Tujuan umum kegiatan penyusunan program adalah untuk mendapatkan arah penelitian yang lebih terencana dan sistematis agar pelaksanaan penelitian layak untuk dilaksanakan.
Secara rinci pelaksanaan kegiatan program bertujuan untuk: (1) Membuat perencanaan dan kalender kegiatan penelitian PSEKP (2) Merencanakan penelitian tahun anggaran 2016
(3) Memperoleh implikasi tindak lanjut pelaksanaan program yang akan datang berdasarkan evaluasi kegiatan TA 2015
Luaran yang diharapkan:
(1) Rencana dan kalender kegiatan penelitian Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian
(2) Program perencanaan penelitian tahun anggaran 2016 (3) Saran tindak lanjut pelaksanaan program yang akan datang
4.2. Perencanaan Kegiatan Penelitian Tahun Anggaran 2015
Tujuan perencanaan kegiatan penelitian adalah agar seluruh kegiatan PSEKP dapat terlaksana secara optimal sesuai jadwal yang telah direncanakan. Untuk memudahkan koordinasi pada tahap perencanaan, berdasarkan Surat Penugasan Kepala Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Nomor. 142/HK.160/I.7/01/2015 tanggal 2 Januari 2015, telah dibentuk Tim Teknis Penelitian yang terdiri dari Kepala Bidang Program dan Evaluasi, Ketua Kelti, peneliti senior PSEKP dan Staf Subbidang Program.Susunan Tim Teknis Penyusunan Program Penelitian untuk tahun 2015: Pengarah : 1. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian
2. Kepala Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian
Penanggung Jawab : Kepala Bidang Program dan Evaluasi PSEKP (merangkap anggota)
Ketua : Prof. Dr. Tahlim Sudaryanto (merangkap anggota) Wakil Ketua : Dr. Muchjidin Rachmat (merangkap anggota) Sekretaris : Kepala Subbidang Program PSEKP
Anggota : 1. Ketua Kelti Ekonomi Pertanian dan Manajemen Agribisnis
2. Ketua Kelti Makro Ekonomi dan Perdagangan Internasional
3. Ketua Kelti Sosial Budaya dan Pedesaaan 4. Prof. Dr. Achmad Suryana
5. Prof. Dr. Pantjar Simatupang 6. Prof. Dr. I Wayan Rusastra 7. Prof. Dr. Budiman F. Hutabarat 8. Prof. Dr. Dewa K. Sadra Swastika 9. Dr. Erwidodo
10. Dr. Hermanto, M.S. 11. Dr. Bambang Irawan 12. Dr. Saptana
Staf Pelaksana : 1. Rangga Ditya Yofa, S.P. (Staf Subbidang Program)
2. Sri Suharyono, S.Sos. (Staf Subbidang Program) 3. Chaerudin, SE (Staf Subbidang Program)
4. Drs. Agus Abdul Syukur (Staf Subbidang Program)
5. Hasni Handoko (Staf Subbidang Program) 6. Eni Darwati (Staf Subbidang Program)
7. Nur Intan Syamsiah (Staf Subbidang Program)
4.3. Mekanisme Perencanaan Penelitian Tahun Anggaran 2015
dan Pelaksanaan Tupoksi Subbidang Program
Dalam kaitan hierarki organisasi, perencanaan kegiatan di PSEKP berpedoman pada alur/tahapan perencanaan yang telah disusun oleh Bagian Perencanaan, Sekretariat Badan Litbang Pertanian yang mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 44/Permentan/OT.140/8/2011. Kegiatan perencanaan kegiatan tersebut mengatur seluruh tahapan kegiatan penelitian, mulai dari inisiasi masalah sampai penyerahan proposal penelitian ke Badan Litbang Pertanian. Tahapan kegiatan perencanaan tersebut dapat dilihat pada Gambar 4, sedangkan dalam lingkup internal PSEKP tahapan umum kegiatan sampai tersusunnya proposal penelitian yang akan diajukan mengikuti Gambar 5.
Tahap pertama dari siklus proses perencanaan kegiatan penelitian dimulai dengan penjaringan topik-topik penelitian PSEKP oleh Tim Teknis Penelitian, yang disinkronkan dengan Rencana Strategis (Renstra) PSEKP dan Badan Litbang Pertanian, serta target-target utama Kementerian Pertanian. Dari topik-topik penelitian tersebut, Tim Teknis Penelitian PSEKP kemudian merumuskan Rencana Penelitian Tingkat Peneliti (RPTP) beserta kegiatan-kegiatannya. Tahap selanjutnya, Tim Teknis Penelitian bersama Bidang
Program 21 Program dan Evaluasi menugaskan peneliti untuk membuat TOR Kegiatan
sesuai dengan judul-judul RPTP Kegiatan yang telah dirumuskan.
TOR yang terkumpul kemudian dievaluasi oleh Tim Teknis Penelitian PSEKP. Tahap selanjutnya adalah penetapan penanggung jawab penyusunan proposal RPTP kegiatan sesuai dengan judul yang telah ditetapkan. Proposal yang masuk kemudian dievaluasi oleh Tim Teknis Penelitian internal PSEKP. Hasil evaluasi tersebut kemudian disampaikan kepada penanggung jawab proposal masing-masing untuk menjadi bahan perbaikan proposal tersebut.
Y a Y a S ink roni sa si Progra m
(Propo sa l P e neli ti an)
Je da ya n g m e na m p un g C ras h Prog ra m B ad an L itba n g Pu sa t/P u slitb a ng /BB B a lit /BP TP P erset uju an Ka . Ba da n K a . B ad a n L itb an g ta n Tim E valu a si: P en e lit i, P T/ R is tek Pu sa t/P u slitb a ng /BB Pu sa t/P u slitb a ng /BB B a lit /BP TP Pu sa t/P u slitb a ng /BB B a lit /BP TP Tid ak Tid ak P e nyus unan Propo sa l P ene liti an
Pe m ba has a n Pr oposa l P e neli ti an
V e rifik as i Propo sa l P ene liti an
Ev al uas i P ropos al P e nel itian di P usli t/ B B
H a si l
H a si l
P roposa l Pe nel itia n Fina l
P roposa l P en el itian DI PA Ja n ua ri - M aret A p ril - M e i Se pt em b er N o vem b er
Gambar 5. Mekanisme perencanaan program dan anggaran penelitian dan pengembangan pertanian
Program 23 Proposal yang telah diperbaiki kemudian dievaluasi oleh Tim Teknis
internal PSEKP. Pada tahap ini, diberikan saran dan komentar untuk penyempurnaan proposal-proposal tersebut terhadap aspek-aspek (a) perumusan masalah, review hasil penelitian sebelumnya dan justifikasi penelitian; (b) perumusan tujuan dan keluaran; (c) kerangka pemikiran (landasan teoritis); (d) perencanaan sampling (propinsi, kabupaten, kecamatan, desa, responden); (e) analisis data dan jenis data untuk menjawab setiap tujuan penelitian; dan (f) perencanaan operasional (SDM, dana, dan lain-lain).
Seiring dengan tahap-tahap perencanaan kegiatan penelitian tersebut (TOR-RKAKL-Proposal), terjadi perubahan-perubahan dalam hal judul penelitian, kegiatan penelitian, penanggung jawab penelitian, lokasi penelitian maupun biaya/anggaran penelitian. Beberapa penyebab perubahan tersebut antara lain (1) adanya perubahan kebijakan tingkat Kementerian Pertanian; (2) penghematan anggaran akibat kebijakan nasional; dan (3) perubahan terkait administrasi kegiatan sehingga berdampak pada pelaksanaan rencana.
a. Judul–Judul Proposal Penelitian DIPA Tahun 2016
Berdasarkan hasil pembahasan tim teknis PSEKP, peneliti senior PSEKP, Ketua Kelti dan mempertimbangkan dukungan PSEKP terhadap program Kementerian Pertanian dan Badan Litbang Pertanian, serta ketersediaan sumber daya peneliti yang ada, maka pada tahun 2016 PSEKP akan melakukan 12 kajian dan 10 analisis kebijakan. Judul-judul proposal tersebut adalah sebagai berikut:
Tabel 12. Judul-judul proposal penelitian DIPA, 2016
No. Judul proposal
1. Panel Petani Nasional (PATANAS): Analisis Indikator Pembangunan Pertanian dan Perdesaan pada Agroekosistem Lahan Sawah
2. Dinamika Karakteristik Pertanian dan Ekonomi Perdesaan 2003-2013
3. Kajian Daya Tahan Sektor Pertanian terhadap Gangguan Faktor Eksternal dan Kebijakan yang Diperlukan
4. Analisis Sumber-Sumber Pertumbuhan Produksi Jagung dan Kedelai 5. Analisis Kinerja dan Potensi Sistem Resi Gudang untuk Sumber Pembiayaan,
Stabilisasi Harga dan Peningkatan Pendapatan Petani Jagung dan Kedelai 6. Studi Kebijakan Sistem Pengelolaan Irigasi Mendukung Pencapaian dan
Keberlanjutan Swasembada Pangan
7. Evaluasi Rancangan, Implementasi dan Dampak Bantuan Mekanisasi Terhadap Percepatan Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai
8. Dinamika Pola Konsumsi Pangan dan Implikasinya terhadap Pengembangan Komoditas Pertanian
9. Kajian Sistem dan Kebijakan Standarisasi dan Sertifikasi Mutu Komoditas Pertanian Strategis
10. Pemetaan Daya Saing Pertanian Indonesia
11. Kajian Peningkatan Kinerja Perdagangan Antarpulau dalam Mendukung Pengembangan Komoditas Pertanian
12. Pengkajian Pola Pembibitan Ternak Mendukung Implementasi Legislasi Pengembangan Wilayah Sumber Bibit Sapi Potong
4.4. Permasalahan yang Menonjol dalam Pelaksanaaan
Kegiatan di Subbidang Program pada Tahun 2015
Selama kurun waktu 2015, permasalahan yang menonjol dalam pelaksanaan kegiatan di Subbidang Program adalah:
a. Sering terjadi perubahan kebijakan di tingkat atas, baik terkait waktu, alokasi anggaran, maupun substansi kajian. Kondisi tersebut menyebabkan persiapan dan pelaksanaan kegiatan terkesan kurang terencana dengan baik dan mengganggu keseluruhan proses perencanaan. Banyak kasus dijumpai bahwa sebuah kegiatan harus didesain dalam waktu yang sangat singkat, sementara kegiatan tersebut memerlukan koordinasi dan informasi dengan bagian atau subbagian yang lain.
b. Sistem anggaran untuk membiayai kegiatan belum sepenuhnya kompatibel dengan kebutuhan riel yang diperlukan, sehingga menyulitkan pembiayaan kegiatan dan berakibat sebagian dana tidak terserap dengan baik.
c. Terlalu seringnya terjadi perubahan software dalam sistem penganggaran seringkali menyebabkan kekurangcermatan dalam perencanaan program.
4.5. Upaya Mengatasi Permasalahan
Upaya-upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi permasalahan di subbidang program tersebut adalah:
a. Dokumentasi arsip-arsip perencanaan program dan menyusun kalender kegiatan, dan perbaikan koordinasi kegiatan dalam rangka mengantisipasi kemungkinan perubahan perencanaan yang bersifat segera/mendadak baik dengan Badan Litbang Pertanian dan Kementerian Keuangan.
b. Peningkatan kemampuan staf baik terkait dengan operasionalisasi software, pemahaman dalam pembebanan mata anggaran dan peraturan-peraturan administratif lainnya, serta selalu melakukan monitoring untuk updating software dan informasi lainnya.
Sinopsis Penelitian PSEKP Tahun 2015 25