• Tidak ada hasil yang ditemukan

Farmasi Ilmu Gizi Ilmu Keperawatan Kesehatan Masyarakat Pendidikan Bidan Pendidikan Dokter Pendidikan Dokter Gigi

23 , sebaran responden yang mengisi kuesioner dapat dikatakan merata sebab semua perwakilan dari berbagai jenis ilmu kesehatan mengisi kuesioner. Persentase jumlah responden terbesar berasal dari program studi kesehatan masyarakat (21%), kemudian diikuti oleh program studi pendidikan dokter gigi (18%), pendidikan dokter (17%), farmasi (14%), ilmu gizi (12%), ilmu keperawatan (11%), dan kebidanan (7%). Program studi kesehatan masyarakat, pendidikan dokter gigi, dan pendidikan dokter menempati yak. Hal in diduga disebabkan oleh ketiga program studi tersebut memiliki jumlah institusi yang terbanyak yang tergabung di dalam organisasi

an responden berdasarkan jenis organisasi mahasiswa yang diikuti oleh responden, persentase terbesarnya (21%) adalah badan eksekutif mahasiswa masing institusi. Hal ini diduga disebarkan melalui masing institusi yang terdapat di dalam BEM. Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Seluruh Indonesia (ISMAFARSI), Ikatan n Persatuan Senat Mahasiswa Kedokteran Gigi Indonesia (PSMKGI) menempati urutan masing 12%, 11%, dan 11%. Persentase selanjutnya diikuti oleh himpunan profesi (himpro) sebesar 9%, Ikatan Lembaga (ILMAGI) sebesar 8%, Ikatan Lembaga Mahasiswa

Ilmu Keperawatan Kesehatan Masyarakat Pendidikan Bidan Pendidikan Dokter Pendidikan Dokter Gigi

Keperawatan Indonesia (ILMIKI) sebesar 8%,

Students Activity (CIMSA) sebesar 7%, Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI), dan Ikatan Mahasiswa Kebidanan Indonesia (IMAB

Gambar 5 Sebaran responden menurut organisasi mahasiswa yang diikuti

Pertanyaan di dalam

dalam tata kelola sistem pendidikan ilmu kesehatan. mengetahui pola partisipasi mahasis

kesehatan di tingkat fakultas dan institusi.

utama, yaitu keberadaan peraturan yang mengatur tentang keterlibatan mahasiswa dalam tata kelola sistem pendidikan, pemilihan p

peraturan tentang perwakilan mahasiswa, serta komunikasi dan penyaluran pendapat. Seluruh topik dijabarkan ke dalam 15 poin

11% 21%

Apakah mahasiswa mengetahui keberadaan peraturan di tingkat nasional tentang keterlibatan mahasiswa dalam penataan

Keperawatan Indonesia (ILMIKI) sebesar 8%, Centre of Indonesian Medical (CIMSA) sebesar 7%, Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI), dan Ikatan Mahasiswa Kebidanan Indonesia (IMAB

Gambar 5 Sebaran responden menurut organisasi mahasiswa yang diikuti

dalam kuesioner berkaitan dengan partisipasi mahasiswa dalam tata kelola sistem pendidikan ilmu kesehatan. Hal ini bertujuan untuk pola partisipasi mahasiswa dalam tata kelola sistem pendidikan ilmu kesehatan di tingkat fakultas dan institusi. Pertanyaan terdiri dari 4 (empat) utama, yaitu keberadaan peraturan yang mengatur tentang keterlibatan mahasiswa dalam tata kelola sistem pendidikan, pemilihan perwakilan mahasiswa, eksekusi peraturan tentang perwakilan mahasiswa, serta komunikasi dan penyaluran

Seluruh topik dijabarkan ke dalam 15 poin pertanyaan. 7% 7% 11% 6% 8% 12% 8% 11% 21% 9%

Organisasi

CIMSA ISMKI PSMKGI ILMIKI IKAMABI ISMAFARSI ILMAGI ISMKMI 43% 56%

Apakah mahasiswa mengetahui keberadaan peraturan di tingkat nasional tentang keterlibatan mahasiswa dalam penataan

pendidikan?

Ya Tidak

24 Centre of Indonesian Medical (CIMSA) sebesar 7%, Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI), dan Ikatan Mahasiswa Kebidanan Indonesia (IMABI).

Gambar 5 Sebaran responden menurut organisasi mahasiswa yang diikuti

partisipasi mahasiswa Hal ini bertujuan untuk wa dalam tata kelola sistem pendidikan ilmu (empat) topik utama, yaitu keberadaan peraturan yang mengatur tentang keterlibatan mahasiswa erwakilan mahasiswa, eksekusi peraturan tentang perwakilan mahasiswa, serta komunikasi dan penyaluran

25 Gambar 6 Pendapat responden mengenai keberadaan peraturan yang mengatur

tentang keterlibatan mahasiswa dalam tata kelola sistem pendidikan

Topik pertama, yaitu keberadaan peraturan yang mengatur tentang keterlibatan mahasiswa dalam tata kelola sistem pendidikan. Berdasarkan tabulasi data, 56% responden menyatakan mengetahui keberadaan peraturan yang mengatur keterlibatan mahasiswa dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi sistem pendidikan di tingkat nasional. Responden menyatakan mengetahui keberadaan peraturan tersebut adalah UU Sisdiknas Tahun 2003 No.20. Responden menyatakan mengetahui hal tersebut melalui media informasi (internet, koran, dan lain-lain) dan program HPEQ.

“Saya mengetahui ada undang-undang Sisdiknas karena membaca koran, setalah itu search di internet jadinya tahu sedikit lah. Setelah itu ada kuesioner ini, jadi tahu tentang HPEQ dan bikin saya pengen tahu lebih tentang Sisdiknas itu. Kita

harus aware tentang adanya undang-undang ini karena kita kan mahasiswa sebagai objek pendidikan.”

Peraturan tentang keterlibatan mahasiswa dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi sistem pendidikan di tingkat institusi atau fakultas dibenarkan keberadaannya oleh sebagian besar responden (64%). Responden menyatakan adanya peraturan tersebut dalam bentuk tidak tertulis, namun dapat terlihat bahwa mahasiswa dilibatkan dalam berbagai jenjang proses.

“Iya, ada peraturan tapi tidak tertulis. Tapi ada perwakilan mahasiswanya kalau di kampus saya. Mahasiswanya aktif, kelihatan suka ditanya-tanya dan ngobrol

sama dosen. Ngobrolnya ya tentang macam-macam, setahu saya ya tentang pendapat temen-temen mahasiswa tentang suatu hal yang berkaitan sama

Gambar 7 Pendapat

keterlibatan mahasiswa

Topik kedua dalam kuesioner adalah

Sebaran responden sesuai dengan tabulasi data adalah sebesar 76% responden menyatakan keberadaan

pelaksanaan, pengawasan, dan evalua

kelompok atau lembaga khusus di dalam BEM, sena menyatakan tidak ada perwakilan mahasiswa (16%) da mahasiswa dalam bentuk perorangan (7%).

Gambar 8 Pendapat

Responden menyatakan juga bahwa pemilihannya dilakukan melalui organisasi mahasiswa dengan pemilihan umum (41%), melalui organisasi

Apakah institusi Anda memiliki peraturan tentang keterlibatan mahasiswa dalam

Apakah institusi Anda memiliki perwakilan mahasiswa dalam proses penataan

Pendapat responden mengenai keberadaan peraturan keterlibatan mahasiswa di tingkat institusi atau fakultas

Topik kedua dalam kuesioner adalah pemilihan perwakilan mahasiswa Sebaran responden sesuai dengan tabulasi data adalah sebesar 76% responden menyatakan keberadaan perwakilan mahasiswa dalam proses perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi sistem pendidikan dalam bentuk kelompok atau lembaga khusus di dalam BEM, senat, atau himpro. Sisanya menyatakan tidak ada perwakilan mahasiswa (16%) dan ada perwakilan

a dalam bentuk perorangan (7%).

Pendapat responden mengenai bentuk perwakilan mahasiswa

Responden menyatakan juga bahwa pemilihannya dilakukan melalui organisasi mahasiswa dengan pemilihan umum (41%), melalui organisasi

64% 35%

Apakah institusi Anda memiliki peraturan tentang keterlibatan mahasiswa dalam

penataan pendidikan? Ya Tidak 7% 76% 16%

Apakah institusi Anda memiliki perwakilan mahasiswa dalam proses penataan

pendidikan?

Perorangan Kelompok Tidak

26 responden mengenai keberadaan peraturan tentang

pemilihan perwakilan mahasiswa. Sebaran responden sesuai dengan tabulasi data adalah sebesar 76% responden perwakilan mahasiswa dalam proses perencanaan, kan dalam bentuk t, atau himpro. Sisanya ada perwakilan

perwakilan mahasiswa

Responden menyatakan juga bahwa pemilihannya dilakukan melalui organisasi mahasiswa dengan pemilihan umum (41%), melalui organisasi

mahasiswa dengan kriteria tertentu (33%), dipilih melalui mekanisme pemilihan lainnya (17%), dan dipilih langsung oleh pihak fakultas atau institusi (9%).

Gambar 9 Pendapat

Topik ketiga menjelaskan tentang mahasiswa. Sistem penataan

perencanaan pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi. Tahap perencanaan diklasifikasikan menjadi beberapa hal yaitu p

penentuan metode pembelajaran pembangunan sarana dan prasarana

responden menyatakan tidak dilibatkan dalam proses perencanaan tersebut.

Gambar 10 Pendapat perencanaan

41%

Bagaimana mekanisme pemilihan

11% 15%

Sejauh mana keterlibatan perwakilan mahasiswa dalam perencanaan penyusunan jadwal akademik?

mahasiswa dengan kriteria tertentu (33%), dipilih melalui mekanisme pemilihan ilih langsung oleh pihak fakultas atau institusi (9%).

Pendapat responden mengenai pemilihan perwakilan mahasiswa

Topik ketiga menjelaskan tentang eksekusi peraturan tentang perwakilan penataan sistem pendidikan dibagi menjadi 4 tahap, yaitu perencanaan pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi. Tahap perencanaan kan menjadi beberapa hal yaitu penyusunan jadwal akademik enentuan metode pembelajaran, rancangan dan sasaran pembelajaran embangunan sarana dan prasarana, dan sistem evaluasi program. Sebagian besar responden menyatakan tidak dilibatkan dalam proses perencanaan tersebut.

Pendapat responden mengenai keterlibatan mahasiswa dalam perencanaan penyusunan jadwal akademik

9%

33% 41%

17%

Bagaimana mekanisme pemilihan perwakilan mahasiswa tersebut?

Fakultas Kelompok Pemilihan Umum Lainnya 74% 15%

Sejauh mana keterlibatan perwakilan mahasiswa dalam perencanaan penyusunan jadwal akademik?

Tidak Dimintai Pendapat

Dimintai Pendapat Tanpa Tindak Lanjut Dimintai Pendapat Dengan Tindak Lanjut

27 mahasiswa dengan kriteria tertentu (33%), dipilih melalui mekanisme pemilihan

ilih langsung oleh pihak fakultas atau institusi (9%).

perwakilan mahasiswa

eksekusi peraturan tentang perwakilan sistem pendidikan dibagi menjadi 4 tahap, yaitu perencanaan pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi. Tahap perencanaan enyusunan jadwal akademik, ancangan dan sasaran pembelajaran, Sebagian besar responden menyatakan tidak dilibatkan dalam proses perencanaan tersebut.

responden mengenai keterlibatan mahasiswa dalam Dimintai Pendapat

Tanpa Tindak Lanjut Dimintai Pendapat Dengan Tindak Lanjut

Dalam hal penyusunan jadwal akademik, responden yang menyatakan dimintai pendapat lisan atau tulisan tanpa tindak lanjut (11%) dan dengan tindak lanjut (15%). Bentuk tindak lanjutnya adalah mahasiswa dilibatkan apabila ada pengaturan ulang jadwal

bidang akademik. Namun fakultas atau institusi.

“Keterlibatan mahasiswa soal jadwal sudah cukup jadwal, difloorkan ke mahasiswa kalau

Biasanya keluhan akan ditampung, terus tunggu tanggapan dari kampus (fakultas atau program studi) dan waktu yang disediakan untuk diskusi atau rapat bersama. Tapi seringnya habis itu gak ada kelanjutannya, kita tinggal keputusannya saja deh.

jadwal jadinya kita bisa kasih tahu temen yang lain, ya supaya bisa jadi sumber

Gambar 11 Pendapat

Pada penentuan metode pembelajaran, persentase responden yang menyatakan dimintai pendapat lisan atau tulisan tanpa tindak lanjut (21%) dan dengan tindak lanjut (26%).

menyatakan lebih sering d

penentuan metode atau sistematika 21%

26%

Sejauh mana keterlibatan perwakilan mahasiswa dalam penentuan metode

Dalam hal penyusunan jadwal akademik, responden yang menyatakan dimintai pendapat lisan atau tulisan tanpa tindak lanjut (11%) dan dengan tindak lanjut (15%). Bentuk tindak lanjutnya adalah mahasiswa dilibatkan apabila ada jadwal akademik (jika ada yang bermasalah), melalui rapat

amun walaupun begitu, keputusan tetap berada

Keterlibatan mahasiswa soal jadwal sudah cukup. (Bagian) akademik bikin kan ke mahasiswa kalau ada yang keberatan bisa disampaika Biasanya keluhan akan ditampung, terus tunggu tanggapan dari kampus (fakultas

atau program studi) dan waktu yang disediakan untuk diskusi atau rapat bersama. Tapi seringnya habis itu gak ada kelanjutannya, kita tinggal

keputusannya saja deh. Keuntungan dilibatkan dalam perencanaan penyusunan jadwal jadinya kita bisa kasih tahu temen yang lain, ya supaya bisa jadi sumber

informasi.”

Pendapat responden mengenai keterlibatan mahasiswa dalam penentuan metode pembelajaran

Pada penentuan metode pembelajaran, persentase responden yang menyatakan dimintai pendapat lisan atau tulisan tanpa tindak lanjut (21%) dan dengan tindak lanjut (26%). Dalam penentuan metode pembelajaran, responden menyatakan lebih sering dilibatkan oleh pihak fakultas atau institusi mengenai penentuan metode atau sistematika penyelenggaraan praktikum atau praktik

53% 26%

Sejauh mana keterlibatan perwakilan mahasiswa dalam penentuan metode

pembelajaran?

Tidak Dimintai Pendapat

Dimintai Pendapat Tanpa Tindak Lanjut Dimintai Pendapat Dengan Tindak Lanjut

28 Dalam hal penyusunan jadwal akademik, responden yang menyatakan dimintai pendapat lisan atau tulisan tanpa tindak lanjut (11%) dan dengan tindak lanjut (15%). Bentuk tindak lanjutnya adalah mahasiswa dilibatkan apabila ada emik (jika ada yang bermasalah), melalui rapat tetap berada di tangan

kademik bikin ada yang keberatan bisa disampaikan. Biasanya keluhan akan ditampung, terus tunggu tanggapan dari kampus (fakultas

atau program studi) dan waktu yang disediakan untuk diskusi atau rapat bersama. Tapi seringnya habis itu gak ada kelanjutannya, kita tinggal tahu

Keuntungan dilibatkan dalam perencanaan penyusunan jadwal jadinya kita bisa kasih tahu temen yang lain, ya supaya bisa jadi sumber

responden mengenai keterlibatan mahasiswa dalam

Pada penentuan metode pembelajaran, persentase responden yang menyatakan dimintai pendapat lisan atau tulisan tanpa tindak lanjut (21%) dan , responden ilibatkan oleh pihak fakultas atau institusi mengenai um atau praktik

laboratorium daripada mengenai metode lainnya. diskusi dengan koordinator mata kuliah atau bidang atau saran dari mahasiswa.

sarannya diterima dan diterapkan dalam proses belajar mengajar.

“Metode pembelajaran maksudnya kan sistem belajar kayak kuliah atau praktikum kan? Yang sering si

atau apakah ada perbaikan dari yang lalu. Kalau kuliah sih biasa aja, mungkin ga ada bedanya sama kampus lain deh.

dengan terlibat urusan rencana penentuan metode pembelajaran.

mengasih masukan gimana sebaiknya metode belajar yang diterapkan, supaya sesuai sama kemampuan, nilai jadi maksimal.

Gambar 12 Pendapat perencanaan

Dalam hal rancangan dan sasaran pembelajaran, responden yang menyatakan dimintai pendapat lisan atau tulisan tanpa tindak lanjut (20%) dan dengan tindak lanjut (22%). Bentuk tindak l

masukan mahasiswa terkait rancangan

menyatakan ada yang tindak lanjutnya berupa ikut sertanya mahasiswa dalam forum diskusi mengenai proses pembelajaran yang membahas rancangan dan sasaran pembelajaran.

20% 22%

Sejauh mana keterlibatan perwakilan mahasiswa dalam perencanaan rancangan dan

daripada mengenai metode lainnya. Bentuk tindak lanjutnya adalah diskusi dengan koordinator mata kuliah atau bidang akademik jika ada masukan atau saran dari mahasiswa. Adapun yang menyatakan bahwa masukan atau sarannya diterima dan diterapkan dalam proses belajar mengajar.

“Metode pembelajaran maksudnya kan sistem belajar kayak kuliah atau praktikum kan? Yang sering sih tentang praktikum, ditanya maunya seperti apa atau apakah ada perbaikan dari yang lalu. Kalau kuliah sih biasa aja, mungkin

ga ada bedanya sama kampus lain deh. Menurut saya, ada keuntungannya dengan terlibat urusan rencana penentuan metode pembelajaran. Mahasiswa bisa

mengasih masukan gimana sebaiknya metode belajar yang diterapkan, supaya sesuai sama kemampuan, nilai jadi maksimal.”

Pendapat responden mengenai keterlibatan mahasiswa dalam perencanaan rancangan dan sasaran pembelajaran

Dalam hal rancangan dan sasaran pembelajaran, responden yang menyatakan dimintai pendapat lisan atau tulisan tanpa tindak lanjut (20%) dan dengan tindak lanjut (22%). Bentuk tindak lanjutnya adalah diterimanya saran dan masukan mahasiswa terkait rancangan dan sasaran pembelajaran. Responden juga menyatakan ada yang tindak lanjutnya berupa ikut sertanya mahasiswa dalam forum diskusi mengenai proses pembelajaran yang membahas rancangan dan

59% 22%

Sejauh mana keterlibatan perwakilan mahasiswa dalam perencanaan rancangan dan

sasaran pembelajaran?

Tidak Dimintai Pendapat

Dimintai Pendapat Tanpa Tindak Lanjut Dimintai Pendapat Dengan Tindak Lanjut

29 Bentuk tindak lanjutnya adalah akademik jika ada masukan Adapun yang menyatakan bahwa masukan atau

“Metode pembelajaran maksudnya kan sistem belajar kayak kuliah atau h tentang praktikum, ditanya maunya seperti apa atau apakah ada perbaikan dari yang lalu. Kalau kuliah sih biasa aja, mungkin

Menurut saya, ada keuntungannya Mahasiswa bisa mengasih masukan gimana sebaiknya metode belajar yang diterapkan, supaya

responden mengenai keterlibatan mahasiswa dalam

Dalam hal rancangan dan sasaran pembelajaran, responden yang menyatakan dimintai pendapat lisan atau tulisan tanpa tindak lanjut (20%) dan diterimanya saran dan dan sasaran pembelajaran. Responden juga menyatakan ada yang tindak lanjutnya berupa ikut sertanya mahasiswa dalam forum diskusi mengenai proses pembelajaran yang membahas rancangan dan

“Saya kurang paham maksudnya rancangan dan sasar

kalau yang dimaksud adalah input dan output dari apa yang kita pelajari sebaiknya mahasiswa dilibatkan. Soalnya yang langsung jadi objek kan

mahasiswanya. Jadi bisa sekalian tahu prosesnya.”

Gambar 13 Pendapat perencanaan

Pada pembangunan sarana dan prasarana, persentase responden yang menyatakan dimintai pendapat lisan atau tulisan tanpa tindak lanjut (25%) dan dengan tindak lanjut (30%). Bentuk tind

kerja pengembangan sarana dan prasa yang disarankan oleh mahasiswa.

“Sarana (dan prasarana) pendidikan kan yang menikmati hampir seluruhnya mahasiswa, jadi mahasiswa

tentu sangat berguna, supaya mahasiswa bisa belajar dengan baik dan enjoy karena ngerasa nyaman saat kegiatan belajar mengajar.

Dalam proses perencanaan

menyatakan dimintai pendapat lisan atau tulisan tanpa tindak lanjut (29%) dan dengan tindak lanjut (35%). Bentuk tindak lanjutnya adalah diskusi dengan bagian akademik atau kemahasiswaan di fakultas atau institusi.

“Setiap habis selesai satu mata kuliah, selalu ada

terlalu tahu gimana prosesnya sampai bisa ada alat untuk evaluasi itu. 25%

30%

Sejauh mana keterlibatan perwakilan mahasiswa dalam perencanaan pembangunan

Saya kurang paham maksudnya rancangan dan sasaran pembelajaran, tapi kalau yang dimaksud adalah input dan output dari apa yang kita pelajari

sebaiknya mahasiswa dilibatkan. Soalnya yang langsung jadi objek kan mahasiswanya. Jadi bisa sekalian tahu prosesnya.”

Pendapat responden mengenai keterlibatan mahasiswa dalam perencanaan pembangunan sarana dan prasarana

Pada pembangunan sarana dan prasarana, persentase responden yang menyatakan dimintai pendapat lisan atau tulisan tanpa tindak lanjut (25%) dan dengan tindak lanjut (30%). Bentuk tindak lanjutnya adalah dilibatkan dalam rapat ngan sarana dan prasarana, serta diwujudkannya saran dan prasana yang disarankan oleh mahasiswa.

“Sarana (dan prasarana) pendidikan kan yang menikmati hampir seluruhnya mahasiswa, jadi mahasiswa perlu dilibatkan dari mulai perencaaannya.

tentu sangat berguna, supaya mahasiswa bisa belajar dengan baik dan enjoy karena ngerasa nyaman saat kegiatan belajar mengajar.”

proses perencanaan sistem evaluasi program, responden yang dimintai pendapat lisan atau tulisan tanpa tindak lanjut (29%) dan dengan tindak lanjut (35%). Bentuk tindak lanjutnya adalah diskusi dengan bagian akademik atau kemahasiswaan di fakultas atau institusi.

“Setiap habis selesai satu mata kuliah, selalu ada evaluasi. Tapi kita nggak terlalu tahu gimana prosesnya sampai bisa ada alat untuk evaluasi itu.

45% 25%

Sejauh mana keterlibatan perwakilan mahasiswa dalam perencanaan pembangunan

sarana dan prasarana?

Tidak Dimintai Pendapat

Dimintai Pendapat Tanpa Tindak Lanjut Dimintai Pendapat Dengan Tindak Lanjut

30 an pembelajaran, tapi kalau yang dimaksud adalah input dan output dari apa yang kita pelajari,

sebaiknya mahasiswa dilibatkan. Soalnya yang langsung jadi objek kan

eterlibatan mahasiswa dalam

Pada pembangunan sarana dan prasarana, persentase responden yang menyatakan dimintai pendapat lisan atau tulisan tanpa tindak lanjut (25%) dan ak lanjutnya adalah dilibatkan dalam rapat , serta diwujudkannya saran dan prasana

“Sarana (dan prasarana) pendidikan kan yang menikmati hampir seluruhnya perlu dilibatkan dari mulai perencaaannya. Hal ini tentu sangat berguna, supaya mahasiswa bisa belajar dengan baik dan enjoy

sistem evaluasi program, responden yang dimintai pendapat lisan atau tulisan tanpa tindak lanjut (29%) dan dengan tindak lanjut (35%). Bentuk tindak lanjutnya adalah diskusi dengan bagian

valuasi. Tapi kita nggak terlalu tahu gimana prosesnya sampai bisa ada alat untuk evaluasi itu. Pernah

sih ditanyain (diajak berbicara) tentang bagaimana akan dilakukan proses atau perencanaan evaluasinya,

Hanya saja, yang pasti

Gambar 14 Pendapat perencanaan

Selain itu, 55% responden menilai tingkat transparansi pemberian informasi mengenai sistem penilaian hasil belajar tergolong memuaskan, sedangkan 81% menilai tingkat transparansi alokasi keuangan tidak memuaskan.

35%

Sejauh mana keterlibatan perwakilan mahasiswa dalam perencanaan sistem evaluasi

45%

institusi/fakultas Anda dalam memberikan informasi mengenai sistem penilaian hasil

sih ditanyain (diajak berbicara) tentang bagaimana akan dilakukan proses atau perencanaan evaluasinya, yah sedikit dilibatkan dalam proses perencanaannya

saja, yang pasti kita selalu dilibatkan untuk melakukan evaluasi.”

Pendapat responden mengenai keterlibatan mahasiswa dalam perencanaan sistem evaluasi program

Selain itu, 55% responden menilai tingkat transparansi pemberian mengenai sistem penilaian hasil belajar tergolong memuaskan, sedangkan 81% menilai tingkat transparansi alokasi keuangan tidak memuaskan.

36%

29%

Sejauh mana keterlibatan perwakilan mahasiswa dalam perencanaan sistem evaluasi

program?

Tidak Dimintai Pendapat

Dimintai Pendapat Tanpa Tindak Lanjut Dimintai Pendapat Dengan Tindak Lanjut

55% 45%

Bagaimana tingkat transparansi institusi/fakultas Anda dalam memberikan

informasi mengenai sistem penilaian hasil belajar?

Memuaskan Tidak Memuaskan

31 sih ditanyain (diajak berbicara) tentang bagaimana akan dilakukan proses atau

dilibatkan dalam proses perencanaannya. batkan untuk melakukan evaluasi.”

responden mengenai keterlibatan mahasiswa dalam

Selain itu, 55% responden menilai tingkat transparansi pemberian mengenai sistem penilaian hasil belajar tergolong memuaskan, sedangkan 81% menilai tingkat transparansi alokasi keuangan tidak memuaskan.

Gambar 15 Pendapat responden mengenai transparansi

“Informasi tentang sistem penilaian hasil belajar baik kok, di kampus kami ada semacam deadline yang dibuat, jadi hasil belajar harus dibagikan eh maksud kami disosialisasikan kepada kami

tidak paham, kami tidak dilibatkan secara ak

“Persoalan keuangan sebenernya nggak tahu gimana yang bisa disebut transparan yang seperti apa. Saya sebagai mahasiswa merasa sudah cukup memuaskan dengan yang sudah ada. Karena persoalan keuang

Tahap selanjutnya adalah evaluasi. pengendalian, penjaminan, dan penetapan mutu

komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan jenis pendidikan seba bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan

evaluasi diklasifikasikan menjadi beberapa hal yaitu dan metode penilaian hasil belajar

program pendidikan. Responden menyatakan dilibatkan dalam setiap poin yang ditanyakan, namun dengan tindak lanjut yang berbeda.

81%

institusi/fakultas Anda dalam memberikan informasi mengenai alokasi keuangan?

responden mengenai transparansi penilaian hasil belajar dan alokasi keuangan

tentang sistem penilaian hasil belajar baik kok, di kampus kami ada semacam deadline yang dibuat, jadi hasil belajar harus dibagikan eh maksud kami disosialisasikan kepada kami secepatnya setelah ujian. Keuangan tidak paham, kami tidak dilibatkan secara aktif jadi menurut kami transparansi

termasuk tidak memuaskan.”

“Persoalan keuangan sebenernya nggak tahu gimana yang bisa disebut transparan yang seperti apa. Saya sebagai mahasiswa merasa sudah cukup memuaskan dengan yang sudah ada. Karena persoalan keuangan kan bukan

menjadi wewenang kita.”

Tahap selanjutnya adalah evaluasi. Evaluasi pendidikan adalah kegiatan penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan jenis pendidikan seba bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan (Sisdiknas 2003) evaluasi diklasifikasikan menjadi beberapa hal yaitu metode pengajaran dan metode penilaian hasil belajar, kinerja pengajar, learning atmosphere

esponden menyatakan dilibatkan dalam setiap poin yang ditanyakan, namun dengan tindak lanjut yang berbeda.

19%

81%

Bagaimana tingkat transparansi institusi/fakultas Anda dalam memberikan

informasi mengenai alokasi keuangan?

Memuaskan Tidak Memuaskan

32 penilaian hasil belajar dan

tentang sistem penilaian hasil belajar baik kok, di kampus kami ada semacam deadline yang dibuat, jadi hasil belajar harus dibagikan eh

secepatnya setelah ujian. Keuangan tif jadi menurut kami transparansi

“Persoalan keuangan sebenernya nggak tahu gimana yang bisa disebut transparan yang seperti apa. Saya sebagai mahasiswa merasa sudah cukup

Dokumen terkait