dan tenaga listrik ataupun sebuah mesin bensin atau diesel dan tenaga listrik ataupun tenaga surya.

tenaga surya.

7)

7) Pompa Hidram adalah alat yang digunakan untuk memompaPompa Hidram adalah alat yang digunakan untuk memompa dengan cara menaikkan air dari tempat yang lebih rendah ke dengan cara menaikkan air dari tempat yang lebih rendah ke tempat yang lebih tinggi dengan memanfaatkan beda elevasi tempat yang lebih tinggi dengan memanfaatkan beda elevasi (ketinggian).

(ketinggian).

Tersebar di 10 titik lokasi prioritas hasil pendataan d

Tersebar di 10 titik lokasi prioritas hasil pendataan d aerah rawanaerah rawan air

air

Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan: APBD Kota Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan: APBD Kota 5.

(5)

44 44 No.8 tahun 2012 tentan Pengelolaan Air T

No.8 tahun 2012 tentan Pengelolaan Air Tanah;anah; 4)

4) Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya No.2 tahun 2010 tentangPeraturan Daerah Kota Tasikmalaya No.2 tahun 2010 tentang Pengelolaan Air Tanah;

Pengelolaan Air Tanah; 5)

5) Keputusan Menteri ESDM No 1451 K/10/MEM/2000 tentangKeputusan Menteri ESDM No 1451 K/10/MEM/2000 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Air Bawah Tanah;

Pedoman Teknis Pengelolaan Air Bawah Tanah; 6)

6) Peraturan Walikota Tasikmalaya No.38 tahun 2010 tentangPeraturan Walikota Tasikmalaya No.38 tahun 2010 tentang Syarat dan tata cara permohonan penerbitan ijin Syarat dan tata cara permohonan penerbitan ijin pemakaian/pengusahaan air tanah;

pemakaian/pengusahaan air tanah;

Lingkup kegiatan perencanaan yang akan dilakukan oleh konsultan Lingkup kegiatan perencanaan yang akan dilakukan oleh konsultan adalah:

adalah: 1).

1). PersiapanPersiapan

Hal yang mencakup dalam pekerjaan persiapan

Hal yang mencakup dalam pekerjaan persiapan anatara lain :anatara lain : a.

a. Mempersiapkan kebutuhan alat yang akan digunakanMempersiapkan kebutuhan alat yang akan digunakan dalam pelaksanaan survey lapangan;

dalam pelaksanaan survey lapangan; b.

b. Mengumpulkan data-data dan informasi awal untukMengumpulkan data-data dan informasi awal untuk menunjang pelaksanaan survey lapangan;

menunjang pelaksanaan survey lapangan; c.

c. Melakukan orientasi lapangan (survey awal) terhadap 10Melakukan orientasi lapangan (survey awal) terhadap 10 calon lokasi berdasarkan informasi awal (murenbang, calon lokasi berdasarkan informasi awal (murenbang, proposal usulan masyarakat) untuk digunakan dalam proposal usulan masyarakat) untuk digunakan dalam survey lapangan.

survey lapangan. 2).

2). Survey LapanganSurvey Lapangan

Suvey lapangan bertujuan mengumpulkan data primer sebagai Suvey lapangan bertujuan mengumpulkan data primer sebagai bahan penyusunan perencanaan teknis sumur secara lebih bahan penyusunan perencanaan teknis sumur secara lebih

Ruang Lingkup Ruang Lingkup 12.

(6)

45

kepada semua pihak yang bersangkutan, serta sudah diterima paling lambat 1 minggu kemudian.

c) Mengadakan rapat diluar jadual rutin tersebut apabila dianggap mendesak.

1) Laporan pendahuluan yang menggambarkan gambaran rencana pelaksanaan pekerjaan;

2) Laporan Akhir pekerjaan yang dilengkapi dengan dokumen Perencanaan Teknis meliputi :

a). Dokumen Gambar konstruksi; b). Rencana anggaran biaya (RAB)

c). Rencana kerja dan syarat-syarat serta spesifikasi teknis bahan/alat yang digunakan;

d). Dokumen laporan dan analisi dat Geolistrik

1) Peta hidrogeologis 2) Peralatan Geolistrik 3) GPS

4) Kendaraan operasional 5) Peralatan Komunikasi

6) Peralatan Dokumentasi kegiatan 13. Keluaran

14. Peralatan,

Material, Personil dan Fasilitas dari PPK

15. Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa Konsultansi

(7)

46 mengkoordinasikan

 pelaksanaan kegiatan, baik dari segi biaya, teknis, maupun waktu pelaksanaan maupun secara cermat;

2). Ahli Mekanikal/elektrikal, memiliki pengalaman pada  pekerjaan perencanaan /pengawasan, /pelaksanaan  pembangunan sumur dalam (bor) maupun pembangunan fasilitas air bersih atau  pekerjaan terkait plumbing

dan instalasi listrik 

S-1/Teknik Elektro/ Mesin Memiliki Sertifikat yang masih berlaku (Sesuai rincian dalam RAB /HPS) 

: Harus mampu bekerja sama dalam tim, Membantu dalam melaksanakan survey dan analisis data hasil pengukuran  geolistrik, menyusun perencanaan teknis sumur dalam; 

1). Asisten tenaga ahli Sipil dengan pengalaman pada  pekerjaan perencanaan /pengawasan, /pelaksanaan konstruksi sumur dalam (bor) maupun pembangunan fasilitas air bersih atau pekerjaan sejenis. S-1 /Teknik Sipil (Sesuai rincian dalam RAB /HPS)  Asisten Ahli

(8)

47  perencanaan maupun pelaksanaan

 pekerjaan ketekniksipilan. Mampu melaksanakan survey lapangan, mampu melakukan perhitungan anggaran biaya serat memahami  gambar rencana dan;

dalam RAB /HPS) 

Drafter memiliki pengalaman pada

 pekerjaan perencanaan

/pengawasan maupun

 pelaksanaan pekerjaan

ketekniksipilan. Mampu melaksanakan survey lapangan,  pembuatan gambar rencana dan

memahami dasar-dasar

 perhitungan anggaran biaya;

Diploma /STM (Sesuai rincian dalam RAB /HPS) 

Sekretaris dengan pengalaman 2 tahun pada kegiatan pengelolaan  proyek perencanaan maupun

 pelaksanaan pekerjaan ketekniksipilan. Mampu melaksanakan penyusunan administrasi proyek; SLTA (Sesuai rincian dalam RAB /HPS)  19. Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

(9)

USULAN TEKNIS

PEKERJAAN :

Perencanaan Teknis Pembangunan Sumur Bor

Tersebar di Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya

(10)

Perencanaan Teknis Pembangunan Sumur Bor Tersebar di Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya 

USULAN  TEKNIS 

K

K

KA

A

AT

T

TA

A

A P

P

PE

E

EN

N

NG

G

GA

A

AN

N

NT

T

TA

A

AR

R

R

Pada Tahun Anggaran 2015 ini melalui Dinas Bina Marga Pengairan Pertambangan Dan Energi Kota Tasikmalaya menyelenggarakan Pekerjaan : PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN SUMUR BOR DI WILAYAH RAWAN AIR KOTA TASIKMALAYA.

Konsultan CV. DWI TUNGGAL MANDIRI berkeinginan untuk turut serta di dalam kegiatan, dan untuk itu Dokumen Penawaran Teknis disiapkan sebagai salah satu persyaratan . Didalam Dokumen Penawaran Teknis ini, ditunjukkan apresiasi awal Konsultan terhadap kegiatan serta penawaran metodologi pendekatan dalam pelaksanaan pekerjaan.

(11)

Perencanaan Teknis Pembangunan Sumur Bor Tersebar di Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya 

USULAN  TEKNIS 

1.1 Latar Belakang Perusahaan

CV. Dwi Tunggal Mandiri didirikan pada tanggal 25 Mei 2011 dengan akta pendirian perusahaan oleh notaris Asep Wachjudin, SH. Merupakan organisasi perusahaan yang memberikan pelayanan Jasa Konsultansi yang bersifat multi disipliner yang berbekal pengalaman dan profesional kerja serta daya kreatifitas dan inovatif  merupakan salah satu dasar pelayanan  jasa konsultan yang telah diemban oleh

BAB I

D T ORG NIS SI

PERUS H

(12)

Perencanaan Teknis Pembangunan Sumur Bor Tersebar di Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya 

USULAN  TEKNIS 

maupun swasta merasa puas atas hasil pelayanan  jasa konsultansi yang dilakukan oleh CV. Dwi Tunggal Mandiri

1.2 Lingkup Layanan

 Bidang Arsitektur

 Jasa Nasihat/PraDisain, Disain dan Administrasi Kontrak Arsitektural.

 Jasa Arsitektural Lansekap.

 Jasa Disain Interior.

 Jasa Arsitektur Lainnya

 Bidang Sipil

 Jasa Nasehat/PraDisain dan Disain Enjiniring Bangunan.

 Jasa Nasihat/PraDisain dan Disain Enjiniring Pekerjaan Teknik Sipil Keairan.

(13)

Perencanaan Teknis Pembangunan Sumur Bor Tersebar di Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya 

USULAN  TEKNIS 

1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

KOMANDITER

DIREKTUR

KA. OPERASIONAL SEKRETARIS

(14)

Perencanaan Teknis Pembangunan Sumur Bor Tersebar di Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya 

USULAN  TEKNIS 

BAB II

Daftar pengalaman

PERUSAHAAN

1 tahun terakhir

(15)

   6    7    8    9    1    0    N  o   m   o   r   :    4    6 .    6    9    4 .    0    0    0 ,    0    0    1    7    1    7    6    0    0    /    1    5    9    /    S    P    K   -   P    P    K    /    P    P    D  e   s   e   m    b  e   r    D  e   s   e   m    b  e   r    T  a   n   g   g   a    l  :    2    0    1    4    2    0    1    4    0    3    N  o   p   e   m    b  e   r    2    0    1    4    N  o   m   o   r   :    4    6 .    7    5    0 .    0    0    0 ,    0    0    1    5    1    5    6    0    0    /    1    5    8    /    S    P    K   -   P    P    K    /    P    P    D  e   s   e   m    b  e   r    D  e   s   e   m    b  e   r    T  a   n   g   g   a    l  :    2    0    1    4    2    0    1    4    3    1    O    k    t  o    b  e   r    2    0    1    4    N  o   m   o   r   :    3 .    0    0    0 .    0    0    0 ,    0    0    1    0    1    0    0    2    7    /    3    7    9    6 .    3    /    D    i  s    k  e   s    /    2    0    1    4    O    k    t  o    b  e   r    O    k    t  o    b  e   r    T  a   n   g   g   a    l  :    2    0    1    4    2    0    1    4    1    1    S  e   p    t  e  m    b  e   r    2    0    1    4    N  o   m   o   r   :    2 .    8    0    0 .    0    0    0 ,    0    0    1    0    1    0    0    2    7    /    3    7    9    3 .    3    /    D    i  s    k  e   s    /    2    0    1    4    O    k    t  o    b  e   r    O    k    t  o    b  e   r    T  a   n   g   g   a    l  :    2    0    1    4    2    0    1    4    1    1    S  e   p    t  e  m    b  e   r    2    0    1    4    N  o   m   o   r   :    3 .    1    0    0 .    0    0    0 ,    0    0    1    0    1    0    0    2    7    /    3    8    0    2 .    3    /    D    i  s    k  e   s    /    2    0    1    4    O    k    t  o    b  e   r    O    k    t  o    b  e   r    T  a   n   g   g   a    l  :    2    0    1    4    2    0    1    4    1    1    S  e   p    t  e  m    b  e   r    2    0    1    4    N  o   m   o   r   :    3 .    0    4    3 .    0    0    0 ,    0    0    1    0    1    0    0    2    7    /    3    7    9    3 .    3    /    D    i  s    k  e   s    /    2    0    1    4    O    k    t  o    b  e   r    O    k    t  o    b  e   r    T  a   n   g   g   a    l  :    2    0    1    4    2    0    1    4    1    1    S  e   p    t  e  m    b  e   r    2    0    1    4    N  o   m   o   r   :    3 .    1    1    0 .    0    0    0 ,    0    0    1    0    1    0    0    2    7    /    3    7    9    9 .    3    /    D    i  s    k  e   s    /    2    0    1    4    O    k    t  o    b  e   r    O    k    t  o    b  e   r    T  a   n   g   g   a    l  :    2    0    1    4    2    0    1    4    1    1    S  e   p    t  e  m    b  e   r    2    0    1    4    N  o   m   o   r   :    3 .    1    5    0 .    0    0    0 ,    0    0    0    8    0    8    K    d .    1    0 .    2    3    /    1    K  u  .    0    0 .    2    /    8    8    2    /    2    0    1    4    J  u   n    i    J  u   n    i    T  a   n   g   g   a    l  :    2    0    1    4    2    0    1    4    0    2    J  u   n    i    2    0    1    4   o    j  o  n   g    k  o   n   e   n   g    S    i  n  g   a   p   a   r   n   a    T    l  p .    6    5   -   2    5    5    3    1    5    3   a   s    i    k  m   a    l  a  y   a    N  o   e   n   o   e   n   g   a   s   a   p   u    t  r  a    N  o  .    5   a   s    i    k  m   a    l  a  y   a   o    j  o  n   g    k  o   n   e   n   g    S    i  n  g   a   p   a   r   n   a    T    l  p .    6    5   -   2    5    5    3    1    5    3   a   s    i    k  m   a    l  a  y   a   o    j  o  n   g    k  o   n   e   n   g    S    i  n  g   a   p   a   r   n   a    T    l  p .    6    5   -   2    5    5    3    1    5    3   a   s    i    k  m   a    l  a  y   a   o    j  o  n   g    k  o   n   e   n   g    S    i  n  g   a   p   a   r   n   a    T    l  p .    6    5   -   2    5    5    3    1    5    3   a   s    i    k  m   a    l  a  y   a   o    j  o  n   g    k  o   n   e   n   g    S    i  n  g   a   p   a   r   n   a    T    l  p .    6    5   -   2    5    5    3    1    5    3   a   s    i    k  m   a    l  a  y   a    N  o   e   n   o   e   n   g   a   s   a   p   u    t  r  a    N  o  .    5   a   s    i    k  m   a    l  a  y   a    N  o   e   n   o   e   n   g   a   s   a   p   u    t  r  a    N  o  .    5   a   s    i    k  m   a    l  a  y   a    A    l  a   m   a    t    N  o  .    /    T  a   n   g   g   a    l    N    i    l  a    i    (    R  p    )    K  o   n    t  r  a    k    B    A .    S  e   r   a    h    T  e   r    i  m   a    K  o   n    t  r  a    k    T  a   n   g   g   a    l

(16)
(17)
(18)
(19)

   6    7    8    9    1    0    N  o   m   o   r   :    3    5 .    4    0    0 .    0    0    0 ,    0    0    2    1    2    1    0    2    7    /    1    6    6    9 .    2    /    D    i  s    k  e   s    /    2    0    1    3    J  u   n    i    J  u   n    i    T  a   n   g   g   a    l  :    2    0    1    3    2    0    1    3    2    3    M  e    i    2    0    1    3    N  o   m   o   r   :    6 .    3    5    0 .    0    0    0 ,    0    0    1    3    1    3    6    6    0    /    0    8    6   -   S    P    K    /    P    P    K   -   K  e    b    J  u   n    i    J  u   n    i    T  a   n   g   g   a    l  :    2    0    1    3    2    0    1    3    1    5    M  e    i    2    0    1    3    N  o   m   o   r   :    3 .    4    7    0 .    0    0    0 ,    0    0    1    3    1    3    6    0    0    /    0    8    5   -   S    P    K    /    P    P    K   -   K  e    b    J  u   n    i    J  u   n    i    T  a   n   g   g   a    l  :    2    0    1    3    2    0    1    3    1    5    M  e    i    2    0    1    3    N  o   m   o   r   :    2    5 .    0    0    0 .    0    0    0 ,    0    0    2    8    2    8    6    6    0    /    0    7    5   -   S    P    K    /    P    P    K   -   K  e    b    J  u   n    i    J  u   n    i    T  a   n   g   g   a    l  :    2    0    1    3    2    0    1    3    6    M  e    i    2    0    1    3    N  o   m   o   r   :    1    3 .    3    0    0 .    0    0    0 ,    0    0    4    4    6    2    1 .    9    /    3    2    /    S    P    K   -   P    P    K .    K    I    R    M    I    R    /    P    P    M  e    i    M  e    i    T  a   n   g   g   a    l  :    2    0    1    3    2    0    1    3    2    1    M  a   r   e    t    2    0    1    3    N  o   m   o   r   :    3 .    9    0    0 .    0    0    0 ,    0    0    4    4    6    4    5 .    1    /    3    3    /    S    P    K   -   P    P    K .    S    A    N    /    P    P    M  e    i    M  e    i    T  a   n   g   g   a    l  :    2    0    1    3    2    0    1    3    2    1    M  a   r   e    t    2    0    1    3    N  o   m   o   r   :    3    9 .    8    5    0 .    0    0    0 ,    0    0    1    9    1    9    6    2    1 .    9    /    3    5    /    S    P    K   -   P    P    K    /    P    P    A  p   r    i    l    A  p   r    i    l    T  a   n   g   g   a    l  :    2    0    1    3    2    0    1    3    2    6    F  e    b  r  u   a   r    i    2    0    1    3    N  o   m   o   r   :    4 .    6    4    0 .    0    0    0 ,    0    0    2    7    2    7    6    0    0    /    3    9 .    b   -   S    P    K    /    P    P    K   -   T    M    M  a   r   e    t    M  a   r   e    t    T  a   n   g   g   a    l  :    2    0    1    3    2    0    1    3    2    6    F  e    b  r  u   a   r    i    2    0    1    3    N  o   e   n   o   e   n   g   a   s   a   p   u    t  r  a    N  o  .    5    /    F  a    k  s .    (    0    2    6    5    )    3    1    4    1    0    0    N  o   e   n   o   e   n   g   a   s   a   p   u    t  r  a    N  o  .    5    /    F  a    k  s .    (    0    2    6    5    )    3    1    4    1    0    0    N  o   e   n   o   e   n   g   a   s   a   p   u    t  r  a    N  o  .    5    /    F  a    k  s .    (    0    2    6    5    )    3    1    4    1    0    0    N  o   e   n   o   e   n   g   a   s   a   p   u    t  r  a    N  o  .    5    /    F  a    k  s .    (    0    2    6    5    )    3    1    4    1    0    0    N  o   e   n   o   e   n   g   a   s   a   p   u    t  r  a    N  o  .    5    /    F  a    k  s .    (    0    2    6    5    )    3    1    4    1    0    0    N  o   e   n   o   e   n   g   a   s   a   p   u    t  r  a    N  o  .    5    /    F  a    k  s .    (    0    2    6    5    )    3    1    4    1    0    0    N  o   e   n   o   e   n   g   a   s   a   p   u    t  r  a    N  o  .    5    /    F  a    k  s .    (    0    2    6    5    )    3    1    4    1    0    0   n   u   w    i    j  a  y   a    N  o  .    0    7    (    0    2    6    5    )    3    3    2    8    4    4   a   s    i    k  m   a    l  a  y   a

(20)

Perencanaan Teknis Pembangunan Sumur Bor Tersebar di Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya 

USULAN  TEKNIS 

3.1 PERIHAL KERANGKA ACUAN KERJA 3.1.1 TANGGAPAN TERHADAP KAK

1. Tanggapan Terhadap Latar Belakang

Konsultan menilai bahwa latar belakang yang diuraikan di dalam KAK sudah cukup  jelas dan cukup memberikan gambaran terhadap latar belakang dilaksanakannya pekerjaan ini.

BAB III

Tanggapan dan saran

terhadap

kerangka acuan kerja KAK)

(21)

Perencanaan Teknis Pembangunan Sumur Bor Tersebar di Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya 

USULAN  TEKNIS 

5. Jangka Waktu Pelaksanaan

Jangka waktu yang disediakan oleh pemberi kerja/pengguna  jasa sebagaimana dijelaskan di dalam KAK, dinilai cukup untuk menyelesaikan pekerjaan.

6. Tenaga Ahli Yang Diperlukan

Tenaga ahli serta pendukungnya sebagaimana diuraikan di dalam KAK dinilai sudah cukup untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan permintaan sebagaimana dijelaskan pada bagian ruang lingkup pekerjaan.

7. Pelaporan

(22)

Perencanaan Teknis Pembangunan Sumur Bor Tersebar di Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya 

USULAN  TEKNIS 

1. Bantuan secara administrasi; bentuk bantuan yang bersifat administrasi ini bisa dalam bentuk kemudahan untuk membuat perijinan/surat  jalan pada saat pengambilan data di lapangan.

2. Bantu secara fisik; merupakan bantuan dalam bentuk penyediaan datadata untuk mendukung analisis dan pembuatan konsep perencanaan. Biasanya datadata tersebut hanya dimiliki oleh instansiinstansi terkait, sehingga dengan adanya bantuan dari pihak pemberi kerja/pengguna  jasa, maka pengumpulan data tersebut dapat lebih mudah didapatkan.

(23)

Perencanaan Teknis Pembangunan Sumur Bor Tersebar di Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya 

USULAN  TEKNIS 

FungsiFungsi Manajemen A. PLANNING

Planning adalah proses yang secara sistematis mempersiapkan kegiatan guna mencapai tujuan dan sasaran tertentu. Kegiatan diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan dalam rangka pekerjaan konstruksi. Pada proses planning perlu diketahui halhal sebagai berikut :

a. Permasalahan yang terkait dengan tujuan dan sumber daya yang tersedia. b. Cara mencapai tujuan dan sasaran dengan memperhatikan sumber daya

yang tersedia.

c. Penerjemahan rencana kedalam bentuk programprogram sebagai kegiatan yang konkrit

(24)

Perencanaan Teknis Pembangunan Sumur Bor Tersebar di Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya 

USULAN  TEKNIS 

Dalam fungsi organizing, koordinasi merupakan mekanisme hubungan struktural maupun fungsional yang secara konsisten harus dijalankan. Koordinasi dapat dilakukan melalui mekanisme: koordinasi vertikal (menggambarkan fungsi komando), koordinasi horizontal (menggambarkan interaksi satu level) dan koordinasi diagonal (menggambarkan interaksi berbeda level tapi di luar fungsi komando). Koordinasi diagonal apabila diintegrasikan dengan baik akan memberikan kontribusi signifikan dalam menjalankan fungsi organizing.

C. Actuating

Actuating diartikan sebagai fungsi manajemen untuk menggerakkan orang yang tergabung dalam organisasi agar melakukan kegiatan yang telah ditetapkan di dalam planning. Pada tahap ini diperlukan kemampuan pimpinan

(25)

Perencanaan Teknis Pembangunan Sumur Bor Tersebar di Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya 

USULAN  TEKNIS 

 Produk pekerjaan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.

 Seluruh sumbersumber daya yang digunakan (manusia, biaya, peralatan, bahan)

 Prosedur metoda dan cara kerjanya

 Kebijaksanaan teknis yang diambil selama proses pencapaian sasaran Controlling harus bersifat obyektif  dan harus dapat menemukan faktafakta tentang pelaksanaan pekerjaan di lapangan dan berbagai faktor yang mempengaruhinya. Rujukan untuk menilainya adalah memperbandingkannya antara rencana dan pelaksanaan, artinya memahami kemungkinan terjadinya penyimpangan.

E. Cooperating

(26)

Perencanaan Teknis Pembangunan Sumur Bor Tersebar di Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya 

USULAN  TEKNIS 

diperlukan untuk mencapai manajemen publik yang baik. Walaupun begitu, akuntabilitas menjadi kunci dari semua prinsip ini. Prinsip ini menuntut dua hal yaitu:

(1) kemampuan menjawab (answerability), dan (2) konsekuensi (consequences).

Komponen pertama (istilah yang bermula dari responsibilitas) adalah berhubungan dengan tuntutan bagi para aparat untuk menjawab secara periodik setiap pertanyaanpertanyaan yang berhubungan dengan bagaimana mereka menggunakan wewenang mereka, kemana sumber daya telah dipergunakan, dan apa yang telah dicapai dengan menggunakan sumber daya tersebut.

(27)

Perencanaan Teknis Pembangunan Sumur Bor Tersebar di Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya 

USULAN  TEKNIS 

supervisi, yakni informasi tentang proses pembuatan dan pelaksanaannya, serta hasilhasil yang dicapai.

Transparansi yakni adanya kebijakan terbuka bagi pengawasan. Sedangkan yang dimaksud dengan informasi adalah informasi mengenai setiap aspek kebijakan yang dapat menyangkut dengan masyarakat di daerah kawasan perencanaan. Keterbukaan informasi diharapkan akan menghasilkan persaingan politik yang sehat, toleran, dan kebijakan dibuat berdasarkan pada preferensi publik. Prinsip ini memiliki 2 aspek, yaitu:

(1) Komunikasi publik, dan

(2) Hak masyarakat terhadap akses informasi.

Keduanya akan sangat sulit dilakukan  jika pihak yang terkait tidak menangani dengan baik kinerjanya. Manajemen kinerja yang baik adalah titik awal dari

(28)

Perencanaan Teknis Pembangunan Sumur Bor Tersebar di Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya 

USULAN  TEKNIS 

4.1 PENDEKATAN TEKNIS 1. Latar Belakang

Air sangat dibutuhkan manusia untuk keperluan hidupnya. Pertumbuhan penduduk dan pembangunan diberbagai bidang mendorong peningkatan terhadap kebutuhan air, sedangkan ketersediaanya relatif  tetap. Secara umum kebutuhan air untuk aktivitas sehari‐hari dapat dipenuhi dari air

permukaan tanah. Namun dalam kenyataannya pada waktu waktu

BAB IV

Uraian pendekatan

metodologi dan

(29)

Perencanaan Teknis Pembangunan Sumur Bor Tersebar di Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya 

USULAN  TEKNIS 

matang serta melibatkan tenaga ahli yang kompeten dibidang eksploitasi air bawah tanah.

2. Maksud dan Tujuan

Kegiatan Perencanaan teknis ini dimaksudkan agar dalam pelaksanaan pekerjaan fisik Pembangunan Sumur Bor di 10 titik lokasi prioritas penanganan rawan air dapat optimal dan tepat sasaran. Adapun tujuan kegiatan perencanaan teknis adalah untuk memberikan pedoman dan arahan teknis terhadap pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Sumur Bor di 10 titik lokasi prioritas penanganan rawan air sesuai karakteristik lokasi dan spesifikasi teknis minimal yang disyaratkan

3. Sasaran

(30)

Perencanaan Teknis Pembangunan Sumur Bor Tersebar di Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya 

USULAN  TEKNIS 

dalam lapisan tanah atau batuan di bawah permukaan tanah pada kedalaman :

dangkal pada kedalaman 1‐30 meter sedang pada kedalaman 31‐60 meter dalam pada kedalaman >60 meter

4) Air Tanah Bebas (unconfined) adalah air dari aquifer dimana lapisan kedap air hanya berada pada dasar akuifer dan permukaan akuifer bebas dari lapisan kedap air.

5) Air Tanah Tertekan (confined) merupakan air dari akuifer yang sepenuhnya   jenuh dengan bagian atas dan bawah dibatasi oleh lapisan kedap air.

(31)

Perencanaan Teknis Pembangunan Sumur Bor Tersebar di Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya 

USULAN  TEKNIS  4.2 METODOLOGI PEKERJAAN PENTERJEMAHAN INFORMASI PERANCANGAN PRA PERANCANGAN SKEMATIK DESIGN PENGEMBANGAN RANCANGAN PEMBUATAN GAMBAR KERJA DOKUMEN LELANG   Penyusunan Rencana Pelaksanaan dan  Alokasi Tenaga.  Uraian Maksud dan tujuan perancangan.  Pengumpulan data lapangan, lingkungan dan persyaratan setempat.  Penyelidik an tanah sederhana.   Pembuatan rencana tapak, Prarancangan.  Penyusunan ijin pendahuluan bangunan.  Penelitian dan pengujian anggaran konstruksi fisik.  Gambar rencana arsitektur.  Gambar rencana struktur.   Penjelasan-penjelasan rencana.  Perhitungan struktur.  Rencana dan perhitungan sistem elektrikal.  Rencana dan perhitungan sistem mekanikal.  Rencana dan perhitungan sistem tata udara akustik.  Rencana dan perhitungan sistem tata udara/akustik.  Rencana dan perhitungan sistem plumbing.   Pembuatan gambar detail.   Pembuatan rencana kerja dan syarat-syarat.   Pembuatan rencana dan volume biaya.

(32)

Perencanaan Teknis Pembangunan Sumur Bor Tersebar di Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya 

USULAN  TEKNIS 

Dengan mengacu pada keluaran akhir ini, maka pendekatan yang dilakukan pada kegiatan ini adalah pendekatan kesisteman, dimana tinjauan dilakukan pada seluruh komponen yang ada dalam sistem. Dalam hal ini yang dimaksud dengan sistem dibatas hanya pada lingkup sistem bangunan gedung yang akan dikembangkan.

Dengan dasar ini maka dalam pelaksanaannya, pekerjaan ini akan dilakukan dalam lima tahapan kegiatan, yaitu :

Tahap 1 : Desk Study (Kajian Literatur)

Tahap 2 : Survey dan Pengumpulan Data Lapangan Tahap 3 : Analisis Data

Tahap 4 : Perumusan dan Evaluasi Konsep Perencanaan Tahap 5 : Penyusunan Rencana Teknis Detail

(33)

Perencanaan Teknis Pembangunan Sumur Bor Tersebar di Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya 

USULAN  TEKNIS 

4.4 ORGANISASI DAN PERSONIL

Dalam arti koordinasi, evaluasi dan pengendalian pelaksanaan didalam tim konsultan sendiri, baik dalam tahap persiapan survei, tahap kompilasi dan analisis, tahap perumusan konsep dan penyusunan rencana. Koordinasi dilakukan antar anggota tim/tenaga ahli dengan ketua tim, sesuai dengan tugas dan tanggung   jawab masing‐masing anggota tim/tenaga ahli.

Penyusunan organisasi pelaksanaan Pekerjaan Perencanaan Teknik Pembangunan Sumur Bor Tersebar di Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya menyangkut hubungan antara pemberi kerja dengan pelaksana kerja (konsultan), yang terdiri dari tenaga‐tenaga ahli dari berbagai bidang.

Pemberi tugas adalah Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat Pembuat Komitmen, sedangkan pelaksana kerja dalam hal ini adalah Konsultan Perencana CV. Dwi

(34)

Perencanaan Teknis Pembangunan Sumur Bor Tersebar di Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya 

USULAN  TEKNIS 

3) melakukan konsultasi, diskusi dan negosiasi yang bersifat administrasi maupun teknis untuk Perencanaan Teknik Pembangunan Sumur Bor Tersebar di Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya ;

4) Memberikan saran, usul dan kritik terhadap hasil rancangan yang dihasilkan Tim Teknis Pekerjaan Perencanaan Teknik Pembangunan Sumur Bor Tersebar di Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya ;

5) Menyelesaikan urusan administrasi dan keuangan tepat waktu sesuai dengan kesepakatan (kontrak kerjasama) dengan Tim Kegiatan Perencanaan Teknik Pembangunan Sumur Bor Tersebar di Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya .

B. Konsultan Pelaksana Kegiatan

(35)

Perencanaan Teknis Pembangunan Sumur Bor Tersebar di Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya 

USULAN  TEKNIS 

ketentuan perjanjian kerjasama kepada pengelola teknis kegiatan dan pejabat pelaksana teknis kegiatan

4) Konsultan dalam melaksanakan Pekerjaan Perencanaan Teknik Pembangunan Sumur Bor Tersebar di Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya harus berkonsultasi secara intensif  dengan “Quality  Control ” serta Tim Teknis yang telah ditetapkan oleh Pengguna Anggaran;

5) Dalam rangka alih teknologi maka konsultan berkewajiban untuk memberikan hard  copy  dari dokumen Pekerjaan Perencanaan Teknis Pembangunan Sumur Bor Tersebar di Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya serta data dan informasi yang diperoleh selama melakukan pekerjaan.

(36)

Perencanaan Teknis Pembangunan Sumur Bor Tersebar di Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya 

USULAN  TEKNIS 

4.6.2 Survey Lapangan.

Suvey lapangan bertujuan mengumpulkan data primer sebagai bahan penyusunan perencanaan teknis sumur secara lebih detail. Metoda yang digunakan melalui pengukuran geolistrik pada titik lokasi yang telah ditetapkan dalam tahap persiapan.

4.6.3 Analisis dan Detail Teknis.

Data hasil pengukuran geolistrik harus dianalisa secara cermat yang nantinya akan digunakan untuk menyusun detail perencanaan meliputi : kedalaman sumur, pemilihan kapasitas pompa submersible, perletakan saringan, pipa   jambang, dsb.

(37)

Perencanaan Teknis Pembangunan Sumur Bor Tersebar di Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya 

USULAN  TEKNIS 

disebut datum. Umumnya, metode Geolistrik resistivitas ini hanya baik untuk eksplorasi dangkal, sekitar 300 m (Telford at all, 1990). Jika kedalaman lapisan lebih dari harga tersebut, informasi yang diperoleh kurang akurat, hal ini disebabkan melemahnya arus listrik untuk   jarak bentangan yang semakin besar. Karena itu, metode ini   jarang digunakan untuk eksplorasi dalam, sebagai contoh eksplorasi minyak. Aliran listrik pada suatu formasi batuan terjadi karena adanya fluida elektrolit pada pori‐pori atau rekahan batuan. Oleh karena itu resistivitas suatu formasi batuan bergantung pada porositas batuan serta   jenis fluida pengisi poripori batuan tersebut. Batuan porous yg berisi air atau air asin tentu lebih konduktif  karena resistivitas‐nya rendah   jika dibandingkan dengan batuan

(38)

Perencanaan Teknis Pembangunan Sumur Bor Tersebar di Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya 

USULAN  TEKNIS 

dan C2) dan responnya (beda potensial) diukur melalui 2 elektroda yg lain (P1 dan P2). Sifat kelistrikan medium bawah permukaan tersebut dapat diperkirakan berdasarkan konfigurasi elektroda dan respon yang terukur. Resistivitas adalah karakteristik bahan yang menunjukkan kemampuan bahan tersebut untuk menghantarkan arus listrik. Resistivitas mempunyai pengertian yang berbeda dengan resistansi (hambatan), dimana resistansi tidak hanya tergantung pada bahan tetapi   juga bergantung pada faktor geometri atau bentuk bahan tersebut. Sedangkan resistivitas tidak bergantung pada factor geometri. Prinsip metoda geolistrik secara sederhana dapat dianalogikan dengan rangkaian listrik. Jika arus dari suatu sumber dialirkan pada sebuah beban listrik (misalkan kawat seperti terlihat

(39)

Perencanaan Teknis Pembangunan Sumur Bor Tersebar di Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya 

USULAN  TEKNIS 

Jenis-jenis Konfigurasi metode geolistrik resistivitas

Berdasarkan letak elektroda potensial dan elektroda arusnya, pada konfigurasi metode resistivitas tahanan   jenis dikenal beberapa   jenis konfigurasi diantaranya: Konfigurasi Schlumberger, Konfigurasi Wenner, Konfigurasi Dipole‐Dipole, Konfigurasi Pole‐pole, Konfigurasi Wenner‐

Schlumberger, dan lain‐lain.

Teknik Pengambilan Data Lapangan

Teknik pengambilan data dalam metode geolistrik resistivitas dibagi atas : 1. Mapping Tujuan mapping adalah untuk mengetahui variasi resistivitas

(40)

Perencanaan Teknis Pembangunan Sumur Bor Tersebar di Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya 

USULAN  TEKNIS 

mempunyai „recharge‟yang relatif    jauh, sehingga ketersediaan air tanah di bawah titik bor tidak terpengaruh oleh perubahan cuaca setempat. Geolistrik ini bisa untuk mendeteksi adanya lapisan tambang yang mempunyai kontras resistivitas dengan lapisan batuan pada bagian atas dan bawahnya. Bisa   juga untuk mengetahui perkiraan kedalaman „bedrock‟ untuk fondasi bangunan. Metode geolistrik   juga bisa untuk menduga adanya panas bumi (geothermal) di bawah permukaan. Hanya saja metode ini merupakan salah satu metode bantu dari metode geofisika yang lain untuk mengetahui secara pasti keberadaan sumber panas bumi di bawah permukaan.

(41)

Perencanaan Teknis Pembangunan Sumur Bor Tersebar di Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya 

USULAN  TEKNIS 

4.6.5 Konsultasi Pekerjaan.

Untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan ini, penyedia   jasa konsultan yang ditunjuk harus :

a) Melakukan Konsultasi bersama PPTK/PPK/PA untuk membahas kemungkinan kendala, permasalahan dan /atau persoalan yang timbul selama pekerjaan.

b) Mengadakan rapat koordinasi secara berkala dengan PPTK /PPK, sedikitnya seminggu sekali, dengan tujuan untuk membahas kemungkinan kendala, permasalahan dan /atau persoalan yang timbul selama pekerjaan, untuk kemudian membuat risalah rapat dan mengirimkannya

(42)

Perencanaan Teknis Pembangunan Sumur Bor Tersebar di  Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya

USULAN  TEKNIS 

Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan Pekerjaan Perencanaan Teknis Pembangunan Sumur Bor Tersebar di Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya ini adalah 60 (Enam puluh) hari kalender. Secara lebih terinci, rencana kerja yang didistribusikan terhadap jangka waktu pelaksanaan disajikan pada Tabel 5.1.

JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

Perencanaan Teknis Pembangunan Sumur Bor Tersebar di Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya

Bulan ke

BAB V

adwal pelaksanaan

pekerjaan

(43)

Perencanaan Teknis Pembangunan Sumur Bor Tersebar di  Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya

USULAN  TEKNIS 

BAB VI

omposisi tim dan

penugasan personil

(44)

Perencanaan Teknis Pembangunan Sumur Bor Tersebar di  Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya

USULAN  TEKNIS 

Tabel 6.1.

KOMPOSISI TIM DAN PENUGASAN Tenaga Ahli

Personil Inti

Nama Personil Perusahaan   Tenaga Ahli Lokal / Asing

Lingkup

Keahlian Posisi Diusulkan Uraian Pekerjaan

Jumlah Orang Bulan Jodi Sujadi, ST CV. DWI

TUNGGAL MANDIRI

Tenaga Ahli Lokal

Ahli Sipil Team Leader  Mengkoordinasikan semua personil yang terlibat

dalam pekerjaan untuk setiap tahapan kegiatan;

 Melakukan koordinasi dengan pihak pemberi

tugas, baik yang bersifat administrasi maupun teknis;

 Mempersiapkan kerangka dasar dan konsep dari

setiap tahapan kegiatan, mulai dari tahapan persiapan sampai dengan penyusunan gambar desain, spesifikasi, rencana anggaran biaya dan volume pekerjaan;

 Bertanggung jawab atas semua hasil pelaksanaan

pekerjaan.

1

Asep Andang , ST. CV. DWI TUNGGAL

MANDIRI

Tenaga Ahli Lokal

Teknik Elektro Ahli Mekanikal/Elektrikal

 Bertanggung  jawab terhadap pekerjaan sesuai

dengan keahlian dan posisi yang ditugaskan.

1

Pepep Kuswara , ST. CV. DWI TUNGGAL

MANDIRI

Tenaga Ahli Lokal

Teknik Sipil Ass. Ahli Sipil

 Bertanggung  jawab terhadap pekerjaan sesuai

dengan keahlian dan posisi yang ditugaskan.

 Harus Mampu Bekerja sama dengan tim.

 Membantu Dalam Melaksanakan survey dan

(45)

Perencanaan Teknis Pembangunan Sumur Bor Tersebar di  Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya

USULAN  TEKNIS 

analisis data hasil pengukuran geolistrik

 Menyusun perencanaan teknis sumur dalam

Nurul Hiron, ST CV. DWI TUNGGAL

MANDIRI

Tenaga Ahli Lokal

Teknik Elektro Ass. Ahli M/E  Bertanggung  jawab terhadap pekerjaan sesuai

dengan keahlian dan posisi yang ditugaskan.

 Harus Mampu Bekerja sama dengan tim.

 Membantu Dalam Melaksanakan survey dan

analisis data hasil pengukuran geolistrik

 Menyusun perencanaan teknis sumur dalam

1

Iman Handiman, ST. CV. DWI TUNGGAL

MANDIRI

Tenaga Ahli Lokal

Teknik Sipil Ass. Ahli Geologi  Bertanggung  jawab terhadap pekerjaan sesuai

dengan keahlian dan posisi yang ditugaskan.

 Harus Mampu Bekerja sama dengan tim.

 Membantu Dalam Melaksanakan survey dan

analisis data hasil pengukuran geolistrik

 Menyusun perencanaan teknis sumur dalam

1

Tenaga Pendukung (Personil Lainnya)

Nama Personil Perusahaan   Tenaga Ahli Lokal / Asing

Lingkup

Keahlian Posisi Diusulkan Uraian Pekerjaan

Jumlah Orang Bulan

Sandi Aditya Prayetno CV. DWI TUNGGAL

MANDIRI

Tenaga Ahli Lokal

Surveyor Surveyor  Melaksanakan tugas yang diberikan oleh team

dan perusahaan.

1

Reza Fauzan CV. DWI TUNGGAL

MANDIRI

Tenaga Ahli Lokal

Estimator Cost Estimator  Melaksanakan tugas yang diberikan oleh team

dan perusahaan.

(46)

Perencanaan Teknis Pembangunan Sumur Bor Tersebar di  Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya

USULAN  TEKNIS 

Rahmat Slamet CV. DWI TUNGGAL MANDIRI Tenaga Ahli Lokal AutoCad/ Juru Gambar

Drafter  Melaksanakan tugas yang diberikan oleh team

dan perusahaan.

1

Anita Apriani CV. DWI TUNGGAL MANDIRI Tenaga Ahli Lokal Oprator Komputer

Sekretaris/Adm  Melaksanakan tugas yang diberikan oleh team

dan perusahaan.

(47)

Perencanaan Teknis Pembangunan Sumur Bor Tersebar di  Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya

USULAN  TEKNIS 

Jadwal Penugasan Tenaga Ahli CV. Dwi Tunggal Mandiri untuk menyelesaikan Pekerjaan Perencanaan Teknis Pembangunan Sumur Bor Tersebar di Wilayah Kota Tasikmalaya ini disajikan pada Tabel VII.1.

Tabel VII.1.

JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI

Perencanaan Teknis Pembangunan Sumur Bor Terbesar di Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya

BAB VII

adwal penugasan

personil

(48)

Perencanaan Teknis Pembangunan Sumur Bor Tersebar di  Wilayah Rawan Air Kota Tasikmalaya

USULAN  TEKNIS 

Tenaga Pendukung

1

Sandi Aditya Prayetno

(surveyor)

2 Reza Fauzan( Cost Estimator)

3 Rahmat Slamet( Drafter)

Gambar

Tabel VII.1.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Lapisan ketiga adalah lapisan zona resistif yaitu berada pada kedalaman sekitar lebih dari 7 meter di bawah permukaan tanah dengan interval resistivitas lebih dari 300  m

Sumur Bor Kedalaman ± 60 m dan saluran Pembagi I. Pekerjaan Pelaksanaan Sumur Bor  No Jenis Pekerjaan Vol Sat Harga satuan (Rp)

Hasil pengukuran geolistrik yang telah dikorelasikan dengan Sumur Ai3 dan Sumur AM5ok, menunjukkan bahwa di kedalaman 11 m diduga terdapat lapisan akuifer pada

 Air sumur adalah air tanah dangkal sampai kedalaman kurang dari 30 meter, air sumur umumnya pada kedalaman 15 meter dan dinamakan juga sebagai air tanah bebas karena lapisan

Lapisan selanjutnya yang terdapat dari kedalaman >11,4 m didapat harga resistivitas sebesar 923 R m yang diinterpretasi sebagai batuan dasar jenis

Lapisan akuifer dangkal (unconfined aquifer) pada titik pengukuran geolistrik 1 (GL.1) berada pada kedalaman 1,41-4,69 m di bawah permukaan tanah (bmt) dengan ketebalan 3,28 m

Model karakter lapisan bawah permukaan tanah di Pulau Lusi pada penampang utara-selatan diperkirakan memiliki 1 akuifer dengan nilai resistivitas sekitar 100 Ωm, pada kedalaman dangkal