• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program Pemenuhan Pangan Asal Ternak dan Agribisnis Peternakan Rakyat 4

Dalam dokumen KINERJA B-06 RAN IAN (Halaman 7-14)

BAB II PELAKSANAAN KINERJA TRIWULAN I

II.2 Program Pemenuhan Pangan Asal Ternak dan Agribisnis Peternakan Rakyat 4

Target tahunan kegiatan Pengamatan dan Identifikasi Penyakit Hewan adalah sejumlah 36.803 sampel, yang dibagi dalam 4 kegiatan yaitu (1) Penyidikan dan pengujian penyakit viral dengan jumlah target 18.002 sampel; (2) Penyidikan dan pengujian penyakit bakterial dengan target sejumlah 11.601; (3) Penyidikan dan pengujian penyakit parasiter dengan jumlah target 2.403 sampel; serta (4) Penyidikan dan pengujian penyakit hewan lainnya dengan target 4.770 sampel.

Sampai dengan triwulan kedua telah dilakukan surveilans kelapangan dan didapatkan sampel sejumlah 5.469 sampel sampai dengan akhir Juni 2020. Dengan demikian secara persentase target triwulan kedua untuk pengamatan dan identifikasi penyakit hewan telah tercapai 14,86% dari seluruh target tahunan. Pencapaian itu masih jauh berada dibawah target pada semester I yaitu 39,8% untuk ditarget tahunan. Apabila dibandingkan

dengan target triwulan dua yaitu sejumlah 14.648 sampel didapatkan hasil capaian sejumlah 37,34%. Penyebab yang dapat dianalisis dari belum tercapainya target jumlah sampel ini karena adanya kasus pandemi coronavirus di Indonesia pada Bulan Maret 2020 yang mengakibatkan berhentinya kegiatan lapangan (surveilans) akibat pembatasan perjalanan keluar kota untuk surveilans.

Pada Kegiatan Penyidikan dan Identifikasi Penyakit Hewan ini mengalami revisi RKA-KL dengan total anggaran Rp. 8.363.189.000,-dengan serapan anggaran sebesar Rp. 3.820.606.021,- dengan prosentase sejumlah 45,68%. Dibandingkan dengan target serapan anggaran triwulan kedua tahun 2020 yaitu sejumlah 56,25% diketahui bahwa realisasi serapan untuk kegiatan Penyidikan dan Pengujian Penyakit hewan masih cukup jauh dari target realisasi serapan anggaran.

Perincian masing-masing output penyusun kegiatan Pengamatan dan Identifikasi Penyakit Hewan adalah sebagai berikut:

II.2.1.a Penyidikan dan Pengujian Penyakit Rabies

Kegiatan penyidikan dan pengujian penyakit Rabies pada triwulan kedua telah terkumpul sampel sebanyak 66 (22%), dari total sampel 300. Jika dibandingkan dengan target realisasi sampel triwulan kedua sejumlah 39,8%, didapatkan realisasi sampel yang belum memenuhi target realisasi sampel triwulan kedua.

Serapan anggaran untuk kegiatan Penyidikan dan Pengujian Penyakit Rabies pada triwulan kedua tahun 2020 telah tercapai sejumlah Rp. 58.685.000,- dari anggaran sejumlah Rp. 72.735.000,-dengan persentase sejumlah 80,68%. Serapan anggaran pada kegiatan ini sudah melebihi dari target serapan anggaran triwulan kedua yaitu 56,25%, karena pembelian bahan uji untuk pengujian sampel sudah terealisasi sehingga siap untuk melakukan pengujian sampel rabies dari lapangan.

II.2.1.b Penyidikan dan Pengujian Penyakit Avian Influenza

Kegiatan penyidikan dan pengujian penyakit Avian Influenza terdiri dari 4 sub output yaitu :

1. Surveillen Kompartemen Bebas Penyakit AI pada Breeding Farm Unggas TA. 2020

2. Survei Penyakit Avian Influenza di Pasar Unggas Hidup (Live Bird Market) Wilayah kerja BBVet Wates TA.2020

3. Surveillance Penyakit AI di Pedagang Unggas Hidup TA. 2020;

4. Monitoring Virus Avian Influenza pada Hewan TA. 2020;

Kegiatan penyidikan dan pengujian penyakit Avian Influenza pada triwulan kedua telah terkumpul sampel sejumlah 1.244 (25,57%) dari total sampel 4.864. Jika dibandingkan dengan target realisasi sampel triwulan kedua sejumlah 39,8%, didapatkan realisasi sampel yang belum memenuhi target realisasi sampel triwulan kedua. Pada Triwulan kedua ini Monitoring Virus Influenza pada tahun 2020 belum melakukan pengambilan sampel dilapangan. Sehingga didapatkan hasil yang masih belum memenuhi target triwulan kedua. Sebagai salah satu penyebab belum optimalnya serapan adalah adanya hambatan dalam pelaksanaan kegiatan lapangan selama Bulan Maret 2020, disebabkan adanya pembatasan perjalanan sebagai akibat penyebaran penyakit Pandemi coronavirus di Indonesia.

Serapan anggaran untuk kegiatan Penyidikan dan Pengujian Penyakit Avian Influenza pada triwulan kedua tahun 2020 telah

tercapai sejumlah Rp. 130.037.600,- dari total anggaran Rp. 577.098.000,- atau secara persentase sejumlah 22,53%.

Dibandingkan dengan target serapan Perjanjian Kinerja (PK) anggaran triwulan kedua tahun 2020 yaitu sejumlah 56,25%

didapatkan hasil yang masih belum memenuhi target triwulan kedua. Hal ini dikarenakan ada Penanggung Jawab kegiatan yang belum melakukan pengajuan bahan uji ke bagian pengadaan dan ada pengadaan bahan uji yang belum selesai kontrak sehingga belum terbayar.

II.2.1.c Penyidikan dan Pengujian Penyakit Brucellosis

Kegiatan Penyidikan dan pengujian penyakit Brucellosis pada triwulan kedua terkumpul sampel sejumlah 634 (8,48%), dari total target sampel sebanyak 7.500. Pada Triwulan Kedua ini tidak terdapat penambahan jumlah sampel dan masih jauh dibawah dari target realisasi sampel tahunan sebesar 39,8%. Penyebab yang dapat dianalisis dari belum tercapainya target jumlah sampel ini

karena adanya kasus pandemi coronavirus di Indonesia pada Bulan Maret 2020 yang mengakibatkan berhentinya kegiatan lapangan (surveilans) akibat pembatasan perjalanan keluar kota untuk surveilans.

Serapan anggaran untuk kegiatan penyidikan dan pengujian penyakit Brucellosis adalah sejumlah Rp. 183.788.550,- dari target sejumlah Rp. 260.277.000,- atau tercapai 70,6%. Jika dibandingkan dengan target serapan anggaran triwulan kedua sejumlah 56,25%

didapatkan realisasi serapan yang sudah melebihi dari target serapan anggaran triwulan kedua, karena pembelian bahan uji untuk pengujian sampel sudah terealisasi sehingga siap untuk melakukan pengujian sampel untuk uji brucellosis.

II.2.1.d Penyidikan dan Pengujian Penyakit Anthrax

Kegiatan penyidikan dan pengujian penyakit Anthrax pada triwulan kedua telah terkumpul sampel sebanyak 185 (24%), dari total sampel 768. Pada Triwulan Kedua ini tidak terdapat penambahan jumlah sampel dan masih jauh dibawah dari target realisasi sampel tahunan sebesar 39,8%, dikarenakan adanya kasus pandemi coronavirus di Indonesia pada Bulan Maret 2020 yang mengakibatkan berhentinya kegiatan lapangan (surveilans) akibat pembatasan perjalanan keluar kota untuk surveilans.

Serapan anggaran untuk kegiatan Penyidikan dan Pengujian Penyakit Anthrax pada triwulan kedua tahun 2020 telah tercapai sejumlah Rp. 137.559.994,- dari total jumlah anggaran sebesar Rp. 187.050.000,- dengan persentase sejumlah 73,54% dan sudah melebihi dari target serapan anggaran triwulan kedua yaitu 56,25%, karena pembelian bahan uji untuk pengujian sampel sudah terealisasi sehingga siap untuk melakukan pengujian sampel untuk uji Anthrak.

II.2.1.e Penyidikan dan Pengujian Penyakit Hog Cholera

Kegiatan penyidikan dan pengujian penyakit Hog Cholera pada triwulan kedua telah terkumpul sampel sebanyak 100 (12,43%), dari total target sampel 804. Pada Triwulan kedua ini tidak terjadi penambahan jumlah sampel dan masih jauh dibawah target

pandemi coronavirus di Indonesia pada Bulan Maret 2020 yang mengakibatkan berhentinya kegiatan lapangan (surveilans) akibat pembatasan perjalanan keluar kota untuk surveilans.

II.2.1.f Penyidikan dan Pengujian Penyakit Viral

Kegiatan penyidikan dan pengujian penyakit Viral terdiri dari 4 sub output yaitu:

1. Monitoring Kesehatan Semen dan Embrio,

2. Pengamatan Kesehatan Hewan UPT Perbibitan Ternak Wilker BBVet Wates,

3. Surveilans Penyakit African Swine Fever (ASF) di wilayah kerja;

4. Monitoring kesehatan ayam Kegiatan Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera;

Pada triwulan kedua telah terkumpul sampel sebanyak 578 (4,8%), dari total target sampel 12.034. Sampai dengan Triwulan kedua ini kegiatan Monitoring kesehatan ayam Kegiatan Bedah Kemiskinan Rakyat dan Surveillen Penyakit ASF di wilayah kerja belum dilaksanakan dikarenakan adanya kasus pandemi coronavirus di Indonesia pada Bulan Maret 2020 yang mengakibatkan berhentinya kegiatan lapangan (surveilans) akibat pembatasan perjalanan keluar kota untuk surveilans.

Serapan anggaran untuk kegiatan Penyidikan dan Pengujian Penyakit Viral pada triwulan keduatahun 2020 telah tercapai sejumlah Rp. 1.792.845.494,- dari total anggaran kegiatan sejumlah Rp. 3.769.142.000,- dengan persentase sejumlah 47,56%. Serapan anggaran ini masih berada dibawah dari target triwulan kedua yaitu 56,25%. Hal ini dikarenakan ada Penanggung Jawab kegiatan yang belum melakukan pengajuan bahan uji ke bagian pengadaan dan ada pengadaan bahan uji yang belum selesai kontrak sehingga belum terbayar.

II.2.1.g Penyidikan dan Pengujian Penyakit Bakterial

Kegiatan penyidikan dan pengujian penyakit Bakterial terdiri dari 3 sub output yaitu:

1. Surveilan Salmonellosis pada Ayam Ras Petelur,

2. Monitoring Mycoplasmosis pada Ayam Layer di Jawa tengah 3. Surveilan Keamanan Pakan dan Bahan Pakan.

Pada triwulan kedua telah terkumpul sampel sebanyak 599 (17,9%), dari total target sampel sebanyak 3.333. Pada Triwulan kedua ini tidak terjadi penambahan jumlah sampel dan Surveilan Salmonellosis pada Ayam Ras Petelur serta Surveilan Keamanan Pakan dan Bahan Pakan belum dilaksanakan dikarenakan adanya kasus pandemi coronavirus di Indonesia pada Bulan Maret 2020 yang mengakibatkan berhentinya kegiatan lapangan (surveilans) akibat pembatasan perjalanan keluar kota untuk surveilans.

Serapan anggaran untuk kegiatan Penyidikan dan Pengujian Penyakit Bakterial pada triwulan kedua tahun 2020 telah tercapai sejumlah Rp. 1.030.688.833,- dari anggaran total sejumlah Rp. 2.640.128.000,- dengan persentase sejumlah 39,04%. Serapan anggaran ini masih berada dibawah dari target triwulan kedua yaitu 56,25% dikarenakan pembelian bahan uji belum terealisasi dimana pembelian bahan uji dilakukan secara bertahap.

II.2.1.h Penyidikan dan Pengujian Penyakit Parasiter

Kegiatan penyidikan dan pengujian penyakit Parasiter yaitu pada surveillen pengamatan keswan di wilayah sumber bibit . Pada triwulan kedua telah terkumpul sampel sebanyak 212 (8,72%), dari total target sampel sebanyak 2.430. Pada Triwulan kedua ini tidak terjadi penambahan jumlah sampel dikarenakan adanya kasus pandemi coronavirus di Indonesia pada Bulan Maret 2020 yang mengakibatkan berhentinya kegiatan lapangan (surveilans) akibat pembatasan perjalanan keluar kota untuk surveilans.

Serapan anggaran untuk kegiatan Penyidikan dan Pengujian Penyakit Parasiter pada triwulan kedua tahun 2020 telah tercapai sejumlah Rp. 248.848.350,- dari total anggaran yang dialokasikan sejumlah Rp. 370.009.000,- dengan persentase sejumlah 67,25%

dan sudah melebihi dari target triwulan kedua yaitu 56,25%, karena pembelian bahan uji untuk pengujian sampel sudah terealisasi sehingga siap untuk melakukan pengujian sampel.

II.2.1.i Penyidikan dan Pengujian Penyakit Hewan Lainnya

Kegiatan Penyidikan dan Pengujian Penyakit Hewan lainnya terdiri dari output Desain Biosecurity di UPT perbibitan dan Wilayah

Encephalopaty (BSE) pada Sapi, Kegiatan Penyidikan kasus

Penyakit Hewan di Wilayah KerjaBBVet Wates.

Target kegiatan selama tahun 2020 untuk Kegiatan Penyidikan dan Pengujian Penyakit Hewan Lainnya adalah 4.770 sampel. Realisasi kegiatan sampai berakhirnya triwulan kedua tahun 2020 adalah sejumlah 1.338 sampel. Capaian selama triwulan kedua adalah 28,05%. Pada kegiatan ini hanya terjadi penambahan sampel pada kegiatan surveillen penyakit BSE yaitu sebanyak 15 sampel. Adanya kasus pandemi coronavirus di Indonesia pada Bulan Maret 2020 mengakibatkan berhentinya kegiatan lapangan (surveilans) akibat pembatasan perjalanan keluar kota untuk surveilans.

Realisasi serapan anggaran untuk kegiatan penyidikan dan pengujian Penyakit Hewan Lainnya adalah Rp. 238.152.200,- dari total anggaran Rp. 440.350.000,- atau tercapai 54,08%, realisasi dari pembelian bahan uji sampel.

II.2.2. Kelembagaan Veteriner

Kegiatan kelembagaan Veteriner pada tahun 2020 ditargetkan sejumlah 1 kegiatan dengan realisasi anggaran sejumlah Rp. 656.760.600,-dari alokasi anggaran sejumlah Rp. 1.449.859.000,-dengan persentase sebesar 45,29%. Realisasi sub output kegiatan Kelembagaan Veteriner yang telah dilaksanakan sampai dengan triwulan kedua tahun 2020 yaitu :

1. Bimbingan Teknis Puskeswan tahun 2020;

2. Rapat Koordinasi PHMS tahun 2020;

3. Pengadaan Makanan Hewan Percobaan BBVet Wates;

4. Pengadaan perlengkapan kandang hewan percobaan;

5. Pengelolaan lahan untuk HMT di IKHP;

6. Belanja honor output kegiatan;

7. Pembinaan Laboratorium Type B dan C;

8. Rapat Koordinasi Teknis Nasional;

9. Pertemuan NRCC;

10. Rakornas Kementerian Pertanian.

Faktor-faktor yang menyebabkan keberhasilan capaian serapan adalah kecepatan pelaksanaan dua kegiatan yaitu Rapat Koordinasi PHMS dan

Bimbingan Teknis Puskeswan yang dilaksanakan di awal tahun (Bulan Februari) sebelum munculnya pembatasan karena pandemi (wabah) coronavirus.

II.3 Peningkatan Pemenuhan Persyaratan Produk Hewan yang ASUH (Aman,

Dalam dokumen KINERJA B-06 RAN IAN (Halaman 7-14)

Dokumen terkait