• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program Pengelolaan dan Penyediaan Minyak dan Gas Bumi

Dalam dokumen REVIU PROGRAM PEMBANGUNAN NASIONAL (RP2N) (Halaman 77-82)

BAB V REVIU PROGRAM PEMBANGUNAN NASIONAL

5.5 Program Pengelolaan dan Penyediaan Minyak dan Gas Bumi

5.5.1 Reviu terhadap Penilaian Program Pengelolaan dan Penyediaan Minyak dan Gas Bumi

Program Pengelolaan dan Penyediaan Minyak dan Gas Bumi, pendukung PN 8, memiliki nilai keseluruhan yang agak baik (nilai 65,38) sehingga perlu upaya cukup keras untuk melakukan perbaikan program (Gambar 5.15). Kualitas program sudah cukup baik namun diperlukan peningkatan kualitas pada aspek kelengkapan, keterkaitan dengan PN, dan keberlanjutan karena kualitasnya masih agak baik (Gambar 5.16). Sementara pelaksanaan/pengelolaan dan kinerja program agak baik sehingga diperlukan perbaikan terutama dalam hal pengumpulan data kinerja baik pada tingkatan impact, outcomes, dan output, dan kinerja program dalam hal perkembangan capaian dan perbandingan realisasi dengan targetnya, baik pada tingkatan output, outcomes, maupun impact.

64

5.5.2 Reviu terhadap Data Kinerja Program Pengelolaan dan Penyediaan Minyak dan Gas Bumi

Capaian indikator, realisasi fisik dan anggaran dari Program Pengelolaan dan Penyediaan Minyak dan Gas Bumi, tahun 2011-2012 disampaikan pada Tabel 5.6 berikut.

Tabel 5.6

Capaian Indikator, Realisasi Fisik dan Anggaran

Program Pengelolaan dan Penyediaan Minyak dan Gas Bumi, Tahun 2011-2012

No. Sasaran Program Indikator Program Satuan

Capaian Indikator Program Realisasi (DIPA-PP 39) Target Realisasi Fisik

(%) Anggaran (%) 2011 2012 2011 2012 2011 2012 2011 2012 1 Meningkatnya Penerimaan Sub Sektor Migas

Jumlah realisasi penerimaan negara dari sub sektor migas terhadap target APBN

Rp. triliun 249,6 260 278,4 301,60 96,85 96,25 74,83 47,69 2 Meningkatnya investasi sektor ESDM dalam Penerimaan Negara

Jumlah realisasi investasi sub sektor migas

Juta US$ 16854 23958.3 2

18696 19571 a. Penawaran WK Migas buah 40 35 35 42 b. Penandatangananan KKKS Migas buah 27 28 27 13 c. Penawaran WK CBM buah 13 15 29 9 d. Penandatanganan KKKS CBM buah 10 15 19 12 3 Meningkatnya produksi migas

Jumlah produksi (lifting) minyak bumi

MBOPD 970 950 902 860 Jumlah produksi Gas bumi MBOEPD 1543 1569 1516 1458 4 Meningkatnya

cadangan Migas

Jumlah Cadangan Migas Ind

a. Minyak Bumi MMSTB 7990 7842.32 7732 7408.20 b. Gas Bumi TSCF 161.85 158.72 152.89 151 5 Berkurangnya

subsidi BBM dan LPG

Jumlah volume subsidi Kilo liter - 44560 - 44980 Jumlah volume LPG bersubsidi Ribu

Metric ton

- 3606 - 3906

Gambar 5.15

Kualitas Program Pengelolaan dan Penyediaan Minyak dan Gas Bumi

Gambar 5.16

Kualitas Program Pengelolaan dan Penyediaan Minyak dan Gas Bumi Menurut Kriteria

Rancangan Program

Sumber: Hasil RP2N, 2013 Sumber: Hasil RP2N, 2013

72,06% 66,67% 38,89% 65,38% Rancangan Pelaksanaan Kinerja Nilai Keseluruhan

65

No. Sasaran Program Indikator Program Satuan

Capaian Indikator Program Realisasi (DIPA-PP 39) Target Realisasi Fisik (%) Anggaran (%) 2011 2012 2011 2012 2011 2012 2011 2012 6 Meningkatnya

pemberdayaan nasional dan local

content

Persentase penggunaan barang dan jasa produksi dalam negeri di sub sektor migas

persen 55 55 51 62,36

Persentase jumlah tenaga kerja nasional sub sektor migas terhadap tenaga kerja sub sektor migas

persen 98,6 56 98,6 98,80

Jumlah community

development sub sektor migas

Rp. M - 392,6 - 305,20 7 Meningkatnya

pemanfaatan energi alternatif

Persentase pemanfaatan gas bumi untuk kebutuhan dalam negeri

persen 60 48,00

Jumlah wilayah yang teraliri jaringan gas untuk rumah tangga

wilayah 4 5

8 Terpenuhinya kebutuhan bahan baku pupuk dan petrokimia

Persentase pemenuhan kebutuhan bahan baku pupuk dan petrokimia

persen 100 100 92,2 90,00

Jumlah monitoring pembangunan FSRU

lokasi 3 1 3 1

Jumlah wilayah yang teraliri jaringan gas untuk rumah tangga

wilayah 4 4 5 5

Jumlah wilayah yang terbangun fasilitas dan pemanfaatan gas untuk transportasi

wilayah - 1 - 3

9 Terwujudnya keandalan pasokan BBM dan LPG

Persentase produksi BBM dari kilang dalam negeri

persen 70 65 59,04 53,00 Persentase pasokan LPG dari

kilang dalam negeri

persen 70 65 51,19 51,00 10 Terwujudnya

lindungan lingkungan, keselamatan operasi dan usaha penunjang migas

Penurunan jumlah kecelakaan kerja operasi kegiatan usaha hulu migas

kejadian - 4 - 7

Penurunan jumlah kecelakaan kerja operasi kegiatan usaha hilir migas

kejadian - 4 - 3

Sumber: EAT RKP 2012

A. Capaian Indikator Program Pengelolaan dan Penyediaan Minyak dan Gas Bumi

Pencapaian Program Pengelolaan dan Penyediaan Minyak dan Gas Bumi secara umum belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Dari total 25 indikator, 60,00 persen tidak mencapai target yang ditetapkan sementara sisanya mencapai target yang ditetapkan (Gambar 5.17). Dilihat dari perkembangan capaian dari tahun 2011 dan 2012, Dilihat dari perkembangan capaian dari tahun 2011 dan 2012, terdapat 20,00 persen indikator meningkat dan 44,00 persen indikator menurun dari tahun sebelumnya. Selebihnya, 4,00 persen indikator tidak mengalami perubahan dari tahun 2011 dan 2012 dan 32.00 persen indikator lagi tidak tersedia data sehingga tidak dapat ditentukan perkembangannya (Gambar 5.18).

66

Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan Program Pengelolaan dan Penyediaan Minyak dan Gas Bumi adalah: (1) Permasalahan lahan, yaitu ketidakselarasan fungsi lahan terutama dengan fungsi kawasan hutan konservasi dan lindung; (2) Permasalahan infrastruktur, yaitu keterbatasan infrastruktur kilang minyak dan gas; (3) Permasalahan anggaran, yaitu keterbatasan Anggaran; (4) Permasalahan SDM dan organisasi, yaitu rendahnya kemampuan aparatur pemerintah daerah dalam pengelolaan pertambangan; (5) Permasalahan regulasi, yaitu kontrak jangka panjang dari perjanjian jual beli gas sebelum diterbitkannya UU No.22/2001 tentang Migas; (6) Permasalahan lainnya, yaitu efisiensi dalam penyediaan dan pemanfaatan energi di Indonesia masih tergolong rendah.

Dalam menghadapi permasalahan pencapaian program tersebut, solusi dan tindak lanjut yang dilakukan adalah: (1) Harmonisasi yang lebih efektif antara pemanfaatan potensi migas dan mineral dengan pelestarian jasa lingkungan kawasan hutan dan memperbaiki dan menyederhanakan birokrasi perijinan pengusahaan pertambangan; (2) Pembangunan infrastruktur energi dan pembangunan infrastruktur energi dan mendorong penggunaan teknologi tinggi yang efisien pada kegiatan pengolahan (kilang minyak dan gas); (3) Peningkatan produksi dan cadangan minyak dan gas bumi melalui peningkatan daya tarik investasi dan peningkatan daya tarik investasi eksplorasi dan eksploitasi dengan meningkatkan kualitas promosi dan penawaran lapangan minyak dan gas bumi; (4) Peningkatan kemampuan teknis/ managerial dan meningkatkan transparansi, tata kelola, dan menghilangkan korupsi dan biaya yang tidak efisien di sektor hulu energi, yakni eksplorasi dan eksploitasi; (5) Penguatan kelembagaan dan peraturan perundangan dan menguatkan kelembagaan dan peraturan perundangan; (6) Penghematan pemanfaatan energi terutama akan dilakukan untuk sektor-sektor yang mengkonsumsi energi yang besar seperti industri, pembangkit listrik dan transportasi dan meningkatkan efisiensi dalam penyediaan dan pemanfaatan energi.

B. Realisasi Fisik dan Anggaran Program Pengelolaan dan Penyediaan Minyak dan Gas

Bumi (Berdasarkan Laporan Triwulan IV PP 39/2006)

Rata-rata realisasi fisik Program Pengelolaan dan Penyediaan Minyak dan Gas Bumi tahun 2012 mencapai 96,25 persen, menurun dibandingkan dengan tahun 2011 yang mencapai 96,85 persen.

Gambar 5.17

Capaian Indikator Program Pengelolaan dan Penyediaan Minyak dan Gas Bumi

Gambar 5.18

Perkembangan Capaian Indikator Program Pengelolaan dan Penyediaan Minyak dan Gas Bumi

67

Demikian pula dengan rata-rata realisasi anggaran tahun 2012, mencapai 47,69 persen menurun dibandingkan tahun 2011, yaitu 74,83 persen (Gambar 5.19). Dibandingkan dengan rata-rata 10 program, capaian kinerja Program Pengelolaan dan Penyediaan Minyak dan Gas Bumi berada pada kondisi 4, yaitu program memiliki realisasi fisik di atas/sama dengan rata-rata dan realisasi anggaran di bawah rata-rata 10 program.

Gambar 5.19

Realisasi Program Pengelolaan dan Penyediaan Minyak dan Gas Bumi, Tahun 2011 dan 2012

Sumber: Hasil RP2N, 2013

C. Efisiensi dan Efektivitas Program Pengelolaan dan Penyediaan Minyak dan Gas Bumi

Tabel 5.7 menunjukkan perbandingan antara capaian indikator dengan realisasi anggaran Program Pengelolaan dan Penyediaan Minyak dan Gas Bumi. Pada tahun 2011 dan 2012, realisasi anggaran masing-masing mencapai 74,83 persen dan 47,69 persen sementara capaian indikator program mencapai 110 persen dan 107 persen. Hal ini mengindikasikan bahwa dari sisi kinerja, program sudah cenderung efektif namun dari sisi anggaran, program cenderung tidak efisien dalam perencanaan, yaitu penetapan anggaran tidak realistis, terdapat kelebihan anggaran. Jika anggaran yang ditetapkan lebih realistis, maka kelebihan anggaran tersebut dapat dialokasikan untuk program lainnya.

Tabel 5.7

Perbandingan Antara Capaian Indikator dengan Realisasi Anggaran Program Pengelolaan dan Penyediaan Minyak dan Gas Bumi, Tahun 2011-2012

Keterangan Capaian Indikator

Program Realisasi Anggaran (DIPA-PP 39) Alokasi Program (DIPA-PP 39) Rp M % Riil 2011 110 74,83 675,42 902,61 2012 107 47,69 1.008,27 2.114,21 Pertumbuhan -2,80 -27,14 49,28

Rasio Pertumbuhan Rata-Rata Capaian Indikator Program/ Pertumbuhan Realisasi Anggaran Riil

-0,05

68

Pertumbuhan capaian indikator program dan realisasi anggaran menunjukkan perkembangan yang sama-sama negatif. Hal tersebut menunjukkan penurunan persentase realisasi anggaran menghasilkan penurunan pada capaian indikator program. Sementara itu, peningkatan anggaran secara riil tidak dapat menghasilkan peningkatan capaian indikator program.

Dalam dokumen REVIU PROGRAM PEMBANGUNAN NASIONAL (RP2N) (Halaman 77-82)

Dokumen terkait